Professional Documents
Culture Documents
Tentang
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG BPHTB
Disampaikan oleh :
Drs Endarto Judowinarso MSc.
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 1
1
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN (BPHTB)
Pada masa lalu diberlakukan pungutan dengan nama
Bea Balik Nama (BBN) berdasarkan Ordonansi 1924
Nomor 291, dikenakan terhadap:
1. setiap perjanjian pemindahan hak atas harta tetap yang ada di wilayah
Indonesia; termasuk
2. peralihan harta karena hibah wasiat dan Waris yang ditinggalkan oleh
orang-orang yang bertempat tinggal terakhir di Indonesia
3. Hak atas tanah dan atau bangunan adalah hak atas tanah , termasuk hak
pengelolaan , beserta bangunan diatasnya, sebagaimana dimaksud dalam
U U No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria ,
U U No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
4. Surat tagihan BPHTB adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan
atau sanksi administrasi EndsTranspBPHTB
December 9, 202
berupa bunga dan atau denda. 10
1
5. Surat Ketetapan BPHTB Kurang Bayar (SKBKB)
adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jum
lah pajak yang terutang, jumlah kekurangan pembayar
an pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan
jumlah yang masih harus dibayar.
7. Surat Ketetapan BPHTB Lebih Bayar (SKBLB adalah surat ketetapan yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah pajak yang telah
dibayar lebih besar daripada pajak yang seharusnya terutang.
Diatur dalam
hak milik atas satuan UU Rumah Susun
rumah susun (UU No. 16 / 1985)
Diatur dlm PP
hak pengelolaan No. 48 Tahun 1983
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 17
1
Beberapa Pengertian :
Tanah Negara :
Hak Pengelolaan :
Peleburan Usaha :
Penggabungan dari dua atau lebih badan usaha dengan cara
mendirikan badan usaha baru dan melikuidasi badan-badan
usaha yang bergabung tersebut.
Pemekaran Usaha :
Pemisahan suatu badan usaha menjadi dua badan usaha
atau lebih dengan cara mendirikan badan usaha baru dan
mengalihkan sebagian aktiva dan pasiva kepada badan
usaha baru tersebut yang dilakukan tanpa melikuidasi
badan usaha yang lama .
d. Orang pribadi atau badan karena konversi hak atau karena perbuatan
hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama ;
• waris,
• hibah wasiat, dan
• pemberian hak pengelolaan
Subjek Pajak.
(1) . Yang men jadi SP adalah
- Orang Pribadi ;
- Badan ;
yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan.
• Maka ditetapkanlah :
Tarif tunggal sebesar
5 %.
b. Tukar-menukar;
c. Hibah ;
d. Hibah Wasiat;
e. Waris ;
f. Pemasukan dalam perseroan / badan hukum lainnya;
g. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan ;
h. Peralihan hak krn putusan Hakim yang mempunyai
kekuatan hukum tetap; Nilai Pasar
i. Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan
dari pelepasan hak;
j. Pemberian hak baru atas tanah diluar pelepasan hak;
k. Penggabungan usaha;
l. Peleburan usaha ;
m. Pemekaran Usaha ;
n. Hadiah ;
Harga transaksi
December 9, 202 EndsTranspBPHTB
o. Penunjukan pembeli dalam lelang 32
1 dalam risalah lelang
Pasal 6 :
DASAR PENGENAAN PAJAK
NJOP PBB
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 33
1
Pasal 6 ayat (3) :
NPOP = Rp 70.000.000,00
NJOP = Rp 75.000.000,00 Mana yang dipakai
Sebagai dasar
pengenaan ?
NPOP TKP
NPOP = Rp 55.000.000,00
NPOP TKP = Rp 42.000.000,00
NPOP KP = Rp 13.000.000,00
BPHTB = 5 % X Rp 13.000.000,00 =
= Rp 650.000,00
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 44
1
Cara Penghitungan Pajak
atau
bila NJOP digunakan sebagai dasar pengenaan :
Pasal 2 :
BPHTB yang terutang atas perolehan
hak karena Waris dan Hibah Wasiat
adalah sebesar 50 % dari BPHTB
50 %
yang seharusnya terutang.
Pasal 3 :
Saat terutang pajak, sejak yang
bersangkutan mendaftarkan
peralihan haknya ke Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota.
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 46
1
Contoh 1 :
Seorang anak memperoleh warisan dari ayahnya sebidang tanah dan bangunan dengan nilai pasar
Rp 200.000.000,00. SPPT PBB tahun yang bersangkutan mendaftar ke Kant.Pertanahan setempat
Dengan NJOP Rp 250.000.000,00.Apabila Ka.Kanwil DJP menetapkan NJOPTKP (waris) sebesar
Rp 300.000.000,00, BPHTB adalah sbb.:
NPOP Rp 250.000.000,00
NPOP TKP Rp 300.000.000,00
NPOP KP Nihil
BPHTB terutang Nihil. Nihil
Contoh 2 :
Seorang anak memperoleh warisan dengan nilai pasar Rp 500.000.000,00, NJOP yang tercantum dalam
SPPT Rp 800.000.000,00. NPOP TKP Rp 300.000.000,00, BPHTB adalah :
NPOP Rp 800.000.000,00
NPOP TKP Rp 300.000.000,00
NPOP KP Rp 500.000.000,00
BPHTB yg seharusnya terutang = 5 % X Rp 500.000.000,00 = Rp 25.000.000,00
BPHTB terutang = 50 % X Rp 25.000.000,00 = Rp 12.500.000,00
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 47
1
Contoh 3 :
Seorang anak memperoleh hibah wasiat dari ayah kandungnya sebidang tanah dan
bangunan dengan nilai pasar Rp 500.000.000,00, SPPT NJOP-nya
Rp 450.000.000,00.
Apabila NPOP TKP ditetapkan Rp 300.000.000,00, maka BPHTBnya adalah :
NPOP Rp 500.000.000,00
NPOP TKP Rp 300.000.000,00
NPOPKP Rp 200.000.000,00
Contoh 4 :
Suatu Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim memperoleh hibah wasiat sebidang tanah
dan Bangunan dengan nilai pasar Rp 1.000.000.000,00, SPPT dengan NJOP
Rp 900.000.000,00.
Apabila NPOP TKP Rp 300.000.000,00, maka BPHTB adalah :
NPOP Rp 1.000.000.000,00
NPOP TKP Rp 300.000.000,00
NPOP KP Rp 700.000.000,00
BPHTB seharusnya terutang = 5 % X Rp 700.000.000,00 = Rp 35.000.000,00
BPHTB yang terutang = 50 % X Rp 35.000.000,00 = Rp 17.500.000,00
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 48
1
Peraturan Pemerintah No. 112 Tahun 2000 ttg.
Pengenaan BPHTB karena Pemberian
Hak Pengelolaan
Hak Pengelolaan
Contoh b :
Suatu BUMN memperoleh hak pengelolaan seperti tersebut di atas, maka BPHTB =
Pasal 2 :
(1) Besarnya NPOP TKP ditetapkan oleh Menteri Keuangan utk setiap Kabupaten / Kota
dengan memperhatikan usulan Pemerintah Daerah.
(2) NPOP TKP sbgmn dimaksud dalam ayat (1) dapat diubah dengan mempertimbangkan
perkembangan perekonomian regional.
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 51
1
Pasal 9 :
(1). Saat terutangnya Pajak atas BPHTB untuk :
a. Jual beli sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;
b. Tukar-menukar adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;
c. Hibah sejak dibuat dan ditandatanganinya akta;
d. Waris adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan
haknya ke Kantor Pertanahan ;
e. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah sejak
tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta;
f. Pemisahan yang mengakibatkan peralihan adalah sejak tanggal dibuat
dan ditandatanganinya akta;
g. Lelang adalah sejak tanggal penunjukan pemenang lelang;
h. Putusan Hakim adalah sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum yang tetap;
i. Hibah Wasiat adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan
peralihan haknya ke Kantor Pemerintah;
j. Pemberian Hak Baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak
adalah sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat keputusan
pemberian hak;
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 52
1
k. Pemberian Hak Baru di luar pelepasan hak adalah sejak
tanggal ditandatangani dan diterbitkannya surat
keputusan pemberian hak ;
Artinya -
paling lambat harus dibayar pada
saat ditandatanganinya akta ,
maka tatacaranya yaaa…bayar dulu….
Kabupaten, Kota,
atau Propinsi yang meliputi letak
tanah dan atau bangunan .
Penjelasan :
- menghitung ;
- menetapkan ; dan
- membayar sendiri
SSB
Pasal 1 :
1. Tempat Pembayaran BPHTB adalah Kantor POS dan atau
Bank BUMN dan BUMD atau TP lain yang ditunjuk oleh Men
Keu dan memindahbukukan saldo penerimaan BPHTB ke
B O V BPHTB ;
2. B O V ………
Pasal 3 :
Pasal 5 :
NPOP Rp 140.000.000,00
NPOPTKP Rp 60.000.000,00
NPOP kena Pajak Rp 80.000.000,00
NPOP Rp 190.000.000,00
NPOPTKP Rp 60.000.000,00
Pada tahun 2003, dari hasil pemeriksaan atau keterangan lain diperoleh data baru
bahwa NPOP sbgmn tersebut dalam penjelasan Pasal 11 ayat (2) ternyata adalah
Rp 230.000.000,00, maka pajak yg seharusnya terutang :
NPOP Rp 230.000.000,00
NPOP TKP Rp 60.000.000,00
NPOP kena Pajak Rp 170.000.000,00
SKBKB SKBLB
SKBN
Keputusan :
- Ditolak;
- diterima ;
Jangka Waktu atau
Dapat mengajukan - ditambah.
keberatan 12 bulan
(Pasal 17)
(2). Ka. Kan.Wil. DJP atas nama Men.Keu. berwenang memberikan Keputusan
pengajuan keberatan BPHTB sepanjang pajak yang terutang lebih besar dari
Rp 2.500.000.000,00.
Pasal 6 :
Ka.KanWil DJP
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 78
1
Pasal 19 :
Apabila pengajuan keberatan atau permohonan
banding dikabulkan sebagian atau seluruhnya,
kelebihan pembayaran pajak dikembalikan
dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua
persen) sebulan untuk jangka waktu paling lama
24 bulan dihitung sejak tanggal pembayaran
yang menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak sampai dengan
diterbitkannya Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding.
Pasal 1 :
1. UU tentang BPHTB, yg selanjutnya disebut UU BPHTB adalah UU
No.21 tahun 1997 ttg BPHTB sebgmn tlh diubah dng UU No20
Tahun 2000.
2. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga BPHTB (SKPIB
BPHTB), adalah SK yang menentukan besarnya jumlah
pemberian imbalan bunga BPHTB yang diberikan kepada WP.
Pasal 2 :
(3). Masa Imbalan bunga dihitung berdasarkan satuan bulan dan kurang
dari satu bulan dihitung 1 bulan penuh.
Pasal 10 :
(1). Berdasarkan SPMIB sbgmn dimaksud Pasal 6,
KPPN menerbitkan SPPencairan Dana (SP2D).
(2). KPPN harus menerbitkan SP2D paling lambat 2 hari
kerja sejak SPMIB diterima dan mengembalikan
lembar ke-2 SPMIB yg tlh dibubuhi cap tgl dan No
penerbitan SP2D disertai SP2D kpd penerbit SPMIB.
(3). SP2d imbalan Bunga dibebankan pada BO 1 Non
Gaji .
Pasal 12 :
Pasal 13 :
(1). SPMIB yg tlh diterbitkan sebelum
berlakunya PMK ini dan lembar ke-1 dan lembar
ke-2 tlh disampaikan ke BO I namun belum ditunai-
kan, agar ditarik dari BO I oleh KPPN utk selanjutnya
diterbitkan SP2D .
(2). SPMIKB yg tlh diterbitkan sebelum berlakunya PMK
ini, namun lembar ke-1 dan lembar ke-2 belum
disampaikan ke BO I, agar segera disampaikan oleh
KP PBB/KP Pratama ke KPPN utk diterbitkan SP2D.
(3) Formulir yg berkaitan dgn pelaksanaanimbalan bunga
BPHTB tetap dipergunakan sampai dng tgl 31 Des 05
tapi peruntukannya disesuaikan dng PMK ini.
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 96
1
Pasal 20 :
(1) Atas permohonan Wajib Pajak, pengurangan pajak
yang terutang dapat diberikan oleh Menteri karena :
Contoh :
PMK.No.104/PMK.03/2005.
11. WP yang OP-nya terkena bencana alam gempa bumi di Provinsi DI.
Yogyakarta dan sebagian Provinsi Jawa Tengah yang perolehan
haknya atau saat terutangnya terjadi 3 bulan sebelum terjadinya
bencana.
12. WP yang OP-nya terkena bencana alam gempa bumi dan tsunami di
Pesisir patai selatan p.Jawa yang perolehan haknya atau saat
terutangnya terjadi 3 bulan sebelum terjadinya bencana.
December 9, 202 EndsTranspBPHTB 110
1
c. Tanah dan atau bangunan yang digunakan
untuk kepentingan sosial atau
pendidikan yang semata - mata tidak
untuk mencari keuntungan antara
lain untuk :
§ Panti Asuhan;
§ Panti Jompo;
§ Rumah Yatim Piatu;
§ Sekolah yg tak ditujukan
mencari keuntungan ;
§ Rumah Sakit Swasta milik Institusi
Pelayanan sosial masyarakat.
- Panti Asuhan ;
- Panti Jompo ;
- Rumah Yatim-piatu ;
- Sekolah yang ditujukan tidak utk mencari keuntungan ;
- Rumah sakit swasta milik institusi pelayanan sosial
masyarakat.
Tanah dan atau bangunan digunakan utk kepntingan sosial atau pendidikan
yang semata-mata tidak untuk mencari keuntungan antara lain untuk
panti asuhan, panti jompo, rumah yatim piatu, sekolah yang tidak ditujukan
mencari keuntungan, rumah sakit swasta milik institusi pelayanan sosial
masyarakat (Pasal 1 huruf c).
Ayat (2) : DirJen Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 bulan
sejak diterimanya permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memberikan keputusan.
Pemerintah Pemerintah
Propinsi Kabupaten/Kota
20 % 80 %
PemerintahDaerah
80 %
DaerahKabupaten/Kota
*) Didasarkan atas realisasi penerimaan BPHTB Tahun 64 %
Anggaran berjalan setelah dikurangi pengeluaran pada
tahun anggaran sebelumnya untuk :
• pengembalian kelebihan pembayaran BPHTB
December
• pemberian 9, 202
imbalan bunga EndsTranspBPHTB 142
1
Menyesuaikan dengan ketentuan yang berkaitan dengan
Undang-undang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
Pasal III
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal
1 Januari 2001.
Undang-undang Nomor 20
Tahun 2000 Tentang Perubahan
Undang-undang No.21 Tahun1997