You are on page 1of 18

I.

LATAR BELAKANG

Kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu,
produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan
konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang
digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk
yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang
diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu
perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka
promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam
mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak
mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa
harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan
perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
v Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
v Memberitahukan legunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat
serta cara penggunaanya.
v Memperkenalkan barang atau jasa baru
Maka dari itu perusahaan harus melaksanakan promosi dengan strategi
yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus
sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang
tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh dari kegiatan promosi yang
dijalankan perusahaan.
Kita ketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu
mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang
sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran
khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas

5
dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau peluan pada beberapa sasaran pasar.
Melihat pentingnya stratrgi pemasaran terhadap peningkatan volume
penjualan perusahaan, maka penulis tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik
tersebut dalam penulisan ini.

5
II. PERMASALAHAN

Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran


dalam perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja,
dalam kenyataannya pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek
keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dari keinginan
pelanggan guna menghasilkan laba.
Dahulu pemasaran dianggap sebagai “usaha penjualan atas apa yang
dimiliki”, namun pemasaran pada dewasa ini berfokus pada “usaha pemilikan atas
apa yang dapat dijual”. Dengan demikian, setiap program pemasaran harus diawali
dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan. Pemasaran harus berorientasi pada
pelanggan, bukan pada produk, dari perusahaan yang mengabaikan perspektif ini
bisa dianggap kesulitan besar.

Sebagian besar dari perusahaan masih cemas tentang bagaimana


memasarkan produk mereka. Perusahaan dalam masa kekurangan akan tetap
merasakan bahwa pemasaran bukan hal yang mudah. Pertimbangan-pertimbangan
pemasaran tetap merupakan faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan di sebuah perusahaan.

5
III. TINJAUAN PUSTAKA

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut


(Jain, 1990, p. 10) :

a. Sumber daya yang dimiliki terbatas

b. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi

c. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi

d. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan anat bagian sepanjang


waktu

e. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif

Menurut Stoner dan Freeman (1992, pp. 194-196) konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu (1) dari perspektif apa
yang suatu organisasi ingin lakukan ( intends to do ), dan (2) dari perspektif apa
yang organisasi akhirnya lakukan ( eventually does ).

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk


mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam mencari
pemecahan atas masalah yang timbul.

Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang


diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

5
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain.
Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
Tull dan Kahle (1990, p. 25) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat
fundamantal yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang
dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut.

Menurut Corey (dalam Dolan, 1991, p. 71), strategi pemasaran terdiri dari
lima elemen yang saling terkait :

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani.

2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual,


pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.

3. Penetapan biaya, yaitu menentukan harga yang dapat menceminkan


nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu saluran wholesale dan retail yang dilalui


produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakan.

5. Komunikasi pasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal


selling, dan public relation.

Definisi agribisnis yang sempit dan tradisional hanya menunjuk pada para
produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian.

Sering pula ditemukan bahwa agribisnis diartikan sebagai perdagangan atau


pemasaran hasil pertanian.

Dewasa ini pandangan tentang agribisnis yang secara umum dianggap tepat
sudah semakin luas. Menurut pandangan ini, agribisnis mencakup semua kegiatan

5
mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian (farm suplies) sampai dengan tata
niaga produk pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya.

Menurut Arsyad, dkk (1985), yang dimaksud dengan agribisnis adalah suatu
kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai
produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan
pertaniandalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang
menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan
pertanian.

IV. PEMBAHASAN

A. Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran strategik memadukan semua kegiatan dan sumber daya


bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba.
Rencana tersebut terdiri dari lima jenis keputusan pemasaran yang harus saling
melengkapi. Bidang-bidang keputusan ini sering disebut sebagai bauran pemasaran
atau marketing mix.

5
a. Keputusan Pasar yang Menyeluruh

Keputusan pasar yang menyeluruh berkisar pada analisis yang tuntas atas
target atau sasaran serta kebutuhan pelanggan dan lingkungan yang bersaing. Dalam
agribisnis modern dilengkapi oleh alat bantu seperti penelitian pasar, segmentasi
pasar, dan penetrasi pasar.

Penelitian Pasar

Penelitian pasar bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan daya beli


pelanggan. Penelitian pasar dapat didasarkan pada teknik statistik yang rumit, tetapi
bisa juga hanya dengan mengadakan wawancara dan pengamatan secara informal.
Tetapi apapun cara yang digunakan, penelitian tersebut harus menghasikan informasi
yang obyektif dan analitis untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan dasar.

Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan pengelompokan pelanggan ke dalam segmen-


segmen atau katagori berdasarkan karakteristik yang bersesuaian. Dengan menyadari
karakteristik umum, kebutuhan, dan motif pembelian yang lazim terdapat pada setiap
segmen khusus di seluruh pasar, agribisnis dapat merancang strategi khusus
pemasaran yang dapat memikat segmen khusus yang akan dilayani.
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Program
pemasaran untuk segmen pasar agribisnis yang telah ditargetkan dianggap jauh lebih
produktif ketimbang teknik pemasaran massal yang dimaksudkan untuk melayani
keseluruhan pasar.

Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar berkaitan dengan ketangguahan suatu perusahaan di segmen
pasar tertentu. Setiap perusahaan harus berkonsentrasi yang optimal kepada segmen
yang dipilih karena sumber daya yang terbatas harus digunakan pada bidang yang
paling produktif. Keputusan mengenai segmen terbaik yang harus dilayani secara
optimal tergantung pada jenis produk, sifat persaingan, ukuran perusahaan, dan
faktor-faktor lainnya.

5
Ada perusahaan yang memutuskan untuk berkonsentrasi pada satu bidang
saja karena merasa bahwa pemusatan segala usaha pada satu kelas pelanggan akan
mempelancar kerja dan menghalangi munculnya pesaing baru. Banyak faktor yang
harus diperhitungkan dalam menetapkan penetrasi pasar, termasuk ukuran, lokasi,
pengalaman, dan persaingan. Tetapi, apabila satu atau beberapa segmen telah
ditargetkan, maka agribisnis yang bersangkutan harus berkonsentrasi pada produk
yang akan berhasil di segmen tersebut.

b. Keputusan Mengenai Produk


Keputusan mengenai produk merupakan keputusan agribisnis paling nyata.
Bauran produk, keanekaragaman dalam suatu lini produk, serta karakteristik khusus
dari setiap produk yang dijual harus ditetapkan. Produk yang dipadukan dalam
bauran produk harus saling melengkapi, baik dalam saluran pemasaran maupun
dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan, sehingga perusahaan dapat menikmati
manfaat penuh dari efisiensi pemasaran.

Pola Penyerapan dan Penyebaran Produk


Cara yang ditempuh pelanggan dalam menyerap teknologi, produk, atau jasa
yang baru merupakan hal yang penting dalam untuk strategi pemasaran perusahaan.
Pola penyerapan penyebaran produk baru diteliti oleh E.M Rogers dengan
menggunakan bibit jagung hibrida sebagai contoh. Rogers menyatakan bahwa
gagasan-gagasan disebarkan melalui pasar dalam tahap-tahap yang sistematik.
1. Kesadaran
Pada tahap ini, masyarakat telaah mendengar tetang produk tersebut tetapi
belum mendapat informasi yang memadai untuk mengambil keputusan pembelian.
2. Minat
Pelanggan yang mampu cukup tertarik untuk memilih produk tersebut.
3. Evaluasi
Pelanggan memutuskan apakah akan mencobaproduk tersebut.
4. Percobaaan
Pelanggan mengambil sampel dari produk tersebut.
5. Penyerapan/pemakaian
Pelanggan menggunakan produk tersebut secara teratur.

5
Ketika gagasan atau teknologi baru diperkenalkan ke pasar, Rogers melihat
bahwa hal itu akan diserap secara sistematik dengan semakin banyaknya pemakai
yang menyerapnya. Dia mengelompokkan para pemakai ke dalam lima kategori
menurut kecepatan mereka dalam menyerap.
a. Penelitian Rogers menyatakan bahwa jumlah pembaharu (innovator)
sangat kecil, barangkali kira-kira 2,5% dari suatu pasar. Pembaharu adalah orang
yang berjiwa petualang yang ingin gagasan baru.
b. Penyerap dini (early adopter), dengan jumlah sekitar 13,5% dari suatu
pasar, adalah anggota masyarakat yang menyarap gagasan baru dengan cepat tetapi
secara hati-hati. Mereka seringkali menjadi pemrakarsa utama di dalam komunitas
dan sangat penting bagi agribisnis.
c. Mayoritas awal (early majority), dengan jumlah sekitar 34% dari suatu
pasar, merupakan anggota masyarakat yang penuh dengan pertimbangan.
d. Mayoritas akhir (late majority), dengan jumlah sekitar 34% cenderung
bersikap skeptis terhadap gagasan baru, dan hanya akan menyerapnya apabila telah
melihat banyak bukti pendukung.
e. Pencorot (laggards), dengan jumlah kira-kira 16% merupakan anggota
masyarakat yang begitu terpaku pada tradisi dan memerlukan waktu yang
sedemikian lama untuk menyerap gagasan baru.

c. Keputusan Mengenai Harga


Penetapan harga merupakan keputusan pemasaran yang sangat menentukan
karena berpengaruh besar terhadap hasil penjualan (pendapatan). Pengaruh tersebut
berlangsung dalam dua cara, yaitu :
1. Harga sebagai komponen persamaan pendapatan, mempunyai dampak atas
pendapatan (Pendapatan = harga x kuantitas penjualan).
2. Tingkat harga itu sendiri sangat berpengaruh terhadap kuantitas penjualan,
yaitu melalui mekanisme fungsi permintaan.
Beberapa keputusan harga memerlukan metode matematik yang sangat rumit,
sementara keputusan lain hanya berpedoman pada petunjuk praktis yang sederhana
serta penilaian intuitif. Beberapa metode yang lazim digunakan dalam menetapkan
harga, yaitu:
a. Penetapan harga berdasarkan biaya

5
Penetapan harga berdasarkan biaya atau penetapan harga yang lebih besar
dari biaya (cost plus) adalah cara penetapan biaya yang sederhana, yaitu hanya
dengan menambahkan marjin tetap kepada biaya dasar masing-masing produk atau
jasa. Marjin ini dimaksudkan untuk menutup biaya overhead dan biaya penanganan
dan sisanya atau akan merupakan laba. Persoalan utama dengan penetapan harga ini
adalah kesuliatan dalam mengalokasikan biaya tetap atau overhead kepada produk
atau jasa tertentu.
b. Penetapan harga berdasarkan ROI
Metode ini dimulai dengan penetapan biaya produk yang dilanjutkan dengan
penambahan suatu jumlah yang memadai untuk menghasilkan ROI (pengembalian
atas investasi). Kelemahan metode ini adalah pengasumsikan atas volume penjualan
yang tetap, padahal dalam kenyataannya penjualan sedikit banyak dipengaruhi oleh
harga.
c. Penetapan harga bersaing
Metode penetapan harga bersaing pada hakikatnya mendasarkan harga pada
harga pesaing. Artinya, harga produk perusahaan mengikuti harga rata-rata yang
berlaku di pasar atau mengikuti harag pesaing utama (pasaing kepala). Metode ini
tepat untuk digunakan apabila struktur biaya perusahaankecl lebih baik jika
dibandingkan dengan perusahaan besar atau perusahaan itu sedemikian kecil
sehingga tidak menjadi ancaman bagi perusahaan besar.
d. Penetapan harga berdasarkan KTO
Penetapan harga berdasarkan KTO (kontribusi terhadap overhead)
merupakan suatu metode yang bertujuan mendorong penjualan ekstra dengan
menjual produk tambahan yang melebihi jumlah proyeksi penjualan, dengan harga
sedikit di atas tambahan biaya tunai untuk menangani produk tersebut. Metode ini
mengasumsikan bahwa biaya overhead akan dibebankan kepada proyeksi penjualan
normal, sehingga apabila produk tambahan dapat terjual di atas biaya variabel, maka
hal itu akan inkut menaggung biaya overhead dan menghasilkan laba tambahan.
e. Penetapan harga penetrasi
Strategi penetapan harga penetrasi menawarkan produk dengan harga rendah
untuk membuka pasar seluas mungkin dan mendapaykan konsumen yang cepat atas
produk yang bersangkutan. Pada umumnya produk strategi ini digunakan untuk
memperkenalkan produk baru ke pasar, khususnya produk yang peka terhadap harga
dan harus dijual dalam jumlah besar guna mengurangi biaya.

5
f. Potongan harga
Potongan harga atau diskon merupakan pemberian kepada pelanggan
pengurangan dari harga yang diumumkan atau dari daftar harga karena alasan
tertentu. Potongan harga berdasarkan volume penjualan dan menurunkan biaya per
unit. Potongan dapat diberikan setiap kali pelanggan membeli, tatapi lazimnya
jumlah pembelian tersebut diakumulasikan untuk periode tertentu dan rabat untuk
keseluruhan akan diberikan pada akhir periode.

d. Keputusan Mengenai Promosi


Kegiatan promosi dalam agribisnis dirancang untuk mencapai satu tujuan,
yaitu menjual lebih banyak produk atau jasa. Strategi pemasaran menghimpun
berbagai metode untuk menyediakan informasi kepada para pelanggan dan
meyakinkan mereka agar membeli. Strategi ini pada dasarnya merupakan proses
komunikasi yang ditujukan untuk memodifikasi perilaku pelanggan ke arah
pengambilan keputusan yang posifif dalam pembelian. Promosi biasanya dilakukan
dengan cara :
a. Iklan
Iklan merupakan komunikasi massal dengan para pelanggan potensial,
biasanya melalui media komunikasi umum. Iklan berfungsi untuk menimbulkan
kesadaran akan produk bersangkutan sehingga mempermudah usaha penjualan
perseorangan, memberikan suatu suatu tingkat kredibilitas kepada produk,
memotivasi pelanggan untuk mencari produk atau sekurang-kurangnya untuk
mengingtkan akan adanya produk, serta sebagai alat pendidikan yakni membantu
pelanggan dalam belanja lebih jauh mengenai produk dan kegunaanya.

b. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan program dan penawaran khusus yang
dirancang untuk memikat para pelanggan yang tertarik agar mengambil keputusan
pembelian yang positif. Keanekaragaman metode ini hampir tidak terhitung
jumlahnya, dan banyak yang digunakan pada sebagian besar agribisnis guna
mendukung kegiatan penjualan perorangan.
c. Usaha penjualan perorangan

5
Pada titik tertentu dalam proses pemasaran, penjualan harus dilakukan dan
hak milik atas produk harus dialihkan. Pada kebanyakan agribisnis, tenaga
penjualan berusaha memainkan peranan penting dalam proses promosi. Usaha
mempromosikan produk memlalui tenaga penjualan menghasilkan dampak yang
paling luwes dan yang paling memungkinkan karena wiraniaga atau tenaga
penjualan dapat menyesuaikan promosi terhadap kebutuhan peroranagan apabila dia
bertindak efektif.

e. Keputusan Mengenai Tempat


Setiap agribisnis harus menetapkan cara untuk memindahkan produknya
kepada pelanggan. Saluran pemasaran merupakan jalan yang sistematik untuk
mengalihkan produk yang sesungguhnya serta hak pemilikan seefisien mungkin.
Pada umumnya, agribisnis yang mandiri yang dikenal sebagai perantara (middlemen)
memperlancar pengalihan hak milik dan produk. Namun ada kalanya pengusaha
manufaktur merasa lebih efisien jika melakukan penjualan langsung kepada
konsumen.
Distribusi fisis
Kaputusan mengenai distribusi fisis mempunyai kepentingan khusus pada
sebagian besar agribisnis karena banyak sekali perbekalan usaha tani yang bersifat
bulky (merupakan suatu tumpukan besar) dan diperlukan secara musiman. Produk
dalam tumpukan besar besar harus dipecahkan dalam dalam jumlah yang telah
ditentukan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pengusaha tani secara cepat
selama masa sibuk. Banyak distribusi fisis memerlukan peralatan khusus dan tenaga
ahli. Tentu saja distribusi fisis pada semua tingkat menghabiskan banyak biaya
pemasaran dan sangat penting bagi agribisnis.

Distribusi pasar
Keputusan mengenai distribusi pasar berkaitan dengan pemilik dan
pengendali produk dalam proses pemindahannya kepada pelanggan. Hal ini
mempunyai implikasi penting terhadap cara pelaksanaan fungsi pemasaran. Ada tiga
sistem dasar yang digunakan oleh sebagian besar agribisnis. Setiap sistem berbeda
dalam hal taraf dan jenis keterlibatan perantara.

5
a. Sistem distribusi langsung dari manufaktur, pengusaha pabrik menjual
langsung kepada pengusaha tani.
b. Sistem distribusi dealer, pengusaha pabrik menjual produknya kepada
dealer yang pada gilirannya menjualnya kembali di pasar lokal.
c. Sistem perantara atau penyalur, menggunakan baik penyalur perantara atau
pedagang borongan maupun dealer untuk memasarkan produk kepada kepada
pengusaha tani.

B. Siklus Hidup Produk


Siklus kehidupan produk berkaitan dengan penjualan dan laba suatu produk
atau jasa sepanjang suatu periode. Fase dalam seklus kehidupan produk di mulai dari
pengembangan dan pengenalan awal sampai penyingkiran pruduk dari pasar.
1. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan adalah periode pelaksanaan anlisi pasar. Pada fase ini
startegi produk serta strategi pasar sama-sama di kembangkan. Tidak ada pendapatan
yang dihasilakan , tetapi banyak pengeluaran untuk mengembangkan produk dan
pasar. Misalnya, dalam periode ini makanan kelinci yang baru d teliti, di formulasi,
dan di uji sambil mengadalan perencanaan untuk memperkenalkannya di pasar.
2. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan adalah periode peluncuran pertama produk baru di pasar.
Produk sama sekali belum di kenal pasar sehingga di perlukan waktu untuk
menyebarkan produk ke beberapa pasar dan mengisi saluran penjualan. Beberapa hal
yang di perlu di lakukan produsen sehubungan dengan produk barunya, yaitu
1. Menimformasikan kepada pembeli potensial akan adanya produk baru dan
belum di kenal.
2. Membujuk untuk mencoba produk.
3. Mengamankan distribusi ke took eceran.
Biaya untuk perkenalkan produk tinggi kerena usaha promosi yang gencar,
terus menerus dan tawaran khusus kepada para dealer agar bersedia menangani
produk tersebut. Sedangkan pertumbuhan penjualan rendah. Akibatnya, perusahaan
masih memperoleh laba negatif (rugi) setelah beberapa lama kemudian, produk
mulai menghasilkan laba meskipun kecil.

5
Pesaing dalam industri sedikit dan produsen memproduksi bentuk dasar
produk karena pasar belum siap untuk perbaikan produk. Perusahaan memfokuskan
penjulan pada pembeli yang paling siap untuk membeli.
3. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan adalah periode perkembangan atau ekspansi secara
cepat. Tahap ini dengan peningkatan yang cepat dalam penjulan. Pemakaian awal
menyukai produk tersebut dan konsumen mayoritas mulai membeli produk itu.
Perusahaan mempertahankan promoi mereka pada tingkat yag sama atau sedikit
lebih besar untuk menghadapi persaingan dan untuk menghadapi persaiangan dan
untuk terus menerus mendidik pasar. Penjualan meningkat sangat cepat. Laba dan
harga cendrung bertahan atau naik sedikit, karena perusahaan masih berusaha
memikat pelanggan. Setelah distribusi di perluas, pasar produk makin luas dan laba
meningkat cepat karena biaya tetap per unit makin kecil. Kenaikan laba mengundang
pesaing baru. Pesaing mulai tertarik untuk memasuki pasar, tertarik dengan
kesempatan produksi dan laba. Mereka memeperkenalkan produk baru dan
memperluas distribusi. Oleh karena itu, keterbatasan pasar dan kehadiran produk
baru akan memperlambat pertumbuhan dan memperkecil tingkat kenaikan laba.
4. Tahap Pematangan
Di tandai dengan pertumbuhan penjulan yang lambat atau mungkin agar
menurun karena pasar mulai jenuh, tahap ini berlangsung lebih lama daripada tahap-
tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi manajemen. Penjualan
lambat karena pelanggan potensi telah di tampung dan pesaing telah memasuki pasar
yang di anggap hanya penyerap akhir dan penggantian produk yang telah habis pakai
bagi pengguna tetap.
Kemunduran tingkat penjualan mengakibatkan kelebihan kepastian dalam
indutri. Kelebihan kapsitas ini mendorong semakin ketatnya pesaiang. Mereka sering
terlihat dalam penurunna harga dan pendapatan harga di luar daftar. Pada akhirnya
industri terdiri atas pesaing yang kokoh yang dorongan dasar untuk memperoleh
keuntungan kompetitf.
Tahap kemapanan dapat di bagi tiga fase yaitu sebagi berikut :
a. Tahan kemapanan tumbuh, di mana tingkat pertumbuhan penjulan mulai
menurun. Tidak ada saluran baru yang dpat di isi waktu beberapa pembeli masih
memasuki pasar.

5
b. Tahap kemapanan stabil, di mana penjulanan merata dan sebagainya besar
konsumen potensial telahmencoba produk tersebut. Penjulan kedepan di tentukan
oleh pertumbuhan populasi penduduk dan permintaan penggantian.
c. Tahap kemapaman goyah, di mana penjulana absolute mulai menurun dan
pelanggan mulai berralih ke produk lain dan substitusinya.
5. Tahap Penurunan
Tahap ini ditandai dengan penurunan penjulan, baik secara cepat atau lambat
atau bahkan penjulan nol. Penjulan menurun karena perkembangan teknologi, atau
bahkan penjulana nol. Penjulan menurun karena perkembangan teknologi perubahan
serta selera konsumen, pengembangan produk baru, atau mengingkatnya persaingan.
Akibatnya, perusahaan kelibihan kapasitas. Hal ini memicu terjadinya perang harga.
Perusahaan yang menghadapi tahap ini di sarankan untuk mengindentifikasi
produk lemah dan menentukan strategi pemasaran.
Dalam studi strategi perusahaan di industri yang mengalami kemunduran,
Harrigen membedakan 5 strategi mundur yaitu sebagi berikut.
1. Meningkatkan tingkat investasi perusahaan untuk mendominasi atau
memperkuat posisi kompetitif.
2. Mempertahankan tingkat investasi perusahaan sampai ketidakpastian
mengenai industri terpecahkan.
3. Mengulagi tingkat investasi perusahaan secara selektif.
4. Menuai atau memeras investasi perusahaan untuk memperoleh kas
secepat-cepatnya. Melepaskan bisnis secepatnya dengan menjual asset. Jika
perusahaan memiliki antara menuai dengan melepas strateginya sedikit berbeda.
Strategi menuai memerlukan penurunan biaya produk secara bertahap dan sementara
itu mencoba untuk mempertahankan penjualannya menuai pada dasarnya dapat
meningkatkan arus kas perusahaan saat ini, asalkan penjulan tidak ambruk.menuai
akhirnya membuat suatu bisnis tidak bernilai.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran adalah
sebagai alat fundamantal yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
sasaran tersebut. Rencana pemasaran yang harus dilakukan adalah

a. Keputusan pasar yang menyeluruh


b. Keputusan mengenai produk
c. Keputusan mengenai harga
d. Keputusan mengenai promosi
e. Keputusan mengenai tempat
Siklus kehidupan produk berkaitan dengan penjualan dan laba suatu produk
atau jasa sepanjang suatu periode.
a. Tahap pengembangan
b. Tahap perkenalan
c. Tahap pertumbuhan
d. Tahap pematangan
e. Tahap penurunan
B. Saran
Manajer pemasaran harus menganalisis pasar secara cermat dengan
mengidentifikasi berbagai segmen atau kelas pelanggan yang mempunyai
karakteristik yang unik sehingga program pemasaran dapat disesuaikan terhadap
segmen utama. Keputusan mengenai produk menentukan produk atau jasa yang akan
ditawarkan

VI. DAFTAR PUSTAKA

5
Downey, W. David dan Steven P. Erickson. 1987. Manajemen Agribisnis. Jakarta :
Erlangga.
Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Indeks.

5
5

You might also like