You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan


perkembangan zaman. Salah satu ilmu pengetahuan yang berkembang adalah kimia
organic. Kimia organic adalah ilmu yang mempelajari sifat, susunan dan struktur
senyawa organic. Sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan mengenai
senyawa organic, para ahli mulai menyusun rumusan strukturnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana
perkembangan ilmu kimia organic sejak 1860?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui perkembangan kimia organic sejak 1860.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KIMIA ORGANIK SEJAK 1860

Pada tahun 1858, Couper dan Kerukle melanjutkan teori atom karbon tetravalen
dan idenya bahwa atom karbon dapat berikatan dengan atom lain dalam bentuk rantai.
Gethardt adalah sosok terkenal yang meninggal pada 1856, yang mempertahankan
bahwa struktur suatu molekul tidak akan diketahui. Bagaiamanapun akibat dari
pekerjaan Couper dan Kerukle, sekarang pendapat ini dipertanyakan dan sebagai akibat
dari ilmu pengetahuan mengenai senyawa organik, ahli kimia sekarang mengusulkan
rumusan strukturnya.

2.2 TEORI STRUKTUR

Alexander Mikhailovich Butlerov (1828-1886) yang menjelaskan tentang teori


struktur. Dalam tulisannya pada tahun 1861 yang mana ia mengemukakan bahwa
”hanya ada satu rumusan rasional yang mungkin untuk setiap senyawa, dan bergantung
pada sifat kimia dalam struktur kimia”.
Crum Brown, menyarankan bahwa semua atom dalam molekul adalah kopolar.
Dia tidak bermaksud untuk mengusulkan keadaan fisik, tetapi hanya posisi atom kimia.
Rumusan tersebut dengan cepat dan baik diterapkan sebagian di inggris, karena
Frankland mengadopsinya dalam buku Lecture Notes for Chemical Students,
diterbitkan pada tahun 1866. Pada 1865 Hofman membuat beberapa model rumusan
Crum Brown, dari model bola dan pasak, yang iagunakan untuk diilustrasikan pada
perkuliahan yang ia berikan di institut Royal tahun itu.
Pada 1869 Vladimir Vasil’evich Markovnikoff (1838-1904), seorang siswa dari
Butlerov mengusulkan aturan penambahan hidrogen halida untuk hidrogen tak jenuh.
Dalam kalimatnya ”jika sebuah hidrogen disusun tak simetris dengan suatu asam
hidrohlogen, penambahan halogen menurunkan hidrogenasi atom karbon...”. Aturan ini

2
menetapkan ramalan pertama dari ketentuan laju reaksi dalam hubungan dengan satu
sturktur reaktan.

2.3 CINCIN BENZENA

Sedikit permasalahan dengan adanya hidrokarbon alifatik tidak jenuh dalam


hubungan struktur dengan ikatan Crum Brown menunjukan satu ikatan rangkap pada
etana pada tahun 1864. Bagaimanapun adanya struktur benzena menimbulkan
kesulitan yang serius, dari Krekule membuat kontribusi vital lainnya untuk
dikembangkan dalam kimia organik.
Kemudian Krekule menglaimkan konsep dan struktur benzena dan kemampuan
atom untuk berikatan. Tulisan yang pertama tentang struktur siklik benzena
diperlihatkan pada 1865. Atom karbon menunjukan bahwa untuk saling melengkapi
dengan tetangganya pada satu sisi dengan dua unit aktifitas, dan disisi lainnya hanya
dengan satu aktifitas. Pada tahun yang sama ia menggambarkan benzena dari suatu
heksagonal sederhana, dan pada tahun 1866 ia menerbitkan sebuah diagram dari suatu
model benzena yang ditunjukan sacra selang seling antara ikatan tunggal dan ikatan
rangkap. Selanjutnya peranan benzena yang penting adalah untuk meramalkan 1,2-
disubstitusi benzena.
Krekule mengajukan satu saran bahwa atom dalam molekul bergetar dengan
cepat dan bertabrakan dengan tetangganya. Tabrakan ini dihasilkan dari suatu atom
pada unit yang sama untuk valensinya. Konsep valensi dapat dihubungkan dengan
tumbukan atom yang biasanya tidak disetujui. Tapi ide dari ikatan rangkap yang
bergetar sering kali dipakai pada konsep resonansi modern. Beberapa percobaan yang
dilakukan untuk merumuskan persamaan dari 6 posisi cincin benzena dengan konsep
dari atom karbon tetra valen. Pada tahun 1867, James Dawer (1842-1923) mengajukan
beberapa model untuk mengilustrasikan struktur yang mungkin dari beberapa
hidrokarbon terjenuh. Ia membuat tujuh model benzena, beberapa diantaranya jelas
aneh. Tetapi mengandung struktur yang menggunakan namanya.

3
2.4 RUMUS STRUKTUR DERIVAT BENZENA

Struktur cincin heksagonal benzena memberikan suatu penjelasan dari


peristiwa benzena-benzena yang terdistribusi tiga, tetapi yang menjadi persoalan
adalah suatu struktur yang memiliki tiga isomer. Pada tahun 1867 Carl Grabe (1841-
1927) membuktikan bahwa asam-asam benzena dikarboksil merupakan suatu bentuk
yang mudah membentuk anhidrida yang memiliki dua gugus karboksil pada atom-atom
karbon yang berdekatan.
Pada pertengahan tahun 1870-an suatu hasil dari kerja Cannizzaro ahli-ahli
kimia memperoleh kepercayaan bahwa mereka merumuskan rumus molekul yang
benar pada senyawa-senyawa. Akibat dari sebagian argument pada metode sintesis,
kemampuan mereka makin bertambah dalam menulis rumus struktur.

2.5 SINTESIS ORGANIK

Tahun 1860 diputuskan suatu pokok pikiran dalam sintesis kimia organik. Pada
tahun itu, Frenchmen Marcelin Berthelot (1827-1907) menerbitkan bukunya chimie
organique fondee sur la syinthese. Salah satu tujuannya adalah untuk
mendemonstrasikan bahwa senyawa organik dari beberapa tipe dapat dibuat dari
organik pendahulu. Berhelot merupakan orang pertama yang menggunakan kata
”sintesis” dan menunjukan bagaimana senyawa organik dapat dibuat dari unsur-
unsurnya.
Kemampuan dari aldehida, keton dan eter bereaksi dengan dirinya sendiri atau
senyawa-senyawa yang sama pada kondisi standar telah diteliti pada waktu itu oleh
Ludwig Claisen. Disini karbon diduga menjadi reaktif dengan hidrogen dan
digabungkan ke karbon karbonil dari molekul lain.
Suatu reaksi yang penting yang mana banyak senyawa aromatik baru
ditemukan pada 1877 oleh Charles Friedel (1832-1899) dan James Mason Crafts
(1839-1917). Mereka menemukan bahwa suatu alkil atau gugus asil dapat
terdisubstitusi kedalam suatu cincin benzena dengan suatu reaksi hidrokarbon aromatik
dengan suatu alkil atau asil halida falam katalis alumunium klorida. Reaksi ini

4
dibuktikan pada aplikasi yang luas yang digunakan dalam preparasi aromatik keton dan
dalam pembentukan suatu cincin baru dari suatu proses intra molekular.
Pada tahun 1875 Alexander Mikhailovich Saytzeff (1841-1910) menemukan
suatu metode sintesis alkohol primer dan sekunder dari ester, keton dan aldehid dengan
mereaksikan Zink dari suatu alkil iodida. Pada 1899, Barbier melaporkan bahwa suatu
percobaan yang menggunakan reaksi Saytzeff pada perubahan metal pentana menjadi
dimetil heptanon yang artinya Zink dan iodometan tidak berhasil. Selanjutnya
Grignard, mendemonstrasikan kemampuan yang sangat besar dari alkil dan fenil
magnesium halida pada sintesis. Dalam tulisannya beliau mendeskripsikan bagaimana
menyiapkan logam magnesium iodida dengan mereaksikan magnesium dan logam
iodida dilarutkan dalam eter anhidrous. Ia kemudian menambahkan suatu aldehida atau
keton yang menghasilkan suatu larutan yang sangat halus dan diperoleh suatu alkohol
sekunder atau alkohol tersier dengan hasil yang bagus.
Ditemukan bahwa reagen Grignard bereaksi dengan golongan senyawa lain.
Dengan karbondioksida, suatu asam dikarboksil dihasilkan. Dan suatu hidrokarbon dari
reaksi Grignard bereaksi langsung dengan air.

2.6 AKTIVITAS OPTIK

Pada 1813, Baptiste berpendapat bahwa kristal kuarsa akan mengelilingi


pesawat terbang dari polarisasi cahaya pesawat, dua tahun kemudian ia menemukan
sifat yang sama yang telah diperlihatkan dengan macam-macam produk organik alami
seperti cairan minyak turpetin dan minyak lemon dan dengan sebuah larutan dari
Champort dalam metanol. Sifat ini diketahui sebagai aktivitas optik yang ditemukan
untuk menghilangkan masalah kuarsa saat kristal melebur. Agustin Jean Frensel
berpendapat bahwa aktivitas optik dari kuarsa pantas untuk sebuah susunan helikal dari
molekul-molekul kristal, tapi hal itu jelas bahwa sifat- sifat materi ditunjukan dengan
zat dalam cairan.
Dalam sebuah tulisan oleh Mitscherlich mengatakan bahwa zat garam tartar
dan zat asam paratartar merupakan isomer. Salah satu perbedaan yang diketahui pada

5
sifat dari zat asam dan zat garam dimana tartar beraktivitas secara optik sedangkan
paratartar sebaliknya. Mitscherlich melaporkan bahwa kristal-kristal dari zat garam
sodium, amonium dari tartar dan zat asam paratartar merupakan isomer. Oleh karena
itu, ia menyimpulkan bahwa atom dan jumlah atom, susunannya, dan jaraknya sama
pada perbandingan kedua zat tersebut.
Pasteur meyakinkan bahwa ada beberapa perbedaan molekul diantara dua zat
garam dan menemukan bahwa seluruh kasus kristal adalah asimetris dan
memperlihatkan bentuk hemihedral. Pasteur mempertimbangkan bahwa kristal
asimetris khas dari materi aktivitas secara optik dan terwujud dari molekul-molekul
asimetris. Ia kemudian menemukan kristal dari ketidakaktivan optik sodium amonium
paratartar yang juga memperlihatkan hemihedral, tapi pada prcobaan yang diteliti dua
tipe kristal yang muncul. Salah satunya merupakan bayangan dari cermin yang lain.
Pasteur membuktian bahwa zat asam paratartar terdiri dari jumlah zat asam tartar yang
sama dan asamlaevo rotasi yang baru. Ia mengemukakan bahwa dua isomer
membentuk kristal-kristal yang merupakan bayangan cermin satu sama lain.
Selanjutnya untuk memisahkan atau memunculkan pada asam paratartar
dengan bentuk sebuah zat garam dengan aktivitas optik yang muncul secara alami. Dua
zat garam ditandai dengan perbedaan daya larutnya dan akan dipisahkan dengan
kristalisasi. Metode yang ketiga juga ditemukan oleh Pasteur yang digunakan untuk
organisme kecil yang dikonsumsi salah satu dari enantiomer dan bukan yang lainnya.
Pasteur mengangap bahwa kemampuan untuk menghasilkan sebuah molekul
asimetris marupakan sifat dari organisme hidup dan aktivitas materi secara tidak
pernah diperoleh dari tanda ketidakaktifan dalam laboratorium. Ia berpikir bahwa
seluruh gabungan aktifitas optik yang diperlukan memiliki meso isomer yang tidak
aktif.

2.7 STEREOKIMIA

Jacob Henricus vant Hoff (1852-1911) dan Joseph Achille Le Bel (1847-1903)
mempublikasikan dokumen- dokumen dalam dua bulan dari tiap-tiap selain yang

6
mereka usulkan. Yang mana optikal molekul aktif yang terkandung dalam sebuah atom
karbon terikat langsung oleh ikatan tetrahedral menjadi 4 kelompok atom yang
berbeda. Lebih lanjut mereka menunjukkan model tetrahedral yang dijelaskan
mengapa satu isomer yang ada dari molekul tipe CH2R’R”akan menjadi prediksi jika
semua empat ikatan langsung berada dalam taraf yang sama.
Van’t Hoff secara luas membicarakan molekul-molekul yang mengandung
karbon-karbon dengan ikatan rangkap. Di dalam diagramnya, ia menggambarkan
molekul dengan 2 etrahedral dengan tepi pada keadaan yang biasa. Ia menunjukkan
isomer dari asam fumarad yang dijelaskan oleh kedua molekul yang mempunyai
bentuk HOOCHC=CHCOOH, tetapi dalam satu kasus kelompok karboksil keduanya
terletak pada sisi yang sama dari ikatan rangkap, dan sebaliknya pada sisi yang lain.
Van Hoff menyimpulkan pengamatannya mengenai senyawa yang mengandung
kabon-karbon ikatan tripel akan digambarkan oleh dua tetrahedral dengan rupa yang
biasa.
Setelah Van Hoff mempublikasikan teorinya pada atom karbon tetrahedral dan
adaoptikal dan isomer geometri di tahun 1874, banyak pekerjaan yang dikerjakan
untuk memperkuat idenya oleh Johanes Adolf (1835-1902). Ia menunjukkan
bagaimana kimia dan asam fumarad dijelaskan dengan baik jika dengan isomer
geometri.
Konsekuensi dari teori atom karbon tetrahedral adalah sudut ikatan pada

sebuah ikatan tunggalatom karbon harus memiliki sudut 109,28. Di tahun 1885, Adolf
van Baeyer (1835-1917) memperkenalkan teori ketegangan dimana perbandingan
cincin yang stabil dari ukuran yang lain sebab penyimpangan dari sudut tetrahedral
sagat kecil dalam kasus inni. Baeyer membuat asumsi bahwa atom karbon senyawa
siklik semuanya planar.
Van Hoff mengapresiasi rotasi bebas yang terjadi pada ikatan tunggal.
Konsekuensinya perbedaan penyusunan dari atom dengan jarak yang disebut
koformasi dari senyawa oleh Walter Norman Haworth (1883-1950) di tahun 1929.
Tahun 1936 K.S Pitzer memberi dasar energy yang terbawa berotasi di sekitar ikatan
karbon di dalam etana yang disebabkan penolakan antara atom hydrogen, tetapi itu

7
dipelajari pada sikloheksana dan derivatnya yang mana tekanan penting untuk analisis
konformasi.
Di tahun 1890 Ulrich Sachse, menjelaskan ketegangan pada cincin yang
mengikuti Baeyer dengan teori ketegangannya yang akan mengeliminasi semua jika 6
suku (dan lebih besar) cincin teradopsi pada sebuah susunan liputan. Model molekul
ditunjukkan dengan dua susunan (biasanya menyerupai bentuk perahu/ kapal dan
kursi) yang mungkin untuk molekul kloro heksana.
Di tahun 1930, Odd hassel (1897-1981) mempelajari geometri dari derivate
sikloheksana dengan dasar difraksi X-ray dan difaksi electron. Difraksi X-ray
menegaskan keberadaan bentuk kursi dan difraksi electron menyatakan cincin
sikloheksana yang bergerak kesana kemari dengan cepat diantara bentuk yang
mungkin. Pada tahun1950 Derek H.R. Barton, menerangkan bagian prinsip dasar dari
analisis konformasi mengunakan derivate sikloheksana. Ia memberikan dasar molekul
dengaan subtituen ekuatorial akan lebih stabil dibandingkan subtituen aksial. Semua
sikloheksana memiliki energy kecil yang dibawa untuk memutar antara konformasi
yang mungkin, berada pada tempat subtituen akan stabilkan konformasi bentuk kursi
dimana bentuk subtituennya adalah ekuatorial. Barton juga menekankan reaktifitas dari
subtituen akan bergantung pada aksial atau ekuatorial.

2.8 EMIL FISCHER DAN PRODUKSI BAHAN KIMIA ALAMI

Prosedur sintesis terbesar dan bahan organik, ditemukan pada abad ke-19 oleh
ahli kimia bernama Emil Herman Fischer pada tahun 1852-1919, pada tahun 1884, dia
mulai meneliti gula sederhana yang memiliki fungsi aldehida dan keton. Metode ini
membedakan anatar dua tipe yang telah ditemukan oleh Hermsann von Fehling pada
tahun 1812-1885 dan Bernhard pada tahun 1841-1918. Mereka mengemukakan bahwa
gula aldehida mengurangi tembaga dan silver kompleks sedangkan gula keton tidak
dikurangi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa enam karbon gula yaitu polihidroksi tertutup
dan sama dengan molekul formula C6H12O6. Fischer mengasumsikan sebuah susunan

8
umum untuk gula aldehida pada basis dan teorinya Van’t Hoff bahwa empat atom C
akan enjadi tidak simetris oleh karena itu, seharusnya 2 4 atau 16 isomer, ada 8 pasang
enantiomer.
Fischer menyebarluaskan penggunaan dari reaksi gula dengan fenilhidrazine,
bahan yang telah dia temukan pada tahun 1875. Fischer juga mengoksidasi gula ke
mono dan dikarboksida, menguraikan fungsi karbonil ke kelompok hidroksil dan
memperbaiki siklik ester dari mono karboksil. Fischer juga menggunakan reaksi yang
ditemukakan oleh Heinrich Kiliani pada tahun 1855-1945 yang menjelaskan bahwa
karbon dari gula dapat meluas. Kemudian 5-karbon gula dapat masuk ke dalam 2-6
gula karbon karena simetrik baru telah bertambah.
Permasalan mengingatkan bahwa struktur glukosa, menyediakan penjelasan
dari fenomena aldehida mutarotasi dari glukosa. Sekitar tahun 1926 Haworth dan
Etmund L. Hiirst menyelidiki bahwa glukosa sendiri ada 2-6 bentuk (alfa dan beta
glukosa) dalam keseimbangan dengan aldehida terbuka.
Golongan lain yang diselidiki oleh Fischer adalah purin. Ia mensitesis beberapa
purin dan menyelidiki hubungannya. Ia juga menunjukkan fungsi dari protein.
Selama abad ke-19 amino telah diisolasi dan strukturnya stabil. Kompleks
tertinggi alami dariprotein itu sendiri tidak menunjukkan formulasi dari molekul, untuk
analisis basis eleme. Fischer menyarankan bahwa amino harus dibentuk dalam –
CONH- dan ia berhasil dalam sintesis polipeptida yang erisi 18 asam amino residu.
Produksi bahan kimia alami banyak memberikan keuntungan, namun tidak ada yang
melanjutkan pengkajian dari Fischer.

2.9 SINTESIS ORGANIK PADA ABAD KE-20

Pada awal abad ke-20 secara umum diterima bahwa sintesis dari hasil alam
akhirnya ditetapkan dan konfirmasi penting dari strukturnya. Namun pandangan ini
tidakbertahan lama. Salah satu hl penting yang diterima sejak perang dunia ke-II
adalah sintesis vitamin B12 sebagai hasil usaha perpaduan yang dipimpin oleh Robert
Burns Woodward (1917-1979) adan Albert Eschenmoser. Meskipun sintesis sekarang

9
tidak sering lagi digunakan untuk menegaskan struktur dari produk alami, senyawa-
senyawa temuan baru telah dipersiapkan pada angka yang belum pernah terjadi.
Suatu reaksi bangunan cincin diumumkan pada 1928 oleh Otto Diels (1876-
1954) dan Kurt Albeer (1902-1958). Penelitian mereka dimulai dengan studi tambahan
reaksi ester asam dikarboksilat. Pengembangan khusus lainnya memperkenalkan reaksi
yang mengandung boron atau fosfor. Pada tahun 1953 George Friederich (1897-1987)
memperkenalkan kegunaan untuk menegaskan kegunaan prosedur sintesis senyawa
organofosfor yang disebut slide. Ia mencoba mengabungkan 5 golongan organik untuk
atom fosfor. Ia juga menemukan bahwa reaksi slide dengan senyawa karbonil
menghasikan suatu alkena. Reaksi ini telah dibuktikan sangat bemanfaat dan
digunakan pada produksi komersial dari β karoten dan komponen lainnya.
Suatu pendekatan baru dalam sintesis organik telah dipelopori pada tahun
terakhir oleh Elias J. Corey (1928). Pendekatan retrosintetik menggunakan strategi
umum untuk menetukan kemungkinan suatu senyawa dalam urutan sintesis seperti
bagian dari rute secara menyeluruh.
Kemajuan kimia organik sejak 1930 telah dibantu dengan aplikasi dari teori
elektro ikatan kimia dan penjelasan mekanisme reaksi. Sejak 1950 telah disadari
bahwa beberapa proses reaksi melalui mekanisme tidak memerlukan serangan dari
elektrofilis atau reaksi nukleofilis, tetapi memerlukan radikal bebas. Bunsen, Kolbe,
dan Frankland berusaha untuk membuat radikal-radikal bebas, tetapi setelah berat
molekul dan atom dari system Cannizaro pada tahun 1860 ini memungkinkan bahwa
semua disebut radikal bebas merupakan fakta yang kabur. Kemudian pada tahun 1990
Moses Gomberg (1866-1947), melakukan percobaan membuat heksafeniletana
mendapatkan radikal trifenilmetil yang sangat reaktif. Pada jenis ini, seperti halnya,
proses electron tidak berpasangan. Radikal bebas menghasilkan fotokimia atau dengan
dekomposisi senyawa yang tidak stabil seperti dibenzolperoksida.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah ini, maka dapat disimpukan bahwa:
Perkembangan kimia organik pada tahun 1860 dimulai dari teori struktur yang
dikemukakan oleh Alexander Mikhaillovich. Beliau mengemukakan bahwa hanya ada
satu rumusan rasional yang mungkin untuk setiap senyawa. Adanya struktur
menimbulkan kesulitan yang serius. Kemudian Kekule merumuskan struktur siklik
benzene pada tahun 1865. Pada pertengahan tahun 1870-an, ahli-ahli kimia
memperoleh kepercayaan bahwa mereka merumuskan rumus molekul yang benar
pada senyawa-senyawa, dan ini membuat kemampuan mereka makin bertambah
dalam menulis rumus struktur.
Tahun 1860 Frenchmen Marcelin Berthelot, meupakan orang pertama yang
menunjukkan bagaimana senyawa organik dapat dibuat dari unsur-unsurnya.
Selanjutnya Pateur menanggap bahwa kemampuan unik sebuahmolekul merupakan
sifat dari organism hidup dan aktivitas materi.
Prosedur sintesis terbesar dari bahan organik ditemukan pada abad ke-19 oleh
seorang ahli kimia yang bernama Emil Fischer. Beliau meneliti gula sederhana yang
memiliki fungsi aldehida dan keton. Selain itu juga memeriksa struktur glukosa dan
beberapa gula yang lain.
Pada awal abad ke-20 secara umum diterima bahwa sintesis dari hasil alam
akhirnya ditetapkan. Meskipun sintesis sekarang tidak sering lagi digunakan,
senyawa-senyawa temuan baru telah dipersiapkan pada angka yang belum pernah
terjadi. Banyak golongan baru dari senyawa telah ditemukan dan memungkinkan
digunakan sebagai obat, agrokimia, plastic dan lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia .com

12
LAMPIRAN

PENERIMA NOBEL KIMIA

TAHUN 1915

Richard Willstätter
Richard Martin Willstätter  dilahirkan di Karlsruhe di
Baden pada tanggal 13 Agustus 1872, dan bersekolah dasar di
kota kelahirannya dan kemudian, ketika kedua orangtuanya
pindah rumah, ia melanjutkan ke Technical School (Sekolah
Tekhnik) di Nuremberg. Ketika ia berusia 18 tahun, ia pergi ke
Universitas Munich di mana ia belajar Sains, kemudian bekerja
di Departemen Kimia di bawah bimbingan Baeyer dan meneta
di sana untuk lima belas tahun berikutnya, awalnya sebagai mahasiswa, kemudian dari
tahun 1896 bekerja sebagai dosen sambil melakukan penelitiannya sendiri secara
independen, hingga di awal tahun 1802, ia menggantikan J. Thiele sebagai Profesor Luar
Biasa.

Sebagai seorang anak muda, ia mempelajari dasar-dasar struktur dan sintesis


alkaloid tanaman seperti stropin dan kokain. Pada hal ini, seperti penelitian berikutnya
mengenai kuinon dan senyawa tie kuinon yang menjadi struktur dasar zat pewarna, ia
mencari kemampuan metode kimia yang dibutuhkan agar ia bisa meneliti secara ekstensif
dan meneliti pigmen tanaman dan hewan yang lebih rumit. Untuk melakukan semua ini,
fasilitas bekerja yang ada di laboratorium munich terlalu terbatas dan ia begitu senang
untuk menerima tawaran pertama dari Ketua Profesor yang ia terima pada musim panas
tahun 1905. Inilah alasannya ia datang ke Federal Technical College (Kampus Tekhnik
Federal) Zurich.

Selama tujuh tahun di Swiss inilah masa terbaik dan masa paling nyata baginya.
Tapi ketika penelitian dan dunia pengajaran memberikannya kepuasan yang luar biasa,
pada saat yang sama ia menderita ketidakberuntungan secara pribadi dan sering
menyendiri. Ia menikmati penelitiannya di Zurich  sehingga ia tidak berpikir pada tahun-
tahun tersebut adalah masa tunggu hingga ia dipanggil kembali ke Jerman pada tahun

13
1912. Untuk hari peringatan Universitas Berlin, Kaiser Wilhelm telah mendirikan sebuah
organisasi untuk meningkatkan pengetahuan sains, Society for the Promotion of scientific
Knowledge, dan badan ini telah mendirikan Institut Kimia di Berlin/Dahlem. Ia lalu
ditawarkan sebuah laboratorium penelitian yang bersamaan dengan beasiswa kehormatan
untuk profesor di Universitas Berlin.

Pada dua tahun sebelum pecahnya perang dunia I, ia bersama dengan timnya,
bekerjasama sehingga mampu melakukan penelitian pada klorofil dan hubungannya untuk
menyelesaikan penelitian pada hemoglobin dan pada pergantian berikutnya, ia melakukan
studi pada antosianin, bahan pewarna pada buah dan bunga. Penelitian pada pigmen
tanaman ini, khususnya pada klorofil, mendapat penghargaan Hadiah Nobel Kimia (1915),
tepat ketika ia telah memutuskan untuk menerima panggilan ke Universitas Munich,
dansekali lagi menjadi pengganti gurunya, Adolf von Baeyer, dan mengambil peranan
aktif dalam pengajaran universitas .

Pada periode ketika Willstätter melanjutkan pada garis kepentingan mendasar, dan
penelitiannya yang brilian dan berhasil, sekarang dikenal sebagai prestasi seorang pionir.
Penelitian tentang fotosintesis dan pada alam dan aktivitas enzim yang menjadi awal
biokimia modern. Pada saat itu, metode dikembangkan sejauh mendapatkan konzentrat
enzim melalui adsorpsi tidak memungkinkan untuk mendapatkan enzim dalam bentuk
kristal. Dalam hal ini, Willstätter melakukan penelitian penting ada adsorben, logam
hidroksida, hidrogel dan asam silikat. Sebagai tambahan, ia sangat berkonsentrasi pada
masalah kimia teoretis. Jadi, ia mencapai sintesis pertama untuk senyawa siklooktatetraena
dan membandingkannya dengan benzena; sehingga ia melanjutkan percobaan untuk
menghasilkan siklobutadiena.

Karis Willstätter berakhir tragis, ketika melakukan gerakan melawan antisemitisme


yang sedang memuncak, ia pun mengumumkan pemberhentian dirinya pada tahun 1924.
Ungkapan kepercayaan diri oleh fakultas, mahasiswanya, dan Menteri  gagal untuk
mengguncangkan keputusan seorang ahli sains berusia  53 tahun untuk berhenti. Ia
memencilkan diri di Munich, dan teta berhubungan dengan beberapa murid-muridnya yang
teta berada di Institut dan dengan penggantinya, Heinrich Wieland, yang juga mendapat
nominasi Nobel. Tawaran mengejutkan baik dari dalam dan luar negeri ditolak olehnya.
Pada tahun 1938, ia melarikan diri dari Gestapo dengan bantuan mahasiswanya A. Stoll

14
dan diusahakan untuk beremigrasi ke Swiss, dan meninggalkan semua kecuali barang-
barang yang dipakainya.

Di masa tuanya, ia lewati tiga tahun terakhirnya di Muroalto dekat Lucarno sambil
menulis biografinya (Aus meinem Leben, diedit oleh A. Stoll, Verlag Chemie, Weinheim,
1949; edisi berbahasa Inggris From my Life, Benjamin, New York, 1965) hingga ia wafat
pada tanggal 3 Agustus 1942 karena serangan jantung.

15

You might also like