You are on page 1of 18

Pengertian Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu
atau lebih zat lain, yang jenisnya baru.

Ketika anda mempelajari tentang unsur anda tentu sudah tahu terlebih dulu tentang
lambang-lambang kimia sebuah unsur. Nah, untuk memudahkan mempelajari materi reaksi
kimia terlebih dahulu harus memahami bagaimana penulisan reaksi kimia.

Contoh : Untuk menuliskan reaksi kimia yang terjadi ketika bongkahan batu kapur yang
dimasukkan ke dalam air dan kemudian air menjadi panas. 
 
Untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara kapur tohor CaO(s) dengan air  H2O(l) adalah
sebagai berikut:
 

 
 
Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) atau kalsium hidroksida sukar larut
dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih di dasar bejana.

Penjelasan symbol-simbol dalam reaksi kimia:

     
 
 
Koefisien Reaksi

Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga harus memperhatikan jumlah angka di
sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Angka tersebut disebut koefisien
yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam reaksi.  Massa zat
sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi kimia berlangsung.

Contoh:
 
     
Larutan timbal(II) nitrat direaksikan dengan kalium iodida yang larut dalam air
menghasilkan padatan timbal(II) iodida yang berwarna kuning dan cairan kalium nitrat.
 
Dalam reaksi kimia jumlah atom yang menyusun zat tidak ada yang hilang, hanya disusun
ulang; jadi untuk reaksi seperti tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
 
Bagaimana menentukan koefisien reaksi dari sebuah reaksi kimia?

Apabila diberikan contoh tentang dibakarnya pita magnesium sehingga dihasilkan berupa
padatan magnesium oksida (putih)
 
Tahap I
Menentukan letak pereaksi (reaktan) di sebelah kiri dan produk hasil reaksi  di sebelah
kanan dari tanda panah.
 
 
Pereaksinya adalah Mg (Magnesium) dalam bentuk solid/padat dan O2 (Oksigen) dalam
bentuk gas; ingat proses pembakaran perlu oksigen. Hasil reaksi (produk) berupa MgO
(magnesium oksida).
 
Tahap II

Menyetarakan atom dalam persamaan. Dari persamaan reaksi tersebut jumlah atom
magnesium reaktan sudah sama dengan jumlah atom magnesium hasil reaksi (produk). Nah
untuk atom oksigen belum sama. Padahal oksigen merupakan atom diatomic, yaitu setiap
molekulnya mengandung 2 atom oksigen.
 

 
 
Tahap III

Apabila rumus kimia sudah benar namun belum seimbang setelah dilihat jumlah atomnya
maka langkah selanjutnya adalah menyetarakan koefisien di depan zat reaktan atau produk.
Apabila dari contoh reaksi tersebut kita tambahkan angka 2 di depan zat hasil reaksi (MgO)
untuk menyetarakan jumlah Oksigennya maka reaksi kimianya menjadi:
 
 
 
Namun jumlah Mg di sebelah kiri masih berjumlah 1, maka apabila ditambahkan angka 2 di
depan Mg reaktan reaksi kimia dapat ditulis menjadi :
 
 
 
Sekarang dapat dilihat dalam tabel:
 

 
 
Reaksi tersebut disebut setimbang dimana jumlah atom reaktan dan produk (hasil reaksi)
sama dan disebut persamaan reaksi setara.

JENIS-JENIS REAKSI KIMIA

Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, maka untuk
memudahkan dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana
cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia
tersebut adalah:
a.    Reaksi pembakaran
b.    Reaksi kombinasi
c.    Reaksi penguraian
d.    Reaksi penggantian
e.    Reaksi metatesis
 
A. Reaksi Pembakaran
 
Merupakan reaksi antara suatu zat dengan  oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru
dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya
menimbulkan pendar.
Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan
sejumlah energi.
Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor.

   Pentana dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air


 
 
B. Reaksi Kombinasi
 
Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks
yang merupakan unsur bebas.
Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.

 
Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur)
yang  menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi
seng sulfida.

Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam
tubuh makhluk hidup.

Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan
untuk mengekstrak logam dari bijihnya.

 
 
C. Reaksi Penguraian

Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana
suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.
Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen dan
gas oksigen dengan menggunakan listrik, reaksinya sebagai berikut:
 
 

 
D. Reaksi Penggantian

Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian


tunggal  dan reaksi penggantian rangkap.
1.    Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur
lain dalam suatu reaksi kimia, contoh

Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat.
Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak 
membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.
        
 
2.    Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian ion antar atom atau senyawa
misalnya pada proses reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH)
akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan air (H2O).

 
 
E. Reaksi Metatesis, terdiri dari:

 reaksi pengendapan; suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada


reaksi antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan berwarna
kuning timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat

 reaksi netralisasi; adalah merupakan reaksi antara asam dan basa yang


menghasilkan garam dan air

        
 

 reaksi pembentukan gas; adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas
misalnya :
o pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada
pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan
adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika
soda kue (NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan
mengakibatkan sel ragi mati, maka proses fermentasi berhenti.
o logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi
(II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2)
 

Persamaan Reaksi Kimia

Persamaan reaksi
Reaksi kimia merupakan contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi
kimia, satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi
(reaktan). Zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). Hubungan ini dapat ditulis
sebagai berikut.

Pereaksi &  Hasil reaksi


atau Reaktan & Produk

Gambar 4.
Jika larutan timbal (II) nitrat dan kalium iodida dicampur, terbentuk padatan berwarna kuning
menyala. Padatan kuning tersebut, timbal (II) iodida, terdapat di dasar gelas kimia, dan cairan
dalam gelas kimia adalah larutan kalium nitrat

Jika reaksi kimia yang ditunjukkan pada Gambar 4 ditulis, mungkin akan terlihat sebagai
berikut:

Timbal (II) nitrat padat yang terlarut dalam air, ditambah kalium iodida padat yang terlarut
dalam air, menghasilkan kalium nitrat yang terlarut dalam air dan timbal (II) iodida padat.
Urutan kata-kata tersebut agak panjang dan tidak praktis. Akan tetapi, semua informasi dalam
pernyataan ini penting. Hal yang sama juga terjadi pada sebagian besar reaksi kimia, banyak
kata-kata yang dibutuhkan untuk menyatakan semua informasi penting. Akibatnya, para
ilmuwan mengembangkan metode menulis cepat untuk menggambarkan reaksi kimia.
Persamaan reaksi kimia adalah suatu pernyataan yang menggambarkan reaksi kimia
menggunakan rumus kimia dan lambang-lambang lain. Pada pembahasan lambang unsur
anda telah mempelajari

bagaimana menggunakan lambang-lambang kimia. Beberapa lambang lain yang digunakan


pada persamaan reaksi kimia:

→  menghasilkan
+       ditambah

(s)      padatan (s = solid)


(g)     gas (g = gas)

(l)       cairan atau leburan (l = liquid)


(aq)    terlarut dalam air (aq = aquous)
Bagaimana persamaan reaksi kimia untuk reaksi pada Gam bar 3?

Pb(NO3)2(aq) + 2Kl(aq) →  Pbl2(s) + 2KNO3(aq).


Lambang-lambang di sebelah kanan rumus-rumus tersebut adalah (s) untuk padatan, dan (aq)
untuk larutan, yang berarti “terlarut dalam air”.
Koefisien
Apa arti angka-angka di sebelah kiri rumus pereaksi dan hasil reaksi? Ingat bahwahukum
kekekalan massa menyatakan bahwa massa zat tidak berubah selama reaksi kimia. Atom-
atom disusun ulang, namun tidak hilang atau musnah. Angka-angka ini, yang disebut
koefisien, mewakili jumlah unit masing-masing zat yang berperan dalam reaksi. Misalnya,
dalam reaksi diatas, satu unit Pb(NO)3(aq) bereaksi dengan dua
Gambar 4. Gambaran reaksi antara Pb(NO)3(aq) dengan KI

unit KI dan menghasilkan satu unit PbI 2 dan dua unit KNO3. Gambar 4 akan membantumu
memahami reaksi ini.
Bagaimana cara menentukan koefisien-koefisien dalam suatu reaksi kimia? Dalam bagian
berikut anda akan mengetahui bagaimana cara menentukan koefisien pada persamaan reaksi
kimia.

Mengecek Kesetaraan Persamaan Reaksi Kimia


Bercak perak adalah perak sulfida, Ag2S. Senyawa ini terbentuk
ketika senyawa yang mengandung belerang di udara atau ma kanan bereaksi dengan perak.
Penulisan persamaan reaksi kimia ini adalah.

Ag(s) + H2S(g) → Ag2S(s) + H2(g).


Sekarang perhatikan persamaan tersebut. Ingat bahwa zat tidak tercipta atau musnah dalam
reaksi kimia. Perhatikan bahwa terdapat satu atom perak pada pereaksi, yaitu Ag (s).Akan
tetapi, terdapat dua atom perak dalam hasil reaksi, yaitu Ag2S(s). Satu atom perak tidak dapat
begitu saja menjadi dua. Persamaan tersebut harus disetarakan sehingga dapat
menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dalam reaksi tersebut. Persamaan reaksi kimia
yang setara mempunyai jumlah atom masing-masing unsur yang sama pada kedua ruas
persamaan tersebut. Untuk memastikan apakah persamaan itu setara, buatlah bagan yang
ditunjukkan dalam Tabel berikut.

Jumlah atom

Atom Ag +  H2S Ag2S   +  H2

Ag 1 2
H 2 2

S 1 1
Jumlah atom hidrogen dan jumlah atom belerang setara. Namun terdapat dua atom perak di
sebelah kanan sedangkan di sebelah kiri hanya satu. Persamaan tersebut tidak setara.Untuk
menyetarakan persamaan, jangan mengubah angka pada rumus yang sudah benar. Letakkan
angka
koefisien di sebelah kiri rumus pereaksi dan hasil reaksi sehingga jumlah atom perak pada
kedua sisi. Jika tidak ditulis angkanya, berarti koefisien tersebut satu.

Bagaimana anda menentukan koefisien yang digunakan untuk menyetarakan persamaan


tersebut? Penentuan ini biasanya merupakan proses mencoba-coba. Jika terlatih, proses
tersebut menjadi mudah.

Pada persamaan reaksi kimia bercak perak, atom-atom belerang dan hidrogen sudah setara.
Tidak perlu menambahkan koefisien didepan rumus-rumus yang mengandung atom-atom ini.
Kemudian perhatikan rumus-rumus yang mengandung atom-atom perak: Ag dan Ag2S. Di
sisi kanan terdapat dua atom perak, sedangkan di sisi kiri hanya terdapat satu. Jika
ditambahkan koefisien 2 didepan Ag, persamaan tersebut menjadi setara, seperti ditunjukkan
dalam Tabel berikut.
Jumlah atom

Atom 2Ag +  H2S Ag2S   +  H2

Ag 2 2
H 2 2

S 1 1

2Ag(s) + H2S(g) → Ag2S(s) + H2(g).


Langkah-langkah menyetarakan Reaksi Kimia
Cara tabel (langsung)
Jika sepotong pita magnesium terbakar dalam labu berisi oksigen, terbentuklah serbuk putih
yang disebut magnesiun oksida. Untuk menulis persamaan reaksi kimia yang setara untuk
sebagian besar reaksi, ikuti 4 langkah berikut ini.

Langkah 1. Gambarkan reaksi dalam kata-kata, letakkan pereaksi disisi kiri dan hasil reaksi
di sebelah kanan. Magnesium plus oksigen menghasilkan magnesium oksida.
Langkah2.   Tulis persamaan reaksi kimia untuk reaksi tersebutmenggunakan rumus-rumus
dan lambang-lambang. Rumus untuk unsur-unsur umumnya hanya lambang-lambang. Akan
tetapi, harus diperhatikan bahwa oksigen adalah molekul diatomik, O2. Mg(s) +
O2(g) →MgO(s).
Langkah 3.     Hitunglah atom dalam persamaan. Buatlah bagan (tabel) untuk membantumu.
Atom-atom magnesium sudah setara, namun atom-atom oksigen belum. Oleh karenanya
persamaan ini belum setara.
Jumlah atom

Atom Mg   +   O2 MgO

Mg 1 1
O 2 1

Langkah 4.     Tentukan koefisien yang menyetarakan persamaan tersebut. Ingat, untuk
menyetarakan persamaan jangan mengubah angka pada rumus yang sudah benar. Coba
dengan memberi koefisien 2 di depan MgO untuk menyetarakan oksigen. Mg(s) +
O2(g) →2MgO(s)
Sekarang terdapat dua atom Mg di sisi kanan sedangkan di sisi kiri hanya

satu jadi koefisien 2 juga dibutuhkan oleh Mg. 2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s).


Jumlah atom

Atom 2Mg   +   O2 2MgO

Mg 2 2
O 2 2

Contoh
Tuliskan reaksi berikut dan setarakan

a. Logam tembaga direaksikan dengan padatan belerang menghasilkan


tembaga (I) sulfida, Cu2S.
b. Logam natrium direaksikan dengan air menghasilkan larutan
natrium hidroksida (NaOH) dan gas hidrogen.
Jawab a.
Jumlah atom

Atom 2Cu   +   S Cu2S

2 2
1 1
Cu S

2Cu(s) + S(s) → Cu2S(s)
b.

Jumlah atom

Atom 2Na   + 2H2O 2NaOH + H2

Na 2 2
H 4 4

O 2 2

2Na(s) + 2H2O(l) →  2NaOH(aq) + H2(g)


Cara abc (Substitusi)
Cara ini dilakukan dengan memberi koefisien sementara dengan huruf a,b,c,d dan seterusnya.
Kemudian melakukan substitusi dengan berpedoman bahwa jumlah masing-masing atom di
ruas kiri dama dengan jumlah atom pada ruasn kanan. Langkah-langkah:

Langkah 1 : memberi koefisien sementara, pilih rumus kimia yang paling kompleks dan
berilah koefisien 1, sedangkan yang lainnya berilah koefisien a, b, c, dan seterusnya

Langkah 2 : menyelesaikan secara substitusi, dengan prinsip jumlah masing-masing atom di


ruas kiri = ruas kanan

Langkah 3   :    menuliskan hasil akhir

Contoh:
Setarakan reaksi Mg(s) + O2(g) → MgO(s).
Jawab:
Langkah 1. rumus kimia yang paling kompleks MgO

a Mg + b O2 → MgO langkah 2.


Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil

Atom Mg a =    1 a=1

Atom O 2b =    1 b= 1/2

Langkah 3.

Mg + O2 →2  MgO
Agar koefisien tidak pecahan, maka kalikan dengan 2, sehingga:

2 Mg + O2→ 2 MgO
Setarakan reaksi:

C7H16 + O2  → CO2 + H2O Jawab


Langkah 1:        rumus kimia paling kompleks C7H16 1C7H16 + a O2 → b CO2 + c H2O
Langkah 2:

Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil

Atom C 7 =    b b=7

Atom H 16 =    2c c=8

Atom O 2a =    2b + c 2a =    (2 x 7)+ 8 2a =    22 a = 11

Setarakan reaksi: Al + H2SO4 →  Al2(SO4)3 + H2


Jawab
Langkah 1:        Rumus kimia paling kompleks Al2(SO4)3
a Al + b H2SO4 →  1 Al2(SO4)3 + c H2 langkah 2:
Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil

Atom Al a =    2 a=2

Atom S b =    3 b=3

Atom O 4b =    12 b=3

Atom H 2b =    c 2 x 3 =    c c=6

Langkah 3.        2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 6H2

Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Untuk membuktikan terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia kita dapat melihat
gejala yang menyertai misalnya:
 
1. Pembentukan endapan
Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan padatan
timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat
 
 
 
 
 
2. Pembentukan gas
Pembentukan gas biasanya menunjukkan, bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi
pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara jika reaksi
berlangsung sebagai larutan, atau bau yang tercium ataupun tampak asap yang keluar dari
sebuah reaksi dan mengembangnya suatu reaktan.
Contoh:
1.    Pada proses pembuatan kue, penambahan soda kue menyebabkan adonan kue menjadi
mengembang. Soda kue menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang menyebabkan kue
mengembang.
2.    Reaksi antara batu marmer dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen (H2).
3.    Logam stronsium atau barium yang dimasukkan ke dalam air, menghasilkan gas hidrogen
(H2).
 

 
 
3. Perubahan warna
Seperti  halnya perubahan endapan, perubahan warna juga mudah untuk diamati sebagai
individu terjadinya reaksi kimia   
Contoh :
1.    Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan padatan 
timbal (II) iodida yang berwarna kuning dimana awalnya kedua larutan adalah bening.
2.    Perubahan warna besi ketika berkarat menjadi coklat.
3.    Tembaga yang berwarna kuning berubah menjadi hijau ketika berkarat.
4.    Glukosa (bening) jika ditetesi larutan benedict dan dipanaskan akan berwarna jingga dan
kemudian menjadi merah bata ketika didinginkan 
 
 
4. Perubahan suhu
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan adanya perubahan suhu. Suhu yang terjadi bisa
menjadi lebih tinggi atau rendah. Reaksi kimia yang disertai kenaikan suhu disebut
dengan reaksi eksotermis. Sebaliknya reaksi yang disertai penurunan suhu disebut
dengan reaksi endotermis.
Contoh:
1.    Reaksi antara karbid (CaC2) dengan air menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan gas
asetilena (C2H2) sehingga dapat digunakan untuk melelehkan besi yang sangat keras.

2.    Reaksi antara batu kapur dengan air.


3.    Reaksi yang memerlukan panas terjadi pada reaksi fotosintesis sebagai reaksi endoterm,
karena pada reaksi ini terjadi penurunan suhu.
 

LAJU REAKSI

1. Pengertian Laju Reaksi


Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga
menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat
berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan
bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk
semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju
terbentuknya produk.

2. Ungkapan Laju Reaksi untuk Sistem Homogen

Untuk sistem homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi
molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan waktu,
sebagai berikut:
Jika diketahui satuan dari konsentrasi molar adalah mol/L. Maka satuan dari laju reaksi
adalah mol/L.det atau M/det.

3. Laju Rerata dan Laju Sesaat

a. Laju rerata

Laju rerata adalah rerata laju untuk selang waktu tertentu. Perbedaan antara laju rerata dengan
laju sesaat dapat diandaikan dengan laju kendaraan. Misalnya suatu kendaraan menempuh
jarak 300 km dalam 5 jam. Laju rerata kendaraan itu adalah 300 km/5 jam = 60 km/jam.
Tentu saja laju kendaraan tidak selalu 60 km/jam. Laju sesaat ditunjukkan
oleh speedometer kendaraan.

b. Laju Sesaat

Laju sesaat adalah laju pada saat tertentu. Sebagai telah kita lihat sebelumnya, laju reaksi
berubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi makin kecil seiring dengan
bertambahnya waktu reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi terhadap waktu berbentuk garis
lengkung, seperti gambar di bawah ini. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari
kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut, sebagai berikut.

1. Lukis garis singgung pada saat t


2. Lukis segitiga untuk menentukan kemiringan
3. laju sesaat = kemiringan tangen
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Pengalaman menunjukan bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu, hal
ini berarti bahwa laju reaksi yag sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda,
bergantung pada keadaan zat pereaksi. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat
mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju
reaksi yang menguntungkan.

1. Konsentrasi Pereaksi

Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi
pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun
semakin kecil.

2. Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi
yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga
tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya,
apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Tekanan

Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu
juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.

4. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.

5. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab
semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi
semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila
semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang
direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat
waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.e-dukasi.net

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/unsur-dan-
senyawa/persamaan-reaksi-2/

http://silochem.wordpress.com/2010/09/16/persamaan-reaksi-kimia/

http://www.e-dukasi.net

You might also like