Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
DEPARTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS INDONESIA
2011
ABSTRAK
Penggunaan
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Hipotesa
- Kondisi lingkungan (pH) meliputi asam, basa dan netral dapat mempengaruhi laju
degradasi polipaduan PLGA dengan menurunkan atau menaikkan konstanta laju reaksi
yang bervariasi
- Berat molekul (molecular weight) memiliki pengaruh dalam degradasi PLGA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tentang PLA, PGA, PLGA pengertian, penggunaan, sifat, analisis dan uji, ph
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini,bahan yang digunakan untuk pengujian pengaruh pH dan Berat Molekul
terhadap Laju Degradasi Polipaduan terdiri dari Poly(lactic-co-glycolic)acid (PLGA), buffer
pospat pH 7.4 (0,2M) ; buffer pospat pH 5.0 (0,2M) ; buffer sodium borat pH 9.24 (0,1M),
data chloroform.
Peralatan yang digunakan selama pengujian pengaruh pH dan berat molekul terhadap laju
degradasi polipaduan antara lain : alat-alat gelas yang biasa digunakan dalam laboratorium,
shaking water bath, vacum oven, dan Gel Permeation Chromatography (GPC).
Dalam percobaan ini dilakukan beberapa variasi parameter dan dianalisis pengaruh variasi ini
terhadap laju degradasi polipaduan PLGA. Variasi parameter ini meliputi variasi pH dan berat
molekul (molecular weight). Variasi pH mencakup pH 7.4 , pH 5.0 dan pH 9.24. Sedangkan
untuk variasi berat molekul dengan jangkaun berat molekul antara 10.000-100.000.
Sampel polimer (Polipaduan PLGA dengan komposisi … ) dengan berat molekul rata-
rata ….. , digunakan dalam eksperimen ini. Dilakukan pembagian polimer sama rata kedalam
tiga kondisi buffer. Buffer 1 adalah buffer pospat pH 5 (0.2 M), buffer 2 adalah buffer pospat pH
7.4 (0,2M) dan buffer 3 adalah buffer sodium borat pH 9.24 (0,1M).
60 glass vial
Glass vial ditutup rapat dan diinkubasi pada suhu 37° di dalam shaking water bath (50
getaran/menit). Setelah beberapa saat, 2 vial dari setiap pH dikeluarkan dari shaking water bath
dan buffernya dibuang. Residu polimer kemudian dicuci dengan air distilasi sebanyak 3 kali dan
dikeringkan dalam system vacuum selama 48 jam diikuti dengan pengeringan dalam oven
selama 48 jam. Residu yang telah kering kemudian dilarutkan dalam kloroform untuk
menghasilkan larutan polimer. Polimer dianalisa dengan GPC.
Polimer dengan komposisi yang sama namun berat molekul yang berbeda digunakan
dalam eksperimen ini. Polimer direndam dalam 7 ml 0.2 M buffer pospat (pH 7.4) yang dibagi
dalam 20 glass vial. Vial ditutup rapat dan diinkubasi dengan suhu 37°C dalam shaking water
bath (50 getaran/menit). Selang beberapa waktu, 2 vial dari setiap komposisi polimer dikeluarkan
dari water bath dan buffer dibuang. Sisa polimer dibilas dengan air suling 3 kali dan dikeringkan
dalam system vakum selama 48 jam diikuti dengan pengeringan dalam oven selama 48 jam.
Polimer yang telah dikeringkan dilarutkan dalam kloroform untuk menghasilkan larutan polimer.
Larutan polimer disaring dan dianalisis dengan GPC.
3.4.3 Pengukuran dengan GPC
Gel Permeation Chromatography (GPC) atau disebut SEC merupakan teknik analisa
untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan ukuran dan volume hidrodinamik. GPC salah
satunya bermanfaat untuk mengetahui berat molekul polimer. Suatu perangkat GPC yang
digunakan dapat terlihat seperti pada gambar dibawah ini
ANGGARAN
PLGA
kloroform
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
www.merck.com