You are on page 1of 5

ANALISIS DISKRIMINAN

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakuliah Metodologi Penelitian)

Oleh:
1. Aryo Werdo Sasmito (080810301003)
2. Ade Hendrawan (080810301010)
3. Oktoranda DC (080810301015)
4. Dwiana Mega Rissa (080810301017)
5. Septi Fransiska (080810301018)
6. Dharmaifan N (080810301024)
7. Tunjung Damarjati (080810301043)
8. Noviara Falesta (080810301049)
9. Stephanie Tyasari (080810301056)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2011
ANALISIS DISKRIMINAN

Pengertian Analisis Diskriminan

Analisa diskriminan adalah suatu teknik analisa statistik untuk mengklasifikasikan


obyek ke dalam suatu kelompok tertentu berdasarkan peubah bebasnya (Dillon and
Goldstein,1984). Pendapat yang sama dikemukakan oleh Johnson Wichern, 1982, bahwa
analisa diskriminan adalah suatu metode yang dapat menghasilkan pemisahan yang terbaik
antara berbagai macam populasi, pemisahan dilakukan dengan fungsi diskriminan ynag
merupakan kombinasi linear dari peubah-peubah bebasnya.

Dalam analisa diskriminan pemisahan dapat dilakukan dengan fungsi diskriminan.


Fungsi ini diperlukan apabila populasi tidak mempunyai penciri yang jelas atau dengan kata
lain bahwa peubah asal belum cukup baik untuk mencirikan populasinya, dimana hal itu
terjadi akibat dari tumpang tindihnya sebaran daerah populasi tersebut. Oleh karena itu sangat
diperlukan fungsi yang berguna sebagai kriteria pengelompokan, sehingga dapat dialokasikan
obyek baru ke dalam salah satu kelompok. Jadi tujuan utama penulisan ini adalah bagaimana
analisa diskriminan melakukan pengelompokan terhadap obyek dalam kelompok-kelompok
tertentu Sehingga manfaat yang sangat besar akan diperoleh untuk penerapannya di dunia
nyata.

Analisis Diskriminan merupakan suatu analisis multivariat yang digunakan untuk


mengelompokkan suatu individu atau objek ke dalam suatu kelompok yang telah ditentukan
sebelumnya berdasarkan variabel-variabel tertentu. Analisis diskriman dapat digunakan jika
variabel dependen terdiri dari dua kelompok atau lebih kelompok. Pengelompokkan pada
analisis bersifat apriori, artinya seorang peneliti, sudah mengetahui sebelumnya individu atau
objek mana saja yang masuk ke dalam kelompok 1, 2, dan 3.

Tujuan-tujuan Analisis Diskriminan


Analisis diskriminan dapat digunakan untuk tujuan penelitian di antaranya sebagai berikut:

1. Menentukan variabel independen.

2. Menentukkan fungsi diskriminan berdasarkan variabel discriminator.

3. Mengklasifikasi suatu individu atau objek ke dalam satu dari beberapa kelompok yang
sudah diketahui sebelumnya dengan menentukan suatu pembahas yang mampu
memaksimalkan rasio perbedaan antar kelompok dan di dalam kelompok itu sendiri.
Asumsi Analisis Diskriminan
Terdapat 3 asumsi dalam analisis diskriminan, yaitu:

1. Variabel independen berdistribusi normal multivariate.


Apabila plot antara jarak mahalanobis dan chi-kuadrat mengikuti pola garis lurus
maka data dikatakan berdistribusi normal multivariate.
2. Homogenitas matrik varians kovarians dari variabel independen dari tiap kelompok
sama
Homogenitas matriks varians kovarians dari setiap variabel independen sama
mengindikasikan bahwa apabila matriks varians kovarians-nya sama, maka error atau
penyimpangan dalam pengukuran oleh sejumlah indikator sama. Selain itu juga, hal ini
mengindikasikan bahwa sebaran data untuk kedua kelompok sama.
3. Tidak terdapat multikolinieritas dalam kelompok variabel independen
Maksud asumsi ini bahwa tidak boleh adanya korelasi antara variabel independennya. Jika
dua varaibel memiliki korelasi yang kuat, maka dikatakan bahwa data kurang efisien.

Model matematik untuk analisis diskriminan adalah sebagai berikut :

Di = b0 + b1Xi1 + b2Xi2 + b3Xi3 + .... + bkXik

Dimana :

• D merupakan nilai diskriminan dari responden ke i. Dengan i = 1, 2, 3, ... , k. D


merupakan variabel bebas.

• Xij merupakan variabel ke j dari responden ke i

• bj merupakan koefisien dikriminan dari variabel ke-j

Prinsip Dasar

Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bisa digunakan pada
hubungan dependensi (hubungan antarvariabel dimana sudah bisa dibedakan mana
variabel respon dan mana variabel penjelas). Lebih spesifik lagi, analisis diskriminan
digunakan pada kasus dimana variabel respon berupa data kualitatif dan variabel
penjelas berupa data kuantitatif.

Analisis diskriminan bertujuan untuk mengklasifikasikan suatu individu atau


observasi ke dalam kelompok yang saling bebas (mutually exclusive/disjoint) dan
menyeluruh (exhaustive ) berdasarkan sejumlah variabel penjelas.

Ada dua asumsi utama yang harus dipenuhi pada analisis diskriminan ini, yaitu:

1. Sejumlah p variabel penjelas harus berdistribusi normal.

2. Matriks varians-covarians variabel penjelas berukuran pxp pada


kedua kelompok harus sama.

Jika dianalogikan dengan regresi linier, maka analisis diskriminan merupakan


kebalikannya. Pada regresi linier, variabel respon yang harus mengikuti distribusi
normal dan homoskedastis, sedangkan variabel penjelas diasumsikan fixed, artinya
variabel penjelas tidak disyaratkan mengikuti sebaran tertentu. Untuk analisis
diskriminan, variabel penjelasnya seperti sudah disebutkan di atas harus mengikuti
distribusi normal dan homoskedastis, sedangkan variabel responnya fixed.

Algoritma Pokok Analisis dan Model Matematis

Secara ringkas, langkah-langkah dalam analisis diskriminan adalah sebagai berikut:


1. Pengecekan adanya kemungkinan hubungan linier antara variabel penjelas. Untuk
point ini, dilakukan dengan bantuan matriks korelasi (pembentukan matriks
korelasi sudah difasilitasi pada analisis diskriminan). Pada output SPSS, matriks
korelasi bisa dilihat pada Pooled Within-Groups Matrices.

2. Uji Vektor Rata-rata Kedua Kelompok

Ho: µ=µ2

H1: µ≠µ2

Diharapkan dari uji ini adalah hipotesis nol ditolak, sehingga kita mempunyai
informasi awal bahwa variabel yang sedang diteliti memang membedakan kedua
kelompok. Pada SPSS, uji ini dilakukan secara univariate (jadi yang diuji bukan
berupa vektor), dengan bantuan tabel Tests of Equality of Group Means.
3. Dilanjutkan pemeriksaan asumsi homoskedastisitas, dengan uji Box’sM.
Diharapkan dari uji ini hipotesisi nol tidak ditolak (Ho:Σ1=Σ2).
Contoh Aplikasi
Di sebuah laboratorium dilakukan penelitian untuk mengetahui apa saja yang
membedakan bunga A dan bunga B yang masih satu species. Untuk itu, diambil sampel
bunga A dan B masing-masing sebanyak 10 buah. Kedua bunga dihitung lebar
kelopaknya (X1)dan lebar daunnya (X2). Diketahui juga bahwa kedua bunga
dapat dijadikan indikator derajat keasaman suatu zat (pH), maka diteliti juga pada
trayek pH berapa saja kedua bunga sensitif untuk mendeteksinya(X3). Data yang telah
diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis diskriminan.

Tabel . Data karakteristik Bunga A dan Bunga B

X X X Y
4,46209 4,27603 1,43488 0
5,17356 4,03402 1,48285 0
5,27081 3,36186 1,54692 0
4,49723 1,45367 1,27366 0
5,76719 2,13282 1,3265 0
5,91612 3,03981 1,36368 0
5,48373 3,37093 1,32595 0
5,0187 4,92126 1,43008 0
5,43291 3,54893 1,39074 0
4,34865 3,97278 1,38099 0
8,90377 3,51359 1,10593 1
8,37017 4,91499 1,06065 1
8,09676 5,23729 9,2296 1
9,36238 5,69686 1,13544 1
8,62503 5,4649 1,10277 1
9,22858 4,87046 0,10166 1
9,07482 4,90865 9,9952 1
9,84865 5,31779 1,13951 1
8,28943 5,69997 9,8791 1
8,5171 4,99028 8,8796 1
Sumber: Data bangkitan dari Minitab
(telah dimodifikasi)

You might also like