Professional Documents
Culture Documents
PRESENTATION SEGERA
DIMULAI
Assalamualaikum Wr. Wb
DiSusun Oleh :
XI. IPA 1
Apa sich Kegunaan Koloid dalam Kehidupan
Sehari-hari dan Industri itu?????
Kegunaan koloid dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
menggunakan bahan-bahan koloid. Hal ini
disebabkan sifat karakteristik koloid yang
penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur
zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan
secara homogen dan bersifat stabil.
Berikut ini beberapa penggunaan kiloid dala
kehidupan sehari-hari.
Berikut ini beberapa
penggunaan koloid
dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Detergen
Detergen termasuk dalam garam karboksilat, misal Na-oleat (Na+)
terdiri atas “ekor” alkil non polar dan “kepala” ion karboksilat
bersifat polar. Senyawa alkil larut dalam minyak dan ion
karboksilat larut dalam air. Sehingga ekor non polar sabun itu
menempel pada kotoran atau minyak, sedangkan kepalanya
menempel pada air, akibatnya tegangan permukaan air berkurang,
sehingga air jauh lebih mudah menarik kotoran.
2. Pemurnian Gula
Gula tebu yang masih berwarna dilarutkan
dengan air panas. Kemudian di alirkan melewati
sistem koloid, yaitu tanah di atom atau karbon.
Zat warna pada gula tebu akan teradsorpsi
sehingga akan diperoleh gula yang bersih dan
putih.
3. Pembentukan delta
Tanah liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai
merupakan sistem kolid yang bermuatan negatif.
Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2,
dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai
bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut
akanmenetralkan muatan pasir dan tanah liat.
Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk
suatu delta.
4. Penjernihan Air
Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Agar di peroleh air
bersih, maka partikel-pertikel pengotor harus dinetralkan. Oleh karenanya dilakukan
beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan
cara menambahkan tawas (Al2SO4)3. Ion Al3+ terdapat pada tawas tersebut akan
terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O à Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 dapat menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid
tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian
mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.
selain tawas, bahan lain yang juga digunakan dalam proses pengolahan air bersih
adalah pasir, kapur tohor, klorin, dan karbon aktif. Pasir berfungsi seagai penyaring , klorin
berfungsi untuk desinfektan (membasmi hama), sedangkan kapur tohor digunakan untuk
menaikan PH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi akibat penggunaan tawas.
Karbon aktif digunakan jika tingkat kekeruhan air yang diproses terlalu tinggi.
5. Penggumpalan Darah