You are on page 1of 258

i

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional


Dilindungi Undang-undang

Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika


untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas XI
Program Ilmu Pengetahuan Alam

Penulis : Wahyudin Djumanta


R. Sudrajat
Penyunting : Tim Setia Purna Inves
Pewajah Isi : Tim Setia Purna Inves
Pewajah Sampul : Tim Setia Purna Inves
Pereka Ilustrasi : Tim Setia Purna Inves

Ukuran Buku : 17,6 × 25 cm

510.71
DJU DJUMANTA, Wahyudin
m Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika 2 : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas /
Madrasah Aliyah / Wahyudin Djumanta; R. Sudrajat;
editor Tim Setia Purna Inves, -- Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
vi, 250 hlm.: tab., ilus., 25 cm

Bibliografi: hal. 245


Indeks.
ISBN 979-462-978-2
1. Matematika – Studi dan Pengajaran I. Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika
II. Sudrajat, R

Hak cipta buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional


dari Penerbit PT Setia Purna Inves

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008

Diperbanyak oleh ...

ii
Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah,
dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku
teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs
internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah
ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam
proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit
yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional
untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departe¬men Pendidikan
Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialih¬mediakan, atau difotokopi
oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran
ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah
Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan
selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih
perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juli 2008


Kepala Pusat Perbukuan

iii
Kata Pengantar
Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah
dalam berbagai bidang ilmu, seperti: Ekonomi, Akuntansi, Astronomi, Geografi, dan Antropologi.
Oleh karena itu, matematika patut mendapat sebutan “Mathematics is Queen and Servant of Science”
yang artinya Matematika adalah ratu dan pelayan ilmu pengetahuan.
Sesuai dengan misi penerbit untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan
ilmu pengetahuan maka penulis dan penerbit merealisasikan tanggung jawab tersebut dengan
menyediakan buku bahan ajar matematika yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang berlaku.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku dan disajikan secara sistematis,
komunikatif, dan integratif, serta adanya keruntutan antar bab. Pada awal setiap bab, disajikan pula
Tes Kompetensi Awal sebagai materi prasyarat untuk mempelajari bab yang bersangkutan.
Di akhir setiap bab, terdapat Rangkuman dan Refleksi yang bertujuan untuk lebih mening-
katkan pemahaman siswa tentang materi yang telah siswa pelajari. Buku ini dilengkapi juga
dengan beberapa materi dan soal pengayaan, yaitu Informasi untuk Anda (Information for You),
Tantangan untuk Anda, Hal Penting,Tugas dan Situs Matematika.
Untuk menguji pemahaman siswa terhadap suatu konsep, pada setiap subbab diberikan
Tes Kompentensi Subbab dan beberapa Soal Terbuka. Pada akhir setiap bab, juga diberikan
Tes Kompetensi Bab. Pada akhir semester siswa diberikan Tes Kompetensi Semester. Di dalam
buku ini juga dilengkapi dengan Kunci Jawaban soal terpilih sebagai sarana menguji pemahaman
siswa atas materi yang telah dipelajari.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan buku ini.
Demikianlah persembahan kami untuk dunia pendidikan.

Bandung, Juli 2008

Penulis

iv
Daftar Isi

,BUB4BNCVUBO t JJJ
,BUB1FOHBOUBS t JW

Bab 1
Statistika t 1
A. Penyajian Data t 3
B. Penyajian Data Statistik t 11
C. Penyajian Data Ukuran menjadi Bab 3
Data Statistik Deskriptif t 20 Trigonometri t 75
3BOHLVNBO t 36
A. Rumus Trigonometri untuk
3FøFLTJ t 36 Jumlah dan Selisih Dua
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 37 Sudut t 77
B. Rumus Trigonometri untuk Sudut
Ganda t 82
Bab 2 C. Perkalian, Penjumlahan,
Peluang t 41 serta Pengurangan Sinus dan
Kosinus t 86
A. Kaidah Pencacahan t 43 3BOHLVNBO t 91
B. Peluang Suatu Kejadian t 57 3FøFLTJ t 91
C. Kejadian Majemuk t 63 5FT,PNQFUFOTJ#BC t 92
3BOHLVNBO t 71
3FøFLTJ t 71
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 72 Bab 4
Lingkaran t 95
A. Persamaan Lingkaran t 97
B. Persamaan Garis Singgung
Lingkaran t 104
3BOHLVNBO t 112
3FøFLTJ t 112
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 112
5FT,PNQFUFOTJ4FNFTUFS t 115

v
Bab 5
Suku Banyak t 119
" 1FOHFSUJBO4VLV#BOZBL t 121
B. Menentukan Nilai Suku
#BOZBL t 123
C 1FNCBHJBO4VLV#BOZBL t 127 Bab 8
D 5FPSFNB4JTB t 133 Turunan Fungsi dan
E 5FPSFNB'BLUPS t 138 Aplikasinya t 193
3BOHLVNBO t 141 " ,POTFQ5VSVOBO t 195
3FøFLTJ t 141 B. Menentukan Turunan
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 142 'VOHTJ t 202
C. Persamaan Garis Singgung pada
,VSWBt 213
Bab 6 D. Fungsi Naik dan Fungsi
5VSVO t 215
Fungsi Komposisi dan
Fungsi Invers t 145 E. Maksimum dan Minimum
'VOHTJ t 218
" 'VOHTJEBO4JGBUOZB t 147
F 5VSVOBO,FEVB t 224
# "MKBCBS'VOHTJ t 152
G /JMBJ4UBTJPOFS t 228
$ 'VOHTJ,PNQPTJTJ t 154
H. Menggambar Grafik Fungsi
D 'VOHTJ*OWFST t 160 "MKBCBS t 232
E. Invers dari Fungsi 3BOHLVNBO t 235
,PNQPTJTJ t 164
3FøFLTJ t 235
3BOHLVNBO t 166
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 236
3FøFLTJ t 167
5FT,PNQFUFOTJ4FNFTUFS t 239
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 167
Tes Kompetensi Ujian Akhir
5BIVO t 243
%BGUBS1VTUBLB t 
Bab 7 %BGUBS4JNCPM t 
Limit t 171 *OEFLT t 
" -JNJU'VOHTJ t 173 4FOBSBJ t 
# -JNJU'VOHTJ5SJHPOPNFUSJ t 184 ,VODJ+BXBCBO t 
3BOHLVNBO t 189
3FøFLTJ t 189
5FT,PNQFUFOTJ#BC t 190

vi
Bab 1

m
co
c kr.
.fli
tic
ta
m2.s
far
b er:
Su m

Statistika
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu melakukan
pengolahan, penyajian dan penafsiran data dengan cara membaca
dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang,
garis, lingkaran, dan ogive serta pemaknaannya, dan menghitung
ukuran pemusatan, ukuran letak dan ukuran penyebaran data,
serta menafsirkannya.

A. Penyajian Data
dengan konsep statistika, seperti permasalahan berikut. B. Penyajian Data
Selama dua tahun berturut-turut, supermarket A mencatat Statistik
keuntungan setiap bulannya (dalam jutaan rupiah) sebagai C. Penyajian Data Ukuran
menjadi Data Statistik
berikut.
Deskriptif
43, 35, 57, 60, 51, 45, 60, 43, 48, 55, 57, 45, 43, 35, 48,
45, 55, 65, 51, 43, 55, 45, 65, 55.
Dalam jangka waktu yang sama, supermarket B mencatat
keuntungan setiap bulannya (dalam jutaan rupiah) sebagai
berikut.
67, 78, 70, 83, 80, 56, 70, 81, 45, 50, 81, 56, 70, 55, 70,
61, 51, 75, 55, 83, 67, 54, 68, 54.
Pada Maret tahun berikutnya, pengusaha supermarket A
memperoleh keuntungan 75 juta. Sedangkan supermarket
B memperoleh keuntungan 84 juta. Pengusaha mana yang
berhasil?
Untuk mengetahui jawabannya, Anda harus mempelajari
bab ini dengan baik.

1
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.
Statistika
berhubungan dengan

Data
mempelajari

Pengumpulan Penyajian Pengolahan

dapat berupa berhubungan dengan

Tabel Diagram Ukuran Statistika

disajikan dalam bentuk

Garis Lingkaran Batang terdiri atas

Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Ukuran Letak

terdiri atas terdiri atas


terdiri atas

Mean Median Modus Pencilan Desil

Simpangan Simpangan Jangkauan Simpangan


Ragam Jangkauan
Rataan Baku Antarkuartil Kuartil
Hitung

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Jelaskan langkah-langkah yang Anda 78, 23, 45, 58, 41, 89, 45, 12, 12, 13, 54,
lakukan untuk membuat diagram garis. 85, 74, 41, 41.
2. Urutkan data berikut dari yang terkecil. 3. Tentukan mean, median, kuartil bawah,
Kemudian, urutkan lagi dari yang terbesar. dan kuartil atas dari data berikut.
Jelaskan pula cara mengurutkan data a. 8, 7, 7, 9, 8, 6, 7, 8, 9, 6, 7
tersebut. b. 4, 3, 8, 5, 11, 9, 3, 16, 5, 15, 9, 11, 12,
9, 10, 8, 7, 5, 4, 8

2 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Penyajian Data
Statistika berkaitan erat dengan data. Oleh karena itu,
sebelum dijelaskan mengenai pengertian statistika, terlebih
dahulu akan dijelaskan mengenai data.

1. Pengertian Datum dan Data


Di Kelas IX Anda telah mempelajari pengertian datum
dan data. Agar tidak lupa pelajari uraian berikut.
Misalkan, hasil pengukuran berat badan 5 murid adalah 43
kg, 43 kg, 44 kg, 55 kg, dan 60 kg. Adapun tingkat kesehatan dari
kelima murid itu adalah baik, baik, baik, buruk, dan buruk.
Data pengukuran berat badan, yaitu 43 kg, 43 kg, 44 kg, 55
kg, dan 60 kg disebut fakta dalam bentuk angka. Adapun hasil
pemeriksaan kesehatan, yaitu baik dan buruk disebut fakta
dalam bentuk kategori. Selanjutnya, fakta tunggal dinamakan
datum. Adapun kumpulan datum dinamakan data.

2. Pengertian Populasi dan Sampel


Misal, seorang peneliti ingin meneliti tinggi badan rata-
rata siswa SMA di Kabupaten Lubuklinggau. Kemudian, ia
kumpulkan data tentang tinggi badan seluruh siswa SMA di
Kabupaten Lubuklinggau. Data tinggi badan seluruh siswa
SMA di Kabupaten Lubuklinggau disebut populasi.
Namun, karena ada beberapa kendala seperti keterbatasan
waktu, dan biaya, maka data tinggi badan seluruh siswa
SMA di Kabupaten Lubuklinggau akan sulit diperoleh.
Untuk mengatasinya, dilakukan pengambilan tinggi badan
dari beberapa siswa SMA di Kabupaten Lubuklinggau
yang dapat mewakili keseluruhan siswa SMA di Kabupaten
Lubuklinggau.
Data tersebut dinamakan data dengan nilai perkiraan,
sedangkan sebagian siswa SMA yang dijadikan objek
penelitian disebut sampel. Agar diperoleh hasil yang berlaku
secara umum maka dalam pengambilan sampel, diusahakan
agar sampel dapat mewakili populasi.
Berikut ini skema pengambilan sampel dari populasi.
Populasi mencakup seluruh siswa SMA yang ada di Kabupaten Lubuklinggau.
SMA 1 SMA 2 SMA 3 SMA 4 SMA 5 SMA 6

SMA 7 SMA 8 SMA 9 SMA 10 SMA 11 SMA 12

SMA 13 SMA 14 SMA 15 SMA 16 SMA 17 SMA 18

Statistika 3
Sampel dapat diambil dari beberapa siswa SMA yang ada di Kabupaten
Lubuklinggau yang mewakili.
SMA 2 SMA 5 SMA 7

SMA 10 SMA 14 SMA 17

3. Pengumpulan Data
Menurut sifatnya, data dibagi menjadi 2 golongan, yaitu
sebagai berikut.
Ingatlah 1) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
Kerapkali data yang Anda bilangan. Data kuantitatif terbagi atas dua bagian, yaitu
peroleh merupakan bilangan data cacahan dan data ukuran.
desimal. Agar perhitungan a) Data cacahan (data diskrit) adalah data yang diper-
mudah dilakukan, bilangan
oleh dengan cara membilang. Misalnya, data tentang
tersebut dibulatkan. Adapun
aturan pembulatan sebagai banyak anak dalam keluarga.
berikut. b) Data ukuran (data kontinu) adalah data yang diper-
1) Jika angka yang oleh dengan cara mengukur. Misalnya, data tentang
dibulatkan lebih dari
atau sama dengan 5,
ukuran tinggi badan murid.
pembulatan dilakukan 2) Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk bilangan.
dengan menambah 1 Data kualitatif berupa ciri, sifat, atau gambaran dari kualitas
angka di depannya. objek. Data seperti ini disebut atribut. Sebagai contoh, data
2) Jika angka yang akan
dibulatkan kurang dari 5, mengenai kualitas pelayanan, yaitu baik, sedang, dan
angka tersebut dianggap kurang.
tidak ada atau nol.
Cara untuk mengumpulkan data, antara lain adalah mela-
Sekarang, coba cari di buku
petunjuk penggunaan atau kukan wawancara, mengisi lembar pertanyaan (questionery),
tanya ke kakak kelas cara melakukan pengamatan (observasi), atau menggunakan data
membulatkan bilangan yang sudah ada, misalnya rataan hitung nilai rapor.
dengan menggunakan
kalkulator ilmiah.
4. Datum Terkecil, Datum Terbesar, Kuartil
Bawah, Median, dan Kuartil Atas
Data berikut adalah tinggi badan 12 anak (dalam cm).
164 166 170 167 171 172
162 164 168 165 163 160
Dari data tersebut Anda dapat mengetahui hal-hal
berikut.
a) Anak yang paling pendek tingginya 160 cm.
b) 50% dari kedua belas anak itu tingginya tidak lebih dari
165,5 cm.
c) 25% dari kedua belas anak itu tingginya lebih dari 169 cm.

4 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk mengetahui hal-hal tersebut diperlukan statistik
lima serangkai, yaitu data statistik x1, Q1, Q2, Q3, dan xn
dengan x1 datum terkecil, Q1= kuartil bawah, Q2 = median,
Q3 = kuartil atas, dan xn datum terbesarr (x1 dan xn dapat
diketahui).
Untuk menentukan datum terkecil dan datum terbesar
Anda perlu menyusun data tersebut dalam suatu urutan
berdasarkan nilainya, yaitu sebagai berikut.
160 162 163 164 164 165
166 167 168 170 171 172
Amati bahwa setelah data diurutkan Anda dapat mene-
mukan datum terkecil dan datum terbesar dengan mudah,
yaitu datum terkecil = 160 cm dan datum terbesar = 172 cm.
Jika data yang telah diurutkan itu dibagi menjadi 2
bagian yang sama, diperoleh urutan berikut:
160 162 163 164 164 165 166 167 168 170 171 172
Q2
Tampak bahwa median membagi data ini menjadi dua
bagian yang sama, yaitu enam datum kurang dari median dan
enam datum lebih dari median. Median untuk data tersebut
165 166
adalah Q2 = = 165,5. Dengan demikian, Anda
2
dapat mengatakan bahwa 50% dari data itu tingginya tidak
lebih dari 165,5 cm. Bagaimana menentukan median jika
banyak data ganjil?
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga rumus me-
nentukan median? Cobalah nyatakan rumus tersebut dengan
kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari
tersebut merupakan hal khusus dari hal umum berikut.
Misalkan diketahui data terurut
x1, x2, x3, ..., xn
dengan n = banyak datum.
1 ¤¥ ´
1) Untuk n genap maka mediannya adalah Q2 ¥ x n + x n µµµ
2 ¥¦ 2 +1 µ
2 ¶

2) Untuk n ganjil maka mediannya adalah Q2 x n+1


2

Jika data yang telah diurutkan dibagi menjadi 4 bagian


yang sama, diperoleh
160 162 163 164 164 165 166 167 168 170 171 172
Q1 Q2 Q3

Statistika 5
Tampak bahwa kuartil membagi data menjadi empat
bagian yang sama, yaitu tiga datum kurang dari kuartil bawah
(Q1), tiga datum antara Q1 dan Q2, tiga datum antara Q2 dan
kuartil atas (Q3), dan tiga datum lebih dari Q3. Kuartil bawah
dan kuartil atas dapat ditentukan, yaitu
163 164 168 170
Q1 = = 163,5 dan Q3 = = 169.
2 2
Dengan demikian, Anda dapat mengatakan bahwa 25%
dari kedua belas anak itu tingginya lebih dari 169 cm.
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menemukan
langkah-langkah cara menentukan kuartil? Cobalah tentukan
langkah-langkahnya dengan menggunakan kata-kata Anda
sendiri.
Berikut ini adalah langkah-langkah menentukan kuartil.

1. Data diurutkan dari datum terkecil ke datum terbesar.


Ingatlah x1, x2, x3, ..., xn.
Statistik lima serangkai, yaitu 2. Tentukan kuartil kedua atau median (Q 2) dengan
t EBUVNUFSLFDJMx1 membagi data menjadi dua bagian sama banyak.
t kuartil bawah Q1
3. Tentukan kuartil bawah (Q1) dengan membagi data di
t NFEJBOQ2
t kuartil atas Q3 bawah Q2 menjadi dua bagian sama banyak.
t EBUVNUFSCFTBSxn 4. Tentukan kuartil atas (Q3) dengan membagi data di atas
Q2 menjadi dua bagian sama banyak.

Contoh 1.1
Tentukan datum terkecil, datum terbesar, median, kuartil bawah,
dan kuartil atas dari data berikut:
a. 8, 7, 9, 4, 6, 5, 4
b. 9, 8, 7, 9, 4, 6, 5, 4
Jawab:
a. Banyak data (n) sama dengan 7. Jika data ini diurutkan dari
yang terkecil, diperoleh
No. Urut Data x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7
Nilai Data 4 4 5 6 7 8 9
• Datum terkecil adalah x1 = 4.
• Datum terbesar adalah x7 = 9.
• Median merupakan datum tengah setelah data diurutkan.
Jadi, median (Q2) = x4 = 6. Jika menggunakan rumus
Q2 = x n 1
2
= x n 1 x4
2
=6

6 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
• Kuartil bawah (Q1)
Q1 = median dari 4 4 5
Jadi, Q1 = 4 (nilai paling tengah)
• Kuartil atas (Q3)
Q3 = median dari 7 8 9
Jadi, Q2 = 8 (nilai paling tengah)
b. Banyak datum (n) sama dengan 8. Jika data diurutkan,
diperoleh
No. Urut Data x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
Nilai Data 4 4 5 6 7 8 9 9

• Datum terkecil adalah x1 = 4.


• Datum terbesar adalah x8 = 9.
Median tidak dapat ditentukan dengan cara seperti soal
(a). Median untuk data genap (n = 8) ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
1¤ ´
Q2 = ¥¥¥ x n x n 1 µµµ Pe
Pe
embahasan Soal
2 ¥¦ 2 µ
2 ¶
Hasil dari suatu pengamatan
¤ ´ adalah sebagai berikut.
= 1 ¥¥ x 8 x 8 1 µµµ 12 11 9 8 9 10 9 12
¥
2 ¥¦ 2 µ
2 ¶ Median dari pengamatan
1 1 tersebut adalah ....
= (x4 + x5) = (6 + 7) = 6,5
2 2 Jawab:
Dengan cara yang sama, coba Anda tentukan Q1 dan Q2. Jika Data diurutkan dari yang
Anda menyelesaikannya dengan benar, diperoleh Q1 = 4,5 dan terkecil.
Q3 = 8,5. 8 9 9 9 10 11 12 12
9 10
Mediannya adalah = 9,5
2
Soal PPI 1982

5. Jangkauan Data, Jangkauan


Antarkuartil, dan Simpangan Kuartil
a. Jangkauan Data
Jangkauan data atau disebut juga rentang data adalah
selisih antara datum terbesar dan datum terkecil. Jika jangkauan
data dinotasikan J, datum terbesar xn, dan datum terkecil x1
maka
J = xn – x1

Jangkauan antarkuartil atau disebut juga rentang inter-


kuartil adalah selisih kuartil atas (Q3) dan kuartil bawah (Q1).
Jika jangkauan antarkuartil dinotasikan JK K maka
JK = Q3 – Q1

Statistika 7
Perbedaan antara jangkauan data dan jangkauan antar-
50% data kuartil diperlihatkan pada Gambar 1.1. Dari gambar tersebut
tampak bahwa jangkauan antarkuartil merupakan ukuran
Q1 JK
Q2 penyebaran data yang lebih baik daripada rentang sebab JK
J mengukur rentang dari 50% data yang di tengah.
Gambar 1.1 Selain jangkauan dan jangkauan antarkuartil, dikenal pula
simpangan kuartil atau rentang semi-interkuartil. Simpangan
K adalah setengah dari jangkauan antarkuartil
kuartil (SK)
K
(JK).
1 1
SK
K= JK
K = (Q3 – Q1)
2 2

Contoh 1.2
Seorang peneliti mengambil masing-masing 1 kg air dari 20 sungai
yang berbeda untuk diuji kadar garamnya. Hasil pengujian (dalam
mg) adalah
193 282 243 243 282 214 185 128 243 159
218 161 112 131 201 132 194 221 141 136
Dari data tersebut tentukan:
a. jangkauan data;
b. jangkauan antarkuartil;
c. simpangan kuartil.
Jawab:
Data diurutkan hasilnya sebagai berikut:

No. Urut Data x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10


Datum 112 128 131 132 136 141 159 161 185 193

No. Urut Data x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20
Datum 194 201 214 218 221 243 243 243 282 282

• Datum terkecil (x1) adalah 112.


• Datum terbesar (xn) adalah 282.
1
• Median (Q2) = (x10 + x11) = (193 + 194) = 193,5.
2
• Kuartil bawah (Q1)
= median dari
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
112 128 131 132 136 141 159 161 185 193

1 1
= (x + x6) = (136 + 141) = 138,5.
2 5 2

8 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
• Kuartil atas (Q3)
= median dari
x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20
194 201 214 218 221 243 243 243 282 282

1 1
= (x15 + x16) = (221 + 243) = 232
2 2
a. J
Jangkauan data (J)
J = xn – x1 = 282 – 112 = 170
b. K
Jangkauan antarkuartil (JK)
JK = Q3 – Q1 = 232 – 138,5 = 93,5
1 1
c. SK = JK
K = (93,5) = 46,75.
2 2

b. Pencilan (Outlier)
J dan jangkauan antarkuartil
Nilai statistik jangkauan (J)
K dapat digunakan untuk memperoleh gambaran tentang
(JK)
penyebaran data dengan cepat. Untuk keperluan tersebut
didefinisikan satu langkah sebagai berikut.

Definisi 1.1
Satu langkah (L) adalah satu setengah kali panjang jangkauan
1
K Secara matematis, ditulis L = 1 JK.
antarkuartil (JK).
2

Nilai yang letaknya satu langkah di bawah Q1 dinamakan


pagar dalam (PD). Adapun nilai yang letaknya satu langkah
di atas Q3 dinamakan pagar luar (PL)
PD = Q1 – L dan PL = Q3 + L

Semua data yang nilainya kurang dari pagar dalam atau


lebih dari pagar luar disebut pencilan. Pencilan adalah datum
yang memiliki karakteristik berbeda dari datum lainnya.
Dapat dikatakan bahwa pencilan merupakan datum yang
tidak konsisten dalam kumpulan data.

Contoh 1.3
Hasil tes matematika dari 20 siswa tercatat sebagai berikut.
70, 68, 71, 68, 66, 73, 65, 74, 65, 64, 78, 79, 61, 81, 60, 97, 44,
64, 83, 56.
Jika ada data pencilan, tentukan datum tersebut.

Statistika 9
Jawab:
Data setelah diurutkan menjadi
44, 56, 60, 61, 64, 64, 65, 65, 66, 68, 68, 70, 71, 73, 74, 78, 79,
81, 83, 97

Q1 Q2 Q3
64 + 64
• Q1 = = 64 • JK = Q3 – Q1 = 76 – 64 = 12
2
68 + 68 1 1
• Q2 = = 68 • L=1 JK = 1 . 12 = 18
2 2 2
74 + 78
• Q3 = = 76
2
PD = Q1– L = 64 – 18 = 46
PL = Q3 + L = 76 + 18 = 94
Dengan demikian, ada dua pencilan dalam data ini, yaitu 44 dan
97.

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Ali ingin membeli sebotol minyak 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan data
wangi. Sebelum transaksi dilakukan, kualitatif dan data kuantitatif.
ia meneteskan dua tetes minyak wangi 4. Data ulangan nilai matematika siswa kelas
itu pada pakaiannya untuk mengetes XI B sebagai berikut.
keharumannya. Tentukan populasi dan
75, 55, 52, 50, 78, 80, 85, 86, 80, 55, 75,
sampelnya.
80, 48.
2. Menurut BPS, banyak sekolah di setiap
Selain data tersebut, masih terdapat tujuh
provinsi di Indonesia pada tahun 2004/2005
data lagi yang belum tercatat akibat datanya
tercatat sebagai berikut.
terhapus. Akan tetapi, berdasarkan catatan
48, 476, 91, 43, 39, 119, 33, 139, 493, 398, kecil yang sempat terbaca, diketahui
547, 128, 708, 61, 25, 55, 16, 55, 30, 34, bahwa median data setelah ditambah data
56, 51, 39, 134, 21, 26, 24. yang hilang adalah 70,5, dan kuartil bawah
Dari data itu, tentukan data yang hilang adalah 60. Tentukan tujuh
a. datum terkecil dan datum terbesar; data yang hilang itu jika pada tujuh data
b. kuartil bawah, median, dan kuartil yang hilang terdapat tiga kelompok data
atas; yang setiap kelompok bernilai sama.
c. jangkauan data jangkauan antarkuartil, 5. Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri,
dan simpangan kuartil; cara mengecek apakah dalam data ada
d. apakah ada data outlier? Jika ada, pencilan atau tidak.
tentukan data tersebut.

10 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
B. Penyajian Data Statistik
Ada dua cara penyajian data yang sering dilakukan, yaitu
a) daftar atau tabel,
b) grafik atau diagram.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Tabel 1.1
Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas Nilai Frekuensi
XI SMA 3 disajikan dalam tabel di samping. 2 7
Penyajian data pada Tabel 1.1 dinamakan penyajian data 4 3
sederhana. Dari tabel 1.1, Anda dapat menentukan banyak 5 5
siswa yang mendapat nilai 9, yaitu sebanyak 7 orang. Berapa 6 4
orang siswa yang mendapat nilai 5? Nilai berapakah yang 7 10
paling banyak diperoleh siswa? 9 7
Jika data hasil ulangan bahasa Indonesia itu disajikan 10 1
dengan cara mengelompokkan data nilai siswa, diperoleh Jumlah 37

tabel frekuensi berkelompok seperti pada Tabel 1.2. Tabel


1.2 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi. Tabel 1.2. Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas Turus Frekuensi

2. Penyajian Data dalam Bentuk 1–2 7

3–4 3
Diagram 5–6 8
Kerapkali data yang disajikan dalam bentuk tabel sulit 7–8 10
a
untuk dipahami. Lain halnya jika data tersebut disajikan dalam 9–10 8
bentuk diagram maka Anda akan dapat lebih cepat memahami Jumlah 37
data itu. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara
visual yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat.
Meskipun demikian, diagram masih memiliki kelemahan,
yaitu pada umumnya diagram tidak dapat memberikan
gambaran yang lebih detail.
a. Diagram Batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambar-
kan data diskrit (data cacahan). Diagram batang adalah
bentuk penyajian data statistik dalam bentuk batang yang
dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius.
Ada dua jenis diagram batang, yaitu
1) diagram batang vertikal, dan
2) diagram batang horizontal.

Statistika 11
Contoh 1.4
Selama 1 tahun, toko "Anggo" mencatat keuntungan setiap bulan
sebagai berikut.
Tabel 1.3
Keuntungan Toko "Anggo" per Bulan (dalam jutaan rupiah)
Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keuntungan 2,5 1,8 2,6 4,2 3,5 3,3 4,0 5,0 2,0 4,2 6,2 6,2

a. Buatlah diagram batang vertikal dari data tersebut.


b. Berapakah keuntungan terbesar yang diperoleh Toko "Anggo"
selama 1 tahun?
c. Kapan Toko "Anggo" memperoleh keuntungan yang sama
selama dua bulan berturut-turut?
Jawab:
a. Diagram batang vertikal dari data tersebut, tampak pada
gambar berikut.

6
5
Keuntungan

4
3
2
1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan ke

b. Dari diagram tersebut tampak bahwa keuntungan terbesar


yang diperoleh Toko "Anggo" selama 1 tahun adalah sebesar
Rp6.200.000,00.
c. Toko "Anggo" memperoleh keuntungan yang sama selama
dua bulan beturut-turut pada bulan ke-11 dan ke-12.

b. Diagram Garis
Pernahkah Anda melihat grafik nilai tukar dolar terhadap
rupiah atau pergerakan saham di TV? Grafik yang seperti itu
Sumber: Koran Tempo, 2005
disebut diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
m
menggambarkan data tentang keadaan yang berkesinambungan
Gambar 1.2
Grafik nilai tukar dolar (sekumpulan data kontinu). Misalnya, jumlah penduduk setiap
terhadap rupiah pada tahun, perkembangan berat badan bayi setiap bulan, dan suhu
26 Januari 2005 sampai
dengan 1 Februari 2005.
badan pasien setiap jam.

12 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Seperti halnya diagram batang, diagram garis pun me-
merlukan sistem sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak
(vertikal) yang saling berpotongan
r tegak lurus. Sumbu men-
datar biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan
berat. Adapun sumbu tegaknya menyatakan frekuensi data.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat
diagram garis adalah sebagai berikut.
1) Buatlah suatu koordinat (berbentuk bilangan) dengan
sumbu mendatar menunjukkan
n waktu dan sumbu tegak
menunjukkan data pengamatan.
2) Gambarlah titik koordinat yang menunjukkan data
pengamatan pada waktu t.
3) Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan titik-
titik koordinat tersebut dengan garis lurus.
B t (kg)
Berat (kg)
10
Contoh 1.5 9
8
Berikut ini adalah tabel berat badan seorang bayi yang dipantau
7
sejak lahir sampai berusia 9 bulan. 6
5
Usia (bulan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 4
Berat Badan 3
3,5 4 5,2 6,4 6,8 7,5 7,5 8 8,8 8,6 2
(kg)
1
a. Buatlah diagram garisnya. 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
b. Pada usia berapa bulan berat badannya menurun? Usia (Bulan)
c. Pada usia berapa bulan berat badannya tetap?
Gambar 1.3
Jawab: Berat badan bayi sejak usia
a. Langkah ke-1 0 bulan–9 bulan
Buatlah sumbu mendatar yang menunjukkan usia anak (dalam
bulan) dan sumbu tegak yang menunjukkan berat badan anak
(dalam kg).
Langkah ke-2
Gambarlah titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan
pada waktu t bulan.
Langkah ke-3
Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan titik-titik
koordinat tersebut dengan garis lurus.
Dari ketiga langkah tersebut, diperoleh diagram garis dari
data tersebut tampak pada Gambar 1.3.
b. Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa berat badan bayi
menurun pada usai 8 sampai 9 bulan. Sumber: Dokumentasi Penerbit

c. Berat badan bayi tetap pada usia 5 sampai 6 bulan. Darimana Gambar 1.4
Anda memperoleh hasil ini? Jelaskan. Keadaan gizi bayi dapat dipantau
dari kartu KMS.

Statistika 13
Tugas Observasi: Interpolasi dan Ekstrapolasi Data
1. Bersama tiga orang Anda dapat melakukan observasi terhadap kecenderungan
teman, catatlah nilai data yang disajikan pada suatu diagram garis. Dari observasi
tukar dolar terhadap ini, Anda dapat membuat perkiraan-perkiraan dengan cara
rupiah selama seminggu.
Kemudian, buatlah
interpolasi dan ekstrapolasi. Hal ini ditempuh dengan meng-
diagram garis serta ganti garis patah pada diagram garis menjadi garis lurus.
analisisnya. Dari diagram Interpolasi data adalah menaksir data atau memperkirakan
garis tersebut, dapatkah data di antara dua keadaan (misalnya waktu) yang berurutan.
Anda memprediksi
nilai tukar untuk hari Misalkan, dari gambar grafik Contoh 1.7 dapat diperkirakan
berikutnya? Hasilnya berat badan bayi pada usia 5,5 bulan. Coba Anda amati grafik
laporkan dan bacakan di tersebut, kemudian tentukan berat badan bayi pada usia 5,5
depan kelas.
2. Buatlah kelompok yang
bulan.
terdiri atas 5 orang. Cari Ekstrapolasi data adalah menaksir atau memperkirakan
informasi ke posyandu data untuk keadaan (waktu) mendatang. Cara yang dapat
atau dokter spesialis anak, dilakukan untuk ekstrapolasi adalah dengan memperpanjang
bagaimana cara membaca
KMS (kartu menuju ruas garis terujung ke arah kanan. Misalkan, dari gambar
sehat). KMS dijadikan grafik Contoh 1.7 dapat diperkirakan berat badan bayi pada
acuan untuk memantau usia 10 bulan. Jika garis lurus sudah ditentukan, Anda dapat
apakah gizi seorang
menentukan interpolasi data. Untuk ekstrapolasi data, Anda
balita baik atau tidak.
Kamu pun dapat mencari harus berhati-hati. Menurut diagram garis, berapa kira-kira
informasi tersebut di buku berat badan bayi pada usia 10 bulan? Berikan alasan Anda.
atau majalah. Tulis dan
kumpulkan. Beberapa c. Diagram Lingkaran
perwakilan kelompok
membacakan hasilnya di
Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap
depan kelas. keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan dalam bentuk
diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah bentuk
penyajian data statistika dalam bentuk lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa juring lingkaran.
Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran
adalah sebagai berikut.
1. Buatlah sebuah lingkaran pada kertas.
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring
lingkaran untuk menggambarkan kategori yang datanya
telah diubah ke dalam derajat.
Agar lebih jelasnya, pelajarilah contoh berikut.

Contoh 1.6
Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di suatu kabupaten
menurut tingkat sekolah pada tahun 2007.
Tingkat Pendidikan Banyaknya Siswa
SD 175
SMP 600
SMA 225

14 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
a. Buatlah diagram lingkaran untuk data tersebut.
b. Berapa persen siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada
tingkat SMP?
c. Berapa persen siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada
tingkat SMA?
Jawab:
a. Jumlah seluruh siswa adalah 1.000 orang. Seluruh siswa
diklasifikasikan menjadi 5 katagori: SD = 175 orang,
SMP = 600 orang, dan SMA = 225 orang.
175
• Siswa SD = × 100% = 17,5%
1.000 SMA
Besar sudut sektor lingkaran = 17,5% × 360° = 63° 22,5%

600 SMP
• Siswa SMP = × 100% = 60% 60%
1.000
Besar sudut sektor lingkaran = 60% × 360° = 216°
225
• Siswa SMA = × 100% = 22,5% SD
1.000 17,5%
Besar sudut sektor lingkaran = 22,5% × 360° = 81°
Diagram lingkaran ditunjukkan pada Gambar 1.5. Gambar 1.5
b. Persentase siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada
tingkat SMP adalah 60%.
c. Persentase siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada
tingkat SMA adalah 22,5%.

3. Tabel Distribusi Frekuensi, Frekuensi


Relatif dan Kumulatif, Histogram,
Poligon Frekuensi, dan Ogive
a. Tabel Distribusi Frekuensi
Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan Ingatlah
dalam tabel distribusi frekuensi, yaitu cara penyajian data
Menentukan banyak kelas
yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu. interval dengan aturan
Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi Sturges dimaksudkan
adalah sebagai berikut. agar interval tidak terlalu
• Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) K dengan besar sebab hasilnya
akan menyimpang dari
rumus "Sturgess" yaitu: K = 1 + 3,3 log n dengan n adalah keadaan sesungguhnya.
banyak data. Sebaiknya, jika interval
Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif hasil terlalu kecil, hasilnya tidak
menggambarkan keadaan
pembulatan. yang diharapkan.
• Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas ((II) dengan
menggunakan rumus:
J
I=
K

Statistika 15
• Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil
harus merupakan batas bawah interval kelas pertama atau
data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir.
• Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas
yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas
dengan sistem turus.
• Menuliskan turus-turus dalam bilangan yang bersesuaian
dengan banyak turus.

Contoh 1.7
Seorang peneliti mengadakan penelitian tentang berat badan dari
35 orang.
Data hasil penelitian itu (dalam kg) diberikan berikut ini:
48 32 46 27 43 46 25 41 40 58 16 36
21 42 47 55 60 58 46 44 63 66 28 56
50 21 56 55 25 74 43 37 51 53 39
Sajikan data tersebut ke dalam tabel distribusi frekuensi.
Jawab:
1. Jangkauan ((JJ) = Xm- Xn = 74 – 16 = 58.
2. Banyak kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 35 = 6,095.
Banyak kelas dibulatkan menjadi "6".
J 58
3. Panjang interval kelas (I) I adalah I    9, 67.
K 6
Tabel 1.6 Panjang interval kelas dibulatkan menjadi "10". Dengan
Interval Kelas Turus Frekuensi
panjang interval kelas = 10 dan banyak kelas = 6, diperoleh tabel
16–25 5
distribusi frekuensi seperti pada Tabel 1.6 atau Tabel 1.7
Cara I: Batas bawah kelas pertama diambil datum terkecil.
26–35 3
Amati Tabel 1.6. Dari tabel tersebut tampak bahwa frekuensi
36–45 9
paling banyak dalam interval 46–55. Artinya, berat badan
46–55 10 kebanyakan berkisar antara 46 kg dan 55 kg.
56–65 6 Cara II: Batas atas kelas terakhir diambil datum terbesar.
66–75 2 Amati Tabel 1.7.
35 Dari tabel tampak frekuensi paling sedikit dalam interval
65–74. Artinya, berat badan antara 65 kg dan 74 kg ada 2
Tabel 1.7 orang. Perhatikan interval kelas yang pertama, yaitu 15–24.
Interval Kelas Turus Frekuensi 15 disebut batas bawah dan 24 disebut batas atas. Ukuran 15–24
15–24 3 adalah hasil pembulatan, ukuran yang sebenarnya terletak pada
25–34 5 14,5–24,5. 14,5 disebut tepi bawah kelas (batas bawah nyata)
35–44 9
dan 24,5 disebut tepi atas kelas (batas atas nyata) pada interval
kelas 15–24.
45–54 8
Dalam menentukan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas
55–64 8
pada setiap interval kelas, harus diketahui satuan yang dipakai.
65–74 2 Dengan demikian, untuk tepi bawah kelas adalah batas bawah
35 1
kelas dikurangi satuan ukuran. Jadi, tepi kelas dari interval
2
kelas 15–24 menjadi 14,5–24,5.

16 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
b. Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi
frekuensi bersifat mutlak. Adapun frekuensi relatif dari
suatu data adalah dengan membandingkan frekuensi pada
interval kelas itu dengan banyak data dinyatakan dalam
persen. Contoh: interval frekuensi kelas adalah 20. Total
data seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas
20 1
ini adalah  , sedangkan frekuensi relatifnya adalah
80 4
1
× 100% = 25%.
4
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan rumus
frekuensi relatif? Cobalah nyatakan rumus frekuensi relatif
dengan kata-kata Anda sendiri.
Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.
frekuensi kelas ke-k
Frekuensi relatif kelas ke-k =
banyak data
t
Frekuensi kumulatif kelas ke-kk adalah jumlah frekuensi
pada kelas yang dimaksud dengan frekuensi kelas-kelas
sebelumnya.
Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu
1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil
terhadap tepi atas kelas);
2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil
terhadap tepi bawah kelas).
1
Tepi atas = batas atas + satuan pengukuran
2
1
Tepi bawah = batas bawah – satuan pengukuran Informasi
2
untuk Anda
Contoh 1.8 Informations
Dari Tabel 1.6 untuk interval kelas 46 – 55 (kelas 4), hitunglah for You
a. frekuensi relatif; Kata histogram berasal dari
b. frekuensi kumulatif "kurang dari"; bahasa Yunani, yaitu histo
yang berarti kertas dan gram
c. frekuensi kumulatif "lebih dari". yang berarti menulis atau
Jawab: menggambar.
a. Frekuensi relatif kelas ke-4
frekuensi kelas ke-4 10 The root of ““histogram” is from
= r100%  r1100% 28, 57% the Greek, histo which means
banyak datum 35 tissue, gram which means write
b. Frekuensi kumulatif "kurang dari" untuk interval kelas 46 – 55 or draw.
= 5 + 3 + 9 + 10 = 27 (kurang dari tepi atas kelas 55,5) Sumber:www.DrMath.com

c. Frekuensi kumulatif "lebih dari" untuk interval kelas 46 – 55


= 10 + 6 + 2 = 18 (lebih dari tepi bawah kelas 45,5).

Statistika 17
c. Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang
bentuknya seperti diagram batang. Batang yang berdekatan
harus berimpit. Untuk pembuatan histogram, pada setiap
interval kelas diperlukan tepi-tepi kelas. Tepi-tepi kelas ini
digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas yang dapat
ditulis sebagai berikut.
1
Titik tengah kelas = (tepi atas kelas + tepi bawah kelas)
2

Poligon frekuensi dapat dibuat dengan menghubungkan


titik-titik tengah setiap puncak persegipanjang dari histogram
secara berurutan. Agar poligon "tertutup" maka sebelum kelas
paling bawah dan setelah kelas paling atas, masing-masing
ditambah satu kelas.

Contoh 1.9
Tabel 1.8 Tabel distribusi frekuensi hasil ujian matematika Kelas XI SMA
Kelas Interval Frekuensi Cendekia di Kalimantan Barat diberikan pada Tabel 1.8. Buatlah
21–30 2 histogram dan poligon frekuensinya.
31–40 3
Jawab:
41–50 11 Jumlah Siswa
51–60 20
61–70 33
30
71–80 24
81–90 7
Histogram
100 20

Poligon
10 Frekuensi

0 10,5 20,5 30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5 100,5

Hasil Ujian
Dari histogram tersebut tampak bahwa kebanyakan siswa
memperoleh nilai antara 60,5 dan 70,5. Coba Anda ceritakan hal
lain dari histogram tersebut.

18 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
d. Ogive (Ogif)
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang
dari atau frekuensi kumulatif lebih dari dinamakan poligon
kumulatif.
f
Untuk populasi yang besar, poligon mempunyai banyak
ruas garis patah yang menyerupai kurva sehingga poligon fre-
kuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogif.f
Ada dua macam ogif, f yaitu sebagai berikut.
a. Ogif dari frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif
positif.
f
b. Ogif dari frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif
negatif.
f
Contoh 1.10
Tabel 1.9 dan 1.10 berturut-turut adalah tabel distribusi frekuensi Tabel 1.9
kumulatif "kurang dari" dan "lebih dari" tentang nilai ulangan
Biologi Kelas XI SMA 3. Nilai Frekuensi
a. Buatlah ogif positif dan ogif negatif dari tabel tersebut. < 20,5 0
b. Berapakah jumlah siswa yang mempunyai nilai Biologi kurang < 30,5 2
dari 85? < 40,5 5
c. Berapakah jumlah siswa yang mempunyai berat badan lebih < 50,5 16
dari 40? < 60,5 36
< 70,5 69
Jawab: < 80,5 93
a. Ogif positif dan ogif negatif dari tabel tersebut tampak pada < 90,5 100
gambar 1.6.
Jumlah siswa Tabel 1.10
Nilai Frekuensi
100
> 20,5 100
90 Lebih dari
(ogif negatif)
> 30,5 98
80
> 40,5 95
70
> 50,5 84
60 > 60,5 64
50 > 70,5 31
40 > 80,5 7
30 Kurang dari > 90,5 0
(ogif positif)
20
10

10 20 30 40 4550 60 70 80 85 90 100 Nilai Gambar 1.6


ujian

b. Dari kurva ogif positif, tampak siswa yang mempunyai nilai


kurang dari 85 adalah sebanyak 93 orang.
c. Dari kurva ogif negatif, tampak siswa yang mempunyai nilai
lebih dari 40 adalah sebanyak 96 orang.

Statistika 19
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Buatlah daftar distribusi frekuensi dari a. Buatlah tabel distribusi frekuensinya.
data berikut. b. Buatlah histogram poligonnya.
79, 15, 90, 84, 48, 84, 76, 89, 78, 60, 43,
4. Data berikut adalah berat badan dari 16
74, 62, 88, 72, 64, 54, 83, 71, 41, 67, 81,
anak (dalam kg).
98, 80, 25, 78, 75, 64, 10, 52, 76, 55, 85,
36 30 28 33 42 32 37 35
92, 65, 41, 95, 81, 77, 80, 23, 60, 79, 32,
32 34 41 32 30 40 32 42
57, 74, 52, 70, 82, 36.
Buatlah diagram batang dari data tersebut.
2. Misalkan, berat badan seorang bayi yang Tentukan pula kecenderungan penyebaran
dipantau sejak lahir sampai berusia 9 bulan, data.
menunjukkan data sebagai berikut.
5. Diagram berikut menunjukan data pro-
Umur
(Bulan)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 duksi padi di setiap desa di kecamatan
Berat
Sukajaya
3,2 3,8 4,2 4,0 4,6 4,6 5,8 5,6 7,1 8,2
(kg)

a. Buatlah diagram garis. Desa E Desa A


b. Pada usia berapa bulankah berat 151,2˚

badannya menurun?
c. Pada usia berapa bulankah berat Desa D
72˚ Desa B
badannya tetap? 90˚

3. Data berikut adalah data tinggi badan dari


Desa C
40 siswa SMA HEBAT, diukur sampai 36˚
sentimeter terdekat.
a. Tentukan persentase produksi padi
168 165 176 159 163 175 158 170 170 155 yang dihasilkan desa E.
156 169 170 160 160 164 153 154 150 158
b. Jika produksi padi yang dihasilkan
147 151 150 167 168 160 150 148 161 174
kecamatan Sukajaya 180 ton, tentukan
176 163 149 166 175 158 166 164 167 159
produksi padi pada setiap desa.

C. Penyajian Data Ukuran menjadi


Data Statistik Deskriptif
1. Rataan Hitung (Mean)
Masih ingatkah Anda cara menghitung rataan hitung?
Misalnya, seorang guru mencatat hasil ulangan 10 orang
siswanya, sebagai berikut.
6 5 5 7 7,5 8 6,5 5,5 6 9
Dari data tersebut, ia dapat menentukan nilai rataan
hitung, yaitu
6 5 5 7 7, 5 8 6, 5 5, 5 6 9
 6, 55
10
Jadi, nilai rataan hitungnya adalah 6,55.

20 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Secara umum, apabila nilai data kuantitatif tidak di-
kelompokkan dan dinyatakan oleh x1, x2, …, xn (terdapat n
buah datum), nilai rataan hitung (mean) x ditentukan oleh
rumus berikut.
x x2 ... xn atau
n
xi
x 1 x£
n i =1 n

Perhitungan nilai rataan hitung akan menjadi lain jika


guru tersebut mencatat hasil ulangan 40 orang siswanya
sebagai berikut:
3 orang mendapat nilai 4
4 orang mendapat nilai 5
6 orang mendapat nilai 5,5
8 orang mendapat nilai 6
7 orang mendapat nilai 7
10 orang mendapat nilai 8
2 orang mendapat nilai 9
Nilai rataan hitung siswa dapat dicari sebagai berikut:
3 4 4 5 6 5 5 8 6 7  7 10 8 2 9 260
  6, 5
40 4
40
Jadi, nilai rataan hitungnya adalah 6,5.
Secara umum, apabila nilai-nilai data kuantitatif
dinyatakan dengan x1, x2, …, xn (terdapat n buah datum)
dengan setiap nilai datum mempunyai frekuensi f1, f2, …, fn
maka rataan hitung ( x ) ditentukan oleh rumus berikut.
n

x1 f1 + x2 f2 + ... + xn fn £x f i i
x= atau x= i= 1
f1 + f2 + f3 + ...ffn n

£f
i= 1
i

Contoh 1.11
1. Seorang peneliti mencatat banyak bayi yang lahir selama setahun
di 20 kecamatan. Hasil pencatatannya disajikan berikut. Ingatlah
136 140 220 193 130 158 242 127 184 213 x = rataan hitung dari suatu
200 131 111 160 217 281 242 242 281 192 sampel
a. Hitunglah rataan hitung (mean) data tersebut.
b. Tentukan jangkauan datanya.
c. Tentukanlah jangkauan antarkuartil.
2. Nilai rataan hitung (rata-rata) ujian matematika dari 38 orang
siswa adalah 51. Jika nilai dari seorang siswa lain yang bernama
Rahman digabungkan dengan kelompok itu maka nilai rataan
hitung ujian matematika dari 39 orang siswa sekarang menjadi
52. Tentukanlah nilai yang diperoleh Rahman.

Statistika 21
Jawab:
1. a. Untuk menyelesaikan soal ini, dapat digunakan dua
cara, yaitu tanpa menggunakan kalkulator dan dengan
menggunakan kalkulator.
• Tanpa kalkulator (dengan rumus):
136 140 ... 192 3.800
x   190 .
20 20
• ( x–3600 Pv), tahapan perhitungan
Dengan kalkulator (fx
sebagai berikut:
1) kalkulator "ON"
2) MODE 3 x program SD
3) masukkan data
136 data
Sumber: www.upload.wikimedia.org
140 data
Gambar 1.8 …
Untuk data yang banyak, Anda …
dapat menggunakan kalkulator …
ilmiah untuk menghitung mean
data. 192 data
4) tekan tombol x
x = 190
Untuk kalkulator jenis lainnya, coba Anda cari informasi
cara menghitung mean dengan kalkulator tersebut.
b. Jangkauan datanya adalah: J = xn – x1 = 281 – 111 = 170.
c. Setelah data diurutkan, diperoleh Q1 = 138 dan Q3 = 231.
Jangkauan antarkuartil adalah JK= K Q3 – Q1 = 93.
2. Diketahui:
Nilai rataan hitung 38 siswa adalah 51. Nilai rataan hitung 39
Pe
Pe
embahasan Soal siswa adalah 52.
Jika 30 siswa kelas XI A1 mem- Ditanyakan:
punyai nilai rata-rata 6,5; 25 Nilai ujian matematika yang diperoleh Rahman.
siswa kelas XI A2 mempunyai Pengerjaan:
nilai rata-rata 7; dan 20 siswa
Misalkan,
kelas XI A3 mempunyai nilai
rata-rata 8, tentukan rata-rata xi = nilai ujian matematika dari siswa ke-ii dengan i = 1, 2, ..., 38
nilai tujuh puluh lima siswa x39 = nilai ujian matematika yang diperoleh Rahman
kelas XI tersebut. Dengan menggunakan rumus rataan hitung, berlaku:
Jawab: x1 x2 ... x38
 51 .... (1)
n x n2 x 2 n3 x 3 38
x 1 1
n1 n2 n3 x1 x2 ... x39
 52 .... (2)
30 r 6, 5 25r7 20 8 39
= Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) diperoleh
75
530
= = 7,067 7,07 51 38 x39
75  52 ™ x39 = 52(39) – 51(38) = 90
39
Soal UMPTN 1997
Jadi, nilai ujian matematika yang diperoleh Rahman adalah 90.

22 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
2. Menghitung Rataan Hitung dengan
Menggunakan Rataan Hitung Sementara
Selain menggunakan rumus di Subbab C.1, rataan hitung
Pe
Pe
embahasan Soal
dapat pula ditentukan dengan menggunakan rataan hitung
sementara (xs). Untuk kumpulan data berukuran besar, Perhatikan data berikut.
biasanya rataan hitung ditentukan dengan menggunakan nilai ujian 3 4 5 6 7 8 9
rataan hitung sementara sebab apabila dihitung dengan rumus frekuensi 3 5 12 17 14 6 3
di Subbab C.1, perhitungannya akan rumit. Seorang siswa dinyatakan
Langkah pertama dalam menentukan rataan hitung lulus jika nilai ujiannya lebih
tinggi dari nilai rata-rata
dengan menggunakan rataan hitung sementara adalah me- dikurangi 1. Dari data di atas,
nentukan rataan sementara dari nilai tengah salah satu kelas yang lulus adalah
interval. Kemudian, semua nilai tengah pada setiap kelas Jawab:
interval dikurangi rataan hitung sementara tersebut. k

Setiap hasil pengurangan tersebut disebut simpangan


£f x
i 1
i i
x k
terhadap rataan hitung sementara itu (di). Adapun rumus untuk £f i
mencari rataan hitung sementara adalah sebagai berikut. i 1

9 20 60 102 98 48 27
=
x = xs +
£ fi di 60
= 6,07
£f i Siswa dinyatakan lulus jika
nilainya lebih dari
Dalam hal ini fi = frekuensi kelas ke-i 6,07 – 1 = 5,07.
Jadi, jumlah yang lulus adalah
xs = rataan hitung sementara
= 17 + 14 + 6 + 3 = 40 orang.
di = simpangan dari titik tengah kelas ke-i Soal Sipenmaru 1985
dengan rataan hitung sementara.

Contoh 1.12
Tabel 1.11
Tabel 1.11 menunjukkan hasil ulangan Fisika dari 71 siswa Kelas
Interval Kelas Frekuensi
XI SMA Merdeka. Tentukanlah rataan hitung dengan menggunakan
rataan hitung sementara. 40 – 44 3
Jawab: 45 – 49 4
50 – 54 6
Lengkapilah Tabel 1.11 dengan langkah-langkah sebagai
55 – 59 8
berikut. 60 – 64 10
1. Tentukan nilai tengah dari setiap kelas seperti berikut. 65 – 69 11
batas bawah kelas + batas atas kelas 70 – 74 15
2 75 – 79 6
80 – 84 4
2. Pilih nilai tengah dari suatu kelas sebagai rataan sementara. 85 – 89 2
Misalnya, kita pilih rataan sementara adalah nilai tengah ke-6. 90 – 94 2
65 69
Jadi, xs   67 .
2
3. Untuk setiap kelas, tentukan simpangan nilai tengahnya
terhadap xs , yaitu di = xi – xs .

Statistika 23
Hasilnya tampak pada tabel berikut.
Kelas Nilai
fi di fi di
Interval Tengah (x
( i)
40–44 3 42 –25 –75
45–49 4 47 –20 –80
50–54 6 52 –15 –90
55–59 8 57 –10 –80
60–64 10 62 –5 –50
65–69 11 67 0 0
70–74 15 72 5 75
75–79 6 77 10 60
80–84 4 82 15 60
85–89 2 87 20 40
90–94 2 92 25 50
∑f = 71
∑f ∑ fi di = –90

4. Tentukan hasil kali fi di dan £ fd. i i

5. Hitung x dengan rumus x x


£fd i i
s
£f i

x  xs
£ fi di
 67
90
 65, 73
£ fi 71

3. Modus, Median, Kuartil, dan Desil


a. Modus (Mo)
Seorang guru ingin mengetahui nilai manakah yang
paling banyak diperoleh siswanya dari data hasil ulangan
matematika. Tentunya, ia akan menentukan datum yang paling
sering muncul. Misalnya, data hasil ulangan 10 orang siswa
sebagai berikut
7 4 6 5 7 8 5,5 7 6 7
Data yang paling sering muncul disebut modus. Modus
dari data itu adalah 7 sebab nilai yang paling sering muncul
adalah 7. Modus mungkin tidak ada atau jika ada modus
tidak tunggal (lihat Contoh 1.16).
Jika data yang diperoleh berukuran besar, data perlu
dikelompokkan agar penentuan modus mudah dilakukan.
Modus dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan
menggunakan rumus berikut.
¤ d1 ´µ
Mo = L + i ¥¥¥ µµ
¦ d1 + d 2 µ¶

24 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
dengan L = batas bawah nyata (tepi bawah) dari kelas
modus
d1 = selisih antara frekuensi dari kelas yang
mengandung modus dan frekuensi dari kelas
yang mendahuluinya (sebelumnya).
d2 = selisih antara frekuensi dari kelas yang
mengandung modus dan frekuensi dari kelas
berikutnya
i = interval kelas/panjang kelas.
Telah Anda ketahui modus adalah datum yang paling
sering muncul. Prinsip ini digunakan untuk menentukan kelas
modus pada data yang dikelompokkan. Kelas modus adalah
kelas yang frekuensinya paling banyak.

Contoh 1.13
1. Tentukan modus dari data berikut ini.
a. 45, 50, 50, 64, 69, 70, 70, 70, 75, 80
b. 50, 65, 65, 66, 68, 73, 73, 90
c. 35, 42, 48, 50, 52, 55, 60
2. Tabel 1.2 menunjukkan hasil ulangan matematika dari 71 Tabel 1.12
siswa Kelas XI SMA Bhinneka. Tentukan modus dari data
Interval Kelas Frekuensi
tersebut.
Jawab: 40 – 44 2
1. a. Oleh karena nilai 70 muncul paling banyak (yaitu tiga 45 – 49 2
50 – 54 6
kali muncul), modusnya adalah 70.
55 – 59 8
b. Oleh karena nilai 65 dan 73 muncul paling banyak (yaitu 60 – 64 10
dua kali muncul), modusnya adalah 65 dan 73 (tidak 65 – 69 11
tunggal). 70 – 74 15
c. Data 35, 42, 48, 50, 52, 55, 60 tidak mempunyai modus 75 – 79 6
(mengapa?). 80 – 84 4
85 – 89 4
2. Oleh karena kelas ke-7 mempunyai frekuensi terbesar
90 – 94 3
(frekuensinya 15) maka kelas ke-7 merupakan kelas modus.
i = 44,5 – 39,5 = 5
L = Batas bawah nyata kelas ke-7 = 69,5 (tepi bawah kelas)
d1 = 15 – 11 = 4
d2 = 15 – 6 = 9
¤ d1 ´µ
Jadi, Mo  L i ¥¥¥ µµ
¦ d1 d2 µ¶
¤ 4 ´µ
= 69,5 + (5) ¥¥¥ µ
¦ 4 9 µ¶
= 69,5 + 1,54 = 71,04
Cobalah tentukan nilai modus tersebut dengan menggunakan
kalkulator. Apakah hasilnya sama?

Statistika 25
b. Median dan Kuartil
Dari data kuantitatif yang tidak dikelompokkan dan
dinyatakan oleh x1, x2, …, xn, (dengan x1 < x2 < … < xn)
untuk n yang berukuran besar (yang dimaksud n berukuran
besar yaitu n ≥ 30) maka nilai ketiga kuartil, yaitu Q1 (kuartil
bawah), Q2 (median), dan Q3 (kuartil atas) ditentukan dengan
rumus berikut.
• Q1 = x 1 • Q2 = x 1 • Q3 = x 3
n+1 n+1 n+1
4 2 4

Contoh 1.14
Tentukan median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari data
berikut.
67 86 77 92 75 70
63 79 89 72 83 74
75 103 81 95 72 63
66 78 88 87 85 67
72 96 78 93 82 71
Jawab:
Urutkan data dari kecil ke besar hasilnya sebagai berikut.
No. Urut Data (xi) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nilai Data 63 63 66 67 67 70 71 72 72 72

No. Urut Data (xi) 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20


Nilai Data 74 75 75 77 78 78 79 81 82 83

No. Urut Data (xi) 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


Nilai Data 85 86 87 88 89 92 93 95 96 103

• Kuartil bawah (Q1) = x 1  x1 x 3


= x 7 3  x8 x 7
n 1  30 1 7 4
4 4 4

3 3
= 71  72 71  71
4 4
1
• Median (Q2) = x 1  x1 x 1  x15  x24 x15
n 1  30 1 15 2
2 2 2

1
= 78  78 78  78
2 1
• Kuartil atas (Q3) = x 3  x3 x 1  x23  x24 x23
n 1  30 1 23 4
4 4 4

1 1
= 87 88 87  87
4 4

26 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk data yang dikelompokkan, nilai median (Me) dan Ingatlah
kuartil (Q) ditentukan dengan rumus sebagai berikut. 1. Q2 = median
¤1 ´ 2. i pada Fi dan fi adalah
¥¥ n F1 µµ sebagai indeks.
¥ µµ
• Q1 L1 i ¥¥ 4 µ i yang berdiri sendiri
¥¥ f1 µµµ adalah sebagai panjang
¦¥ µµ¶
kelas.
¤1 ´
¥¥ n F2 µµ
¥ µµ
• Q2 L2 i ¥¥ 2 µ
¥¥ f2 µµµ
¦¥ µµ¶

¤3 ´
¥¥ n F3 µµ
¥¥ 4 µµ
• Q3 L3 i ¥ µ
¥¥ f3 µµµ
¥¦ µµ¶

dengan: Li = batas bawah nyata dari kelas Qi


Fi = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas
kuartil ke-i
fi = frekuensi kelas kuartil ke-i
n = banyak data
i = panjang kelas/interval kelas

Contoh 1.15
Tentukan median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari data pada
Tabel 1.12
Tabel.1.12.
Jawab: Interval Kelas Frekuensi
40 – 44 2
Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif 45 – 49 2
40 – 44 2 2 50 – 54 6
45 – 49 2 4 55 – 59 8
50 – 54 6 10 60 – 64 10
Q1 l 55 – 59 8 18 65 – 69 11
60 – 64 10 28 70 – 74 15
Q2 l 65 – 69 11 39 75 – 79 6
Q3 l 80 – 84 4
70 – 74 15 54
85 – 89 4
75 – 79 6 60
90 – 94 3
80 – 84 4 64
85 – 89 4 68
90 – 94 3 71
Q1 = x 1 x1  x18 .
n 1  71 1
4 4
Jadi, kelas Q1 ada di kelas ke-4 (kelas 55 – 59)
Q2 = x 1 x1  x36 .
n 1  71 1
2 2

Jadi, kelas Q2 ada di kelas ke-6 (kelas 65 – 69)

Statistika 27
Q3 = x 3 x3  x54 .
n 1  71 1
4 4
Jadi, kelas Q3 ada di kelas ke-7 (kelas 70 – 74)
Dengan demikian, Q1, Q2, Q3 dapat ditentukan sebagai berikut.
¤1 ´ ¤1 ´
¥¥ n F1 µµ ¥¥   µµ
¥ µ
µµ  54, 5 5 ¥¥ 4 µµ
Q1 L1 i ¥¥ 4 µ ¥ µµ
¥¥ f1 µµ ¥¥ 8 µµµ
¥¦ µ
µ¶ ¥¦ µ¶

= 54, 5 5  7, 75 59, 34
8
¤1 ´ ¤1 ´
¥¥ n F2 µµ ¥¥   µµ
¥¥ 2 µµ ¥ 2 µµ
Q2 L2 i ¥ µµ  64, 5 5 ¥¥ µµ
¥¥ f2 µµ ¥¥ 11 µµ
¥¦ µµ¶ ¥¦ µµ¶

7, 5
= 64, 5 5 = 64,5 + 3,4 = 67,9
11
¤3 ´ ¤3 ´
¥¥ n F3 µµ ¥¥   µµµ
¥¥ 4 µµ
Q3 L3 i ¥ µµ  69, 5 5 ¥¥¥ 4 µµµ
¥¥ f3 µµ ¥¥ 15 µµ
¥¦ µµ¶ ¥¦ µµ¶

14, 25
= 69, 5 5 = 69,5 + 4,75 = 74,25
15

Tugas c. Desil
Coba bersama kelompok Untuk data sebanyak n dengan n ≥ 10, Anda dapat
belajar Anda selidiki, membagi data tersebut menjadi 10 kelompok yang memuat
mengapa untuk menentukan data sama banyak. Ukuran statistik yang membagi data
desil, banyak data (n) harus
lebih besar dari atau sama (setelah diurutkan dari terkecil) menjadi 10 kelompok sama
dengan 10 (n ≥ 10). Tuliskan banyak disebut desil. Sebelum data dibagi oleh desil, data
hasil penyelidikan, kemudian harus diurutkan dari yang terkecil.
kumpulkan kepada guru
Anda.
Oleh karena data dibagi menjadi 10 kelompok sama
banyak maka didapat 9 desil. Amati pembagian berikut.

xmin D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 xmak

Terdapat 9 buah desil, yaitu desil pertama(D1), desil


kedua (D2), ..., desil kesembilan (D9).
Letak desil ditentukan dengan rumus berikut.
i n + 1 x
Letak (D
( i) = data ke- atau Di = in+1
10 10

Dalam hal ini i = 1, 2, 3, ..., 9 dan n = banyak data.

28 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 1.16
Tentukan desil ke-1 dan desil ke-5 dari data berikut.
47, 33, 41, 37, 46, 43, 39, 36, 35, 42, 40, 39, 45
Jawab:
Data setelah diurutkan menjadi 33, 35, 36, 37, 39, 39, 40, 41, 42,
43, 45, 46, 47.
Banyak data adalah n = 13.
113 1
D1 = data ke-
10
= data ke–1, 4
= x1 + 0,4(x2 – x1)
= 33 + 0,4 (35–33)
= 33 + 0,8 = 33,8.
5 13 1
D5 = data ke-
10
= data ke–7 Ingatlah
= x7 = 40.
1 + 1 + 5 + 7 dapat dilihat
Jadi, desil ke -1 adalah 33,8 dan desil ke-5 adalah 40.
pada kolom frekuensi
kumulatif (kelas 45 – 49)
Untuk data yang disusun dalam daftar distribusi
frekuensi, nilai desil ditentukan sebagai berikut.

¤i n ´
¥¥ F1 µµµ
¥¥ 10
Di = (tb)Di + ¥ µµµ p
¥¥ f1 µµ
¥¦ µµ¶

Dalam hal ini i = 1, 2, 3, ..., 9


(ttb)Di = tepi bawah kelas Di
Fi = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
fi = frekuensi kelas Di
p = panjang kelas

Contoh 1.17
Tabel 1.13
Tentukan nilai desil ketiga dari data pada Tabel 1.13.
Frekuensi
Jawab: Nilai fi
Kumulatif
i r n 3r 40
Diketahui i = 3 maka   12. 31–40 5 5
10 10 41–50 3 8
Desil ketiga (D3) terletak di kelas: 51–60 (karena kelas 51–60 51–60 5 13
61–70 6 19
memuat data ke-9, 10, 11, 12, 13). 71–80 9 28
12 8 8
D3 = 50,5 + .10 = 50,5 + 8 = 58, 5. 81–90 36
5 91–100 4 40

Statistika 29
4. Simpangan Rata-Rata, Ragam,
dan Simpangan Baku
a. Simpangan Rata-Rata
Tokoh
Matematika Sekumpulan data kuantitatif yang tidak dikelompokkan
dinyatakan oleh x1, x2, …, xn. Dari data tersebut dapat
ditentukan simpangan rata-rata (SSR) dengan menggunakan
rumus:
1 n
SR = £ xi x
n i=1

Contoh 1.18
Hitung simpangan rata-rata dari data kuantitatif berikut:
12, 3, 11, 3, 4, 7, 5, 11
Carl Friedrich Gauss Jawab:
(1777–1855) 1 1
x   x xn  (12 + 3 + 11 + 3 + 4 + 7 + 5 + 11) = 7
n 8
Seorang ahli matematika
Jerman, Carl Friedrich Gauss, 12 7 3 7 11 7 3 7 4 7 7 7 5 7 11 7
SR 
mempelajari penyebaran 8
dari berbagai macam data. Ia 5 4 4 4 3 0 2 4
menemukan istilah “Standar   3, 25
8
deviasi” untuk menjelaskan
penyebaran yang terjadi. Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 3,25.
Para ilmuwan sekarang, Coba Anda tentukan simpangan rata-rata tersebut dengan
menggunakan standar deviasi menggunakan kalkulator. Apakah hasilnya sama?
untuk mengestimasi akurasi
pengukuran data.
Untuk sekumpulan data yang dinyatakan oleh x1, x2, …,
Sumber: Ensiklopedi Matematika, 2002
xn dan masing-masing nilai data tersebut mempunyai frekuensi
f1, f2, …, fn diperoleh nilai simpangan rata-rata (SSR) dengan
menggunakan rumus:
n

£ f x x
i i
SR = i= 1

£f i

Ingatlah Contoh 1.19


Simpangan rataan hitung
Hitunglah simpangan rata-rata nilai ulangan Fisika dari siswa Kelas
menunjukkan rataan hitung
jauhnya datum dari rataan XI SMA Merdeka seperti Tabel 1.11 Contoh 1.11.
hitung. Jawab:
Dari Contoh 1.15, diperoleh x = 65,7 (dibulatkan).

30 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Nilai Ingatlah
Kelas xi x fi xi x
Tengah fi Untuk menghitung
Interval
(xi) simpangan baku dari data
40 – 44 42 3 23,7 71,1 kuantitatif: 2, 5, 7, 4, 3, 11, 3
dengan kalkulator ilmiah
45 – 49 47 4 18,7 74,8 (fx–3600
x Pv)
v adalah sebagai
50 – 54 52 6 13,7 82,2 berikut.
55 – 59 57 8 8,7 69,6 1) Kalkulator “ON”
2) MODE 3 l Program SD
60 – 64 62 10 3,7 37 3) Masukkan data
65 – 69 67 11 1,3 14,3 2 data
5 data
70 – 74 72 15 6,3 94,5 …
75 – 79 77 6 11,3 67,8 …
80 – 84 82 4 16,3 65,2 …
3 data
85 – 89 87 2 21,3 42,6 4) Tekan tombol x Sn 1.
90 – 94 92 2 26,3 52,6 S = 2,878491669 = 2,88
Coba Anda hitung simpangan
£f i  71 £fi xi x  671, 7 baku untuk Contoh Soal 1.26
dengan kalkulator. Apakah
671, 7 hasilnya sama?
Jadi, simpangan rata-rata (SSR) = = 9,46.
71

b. Simpangan Baku
Diketahui sekumpulan data kuantitatif yang tidak di-
kelompokkan dan dinyatakan oleh x1, x2, …, xn. Dari data
tersebut, dapat diperoleh nilai simpangan baku (S) yang
ditentukan oleh rumus berikut.
n n
2 2
£x i x
dan £ M
S= i= 1
S i1

n 1 n

untuk sampel untuk populasi

Contoh 1.20
Dari 40 orang siswa diambil sampel 9 orang untuk diukur tinggi
badannya, diperoleh data berikut:
165, 170, 169, 168, 156, 160, 175, 162, 169.
Hitunglah simpangan baku sampel dari data tersebut.
Jawab:
x = 166
n

£ x x
2
i
S i1
n

Statistika 31
Tantangan 1 16 9 100 36 81 16 9 2722
untuk Anda    5, 83
9 1 8
Pada Contoh 1.20, dengan
x = 166. Jadi, simpangan bakunya adalah 5,83.
9
2
1. Hitunglah £ x i
x .
i 1
9
Sekumpulan data kuantitatif yang dikelompokkan,
2. Hitunglah £ x i
2
. dapat dinyatakan oleh x1, x2, …, xn dan masing-masing data
i 1
mempunyai frekuensi f1, f2, …, fn. Simpangan baku (S) dari
9
2
3. Hitunglah £ x i . data tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus
i 1
9
2
4. Hitunglah £ x . n
2
n
2
i 1
i
£ fi xi x dan £ f  x M
i i
5. Amatilah hasil-hasil S= i= 1 S= i= 1

perhitungan 1 sampai n 1 n
dengan 4. Buatlah
suatu dugaan umum untuk sampel untuk populasi
(kesimpulan).
6. Uji kesimpulan Anda
dengan menghitung Contoh 1.21
9
2
£ x
i 1
i . Hitunglah simpangan baku dari nilai ulangan Fisika dari 71 siswa
kelas XI SMA Merdeka sesuai Tabel 1.11.
Jawab:
Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh M = 65,7.

xi fi xi M  xi
2
£ f x
i i
2

42 3 –23,7 561,69 1.685,07
47 4 –18,7 349,69 1.398,76
52 6 –13,7 187,69 1.126,14
57 8 – 8,7 75,69 605,52
62 10 –3,7 13,69 136,9
67 11 1,3 1,69 18,59
72 15 6,3 39,69 595,35
77 6 11,3 127,69 766,14
82 4 16,3 265,69 1.062,76
87 2 21,3 453,69 907,38
92 2 26,3 691,69 1.383,38

£f i  60 £ f x
i i
2
 9.685, 99

9.685, 99
Jadi, simpangan bakunya S   11, 68 .
71

32 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
c. Variansi (Ragam)
Untuk data yang tidak dikelompokkan ataupun data
yang dikelompokkan, diperoleh nilai variansi (v) dengan
menggunakan rumus:
v = S2 dan v = S2
untuk sampel untuk populasi

Contoh 1.22
Hitunglah variansi dari data Contoh 1.26.
Jawab:
Dari hasil perhitungan Contoh 1.23 diperoleh S = 5,83 maka
v = S2 = (5,83)2 = 33,99.

d. Koefisien Keragaman (KK)


Rumus koefisien keragaman (KK) dari sekumpulan data
x1, x2, x3, ..., xn adalah
S
KK  r100
x
Dalam hal ini S = simpangan baku
x = rataan

Contoh 1.22
Pak Murtono seorang pengusaha. Bidang usaha yang ia jalani Situs Matematika
adalah penerbitan, tekstil, dan angkutan. Dalam 5 bulan terakhir, Anda dapat mengetahui
ia mencatat keuntungan bersih ketiga bidang usahanya. Hasilnya informasi lain tentang
tampak pada Tabel 1.14. Statistika melalui internet
Tabel 1.14 Keuntungan Bersih Usaha Pak Murtono Selama 5 Bulan Terakhir. dengan mengunjungi situs
berikut.
Bidang Usaha Keuntungan Bersih (dalam puluhan juta rupiah) t IUUQFMFBSOJOHHVOBEBSNB
Penerbitan 60 116 100 132 72 ac.id
Tekstil 144 132 108 192 204 t IUUQXXXTUBUDBODB
Angkutan 80 260 280 72 116
Jika Pak Murtono berpendapat bahwa bidang usaha yang akan
dipertahankan hanya dua bidang usaha dengan kriteria bidang
usaha dengan keuntungan bersih yang stabil, tentukanlah bidang
usaha yang sebaiknya tidak dilanjutkan.
Jawab:
Langkah ke-1
Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal
tersebut.
Diketahui : • keuntungan bersih selama 5 bulan terakhir yang
disajikan pada Tabel 1.14.

Statistika 33
• bidang usaha yang dipertahankan adalah yang
memiliki keuntungan bersih yang stabil.
Ditanyakan: bidang usaha yang sebaiknya tidak dilanjutkan.
Langkah ke-2
Menentukan konsep yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal.
Pada soal ini, konsep yang digunakan adalah rataan, simpangan baku,
dan koefisien keragaman.
Langkah ke-3
Menghitung rataan, simpangan baku, dan koefisien keragaman
dari setiap bidang usaha.
œ Bidang usaha penerbitan

x
£ x  60 116 100 132 72  96
n 5
2

S
£x i x
n 1
2 2 2 2 2
     72 96
9

Hal Penting 5 1

t NFBO 3584
t NPEVT   29, 93
4
t NFEJBO
t TJNQBOHBO SBUBSBUB S 29, 93
t TJNQBOHBO CBLV KK    0, 31
x 96
t EFTJM
t LVBSUJM
œ Bidang usaha tekstil
t EJBHSBN
x  156
S = 40,69
S 40, 69
KK    0, 26
x 156
œ Bidang usaha angkutan
x  161, 6
S = 100.58
S 100, 58
KK    0, 62
x 161, 6
Jadi, sebaiknya Pak Murtono tidak melanjutkan usaha angkutan
karena keuntungannya tidak stabil (nilai KK paling besar).

34 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Dari data berikut ini, tentukanlah 5. Nilai rataan hitung ujian Fisika Kelas XI A
a. modus, median, kuartil bawah, dan yang terdiri atas 39 orang adalah 60. Jika
kuartil atas; seorang siswa mengikuti ujian susulan,
b. rataan hitung, simpangan rataan hitung, berapakah nilai yang harus diperoleh siswa
simpangan baku, dan variansinya. itu agar nilai rataan hitungnya naik 0,25?
1) 5, 8, 10, 4, 8, 7, 5, 6, 3, 4 6. Hitunglah simpangan rataan hitung dari
2) 55, 62, 70, 50, 75, 55, 62, 50, 70, data nilai Bahasa Indonesia kelas XI SMA
55, 75, 80, 48, 62 Megah pada soal nomor 2.
3) 165, 155, 160, 156, 168, 174, 180, 160,
7. Hitunglah simpangan baku dan variansi
165, 155, 166, 170, 156, 178, 175, 172
dari data tinggi badan siswa Kelas XI SMA
4) 203, 235, 224, 207, 205, 215, 230,
Megah pada soal nomor 7.
220, 225, 224, 230, 207, 215, 235,
225, 220, 215, 203, 220, 205 8. Selama dua tahun supermarket A mencatat
keuntungan setiap bulannya (dalam jutaan
2. Tabel berikut memperlihatkan data hasil
rupiah) sebagai berikut.
ulangan bahasa Indonesia Kelas XI SMA
Hebat. 43, 35, 57, 60, 51, 45, 60, 43, 48, 55, 57, 45,
Interval Kelas Frekuensi 43, 35, 48, 45, 55, 65, 51, 43, 55, 45, 65, 55
40 – 44 1 Dalam jangka waktu yang sama super-
45 – 49 2 market B mencatat keuntungan setiap
50 – 54 1
bulannya (dalam jutaan rupiah) sebagai
55 – 59 3
60 – 64 5 berikut.
65 – 69 8 67, 78, 70, 83, 80, 56, 70, 81, 45, 50, 81, 56,
70 – 74 26
75 – 79 18
70, 55, 70, 61, 51, 75, 55, 83, 67, 54, 68, 54
80 – 84 18 Jika pada bulan tertentu pengusaha super-
85 – 89 10 market A memperoleh
m keuntungan 75 juta,
90 – 94 5
sedangkan supermarket B memperoleh
Tentukanlah rataan hitungnya mengguna- keuntungan 84 juta, pengusaha mana yang
kan rataan hitung sementara. berhasil? Jelaskan.
3. Kelas XI A, XI B, dan XI C masing- 9. Dari 50 orang siswa diambil sampel secara
masing terdiri atas 40 orang, 39 orang, acak 15 orang untuk diukur tinggi badannya,
dan 38 orang. Jika nilai rataan hitung ujian diperoleh data sebagai berikut.
Biologi kelas XI A, XI B, XI C masing-
157 172 165 148 173 166 165 160
masing 50, 65, dan 68, hitunglah nilai
155 172 157 162 164 165 170
rataan hitung ujian Biologi dari seluruh
Hitunglah:
siswa kelas XI itu.
a. rataan hitung,
4. Nilai rataan hitung ujian Matematika b. simpangan baku, dan
dari sekelompok siswa yang berjumlah c. variansinya.
42 orang adalah 62,5. Jika siswa dari
10. Pak Amran dan Pak Kadi masing-masing
kelompok itu yang bernilai 70 dan 75
memiliki lima ekor kambing. Berat
tidak dimasukkan dalam perhitungan nilai
rataan hitung kambing Pak Amran 36 kg,
rataan hitung, berapa nilai rataan hitung
sedangkan berat rataan hitung kambing
ujian matematika yang baru?
Pak Kadi hanya 34 kg. Seekor kambing

Statistika 35
Pak Kadi ditukarkan dengan seekor 11. Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri,
kambing Pak Amran sehingga berat rataan apa yang dimaksud modus, mean, median,
hitung kambing Pak Kadi sama dengan kuartil, dan desil. Jelaskan pula perbedaan
berat rataan hitung kambing Pak Amran. dan manfaatnya.
Tentukan selisih berat kambing yang
ditukarkan itu.

Rangkuman
• Rataan dari sekumpulan data adalah jumlah seluruh data dibagi
oleh banyak data.
Rumus rataan sebagai berikut.
- Untuk data tunggal
Sxx
x = i , dengan xi = data ke-i
n x = rataan
n = banyak data
Sff x
- Untuk data yang dikelompokkan x = i i ,
dengan fi = frekuensi data xi. Sffi
• Modus adalah datum yang paling sering muncul.
Rumus modus sebagai berikut. Untuk data yang dikelompokkan
Ê d1 ˆ
Mo = L + Á i
Ë d1 d2 ˜¯
Dalam hal ini,
Mo = modus
L = tepi bawah dari kelas modus.
d1 = selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung
modus dan frekuensi dari kelas sebelumnya.
d2 = selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung
modus dan frekuensi dari kelas berikutnya.
i = interval kelas.
Sekarang, lanjutkanlah rangkuman di atas.

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 1,
1. tuliskanlah materi mana yang menurut Anda sulit dan yang
mudah,
2. bagian manakah yang menurut Anda amat menarik dan
penting untuk dipelajari.

36 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Bab 1
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.
1. Nilai rataan hitung sekelompok siswa siswa kelas pertama 25 orang dan kelas
yang berjumlah 40 orang adalah 51. Jika ketiga 5 orang lebih banyak dari kelas
seorang siswa dari kelompok itu yang kedua, nilai rataan hitung seluruh siswa
mendapat nilai 90 tidak dimasukkan dalam adalah ....
perhitungan rataan hitung tersebut maka a. 7,65 d. 7,68
nilai rataan hitung ujian akan menjadi .... b. 7,66 e. 7,69
a. 50 d. 47 c. 7,67
b. 49 e. 46 6. Nilai rataan hitung pada tes Matematika
c. 48 dari 10 siswa adalah 55 dan jika digabung
2. Nilai Bahasa Indonesia dari 10 orang lagi dengan 5 siswa, nilai rataan hitung
siswa yang diambil secara acak adalah 3, menjadi 53. Nilai rataan hitung dari 5
4, 4, 5, 6, 7, 7, 7, 8, 9. Pernyataan berikut siswa tersebut adalah ....
yang benar adalah .... a. 49 d. 50,5
(1) rataan hitungnya = 6 b. 49,5 e. 51
(2) mediannya = 6,5 c. 50
(3) modus = 7 7. Dari empat bilangan diketahui bilangan
(4) jangkauan = 6 yang terkecil adalah 30 dan yang terbesar
Pernyataan yang benar adalah .... 58. Rataan hitung hitung keempat bilangan
a. (1), (2), dan (3) itu tidak mungkin ....
b. (1) dan (3) (1) < 37 (3) > 51
c. (2) dan (4) (2) < 40 (4) > 48
d. (4) Pernyataan yang benar adalah ....
e. Semua benar a. (1), (2), dan (3)
3. Simpangan rataan hitung data 10, 10, 9, b. (1) dan (3)
8, 8, 7, 7, 6, 6, 5 adalah .... c. (2) dan (4)
a. 7,6 d. 2,2 d. (4)
b. 6,6 e. 1,4 e. Semua benar
c. 2,8 8. Untuk kelompok bilangan
4. Simpangan rataan hitung data x1, x2, ... , 2, 3, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 11
x10 adalah 2,29. Jika setiap data ditambah (1) modus lebih dari rataan hitung
satu maka simpangan rataan hitungnya (2) median kurang dari rataan hitung
adalah .... (3) modus = median
a. 0,29 d. 2,39 (4) modus = rataan hitung
b. 1,29 e. 4,58 Pernyataan yang benar adalah ....
c. 2,29 a. (1), (2), dan (3)
5. Tes Matematika diberikan kepada tiga b. (1) dan (3)
kelas siswa berjumlah 100 orang. Nilai c. (2) dan (4)
rataan hitung kelas pertama, kedua, dan d. (4)
ketiga adalah 7,8, dan 7,5. Jika banyaknya e. Semua benar

Statistika 37
9. Untuk memudahkan perhitungan, semua a. 1 d. 4
nilai data pengamatan dikurangi 1300. b. 2 e. 5
Nilai-nilai baru menghasilkan jangkauan c. 3
28, rataan hitung 11,7, simpangan kuartil 13. Diketahui data 1, 2, 3, 3, 4, 1, x.
7,4 dan modus 12. Data aslinya mem-
Jika mean = median = 2 maka nilai x
punyai ....
adalah ....
(1) rataan hitung = 1311,7
a. 0 d. 1,5
(2) jangkauan = 28
b. 0,5 e. 2
(3) modus = 1312
c. 1
(4) simpangan kuartil = 657,4
14. Median dari data yang disajikan histogram
Pernyataan yang benar adalah ....
berikut adalah ....
a. (1), (2), dan (3) Frekuensi
b. (1) dan (3) 45
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. Semua benar
20
10. Tabel berikut memperlihatkan distribusi 18
frekuensi yang salah satu frekuensinya 14

belum diketahui. 6
4
Data Frekuensi
0 1 30,5 40,5 50,5 60,5 70,5 80,5 90,5
2 3 a. 60,5 d. 67,5
3 2 b. 65 e. 70,5
4 ? c. 65,5
5 1
15. Empat kelompok siswa yang masing-
Rataan hitung yang mungkin dari data itu masing terdiri atas 5, 8, 10, dan 17 orang
adalah .... menyumbang korban bencana alam.
a. 0 d. 4 Rataan hitung sumbangan masing-masing
b. 2 e. 5 kelompok adalah Rp4.000,00; Rp2.500,00;
c. 3 Rp2.000,00; dan Rp1.000,00. Rataan
11. Pernyataan yang benar berdasarkan tabel hitung sumbangan setiap siswa seluruh
distribusi frekuensi berikut adalah .... kelompok itu adalah ....
Data Frekuensi a. Rp2.025,00 d. Rp1.625,00
2 4 b. Rp1.925,00 e. Rp1.550,00
4 3 c. Rp1.750,00
6 2 16. Diketahui data x1, x2, ..., x10. Jika setiap
8 2
nilai data ditambah 10 maka ....
a. modus < median < mean (1) rataan hitungnya ditambah 10
b. mean = median (2) simpangan rataan hitungnya tetap
c. modus < mean < median (3) mediannya ditambah 10
d. mean < median < modus (4) modusnya tetap
e. median < modus < mean Pernyataan yang benar adalah ....
12. Jika jangkauan data 1, 2, 3, 3, 3, 4, 4, a. (1), (2), dan (3)
x sama dengan rataan hitungnya maka b. (1) dan (3)
nilai x adalah .... c. (2) dan (4)

38 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
d. (4) a. 66,9 d. 66,1
e. semua benar b. 66,6 e. 66,0
17. Data tinggi badan 30 siswa sebagai c. 66,2
berikut. 21. Tabel berikut memperlihatkan suatu
168 159 159 161 158 158 161 158 pengukuran. Rataan hitungnya adalah ....
162 159 xi 5 3 1 10
155 169 163 159 157 156 161 161
fi 2 3 1 2
163 162
187 162 158 159 154 188 160 187 a. 1 d. 8
162 168 b. 3 e. 9
Rataan hitung dari data di atas adalah .... c. 4
a. 163,13 d. 166,20 22. Rataan hitung dari data berikut adalah ....
b. 164,13 e. 167,5
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
c. 165,03
18. Gaji rataan hitung pegawai suatu Frekuensi 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1
perusahaan Rp250.000,00. Gaji rataan a. 4,5 d. 6
hitung pegawai prianya Rp260.000,00, b. 5,0 e. 6,5
sedangkan gaji rataan hitung pegawai c. 5,5
wanitanya Rp210.000,00. Berapakah
23. Simpangan baku dari data 3, 6, 6, 2, 6, 2,
perbandingan jumlah pegawai pria dan
1, 1, 5, 3 adalah ....
pegawai wanita perusahaan itu?
a. 1,6 d. 2,3
a. 1 : 9 d. 3 : 2
b. 1,9 e. 2,4
b. 1 : 4 e. 4 : 1
c. 2,1
c. 2: 3
24. Simpangan kuartil dari data tabel berikut
19. Nilai Ujian Matematika 4 5 6 8 10 adalah ....
Frekuensi 20 40 70 a 10
Nilai Frekuensi
Dalam tabel di atas, nilai rataan hitung
ujian matematika adalah 6. Oleh karena 1 – 10 2
itu, a adalah .... 11 – 20 4
21 – 30 25
a. 0 d. 20 31 – 40 47
b. 5 e. 30 41 – 50 17
c. 10 51 – 60 5
20. Kuartil bawah dari data pada tabel dis-
tribusi frekuensi berikut adalah .... a. 1,2 d. 4,8
Nilai Frekuensi b. 2,5 e. 5,9
c. 3,4
30 – 39 1
40 – 49 3
50 – 59 11
60 – 69 21
70 – 79 43
80 – 89 32
90 – 99 9

Statistika 39
B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.
1. Dari data berikut, tentukan ukuran terkecil, 4. Tabel berikut menunjukkan data tabungan
ukuran terbesar, median, kuartil bawah, domestik (dalam triliun rupiah) per
kuartil atas, jangkauan data, dan jangkauan triwulan dari tahun 1993–1998.
antarkuartil.
Tahun
a. 75, 65, 50, 48, 72, 60, 75, 80, 48, 70, 55 Tri 1993 1994 1995 1996 1997 1998
b. 165, 158, 164, 173, 168, 160, 172, wulan
156, 170, 164, 169, 155, 168 I 19,0 18,9 23,7 28,6 34,5 46,9
c. 212, 225, 220, 217, 224, 208, 222, II 19,6 25,2 24,4 29,1 39,1 50,7
205, 220, 210, 205, 215 III 21,3 25,5 29,1 38,5 39,5 69,6
d. 315, 300, 306, 325, 320, 315, 330, IV 23,5 29,9 32,7 43,8 39,4 61,6
312, 325, 310, 320, 318, 305, 317 Sumber: BPS, 1998

2. Suatu keluarga mempunyai lima orang anak. a. Buatlah diagram garisnya (tidak
Anak termuda berumur t tahun dan yang setiap triwulan).
tertua 2(2t – 1) tahun. Tiga anak yang lain b. Pada triwulan dan tahun berapa
masing-masing berumur (t + 2) tahun, (2t tabungan domestik terbesar?
+ 1) tahun, dan (3t – 1) tahun. Jika rataan Jelaskan.
hitung umur mereka 8,8 tahun, tentukan c. Pada triwulan dan tahun berapa
umur anak termuda dan tertua. tabungan domestik terkecil?
Jelaskan.
3. Tabel berikut menunjukkan data tinggi
d. Berapa kali tabungan domestik
badan Kelas XI SMA Megah.
mengalami penurunan? Jelaskan.
Interval Kelas Frekuensi
5. Dalam suatu ujian yang diikuti 42 orang
147 – 151 9 diperoleh rataan nilai ujian 30, median
152 – 156 5
157 – 161 10
35, dan simpangan baku 8. Oleh karena
162 – 166 28 rataannya terlalu rendah, semua nilai
167 – 171 27 dikalikan 2, kemudian dikurangi 5.
172 – 176 12 a. Hitung rataan nilai yang baru.
Tentukanlah: b. Hitung median yang baru.
a. modus c. Hitung simpangan baku baru.
b. median, kuartil bawah, dan kuartil
atas
c. rataan hitungnya.

40 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 2

it
rb
ne
Pe
si
ta
en
u m
ok
r: D
be
Su m

Peluang
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan
kaidah pencacahan untuk menentukan peluang suatu kejadian
dan penafsirannya dengan cara menggunakan sifat dan aturan
perkalian, permutasi, dan kombinasi dalam pemecahan masalah,
menentukan ruang sampel suatu percobaan, serta menentukan
peluang suatu kejadian dan menafsirkannya.

Anda telah mempelajari konsep peluang di Kelas IX. A. Kaidah Pencacahan


Pada pembahasan tersebut telah dipelajari tentang ruang B. Peluang Suatu
sampel dan menghitung peluang suatu kejadian. Pada bab ini, Kejadian
materi akan dikembangkan sehingga Anda memahami konsep C. Kejadian Majemuk
permutasi, kombinasi, dan peluang kejadian majemuk.
Teori peluang, lahir pada abad pertengahan di Prancis.
Saat ini teori peluang banyak digunakan di berbagai bidang,
seperti asuransi, bisnis, biologi, olahraga, dan kesehatan.
Salah satunya dapat Anda simak pada uraian berikut ini.
Dari hasil penelitian di suatu kota "X" terhadap 1.000
anak diperoleh data sebagai berikut.
• Peluang anak yang diberi ASI adalah 90%.
• Peluang anak yang mendapatkan imunisasi campak
adalah 60%.
• Peluang anak yang mendapatkan vaksin Polio adalah
80%.
Dengan menggunakan konsep peluang, Anda dapat
menentukan anak yang mendapatkan imunisasi Campak
dan vaksin Polio.

41
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.

Peluang

berhubungan dengan terdiri atas

Pencacahan
Kejadian Kejadian
terdiri atas Majemuk Sederhana

Aturan menggunakan
Perkalian Permutasi Kombinasi terdiri atas

Teori
Peluang

Perkalian Peluang Peluang


Peluang Komplemen Gabungan
jenisnya jenisnya

Saling Saling Saling Tidak Saling


Bebas Bergantung Lepas Lepas

rumus rumus rumus rumus

P(A B) P(A B) P(A B)


P(A B)
= P(A) × P(B) = P(A) × P(B | A) = P(A) + P(B)
= P(A) + P(B)
– P(A B)

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Hitunglah 3. Jabarkanlah bentuk-bentuk berikut ini.
a. 8 × 7 × 6 × 5 × 4 × 3 a. (x + y)2 c. (x + y)4
1 4 3 b. (x + y) 3
d. (x + y)5
b.
2 25 25 4. Peluang seorang penduduk di suatu Rukun
3 3 3 3 Warga (RW) menjadi anggota koperasi
c. r r r
4 4 4 4 adalah 75%. Jika jumlah penduduk RW
2. Faktorkanlah suku tiga berikut. itu ada 2.000 orang, berapa orang yang
a. n2 – n – 56 menjadi anggota koperasi?
b. n2 + 3n – 70

42 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Kaidah Pencacahan
1. Aturan Perkalian
Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Algi, Bianda, dan
Cahyadi akan dipilih untuk menjadi ketua kelas, sekretaris,
dan bendahara dengan aturan bahwa seseorang tidak boleh
merangkap jabatan pengurus kelas. Banyak cara 3 orang
dipilih menjadi pengurus kelas tersebut akan dipelajari
melalui uraian berikut.
Amati Gambar 2.1. Algi (A) Bianda (B) Cahyadi (C)
a. Untuk ketua kelas (K)
Posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang, yaitu Algi
(A), Bianda (B), atau Cahyadi (C).
Jadi, posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara.
b. Untuk Sekretaris (S)
Ketua kelas Sekretaris Bendahara
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang maka (K) (S) (H)
posisi sekretaris hanya dapat dipilih dari 2 orang yang
belum terpilih menjadi pengurus kelas. Gambar 2.1
Jadi, posisi sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
c. Untuk Bendahara (H)
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka
posisi bendahara hanya ada satu pilihan, yaitu dijabat oleh
orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk
memilih 3 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidat adalah
3 × 2 × 1 = 6 cara.
Uraian tersebut akan lebih jelas apabila mengamati skema
berikut.
K S H Hasil yang Mungkin
B C ABC
A
C B ACB
A C BAC
B
C A BCA
A B CAB
C
B A CBA
3 × 2 × 1 = 6
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan aturan
perkalian? Cobalah nyatakan aturan perkalian itu dengan
kata-kata Anda sendiri.

Peluang 43
Aturan Perkalian
Misalkan,
• operasi 1 dapat dilaksanakan dalam n1 cara;
• operasi 2 dapat dilaksanakan dalam n2 cara;
• operasi k dapat dilaksanakan dalam nk cara.
Banyak cara k operasi dapat dilaksanakan secara berurutan adalah
n = n1 × n2 × n3 ... × nk.

Contoh 2.1
Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang
tekong, apit kiri, dan apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas
SEA GAMES jika tidak ada posisi yang rangkap? (Tekong adalah
pemain sepak takraw yang melakukan sepak permulaan).
Jawab:
• Untuk posisi tekong.
Posisi tekong dapat dipilih dengan 15 cara dari 15 atlet pelatnas
yang tersedia.
Ingatlah • Untuk posisi apit kiri.
Apabila terdapat n buah Dapat dipilih dengan 14 cara dari 14 atlet yang ada (1 atlet
tempat yang akan diduduki lagi tidak terpilih karena menjadi tekong).
oleh n orang, terdapat: • Untuk posisi apit kanan.
n × (n – 1) × (n – 2) × ... × 1 Cara untuk memilih apit kanan hanya dengan 13 cara dari 13
cara orang menduduki atlet yang ada ( 2 atlet tidak dapat dipilih karena telah menjadi
tempat tersebut.
tekong dan apit kiri).
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih
posisi dalam regu sepak takraw adalah 15 × 14 × 13 = 2.730
cara.

2. Faktorial
Anda telah mempelajari, banyak cara yang dilakukan
untuk memilih 3 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidat
adalah 3 × 2 × 1 = 6 cara.
Selanjutnya, 3 × 2 × 1 dapat dinyatakan dengan 3! (dibaca
3 faktorial). Jadi,
3! = 3 × 2 × 1 = 6

Dengan penalaran yang sama


4! = 4 × 3 × 2 × 1 = 4 × 3! = 4 × 6 = 24
5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 5 × 4! = 5 × 24 = 120
6! = 6 × 5! = 6 × 120 = 720
Uraian tersebut memperjelas definisi berikut.

44 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Definisi 2.1
a. n! = n × (n – 1) × (n – 2) ... × 3 × 2 × 1, dengan n bilangan asli,
untuk n ≥ 2.
b. 1! = 1
c. 0! = 1

Contoh 2.2
1. Hitunglah
17 ! 12 ! 8!
a. 7! b. c. d.
0 !166 ! 2!8! 5!
2. Nyatakan bentuk-bentuk berikut ke dalam faktorial:
a. 157 × 156 × 155 b. 8!(9 × 10) c. n(n – 1)(n – 2)
3. Tentukan nilai n dari (n + 3)! = 10(n + 2)!
Jawab:
1. a. 7! = 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 5.040
17 ! 17 • 16 !
b.   17
0 ! 6 ! 1 16 !
12 ! 12 r11r10 9 8 ! 12 r11r10 r 9
c.    5 9404
2!8! 2!8! 1 2
8 ! 8 r77 6 5 !
d.   8 7 r 6  336
5! 5!
157 r156 r155 r ...r1 157 !
2. a. 157 × 156 × 155 = 
154 r153r ...r1 154 !
b. 8!(9 × 10) = (8 × 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1)(9 × 10) = 10!
n n n n ...1 n!
c. n(n – 1)(n – 2) = 
 n  n ... 1  n !
3. (n + 3)! = 10(n + 2)! ™ (n +3)(n + 2)! = 10(n + 2)!
™ n + 3 = 10 0
™n=7

3. Permutasi
Dalam suatu kelas,terdapat 4 orang yang akan dipilih
3 orang untuk menjadi ketua, sekretaris, dan bendahara.
Banyak cara untuk memilih 3 orang tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut. Misal, keempat orang kandidat itu adalah A,
B, C, dan D. Posisi ketua dapat dipilih dengan 4 cara, posisi Sumber: Dokumentasi Penerbit
sekretaris dapat dipilih dengan 3 cara, dan posisi bendahara Gambar 2.2
dapat dipilih dengan 2 cara. Jadi banyak cara yang dilakukan Calon pengurus kelas
untuk memilih 3 orang pengurus kelas dari 4 orang kandidat
adalah 4 × 3 × 2 = 24 cara. Uraian tersebut akan lebih jelas
apabila Anda mengamati skema berikut.

Peluang 45
Ketua Sekretaris Bendahara Hasil yang mungkin
C ABC
B
D ABD

B ACB
A C
D ACD

B ADB
D
C ADC

Ingatlah C BAC
A
Urutan ABCC berbeda dengan
D BAD
urutan ACB. Dalam urutan
ABC, sekretaris adalah B.
Dalam urutan ACB, sekretaris A BCA
adalah C. B C
D BCD

A BDA
D
C BCD

B CAB
A
D CAD

A CBA
C B
D CBD

A CDA
D
B CDB

B DAB
A
C DAC

A DBA
D B
C DBC
Gambar 2.3
Diagram pohon untuk pemilihan A DCA
3 pengurus kelas dari 5 calon C
yang ada.
B DCB

46 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Dari skema tersebut diperoleh 24 susunan 3 unsur,
yaitu
ABC ABD ACB ACD ADB ADC
BAC BAD BCA BCD BDA BCD
CAB CAD CBA CBD CDA CDB
DAB DAC DBA DBC DCA DCB
Tampak susunan 3 unsur tersebut memperhatikan
urutannya. ABC C adalah suatu permutasi, ACB juga suatu
permutasi dan keduanya berbeda. Urutan pada 24 susunan
itu berlainan. Susunan yang memperhatikan urutannya
disebut permutasi. Dari uraian tersebut dapatkah Anda
menduga pengertian permutasi? Cobalah nyatakan pengertian
permutasi dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah
Anda pelajari tersebut memperjelas definisi berikut.

Definisi 2.2
Permutasi adalah urutan yang mungkin dari sejumlah unsur yang
berbeda tanpa adanya pengulangan.

Banyaknya permutasi 3 unsur yang diambil dari 4 unsur


adalah Soal Terbuka
4 × 3 × 2 = 24.
Buatlah sebuah soal
Banyaknya permutasi 3 unsur yang diambil dari 4 unsur
permutasi yang berbeda
dapat ditulis dengan soal yang ada di buku
4 3r 2 1 4! ini. Berikan soal ini ke teman
P(4 , 3) = 4 × 3 × 2 =  untuk diselesaikan dan beri
2 1  4 3 !
komentar.
Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur dapat
dipelajari melalui Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Tempat ke- 1 2 3 ... r ...
Banyak Cara n n(n – 1) n(n – 1) (n – 2) ... n(n – 1) (n – 2)...(n – (rr – 1)) ...

Dari tabel tersebut, banyak permutasi r unsur yang


diambil dari n unsur, dinotasikan P(n, r) adalah
P(n, r) = n (n – 1) (n – 2) … (n – (rr – 1))
Untuk r = 1, maka
P(n, 1) = n Ingatlah
Untuk r = 2, maka
Notasi P(n, kk) dapat juga
P(n, 2) = n (n – 1)
ditulis dengan Pkn .
n n n n ...   n!
= 
 n 
... n   
.
... 3 2 1  2 !

Peluang 47
Untuk r = 3 maka
P(n, 3) = n (n – 1)(n – 2)
n n n n n ...   n!
= 
n ...n 4 ... 3 2 1  3 !
Untuk r = k, diperoleh
P(n, k) = n (n – 1)(n – 2)(n – 3) … (n – (kk – 1))
n n n n ...n  k n k n  k .... 3 2 1
=  
   1 ... 3 2 1
n!
=
n k !
Untuk r = n, diperoleh
P(n, n) = n (n – 1)(n – 2)…(n – (rr – 1))(n – r)…(3)(2)(1) = n!
Banyak permutasi n unsur apabila disusun dalam k unsur
adalah
n!
P n, k = dengan k ≤ n
n - k !

Contoh 2.3
1. Tiga orang wiraniaga dicalonkan untuk mengisi kekosongan
jabatan kepala cabang di dua kota. Tentukan banyak cara
untuk memilih dua kepala cabang dari tiga orang wiraniaga
tersebut, dengan menggunakan rumus permutasi.
Jawab:
P(3, 2), dengan n = 3 (banyak wiraniaga) dan k = 2 (banyak
wiraniaga terpilih).
n! 3! 3r 2 r1
P n, k  ™ P ,   6
n k !  ! !
Jadi, terdapat 6 cara.
Coba Anda tentukan ke-6 susunan yang mungkin tersebut.
2. Dari kartu angka 4, 5, 6, 7, dan 8 dibuat bilangan yang terdiri
atas tiga angka yang berbeda. Tentukan banyaknya bilangan-
Sumber: Dokumentasi Penerbit
bilangan tersebut yang kurang
Gambar 2.4
Salah satu susunan yang
a. dari 500 b. dari 600
mungkin. Dapatkah Anda Jawab:
menentukan susunan lainnya? a. Oleh karena bilangan-bilangan kurang dari 500 maka
puluhan angka ratusan hanya dapat diisi oleh satu angka, yaitu
angka 4. Salah satu susunan yang mungkin dapat Anda
satuan lihat pada Gambar 2.4.
Amati gambar 2.5.
4
Angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka 5, 6, 7, dan 8.
diisi
Ini berarti Anda harus memilih dua angka dari 4 angka, yaitu
4! 4!
Gambar 2.5 P(4,2) =   12 .
 4 2 ! 2 !

48 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jadi, terdapat 12 cara untuk menyusun bilangan kurang dari 500.
Dapatkah Anda mengerjakan dengan cara lain? Silakan coba.
Sekarang, coba Anda buktikan hal ini dengan menggunakan
kartu angka. Tentukan pula susunan-susunan yang mungkin.
b. Oleh karena bilangan-bilangan itu kurang dari 600 maka angka
ratusan hanya diisi oleh dua angka, yaitu angka 4 dan 5.
4 l angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka 5, 6,
7, dan 8 (pilih 2 dari 4 unsur).
5 l angka puluhan dan satuan dapat diisi oleh angka 4, 6,
7, dan 8 (pilih 2 dari 4 unsur).
Banyak bilangan yang kurang dari 600 adalah
4! 4 3• 2 1
2 × P(4,2) = 2 r 2  24 .
 4 2 2 1
Jadi, terdapat 24 bilangan yang kurang dari 600.

a. Permutasi Beberapa Unsur yang Sama


Pada kata "BUKU" terdapat dua huruf yang sama, yaitu K U BUKU
U. Permutasi huruf-huruf pada kata "BUKU" dapat Anda U
amati pada diagram pohon di samping. U K BUUK
U U BKUU
Coba Anda buat diagram pohon untuk huruf-huruf: U, K, K
B
dan U. Jika benar mengerjakannya, hasil dari seluruh diagram U U BKUU
pohon tersebut adalah sebagai berikut. K U BUKU
1. BUKU 6. BUUK 11. UBUK 16. KBUU 21. UUBK U
2. BUUK 7. UKBU 12. UBKU 17. KUUB 22. UUKB U K BUUK
3. BKUU 8. UKUB 13. KUBU 18. KUBU 23. UKBU
4. BKUU 9. UUBK 14. KUUB 19. UBUK 24. UKUB
5. BUKU 10. UUKB 15. KBUU 20. UBKU
Amatilah 24 susunan huruf tersebut. Tampak ada
beberapa susunan huruf yang sama sehingga permutasinya
menjadi:
1. BUKU 4. UKBU 7. UUKB 10. KUBU
2. BUUK 5. UKUB 8. UBUK 11. KUUB
3. BKUU 6. UUBK 9. UBKU 12. KBUU
Banyak permutasi huruf-huruf pada kata “BUKU”
4 3r 2 1 4 !
adalah 12 atau 12 = 4 × 3 =  .
2 1 2!
Sekarang, selidikilah permutasi untuk kata MAMA dengan
menggunakan diagram pohon. Jika Anda melakukan dengan
benar, terdapat 6 permutasi yang berbeda, yaitu MAMA,
MAAM, MMAA, AMMA, AMAM, dan AAMM, karena kata
“MAMA” mempunyai dua pasang huruf yang sama.
Banyak permutasi untuk 4 unsur dengan dua pasang
unsur sama, yaitu M dan dua unsur lainnya, yaitu A adalah
4 3r 2 1 4 3r 2 1 4! .
6 3!  3 2 r1   
4 2 1 2 1 2! 2!

Peluang 49
Banyaknya permutasi n unsur yang mempunyai l1 unsur
jenis pertama, l2 unsur jenis kedua, l3 unsur jenis ketiga, dan
lk unsur jenis ke-k yang sama adalah
n!
P(n, l1, l2 ... lk) =
I1!I
!I 2!... I k!

Contoh 2.4
Tentukan permutasi atas semua unsur yang dapat dibuat dari kata-
kata berikut.
1. JAYAPURA A 2. MATEMATIKA
Jawab:
1. Pada kata "JAYAPURA", terdapat 3 buah A yang sama
8!
sehingga permutasinya adalah P(8, 3) = = 6.720.
3!
2. Pada kata "MATEMATIKA" terdapat 2 buah M, 3 buah A,
dan 2 buah T yang sama sehingga permutasinya adalah
10 !
P(10, 2, 3, 2)=
2 ! 3! 2 !
10 9 8 r 7 6 5 r 4 3r 2 1
=  151.200
0
2 1  3 2 r1 2 r1

b. Permutasi Siklis
Permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara
melingkar menurut arah putaran tertentu disebut permutasi
A B siklis.
Pada Gambar 2.6 posisi 1 dan posisi 2 menunjukkan
permutasi A dan B yang disusun melingkar searah putaran
Posisi 1 jarum jam. Coba Anda amati Gambar 2.5, apakah susunan
pada posisi 1 berbeda dengan susunan pada posisi 2? Apabila
Anda mengamati dengan saksama maka
B A posisi 1 = posisi 2
Jadi, permutasi siklis dua unsur mempunyai satu cara.
Posisi 2 Pada permutasi siklis dua unsur, satu unsur ditetapkan
Gambar 2.6
sebagai titik acuan. Sementara, satu unsur yang lainnya
ditempatkan dalam 1! cara atau (2 – 1)! cara.
Agar Anda lebih memahami permutasi siklis, pelajari
uraian berikut ini. Misalkan, dalam satu ruangan ada 4 orang
masing-masing diberi nama A, B, C, dan D. Keempat orang
tersebut sedang membaca di meja bundar. Banyak cara
keempat orang itu duduk melingkari meja bundar dapat
diterangkan sebagai berikut.

50 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A A A

D B C B D C

C D B
B C
D
A A A A

B C C D B D
Sumber: Dokumentasi Penerbit

D B C
Gambar 2.7
Contoh permutasi siklis
Keterangan: huruf yang diwarnai dianggap sebagai titik pangkal.

Dengan cara yang sama, Anda dapat membuat formasi


lingkaran untuk titik pangkal B, C, dan D. Hasil dari seluruh
Ingatlah
formasi lingkaran tersebut adalah sebagai berikut.
1. ABCD 7. BACD 13. CABD 19. DABC A
2. ABDC
C 8. BADC 14. CADB 20. DACB
3. ACBD 9. BCAD 15. CBAD 21. DBAC
4. ACDB 10. BCDA 16. CBDA 22. DBCA D
5. ADBC 11. BDAC 17. CDAB 23. DCAB B
6. ADCB 12. BDCA 18. CDBA 24. DCBA
Amati bahwa ada susunan-susunan yang sama, yaitu C
ABCD== BCDA = CDAB = DABC ACDB = BACD = CDBA = DBAC
B
ABDC== BDCA = CABD = DCAB
B ADBC = BCAD = CADB = DBCA
ACBD = BDAC = CBDA = DACB
B ADCB = BADC = CBAD = DCBA
Dengan demikian, dari 24 susunan tersebut terdapat 6
A C
susunan yang berbeda, yaitu ABCD, ABDC, ACBD, ACDB,
ADBC, dan ADCB. Jadi, banyak permutasi siklis dari 4 unsur
ada 6. D
Pada permutasi siklis dari 4 unsur, ditetapkan satu unsur Susunan pada gambar (a) dan
sebagai titik pangkal, kemudian 3 unsur lainnya ditempatkan gambar (b) adalah sama karena
unsur A dekat dengan D dan B,
dalam 3! cara atau (4 – 1)! cara. Permutasi siklis 4 unsur meskipun titik acuan berbeda.
adalah (4 – 1)! = 3! = 3 × 2 × 1 = 6 cara.
Susunan manik-manik pada kalung mirip susunan
melingkar, tetapi berbeda dengan permutasi siklis. Pada
permutasi siklis, arah putaran diperhatikan, sedangkan pada
susunan manik-manik dalam kalung arah putaran tidak
diperhatikan. Amati Gambar 2.7.
Dari gambar, susunan manik-manik pada posisi 1 adalah
ABCC atau ditulis ACB. Adapun susunan manik-manik pada
posisi 2 adalah ACB atau ditulis ABC.

Peluang 51
A Susunan manik-manik pada Gambar 2.8 adalah sama.
Oleh karena itu, banyak cara menyusun 3 manik-manik
dalam kalung adalah 1 susunan. Banyaknya cara yang
C digunakan untuk menyusun 3 manik-manik dalam kalung
B
adalah setengah dari banyak permutasi siklis 3 unsur, yaitu
1 susunan atau 
3 1 !
.
Posisi (1) 2
Untuk n unsur, apabila disusun seperti manik-manik
A
n !
dalam kalung terdapat  susunan yang berbeda.
2
Contoh 2.5
B
C
1. Delapan orang ilmuwan duduk melingkar di sebuah meja
bundar untuk membahas sebuah proyek tertentu. Berapa
Posisi (2) banyak cara agar para ilmuwan dapat duduk melingkar dengan
urutan yang berbeda?
Gambar 2.8
2. Dua puluh lima mutiara akan dibuat sebuah kalung. Ada
berapa cara mutiara-mutiara itu dapat disusun?
Jawab:
1. Susunan kedelapan ilmuwan itu adalah (8–1)! = 7! = 5.040
cara.
2. Banyaknya cara mutiara itu dapat disusun menjadi sebuah
kalung adalah
25 1 24 !
 cara.
2 2

4. Kombinasi
Pada permutasi, Anda telah dapat memilih 3 orang dari
5 orang untuk menjadi ketua, sekretaris, dan bendahara. Lain
halnya jika dari 5 orang itu akan dipilih 3 orang untuk
mengikuti lomba debat. Banyak cara untuk memilih 3 orang
tersebut tidak sebanyak 60 cara seperti pada pemilihan ketua,
sekretaris, dan bendahara. Agar lebih jelasnya, pelajari uraian
berikut.
Misalkan, dari 5 orang akan dipilih 3 orang untuk
Ingatlah mengikuti lomba debat. Banyak cara untuk memilih 3 orang
Kombinasi ABC sama dengan tersebut dapat diterangkan sebagai berikut.
kombinasi CBA atau ACB. Dari Subbab A.3 telah dijelaskan bahwa susunan 3 unsur
dari 5 unsur, yaitu
ABC ADE BCD CAB CDE DBC EAB ECD
ABD AEB BCE CAD CEA DBE EAC EDA
ABE AEC BDA CAE CEB DCA EAD EDB
ACB AED BDC CBA CED DCB EBA EDC

52 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
ACD BAC BDE CBD DAB DCE EBC
ACE BAD BEA CBE DAC DEA EBD
ADB BAE BEC CDA DAE DEB ECA
ADC BCA BED CDB DBA DEC ECB
Oleh karena pemilihan 3 orang untuk mengikuti lomba
debat tidak memperhatikan urutan maka dari 60 susunan
itu terdapat 10 susunan yang berbeda. Kesepuluh susunan
tersebut adalah ABC, ABD, ABE, ACD, ACE, ADE, BCD,
BCE, BDE, dan CDE.
Susunan yang tidak memperhatikan urutannya disebut
kombinasi.
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan penger-
tian kombinasi? Cobalah nyatakan pengertian kombinasi
dengan kata-kata Anda sendiri. Soal Terbuka
Konsep pengertian kombinasi yang telah Anda pelajari Jelaskan perbedaan antara
tersebut memperjelas definisi berikut. permutasi dan kombinasi. Beri
contoh untuk memperjelas
Definisi 2.3 uraian Anda.

Kombinasi r unsur dari n unsur ialah himpunan bagian r unsur


yang dapat diambil dari n unsur yang berlainan dengan urutan
penyusunan unsur tidak diperhatikan.

Banyaknya kombinasi r unsur dari n unsur dilambangkan


¤ n´
dengan Cnr atau ¥¥¥ µµµµ atau C =(n, r).
¦r ¶
a. Menentukan Banyak Kombinasi
Telah diketahui bahwa banyaknya kombinasi 5 unsur
5 4
berlainan jika disusun sebanyak 3 unsur adalah = 10
2
cara .
Kombinasi 5 unsur yang disusun atas 3 unsur ditulis
5 4 5 4 r 3 2 r1 5!
C53   
2 2 3r 2 1 5 3 ! 3!
Uraian tersebut memberi gambaran mengenai banyaknya
kombinasi n unsur berlainan jika disusun sebanyak r unsur
yang dirumuskan
¤ n´ n!
C53 = ¥¥ µµµ = dengan r < n
¥¦ r µ¶ r! n r !

Peluang 53
Pe
Pe
embahasan Soal Contoh 2.6
Suatu pertemuan dihadiri Kerjakan soal-soal berikut.
oleh 15 orang undangan.
Jika mereka saling berjabat 1. Diketahui Cn2 = 4n, tentukanlah nilai n.
tangan, banyak jabat 2. Dari 20 siswa akan dipilih sebuah tim sepakbola yang terdiri atas
tangan yang terjadi dalam 11 orang. Tentukan banyak cara dalam pemilihan tersebut.
pertemuan itu adalah .... Jawab:
Jawab: n!
Banyak jabat tangan = C(15,2) 1. Cn2  4 n ™  4n
2 !n 2 !
15 !
=  105
2 !13 ! n   !
™  4n
Soal Ebtanas 2000 2 ! !
n
™  4n
1• 2
™ n(n – 1) = 8n
™ n2 – n = 8n
™ n2 – 9n = 0
™ n(n – 9) = 0
Oleh karena n ≥ r maka yang memenuhi adalah n = 9.
2. Pemilihan tim sepakbola tersebut adalah masalah kombinasi
karena tidak memperhatikan urutan. Banyak cara memilih 11
orang siswa dari 20 siswa, yaitu C20
11
.
20 ! 20 !
C20 
11

11!20 11 ! 11! 9 !
20 r19 r18 r17 r16 15 15 14 13 12 11!
Pe
Pe
embahasan Soal 
11!9 8 r 7 6 5 r 4 3r 2 1
Banyaknya segitiga yang = 167.960
dapat dibuat dari 7 titik tanpa
ada tiga titik yang terletak
Coba Anda tentukan susunannya dengan diagram pohon.
segaris adalah ....
Jawab:
Membuat segitiga dengan
b. Binomial Newton
memilih 3 titik dari 7 titik Di SMP Anda telah mempelajari cara menjabarkan
yang tersedia adalah masalah bentuk perpangkatan berikut.
kombinasi C(7, 3). Jadi,
banyaknya segitiga = C(7,3)
(a + b)0 = 1
7! 7 6 r5 4 !
(a + b)1 = a + b
= 
3 ! 4 ! 3 2 r1 4 !
 35 (a + b)2 = a2 + 2ab + b2
Soal UMPTN 2000
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
(a + b)4 = a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4
Untuk pangkat 4, Anda masih dapat menjabarkannya.
Bagaimana menjabarkan (a+b)15? Untuk menyelesaikannya
Anda memerlukan rumus umum bentuk perpangkatan
tersebut.

54 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Amati dengan saksama koefisien-koefisien bentuk-
bentuk perpangkatan tersebut. Apabila koefisien-koefisien
dari bentuk perpangkatan dituliskan dalam bentuk diagram,
diperoleh
1
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
dan seterusnya.
Diagram itu dikenal dengan nama Segitiga Pascal. Amati
pola Segitiga Pascal tersebut. Tokoh
Matematika
Baris ke-1: 1

Baris ke-2: 1 1

Baris ke-3: 1 2 1

Baris ke-4: 1 (1 + 2) (2 + 1) 1

Baris ke-5: 1 (1 + 1 + 2) (1 + 2) + (2 + 1) (2 + 1 + 1) 1
dan seterusnya.
¤1´µ ¤1´µ ¤2´µ ¤2´µ ¤ 3´µ ¤ 3´µ ¤ ´
¤ 0´
Karena ¥¥¥ µµµ = ¥¥ µ = ¥¥ µ = ¥¥ µ = ¥¥ µ = ¥¥ µ = ¥¥ µ = 1, ¥¥2µµ Omar Khayyam
¦0µ¶ ¥¦0µµ¶ ¥¦1µµ¶ ¥¦0µµ¶ ¥¦2µµ¶ ¥¦0µµ¶ ¥¦ 3µµ¶ ¥¦1µµ¶
(1049–1123)
¤ 3´ ¤ 3´
= 2, dan ¥¥¥ µµµµ = ¥¥¥ µµµµ = 3 maka pola Segitiga Pascal tersebut Untuk n = 2, Teorema
¦1¶ ¦2¶ Binomial telah ditemukan
dapat dituliskan dalam bentuk simbol banyaknya kombinasi oleh Euclid pada tahun
berikut. 300 Sebelum Masehi. Akan
tetapi, untuk yang lebih
¤0´µ
¥¥ µ umum ditemukan oleh
¥¦0µµ¶ matematikawan dan ahli
astronomi Irak, yaitu Omar
¤1´µ ¤1´µ
¥¥ µ ¥¥ µ Khayyam.
¥¦0µµ¶ ¥¦1µµ¶ Sumber: Precalculus, 1999

¤2´µ ¤2´µ ¤2´µ


¥¥ µ ¥¥ µ ¥¥ µ
µ µ µ
¦¥0µ¶ ¦¥1µ¶ ¦¥2µ¶
¤ 3´µ ¤ 3´µ ¤ 3´µ ¤ 3´µ
¥¥ µ ¥¥ µ ¥¥ µ ¥¥ µ
µ
¦¥0µ¶
µ
¦¥1µ¶ ¥¦2µµ¶ ¥¦ 3µµ¶

dan seterusnya.
Dari uraian tersebut, bentuk perpangkatan dapat ditulis-
kan sebagai berikut.
¤ 0´
(a + b)0 = ¥¥¥ µµµ
¦0µ¶
¤ 1´ ¤1´
(a + b)1 = ¥¥¥ µµµ a ¥¥¥ µµµ b
¦0µ¶ ¦1µ¶

Peluang 55
¤ 2´ ¤ 2´ ¤ 2´
(a + b)2 = ¥¥¥ µµµ a 2 ¥¥¥ µµµ ab ¥¥¥ µµµ b 2
¦0µ¶ ¦1µ¶ ¦2µ¶
¤ 3´ ¤ 3´ ¤ 3´ ¤ 3´
(a + b)3 = ¥¥¥ µµµ a 3 ¥¥ µµ a 2 b ¥¥¥ µµµ ab 2 ¥¥¥ µµµ b 3
¦0µ¶ ¦1µ¶ ¦2µ¶ ¦ 3µ¶
dan seterusnya.
Secara umum bentuk (a + b)n dapat ditulis menjadi
n ¤ n´ ¤ n´ ¤ n ´ ¤ n´
a b  ¥¥¥ µµµµ a n 1b ¥¥¥ µµµµ a n r b r ¥¥¥ µµ abb n 1 ¥¥ µµ b n
µµ ¥¦nµµ¶
0
¦ ¶ r
¦ ¶ ¦ n 1 ¶
¤ n´ n!
dengan ¥¥¥ µµµ  Cnr 
r
¦ ¶ µ r ! r !
n
Dengan demikian,
Cn0 • a n Cn1 a n 1 • b1 Cnn 1 • a b n 1 Cnn • b n
i n
(a + b)n = £C a i
n
n i
bi
i0

Bentuk tersebut dinamakan binomial Newton (ekspansi


binomial).

Contoh 2.7
Jabarkan dan sederhanakan bentuk (x2 + 2y)5.
Jawab:
¤ 5´ 2 5 ¤ 5´ 2 4 ¤ 5´ 2 3
(x2 + 2y)5 = ¥¥¥ µµµµ ¥¥¥ µµµµ 2 ¥¥¥ µµµµ 2
1 2

¦ 0¶ ¦ 1¶ ¦ 2¶
¤5´µ 2 2 ¤ ´ ¤ 5´
¥¥ µ x 2 3 ¥¥ 5 µµ 2 4 ¥¥¥5µµµµ 5
2 1
¥¦ 3µµ¶ ¥¦ 4 µµ¶ ¦ ¶
= x10 + 10x8y + 40x6y2 + 80x4y3 + 80x2y4 + 32y5

Mari, Cari Tahu


Carilah di perpustakaan buku petunjuk penggunaan kalkulator, cara
menghitung faktorial, permutasi, dan kombinasi dengan kalkulator
scientific. Anda juga dapat menanyakan hal tersebut ke kakak kelas.
Demonstrasikan dan laporkan hasilnya di depan kelas termasuk
jenis kalkulator yang digunakan.

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Dalam sebuah perkumpulan panjat tebing untuk bendahara. Apakah masalah ini adalah
ada 5 calon untuk ketua, 4 calon untuk wakil kombinasi atau permutasi? Ada berapa cara
ketua, 3 calon untuk sekretaris, dan 4 calon keempat posisi tersebut dapat diisi?

56 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
2. Dengan menggunakan 5 huruf pertama 7. Tentukan berapa cara yang berbeda dapat
dalam abjad, dibuat kata yang terdiri atas dituliskan dari hasil kali x4 y3 z2 tanpa
3 huruf. Berapa banyak kata yang dapat menggunakan eksponen.
dibuat jika: 8. Tentukan suku keempat dari penjabaran
a. tidak ada huruf boleh diulang, dan penyederhanaan bentuk (3x2 – 4y3)7.
b. huruf-huruf boleh diulang, dan
9. Dalam pertemuan untuk menentukan
c. hanya huruf-huruf pertama tidak
tanggal kelulusan siswa, 20 orang guru
boleh diulang.
diundang, setelah memutuskan tanggal
3. Ketua dan wakil OSIS harus dipilih di kelulusan, mereka saling berjabat tangan.
antara 8 orang laki-laki dan 4 orang perem- Berapa banyak jabat tangan yang terjadi?
puan. Dalam berapa cara hal itu dapat
10. Jika 5P(n, 3) = 24 C(n, 4), berapa nilai n?
dilakukan jika
a. ketua harus laki-laki, sedangkan wakil- Untuk soal nomor 11–16, tentukan banyak
nya boleh laki-laki atau perempuan; cara yang dapat dilakukan.
b. ketua harus perempuan, sedangkan 11. Mengatur susunan tempat duduk dalam
wakilnya boleh laki-laki atau suatu rapat yang disusun melingkar dan
perempuan; dihadiri oleh 8 orang serta ada 2 orang yang
c. wakilnya harus laki-laki; selalu berdampingan.
d. wakilnya harus perempuan. 12. Memilih 5 orang dari 15 orang siswa untuk
4. Empat orang siswa masuk ruang rapat. menjadi pelaksana upacara bendera Senin
Tempat yang masih kososng ada 5 kursi, pagi.
berapa cara mereka dapat mengambil 13. Menentukan tiga orang pemenang juara 1,
tempat duduk? 2, dan 3 dari 15 orang finalis.
5. Hitung nilai n dari persamaan berikut. 14. Menentukan lima orang pemain cadangan
a. (n + 4)! = 9(n + 3)! dari 16 orang anggota kesebelasan
b. (n + 3)! = 20(n + 1)! sepakbola.
6. Bilangan yang terdiri atas tiga angka 15. Menyusun lima buku Matematika yang
berbeda, disusun dari angka 2, 3, 4, 5, 6, 7, sama, tiga buku Fisika yang sama, tiga
dan 8. Tentukan banyak bilangan dengan buku Kimia yang sama, dan dua buku
angka-angka yang berlainan dan lebih Biologi yang sama dalam rak buku.
kecil dari 500. (Petunjuk: buku-buku yang berjudul sama
harus berdampingan)

B. Peluang
Sebuah uang logam yang bentuknya simetris ditos
(dilempar ke atas sambil diputar) dan dibiarkan jatuh ke
lantai. Oleh karena uang itu bentuknya simetris maka tidak
beralasan munculnya gambar lebih sering atau kurang
daripada munculnya angka. Secara matematika, nilai peluang
1
munculnya gambar adalah salah satu dari dua atau , dan
2
dengan sendirinya nilai peluang munculnya angka adalah
1
juga.
2

Peluang 57
1. Peluang Suatu Kejadian
a. Kejadian Sederhana
Dalam seperangkat kartu remi terdapat 13 kartu merah
bergambar hati, 13 kartu merah bergambar diamond, 13 kartu
(a) hitam bergambar wajik, dan 13 kartu hitam bergambar kriting.
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu
tersebut.
Misalkan, kartu yang terambil bergambar hati. Kejadian
muncul kartu bergambar hati pada pengambilan tersebut di-
namakan kejadian sederhana karena muncul kartu bergambar
(b) hati pasti berwarna merah. Lain halnya jika kartu yang
terambil berwarna merah. Kejadian muncul kartu berwarna
merah dinamakan kejadian bukan sederhana karena muncul
kartu berwarna merah belum tentu bergambar hati, tetapi
mungkin bergambar diamond.
b. Ruang Sampel
(c) Jika sekeping uang logam ditos, akan muncul muka
( ) atau muka gambar (G). Pada pengetosan tersebut, A
angka (A
dan G dinamakan titik sampel, sedangkan {A, G} dinamakan
ruang sampel. Jika sebuah dadu ditos, titik sampelnya adalah
mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, sedangkan ruang sampelnya
adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
(d) Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan
pengertian ruang sampel? Cobalah nyatakan pengertian ruang
Gambar 2.9 sampel dengan kata-kata Anda sendiri.
Seperangkat kartu remi.
(a) Kartu hati yang berwarna Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas
merah. definisi berikut.
(b) Kartu wajik yang berwarna
hitam.
(c) Kartu diamond yang berwarna Definisi 2.4
merah.
(d) Kartu kriting yang berwarna Ruang sampel adalah himpunan semua titik sampel atau himpunan
hitam. semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Ruang sampel
dinotasikan dengan S.

Contoh 2.8
Tentukan ruang sampel percobaan berikut.
a. Tiga keping uang logam ditos bersamaan.
b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos bersamaan.

58 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jawab: A AAA
A
a. Perhatikan diagram pohon pada Gambar 2.10 di samping G AAG
A
dengan saksama. Dari diagram tersebut, jika tiga keping uang A AGA
logam ditos bersamaan, ruang sampelnya adalah {AAA, AAG, G
G AGG
AGA, AGG, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG}.
b. Dua keping uang logam dan sebuah dadu ditos, ruang sampelnya A GAA
(amati Tabel 2.3) adalah { AA1, AA2, AA3, AA4, AA5, AA6, A
G GAG
AG1, AG2, AG3, AG4, AG5, AG6, GA1, GA2, GA3, GA4, G
A GGA
GA5, GA6, GG1, GG2, GG3, GG4, GG5, GG6}. G
G GGG
Tabel 2.3 Gambar 2.10
1 Dadu Diagram pohon pelemparan 3
1 2 3 4 5 6 keping uang logam.
2 Uang Logam
am
AA AA1 AA2 AA3 AA4 AA5 AA6
AG AG 1 AG2 AG3 AG4 AG5 AG6
GA GA1 GA2 GA3 GA4 GA5 GA6
GG GG1 GG2 GG3 GG4 GG5 GG6

Mari, Cari Tahu Tantangan


Bersama dengan teman sebangku, cari di internet atau di buku untuk Anda
terbitan luar negeri artikel yang berhubungan dengan materi 1. Tiga keping uang logam
dilemparkan secara
peluang. Kemudian, kumpulkan hasilnya pada guru Anda.
bersamaan. Tentukan
a. ruang sampel,
b. kejadian muncul dua
c. Peluang angka.
Misalkan, sekeping uang logam yang bentuknya simetris 2. Sebuah tas berisi
5 kelereng merah,
ditos sebanyak 50 kali, kejadian munculnya muka gambar 5 kelereng putih, dan
23 9 kelereng hijau. Apabila
sebanyak 23 kali sehingga  0, 46 dinamakan frekuensi diambil 3 kelereng
50
sekaligus secara acak,
relatif muncul muka gambar. Jika pengetosan uang logam tentukan peluang yang
tersebut dilakukan berulang-ulang dalam frekuensi yang terambil:
besar, frekuensi relatif kejadian muncul muka gambar akan a. semua hijau;
1 b. semua putih;
mendekati suatu bilangan tertentu, yaitu . Bilangan tersebut c. 2 merah dan 1 hijau.
2
dinamakan peluang dari kejadian muncul angka.
Pada pengetosan sekeping uang logam yang bentuknya
simetris, kemungkinan yang muncul hanya dua, yaitu
permukaan gambar dan permukaan angka. Peluang muncul
permukaan gambar atau permukaan angka sama. Secara
matematika, peluang munculnya permukaan gambar adalah
1 Gambar 2.11
satu dari dua kemungkinan atau sehingga peluang
12
Hasil yang mungkin dari
munculnya permukaan angka juga . pelemparan sebuah uang logam
2 Rp500,00.

Peluang 59
Ingatlah Misalkan, sebuah kotak berisi 8 bola, yaitu 3 bola merah,
Mata uang yang bentuknya 1 bola putih, dan 4 bola hijau. Dari kotak tersebut, akan
simetris artinya tidak lebih diambil sebuah bola. Peluang terambil 1 bola dari kotak yang
berat ke arah gambar atau ke 1
arah angka. berisi 8 bola tersebut adalah . Peluang terambilnya 1 bola
3 8
merah adalah . Adapun peluang terambilnya 1 bola putih
8
1 4
adalah , dan peluang terambil 1 bola hijau adalah .
8 8
Diketahui, N adalah banyak titik sampel pada ruang
sampel S dari sebuah percobaan. Kejadian A adalah salah
satu kejadian pada percobaan tersebut sehingga peluang A
1
adalah P(A) = .
N
Apabila banyak kejadian A yang terjadi dari percobaan
tersebut adalah n, peluang terjadinya kejadian A adalah P(A)
n
= .
N

Contoh 2.9
Dalam pengetosan sebuah dadu yang seimbang, tentukan
Informasi a. peluang muncul angka prima;
untuk Anda b. peluang muncul kelipatan 2;
Informations Jawab:
for You Pada pengetosan sebuah dadu, ruang sampelnya adalah
Pada 2000 tahun Sebelum {1, 2, 3, 4, 5, 6} l n (S) = 6.
Masehi, orang kaya dan a. Peluang muncul angka prima.
penyihir menggunakan dadu Ruang sampel mata dadu angka prima adalah P = {2, 3, 5}
sebagai permainan. Dadu maka n (P) = 3, Dengan demikian, peluang muncul angka
yang digunakan berbentuk prima adalah
bangun bersisi empat. Bentuk
n  P 3 1
dadu sekarang dikenal P(prima) =   .
beberapa waktu kemudian. N S 6 2
Dadu yang kali pertama
b. Peluang muncul kelipatan 2.
digunakan dalam permainan
tersebut terbuat dari tulang Ruang sampel mata dadu angka kelipatan 2 adalah
rusa, sapi, atau kerbau. K = {2, 4, 6} maka n (K) = 3. Dengan demikian, peluang
muncul kelipatan 2 adalah
At least as far back as 2000 BC, the n K 3 1
rich and the mystical have had dice P(K) =   .
to play with. Very early dice were N S 6 2
often in the shape of a tetrahedron.
The modern cube shape came later.
The first dice like objects to be used d. Kisaran Nilai Peluang
for games were made from the
astralagus of deer, cow or oxen.
Di Kelas IX Anda telah mengetahui bahwa nilai peluang
Sumber: www.DrMath.com suatu percobaan adalah antara 0 dan 1 atau 0 ≤ P(x) ≤ 1 dengan
x adalah kejadian pada percobaan tersebut.

60 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
• Apabila P(x) = 0, kejadian x mustahil terjadi.
• Apabila P(x) = 1, kejadian x pasti terjadi.
Jadi, jika Anda mengetahui bahwa suatu kejadian
kemungkinan kecil terjadi maka peluangnya mendekati
nilai nol. Sebaliknya, jika peluang suatu kejadian yang
kemungkinan besar dapat terjadi, peluangnya mendekati
nilai 1.
Tokoh
Matematika

Contoh 2.10
Tentukan peluang dari pernyataan-pernyataan berikut.
1. Ikan dapat hidup di darat.
2. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.
3. Lumut tumbuh di daerah gurun.
4. Muncul kartu as pada pengambilan seperangkat kartu remi.
Jawab:
1. Ikan hidup di darat merupakan suatu kemustahilan sehingga
peluangnya sama dengan 0.
2. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah merupakan
Pierre de Fermat
suatu kepastian sehingga peluangnya sama dengan 1. (1601–1665)
3. Lumut tumbuh di daerah gurun merupakan suatu kemustahilan
sehingga peluangnya sama dengan 0. Pierre de Fermat adalah
4. Muncul kartu as pada kartu remi bukan merupakan suatu seorang hakim. Kemahiran
kemustahilan dan bukan pula suatu kepastian sehingga matematikanya luar biasa
1 memungkinkannya memberi
peluangnya di antara 0 dan 1, yaitu . sumbangan besar pada
13 matematika tingkat tinggi,
antara lain teori bilangan dan
kalkulus diferensial. Ketika ia
mengklaim bahwa ia telah
2. Frekuensi Harapan membuktikan beberapa
Anda telah mempelajari bahwa peluang muncul teorema matematika, ia selalu
berkata benar. "Teorema Akhir
permukaan gambar pada pengetosan uang logam adalah Fermat" yang menyebabkan
1 ia terkenal, akhirnya terbukti
. Apabila pengetosan dilakukan 100 kali, harapan akan 300 tahun kemudian, yaitu
2 pada tahun 1994 oleh Andrew
muncul permukaan angka adalah 50 kali atau setengah dari Willes.
100. Banyak muncul permukaan angka sebanyak 50 kali dari Sumber: Finite Mathematics and its
100 kali pengetosan dinamakan frekuensi harapan. Application, 1994
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan penger-
tian frekuensi harapan suatu kejadian? Cobalah nyatakan
pengertian frekuensi harapan suatu kejadian dengan kata-
kata Anda sendiri.
Konsep yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas
definisi berikut.

Peluang 61
Definisi 2.11
Frekuensi harapan suatu kejadian ialah frekuensi yang diharapkan
terjadinya kejadian tersebut selama n percobaan tersebut. Frekuensi
harapan dirumuskan sebagai berikut.
fH = n × P(A)
Dalam hal ini, n : banyak percobaan
P(A) : peluang terjadinya kejadian A

Tantangan Contoh 2.11


untuk Anda
1. Peluang seorang anak 1. Sebuah dadu ditos sebanyak 100 kali, tentukan
terjangkit penyakit a. harapan muncul mata dadu 5,
demam berdarah adalah b. harapan muncul mata dadu yang habis dibagi 3,
0,087. Tentukan peluang c. harapan muncul mata dadu prima ganjil,
seorang anak tidak d. harapan muncul mata dadu prima genap, dan
terkena demam berdarah.
e. harapan muncul mata dadu ganjil.
2. Dalam suatu percobaan
diambil sebuah kartu 2. Di sebuah negara diketahui bahwa peluang orang dewasa yang
secara acak dari satu set terkena serangan jantung adalah 0,07 dan peluang terkena
kartu remi, kemudian penyakit liver adalah 0,17. Jika sebanyak 25.000 orang dewasa
mengembalikannya (satu di negara tersebut diperiksa, berapa orang dewasa terkena
set kartu remi terdiri atas penyakit serangan jantung dan berapa orang yang terkena
52 kartu). Tentukanlah
penyakit liver?
frekuensi harapan yang
terambil adalah kartu jack 3. Dalam sebuah penelitian diperoleh data bahwa dari hasil
jika percobaan dilakukan penyilangan diperoleh hasil 1.000 bunga dengan warna yang
117 kali. berbeda dengan perbandingan 1 putih : 3 merah muda : 1
3. Dalam percobaan merah. Berapakah banyak bunga merah, merah muda, dan
melempar dua keping putih yang dihasilkan?
logam secara bersamaan,
tentukan frekuensi Jawab:
1 100 50
harapan muncul 1. a. fH(mata dadu 5) = 100 r  
sedikitnya satu muka jika 6 6 3
percobaan dilakukan 200 2 100
kali. b. fH(habis dibagi 3) = 100 r 
6 3
2 100
c. fH( prima ganjil) = 100 r 
6 3
1 100 50
d. fH( prima genap) = 100 r  
6 6 3
e. fH(ganjil) = 100 r 3  50
6
2. fH(orang terkena serangan jantung) = 25.000 × 0,07 = 1.750
fH(orang terkena penyakit liver) = 25.000 × 0,17 = 4.250
3. Hasil yang diperoleh 1 : 3 : 1, maka banyaknya bunga yang
diperoleh adalah

62 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
1
• bunga putih = r1.000  200 bunga
5
3
• bunga merah muda = r1.000  600 bunga
5
1
• bunga merah = r1.000  200 bunga
5

Aktivitas Matematika
Sediakan sebuah dadu. Kemudian, bersama kelompok belajar Anda
lemparkanlah ke atas (sambil diputar) dadu itu sebanyak 100 kali.
Catatlah berapa kali muncul
a. mata dadu bilangan 5,
b. mata dadu bilangan yang habis dibagi 3,
c. mata dadu bilangan prima ganjil,
d. mata dadu bilangan prima genap, dan
e. mata dadu bilangan ganjil.
Coba Anda bandingkan dengan penyelesaian Contoh 2.11(1). Apa
yang dapat Anda simpulkan? Presentasikan kesimpulan Anda di
depan kelas.

Tes Kompetensi Subbab B


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan ruang sampel percobaan berikut. c. terambil kartu berangka habis dibagi
a. Pengetosan 3 keping uang logam tiga;
sekaligus. d. terambil kartu berangka kelipatan
b. Pengetosan dua keping uang logam lima;
dan sebuah dadu. e. terambil kartu berangka kelipatan dua
c. Penelitian jenis kelamin tiga bayi. dan tiga;
d. Penelitian warna kulit (putih, sawo f. terambil kartu berangka memiliki 4
matang, dan hitam) dari tiga orang. faktor.
e. Penelitian golongan darah dari empat 3. Di suatu daerah, peluang bayi terkena polio
orang pasien (untuk memudahkan, adalah 0,03 dan peluang terkena campak
golongan darah AB ditulis A2). adalah 0,05. Jika 1.500 bayi di daerah itu
2. Lima puluh dua kartu diberi angka 1, 2, diperiksa, berapakah:
,3, 4, 5, ..., 52. Kemudian, diambil sebuah a. bayi yang terkena polio;
kartu secara acak. Tentukan peluang: b. bayi yang tidak terkena polio;
a. terambil kartu berangka ganjil; c. bayi yang terkena campak;
b. terambil kartu berangka prima; d. bayi yang tidak terkena campak?

Peluang 63
C. Kejadian Majemuk
Misalkan, pada sebuah kotak terdapat 2 bola merah dan 3
Situs Matematika bola hijau. Dari kotak tersebut, Anda akan mengambil 1 buah
Anda dapat mengetahui bola merah dan 1 buah bola hijau. Kejadian terambilnya 1
informasi lain tentang buah bola merah dan 1 buah bola hijau dinamakan kejadian
Peluang melalui internet majemuk.
dengan mengunjungi situs
berikut.
http://mathword.wolfram.com 1. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Diketahui, A adalah kejadian pada sebuah ruang sampel,
sedangkan A’ adalah kejadian bukan A yang juga terdapat
pada ruang sampel tersebut.
Kejadian bukan A atau A’ dinamakan juga komplemen
kejadian A. Peluang kejadian A dilambangkan dengan P(A),
dan peluang komplemen kejadian bukan A dilambangkan
dengan P(bukan A) atau P(A’).
Amati diagram Venn pada Gambar 2.11. Gambar 2.11
menunjukkan ruang sampel yang terdiri atas kejadian A dan
A
kejadian bukan A. Peluang ruang sampel sama dengan 1
sehingga
bukan A
P(A
( ) + P(bukan A) = 1
atau
Gambar 2.11 P(bukan A) = 1 – P(A
( )

Contoh 2.12
Tentukan peluang komplemen dari peluang berikut.
a. Peluang kereta datang terlambat adalah 0,03.
b. Peluang Indra meraih juara kelas adalah 0,25.
Jawab:
a. Komplemen kejadian kereta api datang terlambat adalah
kejadian kereta api datang tepat waktu. Peluang kereta api
datang tepat waktu adalah (1 – 0,03) = 0,97.
b. Peluang gagal menjadi juara kelas adalah (1 – 0,25) = 0,75.

2. Peluang Gabungan Dua Kejadian


yang Saling Lepas
Sebuah dadu seimbang dilempar ke atas. Misalkan, A
adalah kejadian (kejadian) muncul dadu bermata ganjil dan
B adalah kejadian muncul mata dadu genap. Kejadian A dan
B merupakan kejadian saling lepas sebab irisan dari dua
kejadian tersebut adalah himpunan kosong.

64 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Diketahui, himpunan A melambangkan kejadian A dan Tugas
himpunan B melambangkan kejadian B. Apabila P(A) dan Bersama kelompok belajar
P(B) setiap peluang kejadian A dan kejadian B yang saling Anda, buatlah tiga contoh dua
lepas, peluang gabungan 2 kejadian tersebut yang dinyatakan kejadian yang saling lepas
dalam kehidupan sehari-
oleh P(A † B) adalah P(A) + P(B) – P(A … B). Oleh karena A … hari. Kemudian, jelaskan
B = Ø maka tentunya P(A … B) = 0 sehingga (presentasikan) di depan kelas
mengapa contoh yang Anda
P(A † B) = P(A) + P(B) buat merupakan dua kejadian
yang saling lepas.
Artinya, pada dua kejadian A dan kejadian B yang saling
lepas, peluang terjadinya kejadian A atau kejadian B adalah
penjumlahan peluang dua kejadian tersebut.

Contoh 2.13
1. Pada percobaan mengocok sebuah kartu remi, misalkan Ingatlah
kejadian A adalah muncul kartu berwarna merah dan kejadian
B adalah kejadian muncul kartu berwarna hitam. Apakah A dan B saling lepas
( † B) = P(A
P(A ( ) + P(B)
kejadian A dan B saling lepas?
A dan B tidak saling lepas
2. Pada percobaan melempar sebuah dadu dan satu keping uang ( † B) = P(A
P(A ( … B)
( ) + P(B) – P(A
logam, tentukan peluang munculnya:
a. mata dadu < 3 atau angka;
b. mata dadu prima genap atau gambar;
Jawab:
1. Pada kartu remi terdapat 52 kartu. Banyak kartu merah dan
hitam masing-masing 26 kartu. Muncul kartu merah terlepas
dari muncul kartu hitam. Jadi, kejadian A dan B saling
lepas.
2. a. Ruang sampel pelemparan dadu = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Misalkan, A = kejadian muncul dadu < 3 sehingga P(A
( )=
2 1 Tantangan
 . untuk Anda
6 3
Ruang sampel pelemparan satu keping uang logam = Tiga puluh kartu diberi nomor
1, 2, 3, ..., 30. Kartu dikocok,
{A, G}.
kemudian diambil secara
Misalkan, B = kejadian muncul angka sehingga acak. Tentukan:
1
P(B) = a. peluang kartu yang
2 terambil adalah kartu
1 1 2 3 5 yang bernomor bukan
P  A † B P  A P  B . kelipatan 3,
3 2 6 6 6
b. peluang kartu yang
b. A = kejadian muncul mata dadu prima genap sehingga terambil adalah kartu
1 yang bernomor bukan
P(A) = . kelipatan 3 dan 5, dan
6
1 c. peluang kartu yang
B = kejadian muncul gambar sehingga P(B) = . terambil adalah kartu
2
1 1 4 2 yang bernomor bukan
P  A † B P  A P  B    . kelipatan 6.
6 2 6 3

Peluang 65
Pe
Pe
embahasan Soal Contoh 2.14
Suatu kelas terdiri atas Dua puluh buah kartu diberi nomor 1 sampai 20. Kemudian,
40 siswa, 25 siswa gemar dikocok dan diambil secara acak. Tentukanlah peluang dari:
matematika, 21 siswa gemar
a. kartu yang terambil nomor bilangan genap atau nomor 6;
IPA, dan 9 siswa gemar
matematika dan IPA. Peluang b. kartu yang terambil nomor bilangan ganjil atau nomor 15;
seorang tidak gemar mate- Jawab:
matika maupun IPA adalah .... a. • Peluang terambil kartu nomor bilangan genap adalah
Jawab: 10
n(S) = 40; n(M) = 25; n(I) = 21; P(genap) = .
20
n(M … I) = 9
• Peluang terambil kartu nomor bilangan kelipatan 6 adalah
n(M † I) = n(M) + n(I) – n(M … I)
3
= 25 + 21 – 9 = 37 P(kelipatan 6) = .
P(M † I)’ = 1– P(M † I) 20
n † Jadi, peluang terambil kartu nomor bilangan genap atau nomor
= 1 bilangan kelipatan 6 adalah
n
P(genap atau kelipatan 6) = P(genap) + P(kelipatan 6)
37 3
= 1  10 3 13
40 40 = 
20 20 20
Soal Ebtanas 2000
b. • Peluang terambil kartu nomor bilangan ganjil adalah
10
P(ganjil) = .
20
1
• Peluang terambil kartu nomor 15 adalah P(15) = .
20
Jadi, peluang terambil kartu nomor bilangan ganjil atau
nomor 15 adalah P(ganjil atau 15) = P(ganjil) + P(15)
= 10 3  13 .
20 20 20

3. Peluang Dua Kejadian yang Saling


Tantangan Bebas
untuk Anda
1. Sebuah kartu diambil
secara acak dari satu set
a. Kejadian Melempar Dua Mata Uang secara
kartu remi. Tentukan Bersamaan
peluang yang terambil,
kartu hitam atau king.
Dalam pelemparan dua keping uang logam secara
2. Sebuah dadu merah dan serempak, apabila G1 adalah kejadian muncul permukaan
dadu putih dilemparkan gambar pada pengetosan mata uang pertama maka kejadian
bersamaan. Tentukan muncul permukaan gambar ataupun permukaan angka pada
peluang muncul mata
dadu berjumlah 6 atau mata uang kedua tidak dipengaruhi oleh G1. Begitu pula
berjumlah kelipatan 5. apabila A1 menyatakan kejadian muncul permukaan angka
pada mata uang pertama maka muncul permukaan gambar
ataupun permukaan angka pada mata uang kedua tidak akan
dipengaruhi oleh A1.
Kejadian pelemparan dua mata uang secara bersamaan
dinamakan dua kejadian yang saling bebas.

66 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Misalkan, G 2 adalah kejadian muncul permukaan
gambar pada mata uang kedua dan A2 adalah kejadian muncul
permukaan angka pada mata uang kedua sehingga ruang
sampel untuk pelemparan dua buah mata uang logam adalah
{(A1, A2), (A1, G2), (G1, A2), (G1, G2)}.
Peluang muncul permukaan gambar pada mata uang
pertama sama dengan peluang muncul permukaan gambar
1
pada mata uang kedua sehingga P G1  P G2  .
2
Peluang munculnya permukaan angka pada mata uang
pertama sama dengan peluang munculnya permukaan angka
1
pada mata uang kedua sehingga P  A1  P  A2  .
2
Peluang munculnya A1 dan munculnya A2
= P(A1 dan A2) =  A1 … A2
= P(A1) × P(A2)
1 1 1
= r 
2 2 4
1
Jadi, P  A1 dan A2 P  A1 P  A2  .
4
Dengan cara yang sama, coba Anda tunjukkan:
1
P(A1 dan G2) = P(A1) × P(G2) =
4
1
P(G1 dan A2) = P(G1) × P(A2) =
4
1
P(G1 dan G2) = P(G1) × P(G2) =
4

b. Kejadian Mengambil Bola dari Dalam


Sebuah Tas
Sebuah kotak berisi 5 bola hijau dan 7 bola biru. Anda ingin
mengambil dua bola secara bergantian dengan pengembalian.
Misalkan, pada pengambilan pertama diperoleh bola hijau,
kemudian bola itu dikembalikan lagi ke dalam kotak. Pada
pengambilan kedua diperoleh bola biru. Kedua kejadian
pengambilan bola tersebut dinamakan dua kejadian yang
saling bebas stokastik karena pengambilan bola pertama
tidak mempengaruhi pengambilan bola kedua. Ruang sampel
kejadian pengambilan bola tersebut adalah sebagai berikut.
• Pengambilan bola pertama, ruang sampelnya: {hijau,
5 7
biru} P(hijau) = dan P(biru) = .
12 12
• Pengambilan kedua (dengan pengembalian), ruang
sampelnya: {(hijau dan hijau), (hijau dan biru), (biru
dan hijau), (biru dan biru)}.

Peluang 67
Ingatlah 5 5 25
P(hijau dan hijau) = P(hijau) × P(hijau) = r 
Dua kejadian yang saling 12 12 144
bergantung dinamakan juga 5 7 35
dengan kejadian bersyarat. P(hijau dan biru) = P(hijau) × P(biru) = r 
12 12 144
7 5 35
P(biru dan hijau) = P(biru) × P(hijau) = r 
12 12 144
7 7 49
P(biru dan biru) = P(biru) × P(biru) = r 
12 12 144
Uraian yang telah anda pelajari tersebut memperjelas rumus
berikut

Jika dua kejadian A dan B saling bebas stokastik maka


peluang terjadinya kedua kejadian tersebut secara ber-
samaan, yang dinyatakan oleh P (A … B) adalah
P  A … B = P  A r P  B

Contoh 2.15
1. Sebuah kotak berisi 11 bola yang diberi nomor 1 hingga
11. Dua bola diambil dari kotak secara bergantian dengan
pengembalian. Tentukanlah peluang terambil bola-bola
tersebut bernomor bilangan
a. kelipatan 4 dan nomor 9;
b. ganjil dan genap.
2. Sebuah kotak berisi 11 bola yang bernomor 1 sampai dengan
11. Dua bola diambil dari kotak secara bergantian tanpa
pengembalian. Tentukanlah peluang terambilnya bola-bola
tersebut bernomor bilangan berikut ini.
Tantangan a. Genap, kemudian ganjil.
untuk Anda b. Ganjil, kemudian genap.
Penerbangan dari bandara c. Kelipatan 3, kemudian nomor 8.
Soekarno-Hatta telah Jawab:
terjadwal teratur. Peluang 1. a. Peluang terambil bola bernomor kelipatan 4 adalah
berangkat tepat waktu adalah 2
0,80. Peluang sampai tepat P (kelipatan 4) = , peluang bola bernomor 9 adalah
waktu adalah 0,75. Adapun 1 11
peluang berangkat dan P(9) = .
11
sampai tepat waktu adalah
0,70. Tentukan: Jadi, P (kelipatan 4 dan nomor 9)
2 1 2
a. peluang pesawat sampai = P (kelipatan 4) × P(9) = r  .
tepat waktu jika diketahui 11 11 121
berangkat tepat waktu;
b. Peluang bola bernomor bilangan ganjil adalah
b. peluang berangkat tepat
6
waktu jika diketahui P (ganjil) = , peluang bola bernomor bilangan genap
sampai tepat waktu. 11
5
adalah P(genap) = .
11

68 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jadi, peluang bola bernomor ganjil dan genap adalah
P(ganjil dan genap) = P(ganjil) × P(genap)
6 5 30
= r  .
11 11 121
2. a. Peluang bola bernomor bilangan genap adalah
5
P(genap) = .
11
Mengingat pengambilan dilakukan tanpa pengembalian,
jumlah bola di dalam kotak tinggal 10 buah. Peluang
terambil bola bernomor bilangan ganjil adalah P(ganjil
6
| genap) = . Jadi, P(bola bernomor bilangan genap
10
kemudian ganjil) adalah
5 6
P(genap) × P(ganjil | genap) = r
11 10
30 6
=  .
110 22
b. Peluang bola bernomor kelipatan 3 adalah
3 Hal Penting
P(kelipatan 3) = . t faktorial
11
Mengingat pengambilan dilakukan tanpa pengembalian, t QFSNVUBTJ
jumlah bola yang tersedia di dalam kotak tinggal 10 buah. t kombinasi
t QFMVBOH
Peluang terambil bola bernomor 8 adalah t SVBOH TBNQFM
1
P(8 | kelipatan 3) = . t kejadian majemuk
10
Jadi, P (kelipatan 3 kemudian nomor 8) adalah
3 1 3
P (kelipatan 3) × P (8 | kelipatan 3) = r  .
11 10 110
c. Peluang bola bernomor kelipatan 4 adalah P(kelipatan 4) =
2
. Mengingat pengambilan dilakukan tanpa pengem-
11
balian, jumlah bola yang tersedia dalam kotak tinggal
10 buah.
Peluang terambil bola bernomor 11 adalah P(11 | kelipatan 4) =
1
. Jadi, P(kelipatan 4 kemudian 11) adalah
10
2 1
P( kelipatan 4) × P(11 | kelipatan4) = r
11 10
2 1
=  .
110 55

Mari, Cari Tahu


Bersama tujuh orang teman, buatlah poster ilmuwan yang berjasa
dalam mengembangkan materi peluang, seperti Pierre de Fermat
dan Blaise Pascal. Carilah ilmuwan lainnya. Tempelkan hasilnya
di ruangan kelas Anda.

Peluang 69
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan peluang komplemen dari kejadian d. angka prima genap pada dadu pertama
berikut. dan angka kelipatan 3 pada dadu kedua.
2
a. Peluang hari ini hujan . 5. Tiga orang pasien penyakit tumor, usus
5
b. Peluang pengguna narkotika terinfeksi buntu, dan hernia akan dioperasi. Peluang
HIV 0,98. ketiga pasien itu tertolong adalah sebagai
c. Peluang muncul mata dadu angka berikut.
Peluang pasien tumor tertolong adalah
kurang dari 5 dari pengetosan sebuah 2
2 P(T)
T = .
dadu adalah . 17
3 Peluang pasien usus buntu tertolong adalah
d. Peluang bayi yang baru lahir hidup
10
adalah 75%. P(B) = .
e. Peluang kesebelasan A memenangkan 17
pertandingan adalah 63%. Peluang pasien hernia tertolong adalah
f. Peluang bukan perokok terkena P(H)
H =
14
. Tentukan peluang dari:
penyakit jantung adalah 0,025. 17
2. Pada pengetosan dua buah dadu berwarna a. ketiga pasien akan tertolong;
merah dan putih, tentukanlah peluang b. ketiga pasien tidak akan tertolong;
muncul jumlah mata dadu sama dengan c. pasien hernia tertolong, tetapi pasien
a. 3 atau 5, d. 4 atau 10, tumor dan usus buntu tidak tertolong;
b. 3 atau 6, e. 5 atau 6, d. pasien usus buntu dan hernia tertolong,
c. 4 atau 7, f. 6 atau 8. tetapi pasien tumor tidak tertolong;
e. pasien tumor tertolong, tetapi pasien
3. Dari seperangkat kartu remi diambil usus buntu dan hernia tidak tertolong;
sebuah kartu secara acak. Tentukan f. pasien tumor dan usus buntu tertolong,
peluang dari kartu yang terambil kartu tetapi pasien hernia tidak tertolong.
a. as atau king,
b. as hati atau queen merah, 6. Sebuah kotak berisi lima belas kartu
c. kartu bernomor 10 atau jantung, bernomor 1 sampai dengan 15. Tiga lembar
d. kartu bernomor kelipatan 5 atau kartu diambil acak secara bergantian
bernomor 9, tanpa pengembalian. Tentukan peluang
e. kartu bernomor kelipatan 2 atau kartu kartu-kartu tersebut bernomor bilangan
sekop, berikut.
f. kartu jantung atau kartu bergambar. a. Kelipatan 4, kelipatan 5, kemudian
kelipatan 7.
4. Pada pengetosan dua buah dadu, tentukan b. Nomor ganjil, genap kurang dari 5,
peluang untuk memperoleh kemudian kelipatan 6.
a. angka ganjil pada dadu pertama dan c. Nomor genap, prima ganjil kemudian
angka genap pada dadu kedua, kelipatan 9.
b. angka kurang dari 4 pada dadu
pertama dan angka lebih dari 4 pada 7. Misalkan, peluang seorang laki-laki dapat
dadu ke dua, hidup sampai 60 tahun adalah 0,75 dan
c. angka kelipatan dua pada dadu perempuan dapat hidup sampai 60 tahun
pertama dan angka prima ganjil pada peluangnya 0,70. Berapa peluang kedua
dadu kedua, dan orang itu dapat hidup sampai 60 tahun?

70 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
8. Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng tentukan peluang terambilnya
merah, 4 kelereng biru, dan 5 kelereng berturut-turut kelereng merah, biru,
kuning. Kelereng tersebut diambil secara kemudian kuning.
acak. 9. Sebuah kantong berisi 18 kelereng merah, 12
a. Tentukan peluang terambilnya kelereng kuning, dan 8 kelereng biru. Sebuah
kelereng merah atau bukan biru. kelereng diambil secara acak dari kantong.
b. Jika dilakukan tiga kali pengambilan Tentukan peluang terambil kelereng merah
secara berurutan tanpa pengembalian, atau kuning.

Rangkuman
• Permutasi adalah susunan dari semua atau sebagian elemen
suatu himpunan yang mementingkan urutannya.
• Kombinasi adalah susunan dari semua atau sebagian elemen
suatu himpunan tidak mementingkan urutannya.
• Frekuensi harapan suatu kejadian ialah harapan banyaknya
kejadian yang dapat terjadi dari banyak percobaan yang
dilakukan. Frekuensi harapan dirumuskan
fH = n × P(A
( )
Dalam hal ini n : banyak percobaan
P(A) : peluang terjadinya kejadian A
Sekarang, lanjutkanlah rangkuman di atas.

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 2,
1. tuliskanlah materi mana yang menurut Anda sulit dan yang
mudah,
2. bagian manakah yang menurut Anda sangat menarik dan
penting untuk dipelajari.

Peluang 71
Tes Kompetensi Bab 2
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.
1. Dari angka 3, 5, 6, 7, dan 9 dibuat bilangan 6. Tiga keping uang logam ditos sebanyak
yang terdiri atas tiga angka yang berbeda. 208 kali. Frekuensi harapan munculnya
Di antara bilangan-bilangan tersebut yang minimal dua sisi gambar adalah ....
kurang dari 400 banyaknya adalah .... a. 156 d. 72
a. 16 d. 8 b. 130 e. 52
b. 12 e. 6 c. 104
c. 10 7. Tiga orang siswa masuk ruangan rapat.
2. Dua buah dadu ditos sekali. Peluang Tempat yang masih kosong 5 kursi.
kedua mata dadu berjumlah bilangan Banyaknya cara mereka dapat mengambil
prima adalah .... tempat duduk adalah ....
7 4 a. 72 d. 24
a. d.
18 11 b. 60 e. 18
5 1 c. 48
b. e.
11 2 8. Peluang pada pengetosan 7 mata uang
5 sekaligus yang muncul 3 gambar adalah
c. ....
12
17 31
3. Sebuah dadu dan sekeping logam ditos a. d.
128 128
bersama-sama. Peluang dadu menunjukkan
19 35
angka genap dan uang menunjukkan angka b. e.
adalah .... 128 128
1 1 27
a. d. c.
2 6 128
1 1 9. Jika P(n + 4,11) : P(n + 3,11) = 14 : 3 maka
b. e. n = ....
3 12
1 a. 12 d. 9
c. b. 11 e. 8
4
c. 10
4. Pada pengetosan dua buah dadu, peluang
munculnya mata dadu berjumlah kurang 10. Koefisien x17 dari x5(1 – x2)17 adalah ....
dari delapan adalah .... a. 12.376 d. –6188
5 5 b. –924 e. 924
a. d. c. –12.376
36 12
7 8 11. Dua buah dadu dilempar undi bersama-
b. e. sama. Peluang munculnya jumlah mata
12 12
5 dadu 9 atau 10 adalah ....
c. 5 9
6 a. d.
36 36
5. Jika Crn menyatakan banyaknya kombinasi
7 11
r elemen dari n elemen dan C3n = 2n maka b. e.
36 36
C72 n = ....
8
a. 16 d. 9 c.
36
b. 12 e. 8
c. 11

72 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
12. Tono beserta 9 orang temannya bermaksud bercita-cita menjadi dokter atau pilot
membentuk suatu tim bola volley terdiri adalah ....
atas 6 orang. Apabila Tono harus menjadi a. 20% d. 50%
anggota tim tersebut maka banyak tim b. 30% e. 60%
yang mungkin dibentuk adalah .... c. 40%
a. 126 d. 216 17. Pelat nomor mobil angkutan umum di
b. 162 e. 252 suatu kota terdiri atas tiga huruf dan dua
c. 210 angka. Banyaknya cara menyusun pelat
13. Tiga buah kelereng merah dan empat buah nomor tersebut jika tidak boleh ada huruf
kelereng putih yang identik dimasukkan ke atau pun angka yang berulang adalah ....
dalam sebuah kotak. Peluang terambilnya a. 26 × 26 × 26 × 9 × 9 cara
sebuah kelereng merah dan dua buah b. 26 × 25 × 24 × 9 × 8 cara
kelereng putih dalam sekali pengambilan c. 26 × 25 × 9 × 8 × 7 cara
adalah .... d. 26 × 25 × 24 × 10 × 9 cara
a. 5
d. 24 e. 26 × 25 × 10 × 9 × 8 cara
35 35 18. Peluang seorang siswa mendapat nilai baik
12 30
b. e. dalam mata pelajaran Matematika dan
35 35 Fisika berturut-turut adalah 0,2 dan 0,4.
18 Peluang siswa tersebut mendapat nilai baik
c.
35 untuk salah satu mata pelajaran tersebut
14. Dua buah dadu ditos bersama. Peluang adalah ....
munculnya jumlah mata dadu tiga atau a. 0,92 d. 0,8
enam adalah .... b. 0,08 e. 0,6
c. 0,85
a. 12 1
d.
36 36 19. Peluang seorang anak menebak dengan
8 5 tepat huruf pertama nama temannya adalah
b. e.
36 36 ....
7 1 2
c. a. d.
36 13 52
15. Peluang seorang pemain basket memasuk- b. 1
e. 2
kan bola ke dalam keranjang dengan tepat 26 26
adalah 0,2. Tentukan peluang pemain 1
c.
basket tersebut memasukkan paling sedikit 25
sekali dari dua kali percobaan .... 20. Peluang untuk memperoleh bilangan
4 96
a. d. ganjil pada sebuah dadu dan gambar
100 100 pada sekeping mata uang yang dilempar
2 2
b. e. bersama sebanyak satu kali adalah ....
10 100 1
a. d. 1
4
c. 12 3
10
b. 1 e. 1
16. Diketahui bahwa 20% siswa sebuah 6 2
sekolah dasar bercita-cita ingin menjadi
dokter, 50% siswa bercita-cita menjadi c. 1
4
pilot, dan 10% siswa bercita-cita menjadi
dokter dan pilot. Jumlah siswa yang

Peluang 73
B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.
1. Dalam satu keranjang terdapat 9 buah ada perempuan yang duduk berdampingan
tomat. Jika diambil tiga buah tomat secara dengan perempuan. Dalam berapa cara
acak dari empat buah tomat berwarna kondisi tersebut dapat diatur?
merah, tiga buah tomat berwarna hijau 4. Jabarkan dan sederhanakan bentuk-bentuk
kemerahan, dan tiga buah tomat yang berikut.
masih hijau. Tentukan banyaknya cara a. (3a + b2)4 d. (2x2 – 3y)6
yang dapat dilakukan. b. (2p + q )2 5
e. (3a2 – 2ab)6
2. Dari 36 orang siswa terdapat 22 orang c. (3p2 – q)5 f. (a + 2b – 3c)7
gemar voli, 17 orang gemar tenis, dan 5. Satu stoples berisi 16 permen rasa cokelat
4 orang tidak gemar keduanya. Jika dan 12 permen rasa jeruk. Jika diambil dua
seorang siswa dipilih secara acak, berapa permen satu per satu tanpa pengembalian,
peluang: tentukan peluang yang terambil itu
a. seorang gemar olahraga voli; adalah
b. seorang siswa gemar olahraga tenis; a. keduanya rasa cokelat,
c. seorang siswa hanya gemar olahraga b. keduanya rasa jeruk,
voli; c. pengambilan pertama rasa cokelat dan
d. seorang siswa hanya gemar olahraga pengambilan kedua rasa jeruk,
tenis; d. berturut-turut rasa jeruk, kemudian
e. seorang siswa gemar olahraga voli rasa cokelat.
dan tenis.
3. Tiga orang perempuan harus duduk
di antara empat orang pria. Tidak ada
perempuan yang duduk di pinggir dan tidak

74 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 3

d
il.i
m
.
ial
w.tn
w
r: w
be
Su m

Trigonometri
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan
rumus trigonometri jumlah dua sudut, selisih dua sudut, dan sudut
ganda; merancang rumus trigonometri jumlah dan selisih dua
sudut dan sudut ganda.

Anda telah mempelajari perbandingan trigonometri A. Rumus Trigonometri


dari sudut berelasi di Kelas X. Pada bab ini, materi itu akan untuk Jumlah dan
dikembangkan sampai ke rumus trigonometri untuk jumlah Selisih Dua Sudut
dan selisih dua sudut. Lebih lanjut, pada bab ini akan dibahas B. Rumus Trigonometri
mengenai rumus trigonometri untuk sudut rangkap. untuk Sudut Ganda
Konsep-konsep trigonometri yang akan dibahas di bab C. Perkalian,
ini sangat penting peranannya dalam ilmu pengetahuan Penjumlahan, serta
dan teknologi, misalnya dalam menjawab permasalahan Pengurangan Sinus
dan Kosinus
berikut.
Sebuah roket yang ditembakkan ke atas membentuk
sudut θ terhadap arah horizontal. Berapakah besar sudut θ
agar roket mencapai jarak maksimum?
Agar Anda dapat menjawab permasalahan tersebut,
pelajari bab ini dengan baik.

75
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.

Trigonometri

menentukan

Rumus Jumlah dan Selisih Rumus Sudut Ganda Rumus Konversi

terdiri atas terdiri atas dapat berupa

1. Rumus untuk cos (α ± β) 1. Rumus untuk sin 2 α


2. Rumus untuk sin (α ± β) 2. Rumus untuk cos 2 α.
3. Rumus untuk tan (α ± β) 3. Rumus untuk tan 2 α.

Bentuk Kali Bentuk Jumlah


ke Jumlah ke Kali

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Isilah titik-titik berikut. e. sin(– α) = .... sin α
a. cos2a = 1 – .... f. cos(– β) = ....cos β
.... g. cos(90º – β) = ....
b. tan A 
.... h. tan(– β) = ....tan
c. sin(180º – A) = .... 2. Tentukan jarak antara titik A(1, –2) dan
d. cos(90º – A) = .... B(4,2).

76 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Rumus Trigonometri untuk
Jumlah dan Selisih Dua Sudut
1. Rumus untuk Cos (α ± β)
Amati gambar Gambar 3.1 dengan saksama. Gambar 3.1 y

menunjukkan lingkaran yang berpusat di O dan berjari-jari C

r. Amati lagi gambar tersebut dengan saksama. Dari gambar r β B


α A
tersebut, diperoleh OCC = OB = OD = OA = r dan koordinat titik O –β x
A, titik B, titik C, dan titik D, yaitu A(r, 0), B(r cos α, r D
sin α), C(rr cos(α + β), r sin(α + β)), dan D(rr cos β, –rr sin β).
Dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik,
diperoleh Gambar 3.1
2 2 2 2
d AB  AB  x A x B  yA yB
sehingga Anda dapat menentukan (AC)2 dan (DB)2, yaitu
a. (AC)2 = [rr cos (α + β) – r]2 + [rr sin (α + β) – 0 ]2
= r2 cos2 (α + β) – 2rr2cos (α + β) + r2 + r2 sinn2 (α + β)
= r2 [cos2 (α + β) + sinn2 (α + β)] + r2 – 2r2cos (α + β)
= r · 1 + r – 2rr cos (α + β) = 2rr2 – 2rr2 cos (α + β)
2 2 2

Jadi, (AC)2 = 2r2 – 2r2 cos (s + β)


b. (DB)2 = (rr cos α – r cos β)2 + (rr sin α + r sin β)2
= r2 cos2 α – 2r2 cos α cos β + r2 cos2 β + r2
sin2 α + 2 r2sin α sin β + r2 sin2 β
= r2 (cos2 α + sin2 α) + r2 (cos2 β + sin2 β ) –
2r2 cos α cos β + 2r2 sin α sin β
= r2 + r2 – 2r2 cos α cos β + 2r2 sin α sin β
= 2rr2 – 2rr2 cos α cos β + 2r2 sin α sin β
Jadi, (DB)2 = 2r2 – 2r2 cos s cos β + 2r2 sins sin β
ΔOCA kongruen dengan ΔOBD sehingga AC C = DB.
Coba Anda kemukakan alasan mengapa ΔOCA kongruen
ΔOBD.
Jadi, AC2 = DB2.
2r2 – 2r2 cos (α + β) = 2r2 – 2r2 cos α cos β + 2r2 sin α sin β
–2r2 cos (α + β) = –2r2 cos α cos β + 2r2 sin α sin β
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β

Trigonometri 77
Pembahasan Soal Rumus untuk cos(α – β) dapat diturunkan dari rumus
cos (α + β), yaitu
3 cos(α – β) = cos (α + (–β
– ))
Diketahui cos(A – B) = dan
5 = cos α cos(–β
– ) – sin α sin(–β
– )
7
cos A . cos B = . Tentukan
25 = cos α cos β + sin α sin β
nilai tan A . tan B
cos (α – β) = cos α cos β + sin α sin β
Jawab:
cos (A – B) =
cos A cos B + sin A sin B Contoh 3.1
sin A sin B =
cos (A – B) – cos A cos B 1. Hitunglah cos 75°.
3 7 cos A B
= 2. Buktikan  1 tan A tan B .
5 25 cos A cos B
15 7 8
=  Jawab:
25 25
1. cos 75° = cos (45° + 30°) = cos 45° cos 30° – sin 45° sin 30°
sin A • sin B
tan A tan B = ¤ 1 ´µ ¤ 1 ´µ ¤ 1 ´µ ¤ 1 ´µ
cos A • cos B = ¥¥¥ 2 µ•¥ 3µ ¥ 2 µ•¥ µ
8 ¦ 2 µ¶ ¥¥¦ 2 µ¶ ¥¥¦ 2 µ¶ ¥¥¦ 2 µ¶
8
= 25  1 1 1
7 7 = 6 2 2  3 1
4 4 4
25
2. cos A B cos A cos B sin A sin B co
c s A cos B sin A sin B
Ebtanas 1998  
cos A cos B cos A cos B cos A cos B cos A cos B
 1 tan A tan B

2. Rumus untuk sin (α ± β)


Anda tentu masih ingat pelajaran di Kelas X tentang

sudut komplemen. Anda dapat menentukan rumus sin (α β)
dengan menggunakan rumus perbandingan trigonometri dua
sudut komplemen berikut.
cos (90° – α) = sin α dan sin (90°– α) = cos α
Dengan menggunakan rumus perbandingan trigonometri
dua sudut komplemen, diperoleh
sin (α + β) = cos [90° – (α + β)]
= cos [(90° – α) – β]
= cos (90° – α) cos β + sin (90° – α) sin β
= sin α · cos β + cos α · sin β
sehingga sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β

Rumus sin (α – β) dapat diperoleh dari rumus sin (α + β),


yaitu
sin (α – β) = sin (α + (–β
– ))
= sin α cos (–β
– ) + cos α sin (–β
– )
= sin α · cos β – cos α · sin β

78 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jadi, sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β

Sekarang, coba jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri


rumus-rumus yang diberi kotak.

Contoh 3.2
1. Hitunglah sin 15°.
¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´
2. Hitunglah sin ¥¥¥ P Qµµ cos ¥¥¥ P Qµµµ cos ¥¥¥ P Qµµµ ¥¥ P Qµµ .
¥¦ 4 µ¶
¦4 ¶ ¦4 ¶ ¦4 ¶
Jawab:
1. sin 15° = sin (45°–30°) = sin 45° cos 30° – cos 45° sin 30°
¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´ ¤1´
= ¥¥¥ 2 µµµ • ¥¥¥ 3µµµ ¥¥¥ 2 µµµ • ¥¥¥ µµµ
¦2 ¶ ¦2 ¶ ¦2 ¶ ¦2¶
Tantangan
1 1 1
= 6 2  6 2 untuk Anda
4 4 4 1. Jelaskan mengapa
2. Soal tersebut bentuknya sama dengan rumus rumus tan(tt – β) =
sin α cos β + cos α sin β = sin (α + β) dengan tan A tan B
¤1 ´ ¤1 ´ 1 tanA
t A tan B
A  ¥¥ P Qµ B  ¥¥¥ P Qµµµ . Akibatnya,
¦4 ¶ ¦4 ¶ tidak bisa digunakan
untuk menunjukkan
¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´
sin ¥¥¥ P Qµµ cos ¥¥¥ P Qµµµ cos ¥¥¥ P Qµµµ ¥¥ P Qµµ ¤P ´
¦4 ¶ ¦4 ¶ ¦4 ¶ ¥¦ 4 µ¶ tan¥ Qµµ cot Q .
¦¥ 2 ¶µ
¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´ ¤1 ´
= sin ¥¥¥ P Qµµ cos ¥¥¥ P Qµµµ cos ¥¥¥ P Qµµµ ¥¥¥ P Qµµµ 2. Perhatikan uraian berikut.
¦4 ¶ ¦4 ¶ ¦4 ¶ ¦4 ¶ Ê pˆ
tan Á q + ˜
1 Ë 2¯
= sin P  1
2
=
( )
tanq tan p /
Dapatkah Anda mengerjakan dengan cara lain? Silakan coba. 1- tanq tan(p / )
a q
tan
+1
(
tan / 2 )
3. Rumus untuk tan (α ± β) =
tanq
- tanq
Anda telah mempelajari bahwa (
tan / 2 )
0 1
sinA =
tanA  0 - tanq
cosA 1
=
- tanq
Kemudian, Anda juga telah mempelajari bahwa = - cotq
Jelaskan alasan setiap
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
langkah pada uraian
dan tersebut.
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β

Trigonometri 79
Tantangan Sekarang, pelajari uraian berikut.
untuk Anda sin A B sin A cos B cos A sin B
tan A B  
Jelaskan makna dari π jika cos A B co
c s A cos B sin A sin B
P
dikatakan cos =0 1
2
dan π = 3,14 sin A cos B cos A sin B cos A cos B
= r
cos A cos B sin A sin B 1
cos A B
sin A cos B cos A sin B sin A cos B cos A sin B

cos A cos B cos A cos B cos A cos B
= cos A cos B sin A sin B  cos
o A cos B sin A sin B

o A cos B
cos cos A cos B cos A cos B
sin A sin B

cos A cos B tan A tan
a B
= 
sin A sin B 1 tan A tan B
1 •
cos A cos B
tanA + tanB
Jadi, tan A B 
1 tanA tanB
tanA

Rumus tan(α – β) diperoleh dari rumus tan(α + β),


sebagai berikut:
tan A tan  B
tan A B  tan A  B 
1 tan A tan  B
B
tan A B

1 A B

tanA tanB
Jadi, tan A B =
1 tanA
t A tanB

Contoh 3.3
1. Jika tan 5° = p, tentukan tan 50°.
2
2. Dalam segitiga lancip ABC, diketahui sin C  . Jika tan
13
A tan B = 13 maka tentukan tan A + tan B.
Jawab:

tan 45 o tan 5 o
1. tan 50° = tan (45° + 5°) =
1 tan 45 o tan 5 o
1 p 1 p
= 
1 1• p 1 p

80 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
2. Langkah ke-1
Tuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari
soal tersebut.
2
Diketahui: • sin C 
13
• tan A tan B = 13
• ΔABC C lancip.
Ditanyakan: Nilai (tan A + tan B).
Langkah ke-2
Menentukan konsep yang akan digunakan dalam menjawab
soal. Pada soal ini, konsep yang digunakan adalah konsep
sudut dalam suatu segitiga dan rumus trigonometri untuk
jumlah dua sudut.
Langkah ke-3
Menentukan nilai (tan A + tan B) dengan strategi yang telah
diketahui. Sudut-sudut dalam ΔABCC berjumlah 180° sehingga
A + B + C = 180°.
A + B + C = 180°
C = 180° – (A + B)
2
sin C sini  A B 
13 Kuadran II
Karena ΔABC C lancip maka (A + B) terletak di kuadran II. r
y+
y 2 A+B
sin (A + B) =  sehingga y = 2 dan r = 13
r 13
x–
x = r 2 y 2  13 4  3
y 2 2
tan (A + B) =  
x 3 3
tan A + tan B
tan (A + B) =
1 – tan A tan B
2 tan A + tan
ta B

3 1 13
2  12
tan A + tan B = 8
3

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Jika cos 5° = p, sin 5° = q, dan tan 5° = r, 2. Tentukan nilai dari
tentukan nilai dari a. cos 80° cos 55° – sin 80° sin 55°
a. cos 25° d. sin 95° b. cos 350° cos 20° + sin 350° sin 20°
b. cos 80° e. tan 55° c. sin 250° cos 25° – cos 250° sin 25°
c. sin 40° f. tan 10° tan 85 o tan 35 o
d.
1 tan 85 o tan 35 o

Trigonometri 81
tan 390 o tan 75 o 1
e. ini adalah T sin A  w. Jika berat tongkat
1 tan 390 o tan 75 o 2
3. Buktikan bahwa 4 6 newton dan α = 75°, berapa newton
a. cos (60° – b) – cos (60° + b) = 3 sin b tegangan tali?

b. sin (aa + 45°) + sin (a – 45°) = 2 sin a


c. (cos a – cos b)2 + (sin a – sin b)2 = T sin
i α
2 (1 – cos (a – b))
¤ P´ T cos α
d. cos ¥¥¥a µµµ = sin a
¦ 2¶ α
P
e. sin a = – sin a w Q
4
4. a. Jika α dan β sudut lancip, cos A  , 7. Sebuah benda yang massanya m didorong
5
5 ke atas pada sebuah bidang miring yang
dan sin B  , tentukan cos (α – β).
13 kasar seperti ditunjukkan pada gambar
b. Jika α di kuadran I, β di kuadran III, berikut. Usaha (W)
W oleh gaya berat saat
3 7 benda didorong sejauh
e S dirumuskan oleh
tan A  , dan tan B  , tentukan W = mgs cos (90° + α). Dalam hal ini g
4 24
cos (α + β). adalah percepatan gravitasi bumi yang
5 besarnya 10 m/s2.
c. Jika α dan β di kuadaran II, sin A  ,
13 a. Tunjukkan bahwa W = – mgs sin α.
3 b. Jika diketahui massa benda 4 kg,
dan tan B  , tentukan sin (α + β).
4 α = 45°, dan benda terdorong sejauh
1 1 6 meter, berapa newton usaha oleh
5. a. Jika tan A  dan tan B  ,
1 p 1 p gaya berat itu?
buktikan bahwa tan(α + β) = –2p 2 –2 . N
b. Jika sin b cos (B – a) = sin a cos
(b – B), buktikan sin (a – b) = 0. F
S
f
6. Sebatang tongkat yang beratnya w di-
90o + α
pasang engsel pada titik P sehingga
α
tongkat dapat bergerak bebas seperti
gambar berikut. Besar tegangan tali sistem

B. Rumus Trigonometri untuk Sudut


Ganda
1. Rumus untuk sin 2α
Anda telah mengetahui bahwa
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β.
Untuk β = α, diperoleh
sin (α + α) = sin α cos α + cos α sin α
sin 2 α = 2 sin α cos α
Jadi, sin 2α = 2 sin α cos α

82 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
2. Rumus untuk cos 2α
Anda juga telah mempelajari bahwa
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β.
Untuk β = α, diperoleh
cos (α + α) = cos α cos α – sin α sin α
cos 2α = cos2α – sin2α
Jadi, cos 2α = cos2α – sin2α

Untuk rumus cos2α dapat juga ditulis


cos 2α = cos2α – sin2α
cos 2α = (1 – sin2α) – sin2α
cos 2α = 1 – 2 sin2α
Jadi, cos 2α = 1 – 2 sin2α

Sekarang, coba Anda tunjukkan bahwa


cos 2α = 2 cos2α – 1

3. Rumus untuk tan 2α


Dari rumus
tan A tan B
tan(α + β) =
1 tan A tan B
Untuk β = α diperoleh
tan A tan A 2 tan A
tan(α + α) = ™ tan 2α =
1 tan A tan A 1 tan 2 A

2tanA
Jadi, tan 2α =
1 tan 2 A

Contoh 3.4
6 1
1. Jika sin A = dengan 0 < A < P , tentukan sin 22A, cos 2A
2 ,
10 2
dan tan 22A.
2. Buktikan bahwa
1 1 cos Q 10
sin Q  o 6
2 2
Jawab: A
1. Amati Gambar 3.3. Dengan menggunakan teorema Pythagoras, x
diperoleh Gambar 3.3

Trigonometri 83
x  10 2 6 2  64  8
6 3 6 6 3
• sin A   • tan A   
10 5 x 8 4
x 8 4
• cos A   
10 10 5
3 4 24
sin2A
2 = 2 sin A cos A = 2 • • 
5 5 25
2 2
¤ 4 ´ ¤ 3´ 16 9 7
2 = cos2A – sin2A = ¥¥¥ µµµ ¥¥¥ µµµ  
cos2A
¦ 5¶ ¦5¶ 25 25 25
3 6

2 tan A 4  4  6 • 16  27
tan2A
2 =  2
1 tan 2 A ¤ 3 ´µ 7 4 7 7
1 ¥¥¥ µµ
¦4¶ 16
2. 2 sin2α = 1 – cos 2α
1 cos 2A 1 cos 2A
™ sin2α = ™ i o
2 2
1
Substitusikan A Q ke persamaan tersebut, diperoleh
2
¤1 ´
1 cos 2 ¥¥¥ Qµµµ
1 ¦2 ¶ 1 1 cos Q
sin Q  o ™ sin
i Qo
2 2 2 2

Contoh 3.5
Sebuah meriam yang ditembakkan ke atas membentuk sudut Q
terhadap arah horizontal (perhatikan Gambar 3.4). Diketahui
kecepatan awal peluru meriam v0 m/s dan jarak R yang ditempuh
1 2
peluru meriam memenuhi persamaan R = o Q.
v0 sin Q cos
16
1 2
a. Tunjukkan bahwa R = v0 sin 2Q .
32
b. Carilah sudut Q yang memberikan R maksimum.
Gambar 3.4 Jawab:
a. Langkah ke-1
Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari
soal.
Diketahui:
• Kecepatan awal peluru meriam = vo m/s.
• Jarak yang ditempuh peluru meriam = R.
Ditanyakan:
1 2
Menunjukkan R = v0 sin 2Q
32

84 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Langkah ke-2
Menentukan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikan
soal. Pada soal ini, konsep yang digunakan adalah rumus
trigonometri untuk sudut ganda.
Langkah ke-3
1 2
Menunjukkan R = v0 sin 2Q menggunakan strategi yang
32
telah diketahui.
Anda telah mengetahui sin 2 Q = 2sin Q cos Q sehingga
1 2 1 2 sin q cos q 1 2
R v0 sin q cos q = v0 2 v0 sin 2q .
16 16 2 32
b. Untuk kecepatan awal a v0, sudut θ terhadap arah horizontal
mempengaruhi nilai R. Oleh karena fungsi sinus memiliki
nilai maksimum 1, R akan maksimum ketika
2 Q = 90° ™ Q = 45°

Tes Kompetensi Subbab B


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
9 1 Misalkan sudut kemiringannya 22,5°,
1. a. Jika sin A = dengan 0 < A < P , tentukan percepatan yang dialami silinder
15 2
hitunglah sin 2A
2 , cos 2A
2 , dan tan 22A. jika
a. tidak ada gesekan
2 3x 1 b. silinder menggelinding
b. Jika tan α = dan α lancip,
3x (Petunjuk: jangan gunakan kalkulator,
hitunglah sin 2α, cos 2α, dan tan 2α. gunakan rumus setengah sudut)
1 3P 5. Gambar berikut memperlihatkan sebuah
2. Jika cos α = 5 dan < α < 2π,
5 2 titik yang bergerak melingkar beraturan.
hitunglah
y
a. sin 3α c. sin 4α
b. cos 3α d. cos 4α P
P' A
P
3. Jika tan α = –a dan < α < π, tentukan R=
2 Q x
a. sin 3α c. sin 4α P"
b. cos 3α d. cos 4α
4. Percepatan yang dialami silinder pejal
yang ditempatkan pada bidang miring Simpangan dari getaran titik P' dirumuskan
dengan sudut kemiringan α dirumuskan
¤ 2P ´
sebagai berikut. oleh y = A sin ¥¥¥ µµµ t .
¦T ¶
a. a = g sin α jika tidak ada gesekan
antara silinder dan bidang miring. Dalam hal ini,
2 A = amplitudo getaran,
b. a = g sin α jika silinder meng-
3 T = periode getaran, dan
gelinding. t = lamanya titik benda bergetar.

Trigonometri 85
Jika periode getaran 8 sekon dan benda 12 1
3 8. Diketahui sin P = , dengan 0 < P < P .
titik bergetar selama sekon, tentukan 20 2
2
simpangan dari getaran Hitunglah sin 2P, cos 2P, dan tan 2P.
a. titik P' 9. Dengan menggunakan rumus setengah
b. titik P"t sudut, hitunglah:
(Petunjuk: gunakan rumus setengah a. tan 22,5º d. cos 112,5º
sudut).
t b. tan 165º e. sin 292,5º
c. cos 67,5º f. sin 157,5º
6. Tulislah rumus sin 4a dan cos 4a. 2 3
10. Untuk tan x = , tan y = , hitunglah:
7. Nyatakan sin 16a dengan sin 8a dan cos 3 4
8a. a. tan 2 x c. tan (2x
2x + y)
b. tan 2 y d. tan (x + 2y)

C. Perkalian, Penjumlahan, serta


Pengurangan Sinus dan Kosinus
1. Perkalian Sinus dan Kosinus
Anda telah mempelajari rumus-rumus jumlah dan selisih
dua sudut, yaitu:
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
cos (α – β) = cos α cos β + sin α sin β
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β
sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β

Sekarang, Anda akan mempelajari perkalian sinus dan


kosinus. Untuk itu, pelajari uraian berikut.
cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β .... (1)
cos (α – β) = cos α cos β + sin α sin β .... (2)
Dengan menjumlahkan (1) dan (2), Anda akan
memperoleh
cos (α + β) + cos (α – β) = 2 cos α cos β

Jadi, cos A B + cos A B


cos A cos B 
2

cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β .... (3)


cos (α – β) = cos α cos β + sin α sin β .... (4)
Dengan mengurangkan (4) terhadap (3), diperoleh
cos(α + β) – cos (α – β) = –2 sin α sin β

Jadi, cos A B cos A B


sin A sin B 
2

86 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β .... (5) Pe
Pe
embahasan Soal
sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β .... (6)
Bentuk sederhana 4 sin 36°
Dengan menjumlahkan (5) dan (6), diperoleh cos 72° sin 108° adalah ....
sin (α + β) + sin (α – β) = 2 sin α cos β Jawab
4 sin 36° cos 72°sin 108° =
Jadi, sin A B sin
i A B 2 sin 36° [2 sin 108° cos 72°] =
sin A cos B  2 sin 36° [sin(108 + 72)° + sin
2
(108 – 72)°] =
2 sin 36°[0 + sin 36°] =
sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β .... (7) 2 sin2 36° = 1 – cos 2(36°)
sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β .... (8) = 1 – cos 72°
Soal Ebtanas 2000
Dengan mengurangkan (8) terhadap (7), diperoleh
sin(α + β) – sin (α – β) = 2 cos α sin β

Jadi, sin A B sin A B


cos A B
2

Contoh 3.6
1. Hitunglah:
a. cos 75° cos15° b. –2 sin 15°sin 75°
2. Buktikan 4 sin 72° cos 144° sin 216° = 1 – cos 144°.
Jawab:
1
1. a. cos 75° cos 15° = (cos (75 + 15)° + cos (75 – 15)°)
2
1 1¤ 1´ 1
= (cos 90° + cos 60°) = ¥¥¥0 µµµ 
2 2 ¦ 2¶ 4
b. –2 sin 15° sin 75° = cos (15 + 75)° – cos (15 – 7 5)°
= cos 90° – cos (–60)°
= cos 90° – cos 60°
1 1
= 0 = ––
2 2
2. 4 sin 72°cos 144°sin 216° = 2 sin 72°[2 sin 216°cos 144°]
= in2 [sin(360°)
72°
s in72°]
+s
= in2 [0 72°
s in72°]
+s
= in2 os cs 72°)2 (
= 1os2(72°)
– c
= 1os144°– c

2. Penjumlahan dan Pengurangan Sinus


Rumus perkalian sinus dan kosinus di bagian C.1 dapat
ditulis dalam rumus berikut.
cos (α + β) + cos (α – β) = 2 cos α cos β .... (9)
cos (α + β) – cos (α – β) = –2 sin α sin β .... (10)

Trigonometri 87
sin (α + β) + sin (α – β) = 2 sin α cos β .... (11)
sin (α + β) – sin (α – β) = 2 cos α sin β .... (12)
Misalkan, α + β = p dan α – β = q sehingga diperoleh
p + q = (α + β) + (α – β) = 2α
1 .... (13)
A 
2

p – q = α + β – α + β = 2β
2
1 ....(14)
B 
2

Coba Anda substitusikan persamaan (13) dan (14)


pada rumus (9) sampai (12). Apakah Anda memperoleh
kesimpulan berikut?
Pe
Pe
embahasan Soal 1 1
cos p + cos q = 2 cos ( + q) cos (p
(p ( – q)
Nilai dari sin 105° – sin 15° 2 2
adalah .... 1 1
Jawab:
cos p – cos q = –2 sin ((p + q) sin (p ( – q)
2 2
sin 105° – sin 15° =
1 1
1
2 cos 105o 15o
sin p + sin q = 2 sin (p ( + q) cos ((p – q)
2
2 2
1 1 1
sin 105o 15o sin p – sin q = 2 cos (p ( + q) sin (p ( – q)
2 2 2
1 1
 2• 3 • 2
2 2 Rumus tersebut mengubah (konversi) bentuk jumlah
1 atau selisih dua kosinus atau dua sinus menjadi perkalian.
 6
2
Soal Ebtanas 1997
Contoh 3.7
1 1
1. sin 105° + sin 15° = 2 sin (105 + 15)° cos (105 – 15)°
2 2
1 1
= in2 (120)°
s cos (90)°
2 2
= 2 sin 60° cos 45°
1 1 1
= 2• 3• 2 6
2 2 2
1 1
2. cos 75° – cos 15° = –2 sin (75° + 15°) sin (75° – 15°)
2 2
= –2 sin 45° sin 30°
¤1 ´ ¤1´ 1
= 2 • –¥¥¥ 2 µµµ • ¥¥¥ µµµ  2
¦2 ¶ ¦2¶ 2

88 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
3. Identitas Trigonometri
Misalkan, Anda akan membuktikan kebenaran hubungan
berikut.

cos 4 ssin 4A ...(15)


= cos 4A
1 tanA

Cara membuktikannya dengan mengubah bentuk dari


salah satu ruas persamaan tersebut sehingga menjadi bentuk
yang sama dengan ruas lainnya.
Misalkan, Anda akan mengubah ruas kiri persamaan
n
tersebut sehingga menjadi bentuk yang sama seperti di ruas
kanan.
cos 4 a sini 4a
=
(
cos 2 a sin
i 2 a cos 2 a sin
i 2a )( ) Pe
Pe
embahasan Soal
1 - tan 4 a + ( - )( ) Bentuk
2 tan x
ekuivalen
( )
1 tan2 x
1◊ - dengan ....
=
Ê sin a ˆ 2
Jawab:
sec 2 a Á 1 -
Ë cos 2 a ˜¯ sin x
2
2 tan x
( )  cos x
- 1 tan2 x sin2 x
= 1
1 Ê cos a sin 2 a ˆ 2
cos 2 x
-
cos 2 a ËÁ cos 2 a cos 2 a ˜¯ 
cos 2 x
cos x s 2 x
2

=
( - ) cos 2 x
i 2aˆ
1 Ê cos a - sin
sin 2
sin 2 x
Á ˜¯   sin 2 x
cos a Ë
2
cos a
2
1
Soal Ebtanas 2000

( - ) 1
= =
1
cos 4 a
( - ) 1
cos 4 a
= cos4α .... (16)
Bentuk (16) adalah bentuk yang sama dengan bentuk ruas
kanan persamaan (15). Untuk menunjukkan kebenaran suatu
identitas trigonometri, diperlukan pemahaman tentang identitas
dasar seperti yang telah Anda pelajari dalam pembahasan
sebelumnya. Sekarang, coba Anda ubah ruas kanan dari identitas
(15) sehingga diperoleh ruas kiri.

Trigonometri 89
Hal Penting
Contoh 3.8
t USJHPOPNFUSJ
t TJOVT Buktikan kebenaran identitas berikut.
t DPTJOVT
t UBOHFO 2 si 3x 2 cos 3x
 8 o 2x
t TVEVU HBOEB sin x cos x
t JEFOUJUBT USJHPOPNFUSJ
Jawab:

cos x 2 cos 3x ssin


2 si 3x 2 cos 3x 2 sin 3x cos in x

sin x cos x s n x cos x
si
si  x x 4 sin
2 sin si 4 x
 
1 sin 2x
sin 2 x
2
4 2 sin o 2 x
i 2 x cos
  8 cos
o 2x
sin 2 x

Tes Kompetensi Subbab C


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan nilai dari soal-soal berikut ini. 4. Buktikan kebenaran identitas berikut.
a. cos 105º cos 15º sin A si
sin B A B
a.  tan
b. sin 75º cos 15º cos A cos B 2
c. 2 cos 15º sin 45º sin 4 sin
sii 2 A
b.  tan 3A
d. 2 cos 75º sin 45º cos 4 cos 2 A
e. 2 sin 82,5º cos 37,5º 1
f. 2 sin 127,5º sin 97,5º tan  A B
c. sin A si
sin B 2

2. Tentukan nilai dari soal-soal berikut. si B tan 1 A B
sin A sin

a. sin 75° + sin 15° 2
b. sin 75° – sin 45° 5. Nyatakan soal-soal berikut sebagai suatu
c. cos 45° – cos 15° jumlah atau selisih.
d. cos 105° + cos 15° a. cos 3xx cos 2x e. 2 cos 3xx cos 6x
3. Hitunglah soal-soal berikut. b. sin 4x 4x sin 3x f. 2 sin 3xx sin 5x
a. cos 465° cos 165° c. sin 5xx cos 2x g. 2 sin 2x 2x cos 7x
o
sin 15 o d. cos 7xx sin 3x h. 2 cos 5xx sin 8x
b. sin 75 o sin15
cos 75 cos 15 o
cos15 6. Nyatakan soal-soal berikut sebagai suatu
c. cos 220° + cos 100° + cos 20° hasil kali.
d. cos 130° + cos 110° + cos 10° a. cos 3xx + cos 2x
sin 115 o sin 35 o b. cos 4xx – cos 3x
e.
cos 115 o cos 35 o c. sin 5xx + sin 2x
d. sin 7xx – sin 3x

90 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
e. 1 1 8. Jika x = sin 3 Q + sin Q dan y = cos 3 Q +
cos x cos
cos 3x
2 2 cos Q , buktikan identitas berikut.
1 a. x + y = 2 cos Q (sin 2 Q + cos 2 Q )
f. cos 5 x o 6 x
2 b. x  tan 2Q
7. Buktikan kebenaran identitas berikut. y
sin A sin
si 3A c. x2 + y2 = 2 + 2 cos 2 Q
a.  cot A
cos A cos 3A 9. Jelaskan strategi yang Anda lakukan untuk
menyelesaikan soal pembuktian identitas
b. sin A sin
si B A B
 tan trigonometri. Bandingkan hasilnya dengan
cos A cos B 2
teman lain. Manakah yang strateginya
sin A sin
si B B A
c.  cot lebih baik?
cos A cos B 2

Rangkuman
• Rumus-rumus jumlah dan selisih sudut adalah
1. cos (α + β) = cos α cos β – sin α sin β
2. cos (α – β) = cos α cos β + sin α sin β
3. sin (α + β) = sin α cos β + cos α sin β
4. sin (α – β) = sin α cos β – cos α sin β
tan A tan B
5. tan (α + β) =
1 tan A • tan B
Sekarang, lanjutkan rangkuman di atas.

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 3,
1. tuliskanlah materi mana yang menurut Anda sulit dan
yang mudah,
2. bagian manakah yang menurut Anda amat menarik dan
penting untuk dipelajari.

Trigonometri 91
Tes Kompetensi Bab 3
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.

sin 15 o cos15
cos 15 o 4 5
1.  .... 7. Jika sin A , cos B ,A B
tan 15 o 5 13

2 ¤ 1 ´ di kuadran I maka sin(α – β) = ....


a.  3 1 d. ¥¥ 2 6 µµµ
4 ¦ 2 ¶ 56 63
a. d.
65 65
2 ¤ 1 ´µ
b.
4
 3 1 e. ¥¥ 3
¦

3 µ¶ b.
33
e.
64
65 65
c. 2 3 16
c.
2. sin (45° + α) – sin (45° – α) = .... 65
a. 2 sin A d. 2 cos A
5 7
b. 2 sin A e. sin 2A 8. Jika cos A  dan sin B  , α di
3 4
c. 2 cos A kuadran II, dan β di kuadran IV maka
3. sin (30o + β) + cos (60o + β)= .... cos (α + β) = ....
a. sin β d. 2 cos β
3 5 2 7 6 35
B a. d.
b. cos β e. cos 12 12
c. 2 sin β 2
3 5 2 7 8 35
b. e.
sin a b 12 12
4.  ....
tan a tan b 6 35
a. cos a cos b d. –sin a sin b c.
12
b. sin a sin b e. cos (a–b)
c. –cos a cos b tan 2 x
9. J i k a  1; 0 o a x a 90 o m a k a
2 1 sec x
5. Jika sin A  dan cos A < 0 maka tan 2A
2 sudut x adalah ....
= .... 3
a. 0° d. 60°
4 5 4 5 b. 30° e. 75°
a. d.
5 9 c. 45°
b. 4 5 e. 4 5 sin x cos x
10. Bentuk ekuivalen dengan ....
cos 2 x sin 2 x
4 5
c. 1 tan 2 x 1 tan 2 x
9 a. d.
6. Jika sin 38° = p maka sin 76° = .... tan x tan x
tan x tan x
a. 2p 1 p2 d. 22p2 – 1 b. e.
1 tan 2 x 1 tan 2 x
2 p
b. 2 +1
2p e.
c. 1 tan x
1 p2
c. 2
2p

92 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
11. sin (x + 30) + cos (x + 60)=… 1
a. sin x d. cotan x a. d. 6
3
b. cos x e. sec x 2
b. 2 e.
c. sin x 3
c. 3
12. –2 sin2 sin 15˚ sin 75˚ = .... 17. Identitas yang benar adalah ....
1 1 (1) cos 22xx = cos4x – sin4x
a. d.
4 2 (2) cos 22xx = (cos x + sin x) (cos x – sin x)
1 1 P P
b. 2 e. (3) cos 22xx = sin cos 2x
2x – cos sin 2x
2
2 4 2 2
1
c. (4) cos 22xx = 2 cos2x + 1
2
a. (1), (2), dan (3)
2 10 b. (1), dan (3)
13. Jika sin Q , Q di kuadran IV maka
7 c. (2) dan (4)
1
tan Q  .... d. (4)
2
e. semua benar
2 3 18. Fungsi y = 4 sin x sin (x + 60°) mencapai
a. e.
5 5 nilai minimum pada ....
5 5 a. x = 60° + k 360°
b. d. b. x = 60° + k 180°
2 2
c. x = 30° + k 360°
2 d. x = 30° + k 180°
c.
5 e. x = k 360°
14. cos 110° sin 55° = .... 1
o

1 19. sin 292  ....


a.
2
sin 165 o sin
sin 55 o 2
1 1
1 a. 2 3 d. 2 3
b.
2
sin 165 o sin
sin 55 o 2 2
1 1
1 b. 2 2 2 e. 2 2
c.
2
sin 55 o sin
sin 165 o 2 2
1
1 c. 2 2
d.
2
 os 55 o
cos 165 o ccos 2
3
1 20. Jika cos Q  maka tan 2 Q = ....
e.
2
 cos 165 o ccosos 55 o 4
24 24
15. cos 35° – cos 75° = ... a. d.
7 5
a. –2 sin 55° sin 20° 24 24
b. e. o
b. 2 sin 55° cos 20° 7 7
c. –2 sin 55° cos 20° 24
c.
d. 2 cos 55° sin 20° 5
e. –2 cos 55°cos 20°
1
16. Periode grafik fungsi y Px adalah
P
3
2P
maka nilai P adalah ....
3

Trigonometri 93
B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.
1. Buktikan bahwa 4. Buktikan:
¤P ´ ¤P ´
iin ¥¥¥ 0µµ
a. sin ¥¥¥ 0µµ ssin 2 sin Q a. tan
A

si A
sin
¦4 ¶ ¦4 ¶ 2 1 cos A
¤P ´ ¤P ´ 1 cot 2 A
b. sin ¥¥¥ 0µµ cos ¥¥ 0µµµ  cos Q b. cosec 2A2 =
¦6 ¶ ¦6 ¶ 2 cot A
tan A B tan 2 A tan 2 B c. sec A 1 A
c.   tan 2
cot A B 1 tan 2 A tan 2 B sec A 1 2
d. sin 2 1 cos 2 A
2. a. Diketahui α, β, dan γ menyatakan besar 
sin A cos A
sudut-sudut segitiga ABC, tan α = –3,
5. Buktikan kebenaran identitas berikut.
dan tan β = 1. Tentukan tan γ.
a. sin 4 sin
sii 2 A
b. Jika A + B + C = 180°, tunjukkan  tan 3A
cos 4 cos 2 A
bahwa tan A + tan B + tan C = tan A tan
B tan C 1
tan  A B
b. sin A si
sin B 2
¤ P´ ¤ P´ 
3. Jika 3 cos ¥¥¥ x µµ cos ¥¥¥ x µµµ , tentukan: si B tan 1 A B
sin A sin
¦ 6¶ ¦ 6¶ 
2
a. nilai tan 2x sin A si
sin 3A
b. nilai cos 2x c.  tan 2 A
cos A cos 3A
c. nilai sin 4x

94 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 4

om
D.c
o3
nc
ia
b
ne
. pa
ww
r: w
be
Su m

Lingkaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan
persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan
masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran
dalam berbagai situasi.

Anda telah mempelajari konsep lingkaran di Kelas A. Persamaan Lingkaran


VIII. Pada pembahasan konsep lingkaran tersebut telah B. Persamaan Garis
dibahas mengenai keliling dan luas daerah lingkaran. Pada Singgung Lingkaran
bab ini, konsep lingkaran akan dikembangkan pada bentuk
umum persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung
lingkaran.
Konsep lingkaran sangat penting peranannya dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memecahkan suatu
masalah seperti berikut.
Gedung Parthenon dibangun 440 SM. Gedung tersebut
dirancang oleh arsitek Yunani dengan menggunakan
perbandingan nisbah emas.
Amati gambar berikut.
A D E Pada titik tengah sisi persegi ABCD
dibuat busur lingkaran dengan pusat G
dan jari-jari GD . Lingkaran tersebut
memotong perpanjangan BC di F. Nisbah
BF : AB disebut perbandingan nisbah
B G C F
emas. Menurut para ahli, perbandingan
nisbah emas merupakan perbandingan yang paling enak
dipandang. Jika busur DF memenuhi persamaan x2 + y2 –
138y – 44 = 0, berapa perbandingan nisbah emas gedung
Parthenon?
95
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.

Lingkaran

meliputi

Persamaan Persamaan Garis Posisi Garis


Lingkaran Singgung terhadap Lingkaran

yang dapat dapat

Pusat O dan Pusat M (a,b) Memotong Memotong Tidak


Persamaan umum
Jari-jari r dan jari-jari r di Satu di Dua Titik memotong
x2 + y2 + Ax + By + C = 0
x2 + y2 = r2 (x – a)2 + (y – b)2 = r2 Titik
syarat syarat syarat

D=0 D>0 D<0

Melalui Satu Titik Melalui Satu Titik di Memiliki Gradien


pada Lingkaran Luar Lingkaran Tertentu

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui Tentang 4. Tentukan persamaan garis lurus yang
teorema Pythagoras. melalui titik (2,0) dan bergradien 2.
2. Sebutkan langkah-langkah yang Anda 5. a. Bagaimana hubungan gradien antara
lakukan untuk melengkapkan bentuk dua garis sejajar? Jelaskan.
kuadrat ruas kiri persamaan kuadrat b. Bagaimana hubungan gradien antara
x2 + 14xx = 15. dua garis tegak lurus? Jelaskan.
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari 6. Tentukan persamaan garis lurus yang
pertidaksamaan kuadrat berikut. melalui titik A(1,3) dan B (3,7).
a. x2 – 7xx + 12 ≤ 0 7. Tentukan jarak antara titik A (2,2) dan B
b. –x– 2 + 4xx – 2 ≥ 0 (5,2).

96 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Persamaan Lingkaran
Gambar 4.1 memperlihatkan irisan kerucut berbentuk
lingkaran. Pada gambar itu tampak bahwa bidang datarnya
mengiris seluruh bagian dari selimut dan tegak lurus sumbu
kerucut.
Tentunya, Anda masih ingat definisi lingkaran yang
telah dipelajari di SMP. Agar Anda ingat kembali, berikut
ini disajikan definisi lingkaran.
Gambar 4.1
Definisi 4.1
Lingkaran ialah tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai
jarak yang sama terhadap satu titik tertentu.

1. Persamaan Lingkaran Berpusat di O


(0, 0) dan Berjari-jari r
Amati Gambar 4.2. Diketahui, titik P(x, y) adalah titik
sebarang pada lingkaran L. Apabila titik P diproyeksikan P2(x2,y2)
pada sumbu-xx maka diperoleh titik P' sehingga segitiga OPP' P1(x1,y1)
y2
adalah segitiga siku-siku di P'. r r y1
x2 x1
Pada segitiga OPP' berlaku Teorema Pythagoras sebagai P'2 O P' P'1
berikut. r
OP2 = (OP')2 + (P'P)2
™ r2 = x2 + y2 P(x,y)
Lingkaran L dapat dituliskan sebagai berikut.
L= [ x y x y 2  r 2 ]
2
Gambar 4.2

Pandang titik P1(x1, y1) pada ∆OP1P'1. Pada segitiga


tersebut berlaku x21 + y21 = r21. Pandang titik P2(x2, y2) pada
∆OP2P2'. Pada segitiga tersebut berlaku x22 + y22 = r22, dan
seterusnya. Secara umum untuk setiap titik P(x, y) pada
lingkaran ini berlaku x2 + y2 = r2.
Jadi, persamaan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan
berjari-jari r adalah

x2 + y2 = r2

Lingkaran 97
Contoh 4.1
1. Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di (0, 0) dengan
panjang jari-jari 2 3 .
2. Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik (0, 0)
dan melalui titik (–6, –8).
Jawab:
2
1. Jari-jari r = 2 3 sehingga r2 = 2 3 = 12.
Jadi, persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dengan jari-jari
2 3 adalah x2 + y2 = 12.
2. Persamaan lingkaran berpusat di (0, 0) dengan jari-jari r
adalah
x2 + y2 = r2.... (1)
Oleh karena lingkaran melalui titik (–6, –8) maka dengan
menyubstitusikan (–6, –8) pada persamaan (1), diperoleh
x2 + y2 = r2 ™ (–6)2 + (–8)2 = r2
™ r2 = 36 + 64 = 100
™ r = 100 = 10
Kemudian, r2 = 100 substitusikan pada persamaan (1),
diperoleh x2 + y2 = 100.
Jadi, persamaan lingkarannya adalah x2 + y2 = 100.

2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat


T (a, b) dan Berjari-Jari r
y Diketahui, sebuah lingkaran berpusat di titik T( T a,b)
P(x,y)
dengan jari-jari r seperti diperlihatkan pada Gambar 4.3. Titik
P(x
( , y) adalah titik sebarang pada lingkaran, garis g adalah
r garis yang melalui titik pusat T( T a, b) dan sejajar dengan
y
T(a,b)
b Q g sumbu-x. Proyeksi titik P terhadap garis g adalah titik Q
a x sehingga segitiga TPQ siku-siku di Q.
x
Diketahui jarak TQ = ((x – a) dan jarak PQ = (y – b). Pada
segitiga TPQ berlaku teorema Pythagoras sebagai berikut.
Gambar 4.3 TP2 = TQ2 + PQ2 ™ r2 = (xx – a)2 + (y – b)2
Lingkaran L dapat dituliskan sebagai berikut:
L: {(x, y)(xx – a)2 + (y – b)2 = r2}
Jadi, persamaan lingkaran yang berpusat di T( T a, b) dan
berjari-jari r adalah

(x – a)2 + ((y – b)2 = r2


Selanjutnya, persamaan tersebut dinamakan persamaan
lingkaran standar (baku).

98 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 4.2
1. Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di (2,–1) dengan
jari-jari 3 2 .
2. Tentukan persamaan lingkaran standar dengan pusat T (3,–4)
dan menyinggung garis 4xx – 3y – 49 = 0.
Jawab:
1. Persamaan lingkaran standar (x – a)2 + (x – b)2 = r2.
Untuk pusat (2,–1) dengan jari-jari 3 2 , diperoleh
2
(xx – 2)2 + (y – (–1))2 =  3 2 ™ (x – 2 )2 + (y + 1)2 = 18
Jadi, persamaan lingkarannya adalah ((x – 2 )2 + ((y + 1)2 = 18.
2. Rumus jarak dari titik T (x1, y1) ke garis axx + by + c = 0
adalah
ax1 by
by1 c
d=
a2 b2
Jarak dari pusat T (3,–4) ke garis 4x – 3y – 49 = 0 adalah jari-
jari lingkaran, yaitu

4.3 3 4 49 12 12 49
r=  =5
2
4  3
2 5

Jadi, persamaan lingkarannya adalah


(x – 3)2 + (y + 4)2 = 25.

3. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran


Anda telah mempelajari persamaan lingkaran
yang berpusat di titik T (a, b) dengan jari-jari r, yaitu
(x – a)2 + (y – b)2 = r2.
Jika persamaan tersebut diuraikan maka diperoleh
x2 – 2axx + a2 + y2 – 2by + b2 = r2
x2 + y2 – 2axx – 2by + (a2 + b2 – r2) = 0
x2 + y2 + Axx + By + C = 0
dengan A = –2a; B = –2b; dan C = (a2 + b2 – r2); A, B, dan
C bilangan real. Jadi,
x2 + y2 + Ax + By + C = 0

adalah persamaan lingkaran yang berpusat di T(


T a, b) dengan
jari-jari r, A = –2a, B = –2b, C = a + b – r2, A, B, dan C
2 2

bilangan real.

Lingkaran 99
Soal Terbuka Cobalah Anda ubah persamaan lingkaran x2 + y2 + Axx +
By + C = 0 ke dalam bentuk kuadrat sempurna. Tuliskan
1. Buatlah 3 buah
persamaan lingkaran yang
langkah-langkahnya di buku tugas Anda, kemudian kum-
berpusat di (0, 0). Berikan pulkan pada guru Anda.
hasilnya kepada teman Jika bentuk umum persamaan lingkaran itu diubah dalam
Anda untuk dicek dan beri bentuk kuadrat sempurna maka diperoleh
komentar.
2. Buatlah 3 buah x2 + y2 + Axx + By + C = 0
persamaan lingkaran yang (x2 + Ax) + (y2 + By) = –C
berpusat di (a,b). Berikan
¤ ¤ 1 ´µ ´µ ¤¥ 2
2
¤ 1 ´µ ´µ ¤ 1 ´µ ¤ 1 ´µ
2 2 2
hasilnya kepada teman ¥¥ x 2 Ax
Ax ¥¥ Aµ µµ ¥ y By
B ¥ Bµ µµ  ¥¥ Aµ ¥¥ B C
Anda untuk dicek dan beri ¥¥ ¦¥ 2 ¶µ µ¶µ ¥¦¥ ¦¥ 2 ¶µ µ¶µ ¦¥ 2 ¶µ ¦¥ 2 ¶µ
¦
komentar.
2 2
¤ ´ ¤ ´
¥¥ x 1 Aµµ ¥ x 1 Bµµ  1 A 2 1 B 2 C
¥¦ µ
2 ¶ ¦ ¥ 2 µ¶ 4 4
Dari persamaan tersebut, diperoleh pusat lingkaran
¤ 1 ´
¥¥ A, 1 Bµµ dan jari-jari lingkaran r = 1 2 1 2
A B C .
¥¦ 2 2 µ¶ 4 4

Contoh 4.3
1. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x2 + y2 – 44xx + 6y – 3 = 0.
2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran 22x2 +2y2 – 4x 4x –122y =
101.
Jawab:
1. Bentuk umum persamaan lingkaran adalah
x2 + y2 + Axx + By + C = 0
Dengan demikian, A = –4, B = 6, dan C = –3.
¤ 1 1 ´
Pusat M ¥¥¥ A, Bµµµ = M (2,–3)
¦ 2 2 ¶
1 2 1 2 1 1
Jari-jari r = A B C  16 .36 3  16 = 4
4 4 4 4
2. Ubahlah persamaan pada soal menjadi bentuk umum, seperti
berikut.
Tugas
2x – 6y – 101 = 0
2 2 + 22y2 – 44xx – 122y – 101 = 0 ™ x2 + y2 – 2x
2x
Bersama kelompok belajar 2
Anda, gambarlah pada kertas
grafik Anda persamaan Dengan demikian, A = –2, B = –6, dan C = – 101 .
2
lingkaran
¤ 1 1 ´µ ¤ 1 1 ´µ
x2 + y2 – 2xx – 6y – 101 = 0.
Pusat M ¥¥¥ A, Bµµ = M ¥¥¥  ,  µµ = (1, 3)
¦ 2 2 ¶ ¦ 2 2 ¶
2
Kemudian, hasilnya 1 1 101 101
Jari-jari r = .44 .36  1 9
kumpulkan pada guru Anda. 4 4 2 2
121 11 11
   2
2 2 2

100 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
4. Posisi Titik terhadap Lingkaran y

Bentuk geometris persamaan lingkaran ((xx – 2)2 + ((yy – 2)2 = 9


diperlihatkan pada Gambar 4.4. Pada gambar itu tampak P1(1,3)

bahwa titik P1(1, 3) terletak di dalam lingkaran, titik P2(5, 2) r = 3 P (5,2)


2

terletak pada lingkaran, sedangkan titik P3(6, –3) terletak di T(2,2)


luar lingkaran. x
Anda dapat mengetahui posisi titik P(x1, y1) terhadap P3(6,–3)
lingkaran yang berpusat di T( T a, b) berjari-jari r hanya dengan Gambar 4.4
mengetahui jarak titik P(x1, y1) ke pusat lingkaran T( T a, b).
• Jika jarak titik P(x ( 1, y1) ke pusat lingkaran T(T a, b) kurang
dari jari-jari lingkaran maka titik P(x1, y1) berada di P(x1, y1)
P
|PT|
T
dalam lingkaran seperti diperlihatkan pada Gambar r
T(a, b)
4.5(a). Secara matematis ditulis |PT| < r
2 2
 x1 a  y1 b < r
|PT|
T <r
(x1 – a)2 + (y1 – b)2 < r2 atau (a)
x12 + y12 + Ax1 + By1 + C < 0 P(x1, y1)

• Jika jarak titik P(x1, y1) ke pusat lingkaran T(


T a, b) sama
dengan jari-jari lingkaran maka titik P(x1, y1) berada |PT|
T
r
pada lingkaran seperti diperlihatkan pada Gambar 4.5(b). T(a, b)
Secara matematis, ditulis |PT| = r
2 2
 x1 a  y1 b = r |PT| = r
(x1 – a)2 + (y1 – b)2 = r2 atau (b)
x12 + y12 + Ax1 + By1 + C = 0 P(x1, y1)
• Jika jarak titik P(x1, y1) ke pusat lingkaran T(
T a, b) lebih
dari jari-jari lingkaran maka titik P(x1, y1) berada di luar |PT|
lingkaran seperti diperlihatkan pada Gambar 4.5(c). r
Secara matematis ditulis |PT| > r T(a, b)
2 2
 x1 a  y1 b > r
(x1 – a)2 + (y1 – b)2 > r2 atau |PT| > r
x12 + y12 + Ax1 + By1 + C > 0 (c)
Gambar 4.5
Contoh 4.4
Tentukanlah posisi titik A(5, 1), B(4, –4), dan C(6, 3) terhadap Soal Terbuka
lingkaran dengan persamaan x2 + y2 – 4xx + 6y – 12 = 0.
Buatlah sebuah persamaan
Jawab: lingkaran. Kemudian,
Persamaan lingkaran x2 + y2 – 4xx + 6y – 12 = 0 dapat diubah tentukan titik-titik yang
sebagai berikut. berada di dalam, di luar, dan
x2 + y2 – 4xx + 6y – 12 = 0 pada lingkaran (masing-
(x2 – 4x) + (y2 + 6y) – 12 = 0 masing 3 buah).
(x2 – 4xx + 4) + (y2 + 6y + 9) – 12 = 0 + 4 + 9 ... kedua ruas ditambah 4 dan 9

Lingkaran 101
(xx – 2)2 + (y + 3)2 – 12 = 13
(xx – 2)2 + (y + 3)2 = 25
Titik A (5, 1) terletak pada lingkaran sebab (5 – 2)2 + (1 + 3)2 = 25.
Titik B (4, –4) terletak di dalam lingkaran sebab
g
(4 – 2)2 + (–4 + 3)2 < 25.
P
Titik C (6, 3) terletak di luar lingkaran sebab
(6 – 2)2 + (3 + 3)2 > 25.
T(a,b)

5. Posisi Garis terhadap Lingkaran


(a) Diketahui garis g: y = mxx + n, dan lingkaran
g L: x2 + y2 + Axx + By + C = 0. Perpotongan garis g dengan
lingkaran L adalah
x2 + y2 + Axx + By + C = 0
P x2 + (mxx + n)2 + Axx + B (mxx + n) + C = 0
T(a,b) x2 + m2x2 + 2mnxx + n2 + Axx + Bmxx + Bn + C = 0
(1 + m2)x2 + (2mn + A + Bm)xx + n2 + Bn + C = 0
Nilai diskriminan persamaan kuadrat tersebut adalah
D = b2 – 4ac
(b) = (2mn + A + Bm)2 – 4(1 + m2) (n2 + Bn + C)
g • Jika D > 0, diperoleh dua buah akar real yang berlainan.
P Secara geometris, garis g: y = mxx + n akan memotong
lingkaran x2 + y2 + Axx + By + C = 0 di dua titik yang
berlainan, seperti pada Gambar 4.6(a).
T(a,b) • Jika D = 0, diperoleh dua buah akar real yang sama.
Secara geometris, garis g: y = mxx + n akan memotong
lingkaran
x2 + y2 + Axx + By + C = 0, di satu titik. Dikatakan garis
(c) g menyinggung lingkaran tersebut, seperti diperlihatkan
Gambar 4.6 pada Gambar 4.6(b).
• Jika D < 0, diperoleh dua buah akar imajiner yang
berlainan. Secara geometris, garis g : y = mxx + n tidak
memotong atau menyinggung lingkaran x2 + y2 + Axx +
By + C = 0 seperti diperlihatkan pada Gambar 4.6(c).

Contoh 4.5
Diketahui garis lurus g dengan persamaan y = mx + 2 dan lingkaran
L dengan persamaan x2 + y2 = 4. Agar garis g memotong lingkaran
L di dua titik yang berbeda, tentukan nilai m yang memenuhi.

102 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jawab: Tantangan
y = mxx + 2 maka y2 = (mxx + 2)2 = m2 x2 + 4m x + 4 untuk Anda
x2 + y2 = 4 ™ x2 + m2x2 + 4mxx + 4 = 4 Titik A(4,8), B(2,4), dan C(10,0)
™ (1+ m2)x2 + 4mxx = 0 terletak pada lingkaran.
Diskriminan D = (4m)2 – 4 (1 + m2) (0) a. Tunjukkan bahwa segitiga
D = 16m2 ABCC adalah segitiga siku-
siku di B.
Agar garis g memotong lingkaran L di dua titik maka haruslah D > 0.
b. Mengapa titik P(7,0)
Dengan demikian, 16m2 > 0 adalah pusat lingkaran?
™ m2 > 0 Jelaskan
™m>0 c. Hitunglah jari-jari
Jadi, nilai m yang memenuhi adalah m > 0. lingkaran tersebut.
d. Carilah persamaan
lingkaran tersebut.

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan persamaan lingkaran dalam gambar) memenuhi persamaan lingkaran
bentuk standar (baku) untuk setiap soal 2 2 + 2y2 – 6,8y – 1,9 = 0.
2x
berikut. a. Berapa panjang ayunan bandul?
a. Pusat (–2, –1) dan jari-jari 3 3 . b. Berapa koordinat titik P?
b. Pusat (1, –3) dan melalui titik (1, 1). 1
c. Pusat (1, –2) dan diameter 4 2 . 5. Nyatakan apakah garis y = x + 5
2
d. Mempunyai diameter yang ujungnya memotong lingkaran x2 + y2 = 9 di satu
melalui titik (1, –1) dan (1, 5).
titik, dua titik, atau tidak memiliki titik
2. Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran soal- potong.
soal berikut.
6. Bentuk geometris jendela sebuah gedung
a. x2 + y2 – 10xx + 6y + 16 = 0
terdiri atas persegipanjang dan setengah
b. 4x2 + 4y2 + 8xx – 16y + 17 = 0
lingkaran. Jendela tersebut dirancang oleh
c. 3x2 + 3y2 – 12x 2x + 18y + 35 = 0
arsitek menggunakan sistem koordinat
d. 4x2 + 4y2 + 4xx + 12y + 1 = 0
seperti diperlihatkan pada gambar berikut.
3. Bagaimana posisi titik-titik berikut ini Jika keliling setengah lingkaran dari jendela
(di dalam, pada, atau di luar lingkaran) tersebut memenuhi persamaan
terhadap lingkaran yang diketahui? x2 + y2 –3y + 1,25 = 0,
a. P(–1,6), Q(1,4), dan R(–3,5) terhadap berapa m2 luas daerah jendela tersebut?
lingkarann x2 + y2 + 22xx – 100y + 22 = 0. (Petunjuk: anggap satuan luasnya m2).
b. K(–2,1),
K L(–1,0), dan M (5,4) terhadap
lingkaran x2 + y2 – 4xx – 6y – 5 = 0.
y
4. Sebuah ayunan bandul bergerak bolak-balik
seperti diperlihatkan P
pada gambar berikut.
Lintasan ayunan
bandul (busur AB pada A
B

Lingkaran 103
B. Persamaan Garis Singgung
Lingkaran
1. Persamaan Garis Singgung Melalui
Suatu Titik pada Lingkaran
( 1, y1) terletak pada garis g dan lingkaran x2 + y2 = r2,
Titik P(x
y
seperti diperlihatkan pada Gambar 4.7.
Gradien garis yang menghubungkan titik O dan titik P
P(x1, y1) y
adalah mOP= 1 . Garis g menyinggung lingkaran di P, jelas
r x1
y g 1
x OP > g sehingga mOP·mg = –1 atau mg = . Akibatnya,
O x Q mop
1 x
gradien garis g adalah mg = = 1.
mop y1
Jadi, persamaan garis singgung g adalah
Gambar 4.7 x
y – y1 = mg(xx – x1) ™ y – y1 = 1 (xx – x1)
y1
™ y1(y – y1) = – –x1(xx – x1)
™ x1x + y1y = x12 + y12 .... (i)
Titik P(x1, y1) terletak pada lingkaran x2 + y2 = r2
sehingga
x12 + y12 = r2 ....(ii)
Apabila persamaan (ii) disubstitusikan ke persamaan
(i) diperoleh
g: x1x + y1y = r2
Persamaan tersebut adalah persamaan garis singgung
yang melalui titik P(x1, y1) dan terletak pada lingkaran
L : x2 + y2 = r2.
Anda pun dapat menentukan persamaan garis sin-
gung g melalui titik P (x1, y1) yang terletak pada lingkaran
L : (x – a)2 + ((y – b) = r2 dengan pusat di M(
M a, b) dan jari-jari r,
yaitu
g: (x
x – a) (x1 – a) + (y
( – b) ((y1 – b) = r2

Bersama teman sebangku, buktikan persamaan tersebut.


Kemudian, kemukakan hasilnya di depan kelas (beberapa
orang saja).
Diketahui titik P(x 1, y 1) terletak pada garis g dan
lingkaran L: x2 + y2 + Axx + By + C = 0 seperti diperlihatkan
pada Gambar 4.8. Gradien garis yang menghubungkan titik
T dan titik P adalah

104 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
y1 b
mTP = .
x1 a y
Garis g menyinggung lingkaran maka g
x1 a
g > TP dan mg · mMP = –1 sehingga mg =
y1 b P(x1, y1)
Jadi, persamaan garis singgung g adalah (yy1–b)
y – y1 = mg (xx – x1)
x a T(a, b)
y – y1 = 1 (xx – x1)
y1 b
(y – y1) (y1 – b) = –(x1 – a) (xx – x1) x
y1y – by – y12 + y1b = –x– 1x + x12 + axx – ax1 ( 1–a))
(x
y1y – by + y1b + x1x – axx + ax1 = x12 + y12 .... (1)
Gambar 4.8
Titik P(x 1, y 1) terletak pada lingkaran L sehingga
diperoleh
x12 + y12 + Ax1 + By1 + C = 0
x12 + y12 = – (Ax1 + By1 + C) .... (2)
Substitusikan (2) pada (1), diperoleh
y1y – by + y1b + x1x – axx + ax1 = –(Ax
( 1 + By1 + C) .... (3)
1 1
Dari uraian sebelumnya, diperoleh – A = a,– B = b .... (4)
2 2
Substitusikan (4) pada (3) sehingga persamaan (3)
menjadi
1 1 1 1
y1y + B y – B y1 + x1x + A x – A x1 = –Ax – 1 – By1 – C
2 2 2 2
1 1 1 1
y1y + B y + B y1 + x1x + A x + A x1 + C = 0
2 2 2 2
1 1
x1x + y1y + A (x + x1) + B (y + y1) + C = 0
2 2
Jadi, persamaan garis singgung yang melalui titik P(x ( 1,
y1) dan terletak pada lingkaran L: x2 + y2 + Axx + By + C = 0
adalah
1 1
xx1 + yy1 + x + x1) + B (y
A (x ( + y1) + C = 0
2 2

Contoh 4.6
1. Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 = 25
di titik (4, –3).
2. Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran
(x + 2)2 + (y – 1)2 = 25 di titik (–6, 4).
(x

Lingkaran 105
Jawab:
1. Titik (4, –3) terletak pada lingkaran sebab 42 + (–3)2 = 25.
Persamaan garis singgung g: x1x + y1y = r2 dengan x1 = 4 dan
y1 = –3 adalah 44xx – 3y = 25.
2. Titik (–6, 4) terletak pada lingkaran karena (–6 + 2)2 + (4 – 1)2
= 25. Diketahui a = –2 dan b = 1 maka persamaan garis
singgung
(x1 – a)(xx – a) + (y1 – b)(y – b) = r2
(x1 + 2) (xx + 2) + (y1 – 1) (y – 1) = 25
Untuk x1 = –6 dan y1 = 4 diperoleh
(–6 + 2) (xx + 2) + (4 – 1) (y – 1) = 25
–4 (xx + 2) + 3(y – 1) = 25
–4xx – 8 + 3y – 3 = 25
–4xx + 3y = 14

Mari, Cari Tahu


Buatlah kelompok yang terdiri atas 4 orang. Gradien suatu garis
lurus biasanya dilambangkan dengan m. Cari informasi di buku
lain atau internet, mengapa huruf m yang digunakan? Selidiki
pula adakah huruf lain yang digunakan? Tuliskan laporannya dan
presentasikan hasil tersebut di depan kelas.

2. Persamaan Garis Singgung Melalui


Suatu Titik di Luar Lingkaran
Diketahui titik P(x1, y1) berada di luar lingkaran
L: x2 + y2 = r2 … (1)
Misalkan, persamaan garis singgung yang melalui
P(x1, y1) adalah
g: y = y1 + m(x – x1) …(2).
Jika g menyinggung L di titik Q, Anda dapat
menyubstitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) sehingga
diperoleh persamaan kuadrat dalam x. Selanjutnya, Anda cari
diskriminan (D) persamaan kuadrat tersebut. Oleh karena
g menyinggung L maka D = 0 sehingga nilai-nilai m dapat
diperoleh. Apabila nilai m diketahui, Anda dapat menentukan
persamaan garis singgung g dengan cara menyubstitusikan m
ke persamaan garis g tersebut. Untuk lebih jelasnya, pelajari
contoh berikut.

106 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 4.7
1. Carilah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 = 25
yang dapat ditarik dari titik (7, –1).
2. Tentukan koordinat-koordinat titik singgung. Pe
Pe
embahasan Soal
3. Tentukan persamaan garis yang menghubungkan titik-titik Persamaan garis singgung
singgung. melalui titik (9, 0) pada
lingkaran xx2 + yy2 = 36 adalah
Jawab: ....
1. Titik P (7, –1) terletak di luar lingkaran. Coba Anda buktikan Jawab:
hal ini. Misalkan, persamaan garis
Misalkan, persamaan garis singgung yang melalui (7, –1) singgung
dengan gradien m adalah y – 0 = m(xx – 9)
y = mxx – 9m
y + 1 = m(xx – 7)
maka
™ y = mxx – 7m – 1 ... (1) xx2 + (mxx – 9)2 = 36
Substitusi (1) ke persamaan lingkaran x 2 + y 2 = 25, xx2 + m2x
2x2 – 18mxx + 81 = 36
diperoleh (1 + m2)x2
x – 18mxx + 45 = 0
x2 + (mxx – 7m – 1)2 = 25 syarat menyinggung:
x² + m²x
² ² – 14m²x²x – 2mxx + 49m² + 14m + 1 = 25 (18m)2 – 4(1 + m2)(45) = 0
324m2 – 180m2 – 180 = 0
(1 + m²)x² – (14m² + 2m)xx + (49m² + 14m – 24) = 0
144m2 = 180
Nilai diskriminan, yaitu
5
D = (14m² + 2m)² – 4 (1 + m²) (49m² + 14m – 24) m2 =
4
D = 196m4 + 56m3 + 4m² – 100m² – 56m m + 96 – 196m4 – 56m3 1
2
m =± 5
D = –96m – 56m + 96 2
Syarat garis menyinggung lingkaran adalah D = 0 sehingga 5 (x – 9)
y=
–96m2 – 56m + 96 = 0 2
atau 12m2 + 7m – 12 = 0
œ 5x 2 y  9 5
7 25 3 7 25 4
m=  atau m = 
24 4 24 3 y= 5 (x – 9)
3 2
• Untuk m = substitusikan pada persamaan (1) diperoleh
4 œ 5x 2 y  9 5
3 3
persamaan garis singgung: y = x – 7. –1 = 3 x 25 Soal Ebtanas 1998
4 4 4 4
atau 4y – 3xx + 25 = 0.
4
• Untuk m = – substitusikan pada persamaan (1)
3
diperoleh persamaan garis singgung:
4 4 4 25
y = – x + 7. – 1 = atau 3yy + 4x – 25 = 0.
3 3 3 3
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = 25 di titik
(7, –1) adalah
l: 4y – 3xx + 25 = 0 dan g: 3y + 4xx – 25 = 0.
2. Misalkan, titik A adalah titik singgung garis l: 4y – 3xx + 25 = 0
dengan lingkaran.

Lingkaran 107
l: 4y – 3xx + 25 = 0 atau l: y = 3 x 25 .
4 4
Substitusi garis l ke persamaan lingkaran x2 + y2 = 25
diperoleh
¤ ´ 9 2 75 625
x2 + ¥¥ 3 x 25 µµ = 25 ™ x2 + x x = 25
¥¦ 4 3 µ¶ 16 8 16
™ 25 x 2 75 x 625 = 25
16 8 16
™ 25x2 – 150xx + 225 = 0
™ x2 – 6xx + 9 = 0
Tantangan ™ (xx – 3)2 = 0
untuk Anda ™ x = 3.
1. Tunjukkan bahwa per- Coba Anda substitusikan x = 3 pada persamaan garis singgung
y = 3 x 25
samaan garis
y + 3x + 10 = 0 adalah 4 4
garis singgung lingkaran
Apakah Anda memperoleh titik singgung A (3, –4)?
x2 + y2 – 8xx + 4y – 20 = 0.
kemudian, tentukan titik Misalkan, titik B adalah titik singgung garis g: 3y + 44xx – 25 = 0
singgungnya. dengan lingkaran
2. Carilah bilangan p yang 4 25
g: 3y + 4xx – 25 = 0 atau g: y = .
mungkin sehingga garis 3 3
x + y + p = 0 adalah garis Substitusi garis g ke persamaan lingkaran x2 + y2 = 25
singgung lingkaran diperoleh
x2 + y2 = 8.
¤ 4 25 ´µ 16 2 200 625
x2 + ¥¥ = 25 ™ x2 + x x = 25
¥¦ 3 3 µµ¶ 9 9 9
™ 25 x 2 200 x 625 = 25
9 9 9
™ 25x2 – 200xx + 400 = 0
™ x2 – 8xx + 16 = 0
™ (xx – 4)2 = 0
™x=4
Coba Anda substitusikan x = 4 pada persamaan garis
singgung
4 25
y =
3 3
Apakah Anda memperoleh titik singgung B(4, 3)?
Jadi, koordinat titik singgung adalah A(–3, 4) dan B(4, 3).
3. Persamaan garis yang melalui titik A(–3, 4) dan B(4, 3)
diperoleh dengan menggunakan rumus persamaan garis
y y1 x x1
 sehingga
y2 y1 x2 x1
y 4 x 3

3 4 4 3
7y – 28 = –xx – 3
x + 7y = 25
Persamaan garis yang menghubungkan titik singgung A dan
B adalah x + 7y = 25.

108 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
3. Persamaan Garis Singgung
dengan Gradien Tertentu
Diketahui, persamaan garis dengan gradien m adalah g:
y = mx + n. Jika titik P terletak pada g dan lingkaran x2 + y2 = r2
maka
x2 + (mxx + n)2 = r2 ™ x2 + m2x2 + 2mnxx + n2 – r2 = 0
™ (m2 + 1)x2 + 2mnxx + (n2 – r2) = 0
Syarat nilai diskriminan adalah D = 0 karena garis
y = mxx + n menyinggung lingkaran. Dengan demikian,
(2mn)2 – 4(m2 + 1) (n2 – r2) = 0
™ 4m2n2 – 4m2n2 + 4m2r2 – 4n2 + 4r2 = 0
™ 4m2r2 – 4n2 + 4r2 = 0
™ 4n2 = 4m2r2 + 4r2
™ n2 = (m2 + 1)r2
™ n = r m 2 1 atau n = – r m 2 1
Substitusikan nilai n ke persamaan garis y = mx + n,
diperoleh y = mx ± r m 2 1 .
Persamaan garis singgung lingkaran L: x2 + y2 = r2 dengan
gradien m adalah
y = mx ± r m 2 1
Anda pun dapat menentukan persamaan garis singgung
lingkaran L: (xx – a)2 + (y – b)2 = r2 untuk gradien m dengan
titik pusat lingkaran T(
T a, b) dan jari-jari r, yaitu

((y – b) = m (x – a) ± r m 2 1
Bersama teman sebangku, buktikan persamaan tersebut,
hasilnya tuliskan dan jelaskan di depan kelas (beberapa
siswa saja).

Contoh 4.8
Carilah persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 = 4
dengan gradien m = –1.
Jawab:
Persamaan garis untuk gradien m = –1 adalah y = (–1) x + n atau
y = –x
– + n. Substitusi persamaan garis ini ke persamaan lingkaran,
diperoleh
– + n)2 = 4 ™ x2 + x2 – 2nxx + n2 = 4
x2 + (–x
™ 2x
2 2 – 2nxx + (n2 – 4) = 0

Lingkaran 109
Nilai diskriminan untuk D = 0 adalah
D = 4n2 – 8(n2 – 4)
™ 0 = –4n2 + 32
™ n2 = 8
™ n = 2 2 atau n = – 2 2
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran adalah g1: y = –x
–x + 2 2
dan g2: y = –x
–x – 2 2 . Coba Anda buat sketsa untuk soal ini.

Contoh 4.9
Carilah persamaan garis singgung pada lingkaran (x (x – 2)2 + (y
( – 3)2 = 8
dengan gradien m = –1.
Jawab:
Persamaan lingkaran ((xx – 2)2 + ((yy – 3)2 = 8 mempunyai jari-jari 2 2 .
Persamaan garis singgung pada lingkaran tersebut adalah
y – b = m (x – a) ± r m 2 1 ™ y – 3 = (–1)(x – 2) ± 2 2
2

1
™ y – 3 = ––xx + 2 ± 4
™ y = –x
–x + 5 ± 4
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah
g1: y = –x
–x + 9 dan
g2: y = –x
–x + 1.

Contoh 4.10
Garis g menghubungkan titik A(5, 0) dan titik B(10 cos θ, 10 sin θ).
Titik P terletak pada AB sehingga AP : PB = 2 : 3. Jika θ berubah
dari 0 sampai 2 P maka titik P bergerak menelusuri suatu lingkaran.
Tentukan persamaan lingkaran tersebut.
Jawab:
Langkah ke-1
Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal.
Diketahui : • garis g menghubungkan A(5, 0) dan B(10 cos θ, 10
sin θ)
• AP : PB = 2 : 3
Ditanyakan : Persamaan kurva.
Langkah ke-2
Menentukan konsep yang akan digunakan dalam menjawab soal.
Pada soal ini, konsep yang digunakan adalah konsep perbandingan,
konsep trigonometri, dan konsep persamaan umum lingkaran.
Langkah ke-3
Menentukan persamaan lingkaran dengan strategi yang telah
diketahui.

110 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A(5, 0) dan B(10 cos θ, 10 sin θ). Titik P pada AB sehingga
AP : PB = 3 : 2
Amati gambar berikut. Y
2 B
OP = OA + AB
5
2
= OA + (OB – OA) P
5 Hal Penting
2 θ
= 3 OA + OB X t MJOHLBSBO
5 5 0 A t KBSJ KBSJ
t garis singgung
Persamaan parameter titik k P adalah
t HSBEJFO
3 2
x= .5+ . 10 cos θ = 3 + 4 cos θ:
5 5
2
y=3.0+ . 10 sin θ = 4 sin θ.
5 5
Dengan demikian, x = 3 + 4 cos θ ™ 4 cos θ = x – 3
y = 4 sin θ ™ 4 sin θ = y
(4 cos θ) + (4 sin θ)2 = ((xx – 3)2 + y2
2

™ 16 (cos2 θ + sin2 θ ) = x2 – 6x 6x + 9 + y2
™ x2 + y2 – 6xx = 7
Jadi, persamaan lingkarannya adalah x2 + y2 –6xx = 7.

Tes Kompetensi Subbab B


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan persamaan garis singgung 3. Tentukan persamaan garis singgung di titik
lingkaran (2,1) terhadap lingkaran x2 + y2 = 1.
a. x2 + y2 = 25 di titik (–4, –3) 4. Carilah persamaan lingkaran yang
b. x2 + y2 – 22x + 8y = 23 di titik (3,–10) menyinggung sumbu-xx dan sumbu-y, dan
c. x2 + y2 = 25 melalui titik (7, 1) pusatnya terletak pada garis 3xx + 5y = 11.
d. (xx – 1)2 + (y – 2)2 di titik (4, –2)
5. Carilah persamaan lingkaran yang
e. x2 + y2 – 4xx + 6y – 12 = 0 dengan
menyinggung garis –3xx + 4y = 10 pada
3
gradien – titik (2, 4) dan pusatnya terletak pada garis
4
x + y = 3.
2. Tentukan gradien garis singgung dengan
ketentuan berikut. 6. Carilah persamaan lingkaran yang
a. Sejajar garis x – y + 2 = 0. me l a l u i t i t i k -t i t i k A (2 , – 1) d a n
b. Tegak lurus garis 2x 2x – y – 5 = 0. B (4, 3) serta menyinggung garis
c. Sejajar dengan garis yang melalui (–2,1) x + 3y = 3.
dan (3,2). 7. Tentukan persamaan garis singgung pada
d. Tegak lurus garis yang melalui (3,4) dan lingkaran x2 + y2 = 25 dengan gradien m = 1.
(–2,–5). 8. Diketahui persamaan lingkaran (x – 3)2
e. Tegak lurus garis yang melalui sumbu + (y + 20)2 = 8. Tentukanlah persamaan
koordinat dan membentuk sudut 45° garis singgung lingkaran tersebut dengan
terhadap sumbu-x
- . gradien m = –1.

Lingkaran 111
Rangkuman
• Persamaan sebuah lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan
berjari jari r adalah x2 + y2 = r2.
• Persamaan sebuah lingkaran yang berpusat di M (a, b) dan
berjari-jari r adalah (x – a)2 + (y – b)2 = r2.
• Persamaan umum lingkaran adalah x2 + y2 + Axx + By + C = 0
Sekarang, lanjutkanlah rangkuman di atas.

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 4,
1. Anda tuliskan materi-materi yang telah dipahami,
2. tuliskan pula materi yang Anda anggap sulit.

Tes Kompetensi Bab 4


A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.
1. Persamaan lingkaran dengan pusat (3,4) dan 4. Persamaan garis singgung pada lingkaran
menyinggung 2x 2 – y + 5 = 0 adalah .... x2 + y2 = 100 di titik (8, –6) menyinggung
a. (xx – 4) + (y – 3)2 = 42
2
lingkaran dengan pusat (4, –8) dan jari-jari
b. (xx – 3)2 + (y – 4)2 = 49 R. Nilai R adalah ....
c. (xx – 3)2 + (y – 4)2 =
49 a. 2 d. 5
5 b. 3 e. 6
d. (xx + 3)2 – (y + 4)2 = 49 c. 4
e. (xx – 3)2 – (y – 4)2 = 42 5. Lingkaran x2 + y2 + 4x + 4y = p akan
2. Diketahui lingkaran L dengan persamaan menyinggung sumbu-xx dan sumbu-y jika
x2 + y2 = 25 dan P(5, 5) maka letak titik P p sama dengan ....
adalah .... a. 8 d. –4
a. di dalam lingkaran L b. 4 e. –8
b. di luar lingkaran L c. 0
c. pada lingkaran L 6. Lingkaran x2 + y2 + 22px = 0 dengan p
d. sejauh 5 satuan dari pusat lingkaran L bilangan real konstan, selalu menyinggung
e. sejauh 5 satuan dari pusat lingkaran L ....
3. Diketahui lingkaran x2 + y2 + 6xx – 8y + a. sumbu-xx saja
21 = 0. Jika M adalah pusat lingkaran b. sumbu-y saja
dan R adalah jari-jari lingkaran tersebut, c. sumbu-xx dan sumbu-y
koordinat titik M dan panjang R berturut- d. garis x = a dan garis x = –a
turut adalah .... e. garis y = 2a dan garis y = –2a
a. (–3, –4) dan 2 d. (–3, –4) dan 3 7. Persamaan lingkaran dengan pusat (2, 1)
b. (3, 4) dan 2 e. (3, 4) dan 3 dan melalui (4, –1) adalah ....
c. (–3, 4) dan 2 a. x2 + y2 – 6xx – 3y = 0
b. x2 + 2y2 –3xx –2y –3 = 0

112 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
c. x2 + y2 – 4xx – 2y – 3 = 0 d. lingkaran menyinggung sumbu-x
d. 2x 2 2 + y2 – 2x2x – 3y –1 = 0 e. lingkaran melalui titik (0,0)
e. 2x 2 2 + y2 – 3xx – 2y + 1= 0 14. Supaya persamaan x2 + y2 + 44xx + 6y – c = 0
8. Jika titik P(0, 3) terletak pada lingkaran menyatakan suatu persamaan lingkaran
x 2 + y 2 = 9, persamaan garis singgung maka c harus memenuhi ....
pada lingkaran di titik P adalah .... a. c > 15 d. c > 13
a. y = –2x 2x – 3 d. x = 0 b. c < 15 e. c < 13
b. y = –x – e. x = –3 c. c > 14
c. y = 3 15. Persamaan garis singgung lingkaran
9. Diketahui lingkaran L dengan persamaan x2 + y2 – 2x
2x – 10y + 17 = 0 di titik (1, 2)
x2 + y2 –2x2x – 4y – 4 = 0 dan garis g dengan adalah ....
persamaan y – x – 1 = 0 maka .... a. x = 1 d. y = 2
a. g tidak memotong L b. x = 2 e. y = x
b. g memotong L di satu titik c. y = 1
c. g memotong L di dua titik 16. Jika garis g: x – 2y = 5 memotong lingkaran
d. g melalui titik pusat L x2 + y2 – 4x + 8y + 10 = 0 di titik A dan
e. g memotong L dan melalui titik B, luas segitiga yang dibentuk oleh A, B,
pusat dan pusat lingkaran adalah.....
10. Persamaan garis singgung lingkaran a. 10 d. 5
x2 + y2 – 2x 2x – 4y – 4 = 0 di titik (0, 5) 1
b. 2 5 e. 2
adalah .... 2
c. 10
a. y = 5x +1 d. y = x + 5
b. y = 3xx – 5 e. y = 5 17. Persamaan lingkaran pada gambar berikut
c. y = 4xx – 3 adalah ....
11. Persamaan lingkaran x2 + y2 – mxx + 7y + 4 = 0 y
menyinggung sumbu-x maka nilai m
adalah ....
a. –16 d. 11 atau 3
3
b. –4 e. 16
c. 4 atau –4
x
12. Diketahui lingkaran x2 + y 2 = p dan garis –44 –22 O
x + y – z = 0. Supaya garis dan lingkaran a. x2 + y2 + 8xx + 6y + 21 = 0
ini berpotongan di dua titik yang berbeda b. x2 + y2 + 8xx + 6y – 21 = 0
maka p harus sama dengan .... c. x2 + y2 + 8xx – 6y + 21 = 0
a. 1 d. 3 d. x2 + y2 – 8x + 6y + 21 = 0
2 e. x2 + y2 – 8xx – 6y + 21 = 0
b. 1 e. 4
18. Diketahui lingkaran dengan persamaan
c. 2
x2 + y2+ Ax + By + C = 0. Lingkaran ini
13. Diketahui lingkaran L dengan persamaan akan menyinggung sumbu-xx di titik (0,0)
x2 + y2 – 22x – 6y + 1 = 0. Pernyataan berikut jika dipenuhi ....
yang benar adalah .... a. A = 0 dan B = 1
a. jari-jari r = 2 2 b. A = 0 dan B = 0
b. titik pusat lingkaran P(–1,3) c. A = 0 dan C = 0
c. lingkaran menyinggung sumbu-y d. A = 0 dan C = 1
e. A = 0 dan C = –1

Lingkaran 113
19. Persamaan lingkaran yang melalui titik-titik a. x2 + y2 – 2x 2x – y + 1 = 0
sudut persegi ABCD berikut adalah .... b. x + y – 2x
2 2
2x + y + 1 = 0
D x–y=1 C c. x2 + y2 + 22xx – y – 1 = 0
d. x2 + y2 – 2x 2x + y + 1 = 0
e. x2 + y2 + 22xx + y + 1 = 0
20. Supaya titik (1, 1) terletak pada lingkaran
x+y=1 x+y=2 x2 + y2 ––px + 2y + 1 = 0, nilai p harus sama
dengan ....
A x–y=0 B a. 1 d. 4
b. 2 e. 3
c. 3

B. Jawablah dengan singkat, tepat dan jelas


1. Carilah persamaan lingkaran yang melalui BF : AB disebut perbandingan nisbah
titik (7, –8) dan (0, 9) dan pusatnya terletak emas. Jika diketahui busur DF memenuhi
pada garis x – 2y = 1. persamaan
2. Gedung Parthenon dibangun 440 SM. x2 + y2 – 138y – 44 = 0, berapa perbandingan
Gedung tersebut dirancang oleh arsitek nisbah emas gedung Parthenon?
Yunani menggunakan perbandingan (Petunjuk: perhitungan dibulatkan sampai
nisbah emas. Perhatikan gambar berikut. satu desimal)
A D E
3. Carilah persamaan garis singgung pada
lingkaran x2 + y2 = 25 yang dapat ditarik
dari titik (7, –1).
4. Carilah persamaan lingkaran yang melalui
B G C F (0, 0), jari-jari 5 dan pusatnya terletak
pada garis x – y = 1.
Pada titik tengah sisi persegi ABCD
dibuat busur lingkaran dengan pusat 5. Berapakah jarak terdekat dari titik (–7, 2)
G dan jari-jari GD. Lingkaran tersebut ke lingkaran dengan persamaan
memotong perpanjangan BCC di F. Nisbah x2 + y2 + 10xx + 14y – 151 = 0?

114 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Semesterr 1
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.
1. Rataan hitung dari data berikut adalah .... 6. Jika terdapat 19 orang yang akan men-
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 duduki 19 kursi, banyaknya susunan yang
dapat terjadi
r adalah ....
Frekuensi 1 2 1 3 1 1 2 1 2 1
a. 16. 17. 18 ! d. 18. 17!
a. 4,5 d. 6 b. 2 ! 18 ! e. 18. 17. 16!
b. 5,0 e. 6,5 c. 19. 18 !
c. 5,5 7. C125 = ....
2. Jika sebuah dadu dan sekeping uang a. 792 d. 2852
logam ditos satu kali maka peluang tidak b. 804 e. 4256
muncul angka dan mata dadu bukan 4 c. 1400
adalah .... 8. Tabel berikut memperlihatkan suatu
11
a. 2 d. pengukuran. Jika rata-rata tersebut sama
3 12 dengan 3 maka harga p adalah ....
5 1 5 3 1 10
b. e. xi
12 3
7 fi 2 3 p 2
c.
12 a. 1 d. 8
3. Di suatu kelas terdapat 12 laki-laki dan 4 b. 4 e. 9
perempuan. Jika tiga orang dipilih secara c. 6
acak, peluang yang terpilih semuanya laki-
9. Simpangan baku dari data 1, 5, 4, 2, 6, 2,
laki adalah ....
1
1, 1, 5, 3 adalah ....
11
a. d. a. 1,6 d. 2,3
55 5
11 b. 1,9 e. 2,4
1
b. e. c. 2,1
3 28
1 10. Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang
c. dilempar undi satu kali secara bersamaan,
4
peluang untuk memperoleh GAMBAR
10 !
4. = .... pada mata uang dan bilangan ganjil pada
3! 3! 4 !
dadu adalah ....
a. 3200 d. 4000 1 1
b. 3400 e. 4200 a. d.
12 3
c. 3800
1 1
b. e.
5.
n ! = .... 6 2
n ! c.
1
a. n(n – 1) 4
b. n² 11. 2 sin 45° cos 15° = ....
c. n(n + 1) a. – 1 3 + 1 d.
1
d. n(n + 1)(n + 2) 2 2
 3 1
e. (n – 1)n(n + 1) 1
b. –  3 1 e. 1 3
2 2
1
c. 3+1
2

Tes Kompetensi Semester 1 115


5 tan 140∞ tan 70∞
12. Jika sin A = dikuadran II maka 17. = ....
3 1 - tan140
tan ∞ tan 70∞
1
cos A = ....
2 a. – 3 d. 3

a. 5 26 3 3 3
b. e.
26 3 3
26 3
b. c.
26 1 3
5
c.
26 18. cos4 50° – sin4 50° = ....
5 a. cos 100° d. 1
d.
12 b. sin 100° e. –1
26 c. 0
e.
5
13. Jika cot 2θ = – 5 , 2θ di kuadran II maka 19. Himpunan penyelesaian dari sin θ cos θ = 1
12 4
cos θ = .... dengan 0 ≤ θ ≤ 360º adalah ....
3 2 a. {30°, 150°}
a. d.
13 3 b. {30°, 150°, 210°, 330°}
2 4 c. {15°, 75}
b. e.
13 13 d. {15°, 75°, 195°, 225°}
3 e. {60°, 300°}
c.
2 20. Dalam sebuah kantong terdapat 11
kelereng merah dan 7 kelereng putih. Dua
14. Amplitudo fungsi 3 cos x adalah ....
kelereng diambil sekaligus secara acak.
a. 3 d. 2 3 Peluang terambilnya dua kelereng merah
3 1 adalah ....
b. 3 +1 e.
1
c. 2
2
a. 1 d.
4 2
15. Jika tan θ = 3 dan θ di kuadran II, nilai b.
5
e.
10
4 18 18
cos 2θ – sin (90º + θ) adalah ....
11
7 27 c.
a. d. 36
25 25 21. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi
25
b. e. 27 dari berat badan sekelompok siswa SMA.
7 5 Median dari data ini adalah ....
27 Berat Badan Frekuensi
c.
25 41 – 45 2
16. Jika cos 24° = p maka cos 48° = .... 46 – 50 6
51 – 55 15
a. 2p 1 p2 d. 22p2 – 1 56 – 60 11
p 61 – 65 6
b. 22p2 + 1 e.
1 p2
c. 2
2p a. 53,50 kg d. 55,40 kg
b. 54,50 kg e. 55,50 kg
c. 55,30 kg

116 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
22. Simpangan baku dari data 5, 7, 3, 4, 6, 8, a. 8 d. 18
2, 5 adalah .... b. 12 e. 24
a. 1 d. 2,5 c. 16
b. 1,5 e. 3 27. Dua buah dadu bermata enam ditos satu
c. 2
kali secara bersamaan. Peluang munculnya
23. Empat buah buku disusun dalam satu rak jumlah mata dadu 5 atau mata dadu 10
buku. Banyaknya cara untuk menyusun adalah ....
keempat buku tersebut agar salah satu 8
buku selalu diletakkan paling tepi ada ... a. 11 d.
36 36
cara.
10 7
a. 4 d. 12 b. e.
36 36
b. 6 e. 24
9
c. 8 c.
36
24. Sebuah kantong berisi 11 bola yang ter- 28. Modus dari berat badan pada tabel berikut
diri atas 5 bola kuning dan 6 bola hijau. adalah ....
Jika diambil 2 bola sekaligus, peluang ter-
Berat Badan Frekuensi
ambilnya 2 bola berwarna hijau adalah ....
50 – 52 5
2 6
a. d. 53 – 55 17
11 11 56 – 58 14
3 59 – 61 10
b. e. 3 62 – 64 4
11 5
c.
1 a. 55,5 kg d. 53,9 kg
3 b. 54,9 kg e. 52,5 kg
25. Simpangan kuartil dari data berikut adalah c. 54,7 kg
.... 29. Simpangan kuartil dari data 3, 8, 2, 7, 7,
Nilai Frekuensi 10, 2, 9, 5, 4, 4, 6, 4, 7, 5, 7 adalah ....
1 – 10 2 a. 5,5 d. 1,5
11 – 20 4 b. 3 e. 1
21 – 30 25 c. 2
31 – 40 47
41 – 50 17 30. Ada 4 jalan yang menghubungkan kota
51 – 60 5 A dengan kota B dan ada 6 jalan yang
menghubungkan kota B dengan kota
a. 1,2 d. 4,8
C. Banyaknya perjalanan yang dapat
b. 2,5 e. 5,9
ditempuh dari kota A ke kota C melalui B
c. 3,4
adalah ....
26. Diketahui empat angka 4, 5, 6, dan 7. a. 10 d. 30
Banyaknya cara untuk menyusun bilangan- b. 20 e. 36
bilangan yang terdiri atas empat angka
c. 24
dengan syarat bahwa bilangan-bilangan
itu tidak mempunyai angka yang sama
adalah ... cara.

Tes Kompetensi Semester 1 117


B. Jawablah dengan singkat, tepat dan jelas.

1. Hitunglah mean, modus, dan median dari 4. Diketahui x = cos p + sin p dan
data-data berikut. y = cos p – sin p
a. 4, 6, 7, 3, 4, 5, 6, 8, 5, 5 a. Tentukan x2 + y2.
b. 16, 15, 12, 11, 15, 17, 10 b. Tunjukkan bahwa x2 – y2 = 2 sin 22p.
c. 52, 70, 62, 46, 50, 65, 55, 78 5. Diketaui persamaan lingkaran x2 + y2 – 4x
d. 5, 2; 3, 5; 4, 1; 7, 3; 6, 6; 9, 1 + 2y + c = 0 melalui titik A(5, –1).
2. Hitung n dari persamaan berikut. a. Tentukan jari-jari lingkaran.
a. 5 p(n, 3) = 4 p(n + 1,3) b. Tentukan pusat lingkaran.
b. p(n, 5) = 18 p(n – 2,4)
c. c(n, 13) = c(n , 11)
3. Sebuah kantong berisi 9 kelereng biru, 6
kelereng kuning, dan 4 kelereng merah.
Sebuah kelereng diambil secara acak
dari kantong. Tentukan peluang terambil
kelereng biru atau kuning.

118 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 5
.gr
w.i n
w
r: w
be
Su m

Suku Banyak
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan
konsep, sifat, dan aturan fungsi komposisi dalam pemecahan
masalah; menggunakan konsep, sifat, dan aturan fungsi invers
dalam pemecahan masalah.

A. Pengertian Suku
misalnya fungsi y = x2 – 1. Fungsi y = x2 – 1 merupakan Banyak
fungsi suku banyak. Pada bab ini konsep, tersebut akan B. Menentukan Nilai
dikembangkan sehingga Anda akan mempelajari bagaimana Suku Banyak
C. Pembagian Suku
menjabarkan suku banyak menjadi perkalian beberapa suku
Banyak
banyak. Cara menjabarkan suku banyak tersebut akan Anda
D. Teorema Sisa
pelajari pada bab ini. Salah satu manfaat mempelajari bab E. Teorema Faktor
ini untuk menyelesaikan masalah berikut.
Hubungan antara jarak yang ditempuh x(t) dan waktu yang
dibutuhkan (t) untuk gerak sebuah mobil dinyatakan oleh
x(t) = 48tt2 – 3t. Dalam hal ini, x(t) dalam meter dan t dalam
menit. Dengan menggunakan konsep suku banyak, Anda
dapat menghitung jarak mobil setelah bergerak 5 menit.

119
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.
Suku Banyak

meliputi

Bentuk Umum Nilai Pembagian Teorema Teorema


Suku Banyak Sisa Faktor
dapat
ditulis dicari digunakan
dengan
P(x) = an xn + an–1 xn–1
+ an–2 xn–2 + ... oleh Menyelesaikan
+ a2 x2 + a1 x + a0 Persamaan Suku
Banyak

Substitusi Skema

x–k ax + b ax2 + bx + c

cara cara cara

Pembagian Pembagian Pembagian


Horner Horner Horner
Biasa Biasa Biasa

syarat

Dapat
Difaktorkan

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Tentukan penyelesaian persamaan kuadrat 3. Selesaikan soal berikut dengan meng-
berikut dengan cara pemfaktoran dan gunakan cara pembagian bersusun.
menggunakan rumus abc. Jelaskan pula langkah-langkah yang Anda
a. x2 – 6xx + 8 = 0 lakukan pada pembagian ini.
a. 18) 272 b. 26) 479
b. 2x 2 2 – 4 = 3x
2. Diketahui fungsi kuadrat .
4. Hitunglah (xx – 3)(x +1)(x + 2).
Tentukan nilai f  f  , f a , dan
¤1´ 2 + 3)(3x3 – x2 + 5x –1).
5. Hitunglah (2x
f ¥¥ µµµ .
¥¦ x ¶

120 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Pengertian Suku Banyak
1. Suku Banyak, Derajat Suku Banyak,
Koefisien Suku Banyak, dan Suku Tetap
Anda telah memahami bahwa grafik y = (x ( + 2)2 diperoleh y = (x + 2)2 y y = x2
2
dengan cara menggeser grafik y = x sejauh 2 satuan ke kiri,
seperti diperlihatkan pada Gambar 5.1.
Adapun grafik y = (x – 1)3 diperoleh dari grafik y = x3 4
dengan cara menggeser grafik dari y = x3 sejauh 1 satuan ke
kanan seperti diperlihatkan pada Gambar 5.2.
Amati keempat persamaan berikut. –2 0 x
y = x2
y = (x + 2)2 = x2 + 4x + 4
y = x3
y = (x – 1)3 = x3 – 3x2 + 3x – 1 Gambar 5.1
Ruas kanan keempat persamaan itu merupakan suku
y
banyak dalam peubah (variabel) x. Suku banyak x3 – 3x2 + y = (x –1)3
3x – 1 terdiri atas empat suku, yaitu suku ke-1 adalah x3,
suku ke-2 adalah –3x2, suku ke-3 adalah 3x, dan suku ke-4
adalah –1.
Derajat suatu suku banyak ditentukan oleh pangkat
tertinggi dari variabel pada suku banyak tersebut. Jadi, derajat 1 x
dari suku banyak x3 – 3x2 + 3x – 1 adalah 3. Koefisien suku –1
banyak dari x3, x2, dan x berturut-turut adalah 1, –3, dan 3.
Adapun –1 dinamakan suku tetap (konstanta).
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan suku y = x3
banyak berderajat n? Cobalah nyatakan suku banyak derajat Gambar 5.2
n secara umum.
Secara umum, suku banyak dalam peubah x berderajat
n ditulis sebagai berikut.

P(x)
( = anxn + an–1xn–1 + an–2
–2
xn––2 + … + a2x2 + a1x + a0
Cara penyusunan suku banyak berdasarkan pangkat x
yang berkurang dengan an, an–1, … , a1 adalah koefisien-
koefisien suku banyakk yang merupakan konstanta real
dan an ≠ 0.
a0 = suku tetap yang merupakan konstanta real
n = derajat suku banyak dan n adalah bilanga cacah

Suku Banyak 121


Ingatlah 2. Penjumlahan, Pengurangan,
Misalkan, f(x) suku banyak dan Perkalian Suku Banyak
berderajat m dan g(x) suku
banyak berderajat n, Diketahui, f(x) = –3x3 – x2 + 22xx dan g(x) = x8 +2x 2 5 – 15x2
t f(x) + g(x) adalah suku + 6xx + 4.
banyak yang derajatnya
adalah maksimum m • Penjumlahan suku banyak f( f x) dengan g(x) adalah
atau n. f( ( )= (–3x3 – x2 + 22x) + ((x8 + 22x5 – 15x2 + 66xx + 4)
f(x) + g(x
t f(x) – g(x) = f(x) + (–g(x)) = x8 + 22x5 – 3x3 – 16x2 + 8x + 4
adalah suku banyak
berderajat maksimum m
• Pengurangan suku banyak f( f x) dengan suku banyak g(x)
atau n. adalah
t f(x) × g(x) adalah suku f x) – g(x) = f(
f( f x) + (–g(x))
banyak berderajat tepat = (–3x3 – x2 + 22x) + (–x8 – 2x2 5 + 15x2– 6x
6 – 4)
sama dengan 8 5 3 2
(m + n). = –x
– – 2x 2 – 3x + 14x – 4xx – 4
• Perkalian suku banyak f( f x) dengan suku banyak g(x)
adalah
( ) = (–3x3 – x2 + 22x) (x8 + 22x5 – 15x2 + 6xx + 4)
f(x) × g(x
f(
= –3x11 – 6x8 + 45x5 – 18x4 – 12x 2 3 – x10 – 2x
2 7+
4 3 2 9 6 3 2
15xx – 6x
6x – 4x
4x + 2x + 4x 4x – 30x
0x + 12x2x + 8x
= –3x11 – x10 + 22x9 –6x8 –2x 2 7 + 4x6 + 45x5 –
3x4 – 48x3
Cobalah Anda tentukan g (x) – f( f x) dan g(x) × f(
f x).
Apakah f( f x) – g(x) = g(x) – f(f x)?
Apakah f( f x) × g(x) = g(x) × f(f x)?
Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri, kemudian bacakan
di depan kelas.
Contoh 5.1
Diketahui suku banyak f(x) dan g(x) sebagai berikut.
f(x) = 2x4 – 3x2 + 5x – 6
g(x) = 2x2 – 7x + 10
Tentukan
a. f(x) + g(x) b. f(x) – g(x)
c. f(x) × g(x)
Jawab:
a. f(x) + g(x) = (2x4 – 3x2 + 5x – 6) + (2x2 – 7x + 10)
= x4 –2 x2 – 2x + 4
b. f(x) – g(x) = (2x4 – 3x2 + 5x – 6) – (2x2 – 7x + 10)
= x4 –2 5x2 + 12x – 16
c. f(x) × g(x) = (2x4 – 3x2 + 5x – 6) – (2x2 – 7x + 10)
= 2x4(2x2 – 7x + 10) – 3x2(2x2 – 7x + 10)
+ x(2x 5 2 – 7x + 10) – 6(2x2 – 7x + 10)
= 4x – 14x5 + 20x4 – 6x4 + 21x3 – 30x2 + 10x3
6

– x235 + 50x – 12x2 + 42x – 60


= 4x – 14x5 + 14x4 + 31x3 – 77x2 + 92x – 60
6

122 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Diketahui suku banyak 2. Diketahui f( 2 3, g(x) = 3x2 – 5x, dan
f x) = –2x
3x4 – 2x3 +4x2 – 7x + 15. h(x) = 4 – 3x. Hitunglah:
Tentukanlah: a. f(f x) . g(x)
a. derajat suku banyak b. f(f x) .
b. koefisien x
c. koefisien x2 c. f x) .
f(
d. koefisien x3 d.
e. koefisien x4
e.
f. suku tetap

B. Menentukan Nilai Suku Banyak


1. Cara Substitusi
¤1´
Anda dapat menentukan nilai g(x) = sin ¥¥¥ µµµ untuk
¦x¶
¤2´ ¤ 2 ´µ Tokoh
x = ¥¥¥ µµµ dan x = ¥¥ µ, yaitu
¥¦ 2P µ¶ Matematika
¦P¶
¤2´ ¤ 1 ´µ ¤ P ´µ
g ¥¥¥ µµµ = sin ¥¥ = sin ¥¥ µ = 1
¦P¶ ¥¦ 2 / P µµ¶ ¥¦ 2 µ¶
¤ 2 ´µ ¤ 1 ´µ
g ¥¥¥ µ = sin ¥¥
¥¦ 2 / 2 P µµ¶ = sin π = 0.
¦ 2P µ¶
Akan tetapi, Anda akan mengalami kesulitan jika harus
1 1
menentukan g(π)π = sin karena bukan merupakan sudut
istimewa. P P
Lain halnya dengan fungsi suku banyak, berapa pun nilai Girolarmo Cardano
yang diberikan pada peubahnya, Anda dengan mudah dapat (1501–1576)
menentukan nilai suku banyak itu. Girolarmo Cardano
menerbitkan solusi
Diketahui, suku banyak P(x) = 3x4 – 2x 2 2 + 5xx – 6 maka persamaan kubik (suku
• untuk x = 1, diperoleh P(1) = 3(1)4 – 2(1)2 + 5(1) – 6 = 0 banyak berderajat tiga) dalam
• untuk x = –1, diperoleh P(–1) = –10 buku yang berjudul Ars
Magna (1545).
• untuk x = 0, diperoleh = –6
Sumber: Ensiklopedi Matematika
• untuk x + 2 = 0 atau x = –2, diperoleh P(–2) = 24 dan Peradaban Manusia, 2002
• untuk x – 2 = 0 atau x = 2, diperoleh P(2) = 44
Kemudian, misalkan suku banyak P(x ( ) = 5x3 + 4x
4 2 – 3xx – 2
maka
• untuk x = k + 1, diperoleh
P(kk + 1) = 5 (k + 1)3 + 4 (kk + 1)2 – 3 (kk + 1) – 2
= 5 k3 + 19k2 + 20kk + 4

Suku Banyak 123


• untuk x = k – 1, diperoleh
P(k – 1) = 5 (k – 1)3 + 4 (k – 1)2 – 3 (k – 1) – 2
= 5k3 – 11k2 + 4k
• untuk x = –k
P(–k) = –5k3 + 4k2 + 3k – 2
• untuk x = –k + 1, diperoleh
P(–k + 1) = –5k3 + 19k2 – 20k + 4
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga rumus
menentukan nilai suku banyak? Cobalah nyatakan rumus
tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah
Anda pelajari tersebut memperjelas ketentuan berikut.
Nilai suku banyak P(x) = anxn + an–1xn–1 + an–2xn–2 + ...
+ a2x2 + a1x + a0, untuk x = k di mana k suatu bilangan
real adalah:
P(k) = ankn + an–1kn–1 + an–2kn–2 + ... + a2k2 + a1k + a0

2. Cara Skema
Untuk menentukan nilai dari suatu suku banyak dengan
nilai tertentu bagi peubahnya akan lebih mudah jika Anda
menggunakan cara skema dibandingkan dengan cara
substitusi. Agar lebih jelas, pelajari uraian berikut.
Diketahui, P(x) = 3x4 + 2x 2 2 – 5x + 6
P(x) dapat pula disusun sebagai berikut.
P(x) = 3x4 + 2x 2 2 – 5x + 6
= 3x4 + 0x3 + 2x2 2 – 5x + 6
3 2
= (3x + 0x + 2x 2 – 5) x + 6
2
= [(3x + 0x + 2) x – 5] x + 6
= [[(3x + 0 )x + 2] x – 5] x + 6 …(1)
Jika nilai x = 2 disubstitusikan pada persamaan (1) maka
P(2) secara bertahap diperoleh sebagai berikut.
P(x) = [[(3x + 0)x + 2] x – 5]x + 6
P(2) = [[(3 2 + 0)2 + 2]2 – 5]2 + 6 = [(6 2 + 2)2 – 5]2 + 6
= (14 2 – 5) 2 + 6 = 23 2 + 6 = 52
Mari menganalisis proses pada perhitungan tersebut.
• Langkah ke-1 menghitung 3 2 + 0 = 6
• Langkah ke-2 menghitung 6 2 + 2 = 14
• Langkah ke-3 menghitung 14 2 – 5 = 23
• Langkah ke-4 menghitung 23 2 + 6 = 52
Langkah-langkah itu dapat disajikan dalam bagan
(skema) sebagai berikut.

124 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Perhitungan untuk memperoleh P(2) dapat disajikan Tantangan
melalui skema berikut. Namun, amatilah bahwa ada dua untuk Anda
operasi dalam proses ini, yaitu perkalian dan penjumlahan. Apakah fungsi-fungsi berikut
• Nilai x = 2 dituliskan pada baris pertama skema, merupakan fungsi polinom
atau bukan? Sebutkan
kemudian diikuti oleh koefisien setiap suku dari pangkat alasannya.
tertinggi ke terendah dan suku tetap. (x) = 3x3 – 2
a. P(x
• Operasi aljabar pada skema tersebut adalah perkalian b. P(x
(x) = 0
dan penjumlahan. 1
c. P(x
(x) = 2
2
• Tanda panah menyatakan “kalikan dengan nilai x = 2”.
d. P(x
(x) = 10
x 1
x=2 3 0 2 –5 6 e. P(x
(x) = 2
x 1

3(2) 6(2) 14(2) 23(2)


3 6 14 233 52 P(2)

Secara umum, perhitungan nilai suku banyak


P(x) = anxn + an–1xn-1 + an–22xn–2 + .... + a2x2 + a1x + a0
untuk x = k menggunakan cara skema, diperlihatkan pada
Gambar 5.3.
dengan:
An = an
An – 1 = An(k) + an – 1
An – 2 = An–1(k) + an – 2
. .
. .
. .
A2 = A3(k) + a2
A1 = A2(k) + a1
A0 = A1(k) + a0

x=k an an–1 an–2 ... a2 a0 a0 Gambar 5.3


Skema proses perhitungan P(k).
k

An(k) An–1(k) A3(k) A2(k) A1(k)


An An–1 An–2 ... A2 A1 A0 P(k)

Cara menghitung nilai suku banyak dengan menggunakan


skema ini merupakan dasar untuk melakukan pembagian suku
banyak dengan cara Horner (W. G. Horner 1786–1837).
Contoh 5.2
1. Hitunglah nilai f( f x) = 2x4 – 4x3 + 4x – 2 untuk x = –6
menggunakan cara skema.
2. Suku banyak f( f x) = 22x5 – 3x4 + 22x3 – pxx + 10, untuk x = 2
adalah ff(2) = 38. Berapakah nilai p?

Suku Banyak 125


Jawab:
1. 2 –4 0 4 –2

+ + + +

2(–6) –16 (–6) 96 (–6) –572 (–6)

2 –16 96 –572 3.430

Jadi, ff(–6) = 3.430.


2 –3 2 0 –p 10
2.
+ + + + +

2(2) 1(2) 4(2) 8(2) 32 – 2p


2

2 1 4 8 16 – p 4 2– 2p
2
f = 38
f(2)
ff(2) = 42 – 2p
™ 38 = 42 – 22p
™ 2p
2 =4
™p=2

Tes Kompetensi Subbab B


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan nilai p jika diketahui suku Banyak Buku (x) Biaya (C)
banyak f( f x) dan nilai f(
f x) sebagai berikut.
0 100
a. f(f x) = 3x5 + 6x4 – px3 + 10x – 5 dan
ff(–2) = 39 5 128,1
b. f( f x) = x7 – px5 + 22x4 + px3 – 22x + 1 dan 10 144
ff(–2) = 5 13 153,5
2. Hubungan antara jarak yang ditempuh 17 161,2
x(t) dan waktu yang dibutuhkan (t) untuk 18 162,6
gerak sebuah mobil dinyatakan oleh x(t)
20 166,3
= 48tt2 – 3t. Dalam hal ini x(t) dalam meter
dan t dalam menit. 23 178,9
a. Tentukanlah: x(2) 25 190,2
b. Hitunglah jarak mobil setelah bergerak 27 221,8
5 menit dihitung dari titik asal.
a. Carilah selisih biaya mencetak 10.000
3. Jika suku banyak 2x3 – 9x2 – 8x + 11 buku dan 13.000 buku.
= (Axx + B) (xx – 5) (x – 1) + C, tentukan b. Data tersebut dapat dimodelkan oleh
nilai A, B, dan C. fungsi
5x2 4 x 3 A Bx C C(x) = 0,015x3 – 0,595x2 + 9,15x
4. Jika  ,
x3 2 x 2 5 x 6 x 3  x 1  x 2 + 98,43
tentukan nilai A, B, dan C.
Dengan menggunakan fungsi ini,
5. Data berikut menampilkan biaya (C) per prediksikan biaya mencetak 22.000
minggu untuk mencetak buku sebanyak x buku per minggu.
buah (dalam ribuan).

126 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
C. Pembagian Suku Banyak
1. Pengertian Pembagi, Hasil Bagi,
dan Sisa Pembagian
Masih ingatkah Anda dengan pembagian bersusun pada Informasi
bilangan bulat? Jika ya, coba tentukan pembagian 156 oleh untuk Anda
8. Proses pembagian suku banyak pun mempunyai proses
Informations
yang hampir sama dengan pembagian bilangan bulat. Untuk
for You
mengetahui hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak, Anda
Ada beberapa lambang
perlu menguraikan suku banyak menjadi perkalian beberapa yang digunakan untuk
suku banyak. Agar lebih jelasnya, pelajari uraian berikut. pembagian. Lambang yang
Amati perkalian-perkalian berikut. paling umum digunakan
adalah seperti tanda kurung
a. (x + 1)(xx + 2)(2 2x – 3) = (x2 + 3xx + 2)(22x – 3)
dengan garis horizontal pada
= 22x3 + 3x2 – 5xx – 6
b. (x – 1)(x3 – 3) = x4 – x3 – 3xx + 3 bagian atasnya ) . Tanda
kurung diperkenalkan pada
Amatilah proses perkalian tersebut dengan saksama. Dari awal tahun 1500. Beberapa
perkalian ((xx + 1)( x + 2)(2x – 3), dihasilkan suatu suku waktu kemudian, tanda garis
banyak 2x3 + 3x2 – 5x – 6. Dengan kata lain, jika diberikan horizontal ditambahkan.
Adapun lambang “ : “
atau diketahui suatu suku banyak, dapatlah suku banyak itu (disebut obelus) kali pertama
difaktorkan. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah digunakan sebagai pembagi
melakukan pembagian terhadap suatu suku banyak. sekitar tahun 1650. Lambang
tersebut diperkenalkan oleh
Diketahui, P(x) = x3 – 7x2 + 44xx + 50 adalah suku banyak Matematikawan Inggris, John
berderajat 3. Pell.
Pembagian P(x ( ) oleh x – 3 dengan cara pembagian biasa There are several different
adalah sebagai berikut. symbol names used or
x2 4x 8 associated with division. The

)
– most common looks like a close
3 2
x 3 x 7 x 4 x 50 parenthesis with a horizontal bar
x3 3x 2 extending to the right at the top .
– The parenthesis was introduced
2
4 4x in the early 1500’s and over time
2 the bar was added, but when
4
112 x
– it first occurred is unclear. The
8 50 symbol “÷” is called an obelus,
8 24 and was first used for a division

symbol around 1650. The
26
invention is often credited to
Coba Anda jelaskan langkah-langkah yang dilakukan British Mathematician John Pell.
dalam pembagian tersebut. ((x – 3) adalah pembagi dari P(x), Sumber: www.DrMath.com
sedangkan hasil bagi dari P(x) adalah x2 – 4x 4x – 8 dan sisa
pembagiannya adalah 26.
Jadi, (x3 – 7x2 + 4xx + 50) : (x – 3) = x2 – 4xx – 8 dengan
sisa 26. Akibatnya, suku banyak P(x) dapat ditulis sebagai
x3 – 7x2 + 4xx + 50 = (x – 3 ) (x2 – 4xx – 8) + 26 atau
P(x) = (xx – 3) × H(
H x) + sisa … (i),

Suku Banyak 127


dengan H H(x) = x2 – 4xx – 8 dan sisa = 26.
Jika nilai x = 3 disubstitusikan pada persamaan (i),
diperoleh
P(3) = (3 – 3 ) × H H(3) + sisa = 0 × H H(3) + sisa = sisa
Jadi, sisa pembagian oleh (xx – 3) terhadap P(x) adalah
P(3).
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga bentuk
umum pembagian suku banyak? Cobalah nyatakan bentuk
tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep pembagian
suku banyak yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas
ketentuan berikut.
Sisa pembagian oleh (x – k) terhadap
P(x) = anxn + an–1xn–1 + an–2xn–2 + .... + a2x2 + a1x + a0
adalah P(k) atau P(x (x – k)
( ) = (x k H(x ( ) + sisa dengan sisa =
P(k).
k

Soal Terbuka Contoh 5.3


Jelaskan dengan kata-kata Tentukan sisa pembagian untuk suku banyak (3x4 + 22x2 + 5xx – 1)
Anda sendiri cara pembagian : (xx – 1).
suatu suku banyak P(x
(x) oleh Jawab:
(x – k) dengan menggunakan
(x Sisa = P(1) = 3.14 + 2.12 + 5.1 – 1 = 9.
cara Horner.

2. Pembagian Suku Banyak dengan Cara


Horner
(x – k)
a. Pembagian Suku Banyak dengan (x
Anda telah mengetahui P(x) = anxn + an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2
+ … + a2x2 + a1x + a0 dibagi (xx – k) hasil baginya adalah H( H x)
dan sisanya P(k). Secara matematis, ditulis P(x ( ) = ((x – k)H(
H(x)
+ sisa, dengan sisa = A0 = P(k).
Diketahui P(x) = a3x3 + a2 x2 + a1x + a0 dan (xx – k) adalah
pembagi P(x). Oleh karena P(x) berderajat 3 dan (x – k)
berderajat 1 maka derajat H( H x) adalah (3 – 1) = 2 dan derajat
sisa adalah (1 – 1) = 0.
H(x) = b2x2 + b1x + b0 dan sisa = Ao maka suku
Diketahui, H(
banyak P(x) dapat ditulis
a3x3 + a2x2 + a1x + a0= (x – k)(b2x2 + b1x + b0) + A0
a3x3 + a2x2 + a1x+ a0= b2x3 + (b1 – b2k)
k)x2 + (bb0 – b1k)
k)x + (A0 – b0k)
k

nilai koefisien sama

128 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Berdasarkan kesamaan suku banyak tersebut (pada
kedua ruas), Anda dapat menentukan nilai b2, b1, b0, dan A0
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
• Langkah ke-1: b2 = a3
• Langkah ke-2: b1 – b2k = a2 l b1 = a2 + b2k = a2 + a3k
• Langkah ke-3: b0 – b1k = a1 l b0 = a1 +b1k = a1 +(a2 + a3k)kk
= a1 + a2k + a3k2
• Langkah ke-4: A0 – b0k = a0 l A0 = a0 + b0k
= a0 + (a1 + a2k + a3k2)k
= a0 + a1k + a2k2 + a3k3.
Proses perhitungan nilai b2, b1, b0, dan A0 dapat disajikan
dalam skema berikut.
x=k a3 a2 a1 a0

+ + +

a3k (a2+a3k)k (a1+a2k+a3k2)k

a3 a2+a3k a1+a2k+a3k2 a0+a1k+a2k2 +a3k3


m m m m
b2 b1 b0 A0

Contoh 5.4
1. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari
(4x3 – 10x2 + 14xx – 15) : (x –5) menggunakan cara Horner.
2. Jika fungsi suku banyak P(x) = 6x5 + 41x4 + 97x3 + px2 + 41x
+ 6 habis dibagi dengan (xx – 3), tentukan nilai p.
Jawab:
1. x = 5 4 –10 14 –15

+ + +

20 50 3 0
320

4 10 64 305
4 3 – 10x2 + 14xx – 15) oleh (x –5) adalah
Jadi, hasil bagi dari (4x
2
4x + 10x + 64 dan sisanya adalah 305.
2. x=3 6 41 97 p 41 6

+ + + + +

18 177 822 2.466 + 3p


3 7.521+ 99p

6 59 274 822 + p 2.507+ 3p


3 7.527+ 9p
9
5 4 3 2
P  x  6xx 41x 97 x px 41x 6 habis dibagi dengan
(xx – 3) maka sisa pembagiannya sama dengan nol sehingga
7.527 + 99p = 0

Suku Banyak 129


™ 99p = –7.527
1
™ p  836
3

b. Pembagian Suku Banyak dengan (axx + b)


Untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku
banyak (x3 – 22x2 + 3xx – 5) : (22x + 3), terlebih dahulu Anda
3
harus menuliskan bentuk (2x 2x + 3) menjadi 2(x + ).
2
Dengan demikian,
3
(x3 – 2x
2 2 + 3xx – 5) : (2
2x + 3) = (x3 – 2x
2 2 + 3xx – 5) : 2(x + ).
2
3
Dengan menggunakan cara Horner untuk x = – ,
2
diperoleh skema sebagai berikut.
3
x=– –5
2 1 –2 3
Ingatlah
Dari contoh tersebut, jika ¤ 3 ´ ¤ 7 ´µ¤ 3 ´µ ¤ 33 ´µ¤ 3 ´µ
pembagian suku banyak 1¥¥¥ µµµ ¥¥ µ¥¥ µ
¥¦ 2 µ¶¥¦ 2 µ¶
¥¥ µ¥¥ µ
¥¦ 4 µ¶¥¦ 2 µ¶
¦ 2 ¶
menghasilkan sisa sama
dengan nol, dikatakan P(x)
1 7 33 139
habis dibagi oleh (xx – k) dan
(xx – k) disebut faktor dari P(x
(x). 2 4 8
=b2 =b1 =b0 =A0 = sisa
7
2 33
x x
Jadi, H(
H x) = 2 4  1  4 x 2 14 x 33 dan
1 2 8
A0 =  139 .
8
Pembagian suatu suku banyak oleh (axx + b) dinyatakan
sebagai berikut.
b
Diketahui, k = – maka bentuk (x – k) dapat dinyatakan
sebagai a
§ ¤ b ´· §¤ b ´·
x – k = ¨ x ¥¥¥ µµµ¸  ¨¥¥ x µµµ¸
¨© ¦ a ¶¸¹ ¨©¦ a ¶¸¹
b
Pembagian suku banyak P(x) oleh (xx + ) memberikan
hubungan berikut. a
b
P(x) = (xx + ) H( H x) + sisa
1 a
= (axx + b) H( H x) + sisa
a
§ H  x ·
= (axx + b) ¨¨ ¸ + sisa
¸
....(*)
© a ¹

130 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Persamaan (*) merupakan suku banyak P(x) dibagi
(ax + b) memberikan hasil bagi H(H x) dan sisa pembagian.
Nilai sisa dan koefisien-koefisien H
H(x) ditentukan dengan
b
cara pembagian Horner untuk x = – .
a
Ingatlah
Contoh 5.5
Dari Contoh 5.4 No. 2
Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari diperoleh sisa pembagian
adalah nol. Dikatakan suku
(4x3 – 10x2 + 14xx – 15) : (2
2x – 5) menggunakan cara Horner.
banyak P(x
(x) habis dibagi oleh
Jawab: ax + b.
5
x 4 –10 –15
2 14

+ + +

10 0 35

4 0 14 20

4 x 2 14
Jadi, hasil baginya adalah 2 2 7 dan sisanya
 2x Tugas
2
adalah 20. Buatlah kelompok yang terdiri
atas 4 orang. Setiap kelompok
membuat masing-masing 5
c. Pembagian Suku Banyak dengan axx2 + bxx + c,
c soal pembagian suku banyak
dengan a ≠ 0 dengan ((xx – kk) dan (axx + b).
Kemudian, tentukan hasil bagi
Pembagian (x ( 3 – x2 + 44xx – 4) oleh (x2 – 1) dapat dituliskan dan sisa pembagian setiap
sebagai berikut: soal. Terakhir, selidiki derajat
hasil bagi dan sisa pembagian
( ) = ((x2 – 1 ) H(
P(x H(x) + sisa = ((xx + 1) (x – 1) H(
H(x) + ((A1x + A0) setiap soal tersebut.
untuk x = 1 diperoleh P(1) = 0 H( . H(x) + (A0 + A1(1) ) = A1 + A0 Apa yang Anda peroleh
untuk x = –1 diperoleh, P(–1) = 0 . H( H x) + (A0 + A1(–1)) mengenai derajat hasil bagi
jika dibandingkan derajat P(x (x)
= – A1 + A0
dan pembagi? Bagaimana
dengan derajat sisa pem-
x=1 1 –1 4 –4 bagian terhadap derajat
pembagi? Apakah hasil
+ + + yang Anda peroleh berlaku
umum? Untuk itu, cari di
buku internet atau tanya ahli
1(1) 0(1) 4(1) matematika mengenai hal ini.
Tulis dan laporkan hasilnya di
1 0 4 0 depan kelas.
P(1) = 0

Suku Banyak 131


x = –1 1 –1 4 –4

+ + +

1(–1) –2(–1) 6(–1)

1 –2 6 –10
P(–1) = –10

Dari pembagian Horner ini diperoleh


P(1) = 0 maka A0 + A1 (1) = 0 œ A0 + A1 = 0
P(–1) = –10 maka A0 + A1 (–1) = –10 œ A0 – A1 = –10
+
– 22A0 = –10
A0 = –5 dan A1= 5
Dengan demikian, sisa pembagian adalah A0 + A1 x, yaitu
–5 + 5x.
Coba Anda tentukan pembagian (x ( 3 – x2 + 44xx –4) : (x2 – 1)
dengan pembagian biasa seperti pada bilangan bulat. Adapun
hasil bagi ditentukan sebagai berikut.

x 1 1 –1 4 –4

+ + +

1(1) 0(1) 4(1)

1 0 4 0

1(–1) –1(–1)
x  1
1 –1 5
|| ||
b1 b0

Jadi, H(
H x) = b1x + b0 = x – 1. Coba amati kembali bagan
tersebut. Sisa dari pembagian mana angka 5?
Untuk pembagian suku banyak oleh P(x) = ax2 + bxx + c,
a ≠ 0, di mana P(x) tidak dapat difaktorkan maka digunakan
cara pembagian biasa, seperti pada bilangan. Adapun untuk
P(x
( ) yang dapat difaktorkan
r digunakan cara pembagian biasa
dan skema Horner.

132 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian 3. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian
dari pembagian-pembagian berikut ini dari soal berikut dengan cara Horner.
dengan cara biasa dan cara Horner. a. (2x2 4 – 5x3 + 3x2 – x + 1) : (x – 3)
a. (3x4 – 2x
2 2 + 5xx + 1) : (x + 1) b. (6x4 – 5x3 + 3xx – 10) : (2 2x – 3)
b. (6x – 4x2 + 22x) : (xx – 1)
3
c. (8x8x5 + 22xx4 + 13
3x3 – 17x
7x – 2) : (4
4x + 3)
2 5 – 5x3 + x2 – 1) : (xx + 2)
c. (2x d. (2x2x6 – x5 + 3x3 + x2 + 99x – 5) : (2x
2x + 3)
d. (100x4 – 81) : (xx – 3) e. (2x 4 3 2 2
2x – 3x + 5xx + x – 7) : (x – x + 3)
2. Tentukan sisa pembagian untuk suku f. (6x4 + x3 + x2 + 7x) : (3x2 + 5xx + 2)
banyak berikut.
2 4 – 3x3 + 22x² – 5) : (xx – 2)
a. (2x
b. (3x4 – 4x² + 10) : (xx + 3)
c. (5x5 – 2x
2 4 + 3x3 – x2 + 6) : (xx + 2)
d. (7x ) – 22x5 + 4x3 – 2x
7
2 2 + x) : (xx + 1)

D. Teorema Sisa
Diketahui, P(x) = anxn + an – 1 xn – 1 + … + a2x2 + a1x + a0.
Cara Anda menentukan sisa pembagian dari pembagian suku
banyak P(x) oleh bentuk (x – k), (ax + b), dan (ax2 + bx + c),
baik dengan cara Horner maupun dengan cara pembagian
biasa telah dipelajari pada pelajaran sebelumnya.
Sekarang amatilah persamaan berikut:
P(x) = f(
f x) . H(x) + S
P(x) : suku banyak yang dibagi
f(x) : pembagi
H x) : hasil bagi
H(
S : sisa pembagian
Jika P(x
( ) berderajat n dan f(
f(x) berderajat m (m ≤ n) maka
derajat H(
H x) dan S masing-masing sebagai berikut.
• derajat H H(x) adalah (n – m)
• derajat maksimum S adalah (m – 1)

1. Pembagian dengan Pembagi (axx + b)


Jika f(
f x) = ax + b, merupakan pembagi dari P(x) maka
hubungan antara P(x) dan f( f x) dapat ditulis sebagai berikut.
§ H  x ·
(x) = (ax + b) ¨
P(x ¸ + S, berlaku untuk setiap x bilangan real.
¨ a ¸
© ¹

Suku Banyak 133


Oleh karena f(f x) berderajat satu maka S berderajat nol.
Jadi, konstanta S sama dengan A0.
Sisa pembagian dapat ditentukan dengan menggunakan
teorema berikut.

Teorema 5.1
Jika suku banyak P(x) yang berderajat n dibagi dengan (axx + b)
b
maka sisanya adalah P( ).
a

¤ b´
Bukti: harus ditunjukkan bahwa S P ¥¥ µµµ . Jika suku
¥¦ a ¶
banyak P(x) berderajat n dibagi dengan (ax + b), bentuk
pembagian itu dituliskan sebagai berikut
§ H  x ·
P(x) = (ax + b) ¨¨ ¸ + S … (1)
¸
© a ¹
b
Selanjutnya, substitusikan nilai x = ke persamaan
a
(1) sehingga diperoleh
¤ b´
H ¥¥¥ µµµ
b b ¦ a¶
P( ) = [a ( ) + b]. +S
a a a
¤ b´
H ¥¥¥ µµµ
¦ a¶
= (–b + b) . +S
a
b
P( ) = S.
a
b
Jadi, sisa = P( ). Teorema terbukti.
a

Contoh 5.6
Carilah sisa pembagian dari (4x3 + 2x2 – 4x + 6) : (x – 3) tanpa
melakukan pembagian terlebih dahulu.
Jawab:
Suku banyak P(x) = 4x3 + 2x2 – 4x + 6 dibagi dengan (x – 3)
sisanya adalah
¤ 3´
S = P ¥¥¥ µµµ = P(3) (berdasarkan Teorema 6.1).
¦1¶
Jadi, dengan menyubstitusikan x = 3 ke dalam fungsi P(x),
diperoleh
P(3) = 4 . 33 + 2 . 32 – 4 . 3 + 6 = 120.
Dengan demikian, sisa pembagiannya adalah 120.

134 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 5.7
6 2 + 7xx – 5) : (pxx – 1) menghasilkan
Tentukanlah p agar pembagian (6x
sisa pembagian yang bernilai 0.
Jawab:
Suku banyak P(x) = 6x2 + 7xx – 5 dibagi dengan (pxx – 1), sisanya
adalah
¤ 1 ´µ
S = P ¥¥¥ µµµ (berdasarkan Teorema 5.1). Jadi, dengan
¦ p¶
menyubstitusikan
1
x= ke dalam fungsi P(x), diperoleh Tokoh
P
2
Matematika
¤ 1 ´µ ¤ 1 ´µ ¤1´
¥
P ¥¥ µµ = 6 ¥¥ µµµ + 7 ¥¥¥ µµµµ – 5
µ ¥
¦ p¶ ¦ p¶ ¦ p¶
6 7
= 5
P2 p
6 7
sehingga sisa pembagian adalah S = 5 .
P2 p
Sisa pembagian sama dengan nol maka berlaku
6 7
2
5 = 0
P p
6 7 p 5 p2
™ 0
p2 Evariste Galois
5 p 2 7 p 6 (1811–1832)
™ 0 Pada usia 20 tahun telah
p2 membuktikan persamaan
Penyebut tidak boleh sama dengan nol sehingga suku banyak lebih dari empat
5 2 + 77p + 6 = 0
–5p tidak bisa diselesaikan secara
langsung.
5 2 – 7p
5p 7 –6=0
Sumber: www-history
Dengan menggunakan rumus abc diperoleh mcs.st-andrews.ac.uk
2
7 o  7 4 5  6 7 13
p1, 2 = 
2 5 10
7 13 7 13 3
p1=  2 atau p2  
10 10 5
3
Jadi, p1 = 2 atau p2 = .
5

Suku Banyak 135


(x – a)(x
2. Pembagian dengan Pembagi (x (x – b)
Suatu suku banyak p(x) yang dibagi oleh f( f x) = (x – a)
(x – b), dapat dituliskan sebagai berikut.
P(x) = (xx – a) (xx – b) H(
H x) + S … (1)
berlaku untuk setiap x bilangan real.
f x) = (x – a) (x – b) berderajat 2 sehingga sisanya
f(
berderajat maksimum satu, atau S = A0 + A1x.
Coba Anda jelaskan mengapa sisanya berderajat
maksimum satu.
Dengan demikian, persamaan (1) dapat dituliskan
Pe
Pe
embahasan Soal sebagai berikut.
Suatu suku banyak P(x (x) dibagi P(x) = (xx – a) (xx – b) . H(
H x) + A1x + A0
oleh ((xx2 – 1) sisanya (12xx – 23) Sisa dapat ditentukan dengan teorema sisa, yaitu sebagai
dan jika dibagi oleh ((xx – 2) berikut.
sisanya 1. Sisa pembagian
suku banyak oleh ((xx2 – 3xx + 2) • Untuk pembagi (x – a), diperoleh sisa
adalah .... P(a) = 0 . H(a) + A1(a) + A0
Jawab: = A1a + A0 … (2).
(x2 – 1) = (x
(x (x + 1)((x – 1)
Jika P(x(x) dibagi (x – 1), sisanya
• Untuk pembagi (x – b), diperoleh sisa
S = ff(1) = 12(1) – 23 = – 11. P(b) = 0 . H(b) + A1(b) + A0
Jika P(x(x) dibagi (x – 2) sisa = A1b + A0 … (3).
S = ff(2) = 1 (diketahui).
Jika P(x(x) dibagi (x2 – 3xx + 2)
Dari persamaan 2 dan 3, dapatkah Anda menemukan
= ((xx – 2)((x – 1) sisanya adalah rumus berikut.
f f 2ff  1ff 
S x P  a P  b aP b bP
b  a
2 1 2 1 A1  dan A0 
1  2 1 a b a b
 x
1 1
S = 12xx – 23 Contoh 5.8
Soal Ebtanas 1999

Jika suku banyak P(x) dibagi oleh (xx – 2), sisanya 8. Adapun jika
( ) dibagi oleh ((x2 – x – 6), sisanya (3x – 6). Berapa sisa pembagian
P(x
P(x) oleh (x2 – 4)?
Jawab:
Pernyataan P(x) dibagi oleh (xx – 2) bersisa 8 dapat ditulis dalam
bentuk persamaan
P(x) = (xx – 2) H(
H x) + 8 yang berlaku untuk setiap x bilangan real.
Untuk x = 2, diperoleh P(2) = 8.
Pernyataan P(x) dibagi oleh (x2 – x – 6) bersisa (3x – 6) dapat
ditulis dalam persamaan
P(x) = (xx – 3) (x + 2) H( H x) + 3xx – 6 yang berlaku untuk setiap x
bilangan real.
• Untuk x = 3, diperoleh P(3) = 3.
• Untuk x = –2, diperoleh P(–2) = –12.

136 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Misalkan, sisa pembagian P(x) oleh x2 – 4 adalah S = A1 x + A0
maka bentuk pembagian dapat dituliskan dalam persamaan
P(x) = (xx + 2) (x – 2) H(
H x) + A1 x +A0 yang berlaku untuk setiap
x bilangan real.
• Untuk x = 2, diperoleh P(2) = 22A1 + A0 = 8 ....(*)
• Untuk x = –2, diperoleh P(–2) = –2A2 1 + A0 = –12 ....(**)
Dari persamaan (*) dan (**) diperoleh
A0 = –2 dan A1 = 5 (coba buktikan!)
Jadi, sisa pembagian P(x) oleh (x2 – 4) adalah
S = 5x – 2.

Tes Kompetensi Subbab D


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukanlah sisa pembagian soal-soal a. 2 4 + px2(3xx + 2) – 11x – 3) : (x + 3)
(2x
berikut tanpa melakukan pembagian dan S = 3
terlebih dahulu. b. (x ( 5 + x4 – px2(xx + 1) + 9x + 14) : (x – 3)
a. (16x4 + 8x3 – 4xx + 5) : (2 2x – 1) dan S = 5
b. (81xx4 – 27x3 + 99xx2 – 3x + 1) : (3xx + 2) 5. Tentukan nilai p jika (x3 – 4x2 + 5xx + p) dan
2. Buktikan bahwa (x2 + 3xx – 2) dibagi (x + 1) memberikan
a. (2a3 + 3a2b – b3) habis dibagi oleh sisa yang sama.
(2a – b) 6. Tentukan nilai p dan q jika (x 4 + px 3
b. (p( 4 – 8q 4 – 2p
2 2q 2) habis dibagi oleh + (q – 14)x 2 + 28x – 15) habis dibagi
( +2q)
(p oleh (x 2 – 2x + 1)
3. Tentukan sisa pembagian dari soal- 7. Jika P(x) dibagi oleh (x – 2), sisanya 5
soal berikut menggunakan teorema dan jika dibagi (xx – 1) sisanya 4. Tentukan
pembagian. sisanya jika P(x) dibagi (x2 – 3xx + 2).
a. (x2 – 2y2 + xy) : (2x2x – y)
2 2
8. Jika P(x) dibagi (x2 – 4), sisanya (3xx – 7)
b. (p( – 6q + pq) : (3q + p)
dan jika dibagi (x2 – 9), sisanya (5xx – 13).
4. Tentukan nilai p agar pembagian berikut Tentukan sisanya jika P(x) dibagi oleh
memiliki sisa S sebagai berikut. (xx +1).

E. Teorema Faktor
1. Pengertian Teorema Faktor
Pandanglah suku banyak P(x) dan pembagi ax + b.
Kemudian, amati kembali Teorema 5.1 dengan saksama. Jika
sisanya 0, apa yang terjadi dengan (ax + b)? Sebagai akibat
§ b·
dari Teorema 5.1, jika sisa P ¨ ¸ = 0 maka
¨© a ¹¹̧

Suku Banyak 137


§
H  x ·
P(x) = (ax + b) ¨¨ ¸ +0
¸
© a ¹

™ P(x) = (ax + b) §¨ H  x ·¸ dengan a ≠ 0.


¨ a ¸
© ¹
Hal ini menunjukkan bahwa (ax + b) adalah suatu
faktor dari P(x). Dengan demikian, dapat dikatakan jika
P(x) adalah suatu polinom, ax + b adalah pembagi, dan sisa
¤ b ´µ
pembagiannya adalah 0 atau P ¥¥¥ µµ  0 maka ax + b adalah
¦ a ¶
faktor dari P(x).
Ingatlah
Selain untuk menentukan
Contoh 5.9
faktor suatu suku banyak,
teorema faktor dapat Tunjukkan bahwa (x + 5) merupakan faktor dari
pula digunakan untuk P(x) = x3 + 4x2 + 11x + 30.
menentukan koefisien- Jawab:
koefisien suku banyak yang Untuk memeriksa apakah (x – k) merupakan faktor dari P(x), Anda
belum diketahui.
cukup menunjukkan bahwa P(k) = 0. Adapun P(k) dapat dihitung
Contoh
dengan cara substitusi atau cara Horner.
Tentukan nilai k sehingga
(x + 3a) merupakan faktor dari
(x P(–5) = (–5)3 + 4(–5)2 + 11(–5) + 30 = 0.
x3 + (akk + 2a) x2 + 18a3 Oleh karena P(–5) = 0 maka (x + 5) merupakan faktor dari P(x).
Jawab:
Berdasarkan teorema faktor
maka Teorema 5.2
f a) = 0
f(–3
(–3a)3 + (akk + 2a) (–3a)2 + 18a3 Jika P(x) = anxn + an–1 . xn–1 + . . . + a1 . x + a0 dengan ai bilangan
=0 bulat, i = 1, 2, ..., n dan p bilangan bulat dengan p merupakan harga
–27a3 + (akk + 2a) 9a2 + 18a3 nol dari P(x) maka p adalah pembagi a0.
=0
–27a3 + 9a3k + 18a3 + 18a3 = 0
(–27 + 9kk + 36) a3 = 0 :
k a3 = 0
(9 + 9k) Misal, p bilangan bulat yang merupakan harga nol P(x)
atau
9 + 9kk = 0
maka
9kk = –9 ( ) = anpn + an–1 . pn–1 + … + a1p + a0 = 0
P(p
k = –1 anpn + an–1 . pn–1 + … + a1p = –a0
p(an . pn–1 + an–1 . pn–2 + … + a1) = –a0
Oleh karena p adalah bilangan bulat dan ai juga adalah
bilangan bulat maka ruas kiri persamaan tersebut merupakan
bilangan bulat.
Jadi, p pembagi dari a0 (terbukti).

138 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 5.10
Tentukanlah faktor-faktor dari P(x) = x 3 + 4x2 + x – 6.
Jawab:
P(x) berderajat 3 sehingga maksimum faktornya berderajat satu
yang diperoleh 3 buah. Jika (x – k) merupakan faktor dari P(x) = x3
+ 4x2 + x – 6 maka nilai k yang diperoleh adalah pembagi bulat dari
–6, yaitu ±1, ±2, ±3, dan ±6. Nilai-nilai k tersebut disubstitusikan
pada P(x).
• Untuk k = –1 œ P(–1) = (–1)3 + 4(–1)2 + (–1) – 6 = –4.
P(–1) ≠ 0 maka (x + 1) bukan faktor dari P(x).
• Untuk k = 1 œ P(1) = 13 + 4 . 12 + 1 – 6 = 0.
P(1) = 0 maka (x – 1) faktor dari P(x).
• Untuk k = –2 œ P(–2) = (–2)3 + 4(–2)2 – 2 – 6 = 0
P(–2) = 0 maka (x + 2) faktor dari P(x).
• Untuk k = 2 œ P(2) = 23 + 4 . 22 + 2 – 6 = 20
P(2) ≠ 0 maka (x – 2) bukan faktor dari P(x).
• Untuk k = –3 œ P(–3) = (–3)3 + 4(–3)2 – 3 – 6 = 0
P(–3) = 0 maka (x + 3) faktor dari P(x).
• Untuk k = 3 œ P(3) = 33 + 4 . 32 + 3 – 6 = 60 Hal Penting
P(3) ≠ 0 maka (x – 3) bukan faktor dari P(x).
t TVLVCBOZBL
Jadi, P(x) = x3 + 4x2 + x – 6 mempunyai satu faktor linear
t UFPSFNBTJTB
(x – 1), (x + 2), dan (x + 3). t TVLVUFUBQ
t QFNCBHJBOTVLVCBOZBL
t DBSB)PSOFS
2. Penggunaan Teorema Faktor untuk t UFPSFNBGBLUPS
Mencari Akar Persamaan Suku Banyak
Diketahui, P(x) suku banyak dengan bentuk:
P(x) = anxn + an–1 . xn–1 + … a1x + a0
((x – k) adalah faktor linear P(x
( ) jika dan hanya jika k akar
persamaan P(x ( ) = 0. Jika suku banyak P(x( ) berderajat n maka
persamaan P(x) = 0 maksimum mempunyai n buah akar.

Contoh 5.11
Tentukan akar-akar bulat untuk suku banyak x2 – 22xx – 3 = 0.
Jawab:
Akar bulat untuk x2 – 22x – 3 adalah pembagi bulat dari –3, yaitu
k = {±1, ±3}.
Suku banyak P(x) = x2 – 2x2x – 3 berderajat 2 sehingga maksimum
banyak akar persamaan adalah dua. Untuk memperoleh akar-akar
tersebut, hitunglah P(k) untuk setiap nilai k. (lihat Teorema 5.2)

Suku Banyak 139


• Untuk k = 1 l P(1) = 12 – 2 . 1 – 3 = –4.
P(1) ≠ 0 sehingga x = 1 bukan akar persamaan suku banyak
x2 – 2x – 3 = 0.
• Untuk k = –1 l P(–1) = (–1)2 – 2(–1) – 3 = 0.
P(–1) = 0 sehingga x = –1 akar persamaan suku banyak
x2 – 2x
2 – 3 = 0.
• Untuk k = 3 l P(3) = 32 – 2 . 3 –3 = 0.
P(3) = 0 sehingga x = 3 akar persamaan suku banyak
x2 – 2x
2 – 3 = 0.
Dua buah akar persamaan suku banyak x2 – 2x – 3 = 0 telah
diperoleh, yaitu x = –1 dan x = 3 sehingga P(–3) ≠ 0. Jadi, akar-
akar bulat untuk x2 – 2x
2 – 3 = 0 adalah x = – 1 dan x = 3.

Tes Kompetensi Subbab E


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Periksalah apakah soal-soal berikut ini c. 2x 2 4 + 3x3 – 4x2 – 3xx + 2 = 0
merupakan faktor dari d. x3 + 2 x2 + ( 2 – 4)xx – 2 = 0
P(x) = x4 – 2x
2 3 – 13x2 + 14xx + 24 6. Tunjukkan bahwa ((xx – 1) adalah faktor dari
a. (xx – 1) d. (xx + 2) suku banyak xn – 1 untuk setiap n bilangan
b. (xx + 1) e. (xx – 3) asli.
c. (xx – 2) f. (xx + 3)
7. Tentukan nilai p agar pecahan berikut ini
2. Tentukan p dari P(x ( ) = 22xx4 + x3 – 45x2 – 58x dapat disederhanakan.
+ p agar P(x) memiliki faktor 3
p 2 1
a. (xx + 1) a. x 2 2 px
3x 2 x 1
b. (2x2x – 1)
2 x 2 pxp 2 x 3
3. Tentukan faktor-faktor dari suku banyak b.
berikut. 3x 3 8x
8 2 8x 5
a. P(x) = x4 + 3x2 – 5xx + 1 = 0 8. Jika suku banyak x3 + p(x2 – 3) – qxx dan
b. P(x) = 22x4 + x3 – 14x2 – 19xx – 6 x3 + (p
( – 2)2 – q(x + 3) mempunyai sebuah
c. P(x) = 22x4 + 3x3 – 4x2 – 3xx + 2 faktor berderajat dua yang sama, tentukan
d. P(x) = 4x4 + 5x3 + 7x2 – 34xx + 8 nilai p dan q.
4. Jika (x
(x +1) merupakan faktor suku banyak 9. Sebuah tangki gas berbentuk seperti pada
berikut ini, tentukan faktor lainnya. gambar berikut.
a. px3 + x2 – 2x 2x – 1 Jika panjang tangki gas 10 m dan volumenya
b. x3 + px2 – 5xx – 6 20 π m3, tentukan jari-jari tangki gas.
c. px3 + 11x2 – 6xx – 8
d. 2x2 4 + px3 – 29x2 – 17xx + 15
5. Tentukan akar bulat dari persamaan x
berikut.
a. 2x2 3 – x2 + 8xx – 4 = 0 10 m
b. 4x4 – 15x2 + 5xx + 6 = 0

140 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Rangkuman
• Rumus umum fungsi suku banyak f( f x) adalah
f x) = ar xn + an – 1 xn – 1 + an – 2 xn – 2 + ... a0
f(
• Fungsi suku banyak
f x) = ar xn + an – 1 xn – 1 + an – 2 xn – 2 + ... a0
f(
g(x) = br xn + bn – 1 xn – 1 + bn – 2 xn – 2 + ... b0
dikatakan identik jika dan hanya jika
a = bn; an – 1 = bn – 1; ...; a0 = b0
• Nilai suku banyak dapat dicari dengan cara substitusi dan
skema.
• Mencari hasil bagi dan sisa bagi dapat dilakukan dengan
pembagian bersusun atau cara horner.
• Pembagian suku banyak oleh pembagi yang berbentuk linear,
menghasilkan sisa berderajat nol.
Sekarang, lanjutkanlah rangkuman di atas.

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 5,
1. tuliskanlah materi mana yang menurut Anda sulit dan yang
mudah,
2. bagian manakah yang menurut Anda sangat menarik dan
penting untuk dipelajari,
3. adakah soal tes kompetensi yang tidak dapat Anda
kerjakan?
4. apakah Anda mendiskusikan materi yang belum Anda
pahami?

Suku Banyak 141


Tes Kompetensi Bab 5
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.
1. Jika x3 – 12x + ka habis dibagi dengan 6. Persamaan 2x 2 3 + 3x2 + pxx + 8 = 0 mem-
(x – 2) maka ia juga habis dibagi dengan ....
(x punyai sepasang akar yang berkebalikan.
a. (xx – 1) Nilai p = ....
b. (xx + 1) a. 18 d. –6
c. (xx + 2) b. 6 e. –18
d. (xx – 3) c. 3
e. (xx + 4) 7. Diketahui persamaan
2. Hasil bagi dan sisa pembagian dari suku A B x 8 .
banyak 44xx3 – 2x
2x2 + x – 1 dibagi oleh 2x2 + x + 1  2
x 1 x 2 x x 2
berturut-turut adalah ....
Nilai A dan B berturut-turut adalah ....
a. (2x 2x – 2) dan (x + 1)
a. –2 dan 3
b. (2x 2x + 2) dan (x – 1)
b. 2 dan –3
c. (2x 2x + 2) dan (x + 1)
c. 3 dan –2
d. (xx + 2) dan (2 2x – 1)
d. –3 dan 2
e. (xx – 2) dan (2 2x + 1)
e. –3 dan –2
3. Suku banyak f( f x) dibagi oleh (x – 3)
8. Suku banyak f( f x) habis dibagi oleh (x – 1).
bersisa 5 dan dibagi oleh (x + 4) bersisa
Sisa pembagian f( f x) oleh (x – 1)(x + 1)
–23. Sisa dari pembagian f( f x) oleh (x – 3)
adalah ....
(x + 4) adalah ....
a. 3xx – 4 a. – 1 ff(1)(1 – x)
2
b. –4x 4x + 17
c. –3xx + 14 b. – 1 ff(1)(1 + x)
2
d. 5xx – 10
1
e. 4xx – 7 c. ff(–1)(1 – x)
2
4. f x) = x3 – x + 2 dan g(x) = 22x2 + x – 1
Jika f(
maka f(f x) × g(x) adalah .... d. 1 ff(–1)(1 + x)
2
a. 2x 2 5 + x4 + 3x3 – 3x2 + 3xx – 2
b. 2x 2 5 + x4 – 3x3 + 3x2 + 3xx – 2 e. – 1 ff(–1)(1 + x)
2
c. 2x 2 5 + x4 – 3x3 – 3x2 + 3xx + 2 9. Diketahui f( f x) = px3 + (2p2 – 1) x2 – 22pxx + 3
d. 2x 2 5 – x4 – 3x3 + 3x2 – 3xx + 2 3
dan g(x) = 22px – 3px 2
3 –(p ( + 4)xx – p. Jika
e. 2x 2 5 – x4 + 3x3 – 3x2 + 3xx – 2 sisa pembagian f( f x) oleh (x + 1) sama
5. Diketahui suku banyak dengan sisa pembagian g(x) oleh (2x 2x – 1)
4 4 – 12x
4x 2 3 + 13x2 – 8xx + a dan 6x2 – 11xx + 4 maka nilai p adalah ....
Jika suku banyak itu mempunyai satu
a. 2 d. – 4
faktor yang sama maka bilangan bulat a 5 5
adalah... 2 3
a. –2 d. 1 b. – e.
5 5
b. –1 e. 2
4
c. 0 c.
5

142 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
1 15. Diketahui P(x) = x3 + 3x2 + pxx + q. Jika
f x) = 4x 4 – x 3 – x 2 + x dibagi
10. Jika f( P(x) dibagi (x2 + 22xx – 3) sisanya 7x + 3,
2
dengan maka nilai p dan q berturut-turut adalah ....
(2x
2x + 2 ) sisanya adalah .... a. 3 dan 2 d. –6 dan 0
1 b. –3 dan 2 e. 6 dan 0
a. – 2 d.
2 c. –2 dan 3
1 16. Jika suku banyak x 4 – 3x 2 + ax + b
b. –1 e. 2
2 dibagi oleh x2 – 3x – 4, akan memberikan
1 sisa 2x + 5.
c. –
2 Nilai a dan b adalah ....
11. Suku banyak f( f x) = x3 – 2x
2 2 + pxx + 6 habis a. a = 35 dan b = 40
dibagi (x – 1). Jika dibagi dengan (x + 3) b. a = –35 dan b = 40
(x + 1) sisanya adalah .... c. a = –35 dan b = –40
a. 16xx + 24 d. a = 40 dan b = –35
b. 16xx – 24 e. a = 40 dan b = –35
c. 24xx + 16 17. Banyak akar real dari persamaan
d. 24x 4x – 16
x4 – x – 3x2 + 4xx – 4 = 0 adalah ....
e. –24x 4x + 16
a. 4 d. 1
12. Suatu suku banyak P(x ( ) dibagi oleh ((x2 – 1) b. 3 e. 0
sisanya (12x – 23) dan jika dibagi oleh c. 2
(x –2) sisanya 1. Sisa pembagian suku
18. Jika f(
f x) dibagi dengan x + 2, sisanya
banyak P(x) oleh (x2 – 3xx + 2) adalah ....
adalah 3. Jika f(f x) dengan x2 – 4, sisanya
a. 12x 2x + 23
adalah ....
b. 12x 2x – 23
a. x + 5 d. x + 2
c. 23xx + 12
b. x + 4 e. x + 1
d. 23xx – 12
c. x + 3
e. –23xx + 12
19. Jika f(f x) dibagi oleh x – 1 dan x + 1,
4 4 + 3x3 – x + 4) : (x2 + x –2)
13. Sisa bagi dari (4x
sisanya berturut-turut adalah 2 dan 3. Jika
adalah ....
g(x) dibagi oleh x – 1 dan x + 1, sisanya
a. 12x 2x + 22
berturut-turut adalah 1 dan –2.
b. 12x 2x – 22
c. –12x 2x + 22 f x) = h(x) . g(x) dibagi oleh x2 – 1
Jika f(
d. –12x 2 – 22 maka sisanya adalah ....
e. 22x 2x – 12 a. 4xx + 2 d. 2x2x – 4
b. 4xx – 2 e. –2x2x – 4
(x) = x3 + axx2 + bxx – 6.
14. Diketahui suku banyakk f (x
c. 2x2x + 4
Jika suku banyak ini habis dibagi oleh
(xx – 3) dan (x – 2), maka sisa pembagian 20. Jika f(
f x) dibagi dengan x – 2, sisanya 24.
f (x) oleh x2 + 5xx + 6 adalah .... Jika f(
f x) dibagi dengan x + 5, sisanya
a. 60(xx + 1) 10. Jika f(f x) dibagi dengan x2 + 3x – 10,
b. –60(xx + 1) sisanya adalah ....
c. 60(xx – 1) a. x + 34 d. 2x2x – 20
d. –60(xx – 1) b. x – 34 e. x + 14
e. 60(1 – x) c. 2x2x + 20

Suku Banyak 143


B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.

1. Tentukan f( f x) + g(x), f(
f x) – g(x) dan 3. Carilah bilangan p dan q agar
ff(x) × g(x) untuk soal-soal berikut. ( 3 – 5x2 – 22x + q) habis dibagi oleh
(px
a. f(f x) = 5x3 + 22xx – 4 dan x2 – 4x – 5 dengan menggunakan cara
g(x) = 3x4 – 4xx – 7 Horner dan cara pembagian biasa.
b. f(f x) = 6x4 – 2x2 3 + x + 5 dan 4. Buktikan bahwa
g(x) = 3x4 + 5x3 + 22x2 – 8 a. p2n – q2n habis dibagi oleh p + q
c. f( 2x – 1)3 dan g(x) = (5xx + 2)2
f x) = (2x
b. p2n + 1 + q2n + 1 habis dibagi oleh p + q.
d. f(f x) = (3xx + 2)3 dan g(x)
Dalam hal ini n bilangan bulat positif.
= (xx – 2) (x + 2)2
e. f(f x) = (5 – 3x) 3 dan 5. Sebuah kotak terbuka akan dibuat dari
g(x) = (x 2 – 2x) (x 2 + 2x) selembar karton. Karton tersebut berbentuk
persegipanjang dan berukuran 6 × 5 inci
2. Hitunglah nilai suku banyak P(x) meng-
(inci = 2,54 cm). Cara membuat kotak ini
gunakan substitusi untuk soal-soal berikut
adalah dengan memotong sebuah persegi
ini.
dari setiap sudutnya. Jika volume kotak
a. P(x ( ) = 5xx5 – 3x3 – x + 15 untuk x = 2
14 inci3, berapa inci2 persegi yang harus
b. P(x) = 22x5 – x4 + 3x2 – 2x 2x + 10 untuk
dipotong?
x = –2 x x
c. P(x) = 3x7 – 5x4– 2x 2 3 + 3xx – 5 untuk x x
x = –1
d. P(x 2 5 – 3xx4 + 22x3 – 3xx + 5 = untuk
( ) = 2x
1
x 
2 x x
x x

144 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 6

0 02
,2
rea
Ko
ut
bo
a
a rn
’s Le
Let
b er:
Su m

Fungsi Komposisi
dan Fungsi Invers
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan
konsep, sifat, dan aturan fungsi komposisi dalam pemecahan
masalah; menggunakan konsep, sifat, dan aturan fungsi invers
dalam pemecahan masalah.

A. Fungsi dan Sifatnya


Demikian pula halnya dengan domain, kodomain, dan B. Aljabar Fungsi
range fungsi telah Anda pelajari juga. Akan tetapi, pada C. Fungsi Komposisi
pembahasan mengenai hal tersebut tidak dipelajari sifat-sifat D. Fungsi Invers
E. Invers dari Fungsi
fungsi, aljabar fungsi, fungsi komposisi, dan fungsi invers.
Komposisi
Pada bab ini, konsep-konsep fungsi yang telah Anda pelajari
di SMP tersebut akan dikembangkan sampai pada sifat-sifat
fungsi, aljabar fungsi, fungsi komposisi, fungsi invers, dan
invers dari fungsi komposisi. Salah satu manfaat belajar
materi ini ialah untuk menyelesaikan masalah berikut.
Jumlah n mobil yang diproduksi suatu pabrik selama 1
t = 200t – 10t2, 0 ≤ t < 10.
hari setelah t jam operasi adalah n(t)
Jika biaya produksi n mobil (dalam dolar) adalah C(n)
= 30.000 + 8.000n, tentukan biaya C sebagai fungsi dari
waktu. Berapakah biaya memproduksi mobil selama 1
bulan? Untuk menjawabnya, Anda harus mempelajari bab
ini dengan baik.

145
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers


membahas

Fungsi Komposisi Fungsi Invers

syarat sifat syarat memiliki cara


invers menentukannya

(f ° g)(x) ≠ (g ° f)(x) f ° f –1(x) = x


f ° g: f bijektif
Rg « Df ≠ φ (f ° (g ° h))(x) = (f ° g) ° h)(x) (g ° f) (x) = (f –1 ° g–1)(x)
–1

g ° f:
f (f ° I)(x) = (I ° f)(x) = f(x) (f ° g)–1(x) = (g–1 ° f –1)(x)
Rf « Dg ≠ φ

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan x 2
relasi dan fungsi. Berikan 2 contoh relasi 3. Diketahui f(x)= .
x 6
yang merupakan fungsi dan yang bukan a. Apakah titik (3,14) terletak pada
fungsi. grafik f?
2. Jika f (x) = 2x2 + 7x – 15, tentukan nilai b. Jika x = 4, berapakah f(x)?
fungsi f pada c. Tentukan domain, kodomain, dan
1 1 range dari f.
a. x = b. x  2
2 a –1

146 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Fungsi dan Sifatnya
Sebelum membahas beberapa macam fungsi, mari awali
bagian ini dengan mengulang pengertian relasi dan fungsi.
A B
1. Pengertian Relasi 2
3
Dari himpunan A dan B yang tidak kosong dikatakan 6
bahwa ada suatu relasi dari A ke B jika ada anggota himpunan 4
7
A yang berpasangan dengan anggota himpunan B. 5
8
Amati diagram pada Gambar 6.1. Relasi yang ditunjukkan (a)
diagram tersebut dapat dituliskan dalam bentuk himpunan
pasangan terurut berikut. A B
a. {(3, 2), (3, 6), (4, 7), (5, 6)}
b. {(Hasan, Rudi), (Hasan, Ani), (Tina, Rudi)} Hasan Rudi
c. {(a, x), (b, y), (c, z), ((p, q), (r, s)}
Daerah asal (domain) dari relasi pada Gambar 6.1 (a) Tina Ani
adalah {3, 4, 5}, daerah kawannya (kodomain) adalah {2, 6,
(b)
7, 8}, dan daerah hasilnya (range) adalah {2, 6, 7}. Dapat-
kah Anda menentukan domain, kodomain, dan range dari A B
Gambar 6.1 (b) dan (c)?
Misalkan antara x dan y yang keduanya bilangan real a x
b z
terdapat hubungan (relasi) H, yang dinyatakan sebagai y = 22x. c y
Grafik relasi ini berupa garis lurus seperti diperlihatkan p s
pada Gambar 6.2. Domain relasi ini adalah DH = {x| x ΠR}, r q
kodomainnya adalah {y| y ΠR} dan rangenya adalah RH = {y| (c)
y ΠR}. Titik-titik (x, y) yang memenuhi hubungan ini begitu
banyak sehingga jika dirinci satu perr satu tidak mungkin Gambar 6.1
dilakukan. Dalam matematika, hubungan ini ditulis dengan
{(x, y)| y = 22x; x, y ΠR}.
Relasi {(x, y)|y = x2; x, y ΠR} jika disajikan dalam
diagram Cartesius terdiri atas semua titik yang terletak
pada kurva y = x2, seperti diperlihatkan pada Gambar 6.3(a).
Adapun relasi {(x, y)|x2 + y2 = 25; x, y ΠR} terdiri atas semua y
titik yang terletak pada x2 + y2 = 25 seperti diperlihatkan pada y=2
2xx
Gambar 6.3(b).
Dari uraian tersebut dapatkah Anda menduga bentuk
umum relasi? Cobalah nyatakan bentuk tersebut dengan
kalimat Anda sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari O x
tersebut memperjelas definisi berikut.
Definisi 6.1
Relasi H dari himpunan A ke himpunan B ialah himpunan bagian Gambar 6.2
dari himpunan pasangan berurutan yang merupakan himpunan
bagian dari A × B. Jadi, H disebut relasi dari A ke B jika H
himpunan bagian dari {(x, y)|x ΠA, y ΠB}.

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 147


Domain dari suatu relasi adalah himpunan yang
anggotanya terdiri atas unsur-unsur pertama dari semua
pasangan berurutan yang merupakan anggota relasi tersebut.
Adapun range-nya adalah himpunan yang anggotanya terdiri
atas unsur-unsur kedua dari semua pasangan berurutan yang
merupakan anggota relasi itu.

2. Pengertian Fungsi
y Amati kembali Gambar 6.2. Pada relasi {(x, y)|y = 22x; x,
y = x2 Œ
y R}, setiap unsur pada daerah asal (domain) dihubungkan
dengan satu dan hanya satu unsurr pada daerah hasil (range).
Misalnya, –2 dihubungkan dengan –4, –1 dengan –2, 0
x
O dengan 0, 1 dengan 2, 2 dengan 4, dan seterusnya.
Sekarang amati Gambar 6.3(a). Pada relasi {(x, y)|y = x2;
x, y ΠR}, setiap unsur pada daerah asal dihubungkan dengan
satu dan hanya satu unsur pada daerah hasil; –2 dihubungan
(a)
dengan 4, –1 dengan 1, 0 dengan 0, 1 dengan 1, 2 dengan
y 4, dan seterusnya. Relasi {(x, y)|y = 22x; x, y ΠR} dan relasi
x2 + y2 = 25 {(x, y)|y = x2; x, y ΠR} disebut fungsi.
5 Berbeda dengan Gambar 6.3 (b), yaitu relasi {(x ( , y)|xx2 + y2
= 25; x, y ΠR}. Pada relasi ini, untuk nilai x yang sama misalnya
x x = 3, terdapat dua nilai y yang berbeda, yaitu y = 4 dan y = –4.
O 5 ( , y)|xx2 + y2 = 25; x, y ΠR) bukan fungsi.
Jadi, relasi {(x
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian
fungsi? Cobalah nyatakan pengertian fungsi dengan kata-kata
–5
Anda sendiri. Konsep yang telah Anda pelajari tersebut
(b) memperjelas definisi berikut.

Gambar 6.3 Definisi 6.2


Fungsi ialah relasi dengan setiap unsur dari daerah asalnya
dipasangkan dengan tepat satu unsur dari daerah kawannya.

y
Contoh 6.1
x=3
Di antara grafik pada Gambar 6.4, manakah yang menyatakan suatu
x
O fungsi dari R l R, x, y ΠR? Jelaskan jawaban Anda.
Jawab:
a. Dari Gambar 6.4(a) tampak bahwa untuk x = 3 dihubungkan
dengan y ΠR, misalnya 3 dengan 0, 3 dengan 1, 3 dengan 2,
dan seterusnya. Akibatnya, relasi {(x,y)| x = 3; x, y ΠR} bukan
(a)
merupakan fungsi.

148 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
b. Dari Gambar 6.4(b) tampak bahwa setiap unsur pada domain
dihubungkan dengan satu dan hanya satu unsur pada range. y
Misalnya, 4 dihubungkan dengan 2; –2 dihubungkan dengan –1;
0 dihubungkan dengan 0; 2 dengan 1; dan seterusnya. Dengan
1
demikian, relasi {(x
( ,y)| y = x; x, y ΠR} merupakan fungsi. x
2 O
Grafik pada Gambar 6.4(b), menyatakan fungsi.

Contoh 6.2
(b)
Diketahui fungsi f : R l R dan f( f x) = x2 – 1.
a. Hitunglah f(–3),
f f(–1),
f ff(0), ff(2), dan f(3).
f Gambar 6.4
b. Jika f( f a) = 3, tentukan nilai a yang memenuhi.
c. Gambarkan grafik fungsi tersebut. y
d. Jika daerah asal fungsi tersebut adalah Df = {x|–3 ≤ x ≤ 3, x Œ R}, y = x2 –1
tentukan daerah hasilnya. 8
7
Jawab: 6

Daerah hasil
f x) = x2 – 1
a. f( 5
4
ff(–3) = (–3)2 – 1 = 9 – 1 = 8 3
ff(–1) = (–1)2 – 1 = 0 2
1
f
f(0) = (0)2 – 1 = –1 x
–3–2–1 12 3
f
f(2) = (2)2 – 1 = 3 –1
f
f(3) = (3)2 – 1 = 8 Daerah asal
b. f( f a) = a2 – 1
3 = a2 – 1 Gambar 6.5
a2 = 3 + 1
a2 = 4 f
a2 = 4 A B
a = ±2
1 p
Jadi, nilai a yang memenuhi adalah a = 2 dan a = –2.
q
c. Sketsa grafik tampak pada Gambar 6.5. 2
d. Daerah hasil dari fungsi y = f( f x) = x2 – 1 adalah r
3
Rf = {y| –1 ≤ y ≤ 8, y Œ R} s
(a)

3. Sifat-Sifat Fungsi Fungsi f : A Æ B


g
a. Fungsi Injektif A B
Misalkan, himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = p
1
{p, q, r, s}. Dari himpunan A ke himpunan B ditentukan q
fungsi f dan fungsi g yang dinyatakan dengan diagram 2
r
panah pada Gambar 6.6. 3
s
Pada Gambar 6.6(a), untuk setiap anggota himpunan A (b)
yang berbeda mempunyai peta yang berbeda di himpunan B.
Fungsi g : A Æ B
Fungsi yang demikian dinamakan fungsi injektiff atau fungsi
satu-satu. Gambar 6.6

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 149


Pada Gambar 6.6(b), terdapat dua anggota himpunan
A yang berbeda, yaitu 2 dan 3 mempunyai peta yang sama,
yaitu r di himpunan B. Oleh karena itu, fungsi g bukan fungsi
injektif.
f
Sekarang, amati kembali Gambar 6.2. Dari grafik fungsi
f x) = 22xx pada gambar tersebut, untuk setiap domain x1 dan
f(
x2 (x1 ≠ x2) maka f( f x1) ≠ f(
f x2). Misalkan untuk x1 = –1, x2 = 1
maka f(f x1) = –2, f(
f x2) = 2, dan f(
f x1) ≠ f(x2). Jadi, untuk nilai x
yang berbeda menghasilkan nilai y = f( f x) yang berbeda pula.
Fungsi yang demikian disebut fungsi injektiff atau fungsi
satu-satu.
Amati pula grafik fungsi f( f x) = x2 pada Gambar 6.3(a).
Pada fungsi ini, untuk setiap domain x1 dan x2 (x1 ≠ x2)
terdapat hubungan f( f x1) = f(
f x2), misalnya ff(–1) = ff(1) = 1 dan
Soal Terbuka ff(–2) = ff(2) = 4. Jadi, untuk nilai x yang berbeda terdapat nilai
Buatlah 5 buah fungsi yang y = f(
f x) yang sama. Fungsi yang demikian bukan merupakan
satu-satu dan fungsi yang fungsi injektif.
tidak satu-satu. Secara umum, jika f fungsi dari himpunan A ke himpunan
B maka setiap unsur di dalam A dikawankan dengan tepat
suatu unsur tertentu yang khas di dalam B. Jika dua unsur
yang berbeda di dalam A masing-masing dikawankan dengan
tepat satu unsur yang berbeda pula di dalam B maka f disebut
f fungsi injektiff atau fungsi satu-satu.
A B
b. Fungsi Surjektif
1 x
Misalkan, himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {x, y, z}.
2 y Dari himpunan A ke himpunan B ditentukan fungsi f yang
3 z ditentukan dengan diagram panah pada Gambar 6.7(a).
(a) Pada Gambar 6.7(a), tampak bahwa daerah hasil dari fungsi
ff, yaitu Rf = {x, y, z} sehingga Rf = B, dalam hal ini B adalah
Fungsi f : A Æ B
daerah kawan. Suatu fungsi yang daerah hasilnya sama dengan
g daerah kawannya dinamakan fungsi surjektiff atau fungsi onto.
P Q Jadi, fungsi f pada Gambar 6.7(a) merupakan fungsi surjektif.
Coba Anda selidiki Gambar 6.7(b). Apakah fungsi g : P l Q
a 2
merupakan fungsi surjektif? Jelaskan jawaban Anda.
b 4 Sekarang, amatilah grafik f( f(x) = 22xx (Gambar 6.2). Grafik
6 tersebut memiliki daerah hasil (range) Rf sama dengan daerah
(b) kawannya (kodomainnya). Oleh karena itu, fungsi f( f x) = 2x
2
disebut fungsi surjektiff atau fungsi onto. Secara umum, jika
Fungsi g : P Æ Q
pada suatu fungsi f dari A ke B daerah hasilnya Rf = B maka
fungsi itu disebut fungsi surjektiff atau fungsi onto. Akan
Gambar 6.7
tetapi, jika Rf à B maka fungsi tersebut bukan merupakan
fungsi surjektiff.
Suatu fungsi yang bersifat injektif dan surjektif disebut
fungsi bijektif.
f Jadi, fungsi y = 2x
2x merupakan fungsi bijektif. f

150 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 6.3
y
Selidikilah fungsi berikut, apakah merupakan fungsi injektif atau
bukan, jika injektif apakah juga merupakan fungsi bijektif?
3
1
a. y = f(
f x) = x + 3, x ΠR,
2
b. f x) = x2 Р2, x ΠR,
y = f( –6 x
Jawab:
1
a. Grafik fungsi y = f(
f x) = x + 3, x ΠR tampak pada Gambar
2 (a)
6.8 (a). Amati untuk setiap domain x 1 dan x 2 (x 1 ≠ x 2)
1
maka f(
f x 1) ≠ f(
f x 2). Jadi, fungsi y = f(
f x) = x + 3, x ΠR y
2 y = f(x) = x2 – 2
merupakan fungsi injektif. Oleh karena range Rf sama
dengan daerah kawannya (kodomainnya) maka fungsi y = f(
f x)
1
= x + 3, x ΠR merupakan fungsi surjektif. x1 x2 x
2
1
f(x) = x + 3, x ΠR adalah fungsi
Dengan demikian, fungsi y = f(
2
bijektif.
b. Grafik dari fungsi y = f( f x) = x2 Р2, x ΠR diperlihatkan pada
Gambar 6.8(b). Pada gambar tersebut, tampak bahwa terdapat (b)
nilai-nilai x1, x2 Œ Df dengan x1 ≠ x2, tetapi f(
f x1) = f(
f x2). Jadi,
f x) = x2 Р2, x ΠR bukan fungsi injektif.
fungsi y = f( Gambar 6.8

Mari, Cari Tahu


Selidikilah bersama 2 orang teman, sejarah penggunaan lambang
y = f(
f x). Anda dapat mencarinya di buku atau internet. Laporkan
hasilnya di depan kelas.

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Di antara grafik berikut ini, manakah yang 2. Dari sketsa grafik berikut ini, manakah
menyatakan suatu fungsi dari R l R, x, y ΠR? yang merupakan relasi? Tentukan pula
Jelaskan jawaban Anda. mana yang merupakan fungsi dari x l y.
y
Jika fungsi, tentukan sifatnya injektif,
surjektif, atau bijektif.
a. y y = x3 b.
x
x x 1
1 x

(a) (b)

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 151


3. Buatlah sketsa grafik relasi-relasi 2x
berikut. Kemudian, tunjukkan mana yang c. y= ; x, y Œ R dan x ≠ 4
x 4
merupakan fungsi dari R l R. d. y = 8 Рx3; x, y ΠR
a. {(x,y) | y = x2 Р1; x,y ΠR}
5. Tentukan daerah asal fungsi-fungsi berikut
2 Р3; x, y ΠR}
b. {(x,y) | y = x2 – 2x
ini.
2 ; x, y ΠR}
c. {(x,y) | y2 = –2x
a. f(f x) = 3xx – 2
d. {(x,y) | x = –2; x, y Œ R}
e. {(x,y) | y = 5 Рx2; x, y ΠR} 3
b. f  x 
f. {(x,y) | y = x5; x, y ΠR} x 2
2x 3
4. Periksalah fungsi berikut, apakah 6. Gambarkan grafik fungsi berikut ini.
merupakan fungsi injektif atau bukan. Kemudian, tentukan daerah asalnya agar
Jika injektif, apakah merupakan fungsi menjadi fungsi injektif.
bijektif? f x) = x2 – 5xx + 6
a. y = f(
a. y = 4 Рx2; x, y ΠR b. y = f(
f x) = 4 cos x, 0 ≤ x ≤ 2π
b. y = (x + 1)2; x, y ΠR 7. Jelaskan cara yang Anda lakukan untuk
menentukan apakah suatu fungsi satu-satu
atau bukan.

B. Aljabar Fungsi
Anda telah mempelajari fungsi f(f x) = x2 – 2 mempunyai
daerah asal Df = {x| x ΠR}. Demikian halnya dengan fungsi
g(x) = x 3 dengan daerah asal Dg = {x| x ΠR} telah Anda
pelajari pula. Pada bab ini, Anda akan mempelajari cara
membentuk fungsi baru dari hasil operasi aljabar dua fungsi
f dan g yang diketahui tersebut, yaitu sebagai berikut.
• f x) + g(x) = x2 – 2 +
(f + g)(x) = f(
(f x 3
2
(f – g)(x) = f(
(f f x) – g(x) = x – 2 – x 3
• f x) · g(x) = (x2 – 2)
(f · g)(x) = f(
(f x 3
Ê fˆ f ( x) x2 - 2
(x) = = , g ( x) π 0
• Ë g¯ g ( x) x-3

Anda pun akan mempelajari cara menentukan daerah


asal fungsi hasil operasi. Untuk itu pelajari uraian berikut.
Misalkan, f( f x) dan g(x) adalah fungsi-fungsi yang
diketahui, berlaku hal-hal berikut.
• Jumlah dari fungsi f( f x) dan g(x) adalah
f x) + g(x) dengan Df + g = Df « Dg.
(f + g)(x) = f(
(f
• Selisih dari fungsi f( f x) dan g(x) adalah
f x) – g(x) dengan Df – g = Df « Dg.
(f – g)(x) = f(
(f

152 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
• Perkalian dari fungsi f( f x) dan g(x) adalah
((f × g)(x) = f( f x) × g(x) dengan Df × g = Df « Dg.
• Pembagian dari fungsi f( f x) dan g(x) adalah
¤ f ´µ f  x
¥¥ µ ( x ) 
¥¦ g µ¶ , dengan D f = Df « Dg dan g(x) ≠ 0
g  x
g

Contoh 6.4

f x) = x2 – 5 dan g(x) = 2 x , tentukan operasi


Diketahui fungsi f(
fungsi-fungsi berikut. Tentukan pula daerah asalnya.
a. (f
( + g) (x) c. (f( × g) (x)

b. ( – g) (x)
(f d. Ê fˆ
(x)
Ë g¯
Jawab:
Df = {x | x Œ R} dan Dg={x | x ≥ 0, x Œ R}.
a. f x) + g(x) = x2 – 5 + 2 x
(f + g)(x) = f(
(f
Df+g = Df « Dg = {x | x Œ R} « {x | x ≥ 0, x Œ R}
= {x | x ≥ 0, x Œ R}
b. f x) – g(x) = x2 – 5 – 2 x
(f – g) (x) = f(
(f
Df–g = {x | x ≥ 0, x Œ R}
c.  f g  x f  x r g  x 2x2 x 10 x
Df×g = {x | x ≥ 0, x Œ R}

¥¥ µ x    x 5  1 x x
¤ f ´µ f x 2
d.
¥¦ g µ¶ g  x 2 x 2 x 2 x 
Df { x x  , x ΠR}
g

Tes Kompetensi Subbab B


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan a. f  x  3x 2 dan g  x 3 x 1
¤f´
 f g  x  f g  x , f g  x ,¥¥¥ µµµ x , x 1
¦g¶ b. f  x  dan g  x  x 1
2
x
f  x , dan g  x serta tentukan pula
2
2. f x) = 22x2 – 1 dan g(x) =
Diketahui fungsi f(
daerah asal fungsi hasil operasi tersebut
2 x 1. Tentukanlah:
jika diketahui fungsi-fungsi seperti
a. (f(f + g) (3)
berikut.
b. (f(f – g) (2)
c. (f(f × g) (5)

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 153


C. Fungsi Komposisi
1. Pengertian Fungsi Komposisi
Sebelum Anda mempelajari fungsi komposisi lebih
lanjut, pelajari uraian berikut ini.
f(x) = x2 + 1 dengan Df = {x| x ΠR} dan g(x
Misalkan f( ( )=
x 2 dengan Dg = {x| x ≥ 2, x Œ R}. Fungsi komposisi g ° f
dapat digambarkan
r pada Gambar 6.9.
Mula-mula unsur x ΠDf dipetakan oleh f ke bayangan x,
yaitu f(
f(x). Kemudian, f(
f(x) dipetakan oleh g ke g(f
(f(x)). Dengan
demikian, fungsi komposisi g ° f adalah pemetaan x Œ Df oleh
fungsi ff, kemudian bayangannya dipetakan lagi oleh g. Uraian
tersebut memperjelas definisi berikut.

Definisi 6.3
f g
Diketahui, f dan g dua fungsi sebarang maka fungsi komposisi
f dan g ditulis g ° ff, didefinisikan sebagai (g ° f)(
f x) = g(f
(f(x))
g°f untuk setiap x Œ Dg.

Untuk x = 1 Anda peroleh f(


f x) = 2 yang berada dalam
daerah asal fungsi g. Bayangan x, yaitu f(
f x) = 2 dapat
Gambar 6.9
dipetakan oleh g ke g(f
(f(x)) sebab g(2) = 2 2 = 0.
1 1
Lain halnya jika x = . Untuk x = diperoleh f(
f x) =
1 2 2
1 yang berada di luar daerah asal fungsi g. Bayangan x,
4
1
yaitu f(
f x) = 1 tidak dapat dipetakan oleh g ke fungsi
4
komposisi g(f  1 1 3
(f(x)) sebab g 1 4  1 4 2  4 . Nilai ini
tidak terdefinisi jika Anda membatasi daerah kerja pada
himpunan seluruh bilangan real. Dari uraian itu dapat
f dipahami bahwa pemetaan berantai baru dapat dilakukan
g jika bayangan x jatuh ke dalam daerah asal fungsi g. Dengan
demikian, diperoleh daerah asal fungsi komposisi g ° f adalah
Dgof { x x ΠD f , f  x ΠDg }.
Dengan pemikiran yang sama, fungsi komposisi f ° g
adalah pemetaan x ΠDg oleh fungsi g, kemudian bayangannya
dipetakan lagi oleh ff. Dengan demikian, daerah asal fungsi
Gambar 6.10
komposisi f ° g adalah D fog { x x Dg , f  x Œ D f } .
( ) = 1 x . Kedua
f(x) = x2 + 2 dan g(x
Misalkan diketahui f(
fungsi itu dapat digambarkan seperti Gambar 6.10.

154 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Daerah hasil Rf = {x| x ≥ 2, x Œ R} tidak dapat dipetakan
oleh g(x) = 1 x sebab untuk x ≥ 2, g(x) tidak terdefinisi. Pe
Pe
embahasan Soal
Coba jelaskan mengapa g(x (x) tidak terdefinisi untuk x ≥ 2. Fungsi g: R l R ditentukan
Jika Anda analisis uraian tersebut, diperoleh hal-hal oleh g(x(x) = xx2 – x + 3 dan
fungsi f:f R l R sehingga
berikut. (f ° g)(x
(x) = 3xx2 – 3x + 4
• Fungsii f(x) = x2 + 1 dan g(x(x) = x 2 dapat dikomposisikan maka f (x (x – 2) = ....
menjadi fungsi komposisi g ° f sebab irisan antara daerah Jawab:
hasil fungsi f dan daerah asal fungsi g bukan merupakan g(x
(x) = xx2 – x + 3
(f ° g) (x
(x) = 3xx2 – 3x + 4
himpunan kosong. f g(x
f( (x)) = 3((x2 – x + 3) – 5
Rf « Dg = {x| x ≥ 1, x Œ R} «{x
{ | x ≥ 2, x Œ R} = {{x| x ≥ 2, x Œ R}. f (x) = 3x – 5
maka ff(x – 2) = 3(x – 2) – 5
• Fungsi f(f x) = x2 + 2 dan g(x) = 1 x tidak dapat = 3x – 11
dikomposisikan menjadi fungsi komposisi g ° f sebab Soal Ebtanas 1999

irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi


g merupakan himpunan kosong.
Rf « Dg = {x| x ≥ 2, x Œ R} « {x| x ≤ 1, x Œ R} = Ø.

Syarat yang harus dipenuhi agar fungsi f dan fungsi g dapat


dikomposisikan menjadi fungsi komposisi (g ° ff) adalah
irisan antara daerah hasil fungsi f dan daerah asal fungsi
g bukan himpunan kosong, atau Rf … Dg ≠ Ø.

Contoh 6.5
1. f x) = 22x3 dan g(x) = x + 3, tentukan g ° f(
Jika f( f x). Tugas
2. Jika g(x) = 22xx + 4 dan h(x) = x2 + 22xx +5, tentukan h ° g(x). Anda telah mengetahui syarat
fungsi f dan fungsi g dapat
Jawab: dikomposisikan menjadi fungsi
1. g ° f( { (x)} = ff(x) + 3 = 22x3 + 3
f x) = g {f g ° ff. Bagaimana dengan
syarat agar fungsi f ° g dapat
2. h ° g(x) = h{g(x)} = {g(x)}2 + 2{g(x)} + 5 dikomposisikan? Selidikilah
2x + 4)2 + 2(2x
= (2x 2x + 4) + 5 bersama teman Anda kemudian
= 4x2 + 16xx + 16 + 4x + 8 + 5 laporkan hasilnya kepada guru
= 4x2 + 20xx + 29 Anda.

Contoh 6.6
Diketahui f(f x) = 22xx + 5 dan g(x) = 3x2. Tentukan:
1. (f
( ° g) (x) dan (g ° ff) (x)
2. a. daerah asal (f ( ° g) (x) dan daerah hasil ((f ° g) (x)
b. daerah asal (g ° ff) (x) dan daerah hasil (g ° ff) (x)
Jawab:
( ° g) (x) = f (g (x)) = f (3x2) = 2(3x2) + 5 = 6x²
1. (f x +5
(g ° ff) (x) = g (f ( (x)) = g (2x 2x + 5)2
2x + 5) = 3 (2x
= 3(4x2 + 20xx + 25) = 12 2x2 + 60xx + 75

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 155


2. a. Daerah asal (f
( ° g) (x) = Df g = {x|x Œ R} dan
°
daerah hasil(f
( ° g) (x) = Rf g = {y|y Œ R}.
°
b. Daerah asal (g ° ff) (x) = Dg f = {x|x Œ R} dan
°
daerah hasil(g ° ff) (x) = Rg f = {y|y Œ R}.
°

2. Sifat-Sifat Komposisi Fungsi


Untuk mempelajari sifat-sifat komposisi fungsi, pelajari
uraian berikut. Diketahui, f( f x) = x + 5 dan g(x) = 22xx + 6.
( ° g) ((xx) = f (g(x
(f (x)) = f (2
2x + 6) = (2
2x + 6) + 5 = 2x + 11
(g ° ff) (x) = g (f (x
(x)) = g (x + 5) = 2((x + 5) + 6 = 2x + 16
Amati lagi hasil contoh 6.5. Apakah nilai (f ( ° g)(x) sama
dengan (g ° ff) (x)? Coba selidiki untuk fungsi lainnya. Apa
yang Anda peroleh? Jika melakukannya dengan benar, akan
diperoleh kesimpulan berikut.
Situs Matematika
Anda dapat mengetahui ( ° g) (x) ≠ ((g ° ff) (x)
(f
informasi lain tentang Fungsi
Komposisi dan Fungsi Invers Amati fungsi f( f x) = 22xx + 1, g(x) = x2, dan h(x) = 3xx + 5.
melalui internet dengan Misalkan, (g ° h) (x) = s(x) maka
mengunjungi situs berikut. s(x
(x) = (g ° h) ((xx) = g (h (x
(x)) = g (3 3x + 5)2
3x + 5) = (3
t IUUQXIZQFSNBEJ
XPSMEQSFTTDPN = 99xx2 + 30
0x + 25
t IUUQNBUFNBUJLBTNB sehingga
CMPHTQPUDPN ( ° (g ° h))(x) = (f
(f f s(x)) = f (9x2 + 30xx + 25)
( ° s) (x) = f(
t IUUQNBUIXPSMEXPMGSBN
DPN
DP
= 2(9x + 30xx + 25) + 1 = 18x2 + 60xx + 50 + 1
2

= 18x2 + 60xx + 51
( ° g ° h) (x) = 18x2 + 60xx + 51.
Jadi, (f
Kemudian, misalkan ((f ° g) (x) = t(x) maka
( ° g) (x) = f (g (x)) = f (x2) = 22x2 + 1 sehingga
t(x) = (f
((f
( ° g) ° h) (x) = (t ° h) (x) = t(h(x)) = t (3x + 5)
= 2(3xx + 5)2 + 1
= 2(9x2 + 30xx + 25) + 1 = 18x2 + 60xx + 51
( ° (g ° h)) (x) = 18x2 + 60xx + 51.
Jadi, (f
Amati lagi uraian tersebut. Apa yang Anda peroleh
mengenai nilai f ° (g ° h)(x) jika dihubungkan dengan nilai
( ° g) ° h(x)? Apakah hal ini berlaku untuk fungsi yang
(f
lainnya? Untuk itu, bersama dengan teman sebangku buat 3
buah fungsi. Kemudian, hitung nilai f ° (g ° h) dan ((f ° g) ° h.
Apakah hasil keduanya sama? Ulangi lagi untuk fungsi
lainnya. Apakah Anda dapat memperoleh kesimpulan
berikut?
( ° h)) (x) = ((f
( ° (g
(f ( ° g) ° h) (x)

156 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 6.7
Diketahui f(x) = 5x2 + 6 dan I(x) = x.
a. Carilah (f ° I)(x) dan (I ° f) (x).
b. Apakah (f ° I)(x) = (I ° f) (x)?
Jawab:
a. (f ° I)(x) = f (I (x)) = f(x) = 5x2 + 6
(I ° f)(x) = I (f (x)) = I (5x2 + 6) = 5x2 + 6
b. Dari hasil (a) tampak bahwa (f ° I)(x) = (I ° f) (x).
Dalam hal ini fungsi I(x) = x disebut fungsi identitas terhadap
operasi komposisi fungsi.

Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga sifat-sifat


komposisi fungsi? Cobalah nyatakan sifat-sifat komponen
fungsi dengan kata-kata Anda sendiri.
Soal Terbuka
• Operasi komposisi pada fungsi-fungsi pada umumnya
tidak komutatif. 1. Diketahui fungsi komposisi
( ° g)(x
(f ( ° f)(
( ) ≠ (g f (x) (x) = 3x2 + 2. Tentukan
(f ° g)(x
fungsi f dan g yang
• Operasi komposisi pada fungsi-fungsi bersifat asosiatif mungkin.
(f ( ° h))(x
( ° (g ( ° g) ° h)(x
( ) = ((f ( ) 2. Diketahui fungsi komposisi
• Dalam operasi komposisi pada fungsi-fungsi terdapat (g ° f)(
f (x) = x –2. Tentukan
sebuah fungsi identitas, yaitu I( I(x) = x sehingga (f
( ° I)(
I (x) = fungsi f dan g yang
( ° f)(
(I f (x) = f(
f(x) mungkin. Sebutkan pula
cara Anda memperoleh
jawaban ini.
3. Menentukan Fungsi f atau g jika
Diketahui Fungsi Komposisi dari f atau g
Pada bagian sebelumnya, Anda telah belajar menentukan
fungsi komposisi f ° g atau g ° f jika fungsi f dan g
diketahui. Bagaimana jika terjadi sebaliknya? Fungsi yang
diketahui adalah fungsi komposisi dan salah satu fungsi
yang membentuk komposisi fungsi tadi, bagaimana cara
menentukan fungsi lainnya?
Anda dapat menentukan fungsi g(x ( ) jika diketahui fungsi
komposisi (f( ° g) (x) = 10xx – 5 dan f(
f x) = 22xx – 5, yaitu sebagai
berikut.
( ° g)(x) = 10xx – 5
(f
f g(x))
f( = 10xx – 5
2(g(x)) – 5 = 10xx – 5
2 (g(x)) = 10x
g(x) = 5x

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 157


Untuk menentukan fungsi f( f x) jika diketahui fungsi
komposisi (f ( ° g)(x) = 30x2 – 15 dan g(x) = 10x2 – 3 caranya
sebagai berikut.
( ° g)(x) = 30x2 – 15
(f
f g(x))
f( = 30x2 – 15
f x2 – 3) = 30x2 – 15 = 3(10x2 – 3) – 15 + 9
f(10
f x2 – 3) = 3(10x2 – 3) – 6
f(10
f x)
f( = 3xx – 6
Jika fungsi f dan fungsi komposisi f ° g atau g ° f diketahui
maka fungsi g dapat ditentukan. Demikian juga jika fungsi
g dan fungsi komposisi f ° g atau g ° f diketahui maka fungsi
f dapat ditentukan.

Contoh 6.8
1 1
Diketahui f ° g (x) = dan f (x) = . Tentukan g(x).
x x
Jawab:
1 1
f ° g (x) = ™ f (g (x)) =
x x
1 1
™ =
g ( x) x

™ x = g ( x)
™ g(x) = x2

Tes Kompetensi Subbab C


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan f ° g(x) dan g ° f (x) dari fungsi- 3. Diketahui f (x) = x 1 , g(x) = x2 – 2,
fungsi berikut ini.
dan h(x) = 1 2 x . Tentukanlah nilai x
a. f (x) = 3 – 4xx dan g(x) = 22x3 + 2
dari fungsi-fungsi berikut ini.
b. f(f x) = 3x + 4 dan g(x) = x3 + x
a. f ° g ° h (x) = 2
c. Untuk soal nomor 1a dan 1b, tentukan b. f ° g ° f (x) = 5
f ° g(–2) dan g ° f(–2).
f
4. a. Jika f (x) = 2x 2 + 7 dan f ° g (x) =
2. Diketahui f (x) = 5 – x dan g(x) = x2 – 4. 3(3 – 2x), tentukanlah g(x).
Tentukan nilai x jika diketahui sebagai
berikut. b. Jika g(x) = 2 (x – 1) dan
a. f ° g(x) = –16
g ° f (x) = 2x (x – 5), tentukanlah f (3).
b. g ° g (–x– ) = 21

158 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
x 5 x 5 Misalkan, c adalah biaya membuat x buah
c. Jika f (x) = dan g ° f (x
( )= ,
x x 1 produk tersebut yang memenuhi persamaan
tentukanlah g (2x
2x – 1). x
d. Jika g (x) = x – 1 dan f ° g (x) = x2 – 1, c= + 600. Jika semua produk terjual,
25
tentukanlah f  x . tentukan biaya c sebagai fungsi dari harga p.
9. Volume sebuah balon (dalam cm3) adalah
5. Diketahui f (x) = 22xx – 5, g(x) = 6x2 – 5, 4 3
carilah nilai a yang mungkin jika V(r) = Pr . Jika jari-jari r bertambah
3
a. f ° g(a) = 285 terhadap waktu t (dalam sekon) memenuhi
b. g ° f (a) = 1 1 3
rumus r (t) = t , t ≥ 0. Tentukan volume
6. Fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan 3
terurut berikut. balon sebagai fungsi waktu.
f = {(a, b), (c, dd), (e, ff), (g, h), (i, j)}
j 10. Sebuah drum yang berbentuk tabung mem-
g = {(b, –1), (d,
d –3), (f, –5), (h, –7), (j, –9)} punyai volume 500 cm3. Bagian alas dan
Nyatakan fungsi-fungsi komposisi berikut atasnya dibuat dari bahan yang berharga
ini dalam pasangan terurut. Rp6.000,00 per cm2. Adapun bagian sisa
a. f ° f c. f ° g dibuat dari bahan berharga Rp4.000,00 per
b. g ° g d. g ° f cm2.
2
a. Ekspresikan biaya total
7. a. Jika f (x) = x – 2, g(x) = sin x, dan bahan c sebagai fungsi
7 dari r (jari-jari tabung).
f (g (a)) = , tentukan nilai a.
4 b. Berapa harga total bahan
x
b. Jikaa f (x) = 3 – x2, g ((x) = , dan h(x
( ) untuk membuat drum
x 1 dengan jari-jari 4 cm
= 3xx + 1, tentukan f ° g ° h (10). atau 8 cm?
8. Harga sebuah produk p yang terjual
sebanyak x memenuhi persamaan
1
p = x + 100, 0 ≤ x ≤ 400
4

D. Fungsi Invers
Di SMP, tentunya Anda telah belajar cara mengubah
satuan dari derajat Celsius ke Fahrenheit, yaitu dengan
9
menggunakan persamaan y  x 32 . Bagaimana cara
5
mengubah satuan dari Fahrenheit ke Celsius? Untuk
mengetahuinya, Anda harus belajar fungsi invers.
Apakah setiap fungsi selalu memiliki fungsi invers? untuk
mengetahuinya, lakukan aktivitas matematika berikut.

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 159


Aktivitas Matematika
Lakukanlah kegiatan berikut bersama kelompok Anda.
Langkah ke-1
a. Melengkapi tabel fungsi y = f(x)
Misalkan fungsi f dari x ke y didefinisikan sebagai y = f(
f(x), seperti
Tabel 6.1. Salin dan lengkapilah Tabel 6.1 di buku tugas Anda.
Tabel 6.1 Fungsi y = f( f x)

x (masukan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8
y (keluaran) 0 2 4 6 8 ... ... ... ...

b. Menukarkan nilai-nilai masukan dan keluaran


Tukarkan nilai-nilai masukan dan keluaran tersebut seperti
Tabel 6.2, kemudian salin dan lengkapilah Tabel 6.2 di buku
tugas Anda.
Tabel 6.2

y (masukan) 0 2 4 6 8 ... ... ... ...


x (keluaran) 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Coba Anda selidiki, apakah Tabel 6.2 merupakan fungsi


dari y ke x? Tuliskan hasil penyelidikan Anda di buku tugas
Anda.
Langkah ke-2
a. Melengkapi tabel fungsi s = g(r)
Ingatlah Misalkan fungsi g dari r ke s didefinisikan sebagai s = g(r),
r seperti
Tabel 6.3. Salin dan lengkapilah Tabel 6.3 di buku tugas Anda.
Lambang –1 di dalam f –1
bukan berupa pangkat.
Tabel 6.3 Fungsi s = g(r)

r (masukan) -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
s (keluaran) ... 9 4 1 0 1 4 9 ...

b. Menukarkan nilai-nilai masukan dan keluaran


Tukarkan nilai-nilai masukan dan keluaran tersebut seperti Tabel
6.2, lalu salin dan lengkapi Tabel 6.4 di buku tugas Anda.
Tabel 6.4

s (masukan) ... 9 4 1 0 1 4 9 ...


r (keluaran) –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4

Coba Anda selidiki, apakah Tabel 6.4 merupakan fungsi dari s ke r?


Tuliskan hasil penyelidikan Anda di buku tugas Anda.
Langkah ke-3
Dapatkah Anda menduga, fungsi yang bagaimana yang memiliki
fungsi invers? Jawablah dengan cara menganalisis Tabel 6.1 sampai
dengan Tabel 6.4.

160 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jika fungsi f memetakan setiap x ΠDf ke y ΠRf maka
balikan dari fungsi f mengembalikan unsur y tersebut ke unsur
x semula. Proses pembalikan tersebut belum tentu meng- y
hasilkan fungsi baru. Jika f fungsi bijektif maka pembalikan y = 2x
tersebut menghasilkan fungsi baru. Akan tetapi, jika f bukan
fungsi bijektif pembalikan itu hanya menghasilkan suatu
relasi. Agar lebih jelas, pelajari uraian berikut.
O x
Telah diketahui fungsi y = 2x seperti Gambar 6.12
merupakan fungsi bijektif.
Amati bahwa setiap dua unsur yang berbeda di dalam
domain f dikawankan dengan dua unsur yang berbeda di
dalam daerah kawan ff. Sebagai contoh, x1 = 2 dan x2 = –2 Gambar 6.12
dikawankan berturut-turut dengan y1 = 4 dan y2 = –4. Balikan
dari fungsi ini akan menghubungkan dua unsur yang berbeda
tersebut dengan dua unsur semula yang berbeda, yaitu 4
dengan 2 dan –4 dengan –2.
Balikan dari fungsi tersebut jelas sesuai dengan aturan
fungsi, yang hanya membolehkan setiap unsur di dalam y
daerah asalnya dihubungkan dengan satu dan hanya satu y = x2
unsur di dalam daerah hasil. Jadi, balikan dari fungsi f(
f(x) = 22x
merupakan fungsi. Lain halnya dengan fungsi y = x2 seperti
Gambar 6.13. Fungsi ini bukan merupakan fungsi bijektif. f O x
Amati bahwa setiap unsur x dan –x di dalam domain
f dikawankan dengan unsur y yang sama di dalam daerah
kawan ff. Contohnya, unsur 2 dan –2 keduanya dipetakan ke
unsur yang sama, yaitu 4. Akibatnya, balikan dari fungsi ini
menghubungkan 4 dengan dua unsur yang berbeda, yaitu 2 Gambar 6.13
dan –2. Balikan dari fungsi ini jelas menyalahi aturan fungsi.
f x) = x2 bukan merupakan fungsi,
Jadi, balikan dari fungsi f(
tetapi hanya relasi saja.
Dari uraian tersebut dapatkah Anda menduga bentuk
umum fungsi invers? Cobalah nyatakan bentuk tersebut
dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda
pelajari tersebut memperjelas definisi berikut.

Definisi 6.4
Misalkan, f merupakan fungsi bijektif dengan daerah asal Df dan
daerah hasil Rf.. Fungsi invers(fungsi balikan) f adalah f –1 jika dan
hanya jika ((f –1 ° ff) (x) = x untuk setiap x di dalam Df dan (f –1 ° f)
f
(x) = x untuk setiap x di dalam Rf.

Dari Definisi 6.4 tampak bahwa setiap x ΠDf dipetakan


oleh f ke f( f x) oleh f –1 dikembalikan ke x. Demikian
f x) dan f(
halnya untuk setiap x Œ Rf dipetakan oleh f –1 ke f –1(x) dan

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 161


f –1(x) oleh f dikembalikan ke x. Dengan demikian, invers
suatu fungsi invers menghasilkan fungsi asalnya, dituliskan
( –1)–1 = ff. Dari uraian tersebut, Anda dapat menentukan invers
(f
suatu fungsi dengan langkah-langkah sebagai berikut.
• Diketahui, y = f( f x).
• Selesaikan persamaan sehingga diperoleh x sebagai
fungsi y atau x = f –1(y).
• Ganti variabel y dengan x pada f –1(y) sehingga diperoleh
f –1(x) = y sebagai fungsi invers dari y = f(
f x).

Contoh 6.9
Tentukan invers dari fungsi berikut ini.
y = f (x) = 5xx – 7
Kemudian, gambarkan grafik f (x) dan f –1 (x).
y f(x) = 5x – 7 Jawab:
y = 5xx – 7 ™ 5xx = y + 7
y 7
™x=
f –1(x) = 5
–1 y 7
x O x ™ x = f (y) =
y= 5
x 7
( ) = 5xx – 7 adalah f –1 (x
Jadi, fungsi invers dari y = f (x ( )= .
5
x 7
Gambar grafik f (x) = 5xx – 7 dan f –1 (x) = tampak pada
5
Gambar 6.14. Amati Gambar 6.14 dengan saksama, bagaimana
Gambar 6.14 f x) dan f –1(x) terhadap y = x. Apakah simetris?
posisi grafik f(
Jika Anda amati grafik f (x) dan f –1(x) dengan saksama, tampak
bahwa grafik f –1(x) simetris terhadap grafik f( f x). Grafik f –1(x)
diperoleh dari grafik f( f(x) dengan mencerminkannya terhadap garis
y = x. Oleh karena itu, untuk mencari f –1(x) jika diketahui f (x)
dapat pula dikerjakan dari persamaan f ° f –1(x) = x.
Coba Anda selesaikan invers dari f(x) = 5x – 7 dengan meng-
gunakan f ° f –1(x) = x.

Soal Terbuka Contoh 6.10

Bersama teman sebangku, x 4


buatlah 5 fungsi yang 1. Diketahui f (x) = 3x2 + 4 dan g(x) = .
3
mempunyai invers. Berikan
Periksalah apakah g merupakan balikan (invers) dari f.
alasannya. Kemudian, berikan
hasilnya pada teman yang lain
3x 4
untuk dicek dan dikomentari. 2. Tentukan fungsi invers dari f (x) = .
2 x 1

162 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jawab:
1. Untuk menentukan apakah g fungsi invers f, periksalah
apakah fungsi komposisi (g ° f) (x) = x dan (f ° g) (x) = x.
Tantangan
3x 2 4 4
2
(g ° f) (x) = g {f (x)} = g (3x + 4) =  x2 = x untuk Anda
3
2
ax b
¤ x 4 ´µ ¤ ´ Diketahui f(x) = .
(f ° g) (x) = f {g (x)} = f ¥¥¥ µµ  3¥¥ x 4 µµµ cx d
¥¦ 3 µ¶ ¥
¥¦ 3 µ¶ Tentukan f–1. Jika c ≠ 0, apakah
syarat a, b, c, dan d sehingga

( )
= 3 x-4 +4
3
f = f –1.

=x–4+4=x
Jadi, g merupakan balikan f sehingga f juga balikan g. Dengan
kata lain, g = f –1 dan f = g–1.
3x 4
2. y = f (x) = ™ y (2x–1) = 3x + 4
2 x 1
™ 2yx – y = 3x + 4 ™ 2yx – 3x = y + 4
y 4
™ x (2y – 3) = y + 4 ™x=
2y 3
y 4
™ x = f –1 (y) =
2y 3
x 4
Jadi, f –1 (x) = .
2x 3

Tes Kompetensi Subbab D


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan invers dari fungsi-fungsi berikut. 2. Tunjukkan bahwa fungsi g merupakan
Kemudian, gambarkan grafik fungsi f dan f –1 invers bagi fungsi f.
f
dalam satu diagram. x x
a. f (x) = dan g (x) =
a. f (x) = 22xx – 5 x 1 x 1
b. f (x) = 3x2 – 4
2 b. f (x) = 5 – x2 dan g (x) = 5 x
c. f (x) =
3x 2 2 x2 6
d. f (x) = 2 – x2 c. f (x) = 5 x 6 dan g (x) =
5
e. f (x) = x 1 1
d. f (x) = 103x dan g (x) = log x
3
f. f (x) = 10x + 1
2
2x 2
1 3 e. f (x) = 2 dan g (x) = log x
g. f (x) = ; xw 3x 4 x 4
5x 3 5 f. f (x) = dan g (x) =
h. f (x) = x2 – 6xx + 5; x ≥ 3 2x 1 2x 3
i. f (x) = x2 – 9; x ≤ 0

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 163


x 5 5. Misalkan, f(
f x) = ax + b; a ≠ 0 dan g(x) =
3. Diketahui f (x) = 4x2 + 8, g(x) = , cx + d; c ≠ 0. Apa syaratnya agar f
2x 1
dan h(x) = x 2 2 . Tentukan nilai-nilai merupakan balikan g, demikian pula
fungsi berikut. sebaliknya g merupakan balikan f.f
a. f –1 (12) 6. Untuk mengubah satuan dari derajat
b. g –1 (15) Celsius ke derajat Fahrenheit, digunakan
c. g –1 (6) 9
rumus y = f (x) = x 32. Sebaliknya,
d. h –1 ( 7 ) 5
e. f –1 (24) + g–1 (18) untuk mengubah satuan dari derajat
f. f –1 (9) + g–1 (3) – h–1 ( 2 ) Fahrenheit ke derajat Celsius, digunakan
4. Tunjukkan bahwa fungsi invers dari 5
rumus y = g (x) =  x 32 . Tunjukkan
fungsi-fungsi berikut sama dengan fungsi 9
asalnya. bahwa f adalah invers dari g.
a. f (x) = x 7. Permintaan barang di suatu negara
b. f (x) = 15 – x memenuhi persamaan p(x) = 300 – 50x,
1 dengan p adalah harga barang (dalam dolar)
c. f (x) =
x dan x banyak barang yang diproduksi
(dalam jutaan). Ekspresikan banyak
d. f (x) = 9 x 2
barang x sebagai fungsi dari p.
e. f (x) = 16 x 2 8. Dari beberapa macam fungsi yang telah
10 dipelajari, fungsi manakah yang memiliki
f. f (x) =
x invers?

E. Invers dari Fungsi Komposisi


Seperti halnya fungsi yang lain, fungsi komposisi dapat
f g memiliki invers, asalkan syarat fungsi invers dipenuhi. Amati
Gambar 6.15.
x y z
Diketahui, fungsi f dan g keduanya bijektif. Fungsi f
memetakan x ke y dan fungsi g memetakan y ke z. Oleh
f –1 g–1
karena f dan g bijektif maka balikan fungsi f adalah f –1 dan
Gambar 6.15 balikan fungsi g adalah g–1. Amati bahwa fungsi komposisi
f –1
g ° f memetakan x ke z sehingga balikan g ° ff, yaitu (g ° f)
memetakan z ke x. Dari Gambar 6.15 tampak bahwa g–1
memetakan z ke y dan f –1 memetakan y ke x. Dengan demikian,
pemetaan komposisi f –1 ° g–1 memetakan z ke x. Jadi, invers
fungsi komposisi (g ° ff) adalah
( ° f)
(g f –1(x) = (f
( –1 ° g–1)(x)

164 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Analog dengan cara tersebut, invers fungsi komposisi
( ° g) adalah
(f

( ° g)–1(x) = ((gg–1 ° f –1)(x)


(f

Contoh 6.11
Diketahui f (x) = 3x2 – 6 dan g (x) = 3x – 19. Tentukan
a. (f ° g)–1 (x) b. (g ° f)–1 (x)
Jawab:
• f ° f –1 (x) = x • g ° g–1 (x) = x
–1
f (f (x)) = x g (g–1 (x)) = x
–1 2
3 (f (x)) – 6 = x 3 (g–1 (x)) – 19 = x
x 6 x 19
(f –1 (x))2 = g–1 (x) =
3 3
x 6
f –1 (x) = o
3
a. (f ° g)–1 (x) = g–1 ° f –1 (x) = g–1 (f –1 (x))
x + 6 = ± x + 6 + 19 = 1 Ê ± x + 6 + 19 ˆ
= g -1 ±
3 3 3 3 ÁË 3 ˜¯

b. (g ° f)–1 (x) = f –1 (g–1(x)) = f –1 ( x +319 )


x 19
6
3 x 37 1
=o o o x 37
3 9 3

Contoh 6.12 Hal Penting


t GVOHTJ
1 1 x t EPNBJO
Jika f (x) = , g –1 (x) = , dan h (x) = g {f
{ (x)}, tentukan t LPEPNBJO
x 1 x
t SBOHF
h –1 (x). t JOKFLUJG
Jawab: t TVSKFLUJG
t CJKFLUJG
Pertama, hitung g(x) sebagai berikut.
t invers
1 x
g–1 (x) = ™ x g–1 (x) = 1 – x
x ™ x g–1 (x) + x = 1
™ x (g–1 (x) + 1) =1
™ x = -1 1
g ( x) + 1

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 165


1
Jadi, g (x) = .
x 1
Kemudian, hitung h(x) sebagai berikut.
1 1 1
h (x) =g {f
{ (x)} ™ h (x) =  
f  x 1 1 1 x 1
1
x 1 x 1 x 1
1 x 1
 
x x
x 1
Hitung h–1(x) sebagai berikut.
x 1
h (x) = ™ x h (x) = x – 1 ™ x h (x) – x = – 1
x 1
™ x (h (x) – 1) = – 1 ™ x =
h  1

Jadi, h–1 (x) = h ( x ) =


1 -1 = -
x 1 ( )( )
x-
- = 1 = 1
- -x + 1 1 x
.

Tes Kompetensi Subbab E


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan f –1 (x), g–1 (x), (f
( ° g)–1 (x), dan 1
f –1 (x) jika diketahui:
(g ° f) e. f x) =
f( dan g(x) = 16 x 2
2x
x 3x 2 2x
a. f (x) = dan g (x) = 22x + 3 f. f(
f x) = dan g(x) =
x 1 x 6 x 2
x 3 2
b. f (x) = 5 – 22x dan g (x) = 2. Diketahui f  x  dan g  x  x 8.
x 4 x
1 Tentukanlah:
c. f (x) = dan g (x) = x2 – 1
4 x 2 ( ° g)–1 (–2)
a. (f d. ((f ° g)–1 (x – 3)
d. f (x) = 5xx – 4 dan g (x) = f –1 (2)
b. (g ° f) e. f –1 (2x
(g ° f) 2x + 1)

( )
2x 4
f –1 -
c. (g ° f) f. ( ° g)–1 (x2 – 1)
(f

Rangkuman
• Fungsi atau pemetaan dari A ke B didefinisikan sebagai suatu
relasi dari himpunan A ke B, dengan setiap x A dipasangkan
pada satu dan hanya satu y ΠB.
• Himpunan unsur-unsur dalam A disebut daerah asal (domain).
• Himpunan peta dari A ke B disebut daerah hasil (range).
Sekarang tuliskan rangkuman materi yang telah dipelajari di buku
latihan Anda. Beberapa siswa membacakan hasilnya di depan
kelas.

166 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 6,
1. tuliskanlah materi mana yang menurut Anda sulit dan yang
mudah,
2. bagian manakah yang menurut Anda sangat menarik dan
penting untuk dipelajari.

Tes Kompetensi Bab 6


A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.

1. Jika f( f x2) + 3f
f x) = x + 2 maka f( (f(x))2
3f(x) – (f d. ff(x) = x2 – 2x
2x + 1
sama dengan .... e. f x) = x2 + 22xx + 1
f(
a. –x–x + 4 d. –x –x + 5 1 3
b. x + 4 e. x + 5 6. Jika f(f x) = 2axx + 2 , g(x) = bx – , dan
x x
c. –x–x + 2 C = 2a + b maka jumlah kedua fungsi ter-
2. Jika f ( x ) = x 2 1 d a n f ° g ( x ) = sebut adalah ....
3
1 a. ax d. abx =
x 2 4x
4 5 maka g(x(x – 3) adalah .... x
x 2 1 1
a. d. b. bx e. axx = C
x 5 x2 c. Cx
1 1 7. Jika f(
f x + y) = f( f x) + f(
f y), untuk semua
b. e.
x 1 x 3 bilangan rasional x dan y serta ff(1) = 10,
1 maka ff(2) adalah ....
c.
x 1 a. 0
3. Jika h(xx + 2) = x2 + 22xx maka h(x) = .... b. 5
a. 2x 2x + x2 d. –x– 2 – 22x c. 10
b. 2x 2x – x2 e. x2 – 2x2 d. 20
c. –x 2
– + 22x e. tidak dapat ditentukan
4. f x) = 3x2 – 2x
Jika f( 2x maka f(
f x – 2) – 4f(22x – 3 x
8. Diketahui f( f g(x)) = dan g(x) =
1) + ff(2) = .... 3x 5
a. 45 x2 – 50xx + 4 x 1
maka nilai ff(0) adalah ....
b. 45x2 + 50xx – 4 3x 5
c. 45x2 + 50xx + 4 a. –4 d. 2
d. –45x2– 50xx + 4 b. –2 e. 4
e. –45x2 + 50xx + 4 c. 0
5. Fungsi berikut ini yang dapat digolongkan 9. Fungsi f: f R l R dengan f( f x) = 4xx + n
ke dalam fungsi satu-satu adalah .... l
g: R R dengan g(x) = 3xx – 10
a. f( f x) = k, k konstanta sebarang Jika f ° g (x) = g ° f(f x) maka nilai n yang
b. f( f x) = x + 9 memenuhi persamaan itu adalah ....
c. f( f x) = x2 – 9x

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 167


a. –15
b. –10
d. 10
e. 15 c. {( ) ( ) ( )}
1, 3 , 7, - 2 , 9, - 1
4 3 3

{( ) ( ) ( )}
c. 5
f x) = 5 – 22x, g(x) = x2 – 25, dan
10. Jika f( d. 1, - 3 , 7, - 2 , 9, - 1
4 3 3
1

{( ) ( ) ( )}
h(x) = g(f (f(x)) maka h–1 (x) = ....
4
e. 1, - 3 , 7, 2 , 9, 1
4 3 3
a. 5 o 25
2 4 14. Apabila g(x) = 3xx + 1 dan g(f (f(x)) = 5x2 +
b. 5 Ê 1 ± x + 25 ˆ x – 3 maka f( f x) = . . . .
2 ÁË 4 ˜¯ a.
1 2
(x – x – 4)
3
c. 25 25 1 2
o b. (x – x + 4)
4 4 3
25 Ê 1 ± x + 5 ˆ c. 1 (x2 – x – 2)
d.
4 ÁË 2 ˜¯
3
1
d. (5x2 + x + 4)
25 25 3
e. o
4 4 e. 1 (5x2 + x – 4)
3
11. Jika f = {(2, 4), (3, 5), (4, –1), (5, 2)
15. Jika f(
f(x) = 22xx – 3 dan g ° f(
f(x) = 22xx + 1 maka
g = {(2, –3), (3, 3), (4, 2), (5, 4), (–1, 1)} g(x) = ....
maka f ° g = .... a. x – 4 d. x – 6
a. {(1, 1), (2, 3), (3, 1), (4, 3), (5, 4)} b. x + 4 e. 2x 2 –1
b. {(1, 1), (2, 3), (3, 1), (4, 3), (5, 5)} c. 2x2 –3
c. {(1, 2), (2, 3), (3, 4), (4, 3), (5, 2)} 16. Pernyataan-pernyataan berikut benar,
d. {(1, 2), (2, 3), (3, 4), (4, 5), (5, 4)} kecuali ....
e. {(1, 1), (2, 3), (3, 4), (4, 5), (5, 5)} a. (f( ° f –1)(x ( –1 ° f )(x
( ) = (f ( )
–1 –1
12. Jika suatu fungsi ditentukan sebagai b. (f( ° g )(x ( ° g)–1 (x
( ) = (f ( )
himpunan pasangan berurut f = {(1, 3), (2, c. jika f (x( ) = x + 1 maka f –1(x ( ) = x –1
5), (4, 2), (5, 0)} maka f –1 = .... 1 –1
d. jikaa f (x
(x) = 2x – 1 makaa f (x) =
(x
(x + 1)
(x
a. {(3, 1), (5, 2), (2, 4), (5, 0)} 2
b. {(1, 3), (5, 2), (2, 4), (5, 0)} e. jika f (x) = x3 maka f –1 (x) = 3 x
c. {(1, 3), (2, 5), (2, 4), (5, 0)} px q
d. {(3, 1), (5, 2), (2, 4), (0, 5)} 17. Jika f (x) = , maka f –1 (x) = ....
rx s
e. {(3, 1), (5, 2), (4, 2), (5, 0)}
a. sx q d. sx q
13. Jika f = {(1, 3), (4, 5), (7, –2), (9, –4)}, g rx p rx p
= {(1, 4), (6, 0), (7, 3), (9,12), (10, –6)},
f b. sx q e. sx q
dan h = maka h sama dengan .... rx p p rrx
g

{( ) ( ) ( )}
c. sx q
a. 1, 3 , 7, 2 , 9, 1 rx p
4 3 3
18. Diketahui f(
f x) = log x, g(x) = 22xx – π, dan
b. {( ) ( ) ( )}
1, 3 , 7, - 2 , 9, 1
4 3 3
h(x) = sin x, f ° g ° h(x) = 0, nilai x yang
memenuhi adalah ....

168 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
a. p d. p a. (1, –3) d. (3, –3)
4 8 b. (–1, 3) e. (3, 3)
c. (–3, 3)
b. 2p e. 3p
4 8 25. Jika f : x l 52x2x
maka f –1 adalah ....
c. 3p
5
a. log 2x 2 d. y = xm
4 b. 5log x e. 2log 5x
19. Fungsi berikut ini yang memiliki invers c. 2x 2x log 5
fungsi adalah .... x
a. y = x2 + 22xx + 1 d. y=5 26. Invers dari y = dengan m konstanta
m
b. y = x2 + 5x e. y = 22x2 + 4xx + 3 sebarang adalah ....
c. y = 22xx + 3
a. y  m d. y = x2
1 x
f x) = x + 1 dan g(x) = , x π 0
20. Jika f(
x x
maka b. y  e. y = x + m
(1) f ° f (x) = x + 2 m
1 c. y = mx
(2) f ° g(x) = 27. Diketahui f = {(3, 1), (4, 2), (5, 3), (6, 8)}
x 1
(3) f ° f –1(x) = x maka f –1(3) adalah ....
(4) g ° f –1(x) = x a. 1 d. 6
Pernyataan yang benar adalah .... b. 5 e. 8
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 3, dan 4 c. 4
b. 1 dan 3 e. 1, 2, 3 dan 4 28. Jika f(f x) = 8 x dan g(x) = 3x 2 + 4 maka
–1
c. 2 dan 4 f (g(x)) = ....
a. 8log (3xx2 + 4) d. 8log 3x2 + 4
f x) = x dan g(x) = x 2 + 1 maka
21. Jika f( b. 8log (3x2 – 4) e. log (3x2 + 4)
(g ° f ° f)(
f x) = .... c. 8log 3x2 – 4
a. x –1 d. x 1 29. Diketahui f( f x) = 15x dan h(x) = x3 + 4
b. x +1 e. x 1 untuk setiap x bilangan real, x ≠ 0 maka
c. x 1 f –1(h(x2) – 4) = ....
a. 15log (x5 + 2) d. 15log x6
x 1
22. Diketahui f (x) = 22xx + 5dan g(x) = . b. 15log (x5 – 4) e. 15log x5
Jika f ° g(a) = 5 maka a = .... x 4 c. 15log (x3 + 4)
a. –2 d. 1 30. x Reservoir y = f(
f x) Reservoir z = f(
f y) Reservoir w = f(
f z)
b. –1 e. 2 A B C

c. 0 1 1
23. Fungsi berikut ini yang tidakk memiliki Jika y = f (x
( ) = x + 3, z = f (y
( )= y + 2,
2 3
fungsi invers adalah .... 1
w = f (z) = z+1
a. y = 5x2 + 7 d. y = 5log x 4
3
b. y = x + 4 e. y = 22xx + 10 maka fungsi komposisi dari x ke w adalah ....
c. y = 10 – 150x a. 1 (xx + 42) d. 1 (4xx + 16)
24. J i k a f ( x ) = 2 x Р3 , d e n g a n x Π24 24
R dan f –1 adalah fungsi invers dari b. 1 (2x
2x + 7) e. 1 (6xx + 18)
f(x) maka kedua kurva f(x) dan 24 12
f –1(x) akan berpotongan pada titik .... c. 1 (3xx + 21)
24

Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers 169


B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.
1. Dari fungsi-fungsi berikut, tentukan c. f (x) = x2 – 1, g(x) = x + 2, dan h(x) =
f
f(–2), f
f(–1), f
f(0), f , dan ff(2). Kemudian,
f(1) x2 – 2
gambarkan grafiknya. Jika daerah asalnya d. f (x) = 4 x 8 , g(x) = x2, dan h(x) =
Df={x|–2 < x< 2, x Œ R}, tentukan daerah
hasilnya. x 1
a. f (x) = 3x – 1
4. Jumlah mobil yang diproduksi suatu pabrik
b. f (x) = 3 – 2x
selama 1 hari setelah t jam operasi adalah
c. f (x) = x – 2
n(t) = 200t – 10t2, 0 ≤ t < 10. Jika biaya
d. f (x) = 4 – 22x 2
produksi n mobil (dalam dolar) adalah
e. f (x) = x2 – 3x+2
C(n) = 30.000 + 8.000 n, tentukan biaya
f. f (x) = x3 – 1
C sebagai fungsi dari waktu. Berapakah
3x 1 biaya memproduksi mobil selama 1
2. Diketahui fungsi f  x  dan
x2 2 bulan?
g  x  14 4 x . Tentukanlah:
5. Dengan menggunakan sifat f –1 ° f (x) = x,
a. (f + g) (2)
(f
tentukan f –1 (x) untuk fungsi-fungsi
Ê fˆ
b.
Ë g¯
(- ) berikut.
a. f (x) = 3x + 7
c. (f
(f – g) (–2) b. f (x) = (x + 2)2
d. (f
(f × g) (–10) c. f (x) = (xx +2) (x – 2)
e. f 2(4)g(–1) 5x2
d. f (x) = 2
f. g 2(–7) : f (2) x 2
3. Tentukan f ° g ° h(x) dan h ° g ° f(f x) dari x3 8
fungsi-fungsi berikut ini. e. f (x) =
x3 6
a. f (x) = x – 3, g(x) = 22x + 1, dan h(x) =
x 3 12
x2 – 2 f. f (x) =
b. f (x) = 3xx – 1, g(x) = x2 + 1, dan h(x) x3 8
= x2 + 22xx + 5

170 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 7

com
io.
n fol
.ze
e
nc
ce
veli
da
b er:
Su m

Limit
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menjelaskan limit
fungsi di satu titik dan di tak hingga beserta teknis perhitungannya;
menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu
fungsi aljabar dan trigonometri.

Anda telah mempelajari nilai fungsi f di a pada Bab 5. A. Limit Fungsi


x2 + 2x B. Limit Fungsi
Sebagai contoh, diketahui f(
f(x) = . Untuk x = –1 diper-
x Trigonometri
oleh ff(–1) = 1. Untuk x = 1 diperoleh ff(1) = 3. Berapakah
nilai f untuk x = 0?
Ternyata, Anda tidak dapat menentukan nilai f di
x = 0 sebab pembagian bilangan hanya terdefinisi jika
pembagi tidak sama dengan 0. Akan tetapi, Anda masih
dapat mempelajari bagaimana nilai f jika x mendekati 0
dengan menggunakan limit. Konsep limit suatu fungsi dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan berikut.
Misalkan persamaan posisi motor setelah bergerak t jam
f t) = 24tt2 + 4t. Kecepatan motor pada
dinyatakan oleh S = f(
saat t = 1 jam dapat diperoleh dari limit kecepatan rata-rata
dalam selang t = 1 sampai t = 1 + Dtt dengan mengambil Dt
mendekati nol (Dt l 0). Pernyataan tersebut dapat dinyatakan
secara matematis sebagai berikut.
$S f( $t ) f ( )
V(t = 1) – lim – lim
$t l0 $t $t l0 $t
Dengan menggunakan konsep limit, Anda dapat
menentukan kecepatan pada saat t = 1 jam.

171
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.
Limit

mempelajari

Fungsi Aljabar Fungsi Trigonometri

untuk menentukan nilai

Di x a Di x ∞

metode penyelesaian berupa

Substitusi f (x) ∞
lim = lim [ f ( x ) - g( x )] = ∞ – ∞
xÆ• g( x ) ∞ xÆ•

Memfaktorkan diselesaikan dengan diselesaikan dengan


Terlebih Dahulu
Teorema Kalikan dengan
Perkalian dengan Limit Utama Bentuk Kawan
Bentuk Kawan

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Sederhanakanlah pecahan berikut dengan 4. Isilah titik-titik berikut.
merasionalkan penyebut. a. sin (a ± b) = ....
10 x-2 b. cos (a ± b) = ....
a. b.
3 6 x-4 c. tan (a ± b) = ....
2. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut. 5. Ubahlah ke bentuk penjumlahan.
a. x2 – y2 a. 2 sin a cos b
b. a3 – b3 b. 2 cos a cos b
c. x2 + 22xy + y2 6. Ubahlah ke bentuk perkalian.
3. Nyatakan bentuk-bentuk berikut dengan a. sin a + sin b
menggunakan sudut tunggal. b. cos a – cos b
a. sin 2 c. tan a – tan b
b. tan 2
c. cos 2

172 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Limit Fungsi
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali Anda mendengar Tokoh
kata-kata hampirr atau mendekati. Misalnya, Ronaldo hampir Matematika
mencetak gol, kecepatan motor itu mendekati 120 km/
jam, dan sebagainya. Kata hampir atau mendekati dalam
matematika disebut limit.

1. Pengertian Limit
Dalam matematika, limit merupakan nilai hampiran
suatu variabel pada suatu bilangan real. Notasi
lim f ( x ) = L
xÆ a

dijabarkan sebagai "limit fungsi f( f x) pada saat x


mendekati a sama dengan L". Suatu limit dikatakan ada Augustin Louis Cauchy
jika limit tersebut memiliki limit kiri dan limit kanan (1789–1857)
yang sama. Limit kiri adalah pendekatan nilai fungsi real Definisi yang tepat
dari sebelah kiri yang dinotasikan lim– f ( x ) . Sedangkan tentang limit pertama kali
xÆ a
diperkenalkan oleh Cauchy.
limit kanan adalah pendekatan nilai fungsi real dari Cauchy adalah seorang maha-
sebelah kanan yang dinotasikan lim+ f ( x ). Untuk lebih guru di Ecole Polytechnique,
xÆ a Sarbone, dan College
memahaminya perhatikan uraian berikut. de France. Sumbangan-
sumbangan matematisnya
Misal, diberikan suatu limit fungsi

{
sangat cemerlang sehingga
4 x, jika x 4 semua buku ajar moderen
f x)= 4 x 6, jika
f( jik x > 4 mengikuti penjelasan kalkulus
Untuk mengetahui apakah limit tersebut ada, selidiki yang terperinci oleh Cauchy.
Sumber: Kalkulus dan Geometri
apakah limit kanan dan limit kirinya sama. Analitis Jilid 1, 1987

• lim 4 x = 4 ( ) = 16, karena x < 4


xÆ 4 -

• lim 4 x + 6 lim 4 x + lim


l + 6 = 16 + 6 = 22
xÆ 4 + xÆ 4 + xÆ 4

Oleh karena nilai limit kiri dan nilai limit kanan


berbeda, limit fungsi tersebut tidak ada.
Selanjutnya, perhatikan bentuk fungsi berikut.
x2 - 9
lim f ( x ) =
xÆ 3 x-3
Limit fungsi tersebut, tidak terdefinisi di x = 3 karena
daerah asal fungsi f adalah{x | x ≠ 3).
Untuk mengetahui apakah limit tersebut ada, selidiki
apakah limit kanan dan limit kirinya sama, seperti pada
tabel berikut.

Limit 173
Tabel 7.1
x 2,99 2,999 2,9999 Æ Æ 3,0001 3,001 3,01

x 2 - 9 5,99 5,999
f x) = 5,9999 Æ Æ 6,0001 6,001 6,01
x-3
Berdasarkan tabel di atas, dapat Anda ketahui bahwa
pada saat x mendekati 3, nilai fungsi f(x) mendekati 6.
Jadi,
x 2 - 9 ( 3)( 3)
lim = = x + 3 ; jika x π 3
xÆ 3 x - 3 x-3
Oleh karena x + 3 mendekati 6 jika x mendekati 3
maka x - 9 mendekati 6 jika x mendekati 3.
2

x-3
Meskipun fungsi f(
f x) tidak terdefinisi untuk x = 3, tetapi
fungsi tersebut mendekati nilai 6 pada saat x mendekati 3.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai limit fungsi
tersebut adalah 6.
Selanjutnya, perhatikan pula bentuk fungsi berikut.
lim x + 3
xÆ 3

Untuk mengetahui apakah limit tersebut ada, selidiki


apakah limit kanan dan limit kirinya sama, seperti pada tabel
berikut.
Tabel 7.2
x 2,99 2,999 2,9999 Æ Æ 3,0001 3,001 3,01

f x ) = x + 3 5,99 5,999 5,9999 Æ Æ 6,0001 6,001 6,01

Berdasarkan tabel di atas, dapat Anda ketahui bahwa


pada saat x mendekati 3, nilai fungsi f(x) mendekati 6.
Jadi,
lim x + 3 = 6.
xÆ 3
Dapat disimpulkan bahwa limit lim x + 3 = 6 dapat
xÆ 3
diperoleh tanpa menggunakan Tabel 7.2. Ketika x mendekati
3, nilai x + 3 akan mendekati 6.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
x2 - 9
lim = lim(
li ( 3) = 6
xÆ 3 x 3 xÆ 3

Secara umum, lim f(x) = L mengandung arti bahwa


xÆ a
jika x mendekati atau menuju ke a, tetapi berlainan
dengan a maka f(x) menuju ke L.

174 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Ingatlah
Contoh 7.1
Untuk menghitung
Tentukan limit berikut. x2 + 2x
1. lim (2x
2x – 4) lim , sebaiknya
x Æ0 x
xl2

2. (x2 – 5xx + 6)
lim (x x + 2x
2

xl4
difaktorkan,
2
Jawab: lalu disederhanakan,
1. lim (2x
2x – 4), artinya jika x mendekati 2 maka (2
2x – 4) mendekati sebelum menyubstitusikan
xl2 x = 0 karena jika x = 0
(2 · 2 – 4) = 0. Dengan demikian, lim (2x
2x – 4) = 0. disubstitusikan secara
xl2
langsung maka diperoleh
2. (x2 – 5xx + 6), artinya jika x mendekati 4 maka (x2 – 5xx + 6)
lim (x
xl4 x 2 + 2 x 02 + 2 ◊ 0 0
lim - =
akan mendekati (42 – 5.4 + 6) = 2. x Æ0 x 0 0
dan ini bentuk tidak tentu.
(x2 – 5xx + 6) = 2.
Jadi, lim (x
xl4

Contoh 7.2
Ï x2 + 2x
Ô xπ0
Diketahui f (x) = Ì x
ÔÓ5 x 0
Tentukan:
a. nilai fungsi di titik 0 Tantangan
b. nilai limit di titik 0. untuk Anda
Jawab: Dengan teman sebangku, cari
a. ff(0) = 5 nilai n (bilangan asli positif )
x2 + 2x x n - 2n
yang memenuhi lim .
b. lim
xÆ 0
=2 x Æ2 x - 2
x

Contoh 7.3
x 2 + 25
Diketahui limit lim
xÆ 5 x-5

Tentukan nilai limit tersebut.


Jawab:
x 2 + 25 ( 5 )( 5 )
lim = lim
xÆ 5 x - 5 xÆ 5 x-5
= lim x + 5
xÆ 5

=5+5
= 10

Limit 175
2. Limit Fungsi Aljabar
Limit konstanta k untuk x mendekati a ada dan nilainya
sama dengan k, ditulis lim k = k. Secara grafik, hal tersebut
x a
dapat Anda lihat pada Gambar 7.4. Pandang fungsi f( f x) = k
y
f x) = k
f( maka lim f (x) = lim k = k. Limit x untuk x mendekati a
x a x a
pun ada dan nilainya sama dengan a, ditulis lim x = a.
x a

x Untuk mengetahui adanya limit secara mudah, Anda dapat


a
menggunakan teorema berikut.
Gambar 7.1 Teorema Limit Utama
Grafik fungsi f(
f(x) = k
Jika f (x
( ) dan g(x
( ) adalah fungsi dan k konstanta maka
( (x) + g(x)) = lim f (x) + lim g(x)
1. lim (f
x a x a x a
( (x) – g(x)) = lim f (x) – lim g(x)
2. lim (f
x a x a x a
( (x) · g(x)) = lim f (x) · lim g(x)
3. lim (f
x a x a x a

f (x) lim f ( x )
4. lim = x a ; lim g(x) ≠ 0
x a g( x ) lim g( x ) x a
x a

5. lim k f (x) = k lim f (x); k = konstanta


x a x a
n
[ (x)] = §¨ lim
6. lim [f n f ( x )· ; dengan n bilangan bulat
x a ©x a ¹¹̧
positif
7. lim n f ( x ) = n lim f ( x ) ; dengan lim f (x) ≥ 0
x a x a x a

a. Menentukan Limit dengan Substitusi


Langsung
Ada beberapa fungsi yang nilai limitnya dapat ditentukan
dengan cara substitusi langsung seperti contoh berikut.

Contoh 7.4
Tentukan limit fungsi-fungsi berikut.
x3 + 1
1. lim  x x x 2. lim
xl 4 xÆ 0 x +1
Jawab:
1. lim  x x x
xl 4
3 2
= (–4) + 4(–4) + (–4) – 6 = –10
x3 + 1 03 1
2. lim = =1
xÆ 0 x + 1 0 1

176 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Mari, Cari Tahu
Buatlah kelompok yang terdiri atas 5 orang. Cari informasi di
buku atau internet riwayat orang yang berjasa merumuskan konsep
limit, di antaranya Augustin Louis Cauchy. Tuliskan dan laporkan
riwayatnya atau salah satu karyanya yang terkenal. Kemudian,
fotonya dapat Anda tempel di ruang kelas.

b. Menentukan Limit dengan Cara


Memfaktorkan Terlebih Dahulu
f (x)
Jika dengan cara substitusi langsung pada lim Pe
Pe
embahasan Soal
x a g( x )
0
diperoleh bentuk (bentuk tak tentu), lakukan pemfaktoran t3 8
0 lim = ....
t l2 t 2 t 6
terlebih dahulu terhadap f (x) dan g(x). Kemudian, Jawab:
sederhanakan ke bentuk paling sederhana. Agar lebih jelas, t3 8
perhatikan uraian berikut. lim 2
t l2 t t 6

f (x) ( )P(( ) P(( ) P (a ) ( )( 2


)
lim = lim = lim = = lim
x a g( x ) x a ( )Q( x ) x a Q( x ) Q (a ) tl2 ( )(( )
Dalam hal ini P(a) ≠ 0 dan Q(a) ≠ 0. t 2 2t 4 12
= lim =
Pertanyaan: Mengapa f (x) dan g(x) boleh dibagi oleh t l2 t 3 5
Soal PPI, 1979
(x – a)?
(x

Aktivitas Matematika
Bersama kelompok belajar Anda, lakukan kegiatan menghitung limit
0 x 2 1
bentuk . Permasalahannya adalah menentukan lim .
0 xl1 x 1

Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.


Langkah ke-1
Menyubstitusikan x = 1 ke dalam fungsi yang dicari nilai limitnya,
yaitu
x 2 1 ... - ... 0
lim = =
xl1 x 1 ... - ... 0
Langkah ke-2
0
Agar tidak muncul bentuk , faktorkanlah x2 – 1, kemudian
sederhanakan sebagai berikut. 0
x 2 1 (... + ...)(... - ...)
lim = lim
xl1 x 1 xÆ1 ( )
= lim (... + ...)
xl1

Limit 177
Langkah ke-3
Setelah fungsi yang dicari limitnya disederhanakan, substitusikan
x = 1 pada limit fungsi yang sederhana itu, sebagai berikut.
lim (... + ...) = ... + ... = ...
xl1
x 2 1
Jadi, lim = ....
xl1 x 1

Contoh 7.5
Tentukan limit fungsi-fungsi berikut.
x2 4 3x 2 3x
1. lim 3. lim 2
xl 2 x 2 xl 0 2 x 8x
x 3
2. xlim
l 3 x 3
Jawab:
1. Jika dengan cara substitusi langsung, diperoleh
x 2 4 22 4 0
lim = = (bentuk tak tentu). Agar tidak muncul
xl 2 x 2 2 2 0
0
bentuk , faktorkanlah
r x2 – 4 sebagai berikut.
0
x2 4 ( )( )
lim = lim = lim (x
(x + 2) = 2 + 2 = 4
xl 2 x 2 xl2 ( ) xl2

2. Dengan cara substitusi langsung, diperoleh


x 3 3 3 0
lim = =
xl 3 x 3 3 3 0
0
Agar tidak muncul bentuk , faktorkanlah x + 3 sebagai berikut.
0
x 3 x 3 x 3
lim = lim = lim x 3= 3 3 = 0 = 0
xl 3 x 3 xl 3 x 3 xl 3

3. Coba Anda kerjakan dengan cara substitusi langsung. Apakah


0 0
diperoleh bentuk . Agar tidak muncul bentuk , faktorkanlah
0 0
(3x3 + 3x) dan (2x
2x2 – 8x) sebagai berikut.
3x 2 3x 3xx  x 3 x 2 1 3 02 1 3
lim 2
= lim = lim = • =
xl 0 2 x 8 x xl0 2 x(( ) 2 xl 0 x 4 2 0 4 8

178 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
c. Menentukan Limit dengan Mengalikan
Faktor Sekawan
f (x) 0
Jika pada lim diperoleh bentuk tak tentu untuk
x g( x )
a 0
x = a dan sulit untuk memfaktorkan f( f x) dan g(x), lakukan
perkalian dengan faktor sekawan dari g(x) atau f( f x). Agar
lebih jelas, pelajari contoh berikut.

Contoh 7.6
Tentukan limit berikut.
Situs Matematika
3 9 9x 3x 1 x 1
1. lim 2. lim Anda dapat mengetahui
xl 0 3x xl1 2x 1 x informasi lain tentang limit
Jawab: fungsi melalui internet
dengan mengunjungi situs
1. Jika dengan cara substitusi langsung, diperoleh berikut.
3 9 9x 3 9 0 0 t IUUQNBUIXPSME
lim = = (bentuk tak tentu).
xl 0 3x 3 0 0 XPMGSBNDPN
t IUUQ NBUITUVòDPN
3 9 9x t IUUQ ZPVOHDPXOFU
Agar tidak muncul bentuk tak tentu, kalikanlah lim
xl 0 3x
3 9 9x
dengan , sebagai berikut.
3 9 9x
3 9 9x 3 9 9x
lim ·
xl 0 3x 3 9 9x
9 (( ) 9x
= lim = lim
xl 0
3xx  x xl0 3 x  x
3 3 3 1
lim = = =
xl 0 3 9 9x 3 9 0 6 2
2. Coba Anda kerjakan dengan cara substitusi langsung. Apakah
0 0
diperoleh bentuk ? Agar tidak muncul bentuk , kalikanlah
0 0
3x 1 x 1 dengan faktor sekawannya, sebagai berikut.
3x 1 x 1
lim
xl1 2x 1 x
3x 1 x 1 3x 1 x 1 2 x 1 x
= lim • •
xl1 2x 1 x 3x 1 x 1 2 x 1 x
2x 2 2 x 1 x 2( ) 2 x 1 x
= lim • = lim •
xl1 x 1 3x 1 x 1 xl1 ( ) 3x 1 x 1

2 x 1 x 2 1 1 2
= 2 lim =2· =2· = 2
xl1 3x 1 x 1 3 1 1 1 2 2

Limit 179
Soal Terbuka 3. Limit Tak Hingga dan Limit Fungsi di
1. Buatlah 4 soal limit x Tak Hingga
menuju 1 yang nilainya
2. Berikan soal ini kepada Lambang ∞ (dibaca: tak hingga) digunakan untuk
teman Anda untuk dicek menyatakan nilai bilangan yang semakin besar. Jadi, ∞ bukan
dan dikritisi. merupakan lambang bilangan dan tidak dapat dioperasikan
2. Buatlah uraian

singkat strategi yang secara aljabar sehingga tidak benarr ∞ – ∞ = 0 atau = 1.
Anda lakukan untuk ∞
menyelesaikan soal limit. Amati fungsi berikut.
Kemudian, bacakan 1
(beberapa siswa) hasilnya f (x) = 2
di depan kelas. x
Fungsi f tidak terdefinisi di x = 0 sebab pembagian
bilangan satu hanya terdefinisi jika pembagi ≠ 0. Anda dapat
1
menentukan f (x) = 2 pada beberapa nilai x yang mendekati
x
Tabel 7.3 0 seperti diperlihatkan pada Tabel 7.3.
1 1
x
x2 Amati tabel tersebut. Jika x menuju 0 maka nilai 2
x
–0,01 10.000 bernilai positif yang semakin membesar tanpa batas. Dalam
–0,001 1.000.000 1
–0,0001 100.000.000 lambang matematika ditulis lim 2 = ∞. Bentuk grafik fungsi
xl0 x
–0,00001 10.000.000.000
0 ?
seperti ini diperlihatkan pada Gambar 7.2.
0,00001 10.000.000.000 1
Tabel 7.4 memperlihatkan nilai 2 untuk nilai x yang
0,0001 100.000.000 x
0,001 1.000.000 menjadi sangat besar.
0,01 10.000 Tabel 7.4
x 1 10 1.000 10.000 100.000 ?

1 1 0,01 0,000001 0,00000001 0,0000000001 0


y x2
1
Amatilah tabel tersebut, ternyata nilaimenuju 0 jika
x2
x menjadi sangat besar. Dalam lambang matematika, ditulis
1 1
f (x) =
x2 lim 2 = 0.
xlc x
x
O Lain halnya dengan fungsi f (x) = x2. Ketika x menjadi
asimtot tegak
sangat besar maka nilai x2 pun bernilai semakin besar tanpa
batas. Dalam lambang matematika, ditulis
Gambar 7.2 lim x2 = ∞ (Amati kembali Gambar 7.2)
xlc
1
Grafik f(x) =
x2

180 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk fungsi g(x) = x 2 + 1 , ketika x menjadi sangat
besar maka nilai x 2 + 1 pun bernilai semakin besar tanpa
batas. Dalam lambang matematika, ditulis lim x 2 + 1 = ∞.
xƕ

Untuk menyelesaikan limit fungsi tak hingga Anda dapat


menggunakan Teorema Limit Utama pada halaman 144. Ingatlah
Pelajari contoh-contoh berikut. Dari Gambar 7.5, jika x
1 menjadi sangat kecil ((x Æ ∞)
6
6x 1 x = 6 0 = 3 1
a. lim = lim maka nilai 2 menuju 0.
xlc2 x 10 xlc 10 2 0 x
2 Dalam lambang matematika
x
1
8 100 ditulis lim 2 = 0.
2 x lcx
8 x 100 x x 0 0 0
b. lim
xlc3x 2 5 x 10
= lim
xlc 5 10 = 3 0 0 = 3 = 0
3 2
x x
100
6 2
6 x 2 100 x 6 0 -6
c. lim
xlc 2 x 2 3x
= lim
xlc 3 = 2 0 = 2 = –3
2
x
x 1 1 1 1
d. lim = lim = = = =1
xlc
x 2 x 1 xlc 1 1 1 1 0 0 1 1
2
x x Ingatlah
2 Pada soal a, pembilang dan
x3 2x2 1
e. lim = lim x penyebut bentuk
6 1
xlc x 2 3 xlc 1 3 2 0
3
x x masing-masing dibagi
dengan x karena jika
Perhatikan, ketika x semakin membesar tanpa batas, nilai disubstitusikan secara
2 1 3 langsung diperoleh bentuk
1 + menuju 1, sedangkan nilai 3 menuju nol. Akibat-
x 2 x x ∞
. Dengan penalaran
1 ∞
x yang sama, pembilang dan
nya, nilai 1 3 membesar tanpa batas.
penyebut fungsi pada soal
b, c, d, dan e masing-masing
x x3
harus dibagi dengan pang-
2 kat tertinggi dari pembilang
1
Dengan demikian, lim x = ∞. supaya tidak diperoleh
xlc 1 3 ∞
bentuk .
x x3 ∞

Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga bentuk


umum limit? Cobalah nyatakan bentuk tersebut dengan kata-
kata Anda sendiri. Konsep limit yang telah Anda pelajari
tersebut memperjelas ketentuan limit berikut.

Limit 181
Pe
Pe
embahasan Soal Secara umum,
f (x) koefisien pangkat tertinggi
r f x)
x
( )3 • lim = , jika
lim sama dengan .... xlc g( x ) koefisien paangkat terrtinggi g( x )
xƕ ( )3
Jawab: pangkat tertinggi f( f x) = pangkat tertinggi g(x);
)3 f (x)
lim
( • lim = 0, jika pangkat tertinggi f( f x) < pangkat
xƕ ( )3 xlc g( x )

= lim
27 x 3 54 x 3+ 36 x - 8 tertinggi g(x);
x Æ• 64 x 3 + 144 x 2+ 108 x + 27
f (x)
54 36 8
• lim = ±∞, jika pangkat tertinggi f( f x) > pangkat
xlc g( x )
27 - + 2 - 3
x x x
= lim
x Æ• 144 108 27 tertinggi g(x);
64 + + 2 + 3
x x x dengan f( f x) dan g(x) keduanya merupakan fungsi
27 polinom.
=
64
Soal SKALU, 1978
Cara lain untuk memperoleh penyelesaian limit fungsi
adalah mengalikan dengan faktor sekawan. Pelajari contoh-
contoh berikut.

1. lim  x x = lim  x x r
 x x
c
xlc c
xlc
 x x
2 2
Informasi
= lim
 x  x
untuk Anda xlc x 1 x
Information ) x
= lim (
for you xlc x 1 x
Lambang tak hingga yang 1
digunakan sekarang (∞), kali = lim
xlc x 1 x
pertama diperkenalkan oleh
John Wallis (1616–1703) pada 1
tahun 1655 dalam jurnalnya
x
yang berjudul On Conic = lim
Sections.
xlc 1
1 1
x
The symbol we now use for
infinity (∞
(∞), was first used by 0
= lim =0
John Wallis (1616–1703) in xlc1 1
1655 in his treatise On Conic
Sections.
Sumber:: www.DrMath.com
Sumber
2. lim
c
xlc
 x x
 x x
= lim  x x r
c
xlc
 x x
2 2

= lim
 x x
xlc
x2 x2 1

182 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
2
= lim
x 1 x 2 1
xlc 2

2
= lim x
xlc
1 1
1 2 1 2
x x
0
= =0
1 0 1 0

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Jika limitnya ada, hitunglah limit fungsi 5 x 3x 2 6
berikut. f. lim
xlc 3x 3 8
x 2
a. lim 2
xl 4 x 2

x 1 g. lim x
xlc1 2 x
b. limxl1 x 1 9 2x
h. lim 2
c. lim ( x 1) xlc x 3
xl 1

lim  x 3. Hitunglah limit fungsi f (x) berikut.


d.
xl 3
x
x2 2x
2 x 2 a. f (x) = di x = –2
e. lim x 2
xl 2 x 2 1 x
b. f (x) = 2 di x = 1
f. lim ( 3))2 ( )2 x 2 1
xl 3
2 x
2 x c. f (x) = 2 di x = 2
g. lim x 4 4
xl 4 4 x
x 1
h. lim( ) x 4 d. f (x) = di x =1
xl1 x 1
2. Tentukan limit fungsi berikut. 3 x
x e. f (x) = di x = 9
a. lim
xlc x 1
9 x
3

3x 2 f. f (x) = x 9 x di x = 3
b. lim x 3
xlc 4 x 5
3
x g. f (x) = x 9 x di x = –3
c. lim x 3
xlc 2
x 2 x 1 x 2
x2 2x 1 h. f (x) = di x = 4
d. lim x 2
xlc 3x 2 2

3x 2 2 x 1
e. lim
xlc x 100

Limit 183
4. Tentukan limit fungsi berikut. x3 x2 4 x 8
2 b. lim
( ) xl 2 x2 x 6
a. lim
xlc 4
4x 9 x3 x2 x
c. lim
b. lim  x x xl 1 x 4 x 3 2 x 2
c
xlc
x 3 x 2 3x 3
x x x 2 d. lim
c. lim xl 1 x 4 x 3 2 x 2
xlc
2x3 2x
x 3 x 2 3x 3
e. lim
d. lim
c
xlc
 x x x xl1 x 2 3x 4
¤¤ 1´ ¤
2
1 ´ ´µ
2 x 3 x 2 4 x 12
e. lim ¥¥¥¥¥a µµµ ¥¥¥a µµµ µµµ f. lim
x4 x3 x 3
c¥¥
xl 3
xlc
¦¦ x¶ ¦ x ¶ µ¶
6. Tentukan limit fungsi berikut.
f. lim
c
xlc
 x x a. lim
1 x
xl1 1 x 2
g. lim  x x x x
c
xlc
x x
b. lim
h. lim
xlc
x a x xl 0 x x

5. Tentukan limit fungsi berikut.


x 3 x 2 x 1
a. lim
xl1 x4 x3 2x 2

B. Limit Fungsi Trigonometri


Pada Subbab A telah dipelajari limit fungsi aljabar. Kali
ini akan dipelajari limit fungsi trigonometri. Awali bagian ini
dengan mempelajari sifat berikut.
lim sin x = sin 0 = 0
xl0

lim cos x = cos p = –1


xlP
1 lim 1 1
lim cos x = lim = xl P = = –1
xl P xl P cos x lim cos x cos( P )
y xl P

h(x)
1. Menentukan Rumus Limit Fungsi
g(x) Trigonometri
f (x)
Sifat Prinsip Apit
x Amati Gambar 7.3. Diketahui f, f g, dan h adalah fungsi-
0 a
fungsi yang memenuhi f (x) ≤ g(x) ≤ h(x) untuk semua x
dekat a, kecuvali mungkin di a. Jika lim f (x) = lim h(x) = L
x a x a
Gambar 7.3 maka lim g(x) = L.
x a

184 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
P
Sekarang amati Gambar 7.3(a). Diketahui, 0 < t < . Ketika y
2
t Æ 0 maka titik P bergerak ke arah A(1, 0) sehingga P(cos t, sin t)
lim cos t = 1 dan lim sin t = 0.
tl0 tl0
t
x
Perpanjangan OP dan garis tegak lurus sumbu-xx yang O A(1, 0)
melalui A akan berpotongan di titik T
T(1, tan t) seperti diper-
lihatkan pada Gambar 7.3 (b).
Sekarang amati DOAP, tembereng OAP, dan DOAT T pada
Gambar 7.3(b). Dari hasil pengamatan tentunya Anda mema- (a)
hami bahwa T(1, tan t)
y
luas DOAP P ≤ luas DOAT
P ≤ luas juring OAP T ....(1)
Anda ketahui: P(cos t, sin t)

1 1 1 t
luas DOAP
P= alas × tinggi = · 1 · sin t = sin t, O
x
2 2 2 A(1, 0)
1
luas juring OAP = jari-jari
- × sudut dalam radian
2
1 1
= · 12 · t = t, dan
2 2 (b)
1
luas DOAT = alas × tinggi Gambar 7.3
2
1 sin t
= · 1 · tan t = .
2 2 cos t
Dengan demikian, ketidaksamaan (1) dapat dituliskan
sebagai
1 1 sin t
sin t ≤ t ≤ ....(2)
2 2 2 cos t
2
Kalikan ketidaksamaan (2) dengan bilangan positif ,
diperoleh sin t
t 1 sin t
1≤ ≤ ¤ cos t ≤ ≤1
sin t cos t t
P
Sampai uraian ini anggaplah 0 < t <. Akan tetapi, jika
2
P P sin(- t )
– < t < 0 maka 0 < –t < sehingga cos (–t)
t ≤ ≤1
2 2 -t
sin t
cos t ≤ ≤1 ....(3)
t
Dalam ketidaksamaan (3), misalkan t Æ 0, f (t) = cos t,
sin t
g(t) = , dan h(t) = 1.
t

Limit 185
Anda tentu memahami bahwa lim f(
f tt) ≤ lim g(t)
t ≤ lim h(t).
t
tl0 tl0 tl0

Untuk t = 0 maka f(
f tt) cos t = cos 0 = 1 dan karena h(t)
t = 1 maka
sin t
1≤ ≤ 1. Dalam hal ini tidak ada kemungkinan lain kecuali
t
sin t sin t
= 1. Dengan demikian, lim g(t) t = lim = 1.
t tl0 t l0 t
Dapatkah Anda membuktikan bahwa
t t tan t
lim = 1, lim = 1, dan lim = 1?
t l0 sin t t l0 tan t t l0 t
Silakan buktikan sendiri.

2. Menentukan Limit Fungsi


Trigonometri
Setelah Anda memahami rumus limit fungsi trigonometri,
pelajari cara menentukan limit fungsi trigonometri tersebut.
Dalam beberapa hal, cara menghitung limit fungsi tri-
gonometri sama dengan cara menghitung limit fungsi aljabar.
Oleh karena itu, teorema limit utama pada Subbab A.2 berlaku
juga untuk limit fungsi trigonometri.

Contoh 7.7
Hitunglah limit fungsi trigonometri berikut.
2x 1 cos x
1. lim
t l0 sin 2 x
2. limxl0 x sin x

Jawab:
2x
1. lim
t l0 sin 2 x
= 1 (sesuai rumus)

1 1
1 cos x 2 sin 2 x sin x
2. lim = lim 2 = lim 2
xl0 x sin x xl 0 ¤ 1 1 ´ xl0 1
x ¥¥¥2 sin x cos x µµµ x cos x
¦ 2 2 ¶ 2
1
sin x 1 1
1
= lim 2 • lim =1· =
x 0 1 x 0
xl 1 2 1 2
x 2 cos x
2 2

Contoh 7.8
Hitunglah limit fungsi trigonometri berikut.
5 x sin x sin 2 x sin 3x
1. lim 2. lim 3. lim
xl0 x xl0 x2 xl0 tan 2 x

186 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jawab:
5x sin x ¤ 5 x sin x ´µ sin x
1. lim = lim ¥¥ µµ = lim 5 lim = 5–1=4
xl0 x ¥
xl 0 ¦ x x ¶ x 0 x
xl 0 x
sin 2 x sin x sin x sin x sin x
2. lim 2
= lim = lim • lim =1·1=1
xl0 x xl0 x x x 0 x x 0
xl x
sin 3x sin 3x 2 x 3 3 sin 3x 2x
3. lim = lim • • = lim • lim
xl0 tan 2 x xl0 tan 2 x 3x 2 2 x 0 3x x 0 tan 2 x
3 3
= ·1·1=
2 2

Contoh 7.9
f (x h) f( )
Tentukanlah lim bagi fungsi-fungsi berikut ini.
xlc h
1. f(
f(x) = cos x 2. f(x) = sin x
f(
Jawab:
f  x h f  x cos  x h cos  x
1. lim  lim
h h h
hl 0 h
o h sin x sin
cos x cos i h cos x
= lim
hl 0 h
cos x cos
o h sin x sin
i h
= lim lim
h h h
hl 0 h
cos h 1 sin h
= cos x lim sin x lim
h h hl 0 h
= cos x.0 – sin x.1 = –sin x.

f (x h) f ( )
2. lim
xlc h
sin  x h sin x o h cos x sin h
sin x cos i x
= lim  lim
h h h
hl 0 h
sin x cos
o h cos x sin
i h
= lim lim
h h hhl0 h
cos h 1 sin h
= sin x lim cos x lim
h h hl 0 h
= sin x . 0 + cos x . 1 = cos x.

Contoh 7.10
Hitunglah limit fungsi trigonometri berikut.
sin x
a. lim b. lim tan 2 x
xl0 tan x xl0 1
sin x
2

Limit 187
Jawab:
sin x sin x ¤¥ x ´µ ¤¥ sin x ´µ¤¥ x ´µ
a. lim  lim ¥¥¦ µµ  ¥¥lxim
i µµ¥¥lim µ
x 0 tan x x l 0 x tan x ¶ ¦ 0 x ¶¦ x
xl 0 tan x µ¶
= (1)(1) = 1
sin x sin x
atau lim  lim  lim cos x  cos 0  1
x 0 tan x xl0 sin x xl 0

cos x
¤
¥ 1 ´µ
x µµ
tan 3x ¤¥ tan 3x ´µ¥¥
b. lim  ¥¥lim µ ¥¥lim 2 µµµ
x 0
sin
i
1
x
¦ xl
x 0 3x µ¶¥¥ xl0 sin 1 x µµ
¥¦ µ
2 2 µ¶
= (1) (1) (6) = 6
Pe
Pe
embahasan Soal
sin x  .... Contoh 7.11
lim 2
x l2 x 4
Hitunglah:
Jawab:
1 sin x a. lim tan 3x sec
e 2x b. limP cos x cos x cot x
lim • xl0 xl
x l2 x 2 x 2 2

1 Jawab:
 •1 tan 3x tan 3x 2 x ¤¥ 3 ´µ
2 2 a. e 2 x = lim
lim tan 3x sec  lim • ¥ µ
1
xl0 x 0 cos 2 x xl x 0 3x cos 2 x ¥¦ 2 µ¶

4 3§ tan 3x · § 2x ·
= ¨ lim ¸ ¨ lim ¸
Soal UMPTN 1998 2 ¨© x 0 3x ¹̧¹ ¨© 0 cos 2 x ¸¹̧¹
2 2
= (1) (1) =
3 3
¤ 1 cos x ´
b. limP (cosec2 x – cosec x cot x) = limP ¥¥¥ 2 2 µµµ
xl xl ¦ sin x sin x ¶
2 2

¤1 cos x ´µ
= limP ¥¥¥¦ µ
xl sin 2 x µ¶
2

¤ 1 cos x ´µ
= limP ¥¥¥¦ µ
xl 1 cos 2 x µ¶
2
Hal Penting ¤ 1 cos x ´µ
¥
t MJNJU GVOHTJ = limP ¥¥¥ µµ
xl ¦ cos x  cos x µ ¶
t GBLUPS TFLBXBO 2

t MJNJU GVOHTJ USJHPOPNFUSJ limP 1


t QSJOTJQ BQJU
xl
2 1 1
= =  1
t MJNJU UBL IJOHHB limP  cos x P 1 0
xl
1 cos
2 2

188 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Hitunglah limit fungsi trigonometri 2 cos 2 x
berikut. d. limP
xl cos x sin x
4
3x sin 3x
a. lim d. lim f  x h f  x
xl0 sin 5 x xl0 3x
3. Hitunglah lim untuk
sin 3x
hl 0 h
2x
b. lim e. lim fungsi berikut.
xl0 x xl0 tan 5 x
a. f(
f x) = sin 3x
1
tan x b. f(
f x) = sin (3x + π)
π
2x 3
c. lim f. lim
xl0 sin 5 x xl0 4 c. f(
f x) = sin 3x + π
2. Hitunglah limit fungsi trigonometri d. f(
f x) = cos (xx – π)
π
berikut. e. f(
f x) = cos x – π
a. lim 1 tan x f  x h f  x
xl
P
cot 2 x 4. Hitunglah lim untuk
4 hl 0 h
2 sin x cos x fungsi berikut.
b. limP
xl 1 sin
si 2 x a. f(
f x) = 2 sin 3x
4
cos 2 x b. f(
f x) = –2 sin (3 x + π)
π
c. limP
xl
4
2 cos x 1 c. f(
f x) = –sin 3 x + π)
π

Rangkuman
• Jika nilai fungsi f(x) untuk mendekati satu bilangan real L, x
mendekati a maka L merupakan nilai limit fungsi f(x) di x = a,
ditulis f(x) = L atau jika xa maka f(a)L.
• Agar sumbu limit fungsi f(x) di x = a ada, nilai limit fungsi
tersebut harus ada dan nilainya sama, ditulis
lim f  x  lim f  x  lim f  x  L
xl a xl a xl a

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 7,
1. coba Anda tuliskan bagian-bagian dari bab ini yang telah
dipahami,
2. tuliskan pula hal-hal yang masih sulit untuk dipahami di buku
latihan Anda.

Limit 189
Tes Kompetensi Bab 7
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.

x2 2x x
1. lim = .... 7. lim adalah ....
xl 2 x 2 xl5
6 x 2 11
a. 0 d. 4
1 12
b. e. ∞ a. c. 0
2 11
11
c. 2 b. d. 11
12
10
x 1 22
2. lim adalah .... e.
xl1 x 1 8
a. 1 d. –1 x
8. lim adalah ....
b. ∞ e. tidak ada xl5
6 x 2 11
c. 0
a. 0 d. 4
3. lim
x ∞
 x x  a b abb x b. 1
e. ∞
adalah .... 4
c. 1
a. 0 d. a+b
a b
x  x
b. ∞ e. 9. lim adalah ....
2
xl 3 x 3
c. a–b a. 0 d. 12
f h f  b. 3 e. ∞
4. f x) = 2x – x2, lim
Jika f(
xl 0 h c. 6
adalah ....
a. 1 d. 3 x 2 8 x 15
10. lim = ....
b. –2 e. –4 xl 3 3 x
c. 2 a. 6 d. 3
b. 4 e. 2
x2 9 c. 5
5. lim = ....
xl 3 x 3 5 x 2 1
a. 3 d. 12 11. lim 2 = ....
xl 3 2 x x 5

b. 6 e. 2 5
a. d.
c. 9 5 2
3 7
6. lim  x 16 x 2 3x 7 adalah .... b. e.
x ∞ 5 2
12 c. 1
a.
11 6x 5
12. lim 2  ....
11 x ∞
x 2x 4
b.
12
a. 3 d. 7
c. 0
b. 4 e. 8
d. 11 c. 6
22
e.
8

190 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
x2 x 2 ­ª2 x 1 jika x  3
13. lim  .... 17. Diketahui f (x) = ­«
xl 1 x 2 4 x 3 ­­¬ 3x jika x q 3
3 1 lim
maka xl1 f (x) = ....
a. d.
2 2 a. –2 d. 2
2 3
b. e. b. –1 e. 3
3 2 c. 1
1
c.
2 18. lim sin 8 x = ....
xl0 x
sin 3x a. 8 d. –2
14. lim  ....
tan 4 x
xl 0 b. 4 e. –4
c. 2
a. 3 d. 3
4 4 19. lim sin2 x = ....
b. 4 e. 4 xl0 x
1
3 3 a. –2 d.
1 2
c.
4 b. –1 e. 2
c. 0
1 cos 2 x
15. lim = .... 1 cos x
xl0 x2 20. lim = ....
xl 0 x
a. –2 d. 1
a. –2 d. 1
b. –1 e. 2 b. –1 e. 2
c. 0 c. 0
16. Jika lim
xl2
f x) = –3 dan lim
f( xl2
g(x) = 4

3 f  x 2 x 1
maka lim = ....
xl 3 2 g  x
a. 1 d. – 3
4
3 5
b. e. –
4 6
1
c. –
2

Limit 191
B. Kerjakanlah soal-soal berikut pada buku latihan Anda.
1. Jika limitnya ada, hitunglah limit fungsi Hitunglah
berikut. a. kecepatan sesaat dari benda itu dalam
x3 x2 4 x 4 waktu tepat 2 detik, dan
a. lim
xl 2 x 2 b. kecepatan sesaat dari benda itu dalam
b. lim  x x waktu.
xl2
4. Hitunglah limit fungsi trigonometri
x2 6x 5
c. lim 2 berikut.
xl 3 x 2x 3 sin x 2
a. lim
2. Tentukan nilai limit berikut. xl0 x
a. lim ff(x) dengan sin x 2
xl0 b. lim 2
–x jika x < 0 xl0 x
f x) =
f( sin x
3x jika x ≥ 0 c. lim 2
xl0 x

5. Hitunglah limit fungsi trigonometri


b. lim ff(x) dengan
xl1 berikut.
x + 1 jika x < 1
f x) =
f( tan 3x
x jika x ≥ 1 a. lim
xl0 2 x

c. lim f(
f x) dengan ¤ ´
xl2 ¥¥ x P µµ
22xx –1 jika x ≤ 2
¥¦ 2 µ¶
f x) =
f( b. limP
–xx + 5 jika x > 2 ¤ P´
2 sin ¥ ¥¥¦ x µµµ¶
xl

2
3. Sebuah benda ditembakkan vertikal ke
¤ P´
atas. Jika persamaan gerak dari benda tan ¥¥¥ x µµµ
¦ 2¶
f t) = – 5tt2 + 40tt maka
itu dinyatakan S = f( c. limP
xl P
kecepatan sesaat dari benda itu dalam 2 x
waktu tepat t1 detik dinyatakan oleh 2

f t1 $tt f t1


V t1  lim
$t l0 $tt

192 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Bab 8

om
r.c
be
cy
a
ni
. du
ww
r: w
be
Su m

Turunan Fungsi dan Aplikasinya


Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu menggunakan
konsep, sifat, dan aturan dalam perhitungan turunan fungsi; meng-
gunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi
dan memecahkan masalah; merancang model matematika yang
berkaitan dengan ekstrim fungsi, menyelesaikan modelnya, dan
menafsirkan hasil yang diperoleh.

Pembahasan limit fungsi yang telah Anda pelajari di A. Konsep Turunan


Bab 7 dapat dikembangkan pada pembahasan
m turunan fungsi B. Menentukan Turunan
karena dengan mengetahui turunan fungsi, Anda dapat Fungsi
mempelajari sifat-sifat fungsi. Sifat-sifat fungsi tersebut C. Persamaan Garis
Singgung pada Kurva
misalnya, kemonotonan fungsi, ekstrim fungsi, kecukupan
D. Fungsi Naik dan Fungsi
fungsi, dan titik balik fungsi. Di samping itu, Anda juga dapat
Turun
mengaitkan turunan fungsi dengan kecepatan sesaat serta E. Maksimum dan
dapat menggunakan turunan fungsi untuk mempelajari aplikasi Minimum Fungsi
permasalahan sederhana, seperti permasalahan berikut. F. Turunan Kedua
Banyak minyak pelumas (selama satu tahun) yang digunakan G. Nilai Stasioner
oleh suatu kendaraan yang bergerak dengan kecepatan v km/jam H. Menggambar Grafik
1 2 Fungsi Aljabar
memenuhi persamaan Q v  x 2 x 20 liter. Dengan
45
memahami konsep turunan, Anda dapat menentukan jumlah
maksimum minyak pelumas yang digunakan dalam 4 tahun.

193
Diagram Alur
Untuk mempermudah Anda dalam mempelajari bab ini, pelajarilah diagram alur yang disajikan
sebagai berikut.
menghasilkan
teori
Limit Turunan

menyelesaikan Aplikasi
masalah
f (x) 0
lim 
x a g( x ) 0 menentukan menentukan menentukan menentukan

rumus
Laju Gradien Interval Titik Balik
Perubahan Fungsi Maks./Min.
f  x f ' x
lim  lim Fungsi Naik/ dan
x a g  x x a g ' x
Turun Titik Belok
f ' x f '' x
lim  lim
x a g ' x x a g '' x

Tes Kompetensi Awal


Sebelum mempelajari bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut.
1. Sebuah garis melalui titik (1, 5) dan (7, 3). 6. f(x) = 2x3 + 3x, tentukan f(x + 1) dan
Tentukan gradien garis tersebut. Jelaskan f (a + b).
pula cara mencarinya.
7. = ....
2. sin (α ± β) = ....
3. cos (α + β) = .... 8. Tentukan gradien garis singgung kurva
4. tan (α + β) = .... di titik
5. cos 2α = ....

194 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
A. Konsep Turunan
Untuk memahami konsep dasar turunan, tinjaulah
dua masalah yang kelihatannya berbeda. Masalah pertama
adalah masalah garis singgung, sedangkan masalah kedua
adalah masalah kecepatan sesaat. Satu dari kedua masalah itu
menyangkut geometri dan lainnya yang menyangkut mekanika
terlihat seperti tidak ada hubungan. Sebenarnya, kedua masalah
itu merupakan kembaran yang identik. Agar lebih jelasnya,
pelajari uraian berikut.

1. Garis Singgung
Amati Gambar 8.1. Misalkan A adalah suatu titik tetap y
pada grafik y = f(
f(x) dan B adalah sebuah titik berdekatan yang
dapat dipindah-pindahkan sepanjang grafik y = f( f(x). Misalkan,
f(a + )
titik A berkoordinat (a, f( f a)) maka titik B berkoordinat y = f(x)
(a + Δx, f(
f a + Δx)). Garis yang melalui A dan B mempunyai B(a + ,
f(a + ))
f(a)
f a $xx f a A(a, f(a))
gradien (kemiringan) . Garis ini memotong
$xx
grafik di dua titik A dan B yang berbeda. O a a+ x
Jika titik B bergerak sepanjang kurva y = f(
f x) mendekati
Gambar 8.1
titik A maka nilai Δxx semakin kecil. Jika nilai Δx mendekati
nol maka titik B akan berimpit dengan titik A. Akibatnya,
garis singgung (jika tidak tegak lurus pada sumbu-x) adalah
garis yang melalui A(a, f( f a)) dengan gradien y

f  a $xx f  a
m AB  lim ...(1)
$xl0 $xx f (a + )
y = f(x)
B(a + ,
f(a + ))
f(a) A(a, f(a))
Pertanyaan: Mengapa persamaan garis singgung tidak boleh
tegak lurus sumbu-x?
O a a+ x
Contoh 8.1
Tentukan gradien garis singgung pada kurva Gambar 8.2
a. f(
f x) = x2 di titik dengan absis 2
b. f(
f x) = x3 di titik dengan absis 3
Jawab:
2
f $xx f   $xx 2 2
a. m  lim  lim
$xl0 $xx $xl0 $xx
2
4 $ $x
 lim  lim 4 $x  4
$xl0 $x $xl0

Jadi, gradien garis singgung kurva f( f x) = x2 di titik dengan


absis x = 2 adalah m = 4.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 195


3
f
$xx f   $xx 33
b. m  lim  lim
$xl0 $xx $xl0 $xx
33 • 32 $ $x 3 33
 lim
$xl0 $x

 lim
27$ 9 $x
$ $
2

 lim
3
 $ $ $x
$xl0 $x $xl0 $x
2
 lim 27 $x
$x $x
$x  27
$xl0

f x) = x3 di titik dengan
Jadi, gradien garis singgung kurva f(
absis x = 3 adalah m = 27.

Tabel 8.1

Selang $f
2. Kecepatan Sesaat
Waktu $x f x) = 15x2 + 20xx menyatakan jarak
Misalkan, fungsi f(
0–1 35,0000 (dalam km) yang ditempuh sebuah mobil setelah x jam
0,8 – 1 47,0000 perjalanan selama selang waktu 0 ≤ x ≤ 2. Kecepatan rata-
0,9 – 1 48,5000 rata mobil itu selama perjalanannya adalah
0,99 – 1 49,8500
0,999 – 1 49,9850
$f
§
f  f  ©¨15 •  20 • 2·¹¹̧ §©¨15 •  2 20 • 0·¹¹̧
0,9999 – 1 49,9985  
1 – 1,0001 50,0015 $x 2 0 2
1 – 1,001 50,0150  50 km/jam
1 – 1,01 50,1500
Sekarang, coba amati kecepatan rata-rata mobil dalam
1 – 1,5 57,5000
1–2 65,0000 selang c ≤ x ≤ d. Untuk keperluan ini, buatlah Tabel 8.1.
$f
Amati tabel tersebut. Nilai mendekat ke bilangan
$x
50 jika lebar selang waktunya dibuat semakin mengecil
(Δx mendekati nol). Nilai 50 tersebut disebut kecepatan
(sesaat) pada x = 1.
Sekarang, dapat dipahami bahwa kecepatan sesaat
diperoleh melalui proses limit terhadap kecepatan rata-rata
dengan cara membuat nilai-nilai x mendekat ke-1 atau Δx
dekat ke nol. Dalam lambang matematika kecepatan sesaat
pada x = 1 ditulis
$f f  $ f 
lim  lim
$xl0 $x $xl0 $x
2
15  $ 20  $  • •

$x
2
50$ $x
 lim  50
$xl0 $x
Jadi, kecepatan mobil pada saat x = 1 adalah 50 km/jam.

196 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan
kecepatan sesaat v di x = a? Cobalah nyatakan dengan kata-
kata Anda sendiri.
Uraian tersebut menggambarkan definisi kecepatan
sesaat v di x = a, yaitu

f  a $x f a
v lim vrata-rata  lim ...(2)
$xl0 $xl0 $x
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Sekarang, tentunya Anda dapat melihat mengapa Anda Gambar 8.3


menyebut kemiringan dari garis singgung dan kecepatan Jarak yang ditempuh mobil ini
mengikuti fungsi
sesaat adalah kembaran identik. Amatilah kedua rumus f(x) = 15x2 + 20x. Berapakah
kecepatan rata-ratanya?
tersebut, yaitu rumus (1) dan (2). Kedua rumus tersebut
menggunakan nama berlainan untuk konsep yang sama,
tetapi dalam situasi yang berlainan.

Contoh 8.2
Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus sehingga kedudukan-
nya setelah x detik memenuhi persamaan f (x) = 6x3 + x2 , dengan
f(x) dinyatakan dalam meter.
a. Tentukan kecepatan rata-rata benda dalam selang waktu
2 ≤ x ≤ 3.
b. Berapa kecepatan sesaat benda pada x = 2 detik?
Jawab:
f  x $x f  x 6 • 3 3 6 • 2 2
3 2 3 3

a.   119
$x 3 2
Jadi, kecepatan rata-ratanya adalah 119 m/s.
f 2 $x f 2
b. lim
$xl0 $x

 lim
6 2 $x 2 $x 6 • 2
3 2 3
22
$xl0 $x
6 8 12$x 6$x 2 $x 3  4 4 $x $x 2 52
 lim
$xl0 $x
2
 lim 6$x 37$x 76  76
$xl0

Jadi, kecepatan pada saat x = 2 atau pada detik kedua adalah


76 meter/detik.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 197


3. Turunan Fungsi di x = a
Jika fungsi y = f(
f x) terdefinisi di sekitar x = a maka
$y f  $ f 
lim  lim .
$xl0 $x $x l 0 $x
$y
Jika lim ada maka nilainya disebut turunan fungsi f(
f(x)
$xl0 $x
di x = a. Turunan fungsi f ialah suatu fungsi juga, yaitu fungsi
turunan yang dilambangkan dengan f ‘(x ( ). Untuk menyatakan
turunan di x = a dinyatakan dengan f ‘(a). Jadi,

f  a $x f a f x f a
f  a  lim atau f  a  lim
$xl0 $x xl
l0 x a

Contoh 8.3
Gunakan konsep limit untuk menyelesaikan soal berikut ini.
Jika f (x) = x2 – x , tentukan f'(5).
Jawab:
f a $xx f a
Tantangan f '  a lim
$xl0 $xx
untuk Anda f 5 $ f 
Coba Anda tunjukkan f ' lim
cos $ 1
$xl0 $x
lim 0 .
$ l0 $x
 lim
 $  $ 
$xl0 $x
10$x $x 2 $x
 lim  li 10 $x 1  9
$xl0 $x $xl0

Contoh 8.4
Tentukanlah f ‘(x) fungsi-fungsi berikut ini.
a. f(
f x) = x2 + x b. f(f x) = cos x
Jawab:
a. f  x  x 2 x

f '  x  lim
 x $xx
 x $xx  x 2 x
$xl0 $x
$ $ 2 $x
2 x$
 lim
$xl0 $x
 li 2 $ 1  2xx 1
$xl0

198 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
b. f  x  cos x
cos  x $xx cos x
f '  x  lim
$xl0 $xx
 x $x x $xx cos x
 lim
$xl0 $xx
cos x cos $x sin x sin $xx
 lim lim
$xl0 $xx $xl0 $xx
¤ cos $x 1µ´ ¤ sin $x ´µ
 cos x ¥¥¥ lim µ
µ sin ¥¥¥ lim µ
¦$xl0 $x ¶ ¦$x 0 $x µ¶
 cos x • 0 ssin
i x • 1  sin x
in
Tokoh
Matematika

Contoh 8.5
Panjang sebuah persegipanjang sama dengan tiga kali lebarnya.
Tentukan laju perubahan luas terhadap lebar untuk lebar = 5 cm.
Jawab:
Misalkan, lebar = l cm maka panjang = p = 3 × l = 3l dan luas =
L = p × l = 3l.l = 3l 2.
Jadi, L = f (l) = 3l2.
Laju perubahan luas terhadap lebar l untuk l = 5 adalah L ‘(5).
2
Gottfried Wilhelm Leibnitz
L  5 h L  5 35 h 3, 5 2 (1646–1716)
L ' 5 lim  lim
$xl0 h $xx 0 h
Gottfried Wilhelm Leibnitz
325 10h
10 h h 75
2
30 h 3h 2 adalah orang jenius. Ia ahli
 lim  lim
$xl0 h $xl0 h dalam bidang hukum, agama,
 li  h  30 politik, sejarah, filsafat, dan
$xl0 matematika. Bersama Newton
merumuskan pengertian
dasar tentang kalkulus
4. Mengenal Notasi Leibnitz diferensial. Leibnitz pun
dikenal karena menemukan
Anda telah mempelajari bahwa turunan fungsi f( f x) suatu jenis mesin hitung.
dinotasikan dengan f '(x). Nilai Δxx menyatakan perubahan Sumber: Kalkulus dan Geometri Analitis
nilai x, yaitu Δxx = x2 – x1. Adapun perubahan f(
f x + Δx) – f(
f x) Jilid 1, 1990

menyatakan perubahan nilai fungsi f( f x) dinotasikan dengan


Δf. Selanjutnya, bentuk limit tersebut dapat dituliskan
Δf
$f
menjadi lim .
$xl0 $x
Selain itu, terdapat notasi lain untuk menyatakan turunan
df
fungsi, yaitu . Diketahui fungsi
dx
y = f(
f x) ....(1)

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 199


sehingga turunan fungsi (1) dapat dituliskan menjadi
dy
= y ' = f '(x)
dx

Notasi tersebut diperkenalkan oleh seorang ahli


matematika Jerman, yaitu Gottfried Wilhelm Leibnitz
(1646–1716) sehingga dinamakan notasi Leibnitz, tepatnya
notasi Double d Leibnitz.

Contoh 8.6
f x) = x3, tentukanlah
Misalkan f(
a. df b. nilai x sehingga df = 12
dx dx
Jawab:
3
a. df
f  x $xx f  x  x $xx x 3
 lim  lim
dx $xl0 $xx $xl0 $x
3x 2 $ 3x$
$ 2 $x 3
 lim  li 3 2 3x$ $x 2  3x 2
$xl0 $x $xl0

df
b. = 3x2 maka 3x2 = 12 ™ x = ± 2.
dx
Jadi, nilai x yang memenuhi df = 12 adalah x = ± 2.
dx

Contoh 8.7
Sebuah benda bergerak sehingga jarak yang ditempuh memenuhi
persamaan s = f(f t) = t2 – 3t. Tentukanlah laju perubahan sesaat
jarak terhadap waktu t. Tentukanlah nilai t sedemikian sehingga
laju perubahan jarak terhadap waktu adalah 15.
Jawab:
Laju perubahan sesaat jarak terhadap waktu adalah
ds df f t $tt f 
  lim
dt dt $t l0 $tt
§t $tt 2 3 $ · 
¨
 lim © ¹¹̧
$t l0

t2 $t $t 2 t 3$tt t 2 3t
 lim
$t l0 $t
2t $tt $tt 2 3$tt
 lim  liim 2t $t 3  2t 3
$t l0 $t $t l0

200 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Apabila laju perubahan jarak terhadap waktu sama dengan 16,
diperoleh
df
= 2tt – 3 ™ 15 = 2tt – 3
dx
™ 2tt = 18 ™ t = 9
Jadi, laju perubahan sama dengan 15 terjadi pada saat t = 9 sekon.

Tes Kompetensi Subbab A


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Gunakan konsep limit untuk menyelesaikan a. ff(x) = 22x2 di x = –1
soal-soal berikut. b. f x) = x2 – 5 di x = –4
f(
a. Jika f(f(x) = x2 + 3x, tentukan f '(x ( ). 1
c. f( f x) = 22xx + di x
b. Jika f(f(x) = x2 – 2x2x + 6, tentukan f '(x( ). x
P
c. Jika f(f(x) = 2x , tentukan f '(x ( ). d. f( f x) = 3cos xdi x =
2
d. Jika f(
1
f(x) = 1 , tentukan f '(x ( ). Gunakan konsep limit untuk soal-soal
x berikut.
2. Gunakan konsep limit untuk menyelesaikan 5. Sebuah benda bergerak, kedudukannya
soal-soal berikut. setelah t sekon memenuhi persamaan S (t)
a. Jikaa f(x) = 4 – x2, tentukan f '(–3). = 3tt2 + 4t.
b. Jika f(f(x) = 66xx – 2x3, tentukan f '(2). a. Berapa kecepatan rata-rata pada
x
c. Jika f(f(x) = , tentukan f '(5). selang waktu t = 3 sekon dan t = 5
x 1 sekon?
d. Jika f(f(x) = x 2 x , tentukan f '(1). b. Berapa kecepatan sesaat pada waktu
x 1 t = 2 sekon?
3. Dengan menggunakan konsep limit,
6. Se b u a h pe ru s a h a a n m e n d a p a t k a n
tentukan gradien garis singgung pada
keuntungan setelah t tahun sebesar
kurva berikut ini.
2.500.000tt2–5.000t.
a. f(f(x) = 5xx2 di titik dengan absis x = 2
a. Berapa besar keuntungan antara t = 3
b. f(f x) = x 2 + x – 5 di titik dengan absis
tahun dan t = 4 tahun?
x = –1
b. Berapa laju keuntungan sesaat pada t
x
c. f(f(x) = 2 di titik dengan absis x = –2 = 2 tahun?
x
7. Gunakan rumus turunan untuk mencari
d. f  x  x x di titik dengan absis turunan fungsi-fungsi berikut.
x=4 a. f( f x) = 6xx + 4 d. f( f x) = sin x
4. Dengan menggunakan konsep limit, hitung b. f( f x) = axx + b e. f( f x) = cos x
df c. f( f x) = 3x2 + 2 f. f( f x) = tan x
nilai dari fungsi berikut untuk x yang
dx
diberikan.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 201


B. Menentukan Turunan Fungsi
Proses mendapatkan turunan suatu fungsi secara langsung
yang menggunakan definisi turunan, yaitu dengan menyusun
f  x $xx f  x
hasil bagi selisih dan menghitung limitnya,
$xx
memakan waktu dan membosankan. Tentunya, Anda perlu
mengembangkan cara atau proses yang akan memungkinkan
Anda untuk memperpendek proses yang berkepanjangan
n itu.
Untuk itu, pelajari uraian berikut ini.

1. Menentukan Turunan Fungsi f(


f(x) = axxn
Misalkan, fungsi f( f x) = axn dengan n = 1, 2, dan 3.
Untuk n = 1, diperoleh f( f x) = axx dan turunan fungsi tersebut
adalah
f  x $xx f  x
f '  x lim
$xl0 $xx
a  x $xx ax
a ax a$x ax a$xx
 lim  lim  lim
$xl0 $xx $x l 0 $xx $x l 0 $xx
=a ....(1)
Untuk n = 2, diperoleh (x) = axx2 dan turunan fungsi tersebut
h f (x
adalah
f  $ f 
f ' ((x) = $lim
xl 0 $x
2
a  $ ax 2
= lim
$xl0 $x
2
ax $x $x 2 ax 2
= lim
$xl0 $x
= lim 2 ax $x
$xl0

= 2ax
Dengan cara yang sama, coba Anda cari turunan fungsi
f x) = ax3 , f(
f( f x) = ax4 dan f( f x) = ax5.
Anda dapat menurunkan hal seperti ini untuk fungsi-fungsi
berikut.
f(x) = axx6, f ‘(x
f( ( ) = 6axx5
"
f(x) = ax15, f ‘(x
f( ( ) = 15ax14
"
f(x) = axxn, f ‘(x
f( ( ) = naxxn – 1

202 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga bentuk
umum turunan fungsi? Cobalah nyatakan bentuk tersebut
dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda
pelajari tersebut memperjelas kesimpulan berikut.

Misalkan, f(
f(x) = ax
xn, dengan n bilangan asli maka f '(x
(x) = naxxn – 1.

f x) = axn menjadi f(
Untuk n = 0, f( f x) = ax0 = a. Fungsi
f x) = a dinamakan fungsi konstan sehingga untuk berapa
f(
pun nilai x, nilai fungsinya tetap, yaitu a. Turunan fungsi
konstan adalah
f  x $xx f $x
f  x  lim
$xl0 $xx
a a 0 Tantangan
 lim  lim  lim 0  0
$xl0 $x x $ x l 0 $x $xl0
$ untuk Anda
sehingga rumus tersebut berlaku untuk n bilangan bulat sebagai Rumus ini juga berlaku untuk
berikut. n = –1
a
f  x 
Misalkan, f(
f(x) = axxn dengan n bilangan bulat maka
a f '(x
(x) = anxxn–1 x
untuk f(
f(x) = a, f '(x
( ) = 0 dengan a sebarang bilangan real. a
f  x  2
x
Contoh 8.8 Tunjukkanlah dengan cara
limit.
Tentukanlah turunan fungsi-fungsi berikut ini.
a. f(
f x) = x4 b. f( f x) = –8x3
Jawab:
a. f(
f x) = x4 maka f '(x) = 4x4–1 = 4x3
b. f(
f x) = –8x3 maka f ' (x) = –8(3)x3–1 = –24x2

Contoh 8.9
df
Tentukan untuk fungsi-fungsi berikut.
dx
1 1
a. f  x  x 4 b. g  x  8
2 3x
Jawab:
a. df  f  x  1  x 4 1 2 x 5
dx 2
1 1 dgg 1
b. g  x  8  x 8 maka  g '  x   x 8 1
3x 3 dx 3
8
 9
3x

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 203


Contoh 8.10
Diketahui tinggi badan seorang anak pada usia 11 tahun sampai
12 tahun adalah tetap, yaitu T( T t) = 120 cm. Tentukanlah laju
pertumbuhan (laju pertumbuhan sesaat) tinggi badan anak tersebut.
Jelaskan.
Jawab:
Tinggi badan anak tersebut pada usia 11 tahun sampai 12 tahun
tetap. Oleh karena itu, T(
T t) = 120 adalah fungsi konstan sehingga
T ‘(t) = 0. Dengan kata lain, laju pertumbuhan tinggi badan anak
tersebut adalah nol atau tinggi badan anak tersebut pada usia
11 tahun sampai 12 tahun tidak mengalami perubahan.

2. Menentukan Turunan Fungsi f(


f(x) = axxn
dengan n Bilangan Rasional
1
Misalkan, f(
f x) = x 2 , turunan fungsi f(
f x) adalah
f  x $xx f  x
f  x  lim
$xl0 $xx
x $x x x $xx x
f  x  lim •
$xl0 $xx x $xx x
 x $xx x $x
 lim  lim
$xl0
$xx  x $x x $xl0
$  $
1
1 1 1 1
 lim    x 2
$xl0 x $x x x x 2 x 2
Dengan cara yang sama seperti di atas, coba Anda cari
f x) = x–1/3 dan f(
turunan fungsi f( f x) = x–2/5.
Dari uraian tersebut dapatkah Anda menduga bentuk
umum turunan fungsi f( f x) = ax n? Cobalah nyatakan
bentuk tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep
f x) = axn yang telah Anda pelajari tersebut
turunan fungsi f(
memperjelas kesimpulan berikut.

Misalkan, f(
f x) = axn, dengan n bilangan rasional maka
turunannya adalah f '(x) = naxn – 1.

Contoh 8.11
Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut.
3
1
a. f  x  x 4 b. f  x  c. f  x  x 3 x 2
3
3x 2

204 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Jawab:
3 3 1
3 4 1 3 4 3 3
a. f  x  x 4 k f ' x x  x  1  1
4 4 4 x
4x4
2
1 1 1 3
b. f  x   2
maka f  x  3
x
3
3 • 3 x2 3
3• x3
3
2 5
1 ¤¥ 2 ´µ 3 1 2 3 2 1
f  x  ¥
¥ µ
µ x  x  • 5
3
3 ¦ 3¶ 3 3 3 3 3
x
2 1 2
 • 
3 3 x 3 x2 3x 3x 2
3

2
5 5
5 3 1 5 3 5 3 2
c. f  x  x 3 2
x x 3
k f '  x x   x
3 3 3

3. Turunan Fungsi Berbentuk y = u ± v


Diketahui, fungsi y = f(
f(x) dengan f(
f(x) = u(x
( ) + v(x
( ), dalam
hal ini u(x) dan v(x) fungsi yang dapat diturunkan di x = a
untuk a bilangan real. Dengan demikian,
f a $xx f a
f a  f a  lim
$xl0 $xx
§u a $xx v a $xx · §u a v a ·
f '  a lim © ¹ © ¹
$xl0 $xx
u  $ u   $ v
 lim
$xl0 $x
u a $ u  v $ v
 lim lim
$xl0 $x $xl0 $x
 u '  v '  a
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menduga bentuk
umum turunan fungsi y = u ± v? Cobalah nyatakan bentuk
tersebut dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep turunan
fungsi y = u ± v yang telah Anda pelajari tersebut memperjelas
kesimpulan berikut.
Misalkan, a adalah bilangan real sebarang sehingga berlaku
y ' = f '(a) = u'(a) + v'(a) ; untuk y = u + v maka y' = u' + v'

Dengan cara yang sama, coba Anda tunjukkan bahwa untuk


y = u – v maka y' = u' – v'.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 205


Contoh 8.12
Tentukan turunan fungsi berikut.
a. f (x) = x3 – 3x2 c. f( f x) = sin x + cos x
1
b. f(
f x) = 3xx +
x
Jawab:
Pe
Pe
embahasan Soal a. f(
f x) = x3 – 3x2 maka f '(x) = 3x2 – 6x
Diketahui
f(x) = 3x2 – 5xx + 2
f( 1
(x) = x2 + 3xx – 3
g(x b. f x) = 3xx +
f( = 3xx + x–1 maka f '(x) = 3 – x–2 = 3 –
x
Jika h(x(x) = f(f(x) – 2g(x
(x) maka h’
(x) adalah....
(x c. f '(x) = cos x – sin x
Jawab:
h(x
(x) = f(
f(x) – 2g(x (x)
= 3xx2 – 5xx + 2 – 4. Turunan Fungsi y = c . u
2 (x(x2 + 3xx – 3)
2
= x – 11xx + 8 Diketahui, fungsi y = f( f x) = c . u(x), dalam
f x) dengan f(
h’(x
(x) = 2x – 11 hal ini c konstanta dan u(x) fungsi yang dapat diturunkan di
Soal UMPTN 1997
x = a untuk a bilangan real sehingga
f a $xx f a
f '  a lim
$xl0 $xx
c • u a $xx c • u 
 lim
$xl0 $x
u  $ u 
 c lim  cu ' 
$xl0 $x
Misalkan, a adalah sebarang bilangan real sehingga untuk
f a) = c . u(a) berlaku f '(a) = c . u'(a). Akibatnya, dari
y = f(
y = cu berlaku y' = c . u'.

Contoh 8.13
Tentukan turunan fungsi berikut.
a. f(x) = 3x2
8
b. f(x) =
x
c. f(x) = 3 cos x

d. f(x) = 3
5 x
Jawab:
a. f(x) = 3x2 maka f '(x) = 6x
8 8
b. f(x) = = –8x–1 maka f '(x) = 8x –2 = 2
x x
c. f(x) = 3 cos x maka f ‘(x) = –3 sin x

206 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
1 1 5
3 13 6
d. f(x) = 3
5 x = 5 x 2  3 5 x 6 maka f '  x  5x
6
3
5 1 6 25
= 
6
6 x 5 6 x5

5. Turunan Fungsi y = uv
Diketahui, fungsi y = f( f x) dengan f( f x) = u(x) · v(x),
dengan u(x) dan v(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan
di x = a, untuk a bilangan real. Oleh karena itu
f a $xx f a u a $xx • v a $xx u a v a
f ' a lim  lim
$xl0 $x
$x $xl0 $xx
§ u a $xx v a $xx u a $xx v a u a $xx v a u a v a ·
 lim ¨¨ ¸
¸
$xl0
©  a $x
x $xx ¹
§ u  $ [  $  ] v a [u a $xx u a ] ·
 lim ¨¨ ¸
¸
$xl0
¨©  $ $xx ¹̧¹
v a $xx v a u a $xx u a
 li u a $ $xx lim v a
$xl0 $xx $xl0 $x
 u  a • v '  a v  a • u '  a
Oleh karena itu, jika y = f(f x) = u(x) · v(x) dengan a
bilangan real sebarang berlaku f '(a) = u(a) · v'(a) + v(a) · u'(a).
Untuk y = u · v, maka y' = uv' + vu'.
Pe
Pe
embahasan Soal
Contoh 8.14
x 2(2xx + 3)
Turunan dari y = (1 – x)
Tentukan turunan fungsi berikut. adalah ....
a. f(
f x) = (5x2 – 1) (3xx – 2) Jawab:
b. f(
f x) = cos x sin x Misalkan, u = (1 – x) x 2 maka
u ‘ = 2(1 – xx)(–1) = –2(1 – x).
x
Jawab: Misalkan, v = (2x + 3) l v ‘ = 2
a. f(
f x) = (5x2 – 1) (3xx – 2) y = uv
Misalkan, u = 5xx2 – 1 maka u' = 10x 0 dan v = 3xx – 2 maka v' = 3 y ‘= u’vv + uv’
sehingga = –2(1 – x)(2 x 2(2)
x 2x + 3) + (1 – x)
= 2(1 – x)[(–2
x 2x – 3) + (1 – x)]
x
f '(x ( ) . v' ((x) + v (x) . u' ((x) = (5xx2 – 1) . 3 + (3xx – 2) . 10x
( ) = u (x 0
= 2(1 – x)(–3
x x – 2)
= 30x2 – 20xx + 15x2 – 3 = 45x2 – 20xx – 3 = 2(1 – x)(–1)(3
x x + 2)
b. f(
f x) = sin x cos x = 2(x
(x – 1)(3x + 2).
Misalkan, u  x  sin x k u '  x cos x dan Soal UMPTN 1999
v  x  cos x k v '  x sin x
sehingga f '(x)= u (x) . v' (x) + v (x) . u' (x)
= sin x (– sin x) + cos x . cos x
= cos2 x – sin2 x = cos2 x – (1 – cos2 x)
= 2 cos2 x – 1 = cos 2x

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 207


6. Turunan Fungsi y = un
Diketahui y = f( f u) = un dan u = g(x). Jika
f u) dengan f(
fungsi u = g(x) dapat diturunkan di x = a, untuk a bilangan
real maka
g $ g
g'(a) = $lim
xl 0 $x
Oleh karena a bilangan real sebarang maka
g $ g $u
g'(x) = lim l g'(x) = lim
$xl0 $x $x l 0 $x
Dengan cara yang sama, dapatkah Anda memperoleh
$y
f '(u) = $lim ?
u l0 $u
Untuk Δx
Δx mendekati nol maka Δu mendekati nol sehingga
$yy $u
f u  lim dan g '  x  lim
$ul0 $u $x l 0 $xx
$y $u
lim • lim  f  g '
$ul0 $u $x 0 $x

$y $u
™ lim •  f u g '  x
$ul0 $u $x x
$yy
™ lim  f u g '  x
$ul0 $x x
™ y ' x  f  u '
ff(u) = un, f '(u) = nun – 1 sehingga y'(x) = nun – 1 u'(x).
Untuk y = un maka y' = nun – 1 u'(x).

Contoh 8.15
Tentukan turunan fungsi berikut.
1 x
a. f(x) = (2 + 3xx2)9
f( c. f(x) = 3 sin 3 2 cos 2 .
f(
x 2
b. f(
f(x) = (5 + 22x)3 + 2 x 1
Jawab:
a. f(
f(x) = (2 + 3xx2)9
Misalkan, u = 2 + 3xx2 maka u’(x ( ) = u9
( ) = 66xx sehinggaa f (x
8. 2 8. 2 8
f ‘(x
( ) = 9u u’(x ( ) = 9(2 + 3xx ) 6x6x = 544x(2 + 3xx )
1
b.
3
f(x) = (5 + 22x)3 +
f( 2 x 1 = 5 2 2 1 2
1
1
1
(x) = 3(5 + 2x)2 · 2 + 2 x 1 2 • 2 = 6(5 + 22xx)2 +
f '(x
2 2x 1
¤ 1 ´µ¤ 1 ´¤ 1 ´ ¤ x ´¤ 1 ´
c. f  x 3¥¥¥ 3 sin µµ¥¥¥cos µµµ¥¥¥ 2 µµµ 2 ¥¥¥2 cos µµµ¥¥¥ µµµ
2
¦ x ¶¦ x ¶¦ x ¶ ¦ 2 ¶¦ 2 ¶
9 1 1 x x
 sin 2 cos 2 sin cos
x2 x x 2 2

208 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
7. Aturan Rantai
Perhatikan kembali uraian materi tentang fungsi y =
n
u . Dari uraian tersebut, diperoleh bahwa untuk y = f(
f u) =
un dengan u = g(x) maka turunannya y' = nun–1 u'(x). Hasil
tersebut menggambarkan aturan rantai.
Misalkan, y = f( f u) dan u = g(x).
( o g)(x) = f{
(f f{g(x)} = f(
f u) = y
Jika fungsi g mempunyai turunan di x dan fungsi f
mempunyai turunan di u, turunan fungsi komposisi y =
f{g(x)} = f o g(x) ditentukan sebagai berikut.
f{
( (x)) . g'(x)
( o g)'(x) = f '(g
(f
dy dy du
atau  • .
dx du dx

Contoh 8.16
6
Tentukan turunan fungsi y =  x 3 .
Jawab:
Misalkan, u = x 3 maka y = u6.
du 1 12 1
 x 
dx 2 2 x
dy 5
 6u
du
dy dy du
 •
dx du dx
1
 6u 5 •
2 x
5 1
 6  x 3 •
2 x
5
3 x 3

x

u
8. Turunan Fungsi y =
v
u  x
Diketahui, fungsi y = f(
f x) dengan f(
f x) = , dalam hal
v x
ini u(x) dan v(x) fungsi yang dapat diturunkan di x = a untuk
a bilangan real maka

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 209


u $ u

f  $ f  v $ v
f '(a)= lim  lim
$xl0 $x $xl0 $x
v  u  $ u  v  $
= $lim
xl 0 $xv  v  $
v  u  $ v  u  u   u  v a $
= $lim
xl 0 $x v  v  $
¤ u  $ u  ´µ ¤ v a $xx v a ´µ
v  ¥¥ µµ u  ¥¥ µµ
¥¦ $x µ
¶ ¥¦ $xx µ¶
= lim
$xl0 v a v a $xx
u $ u v $ v
lim v  • lim lim u a • lim
=
$xl0 $xl0 $x $xl0 $xl0 $x
lim v a v  $
$xl0

Situs Matematika u ' a • v  a u  a • v ' a u ' a • v  a u  a v ' a


Anda dapat mengetahui =  2
informasi lain tentang v  a • v  a va
Fungsi dan Turunannya
u  x
melalui internet dengan Oleh karena itu, jika y = f(
f(x) = dengan a sebarang bilangan
mengunjungi situs berikut. v x
t IUUQDBMDVMVTPSH
t IUUQXXXXBMUFSGFOEUEF
u 'a • v a u a • vv'a
real sehingga berlaku f '(a) = 2
t NBUFNBUJLBTNBCMPHTQPU va
DPN
DP
u ' x • v  x u  x • vv' x
maka f '(x) = 2
.
v x
u u ' v uv '
Untuk y = , berlaku y' = .
v v2

Contoh 8.17
Tentukan turunan fungsi berikut.
a. f(
f x) = cosec x
b. f(
f x) = tan x
Jawab:
1
a. f(
f x) = cosec x =
sin x
Misalkan u = 1 maka u' = 0 dan v = sin x maka v' = cos x.
u  x u ' v uv '
f x)=
f( sehingga f '(x) =
v x v2
0 i x 1 cos x cos x ¤¥ 1 ´µ
=   ¥ µ  cot x cosec x

2
sin 2 x s n x µ¶
sin x ¥¦ si

210 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
sin x
b. f(x) = tan x =
f(
cos x
Misalkan u = sin x maka u' = cos x dan v = cos x maka v' = – sin x.
cos x cos x sin x  sin x cos 2 x sin 2 x 1
f '(x
( )= 2
 2
 2
cos x cos x cos x
2
= sec x.

Contoh 8.18
Tentukan turunan fungsi berikut.
3
x 2 x  x
a. f(x) =
f( b. f(x) =
f(
x 2 2x2 Pe
Pe
embahasan Soal
Jawab:
3 2
a. Misalkan, u = x – 2 maka u' = 1 dan v = x + 2 maka v' = 1. Jika f(
f(x) = , maka
x 4
u  x
f(x) =
f( sehingga turunan f –1(x
(x) adalah ....
v x Jawab:
u ' x • v  x u  x • vv' x f(x) =
f(
3 2
f '((x) = 2 x 4
v x 3x 2
œy
1  2  2 1 4 x 4
= 2
 2
 2  2 4y 2
maka x =
3 3 y
x  x
b. f(x) =
f( 4 2
2x2 f –1(x
(x) =
3 x
Misalkan, u = (x – 1)3(2x
2 + 3) maka u’ = 3(x (x – 1)2(2x2x + 3) + (x –1)3(2)
2
v = 2x maka v’ = –4x 4 . df 1 x 4 x  x 
 2
u  x u ' x v  x u  x v  x dx  x
f(x) =
f( sehingga f '((x) =
v x v 2  x 14
 2
§ 3 x 1 2 2 x 3  x 1 3 2 · 2x
2
2
 x 1 2x
3
2 
  x
= ©¨ ¹
2 Soal UMPTN 1997

2 2
4 x 2  x 1 §© 6 9 2 x 2 ·¹ 4 x  x 2 §© x 1 2 x 3 ·¹
=
4 x4
4 x  x 1 §¨ x 12 x 2 6 x 18 2x
2 2 x 3 ·
2

= © ¹¹̧
4 x4
 x §© x x x x x ·¹¹̧
2

=
x3
x  x x x
= 3
x

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 211


Contoh 8.19
Sebuah peluru ditembakkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 10
m/detik. Kedudukan peluru setelah t detik memenuhi persamaan h(t)t =
30tt – 6tt² dengan h(t)
t adalah tinggi peluru yang diukur dalam meter.
a. Carilah kecepatan peluru pada saat 1,5 detik.
b. Kapan peluru berhenti?
Jawab:
Diketahui:
Kecepatan awal peluru = 10 m/detik.
Kedudukan peluru padaa t detik = h(t) t = 30t – 6t².
t
Ditanyakan:
a. Kecepatan peluru pada saat 1,5 detik.
b. Kapan peluru berhenti.
Pengerjaan:
a. Dalam fisika, kecepatan merupakan turunan dari kedudukan
terhadap waktu sehingga v(t)t = h'(t)
t = 30 – 12t.
Jadi, kecepatan peluru pada saat t = 1,5 adalah
v(1,5) = 30 –12(1,5) = 12 m/detik.
b. Peluru akan berhenti ketika kecepatannya nol sehingga v(t ) = 0
™ 30 – 12tt = 0
™ t = 2,5.
Jadi, peluru berhenti pada saat 2,5 detik.

Tes Kompetensi Subbab B


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
Tentukan turunan fungsi-fungsi berikut. x 8
1. f(
f(x) = 44xx5 – x3 + 1 11. f(
f(x) =
x2 x 2
2. f(
f(x) = 3 2 x 3x 12. ff((x) = x 8 x 5
x 9 13. f(x) = sin (x
f( (x + 2)
3. f(
f(x) =
9 x 14. f(x) = 5 sin(3 – x)
f(
4. f(
f(x) =
18
3
2 15. f(x) = x2 sin x
f(
x 4x 16. f(x) = 44x3 cos(–6x
f( 6 )
x3
5. ff((x) = 17. f(x) = tan (5xx + 1)
f(
4 x 1
18. f(x) = tan ((x3 – 5x)
f(
x3
6. f(
f(x) = 2 19. f(x) = cot(5xx – 3)
f(
x 5
7. ff((x) = ((xx2 – 1)(x
( 3 + 3) 20. Luas permukaan kubus berusuk x cm
(x) = 6x2. Tentukan
ditunjukkan oleh fungsi L(x
8. f(
f(x) = x4(x (x – 5)
laju perubahan luas (L) terhadap x untuk x =
9. f(
f(x) = ((xx–3 + 5)(3xx2 – 11) 7 cm dengan cara menghitung L’ (7).
1 1
10. f(
f(x) = ( 3
)( 3 2
)

212 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
21. Panjang dan lebar sebuah persegipanjang a. Tentukan laju perubahan sesaat P pada
adalah 3xx + 2 dan 2x. Carilah laju perubahan 1 Januari 2006.
luas terhadap x untuk lebar 6 cm. b. Tentukan laju perubahan sesaat P pada
22. Sebuah perusahaan memproduksi sejumlah 1 Januari 2009.
barang ((x) dengan biayaa p(x( ) = 3xx2 – 2x
2x + 24. a. Misalkan pertumbuhan bakteri pada
15. Jika biaya total marginal didefinisikan waktu t memenuhi persamaan
sebagai dp , tentukan biaya total marginal N tt) = 3t2 t .
N(
dx Tentukan laju pertumbuhan bakteri
untuk memproduksi barang itu. Berapa biaya tersebut.
total untuk memproduksi 20 barang?
b. Populasi penduduk pada suatu daerah
23. Pendapatan koperasi "Maju" dalam x tahun, memenuhi persamaan
mulai 1 Januari 2004 adalah
4 3.600
3 N = 240.000 – .
( ) = x 2 3x
P(x 3 20, t 3 t 3 2
4
dN
dengan P dalam jutaan rupiah.
r Tentukan .
dt

C. Persamaan Garis Singgung


pada Kurva
Telah Anda ketahui bahwa kemiringan (gradien) garis
singgung kurva y = f(
f x) di titik A(a, f(
f a)) adalah
f  $ f 
f '(a) = $lim
xl 0 $x
Persamaan garis lurus yang melalui titik P(x
( 1, y1) dengan
gradien m adalah
y – y1 = m(xx – x1)

Dengan demikian, persamaan garis singgung g di titik


A(a, f(
f a)) pada kurva adalah
y – f(
f a) = f '(a) (xx – a)

Contoh 8.20
Tentukan persamaan garis singgung pada kurva berikut.
a. f(
f x) = x2 di titik (–2, 4)
b. y = x3 di titik yang memiliki absis x = 1 dan x = 2.
Jawab:
a. Persamaan garis singgung pada kurva f( f x) = x2 di titik (–2, 4)
adalah y – 4 = f '(–2) (x – (–2)).
f x) = x2 maka f '(x) = 22x sehingga f '(–2) = 2(–2) = –4
f(
Jadi, persamaan garis singgung pada kurva f( f x) = x2 di titik
(–2, 4) adalah y – 4 = –4 (xx + 2) ™ y = –4 x – 4.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 213


b. Untuk absis x = 1.
Persamaan garis singgung pada kurva f( f x) = x3 adalah
y – f (1) = f '(1) ((xx – 1)
ff(1) dan f '(1) ditentukan sebagai berikut: f( f x) = x3 maka
3
ff(1) = 1 = 1.
f '(x) = 3x2 sehingga f '(1) = 3 . 12 = 3
Jadi, persamaan garis singgung pada kurva f( f x) = x3 di titik
(1, 1) adalah y – 1 = 3 (xx – 1) ™ y = 3xx – 2.
Untuk absis x = 2.
Persamaan garis singgung pada kurva f( f x) = x3 adalah
y – ff(2) = f '(2) (x – 2)
ff(2) dan f '(2) ditentukan sebagai berikut: f( f x) = x 3 maka
3
ff(2) = 2 = 8.
Pe
Pe
embahasan Soal f '(x) = 3x2 sehingga f '(2) = 3 . 22 = 12
Kurva y = (x2 + 2)2 memotong Jadi, persamaan garis singgung pada kurva f( f x) = x3 di titik
sumbu-y -y di titik A. Persamaan
(2,8) adalah y – 8 = 12(x – 2) ™ y = 12x 2 – 16.
garis singgung pada kurva
tersebut di A adalah ....
Jawab:
A adalah titik potong kurva
Menentukan Persamaan Garis Singgung pada
y = (x2 + 2)2 terhadap sumbu-y
- . Kurva jika Gradien Garis Singgung Diketahui
absis xA = 0
yA = (0 + 2)2 = 4
Untuk menentukan persamaan garis singgung pada
dy kurva apabila gradien garis singgung diketahui, pelajari
m= x (x2 + 2)
= 2(2x)(
dx beberapa contoh berikut.
mA = 2(0)(0 +2) = 0
Persamaan garis singgung Contoh 8.21
y – yA = mA(x(x – xA)
y–4=0 l y=4 Tentukan persamaan garis singgung pada kurva berikut.
Soal UMPTN 2001 a. y = f( ( ) = 3xx2 + 66x
f(x) di titik (1, 4) jika f '(x
1
b. y = f( n f(x) = 2x3 yang tegak lurus terhadap garis y = –
f(x) dengan x.
24
Jawab:
a. Persamaan garis singgung pada kurva y = f (x ( ) di titik (1, 4),
menurut rumus adalah y – f (1) = f '(1) ((x – 1). Diketahui ff(1) = 4
( ) = 3xx2 + 66xx maka
dan f '(x
f '(1) = 3 . 12 + 6 . 1 = 9.
Jadi, persamaan garis singgung di titik (1, 4) adalah
y – 4 = 9 ((xx – 1) ™ y = 9x – 5.
b. Jika g: y = mxx + n adalah garis singgung pada kurva y = 2x 2 3 dan
1 1
tegak lurus terhadap garis h: y = – x maka m (– x ) = –1
24 24
™ m = 24.
Persamaan garis singgung pada kurva y = 2x3 adalah y – f( f(x1) =
( 1) ((xx – x1) dengan x1 absis titik singgung pada kurva y = 22x3.
f '(x
Selanjutnya, nilai x1 ditentukan sebagai berikut.
( ) = 66xx2 makaa f '(x
f '(x ( 1) = 66x12.

214 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
( 1) = 24 sehingga 66x12 = 24 ™ x12 = 4 ™ x1 = ± 2.
Diketahui f '(x
Untuk x1 = 2, diperoleh f (x1) = 2 . 23 = 16. Persamaan garis
1
singgung yang tegak lurus terhadap garis y = – x adalah
y – 16 = 24 (x – 2) ™ y = 24x 4 – 32. 24
Coba Anda tentukan persamaan garis singgung untuk x1 = –2.

Tes Kompetensi Subbab C


Kerjakanlah pada buku latihanmu.
1. Tentukan persamaan garis singgung kurva- b. Tentukan persamaan garis singgung
kurva berikut. kurva y = x2 – 4x4x + 5 yang tegak lurus
a. f(f x) = x2 di titik (2,4) y = –22x + 3.
1 c. Tentukan koordinat pada kurva
b. f(f x) = 1 – x 2 di titik (2,–1)
2 y x2 + 3xx – 10 agar garis singgung kurva
y= r
c. f(f x) = x3 + 1 di titik (–1, 0) di titik itu mempunyai gradien 7.
d. f(f x) = x2 – 3xx – 7 di x = 4
d. Tentukan persamaan garis singgung
2. Tentukan persamaan garis singgung 1
kurva y = f( f x) pada titik yang diketahui kurva y = x – 2 di titik potong kurva
x
jika gradien garis singgungnya diberikan itu dengan sumbu-x - .
oleh persamaan berikut.
4. Garis y = x + 1 memotong parabola y = x2 +
a. f '(x) = 4xx – 4 di (1,–2)
2x + 1 di titik A dan B. Tentukan persamaan
2x
b. f '(x( ) = 2 – 66xx di (0,0)
garis singgung parabola itu di titik A dan B.
c. f '(x
( ) = 3xx2 – 2 di (–1,1) 1
d. f '(x
( ) = 3 – 3xx2 di (2,–2) 5. Garis singgung kurva y = x 2 di titik
4
3. a. Tentukan persamaan garis singgung (2,1) memotong sumbu-x di titik A dan
kurva y = 22x2 – 3xx yang sejajar garis
y = x. memotong sumbu-y di titik B. Tunjukkan
bahwa koordinat titik A dan B adalah
A(1,0) dan B(0,–1).

D. Fungsi Naik dan Fungsi Turun


Diketahui, sebuah peluru ditembakkan ke atas dan y
lintasannya digambarkan sebagai kurva dari fungsi y = f( f x),
seperti pada Gambar 8.5.
Peluru bergerak naik dari titik A ke titik B, kemudian B
bergerak turun dari titik B ke titik C. Dikatakan f disebutt naik
dalam daerah Df = {x| a ≤ x ≤ b} sebab semakin besar nilai x A C
menyebabkan nilai fungsi f semakin bertambah besar. Fungsi
f disebut turun dalam daerah Df = {x| b ≤ x ≤ c} sebab semakin O a b c
besar nilai x menyebabkan nilai fungsi f semakin kecil.
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan suatu Gambar 8.5
fungsi f disebut monoton naik dan suatu fungsi f disebut
monoton turun?
Cobalah nyatakan dengan kata-kata Anda sendiri.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 215


y
Definisi 8.1
Misalkan f terdefinisi pada selang I. Kita katakan bahwa:
• f monoton naik pada I jika untuk setiap pasangan bilangan a
dan b dalam I, a < b mengakibatkan f( f a) < f(
f b);

naik
• f monoton turun pada I jika untuk setiap pasangan bilangan
tur

a dan b dalam I, a < b menyebabkan f( f a) > f(


f b).
n u

x Sekarang amati Gambar 8.7. Titik P1 adalah titik sebarang


pada grafik yang terletak pada selang (0, a), titik P2 adalah
Gambar 8.6 titik sebarang pada grafik yang terletak pada selang (a, b)
y dan titik P3 adalah titik sebarang pada grafik yang terletak
pada selang (b, c). Apabila Anda membuat garis singgung
di P1, P2, dan P3 yang diberi nama g1, g2, dan g3 seperti pada
Gambar 8.8 maka garis singgung g1 memiliki gradien positif
B
P2 (condong ke kanan), garis singgung g2 memiliki gradien
P1 D
A C P3 negatif (condong ke kiri), dan garis singgung g3 memiliki
gradien positif (condong ke kanan).
O a b c
x Coba Anda jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri,
mengapa g1 memiliki gradien positif, g2 memiliki gradien
Gambar 8.7 negatif, dan g3 memiliki gradien positif.
Gradien garis singgung di suatu titik pada grafik dapat
y
ditentukan dengan turunan fungsi. Untuk fungsi naik dan
fungsi turun memenuhi teorema berikut. Misalkan, fungsi f
dapat diturunkan pada selang terbuka (a, b).
g2
B • Jika f '(x) > 0 untuk setiap x dalam selang (a, b) maka
P2
A P1 D fungsi f naik pada selang (a, b).
C P3
g1
• Jika f '(x) < 0 untuk setiap x dalam selang (a, b) maka
g3
x
fungsi f turun pada selang (a, b).
O a b c
Contoh 8.22
Gambar 8.8
Periksa naik atau turunnya fungsi-fungsi berikut.
1. f(x) = –x2 pada selang (0,1)
2. f(x) = 10x – x2 pada selang (0,10)
Jawab:
1. f(x) = –x2 maka f '(x) = –2x.
Misalkan, p anggota (0, 1) sehingga 0 < p < 1.
f '(p) = –2p < 0 untuk p > 0 sehingga f(x) = x2 pada selang
(0, 1) merupakan fungsi turun.
2. f(x) = 10x – x2 maka f '(x) = 10 – 2x.
Misalkan, p anggota (0, 10) sehingga 0 < p < 10.
f '(p) = 10 – 2p > 0 untuk p < 5 dan f '(p) = 10 – 2p < 0 untuk
p > 5. Dengan demikian, f(x) = 10x – x2 pada selang (0, 10)
merupakan fungsi naik dan fungsi turun.

216 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Contoh 8.23
Periksa naik atau turunnya fungsi f(x) = cos x pada selang-selang
berikut.
¤ P´ ¤ 3 ´
a. ¥¥¥0, µµµ b. ¥¥¥P, P µµµ
¦ 2¶ ¦ 2 ¶
Jawab:
f(x) = cos x maka f '(x) = –sin x.
¤ P´
a. f(x) = cos x pada selang ¥¥¥0, µµµ
¦ 2¶
¤ P´ P
Misalkan, p adalah anggota ¥¥¥0, µµµ sehingga 0 < p < .
¦ 2¶ 2
P
f '(p) = –sin p < 0 untuk 0 < p < sehingga f(x) = cos x
2
¤ P ´µ
¥
pada selang ¥¥0, µµ merupakan fungsi turun.
¦ 2¶
¤ 3 ´
b. f(x) = cos x pada selang ¥¥¥P, P µµµ .
¦ 2 ¶
¤ 3 ´ 3
Misalkan, p anggota ¥¥¥P, P µµµ sehingga π < p < π.
¦ 2 ¶ 2
3
f '(p) = –sin p > 0 untuk π < p < sehingga f(x) = cos x
2
¤ 3 ´
pada selang ¥¥¥P, P µµµ merupakan fungsi naik.
¦ 2 ¶

Contoh 8.24
Tentukan pada interval (0, 2π) π di mana tempat fungsi f( f x) = cos
(xx + π
π) merupakan fungsi naik atau fungsi turun.
Jawab:
f x) = cos ( x + π
f( π), maka f '(x) = –sin (xx + π).
π
• Agar fungsi f(f x) = cos (xx + π
π) merupakan fungsi naik maka
f '(x) > 0 sehingga –sin (xx + π π) > 0. Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan ini, gunakan diagram tanda melalui tahapan
berikut: –sin (xx + π
π) = 0
π) = sin 0 ™ x + π = 0 ± k 2π,
–sin (xx + π π k bilangan bulat
x = –π ± k 2π
Oleh karena x Œ (0, 2π) π maka nilai x yang memenuhi adalah
x1 = π sehingga diperoleh diagram tanda berikut.

0 π 2π
Dari diagram tanda tersebut interval yang menghasilkan
–sin (xx + π
π) > 0 adalah 0 < x < π.
π

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 217


y Jadi, f(
f x) = cos (x + π π) merupakan fungsi naik pada interval
1 0 < x < π, seperti diperlihatkan pada Gambar 8.9.
P
2 2π • Fungsi f(f x) = cos(xx + π
π) merupakan fungsi turun, jika f '(x) < 0
π 3P x sehingga f '(x) = –sin (xx + ππ) < 0.
2
Dengan menggunakan diagram tanda, interval yang menghasil-
–1
kan –sin(x + π π) < 0 adalah π < x < 2.
Gambar 8.9 Jadi, f(
f x) = cos (x + π π) merupakan fungsi turun pada interval
π < x < 2π, seperti diperlihatkan pada Gambar 8.9.

Tes Kompetensi Subbab D


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Periksalah, apakah fungsi-fungsi berikut d. f( f(x) = sin ((xx – π)
π
pada selang [0,1],[–1.1],[–1,0] merupakan e. f( f(x) = cos ((xx + π)
π
fungsi naik atau fungsi turun. f
f. f(x) = cos 22x
f(
a. f(f(x) = 3xx2 – 12x 2x + 9 3. Tunjukkan bahwa untuk setiap x bilangan
b. f(f(x) = x2 – 16x 6x + 12 ( ) = 3 1 x selalu turun.
real, fungsi f (x
c. f(f(x) = 4 + 10x 0x – x2
d. f(f(x) = 1 + x 3 4. Jika f (x
( ) merupakan fungsi naik pada suatu
e. f(f(x) = x3 – 6x
6x2 + 99xx + 1 interval II, tunjukkan bahwa
f
f. f(x) = x – 3xx2 – 24x
f( 3
4x + 7 a. f( f(x) + c dengan c konstanta juga naik;
b. –f –f(x) merupakan fungsi turun.
2. Periksalah, apakah fungsi-fungsi f( f(x) pada
P P 3 3 5. Konsentrasi K( K tt), suatu obat dalam darah
selang [0, ], [ , π],[ π π,π P ], [ P , 2π]
π pasien memenuhi persamaan
2 2 2 2
merupakan fungsi naik atau fungsi turun. 0,16t
K t  2 , 0  t  24
a. f(f(x) = sin x t 4t 4
P
b. f(f(x) = cos(x
(x – ) dengan t menunjukkan waktu (dalam jam)
2 setelah pemberian obat. Tentukan interval di
P
c. f(f(x) = sin ((xx + ) mana konsentrasi obat naik, dan interval di
2 mana konsentrasi obat turun.

E. Maksimum dan Minimum Fungsi


Anda telah mempelajari fungsi kuadrat dan grafiknya di
Kelas IX. Pada pembahasan mengenai hal tersebut, Anda
telah dapat menentukan titik ekstrim maksimum atau titik
ekstrim minimum dari fungsi kuadrat melalui proses aljabar
bilangan real. Perlu diketahui bahwa proses tersebut tidak
dapat dikembangkan untuk menentukan titik ekstrim fungsi-
fungsi yang lebih rumit. Ternyata dengan menggunakan
turunan Anda dapat menentukan titik ekstrim segala jenis
fungsi yang dapat diturunkan bahkan juga yang kontinu.
Agar lebih jelasnya, amati uraian berikut.

218 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Gambar 8.10 memperlihatkan grafik y = f( f x) = x2 – 2. y
Anda mungkin memahami bahwa fungsi y = f( f x) = x2 – 2 y = x2 – 2
mempunyai nilai minimum pada x = 0 sebab f( f x) = ff(0) =
x1 x2 x
02 – 2 = –2. Turunan fungsi f( f x) = x2 – 2 adalah f '(x) = 2x 2 .
Anda dapat memeriksa bahwaa f '(x ( ) < 0 untuk x < 0 dan f '(x
( )>0 O
f '(x1) < 0 f '(x2) > 0
untuk x > 0 serta f '(0) = 0 pada x = 0. Oleh karena itu, f( f x) –2
turun untuk x < 0 dan f (x
( ) naik untuk x > 0. Bagaimana dengan
fungsi di x = 0, apakah naik atau turun? Fungsi f( f x) di x = 0
tidak turun atau naik, titik ini disebut titik stasioner. f '(0) = 0

Definisi 8.2
Gambar 8.10
Jika fungsii f mencapai titik ekstrim pada (a, f(
f a)) dan terdiferensialkan
pada titik itu maka titik (a, f( f a)) merupakan titik stasioner atau y
f '(x) = 0.

Jika Anda amati grafik y = f( f x) = x2 – 2, tampak adanya 2


perubahan kemonotonan di sekitar x = 0 dari turun menjadi f '(0) = 0
naik. O
f '(x2) > 0 f '(x1) < 0
Adanya perubahan kemonotonan dari turun menjadi
naik menyebabkan adanya titik minimum sebagai tempat x1 x2 x
terjadinya perubahan kemonotonan itu sehingga pada titik
x = 0 fungsi bernilai minimum, yaitu f( f x) = ff(0) = –2. y = 2 – x2
f(x) = 2 – x2 pada Gambar 8.11.
Sekarang, selidiki grafik y = f(
Mudah diselidiki bahwa fungsi y = f( f x) = 2 – x2 mem- Gambar 8.11
punyai nilai maksimum pada x = 0 sebab ff(0) = 2 – 02 = 2.
Turunan fungsi f(f x) = 2 – x2 adalah f '(x) = –2x 2 . Anda dapat
menyelidiki bahwa f '(x) > 0 untuk x < 0 dan f '(x) < 0 untuk
x > 0 serta f '(0) = 0 pada x = 0. Oleh karena itu, f( f x) naik
untuk x < 0, f(
f x) turun untuk x > 0, dan x = 0 adalah titik
y
stasioner. Jika Anda amati grafik y = f( f x) = 2 – x2, tampak y = x3
adanya perubahan kemonotonan di sekitar x = 0 dari naik
menjadi turun.
Adanya perubahan kemonotonan dari naik menjadi x1 f'(x2) > 0
turun menyebabkan adanya titik maksimum sebagai tempat
f '(x2) > 0 x2 x
terjadinya perubahan kemonotonan itu sehingga pada titik
x = 0 fungsi bernilai maksimum, yaitu f( f x) = ff(0) = 2.
Pembahasan dilanjutkan tentang maksimum dan mini-
mum dengan memeriksa fungsi f( f x) = x3 dan f(f x) = |x|. Kedua (a)
grafik tersebut diperlihatkan pada Gambar 8.12.
• Turunan pertama fungsi f( f x) = x3 adalah f '(x) = 3x2. Anda
dapat memeriksa bahwa f '(x ( ) > 0 untuk x 0 dan f '(x ( )=0
pada x = 0. Oleh karena itu, f( f x) naik untuk x < 0 atau
x > 0 dan x = 0 adalah titik stasioner. Akibatnya, titik

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 219


stasioner bukan merupakan titik ekstrim (maksimum
y atau minimum). Anda dapat mengamati dari Gambar
f '(x) = |x| 8.12(a) bahwa grafik y = x3 selalu naik di sekitar x = 0.
­ª x jika x q 0
• f x) = |x| = ­«
Pada gambar 8.12(b), f(
­­¬ x jika
jik x  0
f '(x2) < 0 f '(x2) > 0
x
sehingga f '(x) = –1 < 0 untuk x < 0 dan f '(x) = 1 > 0
0
untuk x > 0. Adapun untuk menentukan f '(0) digunakan
(b) konsep limit, yaitu sebagai berikut.
Gambar 8.12
f  x f  x 0 x
f '(0) = lim  lim  lim
x 0 x 0 x
xl 0 x 0 x l 0 x
Dari Bab 7 tentang pengertian limit telah diterangkan
bahwa limit fungsi tersebut tidak ada.
Jadi, f '(0) tidak ada atau f tidak terdiferensialkan. Oleh
y f (x) karena itu, f(
f x) turun untuk x < 0, f( f x) naik untuk x > 0, dan
x = 0 bukan merupakan titik stasioner sehingga pada x = 0
fungsi bernilai minimum.
Sekarang amati Gambar 8.13.
Diketahui, fungsi f( f x) terdefinisi pada interval a ≤ x ≤ d
serta f '(b) = f '(c) = 0.
a x
0 b p c d Dari Gambar 8.13. diperoleh uraian berikut.
a. Untuk Df = [a, p] atau Df = {x | a < x < p},
Gambar 8.13 • nilai maksimum fungsi f( f x) adalah f(f b) sehingga
x = b menyebabkan f '(b) = 0;
• nilai minimum fungsi f( f x) adalah f(
f a) dan x = a
merupakan titik ujung kiri interval Df .
Nilai f(
f b) > f(
f x) untuk x anggota Df = [a, p] sehingga
f b) dinamakan nilai maksimum mutlak atau nilai
f(
maksimum global. Oleh karena f( f a) < f(f x) untuk x
anggota Df = [a, p] maka f( f a) disebut nilai minimum
mutlak atau nilai minimum global.
b. Untuk Df = [p, d] atau Df = {x | p ≤ x ≤ d},
• nilai maksimum fungsi f( f x) adalah f(f dd) dan x = d
merupakan titik ujung kanan interval Df;
• nilai minimum fungsi f( f x) sama dengan f( f c) dan
x = c menyebabkan f '(x) = 0.
Untuk Df = [p, d] nilai maksimum dan minimum
fungsi f(f(x) merupakan nilai maksimum dan minimum
global.
c. Untuk Df = [a, d] atau Df = {x | a ≤ x ≤ d},
• nilai balik maksimum f( f b) bukan merupakan nilai
maksimum fungsi f( f x), tetapi dinamakan nilai
maksimum lokal atau maksimum relatif;
• nilai balik minimum f( f c) bukan merupakan nilai
minimum fungsi f( f x) akan tetapi dinamakan nilai
minimum lokall atau minimum relatif. f

220 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk menentukan nilai minimum atau maksimum fungsi
ff(x) dalam interval tertutup, terlebih dahulu ditentukan nilai
f x) untuk nilai x sebagai titik ujung interval domain fungsi
f(
f x) dan nilai x yang menyebabkan f '(x) = 0. Kemudian,
f(
bandingkan nilai-nilai tersebut.

Contoh 8.25
Tentukan nilai maksimum dan minimum f( f(x) = 22xx2 – x, untuk:
a. Df = {x | –1 ≤ x ≤ 2},
b. Df = {x | –6 ≤ x ≤ –4}.
Jawab:
f(x) = 22xx2 – x ™ f '(x
f( ( ) = 44xx – 1
1
4x – 1 = 0 ™ x = .
4x
4
1
a. x = anggota Df = {x | 1 ≤ x ≤ 2}
4
¤ 1 ´µ ¤1´
2
1 1 Soal Terbuka
f ¥¥¥ µµ  2 ¥¥¥ µµµ   ....(1)
¦4¶ ¦4¶ 4 8 Arif memiliki kawat yang
ff(–1) = 2 (–1)2 – 1 panjangnya 28 cm kawat.
= 1 ....(2) Ia akan membuat bingkai
berbentuk persegipanjang.
f
f(2) = 2 (2)2 – 2 Tentukan ukuran bingkai
= 6 ....(3) yang mungkin. Tentukan pula
Dari (1), (2), dan (3), diperoleh ff(2) = 6 adalah nilai maksimum ukuran bingkai yang akan
¤1´ 1 memberikan luas maksimum.
dan f ¥¥¥ µµµ  merupakan nilai minimum fungsi f( f(x) = 22xx2 – x
¦4¶ 8
dengan
Df = {x | –1 ≤ x ≤ 2}.
1
b. x = bukan anggota Df = {x | –6 ≤ x ≤ –4}
4
ff(–6) = 2 (–6)2 – (–6) = 78
ff(–4) = 2(–4)2 – (–4) = 36
Jadi, fungsi f( f(x) = 2x2 – x dengan Df = {x | –6 ≤ x ≤ –4} mempunyai
nilai maksimum ff(–6) = 78 dan nilai minimum ff(–4) = 36.

Contoh 8.26

Selembar aluminium akan dibuat silinder tanpa tutup dengan


volume 8.000ππ cm3. Tentukan tinggi dan jari-jari alas silinder agar
aluminium yang digunakan seminimal mungkin.
Jawab:
Diketahui: Volume silinder tanpa tutup yang dibuat 8.000π cm3.
Ditanyakan: Tinggi dan jari-jari alas silinder agar luas aluminium
minimal.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 221


Pengerjaan:
Misalkan, volume silinder = V (r), tinggi silinder = t, jari-jari alas
silinder = r, dan luas permukaan silinder = L (r).
V (r) = luas alas × tinggi
= π r2 × t = 8.000π
8.000 P 8.000
sehingga t =  2 ....(1)
Pr 2 r
(a) L (r) = luas alas + luas selubung = π r² + 2πrt ....(2)
Substitusikan (1) ke (2) sehingga diperoleh
¤ 8.000 ´
L (r)= P r 2 2 P r ¥¥¥ 2 µµµ  Pr 2 2 P rt
¦ r ¶
Nilai stasioner L (r) diperoleh jika nilai L' (r) = 0 sehingga
16.000 P
L' (r) = 2 P r
r2
16.000 P
™2 0
r2
(b) 16.000 P
™2 
r2
Gambar 8.14
(a) Selembar aluminium. ™ 3  8.000
(b) Silinder yang akan dibuat. ™ r = 20 ....(3)
Substitusikan (3) ke (1) sehingga diperoleh
8.000 8.000
t =   20
r2 400
Jadi, tinggi silinder t = 20 cm dan jari-jari alas r = 20 cm.

Contoh 8.27
Jumlah bahan bakar solar selama satu tahun yang dibutuhkan
oleh suatu kendaraan yang bergerak dengan kecepatan v km/jam
memenuhi persamaan
1
Q(v) = v2 + 2vv + 2.500 liter
65
Tentukan jumlah maksimum solar yang dibutuhkan dalam empat
tahun.
Jawab:
1
Q(v) = v2 + 2vv + 2.500 liter
65
Nilai stasioner Q(v) diperoleh jika Q'(v) = 0 sehingga
2 2
( ) = v + 2 = 0 ™ v = 2 ™ v = 65
Q’(x
65 65
Jumlah maksimum solar yang dibutuhkan selama satu tahun adalah
1
Q(65) = (65)2 + 2(65) + 2.500 = 2.565 liter
65
Jumlah maksimum solar yang dibutuhkan empat tahun adalah
4 × 2.565 = 10.260 liter.

222 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab E
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum a. tunjukkan bahwa luas penampang
fungsi-fungsi berikut untuk domain yang talang adalah L (x) = 40xx – 2x2;
diberikan. b. tentukan ukuran penampang L (x) =
1. f(f x) = x3 – 6x2 + 9xx dengan 40xx – 2x2.
a. Df = {xx | –3 ≤ x ≤ 0} 8. Luas sebuah juring lingkaran yang berjari-
b. Df = {xx | 0 ≤ x ≤ 3} jari r adalah 4cm2.
c. Df = {xx | 3 ≤ x≤ 5} a. Tunjukkan bahwa kelilingnya adalah
d. Df = {xx | 5 ≤ x ≤ 7} ¤ ´
K r) cm dengan K(
K( K r) = 2 ¥¥r 4 µµ .
2. f(f x) = 4x7 – x4 dengan ¥¦ r µ¶
a. Df = {xx | –1 ≤ x ≤ 0} b. Tentukan nilai minimum K.
b. Df = {xx | 0 ≤ x ≤ 1}
9. Suatu perusahaan membuat kaleng
c. Df = {xx | 1 ≤ x ≤ 2}
berbentuk tabung tertutup dengan volume
d. Df = {xx | 2 ≤ x ≤3}
V. Upah buruh (c) berbanding langsung
3. f(f x) = (xx –2)2(xx – 5) dengan dengan panjang bagian yang dipatri, yaitu
a. Df = {xx | 0 ≤ x ≤ 2} jumlah tinggi kaleng dengan dua kali
b. Df = {xx | 2 ≤ x ≤ 4} keliling alas kaleng.
c. Df = {xx | 3 ≤ x ≤ 5} a. Jika tinggi kaleng t dan jari-jari alas r,
d. Df = {xx | 5 ≤ x ≤ 7} ¤ V ´
buktikan bahwa c = k ¥¥ 2 4 Pr µµ
4. Jika fungsii f (x) = x3 + px + 3 dengan daerah asal ¥¦ Pr µ¶
Df = {xx | –1 ≤ x ≤ 1} mencapai nilai minimum dengan k = konstanta.
relatif di x = 1, tentukan nilai f (1) dan p. b. Buktikan bahwa upah buruh (c)
5. Jumlah dua bilangan bulat sama dengan 8. paling murah jika tinggi kaleng sama
Tentukan bilangan-bilangan tersebut agar dengan keliling alasnya.
jumlah kuadratnya minimum. 10. Rata-rata pertumbuhan suatu bakteri
6. Menurut Departemen Riset sebuah setelah t menit diberikan oleh persamaan
perusahaan, biaya produksi x unit barang N t) = 1000 + 30t 2 – t3, 0 < t < 20
N(
jenis A sebesar 2x 2 3 – 4.000x2 + 6.000.000x Tentukan kapan pertumbuhan bakteri
rupiah per hari. Jika barang diproduksi, tersebut
tentukan jumlah unit per hari yang harus a. menurun,
diproduksi agar biaya produksi per unitnya b. meningkat, dan
minimum. c. mencapai maksimum.
7. Dari selembar seng berbentuk persegi- 11. Setelah satu jam x miligram obat ter-
panjang, akan dibuat talang air. Kedua tentu diberikan kepada seseorang, peru-
tepinya dilipat selebar x, seperti pada gambar bahan temperatur (dinyatakan dalam
di samping. Jika lebar seng tersebut 40 cm, Fahrenheit) dalam tubuhnya diberikan
P oleh persamaan
x ¤ x´
T(x) = x2 ¥¥1 µµµ , 0 ≤ t ≤ 6
Q ¥¦ 9 ¶
Rata-rata perubahan T(x) bersesuaian
S
dengan ukuran dosis x. T(x) disebut
x
sensitivitas tubuh terhadap dosis obat.
R

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 223


a. Kapan sensitivitas tubuh meningkat? adalah konstanta. Tentukan jumlah zat
b. Kapan sensitivitas tubuh menurun? tersebut agar kecepatan reaksi minimum.
c. Berapakah nilai maksimum sensitivitas 13. Jika impedansi suatu rangkaian listrik
tubuh? 2
memenuhi persamaan Z=
Z R 2  x1 xc ,
12. Kecepatan suatu reaksi kimia yang
tentukan XC agar Z minimum. (Diketahui:
bergantung pada jumlahnya memenuhi
persamaan v = k (300x – 2x2), dengan k R = 1.500 Ω danX
nXL = 1.000 Ω )

F. Turunan Kedua
Anda telah mempelajari turunan pertama fungsi yang
dinotasikan dengan
dy df
atau y' atau atau f '(x)
dx dx
Fungsi turunan dari turunan pertama dinamakan fungsi
turunan kedua yang dinotasikan dengan
d ¤¥ dy ´µ d 2 y
¥ µ atau ditulis y"
dx ¥¦ dx µ¶ dx 2
d ¤¥ df ´µ d 2 f
¥ µ atau ditulis f "(x)
dx ¥¦ dx µ¶ dx 2
Turunan kedua fungsi f(
f x)

d2 y d2 f
atau y" atau atau f "(x)
dx 2 dx 2

Contoh 8.28
Tentukan turunan kedua untuk fungsi berikut.
a. f(
f x) = 22x4 – 5xx b. f(f x) = x sin x
Jawab:
a. f(
f x) = 22x4 – 5x
f ‘(x) = 8x3 – 5
f “(x) = 24x2
Turunan kedua fungsi f(f x) = 22x4 – 5xx adalah f''(x) = 24x².
b. f(
f x) = x sin x
1 1
f '(x) = 1 x 2 sin x + x cos x =

sin x + x cos x
2 2 x

224 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
3 1 1
f "(x) = 1 x 2 sin x + 1 x 2 cos x = 1 x 2 cos x – x sinx

4 2 2
1 1
= sin x + cos x – x sin x
4x x x
Turunan kedua dari f(
f x) = x sin x adalah
1 1
f "(x) = sin x + cos x – x sin x.
4x x x

Contoh 8.29
Sebuah benda yang bergerak lurus pada lintasan (s) memenuhi
persamaan t3 – 6tt2 + 30t. Dalam hal ini, s dalam meter dan t dalam
detik.
a. Hitunglah panjang lintasan pada saat t = 3 dan t = 5.
b. Tentukan kecepatan dan percepatan benda setelah t = 4 detik.
c. Hitunglah laju pada waktu percepatannya nol.
Jawab:
a. Pada saat t=3, panjang lintasannya adalah
s(3) = 33 – 6 32 + 30 3 = 63 meter
Pada saat t = 5, panjang lintasannya adalah
s(5) = 5³ – 6 5² + 30 5 =125 meter
b. s = t³ t – 6tt2 + 30t
ds
Kecepatan v = = 3tt2 – 12tt + 30
dt
Kecepatan pada t = 4 sekon adalah v(4) = 3 42 – 12 4 + 30
= 30 m/detik
2
Pecepatan a = d s dv = 6tt – 12

dt 2 dt
Percepatan pada t = 4 sekon adalah a(4) = 6 4 – 12
= 12 m/detik2
c. a = 0 maka 6t – 12 = 0 ™ t = 2
v(t)
t = 3t ² – 12tt + 30, untuk t = 2 maka v(2) = 3 22² – 12 2 + 30
= 18 m/detik

Teorema L’ Hopital
f  x
Jika x = a disubstitusikan ke bentuk lim diperoleh
x a g  x
0 ∞
bentuk tak tentu atau , Anda dapat menggunakan
0 ∞
teorema L' Hopital. Teorema ini dikemukakan kali pertama
oleh Marquis L' Hopital, seorang matematikawan Prancis
(1661–1704 M).

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 225


Definisi 8.3
f ' x
Jika lim f  x  0, lim
li g  x  0 , serta lim ada, baik terhingga
x a x a x a g ' x
f  x f ' x
atau tak hingga maka lim  lim .
x a g  x x a g ' x

Perluasan teorema L'Hopitall adalah


f  x f ' x f '' x f 
lim  lim  lim  lim
x a g  x x a g ' x x a g ''  xla g ''' 

0
(Proses berakhir jika hasil akhir tidak berbentuk ).
0

Contoh 8.30
Tentukan limit fungsi berikut.
2
cos 4 x 1
a. lim x 4 x 4 b. lim
xl 2 x 2 xl0 x sin x
Jawab:
a. Jika dengan menggunakan substitusi langsung, diperoleh
2
x2 4 x 4  4  4 0
lim   (bentuk tak tentu)
xl 2 x 2 2 2 0
Dengan teorema L' Hopital, diperoleh
x2 4 x 4 2 x 4 x 4 = 2(2) – 4 = 0.
lim  lim
x 2 x 2 xl 2 1
b. Jika menggunakan substitusi langsung diperoleh
cos 4 x 1 cos 0 1 1 1 0
lim    (bentuk tak tentu)
xl 0 x sin x 0.sin
. i 0 0 0
cos 4 x 1 4 sin
si 4 x
lim 
xl 0 x sin x x cos x sin x
16 cos 4 x
= lim
xl0 cos x x sin
i x cos x
16 cos 0 16.1
=  = –8
cos 0 i 0 cos 0 1 0 1

226 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab F
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan turunan kedua dari fungsi aljabar c. f(x) = (1 – x)(1+ x)3
berikut. d. f(x) = sin2 x, 0 ≤ x ≤ 2π
a. f(x) = x5 + 7x3 + 2x2 + 12x + 8 ¤P ´
e. f(x) = sin ¥¥¥ xµµµ , 0 ≤ x ≤ 2π
b. f(x) = 2 x + 5x2 – 3x ¦2 ¶
c. f(x) = 6x4 + 12 x 3
2 f. f(x) = tan2 x, 0 ≤ x ≤ 2π
x g. f(x) = x cos x, 0 ≤ x ≤ 2π
d. f(x) =
2 h. f(x) = x tan x, 0 ≤ x ≤ 2π
4
 x 4 4. Kerjakan soal-soal berikut.
e. f(x) = (3x– 4)10
a. Jika f(x) = 3x 7 , hitunglah f ''(3)
f. f(x) = (x2 + 5)(2x³ – 3x + 9)
5 b. Jika f(x) = 3
2 x 6 , hitunglah f ''(1)
g. f(x) = 2 x
6
2x 1 c. Jika f(x) = , hitunglah f ''(2)
4 x 2x 1
h. f(x) =
3 x d. Jika f(x) = (x2 + 1)3, hitunglah f ''(4)
2. Tentukan turunan kedua dari fungsi-fungsi e. Jika f(x) = x 3 x ,hitunglah f ''(1)
berikut.
f. Jika f(x) = 64 x 3 hitunglah f ''(1)
a. f(x) = tan x
b. f(x) = sin 3x g. Jika f(x) = cos x – sin x , hitunglah
c. f(x) = cos x ¤P´
f '' ¥¥ µµ
d. f(x) = x – cos x ¥¦ 2 µ¶
e. f(x) = sin x – cos x ¤ ´
h. Jika f(x) = x cos x, hitunglah f '' ¥¥ P µµ
f. f(x) = tan x2 ¥¦ 2 µ¶
g. f(x) = sin x cos x 5. Sebuah mobil bergerak lurus. Setelah
h. f(x) = sin2 2x bergerak t sekon, perpindahannya dinyata-
3. Tentukan turunan kedua dari fungsi-fungsi kan dengan rumus s(t) = 25t + 10t2, s(t)
berikut. dalam meter. Berapa m 2 percepatan
s
a. f(x) = x3 – 3x + 2 mobil itu?
b. f(x) = x3 (1+ x)

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 227


G. Nilai Stasioner
1. Pengertian Nilai Stasioner Fungsi
Gambar 8.16 merupakan grafik fungsi f( (x – 1)2 + 4.
f(x) = –(x
y (1,4)
4 f (x) = – (x – 1)2 + 4 Turunan pertama dari fungsi f( f x) = –(x – 1)2 + 4 adalah
3 f '(x) = –2(xx – 1). Untuk x = 1, diperoleh f '(1) = –2(1 – 1) = 0.
Oleh karena nilai f '(1) = 0 maka fungsi f( f x) = –(xx – 1)2 + 4
2
mencapai nilai stasioner di x = 1 dengan nilai stasioner
1
ff(1) = –(1 – 1)2 + 4 = 4. Selanjutnya, titik (1, 4) disebut titik
0 x 1 2 3 x stasioner.
Dari contoh di atas dapatkah Anda menduga pengertian
nilai stasioner fungsi? Cobalah nyatakan dengan kata-kata Anda
Gambar 8.16
sendiri. Konsep nilai stasioner fungsi yang telah Anda pelajari
tersebut merupakan hal khusus dari hal umum berikut.
Amati f "(x
(x) > 0 untuk x < 0, dikatakan f cekung ke atas pada
x < 0, f "(x
( ) < 0 untuk 0 < x < 2, dikatakan f cekung ke bawah
pada 0 < x < 2, dan f "(x( ) > 0 pada x > 2, dikatakan f cekung ke
atas pada x > 2.
Di sekitar x = 0 (titik (0, 0)) terjadi perubahan kecekungan
dari cekung ke atas menjadi cekung ke bawah sehingga titik
(0, 0) merupakan titik belok grafik fungsi ff. Apakah titik (2, 0)
merupakan titik belok? Bagaimana dengan titik (3, 0)?
Dari uraian tersebut, dapatkah Anda menyatakan pengertian
nilai stasioner fungsi? Cobalah nyatakan pengertian nilai stasioner
fungsi dengan kata-kata Anda sendiri.
Definisi 8.4
Diketahui fungsi y = f( f x) kontinu dan dapat diturunkan
(diferentiable) di x = c. Fungsi y = f(f(x) memiliki nilai stasioner f(
f c)
jika f '(c) = 0 dan titik (c, f(
f c)) disebut titik stasioner.

Contoh 8.31
1. Tentukan nilai stasioner fungsi f( f x) = 3x2 – 6xx + 5.
2. Tentukan nilai stasioner dan jenisnya untuk fungsi
f x) = x3 + 4x2 – 3xx + 2.
f(
Jawab:
1. f(
f x) = 3x2 – 6xx + 5 œ f '(x) =6xx – 6
Nilai stasioner diperoleh jika f '(x) = 0 sehingga
f '(x) = 0
6xx – 6 = 0
x = 1.

228 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
ff(1) = 3.12 – 6. 1 + 5 = 2
Jadi, nilai stasioner f( f(x) = 3xx2 – 6x
6x + 5 adalah ff(1) = 2
2. 3 2
f(x) = x + 44xx – 3xx + 2
f(
f '(x( ) = 3xx2 + 8xx – 3
untuk f '(x ( )=0
2
3xx + 8xx – 3 = 0
(3xx – 1) (x + 3) = 0
1
x = atau x = –3
3
¤1´
™ f ' ¥¥ µµ = 0 dan f '(–3) = 0
¥¦ 3 µ¶
1
sehingga untuk x = diperoleh
3
3 2
¤ ´ ¤ ´ ¤ ´ ¤ ´
f ¥¥ 1 µµ  ¥¥ 1 µµ 4 ¥¥ 1 µµ 3¥¥ 1 µµ 2  1 13
¥¦ 3 µ¶ ¥¦ 3 µ¶ ¥¦ 3 µ¶ ¥¦ 3 µ¶ 27
untuk x = –3 diperoleh ff(–3) = (–3) + 4 (3)2 – 3.3 + 2 = 2
3

¤1´ 13
Jadi, nilai stasioner f( f(x) = x3 + 44xx2 – 3xx + 2 adalah f ¥¥¥ µµµ  1
¦ 3¶ 27
dan f(–3) f = 2.
¤ 1 13 ´
Titik ¥¥¥ , 1 µµµ dan (–3, 2) dinamakan titik stasioner.
¦ 3 27 ¶
Untuk menentukan jenis stasioner, pelajari interval f '(x ( ) di f '(x)
samping. –3 1
3
1
Untuk mengetahui nilai f '(x ( ) pada selang x < –3, –3 < x < , dan
1 3
x > , substitusikan nilai x untuk selang interval tersebut pada
3
f '(x) sehingga diperoleh
• untuk x = –4, f '(–4) = 13 > 0 sehingga f( f(x) naik untuk
x < –3;
• untuk x = 0, f '(0) = –3 < 0 sehingga f( f(x) turun untuk interval
f '(x) > 0 f '(x) < 0 f '(x) > 0
1
–3 < x < ;
3 –3 1
1
• untuk x = 1, f '(1) = 8 > 0 sehingga f( f(x) naik untuk x > . 3
3 (3, 2)
Jadi, nilai f '(x ( ) dapat digambarkan pada selang interval di
samping. f '(x)
¤ 1 13 ´µ
Dari gambar untuk selang interval tersebut ¥¥ , 1 µ
¥¦ 3 27 µ¶
• titik (–3, 2) adalah titik maksimum,
¤ 1 13 ´
• titik ¥¥¥ , 1 µµµ adalah titik minimum.
¦ 3 27 ¶

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 229


2. Menentukan Nilai Stasioner Suatu
Fungsi
Anda telah mempelajari cara menentukan nilai stasioner
dengan uji tanda turunan pertama. Misalkan, fungsi f( f(x) = x3
– 3xx2 dengan f '(x ( ) = 3xx2 – 6x
6 . Untuk f '(x
( ) = 0 diperoleh titik-
titik stasioner (0, 0) dan (2, –4), dengan (0, 0) dinamakan titik
balik maksimum lokal, sedangkan (2, –4) dinamakan titik balik
minimum lokal. Sekarang, pelajarilah cara menentukan nilai
stasioner suatu fungsi dan penerapannya menggunakan turunan
kedua.
Dengan menggunakan turunan kedua jenis titik stasioner
dapat ditentukan sebagai berikut.
• Jika f "(c) < 0, f( f c) adalah nilai maksimum lokal fungsi f(f(x)
dan titik (c, f(
f c)) adalah titik balik maksimum lokal grafik
fungsi f(
f(x).
• Jika f "(c) > 0, f( f c) adalah nilai minimum lokal fungsi f(f(x)
dan titik (c, f(
f c)) adalah titik balik minimum lokal grafik
fungsi f(
f(x).
• Jika f "(c) = 0 atau tidak mempunyai turunan kedua, jenis
nilai stasioner dilakukan dengan menggunakan uji turunan
pertama.
Contoh 8.32
Tentukan jenis nilai stasioner fungsi f(x) = x3 – 6x2 + 9x + 1 dan f(x)
= x4 – 4x3 dengan menggunakan uji turunan kedua.
Jawab:
• Untuk fungsi f(x) = x3 – 6x2 + 9x + 1
f '(x) = 3x2 – 12x + 9 = 3(x – 1) (x – 3)
f "(x) = 6x – 12
Nilai stasioner diperoleh untuk f '(x) = 0, yaitu
3(x – 1) (x – 3) = 0
x = 1 atau x = 3
Nilai stasionernya adalah x = 1 atau x = 3
untuk x = 1, f "(1) = –6 < 0, sedangkan
untuk x = 3, f "(3) = 6 > 0 sehingga
f(1) adalah nilai maksimum lokal fungsi f(x), yaitu f(1) = 5
f(3) adalah nilai minimum lokal fungsi f(x), yaitu f(3) = 1
• Untuk fungsi f(x) = x4 – 4x3
f '(x) = 4x3 – 12x2 = 4x2 (x – 3)
f "(x) = 12x2 – 24x
Nilai stasioner diperoleh untuk f '(x) = 0, yaitu x = 0 atau x = 3
untuk x = 0, f "(0) = 0 dan
untuk x = 3, f "(3) = 36 > 0 sehingga

230 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
f(3) adalah nilai minimum lokal fungsi f(x), yaitu f(3) = –27.
Untuk x = 0 dengan f "(0) = 0 jenis nilai stasioner ditentukan
dengan uji turunan pertama.

Sekarang, amati diagram di samping.


Amati f "(x) > 0 untuk x < 0, dikatakan f cekung ke atas f '(x) < 0 f '(x) < 0 f '(x) > 0
pada x < 0, f "(x) < 0 untuk 0 < x < 2, dikatakan f cekung ke 0 2
bawah pada 0 < x < 2, dan f "(x) > 0 pada x > 2, dikatakan f f x)
f(
cekung ke atas pada x > 2.
Di sekitar x = 0 (titik (0, 0)) terjadi perubahan kecekungan
dari cekung ke atas menjadi cekung ke bawah sehingga titik
(0, 0) merupakan titik belok grafik fungsi ff. Apakah titik (2,
0) merupakan titik belok? Bagaimana dengan titik (3, 0)?
Dari contoh tersebut dapatkah Anda menduga cara
menentukan nilai stasioner suatu fungsi? Cobalah nyatakan
dengan kata-kata Anda sendiri. Konsep yang telah Anda
pelajari tersebut membawa kita pada definisi berikut.

Definisi 8.5
f cekung ke atas pada [a, b] jika f "(x) > 0 dan f cekung ke bawah
jika f "(x) < 0. Perubahan kecekungan disebut titik belok.

Tes Kompetensi Subbab G


Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1. Tentukan nilai stasioner, titik stasioner, dan e. f (x) = px3 – 3x + 1, x = –1
jenisnya untuk fungsi-fungsi berikut. f. f (x) = 22x3 – px2 – 12x
2 , x = –1
1 g. f (x) = px4 – 4x3 + 2, x = 1
a. f (x) = x3 + x2 – 3x 2
3
h. f (x) = 2 x 2 , x = 0
b. f (x) = x3 + 5 x2 – 2x 1 x
2
3. Tentukan f '(x) serta nilai stasioner dan
c. f (x) = x + 1 x2 – 2x + 1
3
jenisnya untuk fungsi-fungsi berikut jika
2
d. f (x) = x3 (1 – x) 0 ≤ x ≤ 2π.
e. f (x) = 3x4 + 4x3 a. f (x) = 2sinx nx – x
f. f (x) = (x² – 3x – 4)2 x cos x
b. f (x) =
2
2. Tentukan nilai p jika fungsi-fungsi berikut c. f (x) = sin x – cos x
mencapai stasioner untuk nilai x yang d. f (x) = cos 2x 2
diberikan. e. f (x) = 2 sin 22x
a. f (x) = x2 – pxx + 4, x = 2 f. f (x) = x – 2 cos 2x
b. f (x) = px2 + 4xx – 21,x = -2
4. Tentukan nilai maksimum dan minimum
c. f (x) = p (xx – 2)2 –1, x = 2
lokal fungsi-fungsi berikut, menggunakan
d. f (x) = x3 – px, x = 1
uji turunan kedua.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 231


a. f (x) = x3 – 6x2 + 9xx + 1 R(x) = 1.296xx – 0, 122x3.
b. f (x) = x3 – 9x2 + 24xx – 10 Tentukan nilai maksimum dan minimum
c. f (x) = 3xx – x3 lokal fungsi tersebut.
d. f (x) = 22x2 – x4
7. Misalkan, persamaan biaya produksi
e. f (x) = x4 – 3x2 + 5
perusahaan pada soal nomor 6 adalah
f. f (x) = 22x5 – 3
C(x) = 830 + 306x.
5. Sebuah perusahaan komputer mengadakan a. Tentukan persamaan yang menyatakan
penelitian pasar untuk produk barunya. keuntungan perusahaan tersebut.
Mereka memperoleh suatu kesimpulan b. Tentukan nilai maksimum dan mini-
bahwa hubungan antara harga h (juta per mum lokal dari fungsi keuntungan
unit) dan permintaan x (unit per minggu) tadi.
memenuhi persamaan
Petunjuk: Keuntungan diperoleh dari pen-
2x2, 0 < x < 80.
h = 1.296 – 0, 12x
dapatan
t dikurangi biaya produksi.
Dengan demikian, penghasilan pada akhir
minggu dapat ditentukan dengan pendekatan
rumus

H. Menggambar Grafik Fungsi


Aljabar
Di Kelas X, Anda telah mempelajari bagaimana
menggambar grafik fungsi y = ax2 + bxx +c dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Menentukan titik potong grafik y = ax2 + bxx +c dengan
sumbu-x.
2. Menentukan titik potong grafik y = ax2 + bxx +c dengan
sumbu-y.
3. Menentukan koordinat titik balik fungsi.
4. Menentukan persamaan sumbu simetri fungsi.
Langkah-langkah tersebut mudah dilakukan untuk
menggambar fungsi parabola y = ax2 + bxx +c. Akan tetapi
untuk fungsi yang lebih kompleks, Anda tidak menggunakan
cara tersebut.
Sekarang, Anda akan mempelajari cara lain untuk
menggambar grafik fungsi, yaitu dengan menggunakan
turunan. Titik stasioner dan jenisnya adalah alat yang ampuh
untuk menggambar grafik fungsi tersebut khususnya untuk
mengenali titik-titik tempat terjadinya perubahan ciri-ciri
grafik. Untuk memudahkan pengerjaan, r berikut ini adalah
langkah-langkah yang harus dilakukan.
Langkah 1: Menganalisis f( f x)
a. Menentukan daerah asal fungsi f( f x).
b. Menentukan daerah nilai fungsi pada ujung interval
daerah asal.

232 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
c. Menentukan titik potong dengan sumbu koordinat. Hal Penting
• Titik potong dengan sumbu-xx (diperoleh untuk y = 0 t OPUBTJ -FJCOJU[
atau f(
f x) = 0). t UVSVOBO
• Titik potong dengan sumbu-y (diperoleh untuk x = 0 t HSBEJFO
atau f (0)). t OJMBJ TUBTJPOFS
Langkah 2: Menganalisis f '(x)
a. Menentukan titik stasioner.
b. Menentukan interval di mana fungsi naik atau turun.
c. Menentukan titik balik maksimum dan minimum lokal
(jika ada).
d. Menentukan titik belok fungsi.
Langkah 3: Membuat sketsa grafik
a. Menyajikan titik-titik yang diperoleh pada langkah 1 dan
2 pada bidang Cartesius.
b. Membuat sketsa grafik dengan menghubungkan titik-titik
tersebut.

Contoh 8.33
Buatlah sketsa grafik fungsi f( f(x) = x3 + 3xx2.
Jawab:
Langkah 1: Menganalisis f( f(x)
a. Fungsi f( 3 2
f(x) = x + 3xx terdefinisi untuk semua bilangan real.
Jadi, daerah asal f( f(x) adalah {xx | x ΠR}.
b. Daerah nilai f( f(x) = {f
{f(x) | f(
f(x) ΠR}.
c. Titik potong dengan sumbu koordinat.
• Titik potong dengan sumbu-y.
Titik potong dengan sumbu-yy diperoleh untuk x = 0
f(x) = x3 + 3xx2
f(
ff(0) = 0
Fungsi f( f(x) memotong sumbu-yy di y = 0.
• Titik potong dengan sumbu-x.
Titik potong dengan sumbu-x -x diperoleh untuk y = 0.
3 2
f(x) = x + 3xx
f(
y = f(
f(x)
x + 3xx2 = 0
3

x2 (x
(x + 3) = 0
x = 0 atau x = –3
Fungsi f( f(x) memotong sumbu-x -x di x = 0 atau x = –3.
Langkah 2: Menganalisis f '(x ( )
f(x) = x3 + 3xx2
f(
( ) = 3xx2 + 66x
f '(x

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 233


a. Titik stasioner diperoleh untuk f '(x ( ) = 0.
2
f '(x
( ) = 0 ™ 3xx + 6x 6x = 0
™ 3x (x (x + 2) = 0 ™ x = 0 atau x = –2
Titik stasioner diperoleh dengan menyubstitusikan x = 0
dan x = –2 pada fungsi f( f(x) = x3 + 3xx2 sehingga diperoleh
ff(0) = 0 dan ff(–2) = 4
Jadi, (0, 0) dan (–2,4) adalah titik-titik stasioner.
b. Interval fungsi naik diperoleh jika f '(x) > 0 dan interval
fungsi turun diperoleh jika f '(x) < 0. Interval-interval
tersebut diperoleh dengan menentukan nilai-nilai x yang
disubstitusikan pada fungsii f ‘(x ( ). Substitusikan
i x = –3 untuk
x < –2, x = –1 untuk –2 < x < 0 dan x = 1 untuk x > 0
pada fungsi
( ) = 3xx2 + 6x
f '(x 6x sehingga diperoleh
f '(–3) = 9 > 0, f '(–1) = –3
f '(1) = 9 > 0
yang dapat digambarkan sebagai diagram di samping.
positif negatif positif f '(x
( ) f '(–3) = 9 f '(–1) = –3 f '(1) = 9
–2 0
Dari diagram tanda tersebut diperoleh interval berikut.
• Interval fungsi naik pada x < –2 dan x > 0.
f x)
f(
• Interval fungsi turun pada –2 < x < 0.
c. Titik balik maksimum dan minimum lokal dapat ditentukan
dari diagram tanda.
titik balik y • Pada x = –2, f( f(x) berubah dari fungsi naik menjadi
maksimum lokal
4 fungsi turun sehingga x = –2 adalah titik balik
3 maksimum lokal.
2 f(x) = x3 + 3xx2 ™ ff(–2) = 4
f(
Titik (–2, 4) adalah titik balik maksimum lokal.
turu
naik

1 titik balik
n

minimum lokal • Pada x = 0, f( f(x) berubah dari fungsi turun menjadi


–3 –2 –1 0 1 2 3 x fungsi naik sehingga x = 0 adalah titik balik minimum
–1
f(x) = x3 + 3xx2 ™ ff(0) = 0
lokal f(
–2 Titik (0, 0) adalah titik balik minimum lokal.
Langkah 3: Membuat sketsa grafik
Gambar 8.17
Hasil sketsa grafik tampak pada Gambar 8.17.

234 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Subbab H
Kerjakanlah pada buku latihan Anda.
Buatlah sketsa grafik fungsi berikut. 2. ff((x) = x3 – 66xx2 99xx + 1
1. f(
f x) = x3 – x2 – 14xx + 11 3. ( ) = x5 – x4 + 14x
f (x 4 3 + 66xx2 – 45xx – 3

Rangkuman
• Beberapa turunan fungsi aljabar
a. f (x) = k; k adalah konstanta f ' (x) = 0
b. f (x) = x f ' (x) = 1
c. f (x) = xn; n R f ' (x) = n · xn – 1
• Beberapa turunan fungsi trigonometri
a. f (x) = sin x f ' (x) = cos x
b. f (x) = cos x f ' (x) = –sin x
c. f (x) = tan x f ' (x) = sec2x
Sekarang, lanjutkanlah rangkuman diatas.

Refleksi
Setelah Anda mempelajari Bab 8,
1. coba Anda tuliskan bagian-bagian dari bab ini yang telah
dipahamai,
2. tuliskan pula hal-hal yang masih sulit untuk dipahami di buku
latihan Anda.

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 235


Tes Kompetensi Bab 8
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.

1. f x) = 5 x maka f '(2) = ....


Jika f( 5. Ditentukan f(
f x) = 2
dan f "(x) adalah
1 x 1 x
1 7 turunan kedua dari f(f x). Nilai dari f "(–2)
a. d. adalah ....
4 9
5 5 3 4
b. e. a. d.
6 9 25 27
1 5 6
c. b. e.
2 29 27
6
sin x ¤1 ´ c.
2. Diketahuifif(x)= . Nilai f ¥¥¥ Pµµµ 29
sin x cos x ¦12 ¶
adalah .... 6. Turunan pertama f(f(x) = (2x
2x – 1) cos (3x + 1)
1 3 adalah ....
a. d. a. (2x2x – 1) sin (3x + 1) + 2cos (3x + 1)
3 2
b. (2x2x – 1) cos (3x + 1) – 2 sin (3x + 1)
2
b. e. 3 c. 2 sin(3xx + 1) + 2(6 6x – 3) cos (3x + 1)
3
d. 2 cos (3xx + 1) + (2 2x – 1) sin (3x + 1)
c. 1 e. 2 cos(3xx + 1) – (6x – 3) sin (3x + 1)
d ¤¥ 3 x ´µ 7. Turunan pertama fungsi f(x ( ) = cos5 (4x
4x – 2)
3. ¥¥¦ x 2 µ = .... adalah ....
dx x 1µ¶
a. 5 cos4 (4xx – 2) sin (4x – 2)
x2 1 b. –5 cos4 (4xx – 2) sin (4x – 2)
a. 3x2 + 2
 x 2 1 c. – 20 cos4 (4xx – 2) sin (4x – 2)
x2 1 d. 10 cos3 (4xx – 2) sin (8x – 2)
b. 3x2 – 2 e. –10 cos3 (4xx – 2) sin (8x – 2)
 x 2 1
8. Pada daerah asal 0 < x < 2, grafik fungsi
c. x2 + 3x 12 y = x3 – 2x
2 2 + 1 bersifat ....
 x 2 1 a. selalu naik
b. selalu turun
d. x2 – 3x 12 c. naik, lalu turun
 x 2 1 d. turun, lalu naik
3x 1 e. turun naik berulang-ulang
e. 3x2 – 2
 x 2 1 9. Luas semua sisi balok 96 cm2. Jika alasnya
1 berbentuk persegi, paling besar balok itu
4. Titik balik maksimum kurva y = x3 – 2x
2 2 dapat dibuat dengan volume ... cm3.
+ 3xx adalah .... 3
a. 0
a. (–3 , –36) d. (3 , –18) b. 54
1 c. 64
b. (–1 , –5 ) e. (3 , 0)
3 d. 64 2
1 e. 80
c. (1 , 1 )
3

236 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
10. Diketahui luas lingkaran merupakan fungsi 16. Turunan dari y = (1 – x)2 (2x 2x + 3) adalah ....
dari kelilingnya. Jika keliling sebuah a. (1 – x) (3xx + 2)
lingkaran adalah x, laju perubahan luas b. (xx – 1) (3x + 2)
lingkaran terhadap kelilingnya adalah .... c. 2(1 + x) (3xx + 2)
x d. 2(xx – 1) (3x + 2)
a. πx π d. e. 2(1 – x) (3xx + 2)
P
2x 1
b. 2πx π e. 17. f(
f x) = x3 – 3x2 + 5xx – 10 turun dalam
P 3
x
c. interval ....
2P a. –5 < x < – 1
11. Turunan pertama fungsi f( f x) = cos3 (5 – 4x) b. x < – 1
adalah .... c. x < 1
a. –12 cos2 (5 – 4x) sin (5 – 4x) d. 1 < x < 5
b. 12 cos (5 – 4x) sin (5 – 4x) e. x < 1 atau x > 5
c. 12 sin2 (5 – 4x) sin (5 – 4x)
18. Kurva y = x3 – 6x2 + 9xx + 1 turun pada
d. –6 sin (5 – 4x) sin (10 – 8x)
interval ....
e. 6 cos (5 – 4x) sin (10 – 8x)
a. x ≤ 1 atau x ≤ 3
12. Nilai maksimum dari f(x) = x3 – 6x2 + 9x b. –2 ≤ x ≤ 1 atau 3 ≤ x ≤ 6
pada interval –1 ≤ x ≤ 3 adalah .... c. 1 < x < 3
a. 16 d. 1 d. 1 ≤ x ≤ 3
b. 4 e. 0 e. –1 ≤ x ≤ 1
c. 3
19. Nilai minimum relatif
13. f(
f(x) = x3 – 44xx2 + 4x + 6 naik pada interval ....
f x) = 1 x3 – x2 – 3xx + 4 adalah ....
f(
a. –2 < x < – 2 3
3 a. –5
2
b. <x<2 2
3 b. –2
c. x < –2 atau x > 2 3
3 1
2 c. –
d. x < atau x > 2 3
3 1
d.
e. x < – 2 atau x > 2 3
3
e. 4
14. Nilai maksimum dari f( f(x) = 22x3 – 6x2 – 48x
dalam interval –3 < x < 4 adalah .... 20. Jika f(x ( ) = sin x cos x dan sin x ≠ 0 maka
a. –160 d. –99 sin x
¤P´
b. –155 e. –11 f ' ¥¥¥ µµµ = ....
¦2¶
c. –131
3 a. –2
x
15. Turunan pertama dari f(x) = 2
, b. –1
 x c. 0
untuk x = –3 adalah ....
d. 1
a. 0,000024 d. 0,024
e. 2
b. 0,00024 e. 0,24
c. 0,0024

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 237


B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.
1. Gunakan konsep limit untuk menentukan 4. Tentukan interval yang membuat fungsi-
turunan fungsi-fungsi berikut. fungsi berikut merupakan fungsi naik atau
a. f(f x) = sin 22x fungsi turun.
b. f(f x) = cos (1–3x) a. f(f x) = 5 + 8xx – 2x2
c. f(f x) = tan x b. f(f x) = 22x2 – 8xx + 9
d. f(f x) = 22x4 – 7 c. f(f x) = 9 + 3xx – 4x2
e. f(f x) = 5x3 – 5x d. f(f x) = x3 – 18x2 + 10xx – 11
f. f(f x) = 2 x – 2x 2 e. f(f x) = 10 – 12x2x + 6x2 – x3
2. Sebuah peluru ditembakkan vertikal ke f. f(f x) = x – 24x2 + 10xx – 5
4

atas dengan kecepatan awal 10 m/detik. 5. Sebuah kotak tanpa tutup, alasnya
Kedudukan peluru setelah t detik meme- berbentuk persegi dengan sisi x cm,
nuhi persamaan h(t) = 60tt – 7tt² dengan volumenya 32 cm3. Jika kotak tersebut
h(t) adalah tinggi peluru yang diukur terbuat dari karton,
dalam meter. a. tunjukkan bahwa luas karton yang
a. Tentukan kecepatan peluru pada saat diperlukan untuk membuat kotak itu
3,5 detik. 128
L(x) = x2 + ;
b. Kapan peluru berhenti? x
b. tentukan ukuran kotak agar karton yang
¤ 1 ´¤ 1´ digunakan sesedikit mungkin.
3. Diketahui f(
f x) = x ¥¥¥ x µµµ¥¥¥ x µµµ .
¦ x ¶¦ x¶
5x4 3
Buktikan bahwa f ‘(x) = .
2 x5

238 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Semesterr 2
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.

¤P´ 3 x 2 x
1. f(x) = sin x maka f –1 ¥¥¥ µµµ = ....
Jika f( a. d.
¦4¶ 2 2
a. 52 d. 0,71 x 3 x 2
b. e.
b. 41 e. 0,5 2 2
c. 0,90 3 x
c.
2
2. Jika f (x) = 4xx – 5 dan g(x) = 3x
maka f (g(2)) = .... 8. Invers dari y = 2log x adalah ....
a. 27 d. 31 a. y = x2 d. y = 2x 2
b. 9 e. 33 b. y = 2x 2 e. 2x+1
c. 3 c. y = kx
3. Jika p(x
(x) = 4x – 6 dan p(a) = 0 maka a = .... 9. Diketahui f(f(x) = x + 1 dan (f o g) ((x) = 3xx2 + 4
maka nilai g(4) = ....
2
a. –6 d. a. 15 d. 52
3 b. 16 e. 57
3 c. 51
b. 2 e. –
2
1 1
c.
3 10. Jika y = f( f x) = x + 3, z = y + 2
2 2 3
1
x2 w = f (z) = z + 1 maka fungsi komposisi
4. Jika g(x
( )= ( 3) = ....
maka g(p 4
2x 1 dari x ke w adalah ....
p6 2 p6 1 1
a. d. a. ( +42)
(x d. (4x
4 +18)
2 p3 1 2 p3 1 24 24
1 1
p6 p3 b. (2x
2x + 7) e. (6x
6 + 18)
b. e. 24 12
p3 2 2 p6 1
1
2 p6 c. (3xx = 21)
c. 24
p3 1 2
11. lim 3x 11x 10 = ....
5. Jika g(x( ) = 3xx + 2 dan g(f (f(x)) = x maka xl 2 x 2
ff(2) = .... a. –2 d. 2
a. 2 d. 8 b. –1 e. 3
b. 6 e. 1 c. 1
c. 0 2
12. lim x x 6 = ....
6. ( ) = 22xx2 – x maka
Jika f (x xl 3 x2 9
f 2x –1) – 4 f(
f(2 f(x) + f(
f(x) = .... 1
a. –2x 2 d. 2x 2x² + 7xx – 3 a. 25 d.
6 6
b. 2x 2x² – 7xx + 3 e. 2x 2x² + 7xx + 3
c. 2x 2x² + 3 b. 15 e. –5
6 6
7. Jika h(x) = f (g(x)), f (x) = 4 – x dan 5
c.
g(x) = 22x + 1 maka h-1(x) = .... 6

Turunan Fungsi dan Aplikasinya 239


13. Jika lim
xl3
( ) = 2 dan lim
f (x xl3
g(x
( ) = –4 d.
1 5 9
k π, k =, , , ...
2 f  x 5 2 2 2
maka lim = .... 3 7 11
xl 3 3g  x e. k π, k = , , , ...
2 2 2
3 3
a. – d. 19. Jika f (x
( )= 2
x2
maka f '(1) = ....
4 4 x 4
1 1
b. – e. a. –
8
d.
8
2 2 9 9
1
c. b. – 5
e. 1 5
4
­ª 4 x 3 jika x ≠ 3 9 9
( ) = ­«
14. Diketahui f (x maka 5
­­¬5 jika x = 3 c.
9
nilai lim
xl3
g(x
( ) = .... 20. Nilai maksimum dari f(f(x) = x3 – 66xx2 + 99x pada
a. 5 d. 15 interval –1 ≤ x ≤ 3 adalah ....
b. 9 e. 18 a. 16 d. 1
c. 12 b. 4 e. 0
c. 3
1 cos x
15. lim = .... ¤ ´
3
df
xl 0 x ( ) = ¥¥ x 1 µµ maka
21. Jika f (x = ....
¥¦ x¶ µ dx
a. –2 d. 1
b. –1 e. 2 ¤ 1´
4
¤ ´
a. 3¥¥¥ x µµµ ¥¥1 1 µµ
c. 0 ¦ x¶ ¦¥ 2µ
x ¶
16. lim sin 3x sin si 2 x ¤ 1´ ¤
4

= ....
xl0 x b. 3¥¥ µµµ ¥¥¥1 2 µµµ
¦ x¶ ¦ x ¶
a. –2 d. 1 4
b. –1 e.
¤ 1´ ¤ 1´
2 c. 3¥¥¥ x µµµ ¥¥¥1 2 µµµ
c. 0 ¦ x¶ ¦ x ¶
4
¤ 1´ ¤ 1´
17. Jikaa f (x
( )=
x2
maka f '(–1) = .... d. 3¥¥ µµµ ¥¥¥1 2 µµµ
¦ x ¶ ¦ x ¶
ax 2 b 4
2b ¤ 1´ ¤ 1´
a. d. –
2b e. 3¥¥ µµµ ¥¥¥1 2 µµµ
a b a b ¦ x¶ ¦ x ¶
2b 2b 22. Turunan pertama fungsi f (x
( ) = cos² (5 – 44x)
b. 2 e. – adalah ....
 a b  a b
2

a b a. –12 cos2 (5 – 44x) sin (5 – 44x)


c. – b. 8 cos (5 – 44x) sin (5 – 44x)
2b
c. 12 cos2 (5 – 44x) sin (5 – 44x)
18. Jarak suatu titik dari suatu posisi P untuk d. – 6 sin (5 – 44x) sin (10 – 8x)
setiap waktu t dirumuskan s(t) = A sin t, e. 6 cos (5 – 44x) sin (10 – 8x)
A > 0. Kecepatan terbesar diperoleh pada 2
waktu t = .... ( ) = x 4 maka f ‘(4) = ....
23. Jika f (x
a. 2k π, k = 0, 1, 2,... x
b. 2k π, k = 1, 3, 5,... 1
a.
c. 2k π, k = 0, 2, 4,... 4
b. 3
4

240 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
9
c. ( ) = – cos x + sin x maka df = ....
28. Jika f (x
4 dx
11 a. sin x + cos x
d. b. sin x – cos x
4
sin x
e.
15 c.
4 cos x
24. Nilai maksimum dari d. x2 sin x
e. x sin x2
( ) = 2 x2 – 2x
f (x 2x2 – 6x
6x + 5 29. Turunan pertama dari f (x ( ) = 5 sin x cos x
3
dalam interval –2 ≤ x ≤ 4 adalah .... adalah ....
a. 13 d. 6 a. 5sin 2x 2
b. 12 e. 5 b. 5cos 2x 2x
c. 8 c. 5sin2 x cos x
2
d. 5sin x cos2 x
( ) = x 23x
25. Jika f (x 3x 10
maka f '(x
( ) = .... e. 5sin 2x 2x cos x
x 9
30. Fungsi f yang dirumuskan dengan
3 2 38 x 27 f x) = 5 + 3xx + 4x2 turun pada interval ....
f(
a. 2
 1
a. – < x < 3
3x 2 38x
38 27 3
b. 2
b. –3 < x <
1
 x 2 9 3
2
3 38 x 27 1
c. 2
c. x < –3 atau x >
 3
1
3x 2 3388 x 27 d. x < – atau x > 3
2 3
d.  1
e. x < atau x > 3
3x 2 3388 x 27 3
e. 1
2 31. Jika f (x
( ) = – cos x2 maka f '((x) = ....
 a. x sin x 2 d. x2 sin x2
1 2 b. x sin x e. sin x2
26. Jika f (x
( )= sin maka f '((x) = .... 2

2 c. x sin x 2
a. sin x + cos x
b. sin x – cos x 32. Suku banyak f (x) = x3 – 2x2 + px + 6
sin x habis dibagi (xx – 1). Jika dibagi dengan
c. (xx + 3)(x + 1), sisanya adalah ....
cos x
d. sin x cos x a. 16x 6x + 24 d. 24x 4x – 16
e. sin x (1 – cos x) b. 16x 6x – 24 e. –24x 4x + 16
c. 24x 4x + 16
27. Jika f (x
( ) = (2 – 44x)5 adalah f '(x
( ) = ....
a. 20(2 – 44x)4 33. Suatu suku banyak P(x ( ) dibagi oleh ((xx2 – 1)
b. 20(2 – 44x)6 sisanya (12x 2x – 23) dan jika dibagi oleh (x –2)
sisanya 1. Sisa pembagian suku banyak P(x ( )
c. 1 (2 – 44x)4 oleh ((xx2 – 3xx + 2) adalah ....
6
d. – (2 – 44x)4 a. 12x 2x + 23 d. 23xx – 12
e. –20(2 – 44x)4 b. 12x 2x – 23 e. –23xx + 12
c. 23xx + 12

Tes Kompetensi Semester 2 241


B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.

1. Diketahui g(x) = x 1 dan [(f ( ° g)]–1 = $s f 1 $t f 1


3 x Vt 1  lim  lim
$t l0 $t $t l0 $t
5 3x
. Tentukan nilai:
3 x Tentukan kecepatan mobil pada saat t = 1.
a. f(0)
f 5. Dengan menggunakan konsep limit,
b. f(5)
f tentukan gradien singgung pada kurva
c. f(–2)
f berikut.
2. Tentukan hasil bagi dan sisa suku banyak a. f(x) = 5x2 di titik x = –2
3x3 + 10 x2 – 8xx + 3 dibagi x2 + 3xx – 1. b. f(x) = x2 + x – 5 di titik x = –1
1
3. Tentukan jenis nilai stasioner fungsi- c. f(x) = 2 di titik x = –2
x
fungsi berikut, menggunakan uji turunan
kedua. d. f(x) = x x di titik x = 4
a. f (x) = 22x2 – 8xx + 6 f  x h f  x
b. f (x) = 22x3 – 3x2 + 12x2x – 5 6. H i t u n g l a h lim untuk
hl 0 h
c. f (x) = x3 – 18x2 + 10xx – 11 fungsi berikut.
d. f (x) = x4 – 8x2 + 10 a. f(x) = 2cos( x – π)
e. f (x) = x4 – 24x2 + 10xx – 5
b. f(x) = –cos x – π
f. f (x) = 7 + 3xx + 4x3 – x4
c. f(x) = 2tan 3 x
4. Misalkan, s = f(f t) = 24tt2 + 4tt merupakan
persamaan posisi mobil. Kecepatan mobil 7. Buatlah sketsa grafik fungsi berikut
pada saat t = 1 jam dapat diperoleh dari f(x) = x4 – 3x3 – 9x2 + 23x + 8
limit kecepatan rata-rata dalam selang t = 1
sampai t = 1 + Δt, dengan mengambil
Δt l 0. Pernyataan ini dapat ditulis sebagai
berikut.

242 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Tes Kompetensi Akhir Tahun
n
A. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan alasannya.
1. Sebuah dadu dilempar satu kali. Peluang 2 2
¤ 54 ´µ ¤¥ 15 ´ 482
muncul mata dadu bilangan prima atau mata b. ¥¥ x
¥¦ y µµµ 
dadu bilangan 4 adalah .... 9¶ ¦ 9¶ 81
2 2
1 2 ¤ 50 ´µ ¤¥ 12 ´ 400
a. d. c. ¥¥ x
¥¦ y µµµ 
12 3 9 ¶ ¦ 9 ¶ 81
2 2
1 ¤ 48 ´µ ¤¥ 11´ 386
b. e. 2 d. ¥¥ x y µµµ 
3 ¥¦ 9¶ ¦ 9¶ 81
1
c. ¤
2
47 ´µ ¤¥ 10 ´
2
348
2 e. ¥¥ x y µµµ 
¥¦ 9 ¶ ¦ 9 ¶ 81
2. Jika titik (–5, k) terletak pada lingkaran 7. Persamaan garis singgung yang melalui titik
x2 + y2 + 22xx – 5y –21 = 0, maka nilai k (5, 1) pada lingkaran x2 + y2 – 4 x + 6y – 12 = 0
adalah .... adalah ....
a. –1 atau –2 d. 0 atau 3 a. 3xx + 4y – 19 = 0
b. 2 atau 4 e. 1 atau –6 b. 3xx – 4y – 19 = 0
c. –1 atau 6 c. 4xx – 3y + 19 = 0
3. Agar garis y = x + C menyinggung lingkaran d. x + 7y – 26 = 0
x2 + y2 = 25, maka nilai C adalah .... e. x – 7y – 26 = 0
a. ±1 d. ±5 2 8. Lingkaran x2 + y2 – 2 pxx + 6y + 49 = 0
menyinggung sumbu–x –x untuk a ....
b. ±2 2 e. ±6 2
a. 10 d. 1
c. ±3 2 b. 7 e. –2
4. Titik pusat lingkaran x2 + y2 – axx + by + 9 = 0 c. 4
terletak pada garis 2x
2x + 3y = 0 di kuadran 9. (x–5)2 + y2 = 9 bersinggungan dengan
keempat. Jika jari-jari lingkaran itu sama lingkaran ....
dengan 1 maka nilai a dan b berturut-turut a. x2 + y2 = 1 d. x2 + y2 = 4
adalah .... b. x + y = 2
2 2
e. x2 + y2 = 5
a. –6 dan 4 d. 3 dan –2 c. x2 + y2 = 3
b. 6 dan 4 e. –3 dan 2 10. Lingkaran x2 + y2 = 36 berpotongan di dua
c. 6 dan –4 titik yang berbeda dalam garis ....
5. Salah satu koordinat fokus a. x = 4 d. x = 10
5x2 + 4y2 – 20xx + 8y + 4 = 0 adalah .... b. x = 6 e. x = 12
a. (1, –1) d. (2, –2) c. x = 8
b. (2, –1) e. (–2, 1) 11. Suku banyak f (x) = x3 – 2x
2 2 + pxx + 6 habis
c. (3, –1) dibagi (xx – 1). Jika dibagi dengan (x + 3)
6. Persamaan lingkaran yang menyinggung (xx + 1) sisanya adalah ....
x – 2y + 2 = 0 dan 22xx – y – 17 = 0 serta a. 16xx + 24 d. 24xx – 16
melalui titik (6, –1) adalah .... b. 16xx – 24 e. –24xx + 16
¤
2
58 ´µ ¤¥ 13 ´
2
500 c. 24xx + 16
a. ¥¥ x
¥¦ y µµµ 
9¶ ¦ 9¶ 81

Tes Kompetensi Akhir Tahun 243


12. Suatu suku banyak P(x ( ) dibagi oleh ((x2 – 1) 16. Sebuah suku banyak berderajat n ber-
sisanya (12x – 23) dan jika dibagi oleh bentuk Pn(x)=anxn+an–1xn–1+...+a1x + a0,
(x –2) sisanya 1. Sisa pembagian suku dengan an ≠ 0, dan n bilangan positif dan
banyak P(x) oleh (x2 – 3xx + 2) adalah .... n ≠ 0. P3(x) – P4(x) adalah suku banyak
a. 12x 2x + 23 d. 23xx – 12 berderajat ....
b. 12x 2x – 23 e. –23xx + 12 a. –1 d. 4
c. 23xx + 12 b. 1 e. 7
13. Sisa bagi dari (4x
4x4 + 3x3 – x + 4) : (x2 + x –2) c. 3
adalah .... 17. Salah satu faktor dari 22x3 – 5x2 – px + 3
a. 12x 2x + 22 d. –12x 2 – 22 adalah (x
(x + 1). Faktor linear yang lain dari
b. 12x 2x – 22 e. 22x 2x – 12 suku banyak tersebut adalah ....
c. –12x 2x + 22 a. x – 2 dan x – 3
14. Diketahui suku banyak b. x + 2 dan 2x – 1
f x) = x3 + ax2 + bxx – 6.
f( c. x + 3 dan x + 2
Jika suku banyak ini habis dibagi oleh d. 2x2x + 1dan x – 2
(xx – 3) dan (x – 2) maka sisa pembagian e. 2x2x – 1dan x – 3
f x) oleh x2 + 5xx + 6 adalah ....
f( 18. Persamaan 2x 3 + px 2 + 7x + 6 = 0
a. 60(xx + 1) d. –60(xx – 1) mempunyai akar x = 2. Jumlah ketiga akar
b. –60(xx + 1) e. 60(1 – x) persamaan itu adalah ....
c. 60(xx – 1) 1
a. –9 d. 4
15. Diketahui P(x( ) = x3 + 3x2 + pxx + q. Jika P(x
( ) 2
2
dibagi (x + 22xx – 3) sisanya 7x +3 maka b. 2 1 e. 9
nilai p dan q berturut-turut adalah .... 2
a. 3 dan 2 d. –6 dan 0 c. 3
b. –3 dan 2 e. 6 dan 0
c. –2 dan 3

B. Jawablah dengan singkat, tepat, dan jelas.


1. Pada tes calon pramugari, tercatat hasil tes 3. Tanpa menggunakan kalkulator atau tabel,
bahasa Inggris sebagai berikut. tentukanlah nilai dari
Nilai 50 55 60 65 70 75 80 a. sin 165° d. cos 285°
Frekuensi 7 9 12 5 3 3 2 b. sin 255° e. tan 375°
c. cos 195° f. tan 405°
Seorang peserta dinyatakan lulus jika
4. Tentukan persamaan lingkaran yang
nilai ujiannya lebih tinggi dari nilai rataan
melalui titik berikut.
hitung dikurangi 0,6. Berapa peserta yang
a. (0,3), (0,7), dan (2,7)
dinyatakan lulus?
b. (–2,–1), (7,2), dan (–1,–4)
2. Ada 4 buah kartu as, kemudian diambil c. (–6,–5), (12,7), dan (–5,–10)
dua buah kartu. Berapa macam yang dapat d. (4,3), dan (–1,8), dan (2,7)
dipilih jika:
5. Jumlah dua bilangan bulat sama dengan 8.
a. kartu yang pertama terambil tidak
Tentukan bilangan-bilangan tersebut agar
disimpan lagi;
jumlah kuadratnya minimum.
b. kartu yang pertama terambil disimpan
lagi.

244 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Daftar Pustaka
Anton, Howard. 2004. Aljabar Linier Elementer. Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Barnett A. Raymond, Ziegler R. Michael. 2008. Applied Calculus for Business, Economics, Life Sciences,
and Social Sciences. Eleven Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Bridgman, Roger. 2000. Jendela IPTEK, Elektronika. Jakarta: Balai Pustaka.

Dodge, Howard P. 2008. Barron’s How to Prepare for SAT II: Mathematics Level IIc. Edisi Kedelapan.
New York: Barron’s Educational Series.

Gribbin, Mary, dan John Gribbin. 2000. Jendela IPTEK, Ruang dan Waktu. Jakarta: Balai Pustaka.

Negoro, ST dan B. Harahap. 2006. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.

O ‘Brien, Paul. 1995. Understanding Year 11 Maths. First Edition. Turramura NSW.

Parker, Steve. 1997. Jendela IPTEK, Listrik. Jakarta: Balai Pustaka.

Peng Yee, L., et all. 2003. New Syllabus Mathematics. Singapura: Shing Lee.

Purcell, E. J, Varberg, D. 2005. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid I dan II. Edisi Kedelapan. Jakarta:
Erlangga.

Rawuh, R, Hong, G. K, dan Tat, T. B. 1975. Ilmu Ukur Ruang Teori dan Soal-Soal Jilid I. Bandung:
Terate.

Ruseffendi, E. T. 1989. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru. Edisi Keempat.
Bandung: Tarsito.

Sullivan, M. 2007. Precalculus. Edisi Kedelapan. Chicago: Prentice Hall.

——–. 1982. The Official Guide to GMAT.


T USA: Educational Testing Service Princeton.

Tim Redaksi Oxford Ensiklopedia Pelajar. 1995. Oxford Ensiklopedia Pelajar, Listrik – Origami, Jilid 5.
Jakarta: Widyadara.

Washington, A. J. 2004. Basic Technical Mathematics with Calculus. Edisi Kedelapan. California:
Addison Wesley Publishing Company.

Tes Kompetensi Akhir Tahun 245


Daftar Simbol

• n! :n faktorial • S :jumlah total


• P(n, k) :permutasi k unsur dari n unsur • » :gabungan
• C(n, k) :kombinasi k unsur dari n unsur • « :irisan
• P(A) :peluang peristiwa A • Dx
Dx :perubahan x
• fH :frekuensi harapan • x :nilai mutlak x
• Ac :komplemen dari kejadian A dx
• :turunan pertama x terhadap y
• Œ :elemen atau anggota dy

• f :fungsi d2x
• :turunan kedua x terhadap y
dy 2
• Df :domain fungsi
• lim :limit x menuju a
• Rf :range fungsi xÆ a

• ∆ :himpunan kosong • sin :sinus

• f –1 :invers dari f • cos :kosinus


• m :gradien
• tan :tangen
• x :rata-rata

246 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Indeks
A L
antarkuartil 7, 8, 9, 8, 9, 10, 21, 22, 40, 247 langkah 13, 14, 15, 16, 23, 184, 186, 189,
B 192, 188, 171, 179, 187, 193, 220,
baku 31, 32, 33, 34, 35, 39, 40, 34, 31, 98, 226, 232, 233, 234
103, 115, 116, 247 limit fungsi 181, 182, 178, 176, 178, 183,
bijektif 150, 247 247
D M
data 1, 247, 248, 249 mean 2, 21, 22, 36, 38, 34, 118, 247
desil 2, 24, 28, 29, 248 median 4, 24, 35, 36, 37, 38, 250
diagram 11, 12, 15, 231, 234, 247 modus 24, 38, 247
F N
faktorial 44, 45, 56, 69, 246, 247 naik 229, 233, 234, 236, 237, 238, 247
fungsi 227, 228, 230, 231, 232, 233, 234, nilai stasioner 247, 228, 229, 230, 231, 242,
235, 236, 237, 238, 239, 240, 242, 250
246, 247, 248 notasi Leibnitz 247
fungsi Invers 119, 145, 154, 155, 157 P
fungsi Komposisi 119, 156, 239 pagar dalam 247
G pagar luar 247
garis 14, 20, 19, 14, 13, 95, 96, 98, 102, 99, peluang 63, 246, 247
102, 103, 104, 105, 106, 109, 105, pencilan 247
106, 107, 108, 107, 108, 109, 110, 111, permutasi 246, 247
112, 113, 114, 95, 111, 127, 147, 162, permutasi siklis 247
185, 194, 195, 197, 195, 196, 197, persamaan garis singgung kurva 247
201, 213, 214, 215, 214, 216, 243, R
247, 248, 249, 243 rata-rata 242, 246, 247
H relasi 247
histogram 18, 20, 17, 38, 247 ruang sampel 247
I S
injektif 149, 150, 248, 151, 152, 165, 248, simpangan 247
247 statistik lima serangkai 247
invers 119, 145, 146, 145, 160, 161, 162, surjektif 247, 248
246, 162, 161, 162, 163, 164, 165, T
169, 165, 246, 247 tabel distribusi frekuensi 19, 247
J teorema limit 247
jangkauan 7, 8, 9, 8, 9, 10, 21, 37, 38, 40, titik belok 228, 231, 233, 247
247 turun 229, 233, 234, 236, 237, 238, 241, 247,
234
K
turunan 227, 230, 231, 232, 235, 236, 238,
kejadian majemuk 41, 64, 69, 247
242, 246, 247, 248
kombinasi 41, 2, 5, 53, 55, 54, 52, 246, 56,
turunan fungsi 235, 238, 247
41, 72, 69, 246, 247
turunan kedua 227, 230, 231, 236, 242, 246,
komplemen 42, 64, 145, 246, 247, 248
247, 227
komposisi 239, 247
kuartil 2, 247

Tes Kompetensi Akhir Tahun 247


Senarai

A
G
Algoritma: prosedur matematika untuk
memecahkan masalah matematis di Gradien: kemiringan garis • 96
langkah-langkah terbatas • 119 Grafik: lukisan pasang surut suatu keadaan
Aljabar:cabang matematikayang menggunakan dengan garis atau gambar • 11
benda-benda dan huruf-huruf untuk
menggambarkan atau mewakili angka- H
angka • 152
Horizontal: garis datar atau mendatar • 12
Analisis: penyelidikan terhadap suatu kejadian
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
• 242 I
Aturan Sturgess: aturan yang menjelaskan cara Imajiner: hanya terdapat di angan-angan
membagi data berukuran besar ke dalam (tidak nyata) • 102
kelas-kelas tertentu • 15 Invers: pembalikan posisi/arah • 145

B K
Binomial Newton: persamaan yang menggam- Komplemen: sesuatu yang melengkapi atau
barkan penjabaran bentuk aljabar dua menyempurnakan • 68
suku yang dipangkatnya • 54 Koefisien: bagian suku yang berupa bilangan
Bijektif: perpetaan f dari himpunan A pada atau konstan yang biasanya dituliskan
himpunan B yang bersifat injektif dan sebelum lambang peubah • 33
surjektif • 76 Konstanta: lambang untuk menyatakan
objek yang sama dikeseluruhan operasi
D matematika • 121
Data: kumpulan informasi atau fakta, baik berupa
angka maupun kategori • 1 P
Datum: informasi atau data tunggal • 3 Polinom: suku banyak • 125
Derajat: satuan ukuran sudut • 75 Populasi: keseluruhan objek yang hendak
Desil:nilaiyang membagidata menjadi 10 kelompok diteliti • 20
sama banyak • 32
Diferensial: teknik numerik untuk memperkira r - R
kan turunan f (x
( ) dari suatu fungsi • 130
Relatif: tidak mutlak (nisbi) • 15
F
S
Faktorial: hasil kali bilangan asli secara ber-
urutan • 47 Sampel: bagian dari populasi statistik yang
Frekuensi: jumlah (kekerapan) pemakaian cirinya dipelajari untuk memperoleh
unsur • 17 informasi tentang seluruhnya • 3

248 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam
Stasioner: tetap atau tidak berubah tentang
jumlah nilai dan sebagainya • 228
U
Statistik: hasil analisis dan pengolahan suatu Unsur: bagian terkecil dari suatu benda • 52
data • 1
Stokastik: mempunyai unsur peluang atau V
kebolehjadian • 73
Sudut: bangun yang dibuat oleh dua garis yang Variabel: faktor atau unsur ikut menentukan
berpotongan di seluruh titik potongnya perubahan • 121
itu • 75 Variansi: besaran yang menunjukkan besarnya
Suku: bilangan yang menjadi bagian dari penyebaran data pada suatu kelompok
jajaran bilangan • 119 data • 36
Vertikal: membentuk garis tegak lurus • 12
T
Teorema: pernyataan yang harus dibuktikan
kebenarannya • 83
Tembereng: bagian dari lingkaran yang
terbatas sebagian dari keliling lingkaran
• 95
Trigonometri: ilmu ukur tentang sudut dan
sepadan segitiga • 75

Senarai 249
Kunci Jawaban
an
Bab 1 Statistika 3. c 13. b 23. e
5. c 15. d 25. e
Tes Kompetensi Bab 1 Bab 8 Turunan Fungsi
g dan
7. a 17. b 27. e
A. 1. a 5. d 9. a 13. a
9. a 19. d 29. d
Aplikasinya
3. e 7. b 11. a 15. b Tes Kompetensi Bab 8
B. 1. a. Mean = 5,3
B. 1. a. ukuran terkecil = 48 Modus = 5 A. 1. e 9. c 17. d
ukuran terbesar = 80 Median = 5 3. a 11. d 19. a
d. Mean = 3,92 5. d 13. d
median = 65
Modus = 2,7 dan 4,8 7. c 15. d
Q1 = 50, Q3 = 75, J = 32, Median = 3,7 B. 1. a. 2 cos 2x
2
Jkk = 25 15 2 sin x
3. c. Triwulan ke I tahun1994 3. b.
19 cos 3 x
5. Anak tertua 42 tahun 5. a. 3 4
Anak termuda 11 tahun 5 3
3. f–1(x
(x) =
Bab 2 Peluang Bab 5 Suku Banyak 2 x5
Tes Kompetensi Bab 2 5. a. terbukti
Tes Kompetensi Bab 5
A. 1. b 5. e b. x = 4 cm
A. 1. e 9. c
3. a 7. b
3. e 11. a Tes Kompetensi Semester 2
B. 1. 720 cara 5. e 13. c A. 1. d 11. c 21. d
3. 170 cara
ara
60 7. c 15. e 3. c 13. a 23. a
40
5. a. b. 5. c 15. e 25. e
189 189 B. 1. ff(–2) = –7
ff(–1) = –4 7. c 17. a 27. d
Bab 3 Trigonometri 9. b 19. b 29. c
ff(0) = –1
Tes Kompetensi Bab 3 ff(1) = 2 B. 1. a. ff(0) = –1
A. 1. d 9. c 17. a ff(2) = 5 3. a. nilai stasioner 4 4xx – 8 = 0
3. b 11. c 19. c 3. a. 2xx3 + x2 + 6x 6x + 17, x = 2 atau x = –2
5. e 13. a sisanya 52 ff(2) = 4 merupakan nilai
7. c 15. e balik maksimum
Bab 6 Fungsi
g Komposisi
P P dan Fungsi Invers ff(–2) = –2 merupakan
B. 1. a.  i Q cos sin Q nilai balik minimum
4
P
4
P Tes Kompetensi Bab 6 c. nilai stasioner 2 2xx2 – 36x
6
i Q cos sin Q
4 4 A. 1. a 11. a 21. b + 10 = 0
3. a 13. c 23. d
= 2 cos P sin Q x = 11,7 atau x = 0,3
4 5. b 15. b 25. c ff(11,7) = –756,4
= 2 1 2 sinQ 7. e 17. e 27. b merupakan nilai balik
2 9. a 19. c 29. e maksimum
B. 1. a. n = 4 dan n = 5 ff(0,3) = –0,62
= 2 sinQ l terbukti
c. n=9 merupakan nilai balik
3. tan 2x = 4 3 minimum.
3. p = 22,9 dan q = –5,9
Bab 4 Lingkaran Tes Kompetensi Akhir Tahun
Bab 7 Limit A. 1. d 5. b 13. a 17. b
Tes Kompetensi Bab 4
A. 1. c 9. c 17. c Tes Kompetensi Bab 7 3. d 11. b 15. d
3. c 11. b 19. a A. 1. a 9. a
5. e 13. e 3. a 11. d
7. c 15. d 5. b 13. a B. 1. 13 orang
B. 3. 4
4yy – 3x + 25 = 0 atau 7. c 15. e 1
3yy – 4x – 25 = 0 B. 1. a. 12 d. 1
3. a.
4
 6 2
5. 1 1
85 c.
2
g. 18 b.
4 3
2 
Tes Kompetensi Semester 1 3 1
5. a. c. 1 e. 1 3
4 c.
A. 1. c 11. d 21. b 1
1 3
3
5. a = 4 dan b = 4

250 Mahir Mengembangkan Kemampuan Matematika untuk Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam

You might also like