You are on page 1of 17

Ilmu Kimia, Sejarah Sains dan

Filsafat Sains
 Diskusi Paul Needam mengenai pandangan
Aristoteles tentang reaksi kimia dan zat kimia

 Aristoteles lebih cermat dalam mengenali dan


menguraikan sifat asli unsur yang hilang ketika
bersenyawa  sehingga masih relevan dengan
kimia modern.
Ilmu Kimia, Sejarah Sains dan
Filsafat Sains
Pembahasan Jaap van Brakel mengenai
pengabaian ilmu Kimia oleh Kant dalam “Opus
Postumum”

“ Ilmu kimia hanyalah sebuah seni sistematis dan


doktrin eksperimental, tidak pernah menjadi
sebuah ilmu pasti, karena prinsip-prinsip dalam
ilmu kimia bersifat empiris” (Kant, dalam Opus
Postumum”)  menjadi penyebab utama mengapa
kimia tidak bisa dijadikan faktor pertimbangan
dalam flsafat sains.
Ilmu Kimia, Sejarah Sains dan
Filsafat Sains
Pembahasan Jaap van Brakel mengenai
pengabaian ilmu Kimia oleh Kant dalam “Opus
Postumum”

Akibatnya : Ilmu kimia hanya menjadi subjek


ketidakpercayaan kaum Humean karena hukum-
hukumnya hanya bersifat empiris dan dipandang
tidak memenuhi kaidah matematika.
Ilmu Kimia, Sejarah Sains dan
Filsafat Sains
Pembahasan Jaap van Brakel mengenai
pengabaian ilmu Kimia oleh Kant dalam “Opus
Postumum”

Kant sendiri merasa gundah karena konsep


metafisika yang menekankan pada keberagaman
materi sebagai pusat kajiannya, tidak bisa
menjelaskan secara baik mengenai keberagaman
materi tersebut.
ILMU KIMIA DAN FILSAFAT
SAINS TERBARU
1. Otto T. Benfey  peran themata dalam
sejarah sains
 Holton :”pilihan konsep umum memainkan
peran yang penting dalam sejarah
perkembangan sains dibandingkan dengan
data-data empiris.”
 Pengembangan Benfey:
1. Waktu yang dapat dibalik – tidak bisa dibalik
2. Berkelanjutan – tidak berkelanjutan
3. Struktur dalam – struktur luar
ILMU KIMIA DAN FILSAFAT
SAINS TERBARU
2. Eric Scerri  refleksi dalam ilmu kimia dapat
berperan dalam memperoleh pemahaman
yang lebih dalam mengenai perbedaan
normatif dalam filsafat sains.
 Filsafat kimia dapat mengajarkan filsafat sains
menjadi lebih normatif dan deskriptif
 Contohnya, mekanika kuantum tidak mengakui adanya
orbital kimia scerri membuat kesimpulan normatif
yang kuat berdasarkan hal tersebut dan memaksa ahli
kimia mengakui tidak ada orbital. Hingga Scerri
disadarkan bahwa mekanika kuantum dibangun
berdasarkan landasan kimia. Dan menyisakan ruang
otonom seperti konsep orbital dan konsep lainnya,
ILMU KIMIA DAN FILSAFAT
SAINS TERBARU
3. Johannes Hunger  kegagalan konsep
penjelasan tradisional ketika dimasukan
dalam ilmu kimia Memperoleh banyak
pemahaman bahwa banyak hal yang
dapat dipelajari dari filsafat kimia.
ILMU KIMIA DAN FILSAFAT
SAINS TERBARU
4. Jeffey Kovac  pendekatan bagi etika
profesional untuk ahli kimia
 Sains dipandang sebagai sebuah profesi
sehingga bergantung pada persetujuan
internal diantara praktisinya dan persetujuan
eksternal dengan masyarakat.
 Menyimpulkan moral ideal saintis :
a. Imuwan harus memiliki kebiasaan kebenaran, kejujuran
pada diri sendiri, rekan, dan masyarakat
b. Karya ilmiah harus dipandang sebagai sebuah anugrah,
bukalah sebuah komoditas
ILMU KIMIA DAN FILSAFAT
SAINS TERBARU
 4 ide dasar sains (Robert Morton) untuk
menyatakan sifat profesi sains
1. Universalisme  sains bertujuan untuk kebenaran
universal berdasarkan kriteria yang diterima secara
universal.
2. Komunisme  sains merupakan kebaikan umum atau
komunitas
3. Tidak memihak  kemajuan sains lebih penting dari
pada kemajuan praktisinya
4. Skeptisme yang tersusun  tuntutan bagi sains bersifat
sementara, berdasarkan data yang dapat diakses dan
bisa mendapat revisi.
KIMIA DAN FISIKA
 Robin Hendry  memandang hubungan
antara kimia dan fisika dari sudut pandang
filsafat  konsep reduksionisme dan
emergentisme.
 G. K. Velamupalli  memandang hubungan
kimia dan fisika dari sudut pandang ilmu
kimia  mengakui hukum dasar fisika
dalam kimia, seraya mengakui tidak ada
otonomi dalam kimia
KIMIA DAN FISIKA
 Konsep Supervenience berlaku untuk kondisi
kimia mereduksi fisika, kurang memadai untuk
kondisi sebaliknya.
Contoh:
Setiap perubahan kimia disertai dengan perubahan fisika
(memenuhi konsep supervenience)

 Terdapat “downward causation” dimana fakta


dan hukum hukum kimia mendorong fakta dan
hukum fisika, bukan sebaliknya.
Contoh : penggambaran molekul melalui teori mekanika
kuantum
KIMIA DAN FISIKA
 Jadi, jika kimia tidak bisa direduksi ke dalam
fisika, lalu apa hubungan antara kedua ilmu
tersebut ?
 Ahli kimia menggunakan hukum fisika,
mengembangkan teori kimia berdasarkan
hukum tersebut, dan melihat kaitan antara
kedua teori tersebut.
 Perkembangan yang terjadi pada disiplin ilmu
yang satu mempengaruhi perkembangan ilmu
yang lain.
KIMIA DAN FISIKA
 Contoh :
1. Pengukuran massa molar relatif 
spektrometri massa dan mengaitkannya
dengan Hk. Gas ideal (Fisika – Kimia)
2. Percobaan Faraday membawa Stoney pada
konsep elektron (Kimia – Fisika)
3. Kesetimbangan pada suhu rendah  Hk.
Ketiga Termodinamika (Kimia – Fisika)
KIMIA DAN FISIKA
 Pada kasus penggunaan teori kuantum untuk
memahami ikatan kimia  kimiawan tidak
bisa begitu saja menerapkan kondisi kimia ke
dalam pers. Schrodinger  menambahkan
konsep fisika yang sesuai, msl energi ikatan
dan panjang ikatan.
TEORI KIMIA DAN
PERTANYAAN MENDASAR
 Joseph Earley  pentingnya teori group dalam
kimia dan filsafat kimia.
 Teori group dapat dijadikan alat konseptual
yang dibutuhkan oleh mereologi untuk
menjelaskan pembentukan senyawa.
 Teori group juga dapat menjelaskan
bagaimana sistem yng lebih kompleks dapat
terbentuk dari sistem yang sederhana
TEORI KIMIA DAN
PERTANYAAN MENDASAR
 Ray Hefferlin  mengembangkan sistem
periodik untuk molekul
 Tabel periodik unsur dari Dimitri Mendeleyev
menggambarkan sebuah prinsip keteraraturan
suatu unsur dan mengarahkan pada penemuan
unsur baru.
 Akan menjadi luar biasa jika ada sebuah sistem
periodik yang dapat menggambarkan
keteraturan molekul sehingga dapat digunakan
untuk meramalkan senyawa baru yang dapat
disintesis dan dikembangkan untuk tujuan
praktis.
TEORI KIMIA DAN
PERTANYAAN MENDASAR
 Jack Woodyard  mendapat hambatan
mendasar yang meghalangi aplikasi langsung
teori kuantum bagi molekul
 Mengkritisi kimia teori kuantum klasik dalam
kimia kuantum yang kurang kuat dan menolak
reresentasi ruang tiga dimensi “materi-
gelombang” dari Hilbert.

You might also like