You are on page 1of 27

ANALISIS PASAR DALAM MANAJEMEN

PEMASARAN
OLEH

KELOMPOK IV
DEFINISI UMUM

Pasar adalah suatu tempat atau


proses interaksi antara permintaan
(pembeli) dan penawaran (penjual)
dari suatu barang/ jasa tertentu,
sehingga akhirnya dapat
menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan.
DEFINISI DALAM MANAJEMEN
PEMASARAN

Menurut pakar pemasaran Rhenald Kasali,


yang disebut pasar adalah potensi daya
beli, yaitu jumlah calon konsumen
potensial yang memiliki kebutuhan dan
daya beli. Setiap produk dan merek
produk memiliki pasar yang berbeda-
beda.
Philip Kotler (1997) menggabungkan
proses penciptaan dan penyampaian
nilai kepada konsumen dalam bentuk
yang ia sebut STP, yaitu kependekan
dari Segmentasi, Targeting, dan
Positioning.
Segmentasi

Segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar


sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen
pemimpin pasar, merumuskan pesan-pesan
komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis
perilaku konsumen, mendesain produk dan lain-
lain. Singkatnya segmentasi pasar digunakan
untuk dapat memberi pelayanan yang baik,
melakukan komunikasi yang persuasive dan
memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
keinginan pihak yang ingin dituju.
Beberapa Pendekatan Segmentasi :

Pendekatan Demografis
Pendekatan Geografis
Pendekatan Geodemografis
Pendekatan Psikografis
SEGMENTASI DENGAN CARA LAIN

 Segmentasi berdasarkan Manfaat yang


diperoleh Konsumen (Benefit
Segmentation)
 Segmentasi berdasarkan Pemakaian
Produk (Product Usage)
 Segmentasi berdasarkan Generasi
(Cohort)
 Segmentasi berdasarkan Teknografi
 Segmentasi berdasarkan Tingkat
Kesetiaan (Loyalitas Konsumen)
 Segmentasi berdasarkan Evolusi Keluarga
KEUNTUNGAN SEGMENTASI PASAR

 Mendesain produk-produk yang lebih


responsif terhadap kebutuhan pasar
 Menganalisis pasar
 Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
 Menemukan peluang
 Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
 Menentukan strategi komunikasi yang efektif
dan efisien
PILIHAN-PILIHAN SEGMENTASI

 Undifferentiated marketing strategy


 Diferensiasi
 Konsentrasi
 Konsentrasi
 Atomisasi
PROSEDUR SEGMENTASI
 Kumpulkan informasi tentang produk, persaingan,
dan konsumen
 Pelajari konsumen yang ingin dilayani dan tentukan
bagaian segmentas yang akan digunakan
 Aplikasikan metodologi untuk mengidentifikasikan
sejumlah segmen
 Setelah data terkumpul, buatlah profil konsumen
pada masing-masing segmen
 Pilihlah target segmen yang paling potensial, baik
dari segi besar, daya beli maupun kemampuan
perusahaan untuk melayaninya
 Kembangkan program-program pemasaran yang
konsisten dengan segmen yang dipilih melalui
program marketing mix
 Lakukan evaluasi dan perbaiki program-program
yang belum sejalan dengan kebutuhan segmen.
Targeting adalah persoalan
bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar. Bagaimana kita
menyeleksi pasar sangat ditentukan
oleh bagaimana kita melihat pasar
itu sendiri. Dengan demikian pasar
yang dilihat oleh dua orang yang
berbeda, yang didekati oleh metode
segmentasi yang berbeda maka akan
menghasilkan peta yang berbeda
pula. Oleh karena itu penting
dipahami struktur-struktur atau
PROSES SELEKSI TARGET PASAR :
Identifikasi pasar keseluruhan

Tentukan Kebutuhan segmentasi

Tentukan basis segmentasi

Buat profil/bagan bagi segmen yang dipilih

Nilai potensi keuntungan pada setiap segmen
dan pilih segmen untuk menjadi target

Pilih strategi penempatan posisi

Bangun dan implementasikan marketing mix yang paling
tepat

Monitor, evaluasi dan kontrol
Positioning merupakan strategi
komunikasi untuk memasuki jendela
otak konsumen, agar
produk/merek/nama anda
mengandung arti tertentu yang
dalam berbagai segi mencerminkan
keungggulan terhadap
produk/merek/nama/ lain dalam
bentuk hubungan asosiatif.
Tentang Positioning :
 Positioning adalah strategi komunikasi.
 Positioning bersifat dinamis
 Positioning behubungan dengan event
Marketing.
 Positioning berhubungan dengan atribut-
atribut produk
 Positioning harus memberi arti dan arti-arti
tersebut harus penting bagi konsumen
 Atribut-atribut yang dipilih harus unik
 Positioning harus diungkapkan dalam bentuk
suatu pernyataan.
PERNYATAAN
POSITIONING
Pernyataan positioning berhubungan
nerat dengan strategi komunikasi.
Pernyataan positioning harus bisa
mewakili citra yang hendak diciptakan
dalam benak konsumen. Citra itu
harus berupa hubungan asosiatif yang
mencerminkan karakter suatu produk.
Seperti Volvo-Safety, Marlboro-Pria
maskulin, Pepsi-muda, Gudang garam–
perokok sejati, Lifebuoy-kebersihan
(menghilangkan kuman), Berlian-
cinta, Visa – diterima dimana-mana,
BE RB AGAI C AR A POS ITI ONI NG

 Posi ti oni ng ber dasa rk an per be da an


prod uk
 Posi ti oni ng ber dasa rk an manfa at
prod uk
 Posi ti oni ng ber dasa rk an pem aka ian
 Posi ti oni ng ber dasa rk an kate gori
prod uk
 Posi ti oni ng me la lui imaji nasi
 Posi ti oni ng ke pa da pe sa ing
 Posi ti oni ng ber dasa rk an masa lah
KESALAHAN-KESALAHAN POSITIONING

 Underpositioning
 Overpositioning
 Confused Positioning
 Doubtful positioning
METODE DAN RISET SEGMENTASI

Pendekatan yang kini lazim digunakan adalah


pendekatan post-hoc, yaitu membuat data kita
berbicara siapa konsumen kita sebenarnya.
Pendekatan ini berbeda dengan dengan
pendekatan apriori, yaitu pendekatan yang
dilakukan sebelum data
dikumpulkan(disegmenkan). Pada pendekatan
apriori, segmen ditentukan di muka, bahkan
sebelum barang dijual atau data pembeli yang
sebenarnya dikumpulkan.
Segmentasi post-hoc sedikit berbeda dan relatif
agak sulit dilakukan karena peneliti dituntut untuk
menguasai metode penelitian dan teknik-teknik
statistik yang agak canggih. Dalam segmentasi
ini, kita akan mencari kelompok-kelompok
konsumen yang serupa dalam hal bagaimana
mereka berperilaku, apa yang mereka pikirkan,
inginkan atau ketahui, dan atau kombinasi-
kombinasi variabel lainnya seperti sosial-
ekonomi-demografi
Secara garis besar ada dua metode yang lazim
dipakai dalam riset-riset segmentasi post-hoc
dewasa ini, yaitu metode dependensi dan
metode interdependensi. Dalam metode
dependensi, segmen-segmen dihasilkan karena
ada hubungan antara variabel terikat (dependent
variable) dengan sejumlah variabel bebas
(independent variable). Variabel terikat ini
haruslah sesuatu yang mencerminkan tindakan
konsumen yng penting bagi kegiatan usaha kita.
Metode lain :

 Segmentasi Berdasarkan Regresi


 Analisis Latent Class
 Analisis Q Factor
METODE DEPEDENSI

Dependensi dilakukan dalam bentuk split


(pemisahan) satu per satu secara dikotomis atay
binary (split dua) atau lebih. Misalnya, split
pertama dilakukan oleh variabel gender. Pada
cabang pria, split selanjutnya dilakukan oleh
variabel bebas lainnya, yaitu penghasilan, dan
pada caban ini yang berpenghasilan tinggi
mengalami split lagi oleh variabel tempat tinggal
(perkotaan atau pedesaan). Dengan demikian
hubungan dependensi ini berbeda dengan
hubungan dependensi dalam regresi.
Ada beberapa metode-metode dependensi
yang lazim digunakan, yaitu:

 Automatic Interaction Detection


(AID)
 Chi Square Automatic Interaction
Detection (CHAID)
 Theta Automatic Interaction
Detection (THAID)
 Classification And Regression Trees
(CART)
METODE INTERDEPENDENSI

 Pada metode ini, segmentasi dibentuk semata-mata


berdasarkan karakter-karakter bebas yang relatif
homogen dari para responden (konsumen).
Pendekatan interdependensi dalam segmentasi
pemasaran umumnya identik dengan analisi cluster.
 Analisis cluster adalah suatu prosedur multivariate
untuk mengelompokkan individu-individu ke dalam
cluster-cluster berdasarkan karakteristik-karakteristik
tertentu. Analisis cluster mengiidentifikasi kelompok-
kelompok variabel yang saling berhubungan. Analisis
ini juga bersifat ad hoc.
 Analisis cluster pada dasarnya melakukan
pembentukan sub sub kelompok berdasarkan prinsip
kesamaan (similarity) . Responden yang saling
berdekatan atau memberi jawaban/ respons yang
kurang lebih sama akan masuk dalam sub kelompk
(cluster) yang sama. Sedangkan mereka yang
berjauhan akan dikelompokkan pada sub kelompok
lain yang memberi respons mirip-mirip dengan
dirinya. Dengan demikian dalam analisis cluster
pengukuran jarak menjadi sangat penting karena
akan menentukan siapa saja yang akan menjadi
anggota suatu cluster.
Promosi Produk Jamu Sido Muncul

Penggunaan endorser tokoh-tokoh yang


berkompeten di bidangnya untuk
meningkatkan positioning produknya
menjadi produk yan terpercaya dan
terjamin kualitasnya. Dengan beditu
segmen pasarnya juga berkembang
merambah ke kalangan atas.
Majalah Matra Mengembangkan Segmentasi Pasarnya

Agar dapat dinikmati oleh kaum wanita


kalangan menengah ke atas, Majalah
Matra mengubah cara komunikasinya
dengan cara mengubah pernyataan
positioningnya dari “Majalah Trendi
untuk Pria”, menjadi “Layak pula diintip
oleh Kaum Wanita”.

You might also like