Professional Documents
Culture Documents
Riandhika Hikmahtiar
Ricky Lukman
Rietsi Arvitricia
Yudhi Irdiansyah
Magister Manajemen
2011
Latar Belakang
Harley Davidson sebuah merk yang identik dengan “American Muscle” atau lebih
dikenal dengan motor besar. Harley Davidson menguasai pangsa pasar motor dengan kapasitas
mesin besar. Didirikan oleh Arthur ,Walter Davidson dan William Harley pada tahun 1903.
Produk awal motor Harley Davidson pertama kali dibuat skala kecil. Titik awal berdirinya
perusahaan ini setelah ketiga orang ini menjual 50 motor hasil produksi sendiri. Semakin
terkenalnya nama motor Harley setelah Walter berhasil memenangi balapan pada tahun 1908.
Dari balapan inilah motor Harley juga mengalami berbagai perubahan dan penambahan serta
inovasi. Tahun 1918 Harley Davidson berkembang menjadi perusahaan besar dengan produksi
mencapai 28.000 unit. Salah satu terobosan yang dilakukan Harley Davidson adalah V-twin
engine, 4 silinder yang berfokus pada ketahanan mesin. Penjualan motor di Amerika saat itu ,
dimana 2 dari 3 penjualan motor di Amerika adalah Harley Davidson. Harley mulai mengalami
guncangan pertama pada saat Perang Dunia II dan mengalami tekanan motor impor dari Eropa.
Namun walaupun terkena beberapa masalah, Harley tetap mampu menguasai 60% pasar motor di
Amerika.
V-twin engine merupakan fitur khusus yang pada saat itu dimiliki hanya oleh motor
Harley saja pada masa itu. Sehingga motor Harley memiliki tenaga yang besar. Motor Harley
memiliki ciri khas tidak hanya di tampilan tetapi juga suara mesin yang khas dan gahar. Motor
ini menekankan pada konsep “ image dan lifestyle”. Pengguna motor ini berasal dari kalangan
militer, polisi, sampai artis-artis Holywood. Motor ini menjadi American Icon karena ciri
khasnya yang tidak dimiliki motor produksi perusahaan lain.
Harley Davidson kembali mengalami guncangan pada saat perusahaan motor Jepang
mulai masuk ke pasar Amerika. Karena ciri khas motor Jepang yang irit, lebih murah, simple,
perawatan yang mudah dan menyasar segmen umum. Kedepannya perusahaan Jepang mampu
menguasai 85% pasar motor Amerika. Titik puncaknya pada 1970 Harley kehilangan
penguasaan pasarnya di Amerika. Menanggapi tantangan ini perusahaan melakukan perubahan
di beberapa hal antara lain melalui keterlibatan pegawai, Just In Time strategy dan statistical
operator control. Melalui perubahaan ini perusahaan mampu mencapai beberapa kemajuan dan
perbaikan. Namun diantara beberapa pencapaian yang telah dilakukan perusahaan ini, Harley
tetap tidak bisa menguasai pasar sepenuhnya seperti pada saat produk Jepang belum masuk ke
pasar Amerika.
Identifikasi masalah
Apakah Harley Davidson dapat mencapai target penjualan jangka panjang pada tahun
2007?
Apakah Harley Davidson dapat mencapai kenaikan pendapatan tahunan di pertengahan
tahun?
Apakah Harley Davidson dapat menarik pengendara muda dan wanita?
Jika kita melihat pada kasus perusahaan Harley Davidson maka dalam daya tarik pasar akan
dilihat:
Kebutuhan konsumen akan apa yang kita akan penuhi, ini terkait dengan keinginan
konsumen pada produk motor dengan kapasitas mesin yang besar dan motor sebagai
lifestyle.
Pasar potensial merujuk pada calon konsumen, disini perusahaan menargetkan calon
konsumen untuk memasarkan produknya dimana berdasarkan umur antara 35 – 64 tahun.
Segmentasi target pasar untuk ekspansi, Harley Davidson dalam menentukan segmen
pasar bermain pada level menengah keatas. Ini dapat dilihat dari harga jual produk yang
dilempar ke pasaran.
Tren makro, merujuk pada demografi, sosiokultural, ekonomi, politik, tekhnologi
Kemudian kita akan melihat posisi daya saing dari Harley Davidson di pasar:
Apakah memiliki perbedaan pada produk, untuk menentukan ini Harley Davidson
sebagai perusahaan sudah memiliki perbedaan dengan produk sejenis. Dapat dilihat dari
bentuk motor, kualitas mesin, pola pikir konsumen yang loyal.
Life cycle dari produk, keunggulan dari Harley Davidson disini adalah sustain dan
longlasting terbukti dari produk yang mampu bertahan lama dan dikenal luas.
Perbandingan antara kemampuan perusahaan dan kompetitor, melihat perbedaan dari sisi
brand image, kekuatan finansial dan fungsi-fungsi perusahaan, pembagian pasar.
Daya tarik dari industri dimana perusahaan bersaing, terkait dengan kompetitor baru,
ancaman produk pengganti, kekuatan pembeli, kekuatan penyalur, kapasitas industri.
2. Berdasarkan penjelasan diatas kita akan memberi bobot setiap faktor yang ada berdasarkan
keunggulan dan kekurangan yang dimiliki,
3. Matrix daya tarik pasar dan posisi daya saing Harley Davidson
High
(8-10)
Moderate
(4-7)
Low
(0-3)
Dari hasil matrix diatas berdasarkan identifikasi masalah dapatkah Harley Davidson
mencapai kenaikan pendapatan tahunan di tahun mendatang. Dengan merujuk pada penjelasan
dan matrix diatas dapat disimpulkan bahwa daya tarik bagi pasar motor Harley Davidson adalah
tinggi dan ditunjang dengan brand loyalty yang juga tinggi. Untuk itu penjualan akan naik jika
perusahaan mengikuti langkah-langkah yang telah dijabarkan diatas dan menggunakan
keunggulan yang dimiliki untuk bersaing dengan kompetitor lain. Kecenderungan pengguna
Harley telah memiliki kedekatan emosional dan mindset umum bahwa motor besar selalu
merujuk pada Harley Davidson, inilah nilai lebih dari perusahaan yang tidak dimiliki oleh
kompetitor lain.
Selain itu jika merujuk pada menarik pengendara wanita untuk menggunakan Harley
Davidson. Jika melihat progres kenaikan persentase pembeli wanita dari tahun 1987 sampai
dengan tahun 2004 maka terlihat bahwa ada potensi pasar Harley untuk wanita. Hal ini
dikarenakan suami mereka menggunakan Harley dan pada akhirnya mereka juga mulai mencoba
menggunakan motor Harley. Harley Davidson ini memiliki komunitas sangat kuat sehingga
ketika beberapa “istri” sudah mulai mencoba motor Harley maka istri pengguna Harley lainnya
akan mengikuti komunitas tersebut. Kenaikan penggunaan Harley Davidson terhadap kalangan
wanita akan terjadi di tahun mendatang namun tidak akan signifikan. Dikarenakan image produk
yang sudah melekat bahwa Harley adalah motor lelaki dan untuk merubahnya akan sangat sulit.
Serta disinilah keunikan strategi Harley Davidson dalam menyasar segmen yang terbatas dan
tertentu saja.
Kesimpulan
Harley Davidson sebuah merk yang identik dengan “American Muscle” atau lebih
dikenal dengan motor besar. Harley Davidson menguasai pangsa pasar motor dengan kapasitas
mesin besar. Motor ini menekankan pada konsep “image dan lifestyle”. Dalam perkembangannya
Harley mengalami beberapa guncangan, Titik puncaknya pada 1970 Harley kehilangan
penguasaan pasarnya di Amerika. Hal ini diatai Management dengan melakukan beberapa
perubahan antara lain melalui keterlibatan pegawai, Just In Time strategy dan statistical operator
control. Melalui perubahaan ini perusahaan mampu mencapai beberapa kemajuan dan perbaikan.
Kondisi pasar motor semakin berkembang pesat, Harley Davidson perlu melakukan
strategi – strategi untuk dapat bertahan dan juga meningkatkan penjualan unitnya serta
peningkatan dalam pendapatannya. Strategi yang dapat di lakukan adalah dengan
mengidentifikasikan segmen pasar dari Harley Davidson. Dengan melakukan riset pasar terkait
dengan lifestyle, kemudian kebutuhan konsumen, dan juga apa yang mempengaruhi mereka
dalam melakukan pembelian, diharapkan Harley dalam dua tahun kedepan dapat memenuhi
target mereka, yakni target penjualan sebanyak 400,000 unit. Selain itu Harley Davidson juga
memiliki daya saing dan brand loyalty yang tinggi, pengguna Harley davison juga memiliki
kedekatan emosional dan mindset bahwa motor besar identik dengan Harley Davidson, hal ini
yang membuat Harley Davidson memiliki nilai lebih dibanding dengan kompetitornya, sehingga
dengan keunggulan diatas sangat mungkin untuk Harley Davidson meningkatkan pendapatannya.
Saat ini pengguna Harley Davidson juga mulai diminati oleh kaum wanita, walaupun
peningkatanya tiap taunnya tidak terlalu signifikan. Dikarenakan image produk yang sudah
melekat bahwa Harley adalah motor lelaki dan untuk merubahnya akan sangat sulit. Serta
disinilah keunikan strategi Harley Davidson dalam menyasar segmen yang terbatas dan tertentu
saja.
Saran
Untuk dapat bertahan dalam jangka panjang, Harley Davidson perlu melakukan strategi-
strategi baru dalam menghadapi trend pasar di masa mendatang dan meningkatkan keuntungan di
masa mendatang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Harley Davidson:
1. Harley Davidson harus mulai memperhatikan generasi muda dengan mengeluarkan motor
yang masih memiliki ciri khas Harley Davidson dengan harga yang masih dapat
dijangkau oleh Young Americans (25-34 tahun)
2. Harley Davidson juga dapat mulai memperhatikan kalangan wanita yang mulai menyukai
produk Harley Davidson dengan cara melakukan riset agar Harley dapat mengetahui
produk motor seperti apa yang diinginkan oleh kalangan wanita yang menyukai Harley
Davidson. Selain itu juga dapat membentuk komunitas yang kuat antar kalangan wanita
pecinta motor Harley.
3. Untuk semakin memperkuat komunitas dan mengenalkan motor Harley Davidson kepada
para wanita dan generasi muda, Harley Davidson dapat membuat pertemuan rutin dengan
sesama pengguna motor Harley.