Professional Documents
Culture Documents
Masalah birokrasi masih tetap menjadi isu sentral yang ramaidibicarakan. Memang birokrasi
bukan lagi suatu yang asing dalam kehidupansehari-hari. Dalam kehidupan sosial, setiap anggota
birokrasi tidak memiliki kemandirian. Justru karena posisinya sebagai alatpemerintah yang bekerja untuk
seharusnya apolitis, terbebas dari pengaruhin tere sttertentu dari pemerintah selaku pemberi tugas. Tidak
mencitrakan dirinyasebagai new political power dalam peta politik yang sudah ada.
Meskipun demikian, sampai saat ini birokrasi masih menjadi salahsatu masalah terbesar bagi
era Orde Barutelah membuat birokrasi terperosok kedalam ranah politik. Sadar atau tidak,birokrasi kini
Penggunaan birokrasi sebagai alat politik bukan saja ditingkat nasional, ditingkat lokal lebih nyata terlihat.
Era desentralisasi politik yangmenerapkan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung
kekuasaannya. Ini semakinmenegaskan bahwa birokrasi,politik dan kekuasaan merupakan hal yang sulit
dilepaskan satu sama lain.Hal ini karena fungsi dan tugas atau pun secara lembaga, birokrasi
adalahpelaksana kebijakan politik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,sehingga menjadi alat
yang sangat effektif dalam rangka sosialisasipemenanganincumbent dalam setiap pemilihan kepala
daerah (Chubay,2008).
Intervensi politik atau politisasi merupakan gejala yang pernahdigusarkan oleh Woodrow Wilson,
ketika melihat kecenderungan rusaknyabirokrasi profesional oleh partai politik. Presiden Andrew Jackson,