Professional Documents
Culture Documents
kom
Makalah
oleh
Kelompok : IV
Kelas : 3 IPA1
2. Halidasia
3. Heri Gunawan
4. Murni Nurdin
5. Susi susanti
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya, maka dari itu kami
meminta dengan hormat kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
demi kesempurnaannya.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
guru pembimbing dan berbagai pihak yang telah banyak membantu kami secara
material maupun spiritual atas penyusunan makalah ini.
PENYUSUN
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ……………………………………… 14
B. Saran ……………………………………… 15
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualang akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi
dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Rasa
ingin tahu dari remaja kadang-kadang kurang disertai pertimbangan rasional dan
pengetahuan yang cukup akan akibat lanjut dari suatu perbuatan. Daya tarik
persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu dianggap sebagai manusia dewasa,
kaburnya nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua
(dalam hal ini orang tua), berkembangnya naluri seks akibat kematangan alat-alat
kelamin sekunder, kurangnya informasi mengenai seks dari sekolah atau lembaga formal
serta berbagai informasi seks dan media massa yang tidak sesuai dengan norma yang
dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan
seks begitu kompleks dan menimbulkan gesekan-gesekan dengan orang tua atau
lingkungan.
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang
terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.
Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya
benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian
yang ketat.
Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa
sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal
ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama
dan pancasila. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari
freesex. Saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik
dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia
sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal yang tabu. Dari
sini kita dapat menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai
dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
B. Batasan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
H. Pengertian Seksualitas
Seksual dimulai dengan beberapa perubahan pubertas selama masa remaja dan
di lanjutkan seluruhnya dalam kehidupan dewasa. Dibandingkan dengan pembatasan
seksualitas pada periode ketika seseorang memulai aktivitas seksual, kita perlu
memikirkan definisi yang lebih tepat yang dikombinasikan dengan cara perkembangan
sikap seseorang dan perasaan tentang menjadi laki-laki atau perempuan; cara dia
berhubungan secara fisik dan emosional menjadi anggota jenis kelamin yang sama dan
yang berlawanan; dan bagaimana menyenangkan orang yang menjadi laki-laki atau
perempuan.
Kita semua tahu perbedaan dasar secara fisik antara tubuh laki-laki dab
perempuan. Selain itu, bahwa perasaan internal dari seksualitas bagaimana masing-
masing jenis kelamin memahami dirinya dan mengekspresikan sifat seksualnya secara
khusus-secara nyata berbeda antara laki-laki dan perempuan mengirimkan tanda sinyal
seksula yang berbeda-beberapa secara verbal,beberapa secara jasmaniah.Sinyal-sinyal
itu biasanya berubah-ubah sesuai dengan apakah orang-orang di sekitarnya laki-laki atau
perempuan.Namun,sulit untuk mengidentifikasikan atu menggambarkan bagaimana laki-
laki atau perempuan merasakannya sendiri kecuali melalui hal-hal yang berhubungan
dengan jenis kegiatan tertentu.
C. Pengertian Freesex
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas
karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan teman.
Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin
meningkat, dari 5% ada tahun 1980-an menjadi 20% di tahun 2000. telah dilakukan
penelitian mengenai gambaran pengetahuan remaja tentan seks bebas di Desa Paya
Bakung Dusun I B Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2006.
Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul.
Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam freesex? Tentunya banyak hal yang bertolak
belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena
dalam freesex itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.
Pacaran merupakan satu konsep yang sama dengan freesex. Dari sumber di atas
kita telah mengetahui bahwa freesex tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para
remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur (ikhtilat) antara lawan jenis,
akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran.
Kecintaan terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran buakanlah
wadah yang tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan
pula lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan, dan
cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa
gambaran dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung
pada pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta
melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan
suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di
sembarang tempat oleh wanita berbusana minim ? Hal-hal yang mengenaskan sekaligus
memalukan itu menjadi daftar persoalan yng melingkupi dunia cinta.
“Kecintaanmu kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad).
Lain halnya dengan seseorang yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti
seseorang yang berada jauh dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua aktifitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas
nama syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah,
zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia masih bisa
dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal shalih. Cara untuk
menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu dan menutup rapat-rapat
pintu zina.
Banyak hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh freesex. Ini semua telah
terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan kebebasan
dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit. Angka perceraian
sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya keluarga sebagai sendi
masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral. Wabah AIDS menebarkan
kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku masyarakat dalam freesex.
Apa yang terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam
bukunya ; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa
depan Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di
dalam syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di
atas pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam
pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka
lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan
menghubungkan fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi
yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Juka hal ini
dibiarkan, maka akan sangat berabhaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya
jika ummat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan
kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.
Penyakit menular seksual sampai saat ini ada lebih dari 30 macam penyakit. Yang
sering ditemui di indonesia adalah :
a. Gonore
c. Herpes Genital
1) Nyeri
2) Dapat ditularkan ke mata bayi baru lahir- buta
3) Dapat menyebabkan infeksi berat yang menyebabkan kematian pada janin
atau aborsi
4) Meningkatkan resiko terkena HIV/AIDS
d. AIDS
AIDS mempengaruhi individu yang homo seksual (tertarik pada jenis kelamin
yang sama) ataupun hetero seksual (tertarik pada lawan jenis). Kelompok yang paling
sering tertular oleh AIDS adalah laki-laki homo seksual; laki-laki dan perempuan yang
memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti, baik padahomo seksual maupun hetero
seksual; pengguna obat melalui suntikan; dan hemophilliacs (seseorang yang menderita
kelainan darah yang jarang yang memerlukan transfusi darah terus menerus). Kelompok
itu acap kali dinamakan kelompok beresiko tinggi terserang AIDS.
Pengetahuan remaja mengenai dampak seks bebas masih sangat rendah. Yang
paling menonjol dari kegiatan seks bebas ini adalah meningkatnya angka kehamilan
yang tidak diinginkan. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia dimana
20 persennya dilakukan remaja. Di Amerika, 1 dari 2 pernikahan berujung pada
perceraian, 1 dari 2 anak hasil perzinahan, 75 % gadis mengandung di luar nikah, setiap
hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran. Di Inggris 3 dari 4 anak hasil
perzinahan, 1 dari 3 kehamilan berakhir dengan aborsi, dan sejak tahun 1996 penyakit
syphillis meningkat hingga 486%. Di Perancis, penyakit gonorhoe meningkat 170%
dalam jangka waktu satu tahun. Di negara liberal, pelacuran, homoseksual/ lesbian,
incest, orgy, bistiability, merupakan hal yang lumrah bahkan menjadi industri yang
menghasilkan keuntungan ratusan juta US dolar dan disyahkan oleh undang-undang.
Lebih dari 200 wanita mati setiap hari disebabkan komplikasi pengguguran
(aborsi) bayi secara tidak aman. Meskipun tindakan aborsi dilakukan oleh tenaga ahlipun
masih menyisakan dampak yang membahayakan terhadap keselamatan jiwa ibu. Apalagi
jika dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion).
Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara
langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak
jangka panjang berupa mengganggu kesuburan sampai terjadinya infertilitas.
Secara psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri,
perasaan dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang
menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.
Pertama, dibunuh dengan cara yang sangat keji jika pelakunya seorang yang
telah menikah, dan terkadang dicambuk (hukuman ini bagi pelaku zina yang belum
menikah), terkadang digabungkan antara dua hukuman kepada pelakunya, yaitu pada
tubuhnya dengan cambukan dan pada hatinya dengan diasingkan dari negerinya selama
satu tahun.
Ada sebuah hadits dalam Shahihain bahwasanya datang seorang Arab gunung
kepada Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam, lalu berkata:
َ ْ ُي أ ِ ِ مَرأ َت
” عل َللى َ ن َ ،ذا َ هَ عَلى َ ً سي َ ن اب ِْنى َ و
ّ تأ ُ خب ِلْر ْ وإ ِن ّلَ ه ْ فَزَنى ِبا َ ( جيًرا ِ فا ) أ ِ ع َ ن َ كا ّ ِ ه! إ
ِ ل الل ْ س
ُ َيا َر
َ َ َ ِ عْللمِ ْ ل ال َ َ
ن
ّ يأ ْ ِ ون
ْ خب َُرْ فلأ َ هل ْ تأ ُ ْ سلأل َ ف َ ،( ةٍ َ ري ِ جاَ )ة ٍ َوِليدَ و
َ ِ غن َمَ ْ ن ال
َ م ٍ َ مائ
ِ ة ِ ِه ب
ُ ْ من
ِ ت
ُ ْ فت َدَيْ فاَ ،مَ ج
ْ اب ِْنى الّر
َ َ
مَ ج ْ ل الّر ِ جُ ة الّر ْ عَلى ا
ِ مَرأ َ ن ّ وأ َ ،م ٍ عاَ ب ُ ري
ِ غ ْ َ وتَ ة ِ ُجل ْد
ٍ َ مائ َ عَلى اب ِْنى َ “
“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya anak lelakiku bekerja kepada si fulan, lalu ia berzina
dengan istrinya. Diberitakan kepadaku bahwa anak lelakiku harus dirajam. Maka aku
membayar fidyah darinya dengan seratus ekor kambing dan seorang budak wanita.
Kemudian, aku bertanya kepada ulama dan mereka memberitahukan kepadaku bahwa
anak lelakiku harus dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Adapun
istri si fulan itu harus dirajam.“
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh aku akan menetapkan hukum di
antara kalian berdua dengan kitab Allah, ambillah kembali budak wanita dan kambing itu
olehmu adapun anak lelakimu harus dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu
tahun. Pergilah engkau wahai Unais kepada istri si fulan ini. Jika ia mengakui
(perbuatannya), rajamlah ia.” (Lalu, ia pun pergi kepada wanita tersebut dan wanita itu
pun mengakuinya. Maka Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam memerintahkan agar wanita
tersebut dirajam, lalu dirajamlah ia).
”Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.” (QS. An-Nuur [24]: 2)
Ketiga, Allah Subhaanahu wa ta’ala mewajibkan agar aib keduanya (para pelaku
zina) ditampakkan. Tidak diragukan lagi bahwasanya Allah Subhaanahu wa ta’ala Satir (
سسست ِي ٌْر
َ ), yang Maha Mencintai ketertutupan dan ‘Afuw (و
ّ فسس
ُ َ )ع, yang Maha Mencintai
ampunan. Akan tetapi, karena jelek dan kejinya perbuatan zina maka Allah Subhaanahu
wa ta’ala mewajibkan perkara tersebut sebagai akibat dari perbuatan menggauli orang
lain (yakni berzina). Allah Subhaanahu wa ta’ala pun memerintahkan agar hukuman ini
dilaksanakan di tempat yang terlihat oleh kaum mukminin, tidak boleh dilakukan di
tempat yang keduanya tidak terlihat oleh seorang pun. Hal ini (lebih mengena) untuk
kemaslahatan hukum dan hikmah dari sebuah pelarangan,
ن
َ مِني
ِ ؤ ُ ْ ن ال
ْ م َ م
ّ ة
ٌ ف َ ما
َ ِ طائ َ ه َ ع
ُ َ ذاب َ ْهد ْ َ ول ْي
َ ش َ
Adapun hukuman bagi pelaku zina yang sudah menikah diambil dari hukuman
Allah Subhaanahu wa ta’ala atas kaum Luth, yaitu dengan dihujani (dilempari) batu. Hal
ini dikarenakan persamaan zina dan liwat (homoseksual) dari segi kekejiannya. Maka kita
berlindung kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala dari perkara tersebut.
Kerasnya Derita Orang yang Dirajam Menunjukkan Akan Besarnya Dosa yang
Diperbuat Olehnya
Kepala dan matanya yang telah melihat apa-apa yang diharamkan oleh Allah
Subhaanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya `, dilempari…
Aduhai…inilah keadaan orang yang tidak merasa malu kepada Allah Subhaanahu
wa ta’ala . Dan sungguh sekarang warna pucat telah tampak, ia sangat malu untuk
menatap manusia karena merasa amat hina. Demi Allah Subhaanahu wa ta’ala , ini
adalah pemandangan yang sangat mengerikan. Setiap mata terbelalak melihatnya dan
setiap hati menjadi berdebar karenanya. Sesungguhnya ini adalah bencana, siksaan,
celaan, dan kehinaan.
ِ ّ ن الل
ه ِ في ِدي
ِ ة َ ْ ما َرأ
ٌ ف َ ه
ِ ِ كم ب ُ ْ وَل ت َأ
ُ ْ خذ َ
”Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
agama Allah.” (QS. An-Nuur [24]: 2)
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hubungan seks di luar pernikahan
menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab dan memunculkan rentetan persoalan
baru yang menyebabkan gangguan fisik dan psikososial manusia. Bahaya tindakan
aborsi, menyebarnya penyakit menular seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta
ketidakjelasan garis keturunan. Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan
kebebasan hanya akan merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh
dari sendi-sendi agama.
Aktifitas seksual pada dasarnya adalah bagian dari naluri yang pemenuhannya sangat
dipengaruhi stimulus dari luar tubuh manusia dan alam berfikirnya. Meminimalkan hal-
hal yang merangsang, mengekang ledakan nafsu dan menguasainya. Masa remaja
memang sangat memperhatikan masalah seksual. Banyak remaja yang menyukai
bacaan porno, melihat film-film porno. Semakin bertambah jika mereka berhadapan
dengan rangsangan seks seperti suara, pembicaran, tulisan, foto, sentuhan, dan lainnya.
Hal ini akan mendorong remaja terjebak dengan kegiatan seks yang haram.
Remaja juga harus bisa menjaga diri (isti’faaf). Hal ini mampu dilakukan pada
remaja yang mempunyai kejelasan konsep hidup dalam menjalani hidupnya. Orang tua
sejak usia dini harus menanamkan dasar yang kuat pada diri anak bahwa Alloh
menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Jika konsep hidup yang benar telah
tertanam maka remaja akan memahami jati dirinya, menyadari akan tugas dan
tanggung jawabnya, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungaanya. Kualitas akhlak
akan terus terpupuk dengan memahami batas-batas nilai, komitmen dengan tanggung
jawab bersama dalam masyarakat. Remaja akan merasa damai di rumah yang terbangun
dari keterbukaan, cinta kasih, saling memahami di antara sesama keluarga. Pengawasan
dan bimbingan dari orang tua dan pendidik akan menghindarkan dari freesex, komitmen
terhadap aturan Alloh baik dalam aurot (pakaian), pergaulan antar lawan jenis,
menghindari ikhtilath dan sebagainya.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, kami harapkan kepada rekan-rekan semua agar
dapat menghindari freesex, karena dampaknya sangat buruk baik secara fisik maupun
psikologis. Dan kami harapkan kepada pemerintah agar dapat menanggulangi kasus
tersebut.