Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Oleh :
Berliana Renditasari
K1209013
Penulian paragraf awal ini perlu dilakukan dengan cermat dan lengkap.
Paragraf awal sebuah cerpen menggambarkan situasi latar. Latar dalam cerita pendek
adalah segala keterangan, petunjuk, dan pengacuan yang berkaitan dengan ruang, waktu,
dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu cerpen.
Latar disebut juga dengan istilah setting. Maksudnya adalah hubungan tempat, waktu,
dan lingkungan sosial terjadinya peristiwa.
► Nugroho Notosusanto kurang lebih 5.000 kata atau 17 halaman kuarto spasi rangkap
2. Tahap kedua disebut tahap inciting force. Yaitu tahap ketika timbul kekuatan, kehendak,
maupun perilaku yang bertentangan dengan pelaku.
Menulis paragraf cerita pendek dengan bahasa yang komunikatif. Dalam penyajian
cerpen digunakan bahasa yang sugestif, dipilih bahasa yang singkat disertai pemilihan kata yang
tepat dan mudah dipahami saat dibaca. Penggunaan bahasa sugestif diperlukan cerpen sebagai
sebuah karya sastra meskipun disajikan secara singkat, namun tetap mengandung sisi keindahan
bagi pembacanya.
Menulis cerita pendek dengan tema sederhana, tema yang dipilih itu dapat dijadikan
sebagai pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Dalam memahami tema, penulis cerpen
memahami hal-hal tentang kemanusiaan karena tema merupakan pengalaman dan hasil
perenungan pengarang terhadap masalah-masalah kemanusiaan. Ada langkah-langkah
memahami tema antara lain:
1. Memahami latar
7. Memaparkan ceritanya dengan bertolak dari satuan pokok pikiran serta sikap
pengarang terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya
8. Menafsirkan tema dalam cerpen serta menyimpulkan dalam satu dua kalimat
akhir cerpen.
Menulis cerita pendek dengan alur yang urut, dalam menulis cerpen kita harus memilih
alur yang runtut atau urut agar isi yang terkandung mudah dipahami oleh pembaca. Alur cerita
yang baikm memiliki sifat yang khas yang meliputi plausibilitas, surprise, dan suspense. Ada
beberapa langkah dalam menentukan alur antara lain :
1. Alur dalam cerpen dibangun atas satuan-satuan peristiwa yang lebih kecil.
2. Satuan peristiwa sekaligus berfungsi sebagai cara bagi pengarang untuk mengembangkan
cerita.
4. Sejumlah peristiwa terkecil dapat disusun menjadi satuan peristiwa yang lebih besar yang
selanjutnya disebut dengan tahapan alur.
5. Perpindahan tahapan alur ditandai dengan perbedaan konflik yang dialami oleh para
tokoh.
2. Tahap inciting force yaitu tahap ketika timbul kekuatan, kehendak, maupun perilaku yang
bertentangan dengan pelaku
3. tahap rising action yaitu situasi yang memanas karena pelaku-pelaku dalam cerita mulai
terlibat konflik
4. Tahap crisis, yaitu semakin memanasnya situasi dan para pelaku sudah diberi gambaran
nasib oleh pengarang
5. Tahap climax yaitu situasi puncak yakni ketika konflik antar pelaku berada dalam kadar
puncak dan nasib masing-masing akan ditentukan
6. Tahap falling action yaitu kadar konflik sudah mulai menurun hingga kadar ketegangan
dalam cerita sudah mulai menurun
• Memiliki ide yang ditulis secara jelas dan logis serta sistematis.
• Memakai bahasa berciri tepat, singkat, jelas, resmi dan teratur agar efektif.
Ada beberapa tahap untuk menulis Fiksi mencari ide, menentukan tokoh beserta karakternya,
membuat kerangka tulisan, menentukan alur yang sesuai dan mulailah menulis.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
1. Cari tambahan ide, bisa dari buku, internet, kamus atau dari sekitar kita.
2. Baca cerita2 orang lainà bisa menambah khasanah ide dan diksi
3. Ambil jeda sesaat atau alihkan aktivitas menulis ke aktivitas lain. Tapi tetap harus
berkomitmen untuk menyelesaikan tulisannya.
4. Mencoba menulis yang lain.