You are on page 1of 11

DAMPAK PERANG DUNIA II

March 6, 2009 by rinahistory

Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang teerlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal
karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak
kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.

A. DAMPAK PERANG DUNIA BAGI DUNIA


1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet)
dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat
dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang
mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan
Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar
seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad
memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan
perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi
negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua
negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material)
dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada
negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia
terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan
beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam
berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok
Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika,
dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya
dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana
Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang
mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup)
sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang
menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat
yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi
yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai
negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut,
seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi
liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan
dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization)
atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk
Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria,
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan
persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan
bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan
Filipina. (dampak positif)

2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi
terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistemekonomi
liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara
berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di
negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat
mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan
dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan
dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang
membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan
menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk
dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil
sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan
bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi
kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada
Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun
kembali perekonomian dunia, seperti:

a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian


negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947
dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat
memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada
negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan
melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran
perdagangan antara negara-negara peminjam.
Mencegah terjadinya inflasi.
Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas
dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk
kepentingan pertahanan.
Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk
kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian
kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham
komunis.

Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya


kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan
perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih
mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya
paham komunis.
b. Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus
negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara
tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi
pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam
negeri.
c. Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk
perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan
militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di
Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara persemakmuran
Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa
negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7
negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda,
Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE).
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropayang
meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan
karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di
Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh
aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada
pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah,
pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian
kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet
dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan
perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami
kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II
terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan
di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-
negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta
berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara
lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian
sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa
Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah
memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem
ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia
(World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan
keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan
ekonomi negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat
yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional
untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya
Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih
banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation Administration
(UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan
memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan
Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman,
hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian
dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan
kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan
atau yang dikenal dengan Marshall Plan.

B. PENGARUH SISTEM EKONOMI INTERNASIONAL BAGI INDONESIA


Sistem ekonomi yang berkembang pasca Perang Dunia II adalah liberalisme dan
sosialis-komunisme, dimana kedua sistem inilah yang dijadikan landasan kinerja
pembangunan ekonomi bangsa Eropa, Asia, dan Afrika yang rusak akibat perang.
Perkembangan Perekonomian di Indonesia sebagai dampak dari berakhirnya Perang
Dunia II.
1. Pada awal kemerdekaan (1945-1950) sistem ekonomi di Indonesia adalah upaya
untuk melakukan perubahan dari sistem ekonomi kolonial ke ekonomi
nasional.
Indonesia dalam kurun waktu 1945-1949 keadaaan politik dan ekonomi
Indonesia masih sangat kacau Indonesia belum seutuhnya merdeka dan laju
inflasi sangat tinggi disebabkan karena beredarnya mata uang Jepang dan mata
uang NICA yang tak terkendali, serta blokade ekonomi dari Belanda.
Upaya untuk mengatasi masalah ekonomi Indonesia awal kemerdekaan
adalah seperti dilakukan Konferensi Ekonomi, Pinjaman Nasional, hubungan
dagang melalui BTC (Banking and Trading Corporation), mengeluarkan ORI,
mendirikan Bank Indonesia, rasionalisasi, kasimo plan, dan yang lainnya masih
saja mengalami kegagalan.
Kegagalan upaya membentuk sistem ekonomi Nasional disebabkan
karena saat itu fokus pemerintah adalah untuk memberantas berbagai
pergolakan yang muncul di dalam negeri belum lagi ditambah usaha Belanda
yang masih ingin menguasai Indonesia sehingga rakyat masih berjuang untuk
mempertahankan kemerdekaan.

2. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1950-1959 adalah


liberalisme.
Sistem liberalisme bisa tertanam kuat di Indonesia karena Belanda sebagai
negara yang pernah berkuasa atas Indonesia merupakan negara penganut
liberalisme.
Landasan kinerja politik dan ekonomi liberalisme berdampak pada tidak
stabilnya politik. Hal ini disebabkan karena tiap kabinet memilki masa kerja yang
sangat singkat yang disertai dengan program yang selalu berganti menyebabkan
kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi selalu gagal.
Kegagalan liberalisme diterapkan di Indonesia menyebabkan muncul sikap
anti kolonialisme dan imperialisme.

3. Sistem ekonomi nasional Indonesia pada tahun 1959-1969 adalah


Sosialisme.
Pemerintah Indonesia periode 1959-1969 menggunakan
Sosialisme sebagai landasan kinerja pemerintahan, dan dasar kehidupan
ekonomi serta politik Indonesia pasca kegagalan liberalisme.
Pemerintah Indonesia periode 1959-1965 memperkuat sikap anti
kolonialisme dan imperialisme dengan mengeluarkan Manipol (Manifestasi
Politik) dan USDEK (UUD’45,Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Manipol adalah dokumen
yang berisi tentang pokok dan program umum Revolusi Indonesia.
Pembangunan ekonomi Indonesia baru mulai dilaksanakan sejak 1961-1969
dengan dilaksanakannya program pembangunan nasional sistem
berencana dirasakan kehidupan masyarakat mulai membaik dan sejahtera.
Berbagai langkah dilakukan dan dikeluarkan Presiden Sukarno guna
menanggulangi masalah ekonomi masa ini adalah Deklarasi Ekonomi (DEKON)
tetapi upaya inipun gagal sebab bantuan dana dari IMF tidak juga dicairkan
(sebab Indonesia melakukan aksi Dwikora). Keadaan Indonesia semakin
diperparah dengan adanya pemberontakan oleh PKI sehingga keadaan ekonomi
Indonesia selama Orde Lama tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
Presiden Sukarno mengembangkan dan menerapkan sistem ekonomi
terpimpin di Indonesia yang dipengaruhi gagasan dan pemikiran komunisme
untuk menciptakan sosialisme versi Indonesia. Sementara itu, sistem
ekonomi liberal seperti yang dilakukan IMF ternyata sangat mempengaruhi
kehidupan ekonomi Indonesia.
Jadi sistem ekonomi komunisme yang berkembang di Uni Soviet
mempengaruhi sistem dan pembangunan perekonomian Indonesia pasca Perang
Dunia II. Pemerintah Orde Lama ingin supaya di Indonesia terwujud sebuah
masyarakat sosialis dan ini ditempuh dengan cara mengatasi atau melampaui
feodalisme tanpa melalui kapitalisme sehingga hasilnya Indonesia mengalami
kegagalan.
4. Indonesia masa Orde Baru (1969-1998)
Sistem ekonomi Indonesia masa Orde Baru (pasca gagalnya sistem ekonomi
terpimpin) tidak dapat terlepas dari pengaruh sistem ekonomi kapitalisme
(sistem ekonomi yang mengandalkan kekuatan, dinamika pasar dan kapital
(uang) sebagai motor penggeraknya).
Sistem tersebut terlihat dari adanya upaya penyusunan REPELITA, tahapan
pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang sampai tinggal landas.
Selama Orde Baru pembangunan hanya diarahkan demi pertumbuhan
ekonomi tanpa memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat sehingga
menimbulkan kerugian pada berbagai aspek kehidupan. Atas nama
pembangunan banyak tanah dirampas, hutan ditebang, dan modal hanya
bertumpuk pada segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan.
IMF dan Bank Dunia menjadi mitra pembangunan yang penting bagi
Indonesia. Kedua badan tersebut pada awalnya bertugas secara berkala mengatur
supaya pinjaman dapat dikembalikan oleh negara pengutang tetapi mereka tidak
mengontrol dan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi dan politik
sebuah negara.
Tetapi sejak 1980 kedua badan ini memperoleh kekuasaan yang tidak terbatas
sehingga mereka dapat mendikte negara-negara untuk mengubah tata
perekonomiannya kalau mau menerima bantuan IMF dan Bank Dunia. Sejak saat
itu dimulailah era neoliberalisme yang sama sekali tidak memberikan ruang
bagi campur tangan negara dalam mengatur dan mengelola perekonomian
semua diserahkan pada mekanisme pasar. Karena perubahan tersebut maka
memberikan dampak pula bagi Indonesia IMF dan Bank Dunia semakin
mendikte Indonesia seiring dengan meningkatnya utang luar negeri Indonesia
sehingga pada tahun 1998 mengalami keruntuhan ekonomi.
Sejak tahun 1998 perekonomian Indonesia dikendalikan oleh IMF dan Bank
Dunia. Hal ini terlihat dengan adanya privatisasi BUMN serta perusahaan milik
negara lainnya, mergernya banyak bank dan penghapusan dana-dana subsidi
(seperti BBM) yang mampu mendatangkan dampak buruk (negatif) bagi
Indonesia seperti banyaknya pengangguran, rakyat tidak mampu memenuhi
kebutuhan hidup, dsb. Jadi kebijakan ekonomi yang harus dijalankan di
Indonesia dengan mengikuti kebijakan IMF dan Bank Dunia sangat merugikan
rakyat Indonesia.
Inilah pengaruh langsung dari perekonomian dunia akibat Perang Dunia II
yang mempengaruhi sistem pembangunan perekonomian di Indonesia sampai
saat ini yaitu sistem kapitalisme dan neoliberalisme.

C. PENGARUH dalam KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI BAGI


INDONESIA
Sejak proklamasi Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya
Indonesia tidakmemihak kepada salah satu blok dan menempuh cara sendiri dalam
menangani masalah-masalah internasional. Sedangkan aktif artinya Indonesia berusaha
sekuat tenaga untuk ikut memelihara perdamaian dunia dan berpartisipasi meredakan
ketegangan internasional.
Politik ini dipilih dalam rangka menjamin kerjasama dan hubungan baik dengan bangsa
lain di dunia. Politik yang dicetuskan Mohammad Hatta ini dijalankan dari awal
terbentuknya Indonesia hingga saat ini meskipun dalam pelaksanaannya tidak sesuai
karena adanya pengaruh dengan perubahan politik di dunia.
Penyimpangan terhadap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dianggap
mulai muncul ketika Indonesia pada masa Kabinet Sukiman (1951) dengan
mengadakan pertukaran surat antara Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo dan Duta
Besar Amerika Serikat Merle Cochran dalam rangka mendapatkan bantuan dari
Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan protes sebab dianggap telah meninggalkan
politik bebas aktif dan memasukkan Indonesia ke dalam sistem pertahanan Blok
Barat.
Sementara itu pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I menitik beratkan pada
kerjasama antara negara-negara Asia-Afrika dengan menyelenggarakan Konferensi
Asia-Afrika. Kenyataan tersebut bukan berarti Indonesia akan membentuk blok
ketiga. Tujuan dibentuk organisasi ini adalah sebagai landasan dalam rangka
memupuk solidaritas Asia-Afrika dan menyusun kekuatanagar mendapatkan posisi
yang menguntungkan bagi bangsa Asia-Afrika di tengah percaturan politik
internasional.
Pada masa Burhanuddin Harahap (1955) politik luar negeri Indonesia lebih dekat
dengan Blok Barat, baik dengan Amerika, Australia, Inggris, Singapura dan
Malaysia. Indonesia mendapatkan bantuan makanan dari Amerika (US$
96.700.000).
Tahun 1956 untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menganut politik
bebas aktif maka presiden Soekarno mengunjungi Uni Soviet. Dan ditandatangani
perjanjian kerja sama pemberian bantuan ekonomi dengan tidak mengikat dari Uni
Soviet(US$ 100.000.000). Indonesia juga mengunjungi Cekoslowakia, Yugoslavia,
dan Cina. Indonesia juga mengirimkan pasukan perdamaian di bawah PBB yang
dikenal dengan Pasukan Garuda.
Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia turut mempelopori berdirinya
Gerakan Non Blok (1961) sejak saat itu Manifesto Politik (Manipol) menjadi dasar
pengambilan kebijakan luar negeri Indonesia sehingga dunia terbagi menjadi NEFO
(negara-negara komunis) dan OLDEFO (negara-negara kolonialis dan imperialis).
Indonesia termasuk dalam kelompok NEFO sehingga menjalin hubungan erat
dengan negara bok timur dan menjaga jarak dengan negara blok barat. Politik
tersebut selanjutnya berkembang semakin radikal menjadi politik mercusuar dan
politik poros. Politik Indonesia yang agresif selama masa Demokrasi Terpimpin
memboroskan devisa, inflasi menjadi tidak terkontrol terlebih dengan adanya
pemberontakan PKI 1965.
Politik pada masa Orde Baru lebih memperhatikan masalah stabilitas
regional akan menjamin keberhasilan rencana pembangunan Indonesia.
Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu dengan :
• Mempertahankan persahabatan dengan pihak barat
• Menjalankan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta pinjaman
luar negeri.
• Bergabungnya kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28
Desember 1966.
• Memperbaiki hubungan dengan sejumlah negara yang sempat
renggang karena adanya politik konfrontasi masa Orde Lama.
• Didirikan pula bentuk kerjasama regional ASEAN dalam rangka
menjaga stabilitas kawasan.
• Pada 1992 Indonesia menjad ketua Gerakan Non Blok tetapi pada
saat itu timbul pertikaian dan perpecahan di negara Yugoslavia (Serbia
menyerang Bosnia yang mayoritas beragama Islam).
• Indonesia menggunakan APEC untuk menentukan posisi
kepemimpinan Indonesia. Awalnya Indonesia tidak mau bergabung sebab takut
tidak mampu menghadapi liberalisasi perdagangan dan dipandang dapat
mengurangi rasa kerjasama dianatara negara-negara ASEAN tetapi setelah
berakhirnya Perang Dingin Indonesia bergabung dalam APEC. Dengan demikian
Indonesia siap untuk mengikuti perdagangan bebas bagi negara-negara
berkembang pada tahun 2020.

You might also like