You are on page 1of 10

Idiom / Ungkapan dan Peribahasa dalam Bahasa Indonesia

Sat, 29/04/2006 - 6:53pm — godam64


1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana
tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan
artinya :
- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah
- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil
2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat,
ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan
tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
- Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung
artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan
budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya
http://organisasi.org/idiom_ungkapan_dan_peribahasa_dalam_bahasa_indonesia

UNGKAPAN
Ungkapan adalah kata atau kelompok kaya yang memiliki makna kiasan, konotatif, simbolis.Contoh :
1. Perusahaan itu gulung tikar karena krisis ekonomi yang berkepanjangan.2. Paijo selalu menjadi
kambing hitam di kelasnya.3. Lelaki setengah baya itu ternyata mata keranjang.

PERIBAHASA
Peribahasa adalah satuan gramatikal (bisa frase, klausa, atau kalimat) yang memiliki bentuk dan makna
tetap.Contoh :1. Bagai air di daun talas.2. Seperti anak ayam kehilangan induknya.3. Lain ladang lain
belalang, lain lubuk lain ikannya.

MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kias yang digunakan untuk mempertajam kamsud.
A. Majas perbandingan

1. Personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda yang tidak bernyawa seolah-olah dapat
bertindak seperti manusia.
Contoh :a. Bulan menangis menyaksikan manusia saling bunuh.b. Daun-daun memuji angin yang telah
menyapanya.
1. Metafora, yaitu membandingkan dua hal/benda tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh :a. Bumi itu perempuan jalang.b. Tuhan adal;ah warga negara yang paling modern.
1. Simile/Perumpamaan, yaitu membandingkan dua hal/benda dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh :a. Wajahnya bagai bola api.b. Tatapannya laksana matahari.c. Seperti angin aku melayang kian
kemari.
1. Alegori, membandingkan hal/benda secara berkelanjutan membentuk sebuah cerita.
Contoh :Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-
kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.

B. Majas pertentangan
1. Hiperbola, mempertentangkan secara berlebih-lebihan.
Contoh :a. Saya telah berusaha setengah mati menyelesaikan soal itu.b. Kekayaannya selangit.
1. Litotes, mempertentangkaan dengan merendahkan diri.
Contoh :a. Kalau sempat mampirlah ke gubukku.b. Ah, saya ini khan cuma kacung.
1. Ironi, mempertentangkan yang bertujuan menyindir dengan menyampaikan sesuatu yang
bertentangan dengan fakta yang sebenarnya.
Contoh :a. Hebat betul, pertanyaan semudah itu tidak bisa kaujawab.b. Rajin betul, jam sepuluh baru
datang!
1. Oksimoron, mempertentangkan secara berlawanan bagian demi bagian.
Contoh :a. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda.b. Kesedihan adalah awal kebahagiaan.

C. Majas pertautan
1. Metonimia, menghubungkan ciri benda satu dengan benda lain yang disebutkan.
Contoh :a. Kakakku sedang membaca Pramudya Ananta Toer.b. Belikan aku gudang garam filter.
1. Sinekdoke, mernyebut sebagian untuk keseluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian
(totum pro part).
Contoh :a. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berhasil masuk final pertandingan basket.b. Roda duanya
mogok.
1. Alusio, mempertautkan hal dengan peribahasa.
Contoh :a. Kalau kita menggunakan sebaiknya hemat jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.b.
Sebaiknya kita menggunakan ilmu padi dalam kehidupan kita, semakin berisi semakin tunduk.
1. Inversi, mengubah susunan kalimat.
Contoh :a. Hancurlah hatinya menyaksikan kekasihnya berpaling ke lelaki lain.b. Merahlah mukanya
mendengar caci maki sahabat karibnya.

D. Majas perulangan
1. Aliterasi, mengulang bunyi konsonan yang sama.
Contoh :a. Malam kelam suram hatiku semakin muram.b. Gadis manis menangis hatinya teriris iris.
1. Antanaklaris, memgulang kata yang sama dengan arti yang berbeda.
Contoh :a. Buah hatinya menjadi buah bibir tetangganya.b. Hatinya memintanya berhati-hati.
1. Repetisi, mengulang-ulang kata, frase, atau klausa yang dipentingkan.
Contoh :a. Di Stella Duce 2 Yogyakarta ia mulai meraih prestasi, di Stella Duce 2 Yogyakarta ia
menemukan tambatan hati, di Stella Duce 2 Yogyakarta pula ia menunggu hari tuanya.b. Tidak ada kata
lain selain berjuang, berjuang, dan terus berjuang.
1. Paralelisme, mengulang ungkapan yang sama dengan tujuan memperkuat nuansa makna.
Contoh :a. Sunyi itu duka, sunyi itu kudus, sunyi itu lupa, sunyi itu mati.b. Hidup adalah perjuangan,
hidup adalah persaingan, hidup adalah kesia-siaan.
http://djohar1962.blogspot.com/2009/06/ungkapan.html

PERIBAHASA
Peribahasa ialah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya.
Berdasarkan isinya, Peribahasa mencakup pepatah, perumpamaan, pemeo, dan ungkapan.
Pepatah ialah sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ‘ Budi baik itu tidak akan dilupakan orang.’
Perumpamaan ialah sejenis peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya menggunakan kata: seperti,
bagai, bak, laksana, dan lain-lain.
Contoh:
Seperti air dengan tebing. ‘persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong’
Pemeo ialah sejenis peribahasa yang dijadikan semboyan.
Contoh:
Patah tumbuh hilang berganti. ‘sesuatu yang hilang pasti ada penggantinya’
Ungkapan atau idiom adalah gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat
ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Contoh:
tinggi hati : ‘sombong’
ringan kepala : ‘mudah belajar’
darah daging : ‘anak kandung’
dingin hati : ‘tidak bersemangat
uang panas : ‘uang tidak halal’
panas rezeki : ‘sukar mencari rezeki’
Majas
ialah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi
tertentu.
1. Simile (perumpamaan) ialah majas yang berupa perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda
tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya dinyatakan dengan kata: seperti, bagai,sebagai, laksana, bak,
ibarat, dan sebagainya.
Contoh: Bedanya seperti langit dan bumi.
2. Metafora ialah perbandingan yang singkat dan padat dinyatakan secara implisit dan langsung.
Contoh: bunga bangsa (pemuda), kuli tinta (wartawan), raja siang (matahari)
3. Personifikasi ialah majas yang menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki
sifat-sifat insani (seperti manusia).
Contoh: Badai mengamuk merobohkan rumah-rumah.
4. Antitesis ialah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan.
Contoh: Bahasa dapat menunjukkan tinggi rendahnya bangsa.
5. Alegori ialah cerita yang diceritakan dalam lambang-lambang. Alegori kerapkali mengandung sifat-
sifat moral atau spiritual. Biasanya alegori merupakan cerita-cerita yang panjang dengan tujuan yang
terselubung. Alegori dapat berbentuk puisi atau prosa.
Misalnya: Kancil dan Buaya.
C. Hubungan Makna
Hubungan makna antarkata dapat berwujud : sinonim, antonim, homonim, homograf, homofon,
polisemi, hiponim dan hipernim (superordinat).
1. Sinonim
Sinonim ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
Contoh:
a. Yang sama maknanya:
sudah – telah
sebab – karena
b. Yang hampir sama maknanya
untuk – bagi – buat – guna
cinta – kasih – sayang
2. Antonim
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan makna.
Contoh:
besar x kecil
ibu x bapak
3. Homonim
Homonim ialah dua kata atau lebih yang ejaan dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh:
buku 1 : buku kaki/tangan ‘ tulang sendi’
buku 2 : buku tulis ‘kitab’
4. Homograf
Homograf adalah kata-kata yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan artinya berbeda.
Contoh:
mental 1 : mental dari sepeda ‘terpelanting’
mental 2 : mental baja ‘batin, jiwa’
5. Homofon
Homofon adalah kata-kata yang ucapannya sama, tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Contoh:
sangsi : tidak sangsi ‘ragu-ragu, bimbang’
sanksi : tidak ada sanksinya ‘ tindakan, hukuman’
6. Polisemi
Polisemi adalah satu kata yamg memiliki makna banyak.
Contoh:
a. Didik jatuh dari sepeda.
b. Harga gabah jatuh. ‘merosot’
c. Setiba di rumah dia jatuh sakit. ‘menjadi’
d. Dia jatuh dalam ujian. ‘gagal’
7. Hiponim dan Hipernim
Hiponim adalah kata-kata yang tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat/ hipernim
(kelas atas), sedangkan hipernim adalah sebaliknya.
Contoh:
Kata bunga merupakan superordinat, sedangkan mawar, melati, anggrek, flamboyan, dan sebagainya
merupakan hiponimnya.
D. Istilah
Istilah, bentuknya dapat berupa kata atau gabungan kata, tetapi mengungkapkan makna konsep sesuatu
(proses, keadaan, atau khas bidang tertentu).
Ada dua kelompok istilah, yaitu istilah umum (digunakan secara umum) dan istilah khusus (digunakan
dalam bidang tertentu, misalnya: pertanian, ekonomi, seni, agama, dsb.)
Makna istilah, tidak terpengaruh oleh konteks dan bermakna pasti.
Contoh:
a. Distribusi bahan bakar minyak di Bali mengalami hambatan.
Makna distribusi, ialah pengiriman atau penyaluran ke beberapa orang atau beberapa tempat (istilah
umum).
b. Karya sastra menunjukkan fenomena masyarakat tempat karya itu dilahirkan.
Makna fenomena, ialah hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta
dinilai secara ilmiah; fakta; kenyataan.
c. Dia berobat kepada okulis. (istilah khusus)
Makna okulis, ialah dokter mata, ahli penyakit mata.
1. (UN-04) Kalimat yang menggunakan kata baku adalah …
a. Ibu suka membeli kain sutra.
b. Paman membeli perangko di kantor pos.
c. Kami tinggal di komplek perumahan dosen.
d. Jadwal kegiatanku sangat padat minggu ini.
e. Aditya kuliah managemen di perguruan tinggi swasta.
2. Kalimat yang menggunakan kata serapan yang tepat adalah …
a. Bakteri dan microba pada tanah bertekstur sangat halus.
b. Sampah an-organik dihasilkan dari bahan nonhayati.
c. Pemasaran produktivitas mebel di Indonesia meningkat begitu pesat.
d. Berani berbuat harus berani pula menanggung risikonya.
e. Optimalisasi kondisi lingkungan meningkatkan aktivitas mikroorganisme.
3. Pasangan kalimat di bawah ini yang menggunakan kata berpolisemi adalah …
a. Tini sedang mengukur kelapa yang akan diambil santannya.
Tina sedang mengukur kain yang akan dijahitkan kepada penjahit.
b. Saya tidak membeli sepeda motor sebab tidak beruang cukup.
Penyayang binatang itu menyumbangkan beruangnya ke kebun binatang.
c. Pak Tono membangunkan anaknya sebuah rumah sederhana.
Hampir setiap pagi ibu membangunkan adik pukul 04.30 WIB.
d. Wanita muda itu mengurus rumah tangganya dengan baik.
Saya sudah berusaha mengurus dia namun belum berhasil.
e. Siswa baru itu mengopi ijazahnya sebanyak tiga lembar.
Sesekali ayah mengopi di warung milik Pak Budiman.
4. Kami masih sangsi terhadap sanksi yang akan dijatuhkan kepada penjahat itu.
Kata yang berhomofon pada kalimat di atas terdapat pula pada kalimat …
a. Saya tidak tahu bahwa bangunan itu untuk pabrik tahu.
b. Seri kedua pertandingan kedua kesebelasan itu berakhir seri.
c. Pada masa kini banyak massa yang ingin main hakim sendiri.
d. Bang Samiun mengantar Bang Zaed ke pelabuhan tadi pagi.
e. Buah apel ini diberi bapak yang sedang apel itu.
5. Anak yang besar kepala itu tidak disukai teman-temannya.
Ungkapan yang semakna dengan ungkapan yang digunakan dalam kalimat di atas adalah …
a. Pak Arman menjadi stres karena ditinggal buah hatinya.
b. Hati-hati duduk dengan orang yang panjang tangan.
c. Orang tua itu senang sekali karena jantung hatinya berhasil.
d. Anak yang bermuka dua itu dibenci teman-temannya.
e. Orang kaya baru biasanya bersifat tinggi hati.
6. “Bunga harum pun ada durinya”
Peribahasa yang sama artinya dengan peribahasa di atas adalah …
a. Air tenang menghayutkan.
b. Seperti bulan dengan matahari.
c. Tak ada gading yang tak retak.
d. Ringan sama dijinjing berat sama dipikul.
e. Hidup becermin bangkai, mati berkalang tanah.
7. Kalimat yang bukan bermajas litotes, adalah …
a. Apa yang kami hadiahkan ini sebenarnya tidak berarti sama sekali bagimu.
b. Maaf, kami hanya bisa menghidangkan teh dingin dan kue kampung saja.
c. Rumah yang buruk inilah yang merupakan hasil usaha kami bertahun-tahun.
d. Menantikan pengumuman kelulusan seperti mengikuti pertandingan.
e. Perjuangan kami, rakyat kecil ini hanya setitik air dalam samudra luas.
8. Seorang perempuan duduk bersimpuh bersimbah air mata di gundukan tanah yang masih merah.
Perubahan makna kata yang sejenis dengan kata perempuan dalam kalimat di atas adalah …
a. Senyum kecutnya masih menggantung di sudut bibir.
b. Anak itu mendekati sosok berkerudung hitam yang masih terdiam.
c. Seorang wanita tua berjalan tertatih-tatih meninggalkan tanah pemakaman.
d. Aparat keamanan menindak tegas gerombolan yang beroperasi di pasar malam.
e. Ibu Santosa dilantik menjadi ketua Dasawisma di RW 4.
8. Seorang perempuan duduk bersimpuh bersimbah air mata di gundukan tanah yang masih merah.
Perubahan makna kata yang sejenis dengan kata perempuan dalam kalimat di atas adalah …
a. Senyum kecutnya masih menggantung di sudut bibir.
b. Anak itu mendekati sosok berkerudung hitam yang masih terdiam.
c. Seorang wanita tua berjalan tertatih-tatih meninggalkan tanah pemakaman.
d. Aparat keamanan menindak tegas gerombolan yang beroperasi di pasar malam.
e. Ibu Santosa dilantik menjadi ketua Dasawisma di RW 4.
9. “Ah, Tuan baru orang datang, usah puji diperbanyak juga tak ada orang mendengarkan, tidak kan ada
yang tergelak. Sejak tadi hamba katakan, hamba makhluk hina dina, tidaklah hamba anak raja, bukan
hamba seorang putri dimana akan dapat dayang pengiring. Hamba ini anak orang dusun, ayah tidak
orang ternama, ibu tidak orang bertuah, datang kemari sebab sesat, sesat mencari kayu api, tidak
teringat jalan pulang, telah serantau hamba berakit, sebuah bukit terlampau, telah penat pula berjalan,
namun dusun bertemu tidak.
Cerita Putri Seri Laut
Majas hamba makhluk hina dina dalam paragraf tersebut sejenis dengan majas pada kalimat …
Ia menengok dan menengok lagi ke belakang.
Tua muda, besar kecil hadir di lapangan itu.
Bila sempat, mampirlah ke gubuk kami.
Suara klakson memecahkan kesunyian malam.
Setiap ari raja siang menyengat kulitku.
10. Suami istri hidupnya rukun. Setiap bulan sang suami memberikan gaji kepada istrinya. Sang istri
pandai mengelola gaji tersebut. Bahkan di akhir bulan masih ada uang untuk ditabungkan. Dia tidak
boros dan selalu mempertimbangkan untuk membeli sesuatu dari segi manfaatnya. Mereka tidak
pernah kekurangan uang pada saat-saat diperlukan. Bahkan dari tabungan yang disimpan dapat
membeli kendaraan dan membangun rumah. Suami tambah giat bekerja dan semakin mencintai
istrinya.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah …
Besar pasak daripada tiang
Tak ada gading yang tak retak
Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
Seperti kerbau di cucuk hidungnya
Lempar batu sembunyi tangan
11. Pasangan kalimat di bawah ini yang menggunakan kata berpolisemi adalah …
a. Tini sedang mengukur kelapa yang akan diambil santannya.
Tina sedang mengukur kain yang akan dijahitkan kepada penjahit.
b. Saya tidak membeli sepeda motor sebab tidak beruang cukup.
Penyayang binatang itu menyumbangkan beruangnya ke kebun binatang.
c. Pak Tono membangunkan anaknya sebuah rumah sederhana.
Hampir setiap pagi ibu membangunkan adik pukul 04.30 WIB.
d. Wanita muda itu mengurus rumah tangganya dengan baik.
Saya sudah berusaha mengurus dia namun belum berhasil.
e. Siswa baru itu mengopi ijazahnya sebanyak tiga lembar.
Sesekali ayah mengopi di warung milik Pak Budiman.
12. Bagikan apel ini kepada pegawai yang ikut apel bendera tadi pagi.
Kata yang bergaris bawah pada kalimat di atas mempunyai hubungan makna yang sejenis dengan kata
dalam kalimat …
a. Dalam buku itu dijelaskan bahwa buku tebu lebih lembut daripada buku bambu.
b. Setiap kali bertemu, kedua sahabat itu duduk-duduk di seberang kali.
c. Sampai saat ini Bang Udin menabung di Bank Rakyat Indonesia.
d. Bisa ular itu bisa mematikan orang yang digigitnya dalam waktu singkat.
e. Pada seri pertama, kedua pecatur itu bermain seri sehingga permainan diulang.
13. Buah hati orang tua itu telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Ungkapan yang semakna dengan ungkapan kalimat di atas adalah …
a. Anak emasnya telah dewasa dan sekarang di luar negeri.
b. Dengan muka manis penari itu menampilkan tariannya di depan para tamu.
c. Dari mata hatinya terpancar perasaan rindu teman dekatnya.
d. Meskipun dia meraih peringkat pertama di kelasku, dia tetap rendah hati.
e. Pimpinan proyek itu mempercayakan pembebasan tanah kepada kaki tangannya.
14. Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai.
Peribahasa di atas sama maknanya dengan …
a. Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata.
b. Ikut hati mati, ikut rasa binasa.
c. Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah.
d. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
e. Buruk muka cermin dibelah.
15. Nasibnya sangat mengkhawatirkan, bagai telur di ujung tanduk.
Kalimat yang menggunakan peribahasa sama dengan kalimat di atas adalah …
a. Memang bunglon kawanku itu.
b. Kulangkahkan kakiku menuju rumahnya.
c. Hidupnya bagai bergantung di akar lapuk.
d. Semangatnya keras bagai baja.
e. Berat rasanya mencari sesuap nasi.
16. Paras gadis itu manis sekali.
Perubahan makna manis dalam kalimat di atas sama dengan kata bercetak miring dalam kalimat …
a. Saudara saya di kampung tinggal beberapa orang.
b. Mulutnya sangat tajam bila berkata.
c. Ibu-ibu membuat keripik singkong.
d. Perempuan itu kini pergi entah ke mana.
e. Orang itu diamankan polisi.
17. Mengingat air merupakan sumber daya yang vital ditinjau dari posisi strategis Bogor terhadap
Jakarta, diperlukan usaha konservasi untuk mempertahankan masukannya (hujan) maupun keluarannya
(termasuk banjir) melalui penghijauan kota serta daerah sekitarnya dengan jumlah yang … dan bukan
sekedar hijau. Penghijauan, di samping untuk tujuan konservasi tanah dan air, dapat mendinginkan
udara melalui proses penguapan pohon yang tentunya hanya efektif bila luas lahan yang tertanami
cukup luas. Jika suhu udara maksimum dapat ditekan, diharapkan predikat Bogor sebagai kota hujan
dapat dipertahankan.
Istilah yang tepat untuk mengisi bagian yang dihilangkan pada paragraf di atas adalah ….
a. proteksi
b. preposisi
c. profesi
d. profesional
e. proporsional
18. Penggunaan istilah yang tepat terdapat pada kalimat …
a. Orang itu distribusi kebutuhan sehari-hari.
b. Ayahnya ahli gitaris yang sudah terkenal.
c. Janganlah insidental itu menimbulkan kekacauan.
d. Dia mengikuti les privatisasi tari-tari tradisional.
e. Produksi padi di Kabupaten Bulukumba berhasil baik.
19. Kata serapan dengan ejaan yang benar terdapat dalam kalimat …
a. Surat itu sudah dilegalisir.
b. Analisa dampak lingkungan sudah dilakukan.
c. Profesionalitas tenaga kerja kita masih rendah.
d. Keadaan ini harus dinormalisasi.
e. Hipotesanya mendekati benar.
20. Pertanian yang dilakukan secara konvensional sudah ketinggalan zaman. Cara bertani konvensional
ini dipandang tidak mampu meningkatkan … pangan jika dilihat dari tingkat kebutuhan pangan. Untuk
mengatasi masalah ini sekarang sedang dikembangkan bioteknologi yang diharapkan mampu
melipatgandakan produksi pangan dan sekaligus meningkatkan kualitasnya.
Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang pada paragraf di atas adalah ….
a. produk
b. produksi
c. produktif
d. produktivitas
e. produsen
21. Penggunaan istilah yang tepat terdapat dalam kalimat …
a. Korupsi merupakan tindakan yang kriminil dan perlu dibasmi.
b. Pekerjaan yang kreativitas menghendaki kecerdasan yang tinggi.
c. Ia dikenal sebagai seorang kritik sastra yang tajam dan terpercaya.
d. Perkumpulan sepak bola itu mencari pelatih yang berkualifikasi nasional.
e. Setiap perguruan tinggi ingin menghasilkan sarjana yang kualitas.
22. Penggunaan kata tidak baku terdapat dalam kalimat …
a. Pertemuan ini dihadiri para rohaniawan dari berbagai negara.
b. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan daya analisis yang tinggi.
c. Pemilihan presiden tahun 2004 dilakukan dengan sistem langsung.
d. Di museum prajurit banyak disimpan cenderamata dari berbagai negara.
e. Proses kegiatan belajar mengajar harus didukung dengan metode yang baik.
23. Penulisan kata serapan yang tepat terdapat pada kalimat …
a. Setiap pekerja mendapat kondite dari atasannya.
b. Polisi sedang mendiskripsikan wajah pelaku kejahatan itu.
c. Makanan olahan itu menggunakan bahan berkwalitas.
d. Tenaga yang dihasilkan diperoleh secara kontemporir.
e. Pada hakikatnya setiap makhluk hidup perlu makanan.
E
24. Kata serapan dengan ejaan yang benar terdapat dalam kalimat …
a. Surat itu sudah dilegalisir.
b. Analisa dampak lingkungan sudah dilakukan.
c. Profesionalitas tenaga kerja kita masih rendah.
d. Keadaan ini harus dinormalisasi.
e. Hipotesanya mendekati benar.
A
25. Pergantian yang terkesan tidak transparan ini mengundang pernyataan bagi kalangan, sebab,
pemilihan direksi tidak melalui proses uji kelayakan kepatutan sebagaimana lazimnya pemilihan
direksi di BUMN.
Makna istilah transparan pada kalimat dalam paragraf di atas adalah …
tembus
jelas
jernih
lantang
bening
B
26. Tragedi peledakan bom di Bali tak cuma bawa dampak bagi eskportir. Importir barang luar negeri
pun turut rugi. Mereka terpaksa menebus 60 persen letter of credit (LIC) yang telah mereka tanda
tangani sesaat kapal berlabuh di pelabuhan. Padahal di sisi lain barang yang akan mereka pasarkan
belum tentu laku akibat melemahnya nilai rupiah.
Kata tidak baku pada paragraf di atas menjadi baku bila diganti …
hanya – membawakan – persen
hanya – membawa – persen
hanya – terbawa – persen
dapat – dibawa – prozen
bisa – dibawakan – prozen
B
27. Penulisan kata serapan yang baku terdapat pada kalimat …
Metoda pengajaran bahasa bervariasi.
Desain rumah orang itu dibuat oleh arsitektur terkenal.
Alat-alat bertehnologi tinggi perlu digunakan di kantor ini.
Sistem perdagangan di Indonesia perlu diperbaiki.
Saya mengirim surat undangan melalui faxsimile.
D
28. Janganlah kita seperti Tong kosong nyaring bunyinya.
Kalimat yang mengandung peribahasa yang semakna dengan peribahasa di atas adalah …
a. Anak itu tidak disukai karena seperti air beriak tanda tak dalam.
b. Memberi sesuatu kepada dia laksana kera mendapat bunga.
c. Setiap saat kedua pasangan itu bagai api dengan asap.
d. Kedua orang itu seperti anjing dengan kucing.
e. Adik-kakak itu walaupun berjauhan seperti air dicencang tiada putus.
29. Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional di
Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia selalu sopan dan baik
kepada siapa saja.
Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kutipan di atas adalah …
a. Seperti ilmu padi kian berisi kian runduk.
b. Bagai air di atas daun talas.
c. Tak ada gading yang tak retak.
d. Bagai bumi dengan langit.
e. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
30. Orang itu terlalu besar hati untuk memenangkan perlombaan pidato itu.
Ungkapan yang semakna dengan ungkapan di atas adalah ….
a. Janganlah kecil hati dalam menghadapi segala masalah.
b. Janganlah tinggi hati walaupun kita pintar dan kaya.
c. Janganlah berat hati dalam melakukan suatu pekerjaan.
d. Berlapang hatilah dalam menghadai semua cobaan.
e. Saya tidak sampai hati untuk meninggalkan dia seorang diri.
http://sunarno5.wordpress.com/2007/12/06/ungkapan-peribahasa-majas/

You might also like