Professional Documents
Culture Documents
a. Pengertan masyarakat
2. Masyarakat merdeka :
b. Masyarakat perkotaan
1
Masyarakat perkotaan sering disebut juga sebagai urban
community, pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupan seta ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
2
4. Corak kehidupan sosial di desa masih homogen, sebaliknya di
kota sangat heterogen karena disana saling bertemu suku
bangsa, agama, kelompok dan masing-masing memliki
kepentingan berlainan.
3
montir-montir elektronika dan tenaga yan dapat membimbing dalam
upaya meingkatkan hasil pertanian, peternakan, perikanan.
3. Membendung urbanisasi
5
Secara umum yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara
lain :
6
aktivitas. Pada umumnya masyarakat desa sudah bekerja dengan
keras tetapi para ahli lebih memberikan perangsang yang dapat
menarik aktivitas masyarakat pedesaan, dan menjaga agar cara dan
irama bekerja bisa efektif dan efisien serta kontinyu (diusahakan
mengisi waktu-waktu kosong bekerja karena keadaan musim/ iklim
di indonesia)
a. Arti Urbanisasi
Selain itu jika kita flashback ke awal pemerintah orde baru saat itu yang
terlalu berfokus pada pembangunan industri subtitusi import (manufactur)
dengan mengabaikan sektor yang menjadi penghidupan mayoritas
penduduk yakni sektor pertanian. Kalaupun sektor pertanian sempat
dianggap maju dengan swasemba berasnya, tapi kemajuannya hanya
berlangsung singkat, karena orientasi pembangunan pertanian saat itu
berdasarkan paradigma industri subtitusi import (mencukupi pangan
nasional), bukan pada pengembangan sumber daya pertanian dan
keunggulan produk pertanian. Sektor pertanian sangat identik dengan
kehidupan ekonomi desa. Jika sektor pertanian tidak berkembang maka
ekonomi desa juga terkena dampak buruknya. Sektor pertanian yang tidak
menjanjikan lagi dan lapangan pekerjaan yang minim di desa, ditambah
lagi rata-rata pendidikan yang rendah menjadi faktor pendorong
masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi.
Orde baru memang telah jatuh selama satu dekade terakhir, tapi sisa
kebijakannya masih terasa sampai saat ini. Pikiran masyarakat (mindset)
masyarakat desa tentang urbanisasi sebagai peningkatan taraf hidup
masih belum banyak berubah. Orde reformasi dengan otonomi daerahnya
juga tidak mampu menjawab banyak untuk memajukan ekonomi desa,
8
terbukti dengan masih tingginya urbanisasi. Michael Lipton (1977) pernah
mengatakan, orang berurbanisasi merupakan refleksi dari gejala
kemandekan ekonomi di desa yang dicirikan oleh sulitnya mencari
lowongan pekerjaan dan fragmentasi lahan (sebagai faktor pendorong),
serta daya tarik kota dengan penghasilan tinggi (sebagai faktor penarik).
9
penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya
merupakan masalah yang timbul akibat lemahnya sistem urbanisasi
saat ini.
Arus yang kedua adalah di saat pasca lebaran. Arus inilah yang paling
diantisipasi ekstra oleh pemerintah kota dan menjadi ancaman serius bagi
mereka. Kebanyakan perantau baru dari arus balik lebaran ini datang dari
wilayah miskin di Indonesia. Kebanyakan lagi dari mereka tidak
mempunyai modal yang cukup mengarungi sengitnya persaingan kerja di
kota. Dengan latar pendidikan minim, keahlian (skill) yang kurang
mumpuni, dan sumber daya finansial (modal dana) juga kurang memadai,
semakin mempersulit para migran urban meraih kesuksesan di kota.
Kalaupun ada yang sukses mungkin bisa dihitung dalam hitungan jari
dibanding ratusan migran lainya. Itupun karena mereka mempunyai soft
skill yang menunjang kerjanya seperti keuleten, pekerja yang keras,
humanis dalam membangun jaringan, dan yang paling penting adalah
kejujuran untuk membangun trustment.
11
Faktor-faktor pendorong adalah :
12
8. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi
dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang
dari segala lapisan masyarakat.
c. Akibat-akibat Urbanisasi
13
Salah satunya adalah penyusunan masterplan/ rencana induk
seperti : pembangunan perumahan, lapangan kerja,
infrastruktur/ prasarana, tempat rekreasi dsb. Masterplan ini
harus menunjukkan arah pengembangan kota dalam jangka
waktu yang agak panjang.
e. Urbanisme
14