You are on page 1of 3

c c

   


 

Fakta-fakta Suasana permainan tenis meja.

 Àermainan tenis meja bermula pada tahun 1880-an di Inggris. Saat itu, masyarakat kelas atas
Victoria menganggapnya sebagai hiburan seusai santapan malam.
* Àada Olimpiade Seoul 1988, tenis meja dipertandingkan untuk pertama kalinya di ajang olahraga yang
paling prestisius itu.
* Tenis meja menjadi sumber inspirasi bagi ÀONG, sebuah video game terkenal yang dirilis tahun
1972.
* Àada awal 1970-an, para pemain tenis meja Amerika Serikat diundang ikut serta dalam sebuah
turnamen di Republik Rakyat Cina. Àeristiwa ini mencairkan ketegangan hubungan antara kedua negara.
Istilah "Diplomasi Àing Àong" muncul ketika Àresiden AS Richard Nixon tak lama kemudian berkunjung
ke Tiongkok.
* Àada Kejuaraan Dunia 1936 di Àraha, dua pemain yang saling menerapkan pola bertahan/defensif
membutuhkan waktu lebih dari satu jam demi meraih satu poin.
* Uni Soviet melarang penduduknya bermain tenis meja pada 1930 hingga 1950 dengan alasan olahraga
tersebut berbahaya bagi mata manusia.

Àing pong itulah nama permainan tenis meja yang lebih di kenal dalam masyarakat.
Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat Cina,
namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping pong. Àermainan ping pong sama
dengan permainan badminton yaitu menggunakan raket, namun raket bola ping pong terbuat dari
papan dan dilapisi dengan karet atau sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke
asia melalui Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan
pelopor perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesia baru
dikenal pada tahun 1930. Àada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang
Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Àada tahun 1939 sebelum perang dunia ke II para
tokoh petenis meja indonesia mendirikan ÀÀÀSI (Àersatuan Àing Àong Seluruh Indonesia). Dan
sejak itu, Àerkembangan tenis meja di Indonesia hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat.

Àermainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usaha-usaha
terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu
diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952. Negara-negara Asia
sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis
meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia.
Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :

V 
      

kejuaran negara Tahun kejuaraan


1 Singapore 1952
2 Tokyo 1953
3 Singapura 1954
4 Manila 1957
5 Bombay 1960
6 Manila 1963
7 Seoul 1964
8 Singapura 1967
9 Jakarta 1969
10 Nagoya 1970

Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata
belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar
TTFA.Àada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DÀR Korea, dan Jepang
bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina.
Àada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari
16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DÀR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait,
Lebanon, Malasyia, Nepal, Àakistan, Àalestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan Vietnam. Sejalan
dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan pendahuluan di ubah statusnya
menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada
tanggal 7 Mei 1972. Àertemuan menerima komunike dan anggaran dasar serta memilih pengurus
ATTU.

Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di


selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972. Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia
telah:diselenggarakan:

Kejuaraan negara Tahun kejuaraan


1 Beijing 1972
2 Yokohama
3 Àyong-yang
4 Kuala lumpur
5 Calcuta
6 jakarta 1982

       

1. Untuk mempererat tali persahabatan antar pemain tenis meja dan rakyat dari negara-
negara dan wilayah di Asia dan untuk memperdalam hubungan persahabatan antar
masyarakat tenis meja dan pemain Asia dengan mereka dari benua-benua lain.
2. Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di Asia.
Dasar pokoknya adalah : persamaan hak serta saling hormat menghormati antar
sesame anggota uni, besar maupun kecil, serta konsultasi demokratik.
Sampai tahun 1982 ATTU telah mendapatkan 32 anggota penuh dari Asia dengan dua associate
member dari Oceania.Sekretariat ATTU di tempatkan di Beijing tempat domisilinya sekretasis
jendral bulletin ATTU dalam bahasa Inggris yangn sudah diterbitkan sejak tahun 1979.
ATTU mendapat pengakuan resmi sebagai satu-satunya wadah kontinental yang mengatur
petenis mejaan di Asia, dari ITTF pada tahun 1975 bertepatan dengan penyelenggaraan general
meeting ITTF ke 33 di Calcuta.

  
  

Àermainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Àada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Hanya
golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga
pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,
tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan ÀÀÀSI (Àersatuan Àing Àong
Seluruh Indonesia). Àada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta ÀÀÀSI
mengalamiperubahan nama menjadi ÀTMSI (Àersatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun
1960 ÀTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis
Federation of Asia).

Àerkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya ÀÀÀSI hingga sekarang bisa
dikatakan cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis
meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam
arena : ÀORDA, ÀON, ÀOMDA, ÀOSENI di tingkat SD, SLTÀ, SLTA serta pertandingan-
pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi
pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-
kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain
kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan
pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang
dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang
kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

You might also like