You are on page 1of 20

PERANG BANI

QOINUQO’
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa diharapkan mampu memenuhi target-target
pengajaran berikut ini:
 Memberikan argumen bahwa Yahudi tidak menepati
perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.
 Menjelaskan alasan permusuhan Yahudi terhadap
kaum muslimin.
 Menjelaskan sikap orang Yahuid terhadap
kemenangan umat islam.
 Memberikan penjelasan kecongkakan orang-orang
Yahudi
 Menjelaskan sikap yang diambil oleh para pembesar
Bani Qoinuqo’ terhadap Rasulullah SAW.
 Menjelaskan sikap kaum muslimin terhadap
kesepakatan yang diambil bersama orang Yahudi
 Menjelaskan asbabun nuzul ayat “wahai orang-orang
yang beriman, janganlah kalian jadikan orang Yahudi
dan Nasrani sebagai Wali”
 Menentukan waktu dan lokasi peperangan
 Menguraikan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
peperangan tersebut.
 Memberikan argumen akan ketakutan orang Yahudi
terhadap umat islam.
 Menjelaskan peran yang dimainkan oleh ‘Abdullah
bin Salul.
 Menjelaskan sikap nabi terhadap ‘Abdullah bin Salul
 Mengungkap hikmah dan pelajaran yang dapat di
ambil dari sikap tersebut.
 Menjelaskan yang dimaksud dengan At-thobur Al
Khoomis
 Menyebutkan hasil dari perang Bani Qoinuqo’
 Mengungkapkan pelajaran yang dapat diambil dari
peristiwa tersebut.
LATAR BELAKANG PERANG
 Terdapat dua episode proses
menuju perang ini:
 Episode pertama, dengan cara
perang opini untuk melawan dakwah
Rasulullah seperti yang dilakukan
Syas bin Qais yang mengobarkan
fitnah antara Aus dan Khazraj dan
pendeta Yahudi yang melecehkan
Al-Qur’an, hingga Abu Bakar tidak
dapat menahan diri untuk
memukulnya. Allah menurunkan ayat
186 surat Ali Imran
     
     
    
      
   
 186. kamu sungguh-sungguh akan diuji
terhadap hartamu dan dirimu. dan (juga)
kamu sungguh-sungguh akan mendengar
dari orang-orang yang diberi kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang
mempersekutukan Allah, gangguan yang
banyak yang menyakitkan hati. jika kamu
bersabar dan bertakwa, Maka
Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk
urusan yang patut diutamakan.
 Episode kedua setelah perang
Badar, mereka memutuskan
perjanjian dengan kaum Muslimin.
Rasulullah mengumpulkan mereka di
pasar bani Qoinuqo’ da berkata,
“Wahai sekalian orang Yahudi,
masuk Islam lah kalian sebelum
Allah menimpakan azab kepada
kalian sbagaimana yang dialami
orang-orang Quraisy. Demi Allah,
kalian tentu tahu bahwa aku adalah
utusan Allah.”
 Mereka berkata, “Hai
Muhammad, janganlah kalian
mereka bangga karena telah
mengalahkan orang yang anda
hadapi. Demi Tuhan, kami juga
tukang perang. Jika anda
memerangi kami, pastilah anda
tahu bahwa anda belum
menghadapi orang-orang
seperti kami.”
LATAR BELAKANG PERANG

 Setelah itu, orang-orang Yahudi


tidak lagi segan untuk menganiaya
umat Islam. Mereka pun tidak
pernah kehabisan energi untuk
menghasut orang-orang Quraisy,
mencari-cari kesalahan dan
kekurangan umat islam, serta
menjadi agen Quraisy dengan
memberikan informasi pergerakan
umat islam yang memberi dampak
negatif bagi umat Islam.
 Mereka mengingkari perjanjian dan kesepakatan yang
telah buat bersama Rasulullah SAW. Mereka pun
secara melakukan permusuhan terhadap umat islam
secara terang-terangan, sampai kepada derajat
kelaliman terhadap kehormatan umat islam. Suatu saat
mereka melakukan pelecehan terhadap seorang wanita
anshor ketika ia sedang berada di pasar Bani qainuqo'
untuk menjual perhiasannya. Orang-orang Yahudi ingin
agar wanita tersebut membuka cadarnya, namun ia
menolak. Seorang tukang emas Yahudi pun dengan
sengaja menarik ujung pakainnya dan mengikatknya ke
pundak wanita tersebut. Ketika wanita itu berdiri aurat
bagain belakangnya pun tersingkap. Orang-orang
Yahudi itu pun tertawa, sementara wanita itu berteriak.
Seketika itu ada seorang muslim yang langsung loncat
dan menyerang tukang emas tersebut hingga
membunuhnya. Orang-orang Yahudi lainnya berang
dan langsung membunuh orang tersebut. Orang-orang
muslim pun meneriaki mereka hingga terjadilah
kekacauan.
 Sikap congkak, menipu, kewaspadaan mereka
terhadap Rasulullah SAW. Rasulullah SAW
pernah memanggil para pemuka Yahudi dan
meminta mereka untuk menghentikan aksi
kekerasan terhadap umat islam serta komitmen
terhadap kesepakatan damai. Rasulullah SAW
mengingatkan kepada mereka konsekwensi
yang akan ditanggung apabila mereka
melanggar kesepakatan tersebut. Namun Bani
qainuqo'’ justru meremehkan peringatan
tersebut. Mereka berkata,”wahai Muhammad!
Jangan tertipu! Engkau bertemu dengan orang-
orang yang tidak mengetahui cara berperang,
lalu kau pergunakan kesempatan tersebut.
Demi Tuhan, sesungguhnya apabila kami
memerangimu, niscaya engkau akan tahu
bahwa kami adalah orang yang sebenarnya!
AL QURAN MENJAWAB KLAIM
YAHUDI
    
    
     
                     
    
    
     
    
 
Ali Imran 12-13 
SIKAP UMAT ISLAM TERHADAP ALIANSI
YAHUDI

 ‘Ubadah bin Shamit, salah seorang pemuka


Khazraj, akhirnya memutuskan kesepakatan aliansi
tersebut. Sebaliknya ‘Abdullah bin Ubai bin Salul
justru memuji aliansi tersebut. Ia berkata, ”aku
adalah seorang yang sangat mengkhawatirkan
akan adanya bencana.” Maka Allah SWT pun
menurunkan bara’ah dengan mereka melalui
firmannya,
      
      
        
      
      
       
       
   
RASULULLAH SAW MENDATANGI YAHUDI

 Tidak ada yang pantas dilakukan atas


penghianatan dan penentangan terhadap
Rasulullah SAW selain memerangi mereka. Yahudi
Bani Qoiniqo sendiri sudah bisa merasakan hal
tersebut. Mereka pun berlindung di balik benteng
dan bersiap-siap menghadapi umat islam.
Rasulullah SAW bersama orang-orang Madinah
mendatanginya pada hadi Sabtu, pertengahan
syawwal pada tahun kedua Hijriah. Kali ini panji
dibawa oleh pamannya, Hamzah bin ‘Abdul
Muththalib. Sementara beliau menugaskan Abu
Lubabah al Anshori untuk menjaga kota Madinah.
Mereka pun mengepung benteng tersebut selama
lima belas hari.
DI BALIK PERISTIWA
PERANG
 POSISI YAHUDI SEMAKIN TERDESAK DAN
LEMAH
 Orang-orang Yahudi sadar bahwa mereka tidak
mampu menghadapi pasukan Rasulullah SAW
dengan peperangan. Sementara benteng tempat
mereka berlindung tidak mungkin bisa
menyelamatkan mereka dari tangan umat islam.
Mereka pun semakin dihantui katakutan yang
teramat sangat. Mereka ingin lari secepatnya
meninggalkan harta, senjata, dan bahkan rumah
mereka. Disinilah kita bertanya, dimanakah
kecongkakan Yahudi selama ini? Dimanakah
perkataan mereka kepada Rasulullah SAW,
 ”jika engkau memerangi kami, niscaya engkau akan
tahu bahwa kami adalah orang yang sebenarnya.”
EKSODUS BANI QOINUQO’
 Ketakukan orang-orang Yahudi terhadap umat islam yang mengepungnya
sudah mencapai titik puncak. Akhirnya mereka menyerahkan diri dan
harta mereka kepada Rasulullah SAW. Mereka rela terhadap apa yang
akan dilakukan terhadap diri, istri, keturunan, dan harta benda mereka.
Maka datanglah ‘Abdullah bin Ubai, salah seorang yang bersekutu
dengan Yahudi, kepada Rasulullah SAW dan berkata, ”wahai,
Muhammad berbuat baiklah kepada sekutuku, mereka adalah sekutu
Kazraj. Rasulullah SAW pun mengacuhkannya. Kemudian ia
mengulanginya lagi. Namun Rasulullah SAW berpaling darinya. ‘Abdullah
bin Ubai pun memasukkan tangannya ke dalam saku baju Rasulullah
SAW. Seketika itu wajah Rasulullah SAW berubah dan berkata,”biarkan
aku!” beliau tampak begitu marah, sampai semua orang dapat melihat
perubahan di wajahnya. Beliau kembali berkata,”celaka engkau! Biarkan
aku!” ‘Abdullah bin Ubai berkata,”demi Allah aku tidak akan
membiarkanmu sampai engkau berbuat baik kepada sekutu-sekutuku.
Empat ratus orang tidak mengenakan baju besi, tiga ratus orang
mengenakan baju besi, mereka telah melindungiku. Aku adalah seorang
yang benar-benar takut tertimpa bencana.” Rasulullah SAW
menjawab,”mereka adalah untukmu, dengan syarat mereka harus keluar
dari kota Madinah dan tidak berdampingan lagi dengan kami di kota ini.”
Rasulullah SAW pun memberikan waktu tiga malam kepada mereka, dan
menugaskan ‘Ubadah bin Shomit untuk mengawasinya.
 Akhirnya Bani qainuqo' pun harus pergi dengan
meninggalkan harta dan persenjataan mereka.
Mereka berjalan hingga sampai di lembah al Quro,
di selatan Khaibar. Mereka tinggal di sana untuk
beberapa waktu lamanya. Kemudian mereka
meneruskan perjalanan ke Adzri’at, di Syam. Di
sanalah mereka menetap. Namun belum berapa
lama mereka tinggal, mereka binasa semuanya.[1]
Dengan demikian kaum muslimin pun dapat
terbebas dari kelompok kelima di kota Madinah,
yang selama ini telah meresahkan umat islam dan
membantu memberikan informasi kepada orang-
orang musyrikin.

[1] . Sirah Ibnu Katsir 2/138
HASIL DARI PEPERANGAN
INI
 Pembersihan kota Madinah dari Yahudi Bani qainuqo'
yang selama ini selalu membuat keresahan di tengah
komunitas umat islam serta kezaliman terhadap agama
maupun kehormatan mereka.
 Terbebas kota Madinah dari kelompok kelima yang
selama ini menjadi agen informasi orang-orang
musyrik.
 Menumbuhkan rasa takut pada kabilah-kabilah Yahudi
lainnya seperti Bani Nadhir dan Bani Quraidzah, agar
tak seorang pun dari mereka yang berani berbuat
semena-mena terhadap umat islam ataupun berani
menghianati perjanjian yang telah disepakati bersama
Rasulullah SAW.
 Bertambahnya rasa tsiqoh kaum muslimin terhadap diri
sendiri, kebanggaan terhadap agama ini, serta
kemampuan berperang dan mengantisipasi. Dengan
demikian semakin tinggi pulalah posisi umat islam di
mata masyrakat arab.
HIKMAH DAN PELAJARAN
DARI PEPERANGAN INI
 Janji Allah SWT kepada orang-orang yang beriman
dan ancaman Nya kepada orang-orang kafir akan
selalu ditepati. Allah SWT berjanji bahwa mereka pasti
akan dikalahkan. “katakanlah kepada orang-orang kafir
bahwa mereka pasti akan dikalahkan dan digiring ke
neraka jahannam. Dan itulah tempat kembali yang
paling buruk.”
 Akibat dari kesewenang-wenangan adalah kenistaan.
Dan akibat dari perusakan adalah kebinasaan di dunia
dan diakhirat.
 Peristiwa tersebut menunjukkan sifat pengecut adalah
sifat sejati orang Yahudi di sepanjang sejarah.
Kesombongan dan klaim bahwa mereka memiliki
kekuatan hanyalah propaganda belaka. Sesuatu yang
mereka harap benar-benar menjadi sebuah realita,
namun kenyataan menolaknya. Dari peristiwa ini pula
tampak bahwa orang Yahudi tidak akan merasa gentar
kecuali melalui tangan orang-orang yang beriman dan
para pembela akidah yang benar.

You might also like