You are on page 1of 13

MATERI MINGGU XII

ORGANOLOGI
A. BATANG
(CAULIS)

Struktur anatomi batang tumbuhan berberkas pengangkut sangat


bermacam-macam. Sulit untuk dibuat tanda-tanda yag berlaku umumnya. Pada
garis besarnya penampang melintang batang dibagi menjadi 3 bagian pokok :

1. EPIDERMIS
* Merupakan jaringan yang melindungi batang umumnya terdiri dari 1
lapisan sel, sel berbentuk persegi, dinding sel dilapisi kutikula.
* Hanya dijumpai pada batang yang masih muda, setelah batang menjadi
tua, fungsi epidermis digantikan oleh periderm terutama terdiri dari sel-
sel gabus. Pada batang-batang muda selain sel-sel epidermis juga sering
dijumpai stoma, trikoma (non glandula/glandula); idioblas.
* Pada beberapa spesies tumbuhan tertentu (misal : batang-batang anggota
sukulen/Anggrek) di bawah epidermis terdapat selapis sel yang
berasal dari inisial yang sama dengan epidermis disebut hipodermis
strukturnya berbeda dengan sel-sel kortex.

2. KORTEKS
* Merupakan daerah berbentuk silinder di antara epidermis dan stele
(silinder pembuluh)
* Terutama tersusun oleh parenkim korteks sebagai jaringan dasar. Pada
bagian perifer/tepi kortex sering dijumpai jaringan penguat : kolenkim
(membentuk silinder utuh/seperti rusuk-rusuk). Selain itu juga
sklerenkim (biasanya berkelompok tetapi dapat juga berupa lingkaran
penuh); bila berupa sklereida maka tidak berkelompok/soliter.
* Parenkim dan kadang-kadang kolenkim di bagian tepi dekat permukaan
batang sering mengandung kloroplas klorenkim ~ fotosintesis
* sel-sel kortex dapat berisi tepung, kristal/zat lain; kadang-kadang
terdapat idioblas : kelenjar minyak, lendir, hars, dll. Khusus pada batang
yang berwarna mis. Coleus sp, hipodermisnya mengandung antosian (zat
warna/pigmen vakuola merah/ungu)
* pada batang Dicotyledoneae muda pada lapisan kortex yangpaling
dalam terdapat 1 lapisan sel yang mengandung tepung/pati/amilum
disebut seludang pati/sarung tepung/fluoterma dianggap
sebagai batas antara korteks dan stele dianggap homolog dengan
endodermis pada akar (Fahn Gb 96/h.314)

3. STELE : Sistem jaringan pengangkut


Susunan berkas pengangkut pada batang merupakan penyebab terjadinya
struktur anatomi batang. Susunan antara fluem dan xilem dapat membentuk
berkas pengangkut dan dikatakan :
- berkas pengangkut primer : bila tersusun oleh xilem dan fluem primer
- berkas pengangkut sekunder : bila tersusun oelh xilem dan fluem
sekunder.

STELE
 Adalah jaringan pengangkut primer yang terdiri dari satuan berkas
pengangkut serta jaringan dasar pendukungnya (mis: empulur, perisikel dan
jaringan interfasikuler)
Teori Stele :
“Bahwa pada prinsipnya batang dan akar susunannya sama, yaitu stele di
tengah dibungkus oleh korteks”

Berdasarkan letak berkas pengangkut dalam tubuh tumbuhan dan


hubungannya dengan jaringan dasar, stele dibagi menjadi beberapa tipe :
(Menurut pola penyebaran berkas pengangkut dan ada/tidaknya jendela daun).
1. Protostele
 Umumnya pada Pteridophyta dan beberapa tumbuhan air anggota
Angiospermae
a) Protostele haplostele : xilem merupakan lingkaran utuh/penuh tapa
empulur dikelilingi floem.
Contoh : Rhynia, Selaginella
b) Protostele aktinostele : xilem merupakan bagian yang berbentuk
bintang, mempunyai jari-jari yang
keseluruhannya dikelilingi floem. Tidak ada
empulur.
Contoh : Psilotum
c) Protostele plektostele : xilem di tengah membentuk lempengan-
lempengan yang masih berhububgab, anpa
empulur, keseluruhannya dikelilingi floem.
Contoh : Lycopodium
d) Protostele campuran : xilem merupakan bagian yang terpisah-pisah dan
masing-masing bagian dikelilingi oleh floem.
2. Sifonostele
 Stele berbentuk pita, tanpa jedela daun/kalau ada hanya kecil. Xilem di
tengah, di tengah-tengah stele terdapat empulur dan di luar xilem
terdapat floem.
Berdasar pola penyebaran xilem dan floem dibedakan menjadi :
b) Sifonostele ektoflois : bila floem hanya terdapat di sebelah luar silinder
xilem.
c) Sifonostele amfiflois (Solenostele) : floem terdapat baik di sebelah luar
maupun sebelah dalam xilem (ada
floem dalam).
3. Diktiostele
 Stele berbentuk pipa dengan jendela daun yang besar dan berhimpiotan,
sehingga sistem jaringan pengankut tersusun seperti jala dan tiap segmen
berupa berkas pengangkut konsentris.
Contoh : pada Pteriophyta dan beberapa Dicotyledoneae
4. Eustele .
 Stele yang sistem jaringan pengangkutnya kolateral atau bikolateral
dengan jendela daun dan jaringan interfasikuler tidak dapat dipisahkan
satu sama lain.
Contoh : pada Gymnospermae & Dicotyledoneae
5. Ataktostele
 Stele dengan sistem jaringan pengangkut tersebar.
Contoh : batang tumbuhan Monocotyledoneae (Zea mays, Saccharum sp,
Oryza sp).
Biasanya antara bagian kortex dan stele tidak dapat dibedakan, karena berkas
pengangkut sampai di dekat epidermis.
6. Aktinostele
 Stele yang khusus terdapat pada akar, di mana berkas pengangkut-nya
radial.

Leaf gap : Jendela daun/rumpang daun :


Adalah bagian dari batang di atas percabangan berkas pengangkut ke arah
daun/cabang, di mana bagian tersebut tidak mengandung berkas pengangkut.
Berkas pengangkut yang menuju ke daun akan melewati korteks batang
sehingga berkas pengangkut tersebut disebut dengan berkas pengangkut
kortikal. Sedang stele yang menuju ke daun disebut meristele/runutan
daun/leaf trace, ang menuju cabang disebut “runutan cabang”
Menurut jumlah runutan daun per daun, buku-buku batang disebut
unilakunar, trilakunar & multilakunar.

Unilacunar node
(1)
1. leaf gab : jendela daun = rumpang
daun
2. leaf trace : meristele = runutan daun
3. branch trace : meristele = runutan
cabang
4. branch gab : rumpang cabang
TIPE-TIPE BERKAS PENGANGKUT
1. Tipe konsentris : a). k. amfikribral
b). k. amfivasal

2. Tipe kolateral : a). k. tertutup


b). k. terbuka

3. Tipe bikolateral

4. Tipe radial
TIPE-TIPE STELE

Protostele haplostele p. aktinostele p. plektostele p. campuran

Sifonostele Solenostele Diktiostele

Eustele Ataktostele Aktinostele

Pada batang : protoxilem terdapat “di sebelah dalam” metaxilem


disebut xilem endarch. Sedang pada akar xilemnya exarch. Pada tumbuhan
tertentu, misal pada Pteridophyta, pada batangnya dijumpai metaxilem yang
dapat berkembang ke arah luar/dalam protoxilem disebut xilem
mesarch.

EMPULUR & JARI-JARI EMPULUR :


Adalah daerah/jaringan yang terdapat di sebelah dalam berkas
pengangkut pada batang. Biasanya berupa jaringan parenkim yang membentuk
silinder. Sel-selnya tersusun longgar. Seringkali sel-sel parenkim beridinding
tebal dan berlignin. Dapat juga dijumpai sklereida dan struktur sekresi.
Pada tumbuhan Monocotyledoneae antara kortex dan empulur tidak
dapat dibedakan dan disebut “jaringan dasar”.
Susunan berkas pengangkut pada batang merupakan penyebab
terjadinya perbedaan struktur anatomi pada batang. Berdasar letak berkas xilem
dan berkas floem pada batang dan ada/tidaknya kambium, berkas pengangkut
digolongkan menjadi :
1). Berkas pengangkut tipe kolateral : xilem berdampingan dengan floem,
biasanya floem di luar
a) kolateral terbuka : floem terdapat di luar xilem dan diantaranya erdapat
kambium
Contoh : kebanyakan tumbuhan
Dicotyledoneae
b) kolateral tertutup : floem terdapat di luar xilem dan diantaranya tidak
terdapat kambium dan berkas pengangkut
diselubungi oleh saring berkas pengangkut
yang terdiri dari sklerenkim.
Contoh : kebanyakan tumbuhan
Monocotyledoneae
2). berkas pengangkut tipe konsentris
a) konsentris amfikribral : bila xilem letaknya di tengah, dikelilingi oleh
unsur-unsur kribral, yaitu floem
Contoh : terdapat pd tumbuhan
Pteridophyta
b) konsentris amfivasal : bila xilem mengelilingi floem
Contoh : terdapat pada tumbuhan
Monocotyledoneae yang
berkambium
3). Berkas pengangkut tipe bikolateral : yaitu bila xilem terdapat di tengah-
tengah, di sebelah luar terdapat floem luar dan di
sebelah dalam terdapat floem dalam (floem
intraxiler); di antara xilem dan floem luar terdapat
kambium.
Contoh : berkas pengangkut tipe ini hanya
dijumpai pada tumbuhan tertentu yang
termasuk Dicotyledoneae, yaitu :
- Apocynaceae, Asclepiadaceae, Cucurbitaceae,
Convolvulaceae, Compositae,Myrtaceae,
Melastomataceae, Solanaceae.
4). berkas pengangkut tipe radial : yaitu bila xilem letaknya berganti-ganti
dengan floem menurut arah jari-jari.
Contoh : “terdapat pada akar”, terutama ujung
akar.

Menurut banyaknya jari-jari xilem, dibedakan beberapa tipe akar, yaitu :


• Akar dengan xilem diarch ~ jari-jari xilem 2
• Akar dengan xilem triarch ~ jari-jari xilem 3
• Akar dengan xilem tetrach ~ jari-jari xilem 4
• Akar dengan xilem pentarch ~ jari-jari xilem 5
• Akar dengan xilem polyarch ~ banyak

Pada permukaan batang terdapat alat tambahan yang berupa trikoma dan stoma.
Pada permukaan batang juga sering dijumpai lentisel. Jaringan di bawahnya
biasanya mengalami dilatasi, yaitu : pembelahan sel secara radial yang
mengakibatkan sel mengadakan pembentangan ke arah tangensial.
Proses dilatasi ini terjadi oleh aktivitas par. Jari-jari empulur dan/
felogen. Sering juga hanya terjadi pada jari-jari empulur tertentu, sedang jari-jari
empulur yang lain tidak. Proses ini bertujuan untuk mengimbangi pertumbuhan
menebal sekunder pada batang.

PERTUMBUHAN SEKUNDER BATANG


Batang tumbuhan Dicotyledoneae dan Gymnospermae dapat
mengadakan pertumbuhan sekunder akibat bertambah banyaknya jaringan
pengangkut.
Beberapa jenis tumbuhan Monocotyledoneae memperbesar jaringan pengagkut
degan cara pertumbuhan sekunder khusus.
Prokambium selain berubah menjadi jaringan pengangkut, sebagian tetap
bersifat meristematis dan disebut kambium fasikuler. Kambium fasikuler ini
bersambungan dengan meristem baru yang disebut kambium interfasikuler,
yang berasal dari parenkim interfasikuler. Kedua jenis kambium ini membentuk
silinder kambium yang terletak di antara xilem primer dan floem. Kambium ini
ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem
sekunder.
 Pada waktu masih muda sel-selnya mempunyai pita Caspary dari suberin
 Pita caspary terus melebar, menutupi seluruh dinidng dalam sel
 Di sebelah dalam lapisan tersebut dilapisi dengan selulosa tebal, terutama
pada dinding tangensial dan radial penebalan bentuk U
Selain dengan selulosa kadang-kadang penebalan sel juga dari zat lignin. Sel-sel
yang mengalami penebalan adalah sel-sel yang berhadapan dengan floem.
Kadang-kadang sel-sel yang berhadapan dengan protoxilem tidak mengalami
penebalan dan disebut sel peresap/sel laluan.

SISTEM JARINGAN PENGANGKUT


Jaringan di sebelah dalam endodermis terdiri dari unsur-unsur
pengangkut (xilem dan floem) dan unsur-unsur bukan pengangkut (parenkim).
Lapisan terluar yang berbatasan langsung dengan endodermis disebut
perisikel/perikambium.
Perisikel terdiri dari sel-sel parenkim berdinding tipis. Perisikel mampu
mengadakan pertumbuhan meristematis dan membentuk akar cabang,
kambium vaskuler (meristem lateral yang membentuk xilem dan floem
sekunder) dan felogen.
Pada Monocotyledoneae yang biasanya tidak mengalami pertumbuhan
menebal sekunder, perisikel biasanya mengalami sklerifikasi
sebagian/seluruhnya
pada akar-akar yang tua.
Umumnya batang tumbuhan Monocotyledoneae tidak mengadakan
pertumbuhan sekunder sebagai akibat aktivitas kambium, tetapi dapat
mempunyai batang yang besar karena adanya pertumbuhan meristem menebal.
Meristem apikal hanya menghasilkan sebagian kecil batang dan sebagian
besar akibat pertumbuhan meristem menebal yang letaknya di bawah primordia
daun. Pertumbuhan menebal semacam ini umumnya terdapat pada anggota
familia Palmae dan disebut sebagai pertumbuhan sekunder difus.
- Difus : karena pertumbuhan itu bukan hasil aktivitas meristematis suatu
jaringan di suatu tempat tertentu.
- Sekunder : karena terjadinya jauh dari meristem apikal.

BAHAN PRAKTIKUM
UNIT 11

Preparat 1 : Penampang melintang batang Hibiscus sabdariffa (awetan)


Familia : Malvaceae
Perbesaran : Lemah
Keterangan :
1. Lentisel
2. Felem
3. Felogen
4. Feloderm
5. Daerah dilatasi
6. Ruang lendir
7. Parenkim korteks
8. Sklerenkim
9. Floem
10. Kambium
11. Xilem
12. Jari-jari empulur
13. Empulur
Preparat 2 : Penampang melintang batang Pinus merkusii (awetan)
Familia : Pinaceae
Perbesaran : Lemah
Keterangan :
1. Felem
2. Felogen
3. Parenkim korteks
4. Saluran hars
5. Floem
6. Kambium
7. Xilem
8. Jari-jari empulur
9. Empulur

Preparat 3 : Penampang melintang batang Zea mays (awetan)

Familia : Gramineae

Perbesaran : Lemah

Keterangan :

1. Epidermis

2. Sklerenkim/hipodermis

3. Parenkim

4. Berkas pengangkut

5. Sarung sklerenkim
SOAL-SOAL LATIHAN :
1. Sebutkan 3 bagian pokok dari batang.
2. Jaringan apa yang mungkin mengalami dilatasi ?
3. Apa perbedaan antara berkas pengangkut kolateral terbuka dan kolateral
tertutup ?
4. Sebutkan tumbuhan yang mempunyai berkas pengangkut tipe bikolateral ?
5. Jelaskan tentang teori stele.
6. Apa arti stele yang terdapat pada tumbuhan Monocotyledoneae.
7. Di manakah biasanya serabut sklerenkim pada batang terdapat ?
8. Pada batang yang telah tua fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung
digantikan oleh jaringan apa ?
9. Sebutkan tipe berkas pengangkut dan tipe stele pada batang jagung.
10. Sebutkan perbedaan antara batang Angiospermae dan Gymnospermae.

You might also like