Professional Documents
Culture Documents
Soal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan
kimia sederhana yang menyangkut hubungan kuantitas antara suatu komponen
dengan komponen lain dalam suatu reaksi.
Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan, maka mol
larutan dapat dinyatakan sebagai:
n=V.M
dimana:
n = jumlah mol
V = volume (liter)
M = molaritas larutan
Contoh:
Hitunglah volume larutan 0.05 M HCl yang diperlukan untuk melarutkan 2.4
gram logam magnesium (Ar = 24).
Jawab:
2. Titrasi
Titrasi adalah cara penetapan kadar suatu larutan dengan menggunakan larutan
standar yang sudah diketahui konsentrasinya. Motode ini banyak dilakukan di
laboratorium. Beberapa jenis titrasi, yaitu:
1. titrasi asam-basa
2. titrasi redoks
3. titrasi pengendapan
Contoh:
Jawab:
2. Sebanyak 0.56 gram kalsium oksida tak murni dilarutkan ke dalam air.
Larutan ini tepat dapat dinetralkan dengan 20 mL larutan 0.30 M HCl.Tentukan
kemurnian kalsium oksida (Ar: O=16; Ca=56)!
Jawab:
Bio 1 2 3
Fis 1 2 3
Kim 1 2 3
Mat 1 2 3
tryout gratis!!
tips umptn
katanya sih sakit gigi lebih sakit dari pada nggak diterima di perguruan tinggi negeri
selanjutnya
Download Macromedia Shockwave
Larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah kecil
asam atau basa ditambahkan kedalamnya.
Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7.
Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya –
acapkali garam natrium.
Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan.
Pada kasus ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam
dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah
dalam hal konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama.
Anda dapat mengubah pH larutan penyangga dengan mengubah rasio asam terhadap
garam, atau dengan memilih asam yang berbeda dan salah satu garamnya.
larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan penyangga yang
bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya.
Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia dan larutan
amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan molar yang sebanding,
larutan akan memiliki pH 9.25. Sekali lagi, hal itu bukanlah suatu masalah selama
konsentrasi yang anda pilih keduanya sama.
Larutan penyangga mengandung sesuatu yang akan menghilangkan ion hidrogen atau ion
hidroksida yang mana anda mungkin menambahkannya – sebaliknya akan merubah pH.
Larutan penyangga yang bersifat asam dan basa mencapai kondisi ini melalui cara yang
berbeda.
Kita akan mengambil campuran asam etanoat dan natrium etanoat sebagai contoh yang
khas.
Asam etanoat adalah asam lemah, dan posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri:
Penambahan natrium etanoat pada kondisi ini menambah kelebihan ion etanoat dalam
jumlah yang banyak. Berdasarkan Prinsip Le Chatelier, ujung posisi kesetimbangan
selanjutnya bergeser ke arah kiri.
Sesuatu hal yang lain (seperti air dan ion natrium) yang ada tidak penting pada
penjelasan.
Larutan penyangga harus menghilangkan sebagian besar ion hidrogen yang baru
sebaliknya pH akan turun dengan mencolok sekali.
Ion hidrogen bergabung dengan ion etanoat untuk menghasilkan asam etanoat. Meskipun
reaksi berlangsung reversibel, karena asam etanoat adalah asam lemah, sebagaian besar
ion hidrogen yang baru dihilangkan melalui cara ini.
Karena sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan, pH tidak akan berubah terlalu
banyak – tetapi karena kesetimbangan ikut terlibat, pH akan sedikit menurun.
Penambahan basa pada larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan basa mengandung ion hidroksida dan larutan penyangga menghilangkan ion
hidroksida tersebut.
Kali ini situasinya sedikit lebih rumit karena terdapat dua proses yang dapat
menghilangkan ion hidroksida.
Sebagian besar zat yang bersifat asam yang mana ion hidroksida bertumbukan dengan
molekul asam etanoat. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion etanoat dan air.
Karena sebagian besar ion hidroksida dihilangkan, pH tidak berubah terlalu besar.
Harus diingat bahwa beberapa ion hidrogen yang ada berasal dari ionisasi asam aetanoat.
Ion hidroksida dapat bergabung dengannya untuk membentuk air. Selama hal itu terjadi,
ujung kesetimbangan menggantikannya. Hal ini tetap terjadi sampai sebagian besar ion
hidrogen dihilangkan.
Sekali lagi, karena anda memiliki kesetimbangan yang terlibat, tidak semua ion
hidroksida dihilangkan – karena terlalu banyak. Air yang terbentuk terionisasi kembali
menjadi tingat yang sangat kecil untuk memberikan beberapa ion hidrogen dan ion
hidroksida.
Kita akan menganbil campuran larutan amonia dan amonium klorida sebagai contoh yang
khas.
Amonia adalah basa lemah, dan posisi kesetimbangan akan bergerak ke arah kiri:
Penambahan amonium klorida pada kondisi ini menambahkan kelebihan ion amonium
dalam jumlah yang banyak. Berdasarkan Prinsip Le Chatelier, hal itu akan menyebabkan
ujung posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri.
Hal lain (seperti air dan ion klorida) yang ada tidak penting pada penjelasan.
Terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidrogen yang anda tambahkan.
Sebagian besar zat dasar yang mana ion hidrogen bertumbukan dengannya adalah
molekul amonia. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion amonium.
Sebagian besar, tetapi tidak seluruhnya, ion hidrogen akan dihilangkan. Ion amonium
bersifat asam yang sedikit lemah, dan karena itu ion hidrohen akan dilepaskan kembali.
Harus diingat bahwa beberepa ion hidroksida yang ada berasal dari reaksi antara amonia
dan air.
Ion hidrogen dapat bergabung dengan ion hidroksida tersebut untuk menghasilkan air.
Selama hal itu terjadi, ujung kesetimbangan menggantikan ion hidroksida. Hal ini terus
terjadi sampai sebagian besar ion hidrogen dihilangkan.
Sekali lagi, karena anda memiliki kesetimbangan yang terlibat, tidak semua ion hidrogen
dihilangkan – hanya sebagian besar.
Ion hidroksida dari alkali dihilangkan melali reaksi yang sederhana dengan ion amonium.
Karena amonia yang terbentuk merupakan basa lemah, amonia akan bereaksi dengan air
– dan karena itu reaksi sedikit reversibel. Hal ini berarti bahwa, sekali lagi, sebagian
besar (tetapi tidak semuanya) ion hidrogen dihilangkan dari larutan.
Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran pada larutan penyangga
menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan pH sangatlah kecil) sehingga
pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap pada kisarannya. Namun, jika asam
atau basa ditambahkan ke larutan bukan penyangga maka perubahan pH larutan akan
sangat mencolok.
Prinsip kerja dari larutan penyangga yang dapat mempertahankan harga pH pada
kisarannya adalah sebagai berikut.
Ion H + dari asam kuat akan menaikkan konsentrasi H + dalam larutan, sehingga reaksi
kesetimbangan larutan terganggu; reaksi akan bergeser ke kiri. Namun, basa konjugasi (A
-
) akan menetralisir H + dan membentuk HA
sehingga pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi H + yang
berarti, besarnya pH dapat dipertahankan pada kisarannya.
Ion OH - dari basa kuat akan bereaksi dengan H + dalam larutan, sehingga konsentrasi H +
menurun dan kesetimbangan larutan terganggu. Oleh karena itu, HA dalam larutan akan
terionisasi membentuk H + dan A - ; reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan
sehingga, pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan konsentrasi H + yang
nyata; pH larutan dapat dipertahankan pada kisarannya. Asam lemah dapat menetralisir
penambahan sedikit basa OH - .
H + dari asam kuat dapat bereaksi dengan OH - pada larutan, sehingga konsentrasi OH -
menurun dan reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Basa lemah (B) dalam larutan
akan bereaksi dengan H 2 O membentuk asam konjugasinya dan ion OH - .
Pada kesetimbangan yang baru tidak terdapat perubahan pH yang nyata, besarnya pH
dapat dipertahankan. Basa lemah dapat menetralkan penambahan sedikit asam (H + ).
Adanya basa kuat (OH - ) dapat meningkatkan konsentrasi OH - dalam larutan, sehingga
reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Namun adanya asam konjugasi (BH + ) dapat
menetralkan kehadiran OH - dan membentuk B dan H 2 O. Sehingga pada kesetimbangan
-
tidak terdapat perubahan konsentrasi OH yang nyata, dan pH larutan dapat
dipertahankan.
Larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah kecil
asam atau basa ditambahkan kedalamnya.
Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7.
Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya -
acapkali garam natrium.
Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan.
Pada kasus ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam
dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah
dalam hal konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama.
Anda dapat mengubah pH larutan penyangga dengan mengubah rasio asam terhadap
garam, atau dengan memilih asam yang berbeda dan salah satu garamnya.
larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan penyangga yang
bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya.
Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia dan larutan
amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan molar yang sebanding,
larutan akan memiliki pH 9.25. Sekali lagi, hal itu bukanlah suatu masalah selama
konsentrasi yang anda pilih keduanya sama.
Larutan penyangga mengandung sesuatu yang akan menghilangkan ion hidrogen atau ion
hidroksida yang mana anda mungkin menambahkannya - sebaliknya akan merubah pH.
Larutan penyangga yang bersifat asam dan basa mencapai kondisi ini melalui cara yang
berbeda.
Asam etanoat adalah asam lemah, dan posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri:
Penambahan natrium etanoat pada kondisi ini menambah kelebihan ion etanoat dalam
jumlah yang banyak. Berdasarkan Prinsip Le Chatelier, ujung posisi kesetimbangan
selanjutnya bergeser ke arah kiri.
Sesuatu hal yang lain (seperti air dan ion natrium) yang ada tidak penting pada
penjelasan.
Larutan penyangga harus menghilangkan sebagian besar ion hidrogen yang baru
sebaliknya pH akan turun dengan mencolok sekali.
Ion hidrogen bergabung dengan ion etanoat untuk menghasilkan asam etanoat. Meskipun
reaksi berlangsung reversibel, karena asam etanoat adalah asam lemah, sebagaian besar
ion hidrogen yang baru dihilangkan melalui cara ini.
Karena sebagian besar ion hidrogen yang baru dihilangkan, pH tidak akan berubah terlalu
banyak - tetapi karena kesetimbangan ikut terlibat, pH akan sedikit menurun.
Larutan basa mengandung ion hidroksida dan larutan penyangga menghilangkan ion
hidroksida tersebut.
Kali ini situasinya sedikit lebih rumit karena terdapat dua proses yang dapat
menghilangkan ion hidroksida.
Sebagian besar zat yang bersifat asam yang mana ion hidroksida bertumbukan dengan
molekul asam etanoat. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion etanoat dan air.
Karena sebagian besar ion hidroksida dihilangkan, pH tidak berubah terlalu besar.
Harus diingat bahwa beberapa ion hidrogen yang ada berasal dari ionisasi asam aetanoat.
Ion hidroksida dapat bergabung dengannya untuk membentuk air. Selama hal itu terjadi,
ujung kesetimbangan menggantikannya. Hal ini tetap terjadi sampai sebagian besar ion
hidrogen dihilangkan.
Sekali lagi, karena anda memiliki kesetimbangan yang terlibat, tidak semua ion
hidroksida dihilangkan - karena terlalu banyak. Air yang terbentuk terionisasi kembali
menjadi tingat yang sangat kecil untuk memberikan beberapa ion hidrogen dan ion
hidroksida.
Kita akan menganbil campuran larutan amonia dan amonium klorida sebagai contoh yang
khas.
Amonia adalah basa lemah, dan posisi kesetimbangan akan bergerak ke arah kiri:
Penambahan amonium klorida pada kondisi ini menambahkan kelebihan ion amonium
dalam jumlah yang banyak. Berdasarkan Prinsip Le Chatelier, hal itu akan menyebabkan
ujung posisi kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri.
Hal lain (seperti air dan ion klorida) yang ada tidak penting pada penjelasan.
Terdapat dua proses yang dapat menghilangkan ion hidrogen yang anda tambahkan.
Sebagian besar zat dasar yang mana ion hidrogen bertumbukan dengannya adalah
molekul amonia. Keduanya akan bereaksi untuk membentuk ion amonium.
Sebagian besar, tetapi tidak seluruhnya, ion hidrogen akan dihilangkan. Ion amonium
bersifat asam yang sedikit lemah, dan karena itu ion hidrohen akan dilepaskan kembali.
Harus diingat bahwa beberepa ion hidroksida yang ada berasal dari reaksi antara amonia
dan air.
Ion hidrogen dapat bergabung dengan ion hidroksida tersebut untuk menghasilkan air.
Selama hal itu terjadi, ujung kesetimbangan menggantikan ion hidroksida. Hal ini terus
terjadi sampai sebagian besar ion hidrogen dihilangkan.
Sekali lagi, karena anda memiliki kesetimbangan yang terlibat, tidak semua ion hidrogen
dihilangkan - hanya sebagian besar.
Ion hidroksida dari alkali dihilangkan melali reaksi yang sederhana dengan ion amonium.
Karena amonia yang terbentuk merupakan basa lemah, amonia akan bereaksi dengan air -
dan karena itu reaksi sedikit reversibel. Hal ini berarti bahwa, sekali lagi, sebagian besar
(tetapi tidak semuanya) ion hidrogen dihilangkan dari larutan.
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_asam_basa/larutan_penyangga/
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk
mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah
sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa
lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut
sebagai reaksi asam-basa konjugasi.
Daftar isi
[sembunyikan]
1. Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan
larutan bersifat asam.
2. Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan
larutan bersifat basa.
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan
ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat.
Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam
kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung
CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai
berikut:
Pada penambahan asam Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk
molekul CH3COOH.
Pada penambahan basa Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari
basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi,
penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion
H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion
CH3COO- dan air.
Pada penambahan asam Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan
mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini
menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang
ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
Pada penambahan basa Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan
bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang
ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa
(NH3) dan air.
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
[H+] = Ka x a/g
atau
pH = p Ka - log a/g
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu
larutan dengan rumus berikut:
[OH-] = Kb x b/g
atau
pH = p Kb - log b/g
Larutan penyangga sangat penting dalam kehidupan; misalnya dalam analisis kimia,
biokimia, bakteriologi, zat warna, fotografi, dan industri kulit. Dalam bidang biokimia,
kultur jaringan dan bakteri mengalami proses yang sangat sensitif terhadap perubahan
pH. Darah dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila
pH darah manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak,
sehingga harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga.
Ada beberapa faktor yang terlibat dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga
karbonat, penyangga hemoglobin dan penyangga fosfat.
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton
dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh
metabolisme yang tinggi sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi
asidosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit
gula) dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita
alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung dapat
membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida yang dilepas
terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air menghasilkan H 2 CO 3 . Hal ini
mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan
hiperventilasi (bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris).
b. Penyangga Hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa
ke seluruh sel tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin
adalah:
Keberadaan oksigen pada reaksi di atas dapat memengaruhi konsentrasi ion H +, sehingga
pH darah juga dipengaruhi olehnya. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa. Hemoglobin
+
yang telah melepaskan O 2 dapat mengikat H dan membentuk asam hemoglobin.
+
Sehingga ion H yang dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan asam yang
diproduksi oleh CO 2 yang terlarut dalam air saat metabolisme.
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH
-
darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H 2 PO 4 ) dengan
monohidrogen fosfat (HPO 3 2- ).
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak
dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH
pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat
menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.
Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar
kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik .
Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu
dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga.
Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat
penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada
perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang
penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.
ngkapku
1. Larutan Penyangga
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah : Larutan yang mempunyai pH tetap dan
mampu menahan perubahan pH jika ditambah sedikit asam atau basa. Secara umum
larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa
konjugasinya (garam dari asam lemah tersebut) atau basa lemah dengan asam
konjugasinya (garam dari basa lemah tersebut). Sifat larutan yang terbentuk berbeda dari
komponen-komponen pembentuknya.
....a. Larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya ( Buffer Asam )
Rumus : [ H+ ] =Ka.na/nbk...........................
nbk = jumlah mol basa konjugasi
..... .....na = jumlah mol asam lemah
.......... Ka = tetapan ionisasi asam lemah
b. Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya ( Buffer Basa)
......Rumus : [OH- ] = Kb.nb/nak.................................
............nak = jumlah mol asam konjugasi
. ..........Kb = tetapan ionisasi basa lemah
............ nb = jumlah mol basa lemah
c. Larutan penyangga dari asam lemah dan basa konjugasinya ( Buffer Asam )
...Rumus : [ H+ ] = Ka.na/nbk.....................
... nbk = jumlah mol basa konjugasi
......... na = jumlah mol asam lemah
.. .......Ka = tetapan ionisasi asam lemah
d. Larutan penyangga dari basa lemah dan asam konjugasinya ( Buffer Basa )
... Rumus : [OH- ] = Kb.nb/nak.......................
...nak = jumlah mol asam konjugasi
... ......nb = jumlah mol basa lemah
... ......Kb = tetapan ionisasi basa lemah
LATIHAN
1. Tentukan pH larutan jika 800 ml larutan CH3COOH 0,1M dicampur dengan 400ml
larutan CH3COONa 0,1M (Ka CH3COOH = 1,8x10-5) !
2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100 ml
larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8x10-5)
5. Jelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan beri contohnya !
Kunci Jawaban :
[ H+ ] = Ka .na/nbk
= 3,6 x 10 -5
pH = -log 3,6 x 10 -5
= 5 – log 3,2
2. mol NH3 = 400 x 0,5 = 200 mmol
= 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
= 9 + log 7,2
_____________
_______________________________________________ -
50x1 = 100xM2
M2 = 0,5
50x1 = 100xM2
M2 = 0,5
Sehingga
Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam
[H+] = konsentrasi ion H+
[A-] = konsentrasi basa konjugasi
[HA] = konsentrasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
bk = jumlah mol basa konjugasi
(Sunardi, 2008: 314)
Contoh :
100 mL larutan CH3COOH 0.1 M dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 0.1
M.Tentukan berapa pH campuran larutan tersebut jika Ka CH3COOH= 10-5?
Diketahui :100 mL larutan CH3COOH 0.1 M
50 mL larutan NaOH 0.1 M
Ka CH3COOH= 10-5
Ditanya :pH campuran?
Jawab : mol CH3COOH = M x V
= 0.1 M x 100 mL
= 10 mmol
mol NaOH = M x V
= 0.1 M x 50 mL
= 5 mmol
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Atau dengan reaksi ion
CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO- (aq) + H2O(l)
Mula-mula: 10 mmol 5 mmol
Terurai : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa : 5 mmol - 5 mmol 5 mmol
= 10-5
= - log (10-5)
=5
Jadi pH campuran tersebut adalah 5.
Sehingga
Keterangan :
Kb = tetapan ionisasi basa
[OH-] = konsentrasi ion OH-
[BH+] = konsentrasi asam konjugasi
[B] = konsentrasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
ak = jumlah mol asam konjugasi
(Sunardi, 2008: 316)
Contoh:
50 mL larutan NH3 0.2 M dicampurkan dengan 50 mL larutan HCl 0.1 M. Tentukan
berapa pH campuran larutan tersebut jika Kb NH3 = 10-5?
Diketahui :50 mL larutan NH3 0.2 M
50 mL larutan HCl 0.1 M.
Kb NH3 = 10-5
Ditanya :pH campuran?
Jawab : mol NH3 =M x V
= 0.2 M x 50 mL
= 10 mmol
mol HCl = M x V
= 0.1 M x 50 mL
= 5 mmol
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
Atau dengan reaksi ion
NH3(aq) + H+(aq) NH4+(aq)
Mula-mula: 10 mmol 5 mmol
Terurai : 5 mmol 5 mmol 5 mmol
Sisa : 5 mmol - 5 mmol
= - log (10-5)
=5
pH =14-pOH
= 14- 5 = 9
3. Sifat dan prinsip kerja larutan penyangga
Larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH. Pada batas-batas
tertentu, pengenceran, penambahan ion H+ (asam), atau penambahan ion OH- (basa)
relatif tidak mengubah pH larutan penyangga (perubahan pH-nya sangat kecil).
a. larutan penyangga asam
1. Bila dalam sistem penyangga tersebut ditambahkan asam maka asam yang
ditambahkan akan bereaksi dengan basa konjugasi atau garamnya.
Sehingga didapatkan rumus :
2. Bila dalam sistem penyangga tersebut ditambahkan basa maka basa yang ditambahkan
akan bereaksi dengan asam konjugasi atau garamnya.
Sehingga didapatkan rumus :
a. dengan adanya teknik pengolahan limbah industri secara fisika melalui proses anaerob,
maka kerusakan lingkungan akibat pencemaran limbah industri dapat dikurangi.
b. kebutuhan terhadap obat berbahan dari alam (obat alami) mendorong manusia untuk
mengambil/memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Beberapa di antaranya:
1) pembuatan obat kumur alami dari larutan garam dapur.
2) pembuatan obat tetes mata dari daun keben.
c. kebutuhan akan obat herbal yang semakin meningkat mendorong manusia untuk
menanam tanman-tanaman yang bermanfaat sebagai bahan pembuat produk berbasis
larutan penyangga. Contohnya: penanaman pohon keben sebagai bahan pembuat obat
tetes mata.
d. penggunaan produk-produk berbasis larutan penyangga buatan pabrik umumnya
dikemas dalam botol-botol plastik atau kaleng. Hal ini menyebabkan bertambahnya
limbah.
e. meningkatnya limbah botol/kaleng kemasan produk-produk berbasis larutan
penyangga mendorong manusia melakukan penanganan limbah (daur ulang
botol/kaleng).