You are on page 1of 13

8 Macam Kecerdasan pada Manusia

8 MACAM KECERDASAN UNTUK BERHASIL

Sekitar dua puluh lima tahun yang lalu, Dr. Howard Gardner menemukan sebuah teori tentang
kecerdasan. Ia mengatakan bahwa manusia lebih rumit daripada apa yang dijelaskan dari tes IQ
atau tes apapun itu. Ia juga mengatakan bahwa orang yang berbeda memiliki kecerdasan yang
berbeda. Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence,
mengusulkan tujuh macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence
(Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda meliputi: (1) kecerdasan linguistic-verbal dan (2)
kecerdasan logiko-matematik yang sudah dikenal sebelumnya, ia menambahkan dengan
komponen kecerdasan lainnya yaitu (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik,
(5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal. Sekarang
tujuh kecerdasan tersebut di atas sudah bertambah lagi dengan satu komponen kecerdasan yang
lain, yaitu (8) kecerdasan naturalis.

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/8-macam-kecerdasan-untuk-berhasil.html
Diposkan oleh Padiya di 20.35 0 komentar

Kecerdasan Linguistik-Verbal

KECERDASAN LINGUISTIK-VERBAL

Pernahkah anda terpesona dengan seseorang ketika dia berpidato atau menjelaskan sesuatu? Ini
merupakan kelebihan orang yang memiliki kecerdasan linguistic-verbal. Mereka sangat terampil
bermain kata-kata. Orang-orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk
menyusun pikirannya dengan jelas. Mereka juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk
kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat
cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran,
menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis.
Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor,
guru.

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/kecerdasan-linguistik-verbal.html
Diposkan oleh Padiya di 20.33 0 komentar

Kecerdasan Logika-Matematika

KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA


Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka
dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang
cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka.
Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan
konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat
penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang.
Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar
menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat
membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian
terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/kecerdasan-logika-matematika-
kecerdasan.html
Diposkan oleh Padiya di 20.31 4 komentar

Kecerdasan Visual-Spasial

KECERDASAN VISUAL-SPASIAL

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran
visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang
besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak
di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan
mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau
kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya,
bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan
kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman,
navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan
kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/kecerdasan-visual-spatial.html
Diposkan oleh Padiya di 20.30 0 komentar

Kecerdasan Ritmik Musikal

KECERDASAN RITMIK MUSIKAL YANG MEMPESONA

Para ahli mengatakan bahwa musik adalah jendela hati dan merupakan bahasa universal. Dengan
musik orang dapat mengungkapkan isi hatinya, bahkan dengan musik pula orang dapat
mempengaruhi hati, betulkan? Menikmati musik tidak menembus batas negara dan bangsa
semua orang dapat menikmati musik.Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang
untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional
terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial karena
harmoni dapat merasuk ke dalam jiwa seseorang melalui tempat-tempat yang tersembunyi di
dalam jiwa (Plato).Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu,
perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik
mesti selalu disertai dengan alunan musik.Banyak pakar berpendapat bahwa kecerdasan musik
merupakan kecerdasan pertama yang harus dikembangkan dilihat dari sudut pandang biologi
(saraf) kekuatan musik, suara dan irama dapat menggeser pikiran, member ilham, meningkatkan
ketakwaan, meningkatkan kebanggan nasional dan mengungkapkan kasih saying untuk orang
lain.Kecerdasan musikal dapat member nilai positip bagi siswa karena: (a) meningkatkan daya
kemampuan mengingat; (c) meningkatkan prestasi/kecerdasan; (c) meningkatkan kreativitas dan
imajinasi.Suatu studi yang dikutip oleh May Lim (2008) menunjukkan bahwa sekelompok siswa
yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkanan dalam IQ
spatial sebesar 46% sementara kelompok kontrol yang tidak diperdengarkan musik hanya
meningkat 6%.Mungkin sering kita melihat ada siswa atau orang yang lebih suka belajar bila ada
musik yang diperdengarkan (Gaya belajar auditory). Pada orang ini informasi akan lebih mudah
tersimpan di dalam memorinya , karena mereka mampu mengoasiasikan irama musik dengan
informasi pengetahuan yang mereka baca meskipun kadang-kadang mereka tidak menyadarinya.

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/kecerdasan-ritmik-musikal-yang.html
Diposkan oleh Padiya di 20.28 1 komentar

Kecerdasan Kinestetik

KECERDASAN KINESTETIK

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang
penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk memanipulasi objek atau
menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua bayi dalam keadaan tidak berdaya,
kemudian berangsur-angsur berkembang dengan menunjukkan berbagai pola gerakan, tengkurap,
“berangkang”, berdiri, berjalan, dan kemudian berlari, bahkan pada usia remaja berkembang
kemampuan berenang dan akrobatik. Kecerdasan ini amat penting karena bermanfaat untuk (a)
meningkatkan kemampuan psikomotorik, (b) meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas,
(c) membangun rasa percaya diri dan harga diri dan sudah barang tentu (d) meningkatkan
kesehatan.

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/kecerdasan-kinestetik_3534.html
Diposkan oleh Padiya di 20.26 0 komentar

Kecerdasan Interpersonal

KECERDASAN INTERPERSONAL

Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada
saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan,
temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan
respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian
sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam
pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik
dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik
dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang
lain. Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man
is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani
hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a) mudah menyesuaikan
diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam pekerjaan

Sumber : http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/kecerdasan-interpersonal.html
http://kecerdasan-ganda.blogspot.com/

MENGOPTIMALKAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA ANAK USIA


DINI

Diposkan oleh yunie unie | di 09.26

Memaksimalkan Multiple Intelligence pada Anak Usia Dini

A. Pendahuluan

Pembentukan kecerdasan pada anak usia dini sangatlah penting dilakukan sejak anak
dilahirkan. Akan tetapi sejak anak berada di dalam kandungan pun kecerdasan seorang anak
dapat dibentuk yaitu melalui nutrisi dan gizi yang baik dan cukup serta stimulus-stimulus
yang dapat merangsang otak, seperti dengan mendengarkan musik klasik. Anak usia dini
adalah anak usia antara 0-5 tahun, karena pada usia tersebut adalah periode yang paling tepat
untuk membentuk kecerdasan anak, memaksimalkan fungsi kerja otak, memaksimalkan
fungsi kognitifnya, dan pembentukan sel-sel pada otaknya.

Multiple intelligence adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Howard Gardner
sebagai hyasil dari penelitian Project Zero di Amerika. Teorinya menghilangkan anggapan
yang ada selama ini tentang kecerdasan manusia. Hasil penelitinaya menunjukan bahwa tidak
ada satuan kegiatan manusia yang hanya menggunakan satu macam kecrdasan. Howard
Gardner mengemukakan 10 macam kecerdasan, antara lain: kecerdasan verbar/bahasa
(verbal linguistic intelligence), kecerdasa logika/matematika (logical/mathematical
intelligence), kecerdasan visual/ruang (visual/spatial intelligence, kecerdasan tubuh/gerak
tubuh (body/kinesthetic intelligence), kecerdasan musical/ritmik (musical/rhythmic
intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal
(intrapersonal intelligence), kecerdasan naturalis (naturalistic intelligence), kecerdasan
spiritual (spiritual intelligence), dan kecerdasan eksistesial (exsistensialist intelligence).

B. Pembahasan

1. Pembentukan Kecerdasan
a. Proses Terbentuknya Kecerdasan

Kecerdasan telah ada dan mengakar dari dalam saraf manusia, terutama dalam
otak yang merupakan pusat seluruh aktivitas manusia. Menurut Bloom perkembangan
intelegensi yang cepat dan intensif terjadi pada tahun-tahun pertama (Izzaty, dkk., 2008).

Berdasarkan model yang didapat dari penelitian longitudinal dikemukakan bahwa


pada umur satu tahun dicapai 20 % dan pada umur 17 tahun 100% perkembangan
inteligensi . selanjutnya pada umur 4 tahun tercapai 50% dan pada umur 8 tahun
perkembangan inteligensi mencapaicapai 80%. Angka-angka tersebut hanya merupakan
petunjuk terhadap proses yang terjadi dan bukan pencerminan realitas eksak. Namun hal
tersebut dapat menjelaskan bahwa tahun-tahun kehidupan pertama dan sekolah partama
merupakan mata rantai yang penting dalam perkembanagn kecerdasan.

b. Faktor Pendorong Pertumbuhan Kecerdasan

Kecerdasan terbentuk ketika pertumbuhan struktur dan fungsi otak mencapai


batas tertinggi. Kondisis ini terjadi selama rentang waktu 12 tahun pertama, selama
rentang aktu 0-3 tahun dan 6-9 tahun merupakan kondisi terbesar jumlah pembentukan
jalur koneksi serta kemungkinan hilangnya jalur tersebut pada system syaraf. Koneksi
yang menghasilkan presepsi baik atau positif harus dibentuk semaksimal mungkin.
Sebaliknya koneksi sel-sel saraf yang menghasilkan presepsi buruk harus dicegah dan
diputuskan.

Perkembangan struktur dan fungsi otak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai
dari otak primitive (action Brain), otak limbic (feeling brain), dan akhirnya ke neocortex
(thought brain) otak pikir. Meski berkaitan tapi ketiganya memiliki fungsi sendiri-
sendiri :

• Otak primitif : mengatur fisik untuk bertahap hidup, mengelola gerak refleks,
mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi
yang masuk melalui panca indera.
• Otak limbik : memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta atau benci,
sebagai penghubung otak pikir dan otak primitive.

• Otak pikir : merupakan bentuk daya pikit tertinggi dan baian otak yan paling
objektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik.

Melinasi saraf otak berlangsung secara berurutan mulai dari otak primitive, limbic dan
otak pikir. Jalur saraf yang sering digunakan membuat myelin semakin menebal. Makin
tebal mielin makin cepat impuls saraf atau perjalanan sinyal sepanjang jalur hantaran
impuls sinyal-sinyal informasi.

Menurut QuantumLearning terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi


untuk merawat kecerdasan di masa pertumbuhannya. Beberapa syarat tersebut
diantaranya menyarankan adanya suatu model untuk memberikan rangsangan yang wajar.
Konsep ini memberikan suatu gagasan bentuk-bentuk model latihan atau tips-tips praktis
untuk merangsang terbentuknya kecerdasan secara maksimal dalam bentuk struktur
maupun fungsi organ.(Sultan Surya, 2007)

c. Faktor Genotip (Herediter)

Suatu kenyataan yang tidak dapat ditolak bahwa inteligensi seseorang dipengaruhi
oleh faktor pembawaan, hal ini dapat dilihat dari bukti-bukti tentang kekonstanan IQ,
penelitian tentang anak kembar identik (Rumini, dkk. 1998) Aliran Nativisme adalah
aliran yang mengangap pertumbuhan dan perkembangan individu semata mata
dipengaruhi oleh pembawaannya. Akan tetapi gen memiliki peran dalam menentukan
terbentukanya struktur organ. Pengaruh gen dalam pembentukan struktur adalah 50%,
sedangkan 50% dibentuk oleh kondisi diluar gen atau lingkungan.

d. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan memiliki peranan yang penting dalam perilaku inteligen seseorang.
Lingkungan yang kondusif dapat meningkatkan manifestasi secara maksimal potensi
inteligensi yang telah ditentukan secara hereditas (Rumini, dkk. 1998) Beberapa faktor
yang mempengaruhi kecedasan seseorang antara lain : gizi, kesehatan lingkungan,
simulasi kognisi, dan emosi, serta urutan kelahiran.

e. Asupan Nutrisi/Gizi

Asupan nutrisi/gizi sangat penting dalam merangsang tumbuh kembang individu


dan merangsang perkembangan otak dan sistem sarafnya yang merupakan bagian yang
paling penting dalam membentuk tumbuh kembang individu. Walaupun perkembangan
otak tidak sepesat masa bayi, namun otak terus tumbuh pada masa awal individu. Pada
usia 3-4 tahun, ukuran otak anak ¾ dari otak orang dewasa , usia 5 tahun ukurannya
mencapai 9/10 otak orang dewasa atau sekitar 90% berat otak orang dewasa. Pemberian
ASI juga sngat penting pada masa awal perumbuhan, oleh karena itu pemberian
nurtisi/gizi harus diperhatikan dengan sunguh-sunguh.

2. Otak Manusia

a. Bagian-Bagian Otak Manusia

Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc
dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap
pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat
antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat
mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi
perkembangan psikologi kognitif. Terdiri dari:

1. Otak Besar (Korteks otak besar dan Gannglia dasar)

2. Diensefalon

3. Otak Tengah

4. Otak Belakang

5. Otak Kecil
b. Mengelola Kecerdasan Otak

Faktor stimulasi bagi otak akan lebih mengarah pada ketajaman fungsi dan
kecerdasan, semakin sering distimulasi maka akan semakin kuat koneksi antar sel saraf
otak. Rangsangan ini juga sangat baik dilakukan saat bayi masih berada di dalam
kandungan, hal ini penting dilakukan karena selain mendukung pembangunan sel saraf
pada saat minggu ke-29 masa kehailan terjadi proses opoptesis dimana proses ini
memangkas jaringan yang tidak diperlukan atau diinginkan, sehingga jaringan sel otak
yang lain dapat bekerja dengan baik. Selai itu kita juga harus mengetahui perkembangan
otak kanan dan kiri dalam kaitanya dengan kegiatan menstimulasi otak anak, karena
masing-masing sisi mengontrol hal-hal yang berbeda.

c. Pertumbuhan dan Perkembangan Sel Saraf

Menurut beberapa ahli, seorang anak memiliki 100 milyar sel otak dalam kondisi
saling lepas atau belum membentuk koneksi. Koneksi akan terus terbentuk hinga
mencapai 1000 trilyun koneksi seiring bertambahnya usia sampai mencapai usia kurang
lebih 3 tahun. Ketika koneksi antar sel-sel saraf terbentuk, maka sel-sel tersebut menjadi
suatu sistem syaraf yang mulai bekerja. Suatu bentuk keseluruhan sel-sel saraf pada otak
dengan koneksi dan sifat-sifat hubungannya sehingga membentuk suatu sistem,
selanjutnya disebut sebagai sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat inilah yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas organ dan memberikan perintah untuk menanggapi
semua bentuk rangsangan atau stimulus. Pemahaman dan pengenalan segala sesuatu
sangat efektif dilakukan pada masa ini. Pengenalan objek bahasa sampai dengan
pengenalan bentuk spiritual memiliki pengaruh yang sangat kuat pada anak.

Koneksi yang terbentuk akan terus berkembang dan meningkatkan kekuatannya.


Sedangkan bagian-bagian yang telah membentuk koneksi namun tidak memiliki fungsi
atau tidak difungsikan akan mengalami kemunduran yang berakibat pad melemahnya
koneksi yang terbentuk.

3. Memaksimalkan Kecerdasan Anak


a. Tahap Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangan sesuai dengan usianya.

• Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun)

o Pertumbuhan kemampuan akan tampak dari kegiatan motorik dan presepsinya


yang sederhana.

• Tahap Preoperasional (usia 2-7/8 tahun)

o Perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda,
dan mulai berkembang konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua yaitu
preoperasional dan intuitif.

• Tahap Operasional Konkret (usia 7/8-11 atau 12 tahun)

o Anak sudah mulai dapat menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logisdan
ditandai adanya reversible dan kekekalan, berfikir logis dan konkret.

• Tahap Operasional Formal (usia 11/12- 18 tahun)

o Anak sudah mampu berfikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola pikir
“kemungkinan”.

b. Fungsi Sensorik dan Motorik

Peningkatan kemampuan fungsi sensorik dan motorik anak seiring dengan


pertumbuhan struktural otaknya telah mencapai 80% pada umur 4 tahun. Untuk
mendapatkan kemampuan fungsional yang maksimal, anak perlu lebih banyak kontak
dengan lingkungan . kurangnya pengalaman serta kontak dengtan lingkun gan akan
mengakibatkan berkurangnya fungsi organ kecerdasan. Kondisi kerja suatu organ secara
proporsional menghasilkan struktur dan fungsi yang baik. Fasilitas struktur otak yang
sudah ada harus terus difungsikan dengan baik. Cara ini menjaddi landasan membuat
perlakuan rangsangan (stimulus) pada organ indera anak sebagai dasar untuk melatih
kepekaan daya tangkap sensorik pada perubahan lingkungan serta rangsangan yang
diterima oleh anak melalui inderanya.

c. Mengoptimalkan Kecerdasan Anak dengan Program PAUD

Sejak lahir, anak secara genetis sesungguhnnya telah memiliki berbagai potensi dasar.
Meski begitu, lingkungan di sekitarnya tetap memiliki pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian, peningkatan kemampuan kognitif dan motorik, Sejalan dengan
hal itu tentu tidaklah berlebihan jika sejumlah pihak menilai pendidikan anak pada usia
dini merupakan investasi. Sebab, berdasarkan data Ditjen Pendidikan Non Formal dan
Informal Departemen Pendidikan Nasional, melalui PAUD angka partisipasi anak dalam
pendidikan formal dapat ditingkatkan dan angka mengulang serta putus sekolah dapat
ditekan jumlahnya. Selain itu, kemampuan anak yang meliputi aspek kognitif, afektif,
dan motorik dapat ditingkatkan secara signifikan sehingga berbagai potensi yang dimiliki
anak sejak lahir dapat dikembangkan secara optimal.

Semua itu dapat dilakukan karena dengan program PAUD otak anak dapat
berkembang secara maksimal. Menurut Hutenlocher dalam buku Soejatmiko (2006),
kualitas otak anak sangat ditentukan oleh banyaknya cabang dendrit [cabang-cabang sel
otak] dan kualitas sinaps [hubungan antarcabang sel otak]. Jadi, semakin banyak sinaps,
maka semakin kompleks pula kemampuan otak anak. Pembentukan sinaps tersebut
dimulai pada masa kehamilan usia 23-25 minggu hingga usia 3 tahun, sementara
kepadatan sinaps anak terjadi pada usia 3-8 tahun dan mengalami penurunan kepadatan
pada umur 8 - 18 tahun.

Bertolak dari hal di atas, maka jelaslah bahwa pendidikan anak usia dini memiliki peran
yang sangat strategis bagi upaya optimalisasi perkembangan otak anak (Mustopa. 2009)
Hal itu dimungkinkan karena kualitas sinaps yang sangat menentukan kecerdasan anak
ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas nutrisi [gizi] yang diberikan oleh orang tua
kepada anak, melainkan juga oleh proses stimulasi [rangsangan] yang diperoleh mereka
dari lingkungan sekitarnya.

d. Arah Kecerdasan Anak

Semua kecerdasan yang ada pada anak harus dikembangkan dan dioptimalkan,
sehingga orang dewasa dapat membimbingnya kepada kecerdasan yang paling menonjol
dalam diri anak dengan tidak meneyampingkan kecerdasan-keerdasan yang lain.

4. Memaksimalkan Multiple Intelligence Anak Melalui Alat Indera

• Peraba (kulit) : rangsangan sentuhan merupakan stimulus pertama yang diperoleh


seorang anak setelah dilahirkan, pada masa ini berilah rangsangan berupa kasih
sayang, perhatian pada anak.

• Mata (penglihatan) : banyak hal yang dapat dipelajari seorang anak melalui
penglihatan atau visual, oleh karena itu berikan sesuatu yang dapat menarik
perhatian/dapat menjadi pusat perhatian melalui visualnya. Misalnya dengan
warna-warna yang cerah, gmabar-gambar yang lucu,dll

• Telinga (Pendengaran) : berikan rangsanan (stimulus )yang dapat memacu


kepekaan indra pendengaran anak, missal dengan bunyi-bunyi, dengan lagu
klasik, instumen dll.

Selain itu berikan stimulus-stimulus yang dapat memicu semua aspek kecerdasan
yang dimiliki oleh anak.

C. Penutup

1. Saran

Stimulasi Dini untuk Mengembangkan Multiple Intelligence dan Kreatifitas Anak.

Hal-hal yang dapat ditempuh antara lain:


• Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan

• Mengetahui kebutuhan pokok dalam mengembangkan kecerdasan

• Melakukan stimulasi dini yaitu melakukan stimulasi sesuai dengan usia


perkembangan mereka

• Menciptakan suasana yang kondusif saat melakukan stimulasi

Jika menginginkan anak dengan kecerdasan ganda maka harus dilakukan


perangsangan sejak bayi setiap hari pada semua system indra (pendengaran,
penglihatan, perabaan, pembauan dan pengecapan), dengan mengajak berbicara,
baemain untuk merangsang perasaan dan pikiran, merangsang gerak kasar dan halus
pada leher, tubuh, kaki , tangan dan jari jari. Cara melakukanya disesuaikan dengan
umur dan tahapan tumbuh kembang anak, stimulasi dilakukan setiap kali ada
kesempatan (Iis. 2010)

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Otak Manusia Diakses dari www.id.wikipedia.org/wiki/Otak#Bagian_Otak_Manusia.


Pada 06 Mei 2010 pukul 13.45 WIB.

Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Iis. 2010. “Stimulasi Dini untuk Mengembangkan Kecerdasan Jamak dan Kreativitas Anak”.
Diakses dari www.episentrum.com. Pada 06 Mei 2010 pukul 13.00 WIB.

Izzaty, R.E., dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Mengelola Kecerdasan Otak Bayi. 2010. Diakses dari www.episentrum.com. Pada 06 Mei 2010
pukul 13.40 WIB.

Mulyadi, Seto. 2010. “ Mengoptimalkan Perkembangan Kecerdasan Sejak Usia Dini”. Diakses
dari www.episentrum.com. Pada 06 Mei 2010 pukul 13.15 WIB.
Mustopa. 2009. “Optimalkan Kecerdasan Anak dengan Program PAUD”. Diakses dari
www.Muchroji.Multiply.com/journal/item/29852. Pada 06 Mei 2010 pukul 13.55 WIB.

Rumini, Sri, dkk.1998. Psikologi Umum. Yogyakarta: UNY Press.

Surya, Sultan.2007. Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini. Yogyakarta: CV Ando
Offset.

Continue Reading

You might also like