Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3 – IC :
Pengertian Kerja
Pertama, kerja dalam arti luas (umum), yakni semua bentuk usaha yang dilakukan
manusia, baik dalam hal materi atau nonmateri, intelektual atau fisik, maupun hal-hal yang
berkaitan dengan masalah keduniaan atau keakhiratan. Jadi, dalam pandangan Islam
pengertian kerja sangat luas, mencakup seluruh pengerahan potensi yang dimiliki oleh
manusia.
Kedua, kerja dalam arti sempit (khusus), yakni kerja untuk memenuhi tuntutan hidup
manusia berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal (sandang, pangan dan papan) yang
merupakan kewajiban bagi setiap orang yang harus ditunaikannya, untuk menentukan
tingkatan derajatnya, baik di mata manusia, maupun dimata Allah SWT. Dalam melakukan
setiap pekerjaan, aspek etika merupakan hal mendasar yang harus selalu diperhatikan.
Seperti bekerja dengan baik, didasari iman dan taqwa, sikap baik budi, jujur dan amanah,
kuat, kesesuaian upah, tidak menipu, tidak merampas, tidak mengabaikan sesuatu, tidak
proporsional, ahli dan professional, serta tidak melakukan pekerjaan yang bertentangan
dengan hukum Allah atau syariat Islam (al-Quran dan Hadits).
1
Pertama, melakukan pekerjaan dengan baik.
Artinya : "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah
amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Mu'minuun [23] : 51).
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik
yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah." (QS. Al-Baqarah [2] : 172).
"Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang di antara kamu yang melakukan suatu
pekerjaan dengan baik (ketekunan)." (HR. Al Baihaqi).
Dalam memilih seseorang untuk diserahi suatu tugas, Rasulullah saw melakukannya
secara selektif, di antaranya dilihat dari segi keahlian, keutamaan, dan kedalaman ilmunya.
Beliau juga selalu mengajak mereka agar tekun dalam menunaikan pekerjaan.
Al-Quran banyak sekali mengajarkan kita agar takwa dalam setiap perkara dan
pekerjaan. Jika Allah SWT ingin menyeru kepada orang-orang mukmin dengan nada
panggilan seperti "Wahai orang-orang yang beriman," biasanya diikuti oleh ayat yang
berorientasi pada kerja dengan muatan ketakwaan. Di antaranya, "Keluarkanlah sebagian
dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu."
2
Artinya : "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. Al-A'raf [7] : 26).
Kerja mempunyai etika yang harus selalu diikutsertakan didalamnya, oleh karena
kerja merupakan bukti adanya iman dan parameter bagi pahala dan siksa. Hendaknya para
pekerja dapat meningkatkan tujuan akhirat dari pekerjaan yang mereka lakukan, dalam arti
bukan sekedar memperoleh upah dan imbalan, karena tujuan utama kerja adalah demi
memperoleh keridhaan Allah SWT sekaligus berkhidmat kepada umat. Etika bekerja yang
disertai dengan ketakwaan merupakan tuntunan Islam.
Ketiga, adanya sikap baik budi, jujur dan amanah, kesesuaian upah, tidak menipu,
merampas, mengabaikan sesuatu.
3
Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi
dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima
tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan
profesi.
Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan
meningfkatkan standar keperawatan.
Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina
kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat.
Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat
lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan public.
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan
pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi
pada tahun 1973.
4
b.Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap
kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan
menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
5
6. Perawat dan profesi keperawatan
A. Hak Perawat
6
Hak perawat yang lain yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya hanya
yang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan
dimana profesi lain tidak dapat melakukan jenis kompetensi ini. Perawat berhak untuk
dapat memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi, dedikasi yang luar biasa dan
atau bertugas di daerah terpencil dan rawan.
3. Mendapatkan perlakuan adil & jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan, klien/pasien dan
atau keluarganya.
5. Mendapat hak cuti & hak kepegawaian lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
9. Menuntut jika nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien atau tenaga kesehatan
lainnya.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar profesi & kode etik
profesi
7
11. Mendapat informasi yang jujur dan lengkap dari klien atas pelayanan keperawatan yang
diberikan
B. Kewajiban Perawat
8
seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan, demi keselamatan jiwa
klien.
Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan ilmu
keperawata banyak sekali.
a. Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b. Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk
melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan
c. Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat
untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok
6. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai dengan
kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
8. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik
profesi keperawatan
9
9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan & kesehatan
10. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas kewenangan
& SOP
13. Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh SIK ulang & SIPP
14. Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan anggota tim
kesehatan lain.
HAK PASIEN :
Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran / kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi .
Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan
Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis
dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan
dokter yang merawat.
10
Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
- Penyakit yang diderita tindakan medik apa yang hendak dilakukan kemungkinan
penyakit sebagai akibat tindakan tsb sebut dan tindakan untuk mengatasinya
alternatif terapi lainnya prognosanva.
- Perkiraan biaya pengobatan
Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit.
Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan perlakuan rumah
sakit terhadap dirinya.
Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
KEWAJIBAN PASIEN
Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib rumah sakit
Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam
pengobatannya.
Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang
penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
Pasien atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit / dokter.
11
Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
12