You are on page 1of 2

Artikel : Zakat Mal

Disampaikan oleh : Ma’ruf Ibnu Ihsan

ZAKAT EMAS DAN PERAK

Hukumnya wajib berdasarkan dalil berikut:

Al-Qur’an: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih.” (At-Taubah: 34). Dan yang dimaksudkan emas dan perak di sini
adalah uang, karena adanya kalimat ‫ل ُينفُقونها‬
َ ‫ َو‬dan yang diinfakkan adalah uang.

As-Sunnah: “Tidak ada seorangpun yang memiliki emas dan perak kemudian tidak
membayar haknya, maka pasti di hari kiamat akan dibentangkan untuknya bentangan api,
kemudian dipanaskanlah emas peraknya itu di jahannam, kemudian diguyurkan ke lambung,
dahi, dan punggungnya. Setiap kali dingin dikembalikan lagi baginya pada hari yang panjang
seharinya sekitar lima puluh ribu tahun, sehingga ia diputuskan di antara para hamba, sehingga
diketahui jalannya ke surga atau ke neraka.” (Muslim)

Sebagaimana telah disepakati oleh ulama tentang kewajiban zakat dua jenis mata uang ini
(emas dan perak) di sepanjang masa. Dan di antara hikmahnya adalah mendorong perputaran
harta dan pengembangannya sehingga tidak habis dimakan zakat.

Persentasenya

Emas dan perak zakatnya sebesar 2,5 % sesuai dengan hadits Rasulullah saw: “Dalam
riqqah ada zakatnya seperempatnya sepersepuluh”. Riqqah adalah uang dari perak. Hikamah
keringanan prosentase zakat ini adalah karena zakat emas dan perak diwajibkan pada modal
bersama dengan keuntungan, meskipun tidak beruntung. Dan tidak hanya pada keuntungan saja.

Nishabnya

Nishab perak sebesar 200 dirham, tanpa ada perbedaan pendapat, sesuai dengan
hadits Rasulullah saw., “Tidak wajib zakat bagi waraq yang kurang dari 5 wiqyah.” (Muslim. Al-
waraq adalah uang dirham yang menjadi alat tukar, dan 1 wiqyah berjumlah 40 dirham).

Sedangkan nishab emas berjumlah 20 dinar, atau 20 mitsqal, seperti pendapat jumhurul
ulama, termasuk empat madzhab, bersandar pada beberapa hadits dan atsar yang saling
menguatkan satu dengan yang lain. Demikian juga ijma’ sahabat dan orang-orang sesudahnya.
Di antara hadits yang menjadi pegangan adalah hadits Ali bin Abi Thalib r.a., ” Jika kamu
memiliki 200 dirham dan sudah melewati masa satu tahun, maka wajib mengeluarkan zakatnya 5
dirham. Dan kamu tidak wajib zakat emas sehingga berjumlah 20 dinar. Jika kamu memiliki 20
dinar dan sudah melewati masa satu tahun, maka wajib mengeluarkan zakatnya setengah dinar.”
(Abu Daud, dan disahihkan oleh Ibnu Hazm, dan meng-hasan-kannya Al-Hafizh Ibnu Hajar
dalam Bulughul Maram). Dr. Yusuf Qardhawi men-tahaqiq- dalam bukunya Fiqhuzzakat nilai
dirham dan dinar syar’i dengan ukuran modern, seperti ini: 1 Dirham = 2,975 gr, 1 dinar = 4,25
gr. Dari data ini, maka nishab perak sebesar: 2,975 x 200 = 595 gr dan nishab emas: 4,25 x 20 =
85 gr.

Syarat wajib zakat

1. Telah mencapai satu nishab pada seorang pemilik.

2. Telah melewati masa satu tahun, maka uang dikeluarkan zakatnya setahun sekali.

3. Setelah membayar hutang. Sebab, jika habis atau berkurang untuk membayar hutang, maka
tidak wajib zakat.

4. Telah lebih dari kebutuhan pokok. “Sebab tidak wajib zakat kecuali dari orang kaya.”

CONTOHNYA

Adapun nisab emas sebesar 20 Dinar (85 gram), dengan haul selama satu tahun dan kadar 2,5%.
Artinya bila seorang muslim memiliki emas sebesar setidaknya 20 Dinar (85 gram) selama satu
tahun ia wajib membayar zakat sebesar 2,5% .

Emas yang tidak terpakai

Yang termasuk dalam kategori ini adalah emas yang tidak digunakan sehari-hari baik sebagai
perhiasan atau keperluan lain (disimpan).

Contoh perhitungan zakatnya sebagai berikut: Fulan memiliki 100 gram emas tak terpakai,
setelah genap satu tahun maka ia wajib membayar zakat setara dengan 100 X 2,5 % = 2,5 gram
emas. Jika harga emas saat itu adalah Rp 100.000 maka ia dapat membayar dengan uang
sebanyak 2,5 X 100.000 = Rp 250.000.

Sebagian emas terpakai

Emas yang dipakai adalah dimaksudkan dalam kondisi wajar dan jumlah tidak berlebihan. Atas
bagian yang terpakai tersebut, tidak diwajibkan membayar zakat.

Contoh perhitungan zakatnya sebagai berikut: Seorang wanita mempunyai emas 120 gr, dipakai
dalam aktivitas sehari-hari sebanyak 15 gr. Maka zakat emas yang wajib dikeluarkan oleh wanita
tersebut adalah 120 gr - 15 gr = 105 gr. Bila harga emas Rp 70.000,- maka zakat yang harus
dikeluarkan sebesar : 105 x 70.000 x 2,5 % = 183.750

You might also like