Professional Documents
Culture Documents
Metode KB Buatan
Alat kontrasepsi mekanis terdiri dari kondom dan diafragma.Kondom merupakan sarung
untuk alat kelamin pria sedangkan diafragma digunakan oleh wanita berupa katert
berbentuk seperti topi.
Alat kontrasepsi Kimiawi: Contohnya adalah spermisidal yaitu bahan atau zat kimiawi
yang digunakan untuk membunuh sperma seperti tablet busa,krim jelly dan tisu KB
Alat kontrasepsi hormonal: terdiri dari Pil KB,Suntikan KB dan Susuk KB
Alat kontrasepsi dalam rahim: IUD atau spiral
Alat kontrasepsi Mantap: Tubektomi adalah pencegahan kehamilan dengan memotong
atau mengikat kedua saluran telur pada wanita sedangkan vasektomi adalah mengikat
atau memotong saluran mani pada pria
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/1908422-macam-macam-
kb/#ixzz1MaxSGTDw
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana
Spermisida
Mar 11, 2010 No Comments by lusa
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis
Jenis spermisida terbagi menjadi:
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
Cara Kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
Pilihan
Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
Keterbatasan
1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka
kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu
menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan
akan hamil setiap tahun).
2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
3. Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan
seksual.
5. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum
melakukan hubungan seksual.
6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
7. Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Penilaian Klien
Meskipun tidak memerlukan pemeriksaan khusus, namun perlu diperhatikan kondisi pengguna
alat kontrasepsi spermisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Spermisida
Sesuai untuk klien yang: Tidak sesuai untuk klien yang:
Tidak suka atau tidak boleh menggunakan Mempunyai resiko tinggi apabila hamil
kontrasepsi hormonal (seperti perokok, (berdasar umur, paritas, masalah kesehatan)
wanita di atas 35 tahun)
Lebih suka memasang sendiri alat Terinfeksi saluran uretra
kontrasepsinya
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi Memerlukan metode kontrasepsi efektif
pendukung
Tidak ingin hamil dan terlindung dari Tidak mau repot untuk mengikuti petunjuk
penyakit menular seksual, tetapi pemakaian kontrasepsi dan siap pakai
pasangannya tidak mau menggunakan sewaktu akan melakukan hubungan seksual
kondom
Memerlukan metode sederhana sambil Tidak stabil secara psikis atau tidak suka
menunggu metode lain menyentuh alat reproduksinya (vulva dan
vagina)
Jarang melakukan hubungan seksual Mempunyai riwayat sindrom syok karena
keracunan
Penanganan Efek Samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di
bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat
pemakaian spermisida.
Referensi
americanpregnancy.org/preventingpregnancy/spermicide.html
diunduh 8 Maret 2010, 05:42 PM.
birth-control-comparison.info/spermicide.htm diunduh 8 Maret 2010, 05:56 PM.
emedicinehealth.com/birth_control_spermicides/article_em.htm diunduh 9 Maret 2010, 12:21
PM.
health.alberta.ca/documents/Birth-control-Spermicide.pdf diunduh 10 Maret 2010, 7:32 PM.
hu-berlin.de/sexology/ATLAS_EN/html/methods_of_contraception.html diunduh 10 Maret
2010, 7:24 PM.
mayoclinic.com/health/spermicide/MY01005/DSECTION diunduh 8 Maret 2010, 05:30 PM.
plannedparenthood.org/health-topics/birth-control/spermicide-4225.htm diunduh 5 Maret 2010,
07:51 AM.
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka. (Bagian Kedua MK 24- MK 27).
Pusat Informasi Obat Universitas Gadjah Mada
Contact Us
Struktur organisasi
Tentang PIOGAMA
Visi & Misi
Buletin 2007
o Agustus 2007 – Hepatitis
o April 2007 – Stroke
o Desember 2007 – Imunostimulan, dll.
o Februari 2007 – Kontrasepsi
o Januari 2007 – Epilepsi
o Juli 2007 – Maag
o Juni 2007 – Migrain
o Maret 2007 – Penyakit Saat Banjir
o Mei 2007 – Asam Urat
o November 2007 – Kosmetik
o Oktober 2007 – Kencing Batu
o September 2007 – Keracunan
Buletin 2008
o Agustus 2008 – Asma
o April 2008 – Ibu & Kehamilan
o Desember 2008 – Organ Vital
o Februari 2008 – Campur-campur
o Januari 2008 – Diare
o Juli 2008 – Tifus
o Juni 2008 – Bau Badan
o Maret 2008 – Chikungunya
o Mei 2008 – Kesehatan Mata
o November 2008 – Obesitas
o Oktober 2008 – Kolesterol
o September 2008 – Kesehatan si Kecil
Buletin 2009
o Februari 2009 – Darah
o Januari 2009 – TBC
o Juli 2009
o Juni 2009
Latest Article
o April 2011
o Mei 2011
Pernik Obat
Swamedikasi
Kenali Pil KB Anda
Kontrasepsi dengan menggunakan pil KB seringkali menjadi pilihan bagi ibu-ibu rumah tangga.
Dibandingkan dengan kontrasepsi kondom ataupun IUD, pil KB relatif lebih mudah digunakan
dan nyaman. Terdapat dua jenia pil KB, yaitu yang diminum tiap hari secara teratur, dan jenis
yang digunakan sesudah berhubungan seksual. Dari jenis pil KB tersebut, yang paling efektif
adalah pil KB yang diminum teratur tiap hari. Hormon yang umumnya terkandung dalam pil KB
adalah hormon estrogen dan progestin. Fungsi utama dari hormon progestan adalah sebagai
pengental cairan / lendir yang berada pada mulut rahim. Dengan mengentalnya lendir tersebut
maka sperma akan susah memasuki rahim dan menghambat terjadinya pembuahan. Sedangkan
hormon estrogen mempunyai fungsi utama menghambat pemasakan sel telur dan menghambat
terjadinya ovulasi. Biasanya pil KB yang beredar bisa terdiri dari hormon estrogen atau
progestan saja, bisa pula terdiri dari kombinasi keduanya.
Salah satu jenis pil KB kombinasi ialah pil KB yang mengandung Levonorgestrel (suatu hormon
progestan) dan Etinil Estradiol (suatu estrogen). Keduanya bekerja secara sinergis dalam
mencegah kehamilan. Sesuai dengan aksinya masing-masing kedua kombinasi hormon ini jika
digunakan secara tepat dan teratur dapat mencegah kehamilan hampir 100%.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pil KB adalah aturan minum dari pil KB
tersebut. Kemasan pil KB yang beredar di pasaran biasanya adalah kemasan 28 hari (28 tablet)
atau 21 hari (21 tablet). Untuk kemasan 28 hari, 21 tablet mengandung hormon sedangkan 7
tablet lainnya tidak mengandung hormon. Untuk memulai meminum pil KB ini pastikan terlebih
dahulu bahwa anda tidak dalam keadaan hamil. Untuk itulah beberapa produk biasanya
menyertakan pil atau tablet yang tidak mengandung hormon yang diminum selama 14 hari untuk
memastikan pengguna tidak hamil. Minumlah pil KB ini dimulai saat hari pertama haid. Pada
kemasan biasanya tertera nama hari seperti “Sen” untuk senin dan seterusnya, minumlah sesuai
hari yang tertera pada kemasan, selanjutnya minum tablet secara berurutan.
Pil KB harus diminum secara teratur selama pengguna tidak menginginkan terjadinya kehamilan.
Bila ada tablet yang terlupa diminum pada hari tertentu, maka selambat-lambatnya dalam waktu
12 jam pada hari tersebut tablet masih dapat diminum. Namun jika sudah lebih dari 12 jam maka
tablet pada hari yang terlupa jangan diminum dan tetap meminum tablet pada hari berikutnya.
Resiko dari kealpaan meminum tablet dapat mengurangi keefektifan dalam mencegah
kehamilan. Oleh karena itu salah satu faktor keberhasilan dalam penggunaan pil KB ini adalah
kedisiplinan untuk meminum pil KB. Sebaiknya pil KB diminum menjelang tidur setiap hari
sehingga resiko lupa dapat diperkecil.
Efek samping dari pil KB ini adalah bisa terjadi mual, muntah, gangguan lambung-usus,
pendarahan, perubahan payudara, perubahan berat badan dan lain-lain. Penggunaan pil KB pada
waktu bersamaan dengan obat-obat seperti barbiturat, fenilbutazon, klorpromazin, dan lain-lain
bisa mengurangi efektifitas pil KB. Apabila anda sedang menjalani pengobatan tertentu, ada
baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter/apoteker mengenai penggunaan pil KB. Di samping
itu, penggunaan pil KB perlu dikonsultasikan kepada dokter untuk wanita yang memiliki riwayat
keluarga dengan kanker payudara, tumor dan yang memiliki resiko kanker yang tinggi.
Penggunaan pil KB dapat dihentikan bila menghendaki kehamilan. Fungsi dari alat-alat
reproduksi akan segera pulih dan dapat segera hamil. Hal yang biasanya terjadi setelah
penghentian penggunaan pil KB adalah siklus pertama bisa 1 minggu lebih panjang dari
biasanya. Bila dalam 2-3 minggu pertama siklus normal tidak terjadi hubungi dokter.
Saat ini pil KB mengandung kedua macam hormon dalam kadar yang sangat rendah, sehingga
dinamakan “low dose combined oral contraceptivesâ€
Ada dua macam paket pil KB. Beberapa merek mempunyai kemasan 28 pil , yang terdiri dari 21
pil “aktif†yang berisi hormon diikuti oleh 7 pil berbeda warna yang tidak mengandung
hormon sebagai pil pelengkap (â€reminder pilâ€) supaya mudah mengingat waktu
menelannya. Kemasan lainnya hanya terdiri dari 21 pil aktif , tanpa pil pelengkap.
Bagaimana cara kerja Pil KB ? Pil KB mencegah terjadinya kehamilan dengan cara :
# meniadakan ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur)
# mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim Pil KB tidak
mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.
Bagaimana efektivitasnya ?
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1 kehamilan pada 100
wanita pemakai /tahun pertama pemakaian ( 1:1000) Dalam pemakaian sehari-hari karena faktor
kesalahan manusia (lupa), maka kegagalannya dapat menjadi 6-8 kehamilan / 100 wanita
pemakai / tahun pemakaian. Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau
terlambat memulai kemasan yang baru.
Keuntungan Pil KB :
# Sangat efektif bila dipakai dengan benar
# Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
# Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga mengurangi
rasa nyeri haid.
# Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
# Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
# Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
# Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
# Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
# Dapat dipakai sebagai “kontrasepsi emergensi†setelah hubungan suami istri yang
“tidak terlindungâ€
# Dapat mencegah anemi akibat kekurangan zat besi
# Membantu mencegah terjadinya :
· kehamilan diluar kandungan
· kista ovarium
· kanker endometrium
· tumor jinak payudara
· penyakit radang panggul
· kanker indung telur
sumber:
Dr.dr.Sofie Rifayani Krisnadi, SpOG.KFM
Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Feto-Maternal
RS Ibu Ema Puradiredja,
Jl.Sumatra 46-48
Bandung, Tel. 4205437
Dokter Sehat
KB SUNTIK
Posted on Maret 16, 2008 by harnawatiaj
KONTRASEPSI SUNTIKAN
A.PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk
menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga
agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai
karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
E.CARA PEMBERIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu
belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
Susuk KB adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek api-lah kira-kira.
Didalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan sedikit demi sedikit. Alat
kontrasepsi ini dimasukkan dibawah kulit pada bagian lengan atas. Tidak terlihat dari luar, tapi masih
dapat diraba. Tersedia dua macam, yang 1 batang atau 2 batang. Dulu, lebih ribet karena ada yang
sampai 6 batang. Cara kerjanya yaitu hormon progesteron yang dilepaskan implant akan menghambat
terjadinya ovulasi, menyebabkan selaput lendir atau endometrium tidak siap menerima pembuahan.
http://www.mayoclinic.com/health/implanon/MY01007
http://www.bbc.co.uk/health/physical_health/sexual_health/contr_implant.shtml
http://www.fpa.org.uk/helpandadvice/contraception/contraceptiveimplant
Cara Kerja
- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
- IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit
masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
Efektifitas
IUD sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai
sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8
tahun . Kegagalan rata-rata 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan IUD (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat
pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD
adalah:
- Usia reproduktif
- Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
- Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui
- Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
- Risiko rendah dari IMS
- Tidak menghendaki metoda hormonal
- Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
- Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
- Perokok
- Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan
secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
- Adanya perkiraan hamil
- Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan,
perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
- Perdarahan vagina yang tidak diketahui
- Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
- Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
- Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri
- Penyakit trofoblas yang ganas
- Diketahui menderita TBC pelvik
- Kanker alat genital
- Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Keuntungan
Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina Utara, seperti dikutip
News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD dalam pengobatan endometriosis. Laporan
tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of Obstetricians and Gynecologist,
New Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga 40 persen.
Perlindungan terhadap kanker ini setara dengan menggunakan alat kontrasepsi secara oral.
- Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 –
170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
- IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
- Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap
risiko kehamilan
- Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas
dan kuantitas ASI
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
- Dapat digunakan sampai menopause
- Tidak ada interaksi dengan obat-obat
- Membantu mencegah kehamilan ektopik
- Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
kerugian
- perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
- Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu
infertilitas
- Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
- Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang
dalam 1 – 2 hari
- Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas.
- Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (dapat terjadi apabila pemasagan IUD tidak benar)
- Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal
Efek samping
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan
sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan
benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan
keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya
ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke
klinik jika:
1. Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
2. Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
3. Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain
sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
4. Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda
menemukan gejala-gejala diatas.
Sumber:
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/10/16/iud-intra-uterine-device-atau-alat-kontrasepsi-
dalam-rahim-akdr/
http://www.pkmi-online.com/iud.htm
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar
dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan
pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak
wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah
metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau
biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Gunawan, 1998).
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena dengan mutu pelayanan
Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan. Dengan telah berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan
dan pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi
pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan
Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/
masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan .
Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu
mencari informasi terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap,
akurat dan benar. Untuk itu dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya
mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien. KB merupakan
program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning),
menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai
dengan keamanan medis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan (ferundity).
Pada tahun 1960 angka kematian balita mencapai lebih dari 200 per 1000 orang, dua kali lebih
besar dari angka kematian balita di Filipina atau Thailand. Pada tahun 2005 angka tersebut turun
hingga kurang dari 50 per 1000 orang, yang merupakan salah satu penurunan tertinggi yang
terjadi di kawasan ini. Seorang anak yang lahir pada tahun 1940 hanya memiliki sekitar 60%
kesempatan untuk mengenyam pendidikan, 40% untuk menamatkan sekolah dasar dan 15%
untuk menamatkan pendidikan di sekolah menengah pertama. Sebaliknya, lebih dari 90% anak-
anak yang lahir sejak tahun 1980 berhasil menamatkan pendidikan sekolah menengah pertama.
Sebagian besar kemajuan yang diperoleh semata-mata berkaitan dengan peningkatan pendapatan.
Pendapatan perkapita berlipat ganda antara tahun 1970 sampai dengan 1980 dan berlipat ganda
lagi pada akhir tahun 1990 (sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 1997). Salah satu analisis
tentang program Keluarga Berencana Indonesia yang sangat luas menunjukkan bahwa sebagian
besar pengurangan fertilitas berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan
jenjang . Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi
oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang
positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan
yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB
berkurang .
Berbagai jenis alat kontrasepsi diantaranya pil, suntik, susuk, tubektomi, dan vasektomi . Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu mengenai KB susuk. Susuk
merupakan alat KB yang terdiri dari 6 tube kecil dari plastik dengan panjang masing-masing
3cm. Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan
atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya
semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang
korek api. Hormon yang dikandung dalam susuk ini adalah progesterone, yakni hormon yang
berfungsi menghentikan suplai hormon estrogen yakni hormon yang mendorong pembentukan
lapisan dinding lemak dan, dengan demikian menyebabkan terjadinya menstruasi.
Alat KB yang ditempatkan di bawah kulit ini efektif mencegah kehamilan dengan cara
mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya. Selanjutnya hormon akan mengalir
ke dalam tubuh lewat pembuluh-pembuluh darah. Susuk KB bekerja efektif selama 5 tahun. Jika
dalam waktu tersebut si pemakai menginginkan kehamilan, maka susuk dapat segera diangkat.
Tapi jika tidak, si pemakai tidak perlu repot-repot lagi menggunakan alat KB lain. Hanya
sesekali ia perlu memeriksakan kesehatan ke dokter atau bidan yang memasangkan susuk
tersebut. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap
tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum
waktunya jika memang ingin hamil lagi. Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit
lebih pendek daripada batang korek api. Dibandingkan pil atau suntikan KB, hormon yang
terkandung dalam susuk ini lebih sedikit. Namun demikian, efek sampingan yang dibawanya
tetap ada. Oleh karena itu, sebelumnya pemakai harus mengkonsultasikan riwayat dan kondisi
kesehatannya terlebih dulu kepada dokter.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat dicari fungsi dari pembuatan
makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui definisi dari KB susuk
2. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi KB susuk
3. Mengetahui keuntungan dan kekurangan KB susuk
4. Mengetahui efektifitas Kb susuk
5. Mengetahui efek samping penggunaan KB susuk
6. Mengetahui Cara Pemasangan KB susuk
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Kontrasepsi yang popular dengan nama “susuk KB” ini berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6
kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat
siku. Levonorgestrel adalah suatu progestin yang telah banyak dipakai dalam pik KB seperti
ovral dan nordette. Setiap kapsul mengandung 38 mg lovonorgestrel. Setiap hari ke enam kapsul
akan melepas 50 mikro gram levonorgestrel. Dan akan efektif sebagai kontrasepsi untuk 5 tahun
(Gunawan, 1999).
Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan oleh pemasangan yang
tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang terlatih (dokter,bidan,dan perawat) yang
diperbolehkan memasang maupun mencabut implan.untuk mengurangi masalah yang timbul
setelah pemasangan,semua tahap proses pemasangan harus dilakukan secara hati-hati dan
lembut,dengan menggunakan upaya pencegahan infeksiyang dianjurkan (Sarifiddin, 2006).
B. JENIS-JENIS IMPLANT
Di Indonesia dikenal beberapa jenis implan,yaitu:
• Norplan
• Implanon
• Indoplan
• Sinoplan
• Jadenna
C. INDIKASI
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
D. KONTRA INDIKASI
- Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
- Wanita dalam usia reproduksi
- Telah atau belum memiliki anak
- Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
- Pasca persalinan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran
- Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
- Riwayat kehamilan ektopik
- Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit
(sickle cell)
- Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
- Sering lupa menggunakan pil
- Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
- Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
- Miom uterus dan kanker payudara
- Ganguan toleransi glukosa
E. KELEBIHAN
Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai
cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain :
- Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat
mengembalikan kesuburan secara sempurna
- Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau
memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil
- Sekali pasang, akseptor akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun
- Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan tidak
mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual
- Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan anak lagi,
kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat
- Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan
tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi (GUNAWAN, 1999).
Keuntungan dari metode ini adalah:
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
- Tidak melakukan pemeriksaan dalam
- Bebas dari pengaruh estrogen
- Tidak mengganggu ASI
- Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan
- Perdarahan lebih ringan
- Tidak menaikkan tekanan darah
- Mengurangi nyeri haid
- Mengurangi/ memperbaiki anemia
- Melindungi terjadinya kanker endometrium
- Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
- Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul
F. KEKURANGAN
- Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan, nyeri payudara,
perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
- Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
- Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk HIV/AIDS
- Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per tahun)
G. EFEK SAMPING
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang terjadi pada kira-
kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
- Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
- Perdarahan bercak (spotting)
- Berkurangnya panjang siklus haid
- Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang membahayakan
diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering daripada biasanya, volume darah yang
hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering ditemui. Kadang-
kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan (Gunawan, 1999).
H. EFEKTIFITAS
Efektifitas dari pemasangan susuk adalah sebagai berikut :
• Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)