You are on page 1of 10

DEMITOLOGISASI PROFESI GURU

1. STATUS SOSIAL :
a. Guru adalah Profesi Pahlawan Tanpa
Tanda Jasa : Guru berhak dihargai oleh
masyarakat sebagai suatu profesi yang
terhormat.
b. Guru adalah pekerjaan orang suci (saint), guru
adalah pekerja sosial tanpa membutuhkan imbalan
: Guru juga manusia yang yang memiliki
kewajiban dan membutuhkan imbalan yang
sesuai seperti profesi lainnya.
1. Status Sosial (lanjutan...)
 Those who can not think and do, teach : Ungkapan
tersebut sangat populer di masyarakat diseluruh
dunia, sungguh sangat ironi sekali, seolah olah guru
adalah pekerjaan orang dungu. Padahal guru
adalah profesi terhormat yang dapat
mengembangkan profesinya dengan kemampuan
dan kreativitas pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan tuntutan zaman (guru modern).
2. Status Profesi :
 Guru Profesi terbuka (siapapun bisa jadi guru) : ini
adalah mitos yang keliru, karena guru sebagai
jabatan profesi yang harus memiliki kompetensi
dan syarat-syarat yang obyektif, artinya tidak
setiap orang bisa jadi guru.
 Guru pekerjaan bagi setiap orang : ini juga sangat
keliru, oleh karena itu organisasi profesi guru dan
lembaga terkait harus memberi sangsi yang tegas
dan ketat dalam menerima calon guru.
2. Status Profesi (lanjutan...)
 Profesi guru bukanlah suatu profesi serikat pekerja :
Anggapan ini juga perlu dihilangkan karena dapat
merugikan para guru, seolah-olah guru tidak
berhak memperbaiki nasibnya. Padahal guru juga
seorang pendidik dan juga sebagai pekerja yang
memiliki hak untuk memperbaiki nasibnya.
3. Gender :
 Guru adalah By Nature Profesi (profesi perempuan) :
Ini juga merupakan kekeliruan yang perlu
dihilangkan, memang dulu perempuan adalah guru
alamiyah pertama yang memiliki tangan yang halus
dan kesabaran, disini terjadi bias gender yang
kenyataanya laki-laki dan perempuan berhak
menjadi guru.
3. Gender (lanjutan...)
 Guru perempuan puas dengan gaji yang kecil :
Kekeliruan ini harus diluruskan, karena guru
perempuan dan laki-laki harus memperoleh
perlakuan, kesempatan dan penghargaan yang
sama.
4. Politik dan Kekuasaan :
 Guru Pantang Berpolitik : Yang jelas pendidikan
tidak boleh dijadikan sebagai alat politik.
 Pantang menggalang kekuatan (guru diharamkan
berpolitik) : Organisasi profesi guru bukan sebagai
alat politik, tetapi sebagai sarana kekuatan untuk
tujuan profesi dan perbaikan nasib para
anggotanya.
5. Ilmu Pengetahuan :
 Ilmu Pendidikan adalah bukan ilmu yang berdiri
sendiri : Ini perlu riset pendidikan bagi anak
Indonesia, agar lembaga pendidikan tidak
dikatakan sebagai lembaga yang terbelakang dan
ilmu pendidikan adalah sebagai ilmu yang berdiri
sendiri (otonom).
 Ilmu Pendidikan mudah dikuasai : kekeliruan ini perlu
di cegah, karena eksistensi ilmu pendidikan sangat
jelas objek penelitianya yaitu proses pembelajaran
manusia sepanjang hayat.
6. Organisasi Profesi :
 Status sosial profesi guru ditentukan oleh jenjang dan
jenis tempat kerja : Mitos ini harus segera
dihilangkan, karena jelas mengandung unsur
ketidak adilan dan merugikan sebagian para guru
(tidak ada lagi istilah guru kecil dan guru besar).
 Organisasi profesi guru hanya untuk guru TK, SD,
dan menengah : Padahal guru dan dosen jelas tidak
ada perbedaan, sebagaimana tercantum dalam
UU. Guru dan Dosen.
=Sekian=
 Semoga Bermanfaat
Terima Kasih

You might also like