You are on page 1of 21

MAKALAH KOLOKIUM

Nama Pemrasaran/Nrp : Ricky Randhita/I34050536


Departemen : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Pembahas : M. Reza Maulana/I34052510
Dosen Pembimbing/NIP : Ir. Said Rusli. MA/130345011
Judul Rencana Penelitian : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Dalam Organisasi Pemerintah Kelurahan
Tanggal dan Waktu : 28 April 2009/ 10.00 WIB
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kelurahan dilihat dari sistem pemerintahan Indonesia merupakan ujung
tombak dari pemerintahan daerah yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas.
Citra birokrasi pemerintahan secara keseluruhan akan banyak ditentukan oleh kinerja
organisasi tersebut. Kelurahan sebagai instansi pelayanan publik dituntut untuk
memperbaiki dan senantiasa melakukan reformasi serta mengantisipasi
perkembangan masyarakat yang terjadi. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan
kinerja instansi pemerintah menuju kearah professionalisme dan menunjang
terciptanya pemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya penyatuan arah
dan pandangan bagi segenap jajaran pegawai Pemerintah yang dapat dipergunakan
sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial maupun
operasional diseluruh bidang tugas dan unit organisasi Instansi Pemerintah secara
terpadu.
Berlakunya Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 3
Seri D), maka perubahan yang sangat mendasar terjadi pada satuan unit kerja
terbawah yaitu Kelurahan serta pada Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Kota Bogor. Hal tersebut berlaku pula pada Kelurahan Ciparigi yang merupakan
salah satu Kelurahan yang terdapat di wilayah Pemerintahan Kecamatan Bogor Utara.
Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Bogor selalu melakukan proses
kegiatan untuk adanya perubahan yang dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan sesuai tuntutan perubahan dalam masyarakat.
Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari
pemimpin dan pegawai. Kelurahan Ciparigi Kecamatan Bogor Utara merupakan
suatu organisasi pemerintah yang memiliki personil berjumlah 12 pegawai. Untuk
mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat
dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan
menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat.
Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang
diinginkan termasuk organisasi pemerintahan di Kelurahan Ciparigi, kota Bogor
terutama berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dalam melaksanakan
pekerjaannya. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Menurut Kerlinger dan Padhazur (2002) faktor kepemimpinan mempunyai
peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena
kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua
pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang efektif
dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam
mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian,
gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja
pegawai . Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diteliti: “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dalam Organisasi Pemerintah Kelurahan”.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Gaya Kepemimpinan yang diterapkan Lurah dalam pengambilan
keputusan?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan Gaya Kepemimpinan
Lurah dalam pengambilan keputusan?
3. Bagaimanakah kinerja pegawai pada Kelurahan Ciparigi?
4. Bagaimanakah pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada
Kelurahan Ciparigi?
5. Bagaimanakah pelayanan Kelurahan yang diberikan kepada masyarakat?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Lurah yang diterapkan dalam pengambilan
keputusan.
2. Menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Gaya Kepemimpinan
Lurah dalam pengambilan keputusan.
3. Menelaah kinerja pegawai pada organisasi Kelurahan Ciparigi serta pelayanan
Kelurahan yang diberikan kepada masyarakat.
4. Menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada
Kelurahan Ciparigi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada pihak-pihak
terkait, seperti Kelurahan, Institusi pendidikan dan mahasiswa selaku peneliti. Bagi
Kelurahan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan
kinerja pegawai dan pemimpin dapat menerapkan gaya kepemimpinan pada
pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam memperbaiki
kinerja dan produktivitas pegawai, sehingga Kelurahan dapat meningkatkan
pelayanannya terhadap masyarakat sebagaimana fungsi Kelurahan sebagai instansi
pelayanan publik. Bagi pihak akademisi diharapkan penelitian ini dapat menjadi
referensi bagi peneliti yang ingin mengkaji permasalahan Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Pegawai secara lebih mendalam. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini
dapat berguna sebagai sarana belajar untuk memahami permasalahan yang menjadi
topik kajian.
II. PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Dan Definisi Kepemimpinan
Menurut Kerlinger dan Padhazur (1987), kepemimpinan adalah kemampuan tiap
pimpinan di dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa
sehingga para bawahannya bekerja dengan gairah, bersedia bekerjasama dan
mempunyai disiplin tinggi, dimana para bawahan diikat dalam kelompok secara
bersama-sama dan mendorong mereka ke suatu tujuan tertentu. Susilo (1998)
menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan keseluruhan aktivitas dalam rangka
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang
memang diinginkan bersama.
Perkataan pemimpin atau leader memiliki berbagai
pengertian. Pemimpin merupakan dampak interaktif dari faktor
individu atau pribadi dengan faktor situasi. Karjadi (1983)
mendefinisikan pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan orang-orang
lain agar orang-orang dalam suatu organisasi yang telah direncanakan dan disusun
terlebih dahulu dalam suasana moralitas yang tinggi, dengan penuh semangat dan
kegairahan dapat menyelesaikan pekerjaannya masing-masing dengan hasil yang
diharapkan. Sedangkan menurut Wahjosumidjo (1984), kepemimpinan
adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin,
bawahan dan situasi.

2.1.2. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 1993).
Kebanyakan orang menganggap gaya kepemimpinan merupakan tipe kepemimpinan.
Hal ini antara lain dinyatakan oleh Siagian (2003) bahwa gaya kepemimpinan
seseorang adalah identik dengan tipe kepemimpinan orang yang bersangkutan.
Wahjosumidjo (1994) mengatakan bahwa perilaku pemimpin dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan
seseorang. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan Direktif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara
segala kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pimpinan semata-mata.
2. Gaya kepemimpinan Konsultatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh pemimpin setelah
mendengarkan masukan/saran dari bawahan.
3. Gaya kepemimpinan Partisipatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara
pimpinan dan bawahan.
4. Gaya kepemimpinan Delegatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada
bawahan.
2.1.3. Kinerja Pegawai
Kinerja dapat diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi.
Menurut Dessler (1997), kinerja merupakan prosedur yang meliputi (1) penetapan
standar kinerja; (2) penilaian kinerja aktual pegawai dalam hubungan dengan standar-
standar ini; (3) memberi umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi
orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih
tinggi lagi.
Mengenai ukuran-ukuran kinerja pegawai, Ranupandojo dan Husnan (2000)
menjelaskan secara rinci sejumlah aspek yang meliputi:
1. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang
ditetapkan. Kualitas kerja diukur dengan indikator ketepatan, ketelitian,
keterampilan dan keberhasilan kerja. Kualitas kerja meliputi ketepatan,
ketelitian, kerapihan dan kebersihan hasil pekerjaan.
2. Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada,
yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat
terselesaikan. Kuantitas kerja meliputi output, serta perlu diperhatikan pula
tidak hanya output yang rutin saja, tetapi juga seberapa cepat dia dapat
menyelesaikan pekerjaan yang ekstra.
3. Dapat tidaknya diandalkan termasuk dalam hal ini yaitu mengikuti instruksi,
inisiatif, rajin, serta sikap hati-hati.
4. Sikap, yaitu sikap terhadap pegawai perusahaan dan pekerjaan serta kerjasama.
2.1.4. Pelayanan Masyarakat
Hakikat berdirinya suatu organisasi publik seperti Kelurahan adalah bertujuan
melayani kepentingan masyarakat di wilayah kerjanya. Pelayanan yang diberikan
oleh Kelurahan termasuk dalam bentuk pelayanan umum. Menurut Keputusan
Menteri Negara Aparatur Negara No. 63 Tahun 2003, pelayanan umum adalah segala
bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di
daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara/daerah dalam bentuk barang atau
jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dari definisi pelayanan umum
tersebut, dapat dikatakan bahwa Kelurahan merupakan suatu organisasi yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai dengan
visi, misi, tujuan maupun program yang telah ditetapkan Kelurahan.
Parasuraman dkk (dalam Zeithamil dan Bitner, 1996) mengemukakan
indikator- indikator pelayanan masyarakat sebagai berikut
1. Responsiveness atau responsivitas adalah kemampuan birokrasi untuk mengenali
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta
mengembangkan program-program pelayanan sesuai kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.
2. Reliability atau reabilitas adalah kemampuan organisasi untuk menyelenggarakan
pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
3. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para pekerja dan
kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada customers.
2.1.5. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang dalam
mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya
upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai
kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada efektivitas
kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dapat dikatakan
bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan
yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam
menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para
pegawainya (Siagian, 1999).
Pemimpin yang terdapat pada organisasi harus memiliki kelebihan-kelebihan
dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat di organisasi yang
bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak,
bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup,
sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang
besar terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin diarahkan
kepada bawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi.
2.2. Kerangka Pemikiran
Berikut ini dikemukakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk
memahami fenomena kepemimpinan pada organisasi pemerintahan Kelurahan,
khususnya tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawainya.
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi gaya Kepemimpinan yang diterapkan
seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan yang diterapkan digolongkan dalam tiga kategori yaitu: faktor
karakteristik pemimpin, faktor karakteristik pegawai dan faktor situasi. Gaya
kepemimpinan yang digunakan seorang pemimpin memiliki pengaruh terhadap
kinerja pegawai.
Untuk kepentingan penelitian ini, kinerja pegawai dipandang sebagai hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi. Ukuran-
ukuran kinerja pegawai ini meliputi kualitas kerja, dan kuantitas kerja.
Kinerja pegawai selain dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan
oleh pemimpinnya (Lurah), juga dipengaruhi oleh karakteristik pegawai yang
bersangkutan serta situasi yang terdapat pada lingkup organisasi. Kinerja pegawai
akan berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi pelayanan Kelurahan terhadap
masyarakat. Alur pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

2.3. Hipotesis Pengarah


Untuk kepentingan penelitian ini, sesuai dengan tujuannya diajukan hipotesis
pengarah berikut:
1. Diduga faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi gaya kepemimpinan
seorang pemimpin/Lurah adalah: karakteristik pemimpin, karakteristik pegawai
dan situasi di lingkungan organisasi.
2. Diduga terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang
pemimpin/Lurah dengan kinerja pegawai.
2.4. Definisi Konseptual
Sejumlah definisi konseptual yang menjadi pegangan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan organisasi, dalam hal ini kepemimpinan organisasi Kelurahan
adalah kemampuan pemimpin (Lurah) untuk memberikan tugas, pengarahan,
bimbingan terhadap para pegawai dalam menjalankan tugasnya.
2. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara atau pola tindakan, tingkah laku pimpinan
secara keseluruhan dalam mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan berdasarkan
arah komunikasi dan cara-cara dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah dibedakan menjadi empat kategori yang terdiri dari gaya direktif, gaya
konsultatif, gaya partisipatif, dan gaya delegatif.
3. Karakteristik pemimpin adalah kondisi diri seorang pemimpin yang berpengaruh
dalam melaksanakan kepemimpinannya, seperti latar belakang pendidikan,
pribadi, pengalaman dan nilai-nilai dalam pandangan hidup yang dihayati dan
diamalkannya (dipedomani dalam berfikir, merasakan, bersikap dan
berperilaku).
4. Situasi adalah situasi dalam interaksi antara pemimpin dengan anggota organisasi
sebagai bawahan seperti suasana atau iklim kerja, suasana organisasi secara
keseluruhan.
5. Karakteristik pegawai adalah kondisi diri anggota organisasi sebagai pegawai,
seperti pendidikan atau pengalaman, motivasi kerja atau berprestasi dan
tanggung jawab dalam bekerja.
6. Pegawai adalah seseorang yang bekerja pada suatu lembaga pemerintah.
7. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam rangka untuk mewujudkan tujuan organisasi.
8. Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada,
yang diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat
terselesaikan.
9. Kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang
ditetapkan. Kualitas kerja diukur dengan indikator ketepatan, ketelitian,
keterampilan dan keberhasilan kerja.
10. Pelayanan masyarakat adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh instansi Kelurahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2.5. Definisi Operasional
Untuk mengarahkan pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang bersifat
kuantitatif, dalam penelitian dirumuskan sejumlah definisi operasional berikut.
1. Penentuan gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin (Lurah) dilakukan
pada bidang atau lingkungan kegiatan pengambilan keputusan/ pemecahan
masalah berikut
1) Kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai.
2) Kegiatan yang berkaitan dengan pendelegasian tugas dari pemimpin (Lurah)
kepada pegawai.
3) Kegiatan yang berkaitan dengan pemberian gaji/upah pegawai.
4) Kegiatan yang berkaitan dengan musibah/bencana yang terjadi di lingkungan
Kelurahan.
5) Kegiatan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan Kelurahan.
Kategori dalam bidang/kegiatan pengambilan keputusan/pemecahan
masalah yang dilakukan pemimpin dalam melaksanakan pekerjaan adalah:
1) Gaya Kepemimpinan Direktif, pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dilakukan oleh pemimpin.
2) Gaya Kepemimpinan Konsultatif, pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan
masukan/saran dari bawahan.
3) Gaya Kepemimpinan Partisipatif, pemimpin dan bawahan sama-sama
terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
4) Gaya Kepemimpinan Delegatif, pemimpin mendelegasikan pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan.
2. Kinerja Pegawai Kelurahan diukur dengan menggunakan dua kelompok indikator
yang terdiri dari:
A. Kelompok indikator berdasarkan penilaian pegawai yang bersangkutan.
Kinerja pegawai dinilai dengan sistem skor yang diukur dengan
menggunakan indikator kualitas hasil kerja dan kuantitas hasil kerja yang
terdiri dari:
a. Ketepatan hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
pekerjaannya.
b. Ketelitian hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
pekerjaannya.
c. Kerapian hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
pekerjaannya.
d. Kebersihan hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
pekerjaannya.
e. Jumlah atau beban pekerjaan yang dapat diselesaikan pegawai.
f. Ketepatan waktu pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. Kelompok indikator berdasarkan penilaian warga masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan kepada warga masyarakat.
Kinerja pegawai Kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dinilai dengan sistem skor yang diukur dengan menggunakan
indikator yang terdiri dari:
a. Kemudahan masyarakat dalam proses pembuatan KTP/KK dan sebagainya.
b. Masyarakat mudah mengakses informasi mengenai segala bentuk
pelayanan yang diberikan Kelurahan.
c. Ketepatan waktu para pegawai dalam menyelenggarakan segala bentuk
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan yang dijanjikan.
d. Kecepatan pegawai dalam menanggapi keluhan masyarakat.
e. Pegawai memberi anjuran, saran, dan informasi secara jelas dan mudah
dimengerti oleh masyarakat.
f. Keahlian dan kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan terhadap
masyarakat.
g. Jaminan kebebasan bagi masyarakat dari pungutan liar.
h. Kesopanan dan keramahan pegawai dalam melayani masyarakat.
i. Kenyamanan dalam pelayanan untuk masyarakat oleh pegawai.
III. PENDEKATAN LAPANGAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif (metode survei) dan
pendekatan kualitatif. Metode survei adalah metode yang mengambil contoh data dari
satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(Singarimbun dan Effendi, 1989). Dengan memadukan kedua pendekatan tersebut
diharapkan upaya pemahaman gaya kepemimpinan dalam pengambilan keputusan,
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap
kinerja pegawai serta pelayanan Kelurahan terhadap masyarakat dapat dilakukan
secara lebih komprehensif.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota
Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut
1. Berdasarkan hasil studi penjajakan pada bulan Maret 2009 diketahui bahwa
Lurah Ciparigi telah menjabat lebih dari dua tahun sehingga diharapkan
kepemimpinan yang telah dilaksanakannya dapat diteliti secara lebih mendalam.
2. Kelurahan Ciparigi merupakan juara pertama Lomba P2WKSS tingkat Propinsi.
Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2009.
3.3. Teknik Pemilihan Responden dan Informan
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam menetapkan responden
pegawai Kelurahan adalah total sampling, yaitu pengambilan sampel sebesar populasi
yang ada. Hal ini mengacu pada pendapat Surakhmad (1989:14) bahwa adakalanya
masalah penarikan sampel ditiadakan sama sekali dengan memasukkan seluruh
populasi sebagai sampel, yakni semua jumlah populasi itu diketahui terbatas.
Berdasarkan hasil studi penjajakan diketahui bahwa populasi seluruh pegawai
Kelurahan Ciparigi berjumlah 12 orang. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai Kelurahan Ciparigi dan Lurah Ciparigi. Disamping itu, untuk mengetahui
kinerja pegawai Kelurahan dalam hal pelayanan Kelurahan terhadap masyarakat,
populasi yang dijadikan sampel adalah warga masyarakat Kelurahan Ciparigi RT 02
dan 03 RW 05. Jumlah sampel yang dipilih adalah sebanyak 20 responden yang
dipilih secara acak (simple random sampling).
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder meliputi data
kuantitatif dan data kualitatif. Data primer dikumpulkan dari para responden dan
informan. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari:
1. Gambaran Gaya Kepemimpinan pada Kantor Kelurahan Ciparigi yang digunakan
pemimpin/Lurah dalam pengambilan keputusan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan dalam mengambil
keputusan.
3. Kinerja pegawai Kelurahan Ciparigi yang dilihat berdasarkan indikator kinerja
pegawai serta pelayanan Kelurahan kepada masyarakat.
4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Lurah terhadap Kinerja Pegawai.
Data sekunder dikumpulkan dari Kantor Kelurahan Ciparigi, Dinas Instansi yang
relevan dan perorangan, sesuai dengan keperluan data untuk penelitian ini. Data
sekunder yang dikumpulkan terdiri dari:
1. Perda, kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai kepegawaian terutama
berkaitan dengan kepemimpinan Lurah dan kinerja pegawai.
2. Gambaran umum Kelurahan Ciparigi (kondisi geografis kelurahan, keadaan
sosial demografi kelurahan, dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang
kehidupan kelurahan).
3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah secara kuantitatif. Data
kuantitatif diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang.
Tabulasi silang digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai. Pengolahan dan analisis data kualitatif dilakukan dengan mereduksi
(meringkas) data dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keperluan
untuk menjawab pertanyaan analisis di dalam penelitian. Data hasil wawancara yang
relevan dengan fenomena yang dianalisis, disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan.
Analisis data kualitatif dipadukan dengan hasil interpretasi data kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2.
Jakarta: PT. Prenhallindo.
Ranupandojo, H, Suad Husnan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE-UGM.
Republik Indonesia, Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008
Nomor 3 Seri D).
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai.
Jakarta:LP3ES.
Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Alumi.
Susilo, Martoyo. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-
UGM.
Thoha, Miftah. 1993. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta:
Rajawali Pers.
Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
KUESIONER PENELITIAN

”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi


Pemerintah Kelurahan”

(Kasus Di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor)


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Maksud diadakannya penelitian ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh


gelar kesarjanaan dalam Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Demi tercapainya tujuan
penelitian ini, peneliti berharap Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan
jujur, identitas dan jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaannya dan semata-mata
hanya akan digunakan untuk kepentingan penulisan skripsi ini. Peneliti juga
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas kesediaan Bapak/Ibu yang
telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini dan tidak lupa peneliti
mohon maaf apabila terdapat pertanyaan yang kurang berkenan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*
4. Pendidikan :
5. Golongan / Jabatan :
Keterangan : * Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (×) pada jawaban pertanyaan yang sesuai
dengan pilihan Bapak/Ibu.
Gaya Kepemimpinan
1. Bagaimanakah cara pemimpin (Lurah) dalam pemecahan masalah berkaitan
dengan kesejahteraan pegawai?
1. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin.
2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin
setelah mendengarkan masukan/saran dari bawahan.
3. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
4. Pemimpin mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
kepada bawahan.
2. Bagaimanakah cara pemimpin (Lurah) anda, ketika anda memberikan
saran/masukan?
1. Tidak menerima saran/masukan.
2. Menerima tetapi keputusan sepenuhnya ditentukan pemimpin.
3. Menerima dan mendiskusikan saran/masukan dengan pegawai.
4. Menerima saran/masukan dan keputusan sepenuhnya ditentukan pegawai.
3. Bagaimanakah cara pemimpin terhadap pengaturan dalam pemberian gaji/upah
terhadap pegawai?
1. Pengaturan dilakukan oleh pemimpin.
2. Pengaturan dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan masukan/saran
dari bawahan.
3. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengaturan pemberian
upah/gaji.
4. Pemimpin mendelegasikan pengaturan kepada bawahan.
4. Bagaimanakah cara pemimpin (Lurah) ketika memperoleh tugas dari instansi
Pemerintahan yang lebih tinggi seperti Kecamatan?
1. Pemimpin melaksanakan dan mengambil keputusan sendiri.
2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan tugas
tersebut dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan masukan/saran dari
bawahan.
3. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
4. Pemimpin mendelegasikan tugas dan pengambilan keputusan kepada bawahan.
5. Bagaimanakah perlakuaan yang anda terima ketika sedang melaksanakan tugas
pekerjaan?
1. Pemimpin melakukan pengawasan pekerjaan yang ketat.
2. Pemimpin memberikan tanggung jawab pekerjaan kepada pegawai tetapi dalam
pengawasan pemimpin.
3. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Bawahan memiliki kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan.
6. Ketika anda mengerjakan tugas yang diberikan Pemimpin, bagaimanakah tindakan
Pemimpin?
1. Pemimpin melakukan pengawasan pekerjaan yang ketat.
2. Pemimpin memberikan tanggung jawab pekerjaan kepada pegawai tetapi dalam
pengawasan pemimpin.
3. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Bawahan memiliki kebebasan dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Bagaimana cara pemimpin dalam pengambilan keputusan pelaksanaan pekerjaan
berkaitan dengan pelayanan Kelurahan kepada masyarakat?
1. Pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin.
2. Pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan
masukan/saran dan bawahan.
3. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan.
4. Pemimpin mendelegasikan pengambilan keputusan kepada bawahan.
8. Bagaimanakah cara pemimpin ketika terjadi konflik diantara sesama pegawai?
1. Pemimpin memberi hukuman kepada pegawai yang terlibat konflik.
2. Pemimpin mendiskusikan penyelesaian konflik yang terjadi tetapi tetap
memberikan hukuman kepada pegawai yang terlibat konflik.
3. Pemimpin bersama pegawai menyelesaikan konflik dengan musyawarah.
4. Pemimpin menyerahkan penyelesaiannya kepada pegawai.
9. Bagaimanakah cara pemimpin (Lurah) dalam pengambilan keputusan ketika
terdapat musibah/bencana yang terjadi di lingkungan?
1. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin.
2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin
setelah mendengarkan masukan/saran dan bawahan.
3. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah.
4. Pemimpin mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
kepada bawahan.
10. Bagaimanakah tindakan pemimpin ketika terdapat pegawai yang melakukan
kesalahan kerja?
1. Pemimpin memberi hukuman kepada pegawai.
2. Pemimpin mendiskusikan penyelesaian masalah yang terjadi tetapi tetap
memberikan hukuman kepada pegawai.
3. Pemimpin bersama pegawai menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
4. Pemimpin menyerahkan penyelesaiannya kepada pegawai.
Kinerja Pegawai

a. Kualitas hasil kerja


1. Apakah hasil kerja Bapak/Ibu memiliki ketepatan dalam menjalankan tugas sesuai
dengan pekerjaan?
a. Selalu tepat.
b. Tepat.
c. Tidak pernah tepat
2. Apakah hasil kerja Bapak/Ibu memiliki ketelitian dalam menjalankan tugas sesuai
dengan pekerjaan?
a. Selalu teliti.
b. Teliti.
c. Tidak pernah teliti
3. Apakah Bapak/Ibu teliti dalam memeriksa kembali pekerjaan yang telah
diselesaikan sebelum pekerjaan tersebut diperiksa pemimpin?
a. Selalu teliti.
b. Teliti.
c. Tidak pernah teliti
4. Apakah hasil kerja Bapak/Ibu selalu menghasilkan pekerjaan yang rapi?
a. Selalu rapi.
b. Rapi.
c. Tidak pernah rapi.
5. Apakah hasil kerja Bapak/ibu selalu mengahasilkan pekerjaan yang bersih?
a. Selalu bersih.
b. Bersih.
c. Tidak pernah bersih
b. Kuantitas hasil kerja
6. Apakah setiap pegawai pernah dituntut untuk menyelesaikan tugas sehari-hari
dengan cepat dan baik?
a. Selalu dituntut.
b. Kadang-kadang dituntut.
c. Tidak dituntut
7. Seberapa besar persentase jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam sehari?
a. > 90 %
b. 90 – 76 %
c. < 75 %
8. Seberapa besar persentase Bapak/Ibu dalam menunda pekerjaaan?
a. < 75 %
b. 90 – 76 %
c. > 90 %
9. Apakah Bapak/Ibu selalu melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan oleh
pemimpin dengan tepat waktu?
a. Selalu tepat waktu.
b. Kadang-kadang tepat waktu.
c. Tidak pernah tepat waktu.
10. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan teguran dari pimpinan karena tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu?
a. Tidak pernah.
b. Kadang-kadang.
c. Selalu mendapat teguran
Panduan Pertanyaan Untuk Gaya Kepemimpinan (Pegawai dan Lurah)
1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah cara pemimpin (Lurah) dalam pengambilan
keputusan?
2. Pada kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, apakah pengambilan keputusan
dilakukan oleh pimpinan semata? Jika iya, berikan contohnya!
3. Pada kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, apakah pengambilan keputusan
dilakukan secara bersama antara pemimpin dengan pegawainya? Jika iya, berikan
contohnya!
4. Apakah Bapak/Ibu diberikan bimbingan dan pengarahan dari pimpinan dalam
melaksanakan tugas?
5. Apakah pemimpin Bapak/Ibu bekerja, dalam pengambilan keputusan lebih banyak
diserahkan kepada pegawai?
6. Faktor-faktor apa sajakah yang memiliki pengaruh terhadap gaya kepemimpinan
yang diterapkan pemimpin (Lurah)? Sebutkan sebanyak-banyaknya!
7. Apakah latar belakang pendidikan, pribadi, pengalaman dan nilai-nilai yang dianut
pemimpin memiliki pengaruh terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan
pemimpin (Lurah)?
8. Apakah pendidikan atau pengalaman, motivasi kerja atau berprestasi dan tanggung
jawab pegawai dalam bekerja dapat memiliki pengaruh terhadap gaya
kepemimpinan yang diterapkan Lurah?
9. Apakah suasana atau iklim kerja serta suasana organisasi secara keseluruhan dapat
memiliki pengaruh terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah?

Panduan Pertanyaan Untuk Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi karakteristik


pegawai
1. Menurut Bapak/Ibu, apakah pendidikan pegawai dapat memiliki pengaruh terhadap
kekuatan anggota organisasi sebagai pegawai?
2. Menurut Bapak/Ibu, apakah motivasi kerja pegawai dapat memiliki pengaruh
terhadap kekuatan anggota organisasi sebagai pegawai?
3. Menurut Bapak/Ibu, apakah situasi dapat memiliki pengaruh terhadap kekuatan
anggota organisasi sebagai pegawai?
KUESIONER PENELITIAN

”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi


Pemerintah Kelurahan”

(Kasus Di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor)


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Maksud diadakannya penelitian ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh


gelar kesarjanaan dalam Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Demi tercapainya tujuan
penelitian ini, peneliti berharap Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan
jujur, identitas dan jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiaannya dan semata-mata
hanya akan digunakan untuk kepentingan penulisan skripsi ini. Peneliti juga
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas kesediaan Bapak/Ibu yang
telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini dan tidak lupa peneliti
mohon maaf apabila terdapat pertanyaan yang kurang berkenan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*
4. Pendidikan :
Keterangan : * Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (×) pada jawaban pertanyaan yang sesuai
dengan pilihan Bapak/Ibu.

Pelayanan Masyarakat (Untuk Masyarakat)

a. Keandalan (reliability)
1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dalam proses pembuatan KTP/KK dan sebagainya
di Kelurahan ciparigi?
a. Sangat mudah.
b. Mudah.
c. Sulit.
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dalam mengakses informasi mengenai segala
bentuk pelayanan yang diberikan Kelurahan?
a. Sangat mudah.
b. Mudah.
c. Sulit.
3. Bagaimana ketepatan waktu yang telah dijanjikan Kelurahan dalam
menyelenggarakan segala bentuk pelayanan kepada masyarakat?
a. Selalu tepat waktu.
b. Kadang-kadang tepat waktu.
c. Tidak pernah tepat waktu.

b. Daya Tanggap (responsiveness)


4. Menurut Bapak/Ibu, apakah pegawai Kelurahan bersikap cepat dalam menanggapi
keluhan masyarakat?
a. Selalu cepat.
b. Cepat.
c. Lamban.
5. Menurut Bapak/Ibu, apakah pegawai Kelurahan dalam memberikan informasi,
anjuran, dan saran selalu jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat?
a. Selalu jelas dan mudah dimengerti.
b. Jelas dan dimengerti.
c. Selalu tidak jelas dan tidak dimengerti.

c. Jaminan (assurance)
6. Menurut Bapak/Ibu, apakah pegawai Kelurahan memiliki keahlian dan
kemampuan yang cukup baik dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat?
a. Pegawai sangat memiliki keahlian dan kemampuan.
b. Pegawai memiliki keahlian dan kemampuan.
c. Pegawai tidak memiliki keahlian dan kemampuan.
7. Apakah terdapat jaminan kebebasan bagi masyarakat terhadap pungutan liar yang
diberikan oleh Kelurahan?
a. Ada jaminan.
b. Tidak selalu ada jaminan.
c. Tidak ada jaminan

8. Bagaimanakah kesopanan pegawai Kelurahan dalam melayani masyarakat?


a. Pegawai selalu bersikap sopan.
b. Pegawai kadang-kadang bersikap sopan.
c. Pegawai bersikap tidak sopan.

9. Bagaimanakah keramahan pegawai Kelurahan dalam melayani masyarakat?


a. Pegawai selalu bersikap ramah.
b. Pegawai kadang-kadang bersikap ramah.
c. Pegawai bersikap tidak ramah.
10. Bagaimanakah pegawai Kelurahan memberikan kenyamanan dalam pelayanan
kepada masyarakat?
a. Selalu nyaman.
b. Nyaman.
c. Tidak nyaman

Panduan Pertanyaan Pelayanan Kelurahan Kepada Mayarakat


1. Menurut Bapak/Ibu, apakah pada saat ini pelayanan Kelurahan yang diberikan
kepada masyarakat sudah cukup baik?Jelaskan alasannya!
2. Apakah harapan bapak/ibu terhadap Pelayanan yang diberikan Kelurahan kepada
masyarakat untuk ke depannya?

You might also like