Professional Documents
Culture Documents
Kasus HPH dan Dana Reboisasi Hasil audit Ernst & Young pada 31 Juli
2000 tentang penggunaan dana reboisasi mengungkapkan ada 51 kasus
korupsi dengan kerugian negara Rp 15,025 triliun (versi Masyarakat
Transparansi Indonesia). Yang terlibat dalam kasus tersebut, antara lain,
Bob Hasan, Prajogo Pangestu, sejumlah pejabat Departemen Kehutanan,
dan Tommy Soeharto.
Bob Hasan telah divonis enam tahun penjara. Bob dinyatakan bersalah
dalam kasus korupsi proyek pemetaan hutan senilai Rp 2,4 triliun.
Direktur Utama PT Mapindo Pratama itu juga diharuskan membayar
ganti rugi US$ 243 juta kepada negara dan denda Rp 15 juta. Kini Bob
dikerangkeng di LP Nusakambangan, Jawa Tengah.
Yang jelas, hingga akhir 2002, dari 52 kasus BLBI, baru 20 dalam
proses penyelidikan dan penyidikan. Sedangkan yang sudah
dilimpahkan ke pengadilan hanya enam kasus
Abdullah Puteh:
Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam yang kini non aktif ini menjadi
tersangka korupsi APBD dalam pembelian helikopter dan genset listrik,
dengan dugaan kerugian Rp 30 miliar.
Buat aku pribadi, di seminar sehari itu aku seperti ditampar dengan
caranya Bapak Jansen. Sungguh, disitu aku diingatkan tentang banyak
hal. Ketika aku melanjutkannya dengan membaca buku ini, sekali lagi
penulis seperti menyentil aku dengan caranya.
SQ (Spiritual Quotient)
Adalah proses-proses transendensi terutama dari wilayah material
menuju wilayah spiritual.
EQ (Emotional Quotient)
Ada dua arah. Ke dalam: kesadaran, penerimaan, hormat dan pimpin diri
yang lebih jernih dan kuat. Ke luar: kemampuan memahami, menerima,
memercayai, dan memimpin orang lain.
AQ (Adversity Quotient)
Adalah kecerdasan menghadapi kesulitan-kesulitan hidup pada
umumnya dan problem-problem kerja khususnya.
FQ (Financial Quotient)
Adalah kercerdasan dalam bergaul dengan uang meliputi pemahaman
akan eksistensi uang, pengenalan akan karakter uang, pengertian akan
gerak dan dinamika uang, hubungan antara kerja dan uang, sikap-sikap
yang atraktif terhadap uang, serta teknik-teknik cerdas dalam mengelola,
menggandakan, dan mendayagunakan uang secara sehat dan efektif
dengan tujuan akhir: agar kita-sang maestro uang-bisa mengalami
kebebasan finansial.
Sementara itu, dari 4 bagian tersebut dijabarkan lagi menjadi 8 Etos
Kerja Profesional:
1. Kerja adalah Rahmat
Aku Bekerja Tulus Penuh Syukur
2. Kerja adalah Amanah
Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab
3. Kerja adalah Panggilan
Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas
4. Kerja adalah Aktualisasi
Aku Bekerja Keras Penuh Semangat
5. Kerja adalah Ibadah
Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan
6. Kerja adalah Seni
Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas
7. Kerja adalah Kehormatan
Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
8. Kerja adalah Pelayanan
Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahanhati
Jadi, apa sebenernya yang aku dapet setelah ikut satu hari seminar
ditambah baca bukunya? Banyak banget! Diantaranya, engga boleh
ngeluh ketika overload, engga boleh ngeluh ketika aku udah
menyanggupi untuk mengerjakan satu kerjaan dan itu sebisa mungkin
harus sampai selesai dan hasilnya harus maksimal, harus kreatif juga,
biarkan hasil kerja kita yang menjadi alat marketingnya kita untuk
mengatakan pada dunia bagaimana kita bekerja dan seperti apa hasilnya.
eribadian.
Gluck (1986 : 176) telah mendifinasikan etika sebagai, " kajian filosofikal terhadap moraliti".
Shea (1988 : 17) pula mendefinasikan etika sebagai "prinsip-prinsip bertingkahlaku yang
mengawal individu atau profesyen" dan sebagai "satu standard tingkahlaku ".
Manakala istilah etika dikalangan teknokrat merujuk kepada kajian-kajian mengenai isu-isu
'standard moral' yang melibatkan para teknokrat yang boleh membantu meningkatkan integriti
profes
Baca buku 8 Etos Kerja Profesional, seperti mengulang lagi semua
materi yang pernah disampaikan dalam seminarnya Bapak Jansen
Sinamo hanya aja lebih dalem dan lebih detail. Butuh waktu lumayan
buat menyelesaikan membaca buku ini, berhubung harus disimak bener
dan diinget-inget.
Buat aku pribadi, di seminar sehari itu aku seperti ditampar dengan
caranya Bapak Jansen. Sungguh, disitu aku diingatkan tentang banyak
hal. Ketika aku melanjutkannya dengan membaca buku ini, sekali lagi
penulis seperti menyentil aku dengan caranya.
SQ (Spiritual Quotient)
Adalah proses-proses transendensi terutama dari wilayah material
menuju wilayah spiritual.
EQ (Emotional Quotient)
Ada dua arah. Ke dalam: kesadaran, penerimaan, hormat dan pimpin diri
yang lebih jernih dan kuat. Ke luar: kemampuan memahami, menerima,
memercayai, dan memimpin orang lain.
AQ (Adversity Quotient)
Adalah kecerdasan menghadapi kesulitan-kesulitan hidup pada
umumnya dan problem-problem kerja khususnya.
FQ (Financial Quotient)
Adalah kercerdasan dalam bergaul dengan uang meliputi pemahaman
akan eksistensi uang, pengenalan akan karakter uang, pengertian akan
gerak dan dinamika uang, hubungan antara kerja dan uang, sikap-sikap
yang atraktif terhadap uang, serta teknik-teknik cerdas dalam mengelola,
menggandakan, dan mendayagunakan uang secara sehat dan efektif
dengan tujuan akhir: agar kita-sang maestro uang-bisa mengalami
kebebasan finansial.
Sementara itu, dari 4 bagian tersebut dijabarkan lagi menjadi 8 Etos
Kerja Profesional:
1. Kerja adalah Rahmat
Aku Bekerja Tulus Penuh Syukur
2. Kerja adalah Amanah
Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab
3. Kerja adalah Panggilan
Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas
4. Kerja adalah Aktualisasi
Aku Bekerja Keras Penuh Semangat
5. Kerja adalah Ibadah
Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan
6. Kerja adalah Seni
Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas
7. Kerja adalah Kehormatan
Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
8. Kerja adalah Pelayanan
Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahanhati
Jadi, apa sebenernya yang aku dapet setelah ikut satu hari seminar
ditambah baca bukunya? Banyak banget! Diantaranya, engga boleh
ngeluh ketika overload, engga boleh ngeluh ketika aku udah
menyanggupi untuk mengerjakan satu kerjaan dan itu sebisa mungkin
harus sampai selesai dan hasilnya harus maksimal, harus kreatif juga,
biarkan hasil kerja kita yang menjadi alat marketingnya kita untuk
mengatakan pada dunia bagaimana kita bekerja dan seperti apa hasilnya.
Baca buku 8 Etos Kerja Profesional, seperti mengulang lagi semua
materi yang pernah disampaikan dalam seminarnya Bapak Jansen
Sinamo hanya aja lebih dalem dan lebih detail. Butuh waktu lumayan
buat menyelesaikan membaca buku ini, berhubung harus disimak bener
dan diinget-inget.
Buat aku pribadi, di seminar sehari itu aku seperti ditampar dengan
caranya Bapak Jansen. Sungguh, disitu aku diingatkan tentang banyak
hal. Ketika aku melanjutkannya dengan membaca buku ini, sekali lagi
penulis seperti menyentil aku dengan caranya.
SQ (Spiritual Quotient)
Adalah proses-proses transendensi terutama dari wilayah material
menuju wilayah spiritual.
EQ (Emotional Quotient)
Ada dua arah. Ke dalam: kesadaran, penerimaan, hormat dan pimpin diri
yang lebih jernih dan kuat. Ke luar: kemampuan memahami, menerima,
memercayai, dan memimpin orang lain.
AQ (Adversity Quotient)
Adalah kecerdasan menghadapi kesulitan-kesulitan hidup pada
umumnya dan problem-problem kerja khususnya.
FQ (Financial Quotient)
Adalah kercerdasan dalam bergaul dengan uang meliputi pemahaman
akan eksistensi uang, pengenalan akan karakter uang, pengertian akan
gerak dan dinamika uang, hubungan antara kerja dan uang, sikap-sikap
yang atraktif terhadap uang, serta teknik-teknik cerdas dalam mengelola,
menggandakan, dan mendayagunakan uang secara sehat dan efektif
dengan tujuan akhir: agar kita-sang maestro uang-bisa mengalami
kebebasan finansial.
Sementara itu, dari 4 bagian tersebut dijabarkan lagi menjadi 8
Etos Kerja Profesional:
1. Kerja adalah Rahmat
Aku Bekerja Tulus Penuh Syukur
2. Kerja adalah Amanah
Aku Bekerja Benar Penuh Tanggungjawab
3. Kerja adalah Panggilan
Aku Bekerja Tuntas Penuh Integritas
4. Kerja adalah Aktualisasi
Aku Bekerja Keras Penuh Semangat
5. Kerja adalah Ibadah
Aku Bekerja Serius Penuh Kecintaan
6. Kerja adalah Seni
Aku Bekerja Cerdas Penuh Kreativitas
7. Kerja adalah Kehormatan
Aku Bekerja Tekun Penuh Keunggulan
8. Kerja adalah Pelayanan
Aku Bekerja Paripurna Penuh Kerendahanhati
Jadi, apa sebenernya yang aku dapet setelah ikut satu hari seminar
ditambah baca bukunya? Banyak banget! Diantaranya, engga boleh
ngeluh ketika overload, engga boleh ngeluh ketika aku udah
menyanggupi untuk mengerjakan satu kerjaan dan itu sebisa mungkin
harus sampai selesai dan hasilnya harus maksimal, harus kreatif juga,
biarkan hasil kerja kita yang menjadi alat marketingnya kita untuk
mengatakan pada dunia bagaimana kita bekerja dan seperti apa hasilnya.
MAKALAH PENDIDKAN
PROFESIONAL BEKERJA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Disusun oleh :
Widi a’dawiyah
Kelas X Akuntansi
(SMK) AL-KHOERIYAH
Bidang keahlian : Bisnis manajemen