Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2011
Definisi Fungi
Aktivitas fungi
Semua fungi membutuhkan nutrien organik yang akan digunakan sebagai sumber
energi dan untuk keperluan sintesis sel. Namun berdasar cara fungi memperoleh
nutriennya dapat dibuat beberapa kategori. Parasit (atau simbion) adalah fungi
mengambil senyawa organik dari organisme hidup dan saprofit adalah fungi yang
hidup pada organisme yang telah mati.
a. Fungi Parasit Tanaman
Parasit dapat didefinisikan sebagai organisme yang memperoleh beberapa atau
keseluruhan nutriennya dari jaringan hidup organisma lain dan mereka hidup dalam
hubungan yang baik.
- Nekrotrofik : fungi harus membunuh jaringan inang, misalnya dengan
menghasilkan toksin atau enzim pendegradasi
- Biotrofik : fungi hidup pada sel hidup, biasanya dengan bantuan struktur khusus
untuk penyerapan
- Patogen : menyebabkan penyakit
- Simbiosis : parasit menguntungkan, misal pada lichenes (fungi dan alage) dan
mikorhiza (fungi dan akar tanaman).
a. Tahapan somatik : Salah satu alat pembeda fungi, misal : jika berbentuk sel
tunggal besar ; Chytridiomycetes. Jika mempunyai hifa, maka harus dilihat apakah
bersepta atau tidak. Jika bersepta ; Ascomycetes, Deuteromycetes, Basidiomycetes
dan jika tidak bersepta ; Zygomycetes, Oomycetes.
b. Fase reproduksi aseksual : terutama dilihat dari keberadaan spora yang juga
berfungsi sebagai alat dispersal. Jika spora tersimpan di dalam sporangium, maka
dikelompokkan sebagai : Chytridiomycetes, Zygomycetes, Oomycetes. Bisa juga
pengelompokkan berdasarkan peristiwa sporogenesis ;yaitu proses pembentukan
spora dengan pemecahan sitoplasma. Spora aseksual pada ascomycetes,
deuteromycetes dan basidiomycetes; konidia
Klasifikasi Fungi
A. Jamur lendir dan organisme lain yang berhubungan jauh dengan fungi
C. Chytridiomycota
D. Zygomycota
Contoh : Alternaria sp, Aspergillus sp, Cladosporium sp, Geotrichum sp, Humicola
sp, Penicillium sp. Beberapa karakter utama :
a. Tahapan somatik : sama dengan pada Ascomycota.
b. Reproduksi aseksual : Menggunakan konidia yang dibentuk melalui beberapa
cara. Contoh: dengan cara pertunasan (budding) seperti pada Aerobasidium dan
Cladosporium, dengan penggelembungan ujung hifa seperti pada Humicola, dengan
fragmentasi hifa seperti pada Geotrichum, dengan tonjolan yang muncul melalui sel
bentuk botol dan disebut phialide seperti pada Aspergillus dan Penicillium. Hifa
tempat spora berada (konidiofor =conodiophorres) sederhana atau bercabang
membentuk agregasi yang disebut synnema atau coremium.
c. Reproduksi seksual : absen, jarang atau tidak diketahui.
d. Peran ekologis : biasanya dikelompokkan dalam tiga sub group yaitu
blastomycetes (seperti yeast), hyphomycetes yang mempunyai hifa sederhana mirip
konidiofor, dan coelomycetes yang menghasilkan konidia pada acervulus atau
pycnidium. Contoh deuteromycota yang terkenal, Candida albicans yang bersifat
komensal dan patogen pada manusia. Geotrichum candidum merupakan fungi
perusak produk-produk susu. Yang termasuk hyphomycetes merupakan saprotrof
umum di tanah (Trichoderma, Penicillium, Gliocladium, Fusarium) atau pada
permukaan tanaman (Cladosporium, Alternaria, dan Aureobasidium). Kelompok
perusak biji-bijian dan makanan seperti Penicillium, Aspergillus dan Fusarium.
Beberapa yang lain merupakan parasit pada serangga seperti Metarhizium dan
Beauveria. Pada dunia industri deuteromycota banyak digunakan untuk produksi
antibiotik (penicillin, griseofulvin), enzim (Aspergillus niger) dan lain-lain.
G. Basidiomycota
Beberapa karakter Basidiomycota. (a) siklus hidup Agaricus sp. Hifa dari
dua monokaryon bergabung membentuk sebuah dikaryon. Dikaryon kemudian
menghasilkan sebuah badan buah, gills atau porus yang didalamnya terdapat
basidia.
Inti di dalam setiap basidium kemudian bersatu dan inti diploid ini akan
menjalani
meiosis dimana 4 inti haploid yang dihasilkan akan memasuki basidiospora yang
sedang
berkembang. Basidiospora akan berkecambah untuk menghasilkan hifa somatik
(monokaryon). (b) badan buah dari Lycoperdon sp; basidiospora dihasilkan di
dalam
badan buah ini dan akan mengering hingga terbentuk masa powder yang
banyak. (c)
badan buah yang besar dan berkayu dari Ganoderma; badan buah ini biasanya
membentuk lingkaran menahun untuk spora. (d) Puccinia graminis dengan
tonjolan
sporanya pada batang tanaman sereal. Pada awal musim, fungi ini menghasilkan
uredospora (u) dikaryotik untuk penyebaran dan akhirnya menghasilkan
teliospora (t)
yang berdinding tebal untuk bertahan selama masa dorman.