Professional Documents
Culture Documents
(1) ketercapaian tujuan penelitian, (2) temuan-temuan khusus (spesifik), (3) kendala-
tujuan penelitian yang telah ditetapkan tercapai. Ketercapaian ini dikaitkan dengan
diperoleh selama proses uji coba perangkat, terutama yang terkait dengan kondisi
kelemahan yang timbul sebagai akibat keterbatasan penelitian, terutama dalam proses
uji coba.
ini.
A. Ketercapaian Tujuan
1. Kevalidan
Berdasarkan uji kevalidan yang telah dikemukakan pada bab IV dapat
2. Kepraktisan
Secara umum hasil uji coba I untuk kriteria kepraktisan telah memenuhi,
namun demikian jika ditelusuri lebih jauh untuk masing-masing komponen masih
terdapat beberapa aspek yang masih perlu ditingkatkan pelaksanaannya pada uji coba
2, yakni:
(c) Untuk komponen prinsip reaksi, aspek yang belum terlaksana dengan
pembelajaran, (2) Guru masih kesulitan melakukan pengelolaan kelas dengan baik,
seharusnya memberikan motivasi dan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa
agar siswa lebih percaya diri dalam mengkonstruksi pengetahuannya, terutama dalam
menerapkan strategi kognitif. Selain itu, kegiatan refleksi lebih ditingkatkan pada
3. Keefektifan
bab III bahwa perangkat dikatakan efektif, apabila memenuhi 4 syarat, yaitu: (1)
respons siswa positif terhadap LKS dan buku siswa, yakni apabila lebih dari 50%
siswa memberi respons positif terhadap minimal 70% jumlah aspek yang ditanyakan.,
(2) aktivitas siswa ideal, apabila enam dari tujuh kriteria batas toleransi pencapaian
waktu ideal yang digunakan dipenuhi, (3) kemampuan guru mengelola pembelajaran
memadai, apabila nilai KG minimal berada dalam kategori tinggi, dan (4) siswa
berhasil dalam belajar apabila minimal 85% siswa berada pada kategori minimal
Namun dari keempat aspek di atas, pada uji coba I baru dua aspek yang
terpenuhi, yaitu: kemampuan mengelola pembelajaran dan respon siswa. Aspek hasil
belajar belum memenuhi kriteria keefektifan perangkat karena penguasaan bahan ajar
matematika siswa secara klasikal belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Walaupun
aspek hasil belajar lainnya yakni kemampuan menerapkan strategi kognitif dalam
belum tercapai dan salah satunya adalah kegiatan inti yakni aktivitas menerapkan
strategi kognitif (heuristik, berpikir maju, berpikir mundur, berpikir induktif dan
Kedua aspek keefektifan yang belum terpenuhi pada uji coba I, yakni:
pencapaian hasil belajar dan aktivitas siswa merupakan dua aspek yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lain. Apabila siswa kurang terlibat secara aktif
dalam proses pelatihan strategi kognitif, maka bisa jadi penguasaan siswa terhadap
materi juga tidak optimal. Oleh karena itu hal yang perlu diperhatikan dalam upaya
memperbaiki hasil kedua aspek keefektifan tersebut adalah agar guru selalu
memberikan dorongan kepada siswa untuk tetap aktif dan serius mengikuti pelatihan
strategi kognitif dan dapat menggunakannya dengan baik dalam pemecahan masalah.
pembelajaran yang valid, praktis dan efektif , maka dapat disimpulkan bahwa pada uji
coba I perangkat yang dihasilkan telah valid dan praktis tetapi belum efektif. Oleh
karena itu perlu dilakukan revisi perangkat yang ada dengan memperhatikan aspek-
aspek yang perlu direvisi berdasarkan hasil penelusuran di atas dan dilanjutkan
dicapai pada uji coba 2 adalah keempat aspek keefektifan perangkat telah memenuhi
Temuan-temuan spesifik yang dianggap penting dalam penelitian ini antara lain
sebagai berikut.
menurut kriteria pada bab III), tetapi ada 3 orang siswa yang
yakni: tidak ada seorang pun siswa yang berada pada kategori sangat
rendah ( x < 1,5), namun ada seorang siswa yang mencapai ketegori
dari 8 aspek (37,5 %), tetapi ada 18 siswa yang merespon positif
Sedangkan pada uji coba 2, ada 3 dari 32 siswa yang memperoleh skor
kriteria pada bab III), tetapi ada 5 orang siswa yang memperoleh skor lebih dari
85 % (penguasaan sangat tinggi menurut kriteria pada bab III). Pada aspek
masalah, yakni: tidak ada seorang pun siswa yang berada pada kategori sangat
rendah ( x < 1,5), namun ada 4 siswa yang mencapai ketegori sangat tinggi (3,5 ≤
merespon positif paling banyak 4 dari 8 aspek (50 %), tetapi ada 15 siswa yang
Dari keseluruhan temuan pada uji coba 1 dan uji coba 2 di atas tergambar bahwa
secara optimal. Hal ini dikarenakan waktu uji coba yang terbatas hanya 6 kali
pertemuan dan materi uji coba hanya pada satu pokok bahasan. Hal ini sejalan
dengan teori pada bab II yang diungkapkan oleh Gagne (1975) bahwa strategi
sekali jadi, melainkan melalui perbaikan dalam jangka waktu yang lama. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa pengajaran strategi kognitif tidak cukup
hal ini tidak termuat dalam buku siswa yang ada selama ini.
Jawab:
Masalah di atas dapat diselesaikan dengan strategi berpikir mundur dengan prosedur
α + β == ((xx1 ++ 1x) +) +( x22 + 1) 2 α β== ((−xx311 x++21)1)(++x(21x1+=+13)x 2 ) + 1
1 2 x − (α + β ) x + =
α 4β= 0 2 4
1 5 3
= +2 x2 − x+ = 0
2 2 4 α + β = ( x1 + 1) + ( x 2 + 1)
5
=
2
sebagai berikut:
1. Hal yang diketahui x1 dan x 2 adalah akar-akar
2
persamaan kuadrat 4 x − 2 x − 3 = 0 ;
2. Hal yang ditanyakan
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya α = x1 + 1 dan β = x 2 + 1 ;
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya α = x1 + 1 dan β = x 2 + 1 yang berhubungan
2
dengan akar-akar persamaan 4 x − 2 x − 3 = 0 adalah x − (α + β ) x + α β= 0
2
Ada beberapa kendala yang dialami selama kegiatan pengembangan, terutama dalam
1. Pada awal uji coba, guru masih kesulitan mengelola kelas dengan baik,
itu, guru masih cukup sulit memadukan dua hal sekaligus yakni
keterlaksanaan perangkat.
sepenuhnya.
siswa sehingga otomatis data yang diperoleh masih bersifat bias. Hal
rendah.