You are on page 1of 28

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

I. SIFAT-SIFAT CAHAYA

κ Teori Al-hasan (965-1038)


Pada pertengahan abad ke sepuluh seorang ilmuwan Mesir di
Iskandaria yang bernama Al Hasan (965-1038) mengemukakan
pendapat bahwa mata dapat melihat benda-benda di sekeliling
karena adanya cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh
benda-benda yang bersangkutan masuk ke dalam mata. Teori ini
akhirnya dapat diterima oleh orang banyak sampai sekarang ini.

κ Teori Emisi atau Teori Partikel


Sir Isaac Newton (1642-1727) merupakan ilmuwan
berkebangsaan Inggris yang mengemukakan pendapat bahwa dari
sumber cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil
dan ringan ke segala arah dengan kecepatan yang sangat besar.
Bila partikel-partikel ini mengenai mata, maka manusia akan
mendapat kesan melihat benda tersebut.
Alasan dikemukakanya teori ini adalah sebagai berikut:
• Karena partikel cahaya sangat ringan dan berkecepatan tinggi
maka cahaya dapat merambat lurus tanpa terpengaruh Gaya
gravitasi bumi.
• Ketika cahaya mengenai permukaan yang halus maka cahaya
akan dipantulkan dengan sudut sinar datang sama dengan
sudut sinar pantul sehingga sesuai dengan hukum
pemantulan Snellius. Peristiwa pemantulan ini dijelaskan oleh
Newton dengan menggunakan bantuan sebuah bola yang
dipantulkan di atas bidang pantul.
• Alasan berikutnya adalah pada peristiwa pembiasan cahaya
yang disamakan dengan peristiwa menggelindingnya sebuah

1
bola pada papan yang berbeda ketinggian yang dihubungkan
dengan sebuah bidang miring. Dari permukaan yang lebih
tinggi bola digelindingkan dan akan terus menggelinding
melalui bidang miring sampai akhirnya bola akan
menggelinding di permukaan yang lebih rendah. Jika diamati
perjalanan bola, maka sebelum melewati bidang miring
lintasan bola akan membentuk sudut α terhadap garis tegak
lurus pada bidang miring. Setelah melewati bidang miring
lintasan bola akan membentuk sudut β terhadap garis tegak
lurus pada bidang miring. Jika permukaan atas dianggap
sebagai udara dan permukaan bawah dianggap sebagai air
serta bidang miring merupakan batas antara udara dan air,
gerak bola dianggap sebagai jalannya pembiasan cahaya dari
udara ke air, maka Newton menganggap bahwa kecepatan
cahaya dalam air lebih besar dari pada kecepatan cahaya
dalam udara.

κ Teori Jean Focault


Seorang ahli fisika Prancis, Jean Focault (1819 - 1868)
melakukan percobaan tentang pengukuran kecepatan cahaya
dalam berbagai medium. Dalam percobaannya Jeans Focault
mendapatkan kesimpulan bahwa kecepatan cahaya dalam air
lebih kecil dari pada kecepatan cahaya dalam udara.

κ Teori Gelombang
Menurut Christian Huygens (1629-1695)
seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, bahwa
cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi dan
berupa gelombang. Perbedaan cahaya dan bunyi
hanya terletak pada panjang gelombang dan
frekuensinya.

2
Pada teori ini Huygens menganggap bahwa setiap titik pada
sebuah muka gelombang dapat dianggap sebagai sebuah sumber
gelombang yang baru dan arah muka gelombang ini selalu tegak
lurus tehadap muka gelombang yang bersangkutan. Pada teori
Huygens ini peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi,
ataupun difraksi cahaya dapat dijelaskan secara tepat, namun
dalam teori Huygens ada kesulitan dalam penjelasan tentang sifat
cahaya yang merambat lurus.

κ Teori Elektromagnetik
Percobaan James Clerk Maxwell (1831 - 1879)
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris
(Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat
gelombang elektromagnetik sama dengan cepat
rambat cahaya yaitu 3×108 m/s, oleh karena itu
Maxwell berkesimpulan bahwa cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik. Kesimpulan Maxwell ini di dukung
oleh:
• Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph
Hertz (1857 - 1894) yang membuktikan bahwa gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang tranversal. Hal ini
sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat menunjukkan
gejala polarisasi.
• Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter
Zeeman (1852 - 1943) yang menyatakan bahwa medan
magnet yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap berkas
cahaya.
• Percobaan Stark (1874 - 1957), seorang ilmuwan
berkebangsaan Jerman yang mengungkapkan
bahwa medan listrik yang sangat kuat dapat
mempengaruhi berkas cahaya.

3
κ Teori Kuantum
Teori kuantum pertama kali dicetuskan pada tahun 1900 oleh
seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Max Karl
Ernst Ludwig Planck (1858 - 1947). Dalam percobaannya Planck
mengamati sifat-sifat termodinamika radiasi benda-benda hitam
hingga ia berkesimpulan bahwa energi cahaya terkumpul dalam
paket-paket energi yang disebut kuanta atau foton. Dan pada
tahun 1901 Planck mempublikasikan teori kuantum cahaya yang
menyatakan bahwa cahaya terdiri dari peket-paket energi yang
disebut kuanta atau foton. Akan tetapi dalam teori ini paket-paket
energi atau partikel penyusun cahaya yang dimaksud berbeda
dengan partikel yang dikemukakan oleh Newton . Karena foton
tidak bermassa sedangkan partikel pada teori Newton memiliki
massa
Pernyataan Planck ternyata mendapat dukungan dengan adanya
percobaan Albert Einstein pada tahun 1905 yang berhasil
menerangkan gejala fotolistrik dengan menggunakan teori Planck.
Fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu logam
yang disinari dengan panjang gelombang tertentu. Akibatnya
percobaan Einstein justru bertentangan dengan pernyataan
Huygens dengan teori gelombangnya.Pada efek fotolistrik,
besarnya kecepatan elektron yang terlepas dari logam ternyata
tidak bergantung pada besarnya intensitas cahaya yang
digunakan untuk menyinari logam tersebut. Sedangkan menurut
teori gelombang seharusnya energi kinetik elektron bergantung
pada intensitas cahaya.
Kemudian dari seluruh teori-teori cahaya yang muncul dapat
disimpulkan bahwa cahaya mempunyai sifat dual (dualisme
cahaya) yaitu cahaya dapat bersifat sebagai gelombang untuk
menjelaskan peristiwa interferensi dan difraksi tetapi di lain pihak

4
cahaya dapat berupa materi tak bermassa yang berisikan paket-
paket energi yang disebut kuanta atau foton sehingga dapat
menjelaskan peristiwa efek fotolistrik.

Beberapa kaidah tentang


kemagnetan dan kelistrikan
yang mendukung
perkembangan konsep
gelombang elektromagnetik
antara lain:
1. Hukum Coulomb
mengemukakan : “Muatan listrik statik dapat menghasilkan
medan listrik.”.
2. Hukum Biot & Savart mengemukakan : “Aliran muatan listrik
(arus listrik) dapat menghasilkan medan magnet”.
3. Hukum Faraday mengemukakan : “Perubahan medan magnet
dapat menghasilkan medan listrik”.
Berdasarkan Hukum Faraday, Maxwell mengemukakan hipotesa
sebagai berikut: “Perubahan medan listrik dapat
menimbulkan medan magnet”. Hipotesa ini sudah teruji dan
disebut dengan Teori Maxwell.
Inti teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik
adalah:
a. Perubahan medan listrik dapat menghasilkan medan
magnet.
b. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cepat
rambat gelombang (c) dan permeabilitas (ε ) elektromagnetik
tergantung dari permitivitas ( (μ) zat.
Ternyata perubahan medan listrik menimbulkan medan
magnet yang tidak tetap besarannya atau berubah-ubah.

5
Sehingga perubahan medan magnet tersebut akan menghasilkan
lagi medan listrik yang berubah-ubah.
Proses terjadinya medan listrik dan medan magnet
berlangsung secara sama dan menjalar kesegala arah. Arah getar
vektor medan listrik−bersama dan medan magnet saling tegak
lurus. Jadi gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang
dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara
berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan
magnet saling tegak lurus.
E = medan listrik (menjalar vertikal)
B = medan magnet (menjalar horizontal.)
Gejala seperti ini disebut terjadinya gelombang
elektromagnetik ( gelombang yang mempunyai medan magnet
dan medan listrik).
Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan
baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ elektron
bergerak bolak-balik, dengan kata lain dalam kawat PQ terjadi
getaran listrik. Perubahan tegangan menimbulkan perubahan
medan listrik dalam ruangan disekitar kawat, sedangkan
perubahan arus listrik menimbulkan perubahan medan magnet.
Perubahan medan listrik dan medan magnet itu merambat ke
segala jurusan. Karena rambatan perubahan medan magnet dan
medan listrik secara periodik maka rambatan perubahan medan
listrik dan medan magnet lazim disebut gelombang
elektromagnetik. (GEM)
Percobaan-percobaan yang teliti membawa kesimpulan :
1. Pola gelombang elektromagnetik
sama dengan pola gelombang transversal dengan vektor
perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan
medan magnet.

6
2. Gelombang elektromagnetik
menunjukkan gejala-gejala pemantulan, pembiasan, difraksi,
polarisasi seperti halnya pada cahaya.
3. Diserap oleh konduktor dan
diteruskan oleh isolator.
Gelombang elektromagnetik lahir sebagai paduan daya
imajinasi dan ketajaman akal pikiran berlandaskan keyakinan akan
keteraturan dan kerapian aturan-aturan alam.
Hasil-hasil percobaan yang mendahuluinya telah
mengungkapkan tiga aturan gejala kelistrikan , antara lain sebagai
berikut.
a. Hukum Coulomb : Muatan listrik menghasilkan
medan listrik yang kuat.
b. Hukum Biot-Savart : Aliran muatan (arus) listrik
menghasilkan medan magnet disekitarnya.
c. Hukum Faraday : Perubahan medan magnet
(B) dapat menimbulkan medan listrik (E).
Didorong oleh keyakinan atas keteraturan dan kerapian
hukum-hukum alam, Maxwell berpendapat bahwa masih ada
kekurangan satu aturan kelistrikan yang masih belum terungkap
secara empirik. Jika perubahan medan magnet dapat
menimbulkan perubahan medan listrik maka perubahan medan
listrik pasti dapat menimbulkan perubahan medan magnet,
demikianlah keyakinan Maxwell.
Dengan pengetahuan matematika yang dimilikinya, secara
cermat Maxwell membangun teori yang dikenal sebagai teori
gelombang elektromagnetik. Baru setelah bertahun-tahun Maxwell
tiada, teorinya dapat diuji kebenarannya melalui percobaan-
percobaan. Menurut perhitungan secara teoritik, kecepatan
gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada permitivitas
ruang hampa ( εo) dan permeabilitas ruang hampa (µo ).

7
Dengan memasukkan 12 C2/N.m2 dan−εo= 8,85 . 10 7
Wb/A.m−μo = 4π.10
diperoleh nilai c = 3.108 m/s, nilai yang sama dengan kecepatan
cahaya.
Oleh sebab itu Maxwell mempunyai cukup alasan untuk
menganggap cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Oleh
karena itu konsep gelombang elektromagnetik ini merupakan
penyokong teori Huygens tentang cahaya sebagai gerak
gelombang.

II. GEJALA KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN


Dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan
kemagnetan adalah:
1. Arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar
konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini
secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere.
Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
2. Medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu dapat menghasilkan
(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus
listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi
elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet
ditemukan secara eksperimen oleh Michael
Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh
Michael Faraday

8
Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian
dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan
mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum
alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang
dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang
berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka
hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell
mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan
Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang
menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik


yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini
yang dikemukakan oleh Maxwell pada
dasarnya merupakan pengembangan dari
rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu,
prinsip ini dikenal dengan nama Hukum
Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas,
Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. James Clerk Maxwell

Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat


membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap
waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara
kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik
secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara
serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah
maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini

9
disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan
listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa
ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat
adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan,
sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C
Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar
gelombang elektromagnetik.

Teori Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya


gelombang elektromgnetik. Ramalan Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah Heinrich
Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik
melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa
pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol
listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda,
positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol
listrik lain sebagai penerima.
Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini
menggunakan
prinsip seperti ini:

10
Diagram Skematik Eksperimen Hertz

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan


gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian
penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa
gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan
teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan
teori Maxwell tentang gelombang.

III. EKSPERIMEN PENEMUAN GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan
medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan
membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya
tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.
Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik disebut
elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik
pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell
dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan
elektromagnetik (A dynamical theory of the electromagnetic field),
berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang
mengirimkan dan menerima gelombang radio ketika dia
menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan
gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan
penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya
dibilang itu cuma merupakan induksi.

11
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888,
pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen,
memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti
gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat
diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan
gelombang. Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich
Hertz.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan
radiasi elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar seperti
antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik
dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik.
Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat
bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai
gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang
gelombang, dan frekuensi.
Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui
sebagai foton, dan masing-masing mempunyai energi
berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh
hubungan Planck E = Hν, di mana E adalah energi foton, H ialah
konstanta Planck — 6.626 × 10 −34
J·s — dan ν adalah frekuensi
gelombang. Einstein kemudian memperbarui rumus ini menjadi
Ephoton = hν.

IV. PERSAMAAN MAXWELL


Sekitar abad ke 19, Maxwell menyatakan persamaannya yang
cukup mengejutkan dunia Fisika. Salah satunya menyatakan
adanya gelombang elektromagnetik. Namun, saat itu belum dapat
dibuktikan. Karna itu, Heinrich Hertz mencoba untuk membuktikan
keberadaan gelombang elektromagnetik itu.

12
Secara teori, Hertz menyadari bahwa gelombang
elektromagnetik yang dinyatakan Maxwell merupakan gabungan
dari gelombang listrik dan gelombang magnetik secara saling
tegak lurus. Begitu pula dengan arah geraknya. Karena
gelombang tersebut mengantung gelombang listrik, maka Hertz
mencoba membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik
tersebut melalui keberadaan gelombang listriknya yang
diradiasikan oleh rangkaian pemancar.
Hertz mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana
dengan bantuan trafo untuk memperkuat tegangan dan kapasitor
sebagai penampung muatannya. Karena ada arus pergeseran
pada gap pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang
elektromagnetik yang akan dipancarkan. Karena secara teori, dari
percikan yang muncul akan dihasilkan gelombang
elektromagnetik. Alhasil, pada rangkaian loop penerima yang
hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa diberikan
sumber tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada
gap-nya. Ini membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi
suatu benda.yang akhirnya terhantarkan ke loop. Karena merasa
belum puas, Hertz mencoba untuk menghitung frekuensi pada
loop.
Ternyata frekuensi yang dihasilkan sama dengan frekuensi
pemancar. Ini artinya listrik pada loop berasal dari pemancar itu
sendiri. Dengan ini terbuktilah adanya radiasi gelombang
elektromagnetik Maxwell. Percobaan Hertz ini juga memicu
penemuan telegram tanpa kabel dan radio oleh Marconi.
Rangkaian ini ada dalam kaca quartz untuk menghindari sinar UV.
Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan
diferensial parsial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik
dan medan magnet dan hubungannya dengan sumber-
sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori

13
elektrodinamika klasik. Keempat persamaan ini digunakan untuk
menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut
sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum
induksi Faraday, dan Hukum Ampere.
Keempat persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan
kumpulan hukum lengkap dari elektrodinamika klasik.
• Hukum Gauss menerangkan bagaimana muatan listrik dapat
menciptakan dan mengubah medan listrik. Medan listrik
cenderung untuk bergerak dari muatan positif ke muatan negatif.
Hukum Gauss adalah penjelasan utama mengapa muatan yang
berbeda jenis saling tarik-menarik, dan yang sama jenisnya tolak-
menolak. Muatan-muatan tersebut menciptakan medan listrik,
yang ditanggapi oleh muatan lain melalui gaya listrik
• Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan tidak seperti listrik
tidak ada partikel "kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub
utara dan kutub-kutub selatan selalu saling berpasangan.
• Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengubah
medan magnet dapat menciptakan medan listrik. Ini merupakan
prinsip operasi banyak generator listrik. Gaya mekanik (seperti
yang ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar sebuah
magnet besar, dan perubahan medan magnet ini menciptakan
medan listrik yang mendorong arus listrik yang kemudian
disalurkan melalui jala-jala listrik.

14
Memori inti magnetik An Wang (1954) adalah penerapan
Hukum Ampere. Tiap inti magnetik merupakan satu bit
• Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat
ditimbulkan melalui dua cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan
awal Hukum Ampere), dan dengan mengubah medan listrik
(tambahan Maxwell).
Koreksi Maxwell terhadap Hukum Ampere cukup penting:
dengan demikian, hukum ini menyatakan bahwa perubahan
medan listrik dapat menimbulkan medan magnet, dan sebaliknya.
Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus
listrik, masih dimungkinkann buat memiliki gelombang osilasi
medan magnet dan medan listrik yang stabil dan dapat menjalar
terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini mendeskripsikan
gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan
bahwa gelombang ini mestilah memiliki laju tertentu yang
universal. Laju ini dapat dihitung cukup dari dua konstanta fisika
yang dapat diukur (konstanta elektrik dan konstanta magnetik)
Laju yang dihitung untuk radiasi elektromagnetik tepat sama
dengan laju cahaya. Cahaya memang merupakan salah satu
bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar X, gelombang
radio dan lain-lainnya). Dengan demikian, Maxwell memadukan
dua bidang yang sebelumnya terpisah, elektromagnetisme dan
optika.
Perumusan umum persamaan Maxwell dalam bagian ini
ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti persamaan dalam
mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berubah-
ubah tergantung pada sistem satuan yang digunakan. Meskipun
bentuk umumnya tetap, berbagai definisi berubah dan tetapan
yang berbeda-beda muncul di tempat yang berbeda-beda pula.
Selain satuan SI (yang umum digunakan dalam rekayasa), sistem
satuan lain yang umum digunakan adalah satuan Gauss

15
(didasarkan pada sistem CGS dan dianggap memiliki keuntungan
teoretis dibandingkan SI [1]
), satuan Lorentz-Heaviside (biasa
digunakan dalam fisika partikel) dan satuan Planck (digunakan
dalam fisika teori).
Ada dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang
dibeberkan di bawah. Kedua-duanya ekivalen.
Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus
terikat (yang muncul dalam konteks dielektrik dan/atau bahan
magnet) dari muatan bebas dan arus bebas. Pemisahan ini
berguna untuk perhitungan yang melibatkan bahan dielektrik dan
magnet. Perumusan kedua memperlakukan semua muatan secara
setara, menggabungkan baik muatan bebas dan terikat ke dalam
muatan total (dan hal yang sama juga berlaku untuk arus). Ini
adalah pendekatan yang lebih mendasar atau mikroskopis, dan
terutama berguna bila tidak ada bahan dielektrik atau magnet.
Lambang dicetak tebal mewakili besaran vektor, sedangkan
lambang dicetak miring mewakili besaran skalar

V. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
a. Pengertian Gelombang
Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik
merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi,
amplitudo/amplitude, kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang
gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah
jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya

16
gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah
konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin
rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang
semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh
semua masa di alam semesta pada level yang berbedabeda.
Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin
rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan
semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi
gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi
elektromagnetik.

b. Ciri-Ciri Gelombang Elektromagnetik


Ciri gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada
saat yang bersamaan, sehingga kedua medan memiliki harga
maksimum dan minimum pada saat yang sama dan pada tempat
yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus
dan keduanya tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.
3. Merupakan gelombang transversal.
4. Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang
elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan (refleksi),
pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), dan lenturan
(difraksi). Juga mengalami peristiwa pengkutuban (polarisasi)
karena termasuk gelombang transversal.
5. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya
bergantung pada sifat-sifat listrik dan magnetik medium yang
ditempuhnya. Dapat merambat dalam ruang hampa.

17
Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang
memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat James Clerk
Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain,
berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya
panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan
teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz,
yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang
yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu.
Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan
bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan
buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang
namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X,
sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh
dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil
pemikiran Maxwell.
c. Sumber Gelombang Elektromagnetik
1. Osilasi listrik.
2. Sinar matahari → menghasilkan sinar infra merah.
3. Lampu merkuri → menghasilkan ultra violet.
4. Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam
→ menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen).
Inti atom yang tidak stabil menghasilkan sinar gamma.

VI. SPEKTRUM GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik
berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut
spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di
bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam
satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan

18
panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti
gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan
panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-
ray dan Gamma Ray.
Laju gelombang elektromagnetik sama dengan laju cahaya di
ruang hampa. Namun, panjang gelombang dan frekuensi
gelombang elektromagnetik tidak sama dengan cahaya.
Hubungan antara frekuensi dan panjang gelombang
elektromagnetik adalah sebagai berikut:

c = fλ

Keterangan:
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (3 x 108 m/s)
f = frekuensi (Hz)
λ = panjang gelombang (m)

a. Contoh spektrum elektromagnetik


 Gelombang Radio
Gelombang radio meliputi daerah frekuensi antara 104 Hz
sampai 108 Hz dan panjang gelombangnya dari 10 m sampai 104
m. Gelombang radio banyak digunakan dalam dunia
telekomunikasi. Gelombang radio dapat dibedakan menjadi dsua,
yaitu gelombang radio FM dan gelombang radio AM. Gelombang
AM (amplitudo modulation) dapat mencapai tempat yang sangat
jauh di belahan bumi karena gelombang ini dapat dipantulkan oleh
lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer merupakan lapisan udara yang
banyak mengandung partikel-partikel listrik. Adapun gelombang
FM (frequency modulation) banyak digunakan pada pemancar

19
radio FM dan pemancar televisi. Gelombang FM mempunyai
kelebihan dibandingkan gelombang AM karena gelombang FM
tidak terganggu oleh perubahan kelistrikan di udara sehingga
suara menjadi jernih. Akan tetapi, gelombang FM tidak dapat
mencapai tempat-tempat yang jauh karena gelombang ini tidak
dipantulkan oleh lapisan ionosfer. Gelombang ini diteruskan oleh
lapisan ionosfer. Untuk mengatasi digunakan stasiun relai.
Radar (radio detection and ranging) banyak digunakan dalam
pertahanan dan keamanan, yaitu untuk mendeteksi adanya
pesawat terbang abtau benda angkasa lainnya yang tempatnya
sangat jauh. Gelomabang radar, posisi maupun jenis benda yang
dideteksi dapat ditentukan. Misalnya, pesawat musuh yang
memasuki suatu daerah.
Jika waktu pancaran dan pantulan gelombang radar diketahui,
posisi pesawat dapat ditentukan dengan:
1
s= (c × ∆t )
2
Selain itu, dalam dunia penerbangan, radar sangat penting
untuk keamanan lalu lintas udara. Dengan radar, lalu lintas udara
dapat diketahui meskipun dalam suasana cuaca buruk, misalnya
hujan atau kabut. Radar tidak dapat mendeteksi pesawat yang
terbang rendah karena radar tidak dapat menjangkau tempat
yang rendah. Hal ini disebabkan arah radar condong keatas (tidak
mendatar).
 Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio
dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Gelombang
mikro biasanya juga dihasilkan oleh alat-alat elektronika dan
dapat digunakan untuk alat-alat komunikasi, memasak, dan radar.
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan
muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap

20
radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam
selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang
dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan
dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR
(Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan
menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan
gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan
gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang
elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang
waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
 Sinar Inframerah
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-
molekul yang bergetar karena benda diipanaskan yang dapat
dimanfaatkan dalam bidang industri, medis, dan astronomi. Jadi
setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah
sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan
warna benda.
Pemotretan permukaan bumi dari pesawat udara maupun
satelit biasanya menggunakan sinar inframerah karena tidak
banyak dihamburkan oleh partikel-partikel udara. Sinar infrmerah
dapat dibedakan ke dalam tiga daerah, yaitu inframerah dekat
dengan rentang panjang gelombang (3 × 10-6 m – 7,8 × 10-7 m),
inframerah sedang dengan rentang panjang gelombang
(3 × 10-5 m - 3 × 10-6 m), dan inframerah jauh dengan rentang
panjang gelombang (10-3 m – 3 × 10-5 m).
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai
1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1
cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah
lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada
miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung

21
spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di
atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
 Sinar Tampak (Cahaya)
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling
dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum
gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata
manusia. Perbedaan sensasi pada mata akibat cahaya yang
berbeda frekuensi atau panjang gelombangnya akan
menimbulkan warna yang berbeda. Spektrum warna cahaya
berdasarkan urutan kenaikan panjang gelombang adalah:
Ungu (390 nm – 455 nm)
Biru (455 nm – 492 nm)
Hijau (492 nm- 577 nm)
Kuning (577 nm – 597 nm)
Jingga (597 nm – 622 nm)
Merah (622 nm – 780 nm)
Kegunaan cahaya salah satunya adalah penggunaan laser
dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
 Sinar ultraviolet
Sinar Ultraviolet atau ultraungu dihasilkan oleh atom-atom
dan molekul-molekul dakam loncatan listrik. Matahari merupakan
sumber utama dari sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dari
matahari dapat mengionisasi partikel-partikel di atmosfer yang
berada pada ketinggian sekitar 80 km yang disebut lapisan
ionosfer. Lapisan ozon (O3) di atmosfer dapat menyerap sinar
ultraviolet sehingga tidak sampai ke permukaan bumi.
Berlubangnya lapisan ozon dapat meningklatkan sinar ultraviolet
yang sampai ke permukaan Bumi. Sinar ultraviolet dapat
dimanfaatkan dalam bidang industri terutama dalam proses
sterilisasi.

22
 Sinar X
Sinar X ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen sehingga
sinar-X sering disebut sinar Rontgen. Pada umumnya, sinar-X
dihasilkan akibat tumbykan elektron berke4cepatan tinggi pada
permukaan logam. Sinar-X memiliki daya tembus yang kuat
karena panjang gelombangnya sangat pendek (10-9 m – 6 × 10-12
m). Sinar_X banyak digunakan dalam bidang kedokteran
(diagnosis dan terapi medis) maupun dalam bidang industri
(analisis struktur bahan).
 Sinar Gamma
Sinar gamma ( γ ) merupakan gelombang elektromagnetik
yang mempunyai panjang gelombang paling pendek, yaitu dari 10 -
13
m sampai 10-10 m, atau frekuansi tertinggi. Daya tembus sinar
gamma besar sekali, yaitu dapat menembus logam sampai
beberapa sentimeter. Sinar gamma dihasilkan oleh atom-aton
tidak stabil. Perbedaan sinar gamma dengan sinar-X terletak pada
asal terjadinya. Sinar-X berasal dari aktivitas elektron atom,
sedangkan sinar gamma berasal dari aktivitas inti atom.
Sinar gamma merupakan bentuk radioaktif yang dikeluarkan
oleh inti-inti atom tertentu. Sinar ini sangat berbahaya dan dapat
membunuh sel hidup, terutama sinatr gamma tingkat tinggi yang
dilepaskan oleh reaksi nuklir.
Keberadaan sinar gamma dapat dideteksi dengan detektor
Geiger-Muller.

b. Energi dalam Gelombang EM


Hubungan antara kuat medan listrik dg medan magnetik :

Em E
=− =c
Bm B

23
Dimana :

E y = Em cos (kx - ωt)


Bx = Bm cos (kx - ωt)

Dengan :
Em, Bm = nilai max amplitudo medan listrik dan magnetik
c = cepat rambat cahaya

c. Rapat Energi Listrik dan Magnetik


Rapat energi listrik dan magnetik dinyatakan dengan :

ue = 12 ε 0 E 2 uB =
B2
2 µ0

Dengan :
ue = rapat energi listrik (J/m3)
ε0 = 8,85 x 10-12 C2 N-1m-2
E = kuat medan listrik (N/C)
uB = rapat energi magnetik (J/m3)
B = besar induksi magnetik (Wb/m2)
μ0 = 4π x 10-7 Wb/A

d. Intensitas Gelombang EM

24
Intensitas GEM atau laju energi yg dipindahkan melalui GEM
disebut pointing (S).

 1  EB Em Bm cos 2 (kx − ωt )
S = ExB S= =
µ0 µ0 µ0

Dengan intensitas rata-rata :

Em Bm
S =
2 µ0

e. Hubungan Intensitas Gelombang dengan Energi


Rata-rata
Dengan menggunakan E 1 hubungan
B= c=
dan c µ0ε 0

Rapat energi magnetik adalah

B2 E 2 / c 2 E 2 µ 0ε 0 1
uB = = = = ε 0 E 2 = ue
2µ0 2µ0 2µ0 2

Rapat energi total adalah

B2
u = u B + ue = 2u B =
µ0

25
f. Rapat energi total rata-rata adalah

 E B
u= m m
2 µ0 c

Intensitas gelombang (laju energi rata2 per m2) yg


dipindahkan melalui GEM sama dg rapat enrgi rata2 dikalikan
dengan cepat rambat cahaya.

S = cu P Em Bm E
2
cB
2
S =I = = = m = m
A 2µ0 2µ 0 c 2 µ0

Dengan :
I = intensitas radiasi (W/m2)
S = intensitas gelombang = laju energi rata2 per m2 (W/m2)
P = daya radiasi (W)
A = luas permukaan (m2)

VII. CONTOH PENERAPAN GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a. Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik
terendah, dengan kisaran panjang gelombang dari ribuan
kilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaan paling
banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan
sistem radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai,

26
membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan,
pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan.
Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.
b. Microwave
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3 –
300 cm. Penggunaannya terutama dalam bidang komunikasi dan
pengiriman informasi melalui ruang terbuka, memasak, dan
sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan
kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari
karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical
Rainfall Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI),
yang mengukur radiasi microwave yang dipancarkan dari
Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik atmosfer bumi
untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan
intensitas hujan.
c. Infrared
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan
menyelidiki pancaran inframerah dari tubuh. Foto inframerah
khusus disebut termogram digunakan untuk mendeteksi masalah
sirkulasi darah, radang sendi dan kanker. Radiasi inframerah
dapat juga digunakan dalam alarm pencuri. Seorang pencuri tanpa
sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan menyembunyikan
alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi
sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED ( Light Emiting Diode )
yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari
jarak jauh dengan menggunakan remote control.
d. Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat
membunuh kuman-kuman penyakit kulit.
e. Sinar X

27
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk
memotret kedudukan tulang dalam badan terutama untuk
menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar X
harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak akibat
penggunaan sinar X yang terlalu lama.

28

You might also like