OLEH : Ns. MIFTAKHUL ULFA,S.Kep Tujuan Pokok Bahasan
Memuat hubungan antara agama dan
kesehatan serta implikasinya terhadap proses layanan kesehatan Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pola hubungan antara agama dan kesehatan. 2. Menjelaskan nilai kesehatan dalam agama 3. Menjelaskan peran agama bagi pengembangan layanan kesehatan Pendahuluan Konsep agama mengandung 2 makna yaitu makna statik dan makna dinamik. Makna statik diorientasikan untuk menunjuk religi sebagai sistem sosial agama secara formal misalnya Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Makna dinamik merupakan sifat atau semangat keagamaan. Aspek dinamis ini selain bersifat subyektif (personal) sesuai dengan pengalaman keagamaan dan penghayatannya masing-masing, juga tidak selamanya terkait dengan agamanya secara formal. Nilai dinamisnya sikap keagamaan ini telah dinyatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW, dalam masalah ini beliau mengatakan bahwa keimanan seseorang mengalami pasang naik dan pasang surut. Kaitannya dengan konsep dinamis ini, penghayatan terhadap nilai agama ternyata diakui oleh beberapa ilmuwan, bhw agama memiliki efek yg luas dan mendalam terhadap kesehatan manusia, baik yang bersifat fisik, emosi , spiritual maupun sosial. Pola Hubungan Agama Dan Kesehatan Secara teoritis ada empat kemungkinan pola hubungan antara agama dan kesehatan , yaitu : 1. Saling berlawanan 2. Saling mendukung 3. Saling melengkapi 4. Saling terpisah dan bergerak dalam kewenangannya masing-masing Pola Hubungan Saling Berlawanan Agama dan kesehatan potensial muncul sebagai dua bidang kehidupan yang saling berlawanan atau setidaknya tema kesehatan tersebut masih menjadi wacana prokontra. Dalam batasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa apa yang dianjurkan dalam bidang kesehatan tidak selaras dengan apa yang dianjurkan dalam agama Next…. Misalnya mengenai terapi dengan urine, pengobatan dengan hal yang memabukkan atau pencegahan HIV/AIDS melalui kondom. Dalam konteks ini, urine menurut ajaran islam adalah sesuatu hal yg najis. Oleh karena itu, terapi kesehatan dg menggunakan urine sesungguhnya merupakan hal yang bertentangan. Begitu pula pengobatan dg menggunakan barang atau benda-benda yg diharamkan misalnya alkohol. Promosi tentang penggunaan kondom untuk menghindarkan diri dari sebaran HIV/AIDS merupakan suatu program yg memiliki irisan moral dg agama. Program ini dpt diapresiasikan oleh kalangan agama sbg kebijakan yg membuka peluang perilaku pergaulan bebas atau scr implisit kebijakan itu seakan berbunyi “ bolehkan free sex asalkan pakai kondom” Contoh lain yaitu penggunaan pengobatan alternatif seperti dalam kebatinan jawa, praktik kesehatan ada yg dilakukan oleh dukun “tiban” yaitu dukun yg mendapat ilmu kesehatan dari Nyi Roro Kidul. Pengakuan terhadap adanya peran makhluk halus merupakan praktik kesehatan yg bertentangan dg ajaran agama yang lebih menekankan aspek ketulusan beribadah dan rasionalitas dalam berfikir. Pola Hubungan Saling Mendukung Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi saling mendukung Orang yang akan melaksanakan ibadah haji membutuhkan peran tenaga medis untuk melakukan general check up supaya kegiatan ibadah haji dapat berjalan lancar. Tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yg telah diakui oleh kalangan medis dlm meningkatkan kesehatan. o/k itu ajaran agama sejatinya memiliki potensi utk memberikan dukungan terhadap kesehatan. Pola Hubungan Saling Melengkapi Yaitu adanya peran dari agama untuk mengoreksi praktik kesehatan/ ilmu kesehatan yg mengoreksi praktik (kesehatan) keagamaan. Islam memberikan ajaran bhw buka puasa akan lebih baik dengan cara memakan makanan yg manis-manis. Perintah ini dianggap oleh para penganutnya sbg sesuatu hal yg dianjurkan, namun sesungguhnya scr kesehatan buka puasa dg yg manis-manis bkn dimaksudkan sbg sesuatu hal yg menyehatkan, namun lebih ditujukan untuk memulihkan kondisi tubuh shg tidak kaget ketika akan menerima asupan yg lbh byk lg. Pola Hubungan Saling Terpisah dan bergerak dalam kewenangan masing-masing Agama dan ilmu kesehatan memiliki peluang untuk berkembang masing-masing. Tradisi agama hindu di India, memiliki paradigma dan sekaligus teknologi kesehatan yg berbeda dg apa yang dikembangkan di dunia kesehatan. Dalam ajaran agama hindu dikenal ada paradigma kesehatan Ayurveda. Pengobatan cara India berpangkal pada falsafah Ayurveda dan Samkya Darsana. Next.. Menurut falsafah ini, penyebab penyakit dibagi menjadi 3 golongan : 1. Adhyatmika : penyebab penyakit yg intrinsik atau berasal daru tubuh dan pikiran si penderita sendiri. 2. Ahibhantika : penyakit ekstrinsik atau berasal dari luar tubuh, seperti kecelakaan, digigit ular, atau penyebab natural yg lain termasuk juga penyakit infeksi. 3. Adhidarvika : penyebab penyakit yg berasal dari kekuatan supranatural misalnya akibat pengaruh atmosfer, planet, dll. Next… Teknologi Ayurveda masih berlanjut sampai sekarang misalnya, muncul dalam bentuk pengobatan dengan tenaga prana, yoga, meditasi, dan pembiasaan gaya hidup vegetarian. Kesimpulan : pemikiran mengenai hubungan antara agama dg kesehatan yaitu agama memberikan penekanan mengenai hubungan dirinya dg Tuhan sedangkan kesehatan lbh menekankan hubungan manusia dg tubuh atau jiwanya sendiri Aspek Agama Dalam Kesehatan Di dalam proses pelaksanaan pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap pasien terutama dalam hal keagamaan. Contoh dalam sejarah praktik kesehatan, ada seorang dokter digugat oleh seorang pasien yg telah ditolongnya dari ancaman kematian. Penyebab awal dari kejadian ini bermula dari sikap dokter yg memberikan transfusi darah kepada pasien yg penganut ajaran yahudi konserfatif. Dari kasus diatas “Bagaimana Analisa saudara yg seharusnya dilakukan sebgai tenaga medis terhadap pasien tersebut???” Merujuk pada kasus diatas, ada 2 catatan penting yg perlu dipahami oleh para tenaga kesehatan : 1. Penerapan teori kebutuhan dalam pertolongan kesehatan, yaitu tindakan terbaik untuk kepentingan pasien bukan berdasarkan pandangan dokter, melainkan berdasarkan kepentingan atau pandangan klien. 2. Setiap tenaga kesehatan (khususnya dokter) memiliki kewajiban untuk menghargai hak pasien untuk memegang teguh ajaran agama. Aspek kesehatan dalam agama Dalam mengkaji aspek-aspek kesehatan dalam agama, ada 2 hal yg perlu diperhatikan : 1. Ajaran agama secara normatif Agama memberikan ajaran atau panduan tentang pentingnya menjaga kesehatan 2. Ada perilaku keagamaan yg riil atau tampak dan dilakukan oleh masyarakat. Dari sisi perilaku nyata ada penganut agama yg tidak memerhatikan aspek kesehatan. Contoh : Pengaturan pola makan, larangan makanan yg haram, pelarangan makanan yg berlebihan serta anjuran minum madu adalah contoh lain aspek kesehatan dalam tata aturan makan menurut ajaran agama. Lagu “spiritual monophonic” misalnya tahlil atau zikir mengandung hikmah sebagai terapi musik. Fungsi Agama bagi Kesehatan 1. Sumber moral 2. Sumber keilmuan 3. Amal agama sebagai amal kesehatan Agama Sebagai Sumber Moral Agama memiliki fungsi yg strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral baik bagi pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Misalnya bagi seorang yg beragama, sehat/ sakit adalah bagian dari “perilaku Tuhan” terhadap hambanya dan sakit adl krn takdir Tuhan serta hanya Tuhan jugalah yg memiliki kemampuan menyembuhkan”. Dengan keyakinan spt ini, seorang pasien dpt memiliki semangat hidup yg lebih baik dan optismis. Selain menjadi motivasi, ajaran agama pun menjadi bagian dari sumber etika bagi penyelenggara layanan kesehatan. Contoh : budhisme mengajarkan prinsip hidup bhw kebenaran itu ada dlm pikiran dan dg pikiran yg sehat, seseorang dpt membangun kualitas hidup yang sehat. Sedangkan kelompok Zen Budhisme memberikan keterangan bhw upaya pembangunan kualitas hidup sehat itu, perlu dimulai dg upaya pencerahan diri sehingga dapat mempersiapkan diri untuk nilai-nilai hidup yang berkualitas. Agama Sebagai Sumber Keilmuan Dalam konteks Islam, Al-Qu’an dan Hadist merupakan sumber inspirasi pengembangan ilmu kesehatan mental. Agama menjadi sumber informasi untuk pengembangan ilmu kesehatan gizi (nutrisi) atau farmakoterapi herbal. Praktik –praktik keagamaan menjadi bagian dari sumber ilmu dalam mengembangkan terapi kesehatan, misalnya meditasi, yoga, dan tenaga prana adalah beberapa ilmu agama yg dikonversikan menjadi bagian dari terapi kesehatan. Amal Agama Sebagai Amal Kesehatan Misal : puasa dan sholat dalam ajaran Islam merupakan salah satu contoh amal agama yang relevan dengan aktivitas kesehatan jasmaniah. Sedangkan penekanan pada hukum makanan yangharus memuat syarat halal dan bersih merupakan amal agama yang terkait dengan nutrisi. Sementara pembiasaan berpikir positif merupakan bagian dari upaya membangun jiwa yang sehat. Sekian Terima Kasih
Belajar lah yang rajin untuk bekal kalian
di masa yang akan datang…. Dan jujurlah pada diri sendiri itu jauh lebih baik.