You are on page 1of 4

1.

Hubungan motivasi dengan kewirausahaan

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan
untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi
adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi
berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat
intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi,
orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena
rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan
hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan
yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang
termotivasi seperti status ataupun kompensasi
Dalam dunia ekonomi, wacana kewirausahaan adalah suatu bidang yang sangat
berkaitan erat dengan wacana ekonomi itu sendiri. Kewirausahaan adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut
bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko
atau ketidakpastian.
Kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang
melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Motivasi orang melakukan bisnis, wirausaha sering berbeda. Keanekaragaman ini
menyebabkan perbedaan dalam perilaku yang berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan.
Adanya risiko yang cukup besar, banyaknya waktu dan energi yang dibutuhkan tidak
menurunkan semangat munculnya wirausaha-wirausaha baru. Seorang wirausaha
termotivasi untuk melakukan kegiatan usaha dengan berbagai alasan:

1. Independensi
2. Pengembangan diri
3. Pekerjaan yang tidak memuaskan
4. Penghasilan
5. Keamanan

Berbagai macam teori motivasi juga mampu menjelaskan motivasi orang melakukan
kegiatan usaha sebagai seorang wirausaha:
1. Motif berprestasi kewirausahaan (Teori David McClelland, 1961): seorang wirausaha
melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan untuk berprestasi, berhubungan
dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun
secara sosial.Wirausaha melakukan kegiatan usaha dimotivasi oleh:
a. Motif berprestasi (need for achievement)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan
mendapatkan prestasi dan pengakuan dari keluarga maupun masyarakat.
b. Motif berafiliasi (need for affiliation)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keinginan untuk
berhubungan dengan orang lain secara sosial kemasyarakatan.
c. Motif kekuasaan (need for power)
Orang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong oleh keingginan
mendapatkan kekuasaan atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan,
pengusahaan pasar sering menjadi pendorong utama wirausaha melakukan
kegiatan usaha.
2. Motif Kebutuhan Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, 1970):
Teori hirarki kebutuhan Maslow mampu menjelaskan motivasi orang melakukan
kegiatan usaha. Maslow membagi tingkatan motivasi ke dalam hirarki kebutuhan
dari kebutuhan yang rendah sampai yang berprioritas tinggi, di mana kebutuhan
tersebut akan mendorong orang untuk melakukan kegiatan usaha.
3. Physiological Need
Motivasi seorang melakukan kegiatan kewirausahaan didorong untuk mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, fisiologi seperti; makan, minum, kebutuhan
hidup layak secara fisik dan mental.
4. Security need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas
sumberdaya yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan lain-lain.
5. Social need
Motivasi seseorang melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan
sosial, berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.
6. Esteem need
Motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa kebanggaan,
diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.
7. Self actualization need
Motivasi melakukan kegiatan usaha untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Keingginan wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum
bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk menelurkan dan melatar belakangi sesuatu yang akan diraih didalam
berwirausaha, maka diperlukan motivasi. motivasi yang perlu dikembangkan motivasi
berprestasi dan berafiliansi.Untuk menimbulkan motivasi tersebut perlu informasi yang
cukup mengenai keuntungan dalam berwirausaha yang pertama, gaji seorang wirausaha
sangat besar jika kita mau kerja keras kedua, kita bisa mengatur waktu sendiri dan
bebas.Ketiga, hidup penuh tantangan mengasikkan setelah kita mengerti enaknya sebagai
wirausahawan. maka langkah awal untuk memulai adalah cari informasi sebanyak-
banyaknya mengenai berwirausaha setelah tahu, kita dapat memilih minat kita apakah kita
sebagai wirausahawan yang menawarkan produk atau wirausahawan yang bergerak
dibidang jasa atau gabungan dari penawaran produk dan jasa.atau mungkin menjadi orang
yang menawarkan konsep yang berpotensi tinggi sehingga menghasilkan pendapatan besar.
Dengan adanya motivasi yang kuat diharapkan wirausaha dapat berjalan lancar. Ciri
– ciri wirausaha yang berhasil dapat dilihat sebagai berikut :

 Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus
dilakukan oleh pengusaha tersebut
 Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak
hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari
peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
 Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang
lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan,
serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas
usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
 Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang
pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
 Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di
situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
 Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada
segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
 Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan
harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban
untuk segera ditepati dana direalisasikan.
 Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik
yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok,
serta masyarakat luas.
2. Sistem pemasaran klinik dokter gigi anda?

Sistem pemasaran klinik dokter gigi sudah dimulai sebelum klinik dokter
gigi tersebut dibuka. Dengan sosialisasi keluarga terhadap orang-orang sekitar
mengenai keberhasilan anaknya masuk kedokteran gigi. Dilanjut dengan membuat
link pada orang sekitar dengan menanyai adakah keluhan mengenai gigi, dan
memberikan saran semampunya.

Di klinik saya akan membuat sistem yaitu memberi paket sikat gigi dan
pasta gigi pada setiap pasien yang periksa yang dapat dibawa pulang. Sebelum
periksa pasien diperkenankan sikat gigi dengan pengawasan perawat. Disini dapat
menimbulkan interaksi sosial yang baik dan memberikan health education kepada
pasien tentang cara sikat gigi.

Di meja saya sediakan kartu nama untuk diberikan pada pasien. Saya
cantumkan no telp untuk dihubungi jika diperlukan sewaktu – waktu. Selain itu,
dapat juga kerja sama dengan sekolah formal tempat sekolah dulu untuk menjalin
kerjasama dengan mengadakan penyuluhan ke sekolah, pemeriksaan dan
pengobatan gigi gratis.

Pada ruang praktek dicantumkan perawatan apa yang disediakan dokter gigi
dengan gambar yang menarik.Untuk semua pasien, dengan memberikan pelayanan
yang terbaik akan menjadikan pasien yang pernah ditangani termasuk system
pemasaran karena akan mempromosikan klinik dengan sukarela.

You might also like