Professional Documents
Culture Documents
BE L AJAR ME NGAJAR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Meng ajar
Disusun oleh :
Krisnawan SR
K 2508060
DOSEN PENGAMPU :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang dengan izinNya saya telah
berhasil menyusun tugas mata kuliah Strategi Belajar mengajar, tugas ini diajukan
sebagai salah satu tugas yang harus dikerjakan pada semester 3, yang diampu oleh
Drs. Bambang Prawiro, MM..
Adapun tujuan dari pengerjaan tugas ini adalah agar mahasiswa lebih
mengenal dan menguasai tentang macam-macam metode pembelajaran yang ada
dalam dunia pendidikan. Yang mungkin akan memperjelas Dan memberi kemudahan
tentang metode apa yang tepat untuk diterapakan dalam proses pembelajaran, dalam
makalah ini akan dijelaskan beberapa macam metode pembelajaran.
Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam
menyelesaikan pengerjaan tugas ini. Tentunya Tugas ini tidak luput dari kesalahan,
oleh karena itu harapan saya semua pihak berkenan memberikan saran dan kritik yang
bersifat membangun dalam rangka perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhirnya,
harapan kami semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penyusun
1. Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
Saudara.Halaman 76-79 )
1. Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa yang mampu sebab
mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
2. Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa memimpin kelompok atau
untuk bekerja sendiri-sendiri
3. Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya
guna mengajar yang berbeda pula
( Drs. Roestiyah NK. 1991.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta )
lebih 20 menit.
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar
observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja
agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang
ada dalam masyarakat.
masalah baru.
1. Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir yang baik
2. Anak yang kurang selalu ketinggalan
3. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai
4. Guru hanya menampang pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rieka Cipta )
kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan menguasai
1. Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses
pengertian saja
2. Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
3. Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
4. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
5. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta)
Mitra Sukses)
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html)
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran ,dimana
ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam,
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik
Cipta)
Metode sosiodrama dan roleplaying dapat dikatakan sama artinya, dan dalam
adalah:
semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan
mengajar/)
1. Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus
1. Guru memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui
dan petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan siswa
2. Banyak waktu yang digunakan untuk diskusi
3. Untuk kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih banyak
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan
meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda
tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara
Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.
a. Perhatian anak dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting dapat
b. Proses belajar anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat
c. Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau
pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan
kecakapannya.
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
1. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa
didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian
terakhir.
Cipta)
untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan
http://one.indoskripsi.com/node/2091
1. Metode Microteaching
Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar permulaan bagi
guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang lebih kecil dan dapat
1. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah
laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar
orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan
berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab
dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Penggunaan metode ini
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya, dengan membaca buku-buku, menliti, bertanya, berdiskusi dan
lain-lain.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban
tersebut betul-betu cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama
sekali tidak sesuai. Untuk mengujikebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan
metode-metode lainnya seperti demonstrasi,tugas, diskusi, dnlain-lain.
5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpilan terakhir
tentang jawaban dari masalah tadi.
Catatan :metode prolem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri dengan
mengeluarkan pendapatnya.
mobil, toko serba ada, sutu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya.
Banyak istilah yang digunakan tetapi maksudny sama dengan karya wisata, seperti
mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk
mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,
latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa
Metode latihan/drill adalah suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara
memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan
1. Secara klasikal
2. Secara individu
3. Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumnya
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
1. Metode Dialog
Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran untuk
memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama
pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa
menjawab
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa, tetapi dapat pula dari
siswa ke guru.
Metode tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam
tujuan pengajaran.
1. Metode Katekesmus
Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan pelajaran
1. Metode Prileksi
Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran dengan
menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan, menganalisa,
1. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan perkataan lain,
pemecahan setiap masalah perlu melibatkan bukan hanya satumata pelajaran atau
bidang studi saja, melainkan hendaknya melibatkan berbagai mata pelajaran yang
1. Kelebihannya
2. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah
kehidupan.
3. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari
4. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsipdidaktik modern yang dalam pengajaran
perlu diperhatikan:
5. Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalamkelompok.
6. Bahan pelajaran tak terlepas darikehidupan real sehari-hari yang penuh dengan
masalah.
7. Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan.
8. Agar teori dan praktek,sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan
yang tak terpisahkan.
9. Kekurangannya
10. Kurikulum diindonesia saat ini baik secara vertikal maupun horizontal, belum
menunjang pelaksanaan metode ini.
11. Pemilihan topik unit yang tepatsesuai dengan kebutuhan siswa,cukupfasilitas dan
sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan yang mudah.
12. Bahan pelajaran sering menjadi luar sehingga dapatmengaburkan pokok unityang
dibahas.
(Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar
Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran yaitu pelajar
tujuan belajar.
seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan suatu
persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua orang guru.
1. Metode Musyawarah
Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran melalui
(problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
2. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri
Djamarah,2000)
c. Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi,
dimana interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar
pengalaman,informasi,memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif,tidakada
belajar-mengajar/macam-macam-metode-mengajar/)
masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
a. Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan
b. Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas
a. Diskusi informal
b. Diskusi formal
c. Diskusi panel
d. Diskusi simpusium
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas
yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah,
sementara waktu sedikit. Artinya, banyak bahan yang tersedia dengan waktu
kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang
ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah(PR), tetapi jauh lebih
perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk
aktif belajar, baiksecara individual maupun secara kelompok. Karena itu tugas
Tugas yang diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis. Karena itu, tugas
sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai; tugas seperti
meneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan
Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau
resitasi, yaitu:
1. Kelebihannya
2. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun
kelompok.
3. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
4. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
5. Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
1. Kekurangannya
2. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
3. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak
berpartisipasi dengan baik.
4. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
5. Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi) dapat menimbulkan
kebosanan siswa.
(Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain.1997.Strategi belajar
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini
lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap
tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam
fasilitas.
Cara mengajar dengan cara ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik
keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah
secara lisan.
Dengan demikian ,dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara
penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan
informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html)
1. Metode Tulisan
Metode tulisan adalah metode mendidik dengan cara penyajian huruf atau
symbol apapun yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya
tidak diketahui.
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
1. Kelebihan :
2. Lebih penekanan pada pemberian sebuah pengetahuan yang dituliskan dalam
bentuk huruf jadi memudahkan siswa untuk memahami bacaaan lebih baik.
3. Kelemahan :
4. Siswa akan cenderung hanya memperhatikan tulisan yang tertera tanpa ada suatu
interaksi yang efektif dalam pembelajaran
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
1. Kelebihan :
2. Metode ini mempermudah siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya sehingga
akan memberi kesempatan siswa untuk berubah jadi lebih baik lagi Dan
mengembangkan dirinya
3. Kelemahan :
4. Bila kejadian ini sering terjadi maka akan terjadi hal yang mungkin akan membuat
siswa lebih manja atau malah keenakan, tetap harus ada sangsi tegas bila siswa
melakukan kesahalan apalagi kalau itu sampai terus berulang.
1. Metode praktek
Adalah metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik
menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan
mengajar/)
1. Kelebihan :
2. Akan memperjelas apa yang dijelaskan guru kepada murid karena apa yang sedang
diajarkan benda nya ada langsung dan dipraktekan
tentang sesuatu dan memberikan motivasi agar memiliki semangat dan keinginan
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
perbuatan, atau tingkah laku yang baik dengan harapan menumbuhkan hasrat bagi
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
1. Meode Perumpamaan
Adalah Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat
dan hakikat dari realitas sesuatu atau dengan cara menggambarkan seseuatu
mengajar/)
(http://sutisna.com/pendidikan/strategi-belajar-mengajar/macam-macam-metode-
mengajar/)
materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html)
misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html)
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html)
setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap
siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
(http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-
pembelajaran.html)
1. Fox Fire
Fox Fire adalah metode mengajar yang mengasikan, menyenangkan, dan
menghasilkan.
http://www.suparlan.com/pages/posts/metode-metode-mengajar-berdasarkan-
klasifikasi-empat-model-pelaksanaan-pembelajaran107.php
atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata
kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi
yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret,
kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
1. SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar
haruslah memanfaatkan semua alat indar yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri
aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan; Auditory yang
dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahawa belajar haruslah
dan menerapkan.
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
1. Probing-prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru
menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali
sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan engetahuan sisap siswa dan
engalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa
memngkonstruksiu konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan
demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan
menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus
berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari prses pembelajaran, setiap
saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi
sausana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Untuk mngurang kondisi
tersebut, guru hendaknya serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah,
suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga
suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban
siswa yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia
telah berpartisipasi
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
1. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran
solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
1. TGT (Teams Games Tournament)
tiap kelompok bisa sama bis aberbeda. SDetelah memperoleh tugas, setiap
kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan
dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar
kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi
permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut,
santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil
pertemuan, atau dalam rangak mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian
2. Siapkan meja turnamen secukupnya, missal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati
4 siswa yang berkemampuan setara, meja I diisi oleh siswa dengan level tertinggi
dari tiap kelompok dan seterusnya sampai meja ke-X ditepati oleh siswa yang
levelnya paling rendah. Penentuan tiap siswa yang duduk pada meja tertentu
yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu
terttentu (misal 3 menit). Siswa bisda nmngerjakan lebbih dari satu soal dan
hasilnya diperik\sa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap
individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja tunamen sesua
dengan skor yang dip[erolehnay diberikan sebutan (gelar) superior, very good,
good, medium.
sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama,
begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang
sama.
5. Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual,
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
representasi, hipotesis.
(http://yadirosadi.co.cc/macam-macam-metode-pembelajaran)
berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda secara
teratur. Strategi ini cocok untuk bahan ajar yang memerlukan pertukartan
salah satui jajaran pindah ke ujunug lainnya pada jajarannya, dan kembali berbagai
informasi.
52. Kumon
sajian konsep, latihan, tiap siswa selesai tugas langsung diperiksa-dinilai, jika
keliru langsung dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi, lima kali salah
guru membimbing.
53. Quantum
bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa
diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak, alami-
sejuk-nilai-harapan.
2
Rumus quantum fisika asdalah E = mc , dengan E = energi yang diartikan
pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana solusi yang
kausal utama, menemukan pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama.
lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi
pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan ssingkat dan
teratur. Sintaksnya adalah: Separu dari sjumlah siswa membentuk lingkaran kecil
dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang
berada di lingkran luar berputar keudian berbagi informasi kepada teman (baru) di
DAFTAR PUSTAKA