You are on page 1of 4

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Rabu/18 November 2009

Kimia Analitik 1 Nama : Kartika Sari Dewi


NRP : G44080063
Kelompok : D siang
Asisten : Janti
PJP : Mohamad Rafi

GALAT PENGAMBILAN CONTOH

A. Teori Dasar Percobaan


Upaya dalam mengumpulkan data banyak dikeluarkan dalam ilmu eksperimental
seperti ilmu kimia. Kebanyakan datanya telah menjadi kuantitatif, artinya data diturunkan dari
eksperimen. Bila pengukuran ilmiah apa saja dilakukan, perlu dipetimbangkan sebuah fakta
bahwa telah dibuat sebuah galat (error), dan penting untuk mengembangkan keterampilan
mengevaluasi data, belajar menarik kesimpulan yang dapat dibenarkan sementara menolak
penafsiran yang tidak dapat dibenarkan karena keterbatasan dalam pengukuran (Harjadi
1986).
Perbedaan antara nilai standar dengan hasil yang didapat dari metode yang baru dapat
dianggap sebagai galat. Galat dibedakan menjadi dua, yaitu galat pasti dan galat tidak pasti.
Galat pasti atau galat sistematik berasal dari penyebab yang pasti dan biasanya tidak
mempunyai arah terhadap nilai yang sebenarnya. Galat pasti diklasifikasikan ke dalam galat
metodik, operatif, dan instrumen yang disesuaikan dengan asal-usulnya. Galat tidak pasti
tidak dapat ditentukan apa penyebab pastinya dan tidak dapat dihindarkan jika pengukuran
dilakukan oleh manusia. Galai ini jarang terjadi secara alami dan mengarah ke hasil yang
tinggi dan rendah dengn probabilitas yang sama. Galat ini tidak dapat dieliminasi atau
dikoreksi karena merupakan keterbatasan final pada pengukuran tersebut. Galat tidak pasti
dapat diperoleh secara statistik, dan pengukuran berulang kali dengan variabel yang sama
dapat mengurangi pengaruhnya (Underwood 2002).
Percobaaan ini, tekhniknya didasarkan pada konsep statistik. Metode statistik bersifat
efisien dalam merencanakan eksperimen yang akan menghasilkan informasi dari eksperimen
tersebut. Beberapa perhitungan statistik yang digunakan adalah rata-rata, persentase, ragam,
simpangan baku, dan standar eviasi relative. Rata-rata adalah ukuran yang sangat berguna
untuk tendensi sentral. Simpangan baku atau standar deviasi dapat menunjukkan penyebaran
hasil pengukuran individu. Ragam dapat menunujukkan penyebaran hasil pengukuran
individu, namun kurang umum untuk pelaporan hasil (Underwood 2002).

B. Tujuan Percobaaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan galat dalam pengambilan contoh analisis.

C. Prosedur Percobaan
Pada percobaan pengaruh ukuran contoh, tiga buah gelas piala disiapkan dengan
ukuran 100 ml, 200 ml, dan 400 ml. Tiga jenis butiran yang berbeda (kacang kedelai, kacang
hijau, dan bola warna) dimasukkan ke dalam gelas piala, masing-masing dengan
perbandingan 20:20:20. Masing-masing populasi diambil sebanyak 12 butir kacang secara
acak (pengambilan dengan tangan atau dengan pinset). Masing-masing jenis kacang yang
terambil dihitung . Dihitung rerata, persentasi, simpangan baku, dan simpangan baku relatif
dari data yang telah diperoleh.
Pada percobaan galat pengambilan contoh NaOH distandardisasi dengan asam oksalat
dan indikator PP sehingga konsentrasi NaOH dapat diketahui dengan pasti. Disediakan
campuran antar kristal asam oksalat dengan NaCl dengan perbandingan 1:1 berdasarkan
bobot. Contoh tingkat I dibuat dengan mengambil dua sampel dari campuran tersebut dengan
bobot masing-masing sebanyak 1,2 gram.selanjutnya masing-masing sampel tingkat I
kemudian dibagi menjadi dua bagian yang sama sehingga didapat empat bagian yang kira-kira
sama. Masing-masing bagian tersebut kemudian dilarutkan dalam labu takar 100 ml sehingga
didapatakan empat larutan yang disebut dengan contoh tingkat II. Lalu masing-masing contoh
pada tingkat II dibagi lagi menjadi dua bagian yang sama sehingga didapatkan total contoh
sekarang menjadi delapan contoh yang disebut dengan contoh tingkat III. Contoh tingkat III
kemudian dianalisis dengan metode tetrimetri untuk ditentukan kandungan asam oksalat
dengan menggunkan titran NaOH yang telah distandardisasi.

D. Hasil dan Perhitungan Data


1. Pengaruh Ukuran Contoh
Tabel Data Pengambilan Contoh
Gelas Sampel (butir) Terambil (butir) Persentase (%) Standar deviasi
piala relatif
(ml) KK KH BW KK KH BW KK KH BW KK KH BW
100 20 20 20 7 2 3 11,6 3,33 5
7
200 20 20 20 4 7 1 6,67 11,6 1,67
7
400 20 20 20 4 3 5 6,67 5 8,33
Keterangan:
KK = Kacang Kedelai
KH = Kacang Hijau
BW = Bola Warna
Contoh perhitungan
• Rerata KK terambil =

= 7 +4 +4
3
= 5
Rerata KH terambil = 4
Rerata BW terambil= 3 jumlah kacang yang terambil
• Persentase KK yang terambil = total kacang dalam gelas piala x 100%

7
7x
= 60 x 100%
60
= 35%

• Ragam KK =
Ragam KH =
Ragam BW =
• Standar Deviasi KK =
Standar Deviasi KH =
Standar Deviasi BW =
• Standar Deviasi Relatif =

2. Standardisasi NaOH dengan asam oksalat


Ulangan Volume NaOH (ml) Konsentrasi
Awal Akhir terpakai NaOH
1 12,6 22,1 9,5
2 22,1 33,6 11,5
3 33,6 43,4 9,8

E. Pembahasan Hasil
Perbedaan antara nilai standar dengan hasil yang didapat dari metode yang baru dapat
dianggap sebagai galat. Galat dibedakan menjadi dua, yaitu galat pasti dan galat tidak pasti.
Galat pasti atau galat sistematik berasal dari penyebab yang pasti dan biasanya tidak
mempunyai arah terhadap nilai yang sebenarnya. Galat pasti biasanya terjadi berulang kali,
dan dalam banyak kasus. Contoh-contoh dari sumber galat pasti diantaranya adalah instrumen
yang tidak dikalibrasi dengan benar, seperti burt, timbangan, atau pH meter, pengotor dalam
tabung reaksi, reaksi sampingan dalam suatu titrasi, dan pemanasan sample pada suhu yang
terlalu tinggi. Galat pasti diklasifikasikan ke dalam galat metodik, operatif, dan instrumen
yang disesuaikan dengan asal-usulnya, yaitu (a) metode analisi yang sekaligus mencerminkan
sifat dari system kimiawi yang terlibat, (b) kekurangmampuan pelaku eksperimen, dan (c)
ketidakmampuan dari alat-alat pengukuran untuk bekerja sesuai dengan standar yang
diperlukan (Underwood 2002).
Galat tidak pasti atau galat acak tidak dapat ditentukan apa penyebab pastinya dan
tidak dapat dihindarkan jika pengukuran dilakukan oleh manusia. Galat ini jarang terjadi
secara alami dan mengarah ke hasil yang tinggi dan rendah dengn probabilitas yang sama.
Galat ini tidak dapat dieliminasi atau dikoreksi karena merupakan keterbatasan final pada
pengukuran tersebut. Galat tidak pasti dapat diperoleh secara statistik, dan pengukuran
berulang kali dengan variabel yang sama dapat mengurangi pengaruhnya (Underwood 2002).
Ragam atau varians dinyatakan dengan s2. Ragam dapat menunjukkan penyebaran
hasil pengukuran individu. Ragam memiliki pengaruh berbeda pada ukuran gelas piala yang
berbeda. Hal ini terjadi karena ragam mengukur penyebaran hasil, sehingga semakin luas
suatu tempat dimana pengukuran tersebut dilakukan, maka semakin beragam pula hasil yang
diperoleh.
Ragam yang baik adalah
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, galat adalah perbedaan antara nilai standar
dengan hasil yang didapat dari metode yang baru.

F. Simpulan

G. Daftar Pustaka
Harjadi W. 1986. Ilmu Kimia Analitik. Jakarta: Gramedia.
Khopkar SM. 2007. Konsep Dasar Kimia Analatik. Jakarta: UI-Press.
Underwood AL, Day RA. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. Terjemahan
dari Quantitative Analysis. Fifth Edition. Penerjemah: Sloysius Hadyana Pudjaatmaka,
Ph.D.

You might also like