Professional Documents
Culture Documents
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang
rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah,
dan akhir.
Jenis-jenis narasi
Ada dua jenis narasi:
• Narasi informatif
• Narasi artistic
Paragraf Narasi Espositoris disebut juga Narasi Teknis adalah karangan yang
mencoba menyajikan sebuah peristiwa kepada pembaca apa adanya.
Aku berjalan menuju halaman rumah-rumah yang sunyi. Aku terus berjalan d kota
kecil yang sunyi, hingga kutemukan patung sepeda-sepedaan di tengah taman. Ada
seorang gadis berbaju hijau mengintipku dari balik rerimbun daun. Aku
mengejarnya. Lantas, ia berhenti di salah satu sudut taman. Kami berpandang-
pandangan sebelum aku tahu ia benar-benar hilang. Bolak-balik aku mencoba untuk
mencarinya. Sebelum aku benar-benar menemukannya, dering jam weker cukup
mengejutkanku. Cahaya matahari sudah menerobos masuk jendela kamarku.
Keterangan:
rumah-rumah, benar-benar kata ulang utuh/penih
sepeda-sepedaan kata ulang berimbuhan
rerimbun kata ulang dwi purwo/parsial
berpandang-pandangan kata ulang sebagian
bolak-balik kata ulang berubah bunyi
Argumentasi (tulisan)
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[rujukan?] pembaca. Dalam
penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun
ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.
Deskripsi Persuasi
Persuasi
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat
penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca
sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin
bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti (benar-benar
terjadi) sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan
yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha
membangkitkan dan merangsang emosi.
Contoh:
• Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros
dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-
kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa
melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan
sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu
http://www.smak2.com/index.php?
option=com_content&view=category&id=18&layout=blog&Itemid=19
• Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama
tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat
mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu
pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan
pestisida secara berlebihan.
• Kalimat terakhir merupakan kalimat persuasif. Kalimat ini dimunculkan setelah
penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat
sebelumnya, kemudian mengajak pembaca untuk menghindari penggunaan
pestisida secara berlebihan. http://websiteasyik.blogspot.com/2008/11/paragraf-
persuasi.html
• Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum
memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas
IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah
Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian,
rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia
hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk
mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang
sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan
kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi
mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan
nasional. Sumber : Kompas, 10 November 2001 dengan pengubahan seperlunya
• Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai dalam musim hujan ini adalah
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA kita perlu
mengonsumsi makanan bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita
perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolahraga.