You are on page 1of 7

Coelenterate

Tujuan: setelah mempelajari kegiatan ini anada diharapkan dapat membedakan


antara polip dengan medusa, menyebutkan paling sedikit 2 contoh Coelenterata,
menjelaskan daur hidup Scyphozoa, menjelaskan peranan Coelenterata pada
ekosistem laut.

Uraian

Setelah mempelajari Porifera dengan baik, maka kegiatan belajar Anda dapat
dilanjutkan pada materi Coelentarata.

Seperti hewan Porfera, maka Coelentarata pun umumnya hidup di laut, kecuali
beberapa jenis dari Hydrozoa yang hidup di air tawar. Arti dari Coelentarata
adalah koilos yakni rongga dan anteron berarti usus. Jadi Coelentarata dapat
diarikan hewan yang memiliki rongga usus.

Pernahkah Anda menemukan hewan Coelentarata? Bila Anda berjalan-jalan di


pantai, berperahu di laut, atau mengunjungi taman laut, Anda akan melihat atau
menemukan hewan berbentuk karang, menyerupai bunga mawar, dan ada hewan
yang melayang-layang di laut sebagai parasut seukuran mangkung/piring. Itu
semua adalah hewan yang termasuk Coelentarata.

Coelentarata merupakan golongan hewan diploblastik, karena tubuhnya tersusun


atas dua lapisan sel, yaitu ektodermis (epidermis) dan gastrodermis
(endodermis). Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan non seluler
disebut mesoglea, dan pada lapisan ini tersebar sel-sel saraf

Pada lapisan ektodermis terdapat sel knidoblast. Di dalam knidoblast terdapat


nematokist (paling banyak pada tentakel) yaitu alat yang berfungsi untuk
melumpuhkan dan mempertahankan diri dari musuhnya, disebut juga alat
penyengat.

Bentuk Tubuh Coelentarata

Dalam siklus hidupnya pada umumnya Coelentarata mempunyai dua bentuk


tubuh, yaitu Polip dan Medusa.

Polip adalah bentuk kehidupan Coelentarata yang menempel pada


a.
tempat hidupnya. Tubuh berbentuk silindris, bagian proximal melekat
dan bagian distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang
membentuk koloni memiliki beberapa macam bentuk (polimorfisme).
Misalnya yang berbeda fungsinya yakni ada polip untuk pembiakan
yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan yakni
gastrozoid.

Medusa adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti


b.
lonceng yang dapat berenang bebas.

Setiap hewan Coelentarata mempunyai rongga gastrovaskuler. Rongga


gastrovaskuler Coelentarata bercabang-cabang yang dipisahkan oleh
septum/penyekat dan belum mempunyai anus. Reproduksi atau
perkembangbiakan dapat dilakukan secara aseksual dan seksual.
Gambar 5. Struktur tubuh Coelentarata (a) bentuk polip (b) nematokis

Klasifikasi Coelentarata

Filum Coelentarata dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas Hydrozoa, Scyphozoa dan
Anthozoa.

A. Kelas Hydrozoa

Hydrozoa hidupnya ada yang soliter (terpisah) dan ada yang berkoloni
(berkelompok). Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk polip, sedangkan yang
berkoloni dengan bentuk polip dominan dan beberapa jenis membentuk medusa.
Contoh Hydra dan Obellia.

1. Hydra

Bentuk tubuh Hydra seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh Hydra antara
10 mm – 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea rendah.
Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat
pada obyek dan untuk bergerak. Pada ujung yang berlawanan terdapat mulut
yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah
tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.
Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.

Perkembangan Hydra terjadi secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan


secara aseksual terjadi melalui pembentukan tunas/budding, kira-kira pada
bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah memiliki epidermis,
mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan
akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.

Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari


ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang
akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan
berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat
berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar
perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan
embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Gambar 6. Bagan perkembangbiakan seksual Hydra

Gambar 7. Bagan perkembangbiakan seksual Hydra

2. Obelia

Obelia hidup berkoloni di laut dangkal sebagai polip di batu karang atau berenang
di air sebagai medusa. Polip pada Obelia dibedakan menjadi 2 jenis polip pada
cabang-cabang yang tegak, yaitu :

a. Hydrant, yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencernakan


makanan.
b.
Gonangium, yaitu polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan
aseksual, menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.

Bagaimana perkembangbiakan Obelia? Perkembangbiakan Obelia mengalami


pergiliran keturunan (metagenesis) antara keturunan seksual dengan keturunan
aseksual.

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium


terbentuk tunas, kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari induknya
dan berkembang menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya
medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.

Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa. Hewan Obelia


mempunyai dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa akan menghasilkan
sel telur / ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh
(eskternal) dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia
disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi
polip muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi hewan Obelia.
Selanjutnya, Obelia memulai melakukan pembiakan aseksual dengan
pembentukan tunas/budding, sehingga membentuk koloni Obelia yang baru.
Gambar 9. Daur hidup Obellia

B. Kelas Scypozoa (Skyphos = cawan; zoon = binatang)

Bentuk tubuh Scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering


disebut ubur-ubur mangkuk. Contoh hewan kelas ini adalah Aurellia aurita,
berupa medusa berukuran garis tengah 7 – 10 mm, dengan pinggiran berlekuk-
lekuk 8 buah. Hewan ini banyak terdapat di sepanjang pantai.

Seperti Obelia, Aurellia juga mengalami pergiliran keturunan seksual dan


aseksual. Aurellia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan
betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu
betina.

Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia
disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai.
Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda
disebut skifistoma. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga
Aurellia tampak seperti tumpukan piring dan disebut strobilasi. Kuncup dewasa
paling atas akan melepaskan diri dan menjadi medusa muda disebut Efira.
Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa. Daur hidup Aurellia
dapat diamati di bawah ini.
Gambar 9a. Daur hidup Aurellia aurita

B. Kelas Anthozoa

Anthozoa berasal darikata Anthos = bunga, zoon = binatang. Anthozoa berarti


hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga.

Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip. Bila dibandingkan, polip
Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa. Mari kita lihat perbedaannya
dengan mengamati gambar di bawah ini.

Gambar 10. (a) struktur polip Hydrozoa, (b) struktur polip Anthozoa

Berdasarkan gambar di atas, coba Anda diskusikan apa persamaan dan


perbedaan kedua macam polip tersebut ! Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut
(Anemon Laut) dan Koral (Karang).

1.Mawar Laut (Anemon Laut)

Mawar laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut Mawar Laut
terdapat banyak tentakel berukuran pendek. Tentakel ini berfungsi untuk
mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga Mawar Laut tetap
bersih.

2.Koral (Karang)

Koral atau karang cara hidupnya berkoloni membentuk massa yang kaku dan
kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi polip.
Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu.
Ada tiga tipe batu karang, yaitu karang pantai, karang penghalang dan karang
atol.

D. Peranan Coelentarata

Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk


dibuat tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
Di Jepang selain sebagai bahan kosmetik, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.

Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari
aberasi air laut. Di samping itu, karang merupakan tempat persembunyian dan
tempat perkembangbiakan ikan.

Demikianlah uraian materi Coelentarata. Bila Anda mengalami kesulitan untuk


memahaminya, maka disarankan untuk mengulangi kembali membaca secara
perlahan-lahan dan bertahap. Bila sudah Anda lakukan, cobalah jawab soal-soal
uji kompetensi untuk mengukur kemampuan Anda.

PENJELASAN ISTILAH

Aselomata = hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh


Selom = rongga tubuh
Diploblastik = dua lapisan lembaga, lapisan luar dan lapisan dalam
Ektoderm = lapisan lembaga bagian luar
Endoderm = lapisan lembaga bagian dalam
Gametosit = sel bakal menjadi sel gamet atau sel kelamin
Invertebrata = hewan tidak memiliki tulang belakang
Singami = peleburan dua gamet yang berbeda jenis, ukurannya
sama atau berbeda
Konyugasi = perkawinan dua individu yang belum dapat dibedakan
jenisnya
Mesoderm = lapisan lembaga bagian tengah
Pseudoselomata = rongga tubuh bersifat semu
Vektor = hewan perantara
Vertebrata = hewan yang memiliki tulang belakang
Hermafrodit = hewan yang mempunyai dua organ reproduksi dalam
satu tubuh, tetapi tidak dapat saling membuahi
Partenogensis = terbentuknya individu baru tanpa melalui peleburan sel
kelamin jantan dan betina
Pseudoselomata = hewan yang mempunyai rongga tubuh semu
Tripoblastik = berasal dari tiga lapisan embrional yaitu ektoderm,
mesoderm dan endoderm.
Proglotid = segmen-segmen (ruas)
Skoleks = kepala
Strobila = ruas tubuh
Mirasidium = larva bersilia
Larva onkosfir = zygot muda
Latihan

Jawablah soal-soal di bawah ini secara singkat dan jelas!


1. Jelaskan perbedaan bentuk tubuh antara polip dan medusa pada
Coelenterata!
2.
Apakah fungsi dari nematokis?
3.
Sebutkan 3 kelas Coelentarata dan tuliskan satu contoh hewan dari
4. masing-masing kelas!

Gambarkan bagan daur hidup :


a. Obelia
b. Aurellia

5. Jelaskan peranan Coelentarata!

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Setelah mengerjakan Uji Kompetensi 2 segera periksa jawaban Anda dengan


kunci jawaban yang terdapat pada akhir modul. Untuk mengetahui skor yang
Anda peroleh, perhitungannya adalah sebagai berikut;
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar

1. RUMUS : Tingkat Penguasaan = (Jumlah jawaban benar x 5) %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


100% = sangat kompeten
65% - 75% = kompeten
< 65% = tidak kompeten

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 65% atau lebih, Selamat! Anda dapat
melanjutkan ke Kegiatan Belajar 3 . Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda
kurang dari 65%, maka Anda harus kembali mempelajari uraian kegiatan belajar
2 , terutama pada bagian materi yang kurang Anda kuasai. Belajarlah lebih giat
lagi, jangan berkecil hati, pasti Anda berhasil

You might also like