You are on page 1of 15

KLASIFIKASI IKLIM

a. Latar belakang dan kegunaan klasifikasi iklim

Kecenderungan karakteristik dan pola tertentu dari unsur-unsur


iklim diberbagai daerah, menunjukkan perilaku yang sama apabila
faktor utamanya sama (pengendali atau letak geografinya sama)
sekalipun letaknya saling berjauhan

- Pokok bahasan dalam setiap cabang ilmu yang mendasarkan pada


sifat-sifat sama atau persamaannya dikenal dengan sistem
klasifikasi

- contoh pada ilmu tanah : tanah gambut dengan sifat yang sama
ada di Riau, Sumsel, Kalimantan atau negara lain

- Penamaan : Wilayah tropis, wilayah kutub, Wilayah Gurun, dll yang


mempunyai sifat unsur iklim sama dinegara manapun

-
- Kegunaan klasifikasi iklim adalah : suatu
metode untuk memperoleh efisiensi atau
memudahkan mendapatkan informasi
dalam bentuk yang umum dan
sederhana

- Perlu klasifikasi atau penggolongan iklim


cara menentukan klasifikasi Iklim :
1. Klasifikasi iklim secara genetik

Berdasarkan kriteria faktor-faktor penyebab iklim

• Klasifikasi genetik, digunakan untuk daerah luas tapi kurang


teliti

Contoh : klasifikasi iklim berdasarkan penerimaan Radiasi


matahari


• A. Klasifikasi iklim menurut daerah Penerimaan Radiasi surya,
menurut ahli Yunani kuno, bumi menjadi wilayah yaitu :

1. iklim tropik dengan hutan tropik, terletak antara 00 – 23.50


LU/LS, hampir 40% dari permukaan bumi dicirikan dengan
suhu tinggi sepanjang tahun, perbedaan temperatur tidak
begitu besar

2. Iklim kutub utara dan selatan, belahan bumi utara dan selatan
66.50 LU/LS (Artik), memiliki suhu rendah sepanjang tahun,
musim dingin berlangsung lama dan musim panas yang sejuk
berlangsung singkat

3. (dua) iklim subtropik

B. Klasifikasi iklim berdasarkan sirkulasi udara, Flohn (1950)


berdasarkan aliran angin global dan karakteristik hujan :

Zona ekuatorial, zona tropika, subtropika kering, Hujan winter


sub tropika, Ekstratropika, Sub-polar, Boreal dan zona kutub
2. Klasifikasi iklim secara empirik

Berdasarkan hasil pengamatan yang teratur

Klasifikasi untuk wilayah-wilayah yang lebih sempit, dengan


tipe iklim lebih teliti

Klasifikasi empirik dibagi dua :

a. Klasifikasi berdasarkan rasional moisture budget,


dikembangkan oleh Thornwaite (1948)

- Berdasarkan evapotranpirasi potensial (ETp) dan


neraca air (Moisture Budget)
b. Klasifikasi iklim berdasarkan vegetasi :

1. Dikembangkan Koppen

- Berdasakan suhu dan hujan, rata-rata bulanan dan


tahunan dan dihubungkan dengan keadaan
vegetasi, berdasarkan peta vegetasi De Candolle
(1874)

- vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim


tempat tumbuhnya

- Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai


dengan hujan efektif, yaitu kesetimbangan antara
hujan, suhu dan evapotranspirasi

- Jumlah hujan yanag sama akan berbeda


kegunaannya apabila jatuh pada musim yang berbeda
Klasifikasi iklim disusun berdasarkan lambang atau simbol
dengan kombinasi huruf :
• Huruf pertama (huruf besar), menyatakan tipe utama, ada 5 tipe :
– A Iklim hujan tropik, suhu bulan terdingin >180 C
– B Iklim hujan, evaporasi > presipitasi
– C Iklim sedang berhujan, suhu eulan terdingin (-30 C sd 80 C) dan bulan
terpanas > 100 C
– D Iklim hujan dingin, suhu bulanan -30 C sd >100 C
– E Iklim kutub, suhu bulanan terpanas < 100 C

• Huruf kedua (huruf kecil), pengaruh hujan :


– f selalu basah, hujan bulanan > 60mm
– s bulan kering jatuh pada musim panas
– S semi arid (steppa atau padang rumput)
– w bulan kering jatuh pada musim dingin (winter)
– W arid (padang pasir)
– m khusus untuk kelompok tipe A digunakan lambang m (monsoon) yang
berarti musim kemaraunya pendek tapi curah hujan tahunan tinggi
sehingga tanah lembab dengan vegetasi hutan hujan tropik
– F daerah tertutup es abadi
Berdasarkan dua huruf tersebut, ada 12 tipe iklim menurut
Koppen :

• 1. Daerah iklim hujan tropik : Af, Aw dan Am


• 2. Daerah iklim kering : BS, BW
• 3. Daerah iklim sedang berhujan : CF, Cs dan Cw
• 4. daerah iklim hujan dingin : Df, Dw
• 5. Daerah iklim kutub : Ew, EF
2 Klasifikasi Mohr
• Berdasarkan Bulan Basah dan Bulan Kering
• BB > 100 mm
• BK < 60 mm
• Zona :

I,a, BB = 12 BK = 0
I.b, BB = 7 – 11 BK = 0
II. BB = 4 – 7 BK = 1 – 2
III.BB = 4 – 9 BK = 2 – 4
IV. BB = 4 – 7 BK = 4 - 6
V. BB = < 4 – 5 BK = >6 -7
3. Klasifikasi Smith - Ferguson

• Banyak digunakan di Indonesia untuk bidang


kehutanan
• Berdasarkan curah hujan bulanan, minimum 10
tahun
– Bulan Kering (BK) : hujan bulanan < 60 mm
– Bulan Lembab (BL) : hujan bln 60 – 100 mm
– Bulan Basah (BB) : hujan bln > 100 mm
– Smith&Ferguson, BB,BL,BK tahun demi tahun selama
periode pengamatan dijumlahkan dan dihitung rata-
ratanya.
– Penentuan tipe iklim, mempergunakan nilan Q
Q = rata – rata BK x 100 %
rata – rata BB
• 8 Tipe iklim berdasarkan SF (segitiga SF) :
– Tipe A : daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika,
apabila Q < 14,3 %
– Tipe B : daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan tropika,
apabila Q= 14,3 - 33,3 %
– Tipe C : daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba, diantaranya
terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau,
seperti jati, Q =33,3 - 60 %
– Tipe D : daerah sedang dengan vegetasi hutan musim,
Q = 60 – 100 %
– Tipe E : daerah agak kering dengan vegetasi hutan sabana,
Q = 100 – 167%
– Tipe F : daerah dengan vegetasi hutan sabana
Q = 167 – 300 %
– Tipe G : daerah ekstrim kering dengan vegetasi padang ilalang
Q = 300 – 700%
- Tipe H : Daerah ekstrim kering dengan vegetasi padang ilalang
- Q >700%

4. Klasifikasi Oldemen
• Bergunan untuk klasifikasi lahan pertanian tanaman
pangan di Indonesia
• Berdasarkan peluang hujan, hujan eektif, dan
kebutuhan air tanaman padi dan palawija
• Konsep yang dikembangkan adalah :
a. Padi sawah membutuhkan air rata-rata per bulan
145 mm dalam musim hujan
b. Kebutuhan air palawija, 50mm/bln, musim kemarau
c. Peluang kejadian hujan bulanan 75%, = 0,82 kali
curah hujan bulanan – 30
d. Hujan efektif untuk padi sawah adalah 100%
e. Hujan efektif untuk palawija, 75%
Maka hujan bulanan yang dibutuhkan untuk padi sawah
dan palawija adalah ;
• Padi sawah : 145 = 1,0 (0,82 X -30)
X (hujan bulanan)= 213 mm per bulan

• Palawija : 50 = 0,75 (0,82 x -30)


X = 118 mm/bln

• BB > 200mm, BL 100 – 200 mm, BK < 100mm


• Selanjutnya Oldemen, penentuan klasifikasi iklim
berdasarkan panjang periode BB dan BK berturut-turut
5 tipe utama,dan 4 Sub divisi iklim
Tipe utama BB berturut-turut (bln)
A >9
B 7–9
C 5–6
D 3–4
E <3

Sub divisi BK berturut-turut


1 <2
2 2–3
3 4–6
4 >6

Maka tipe iklim dikelompokkan dalam 17 daerah agroklimat


Oldemen mulai dari A1 sampai E4.
Tugas :

• 1. Input data dari hasil praktikum, 5 tahun


• 2. Data iklim Pekanbaru, 20 tahun, sumber
stasiun simpang tiga pekanbaru
• 3. Hitung Perubahan suhu dan curah hujan tiap
tahun (meningkat atau menurun)
• 4. Klasifikasikan tipe iklim Pekanbaru
berdasarkan data dari stasiun iklim pekanbaru
• 5. Buat tipe iklim segitiga Smith Ferguson dan
Oldemen

You might also like