Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
LARI
A. Sejarah Lari
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia
berlari sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya
telah dapat berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi
untuk mengetahui tercepat data terkuat. Ada versi yang mengatakan bermula dari
bangsaYunani yang sedang dilanda peperangan antara kaumYunani danPersia di
kotaMarathonasPulau Egina Yunani. PasukanPersi a mengalami kekalahan dan
pasukanYunani yang memenangkan perang, memerintahkan salah seorang
pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan berlari keAthena
sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan kemenangannya
sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan meninggal dunia.
Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa
pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan
dalam olimpiade yang diadakan di kotaAthena dimenangkan olehEucles dan pada
lomba berikutnya dimenangkan olehPhi l ippides. Setelah mengalami berbagai
event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode
selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang
menjadi beberapa cabang yang dibagi dalam jarak tempuh tertentu. Dalam
perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak pendek
(sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m,
200m, 300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m.
Untuk lari jarak jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon,
danmarathon. Saat ini perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan
dengan cabang olah raga lain seperti lari haling rintang, triathlon, pentathlon,
heptathlon, decathlon.
2
hidupnya. Kecenderungan manusia pada saat tumbuh dewasa juga beraktifitas lari
mengejar hewan dengan berburu menggunakan alat buruan seperti tombak atau
batu. Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas
berjalan dan berlari.
B. Pengertian Lari
1. Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m
(hanya didalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.
2. Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu
mil dan 3000m.
3. Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus
melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
3
4. jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang
kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
5. Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan
400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
6. Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x
800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang
dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
7. Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri
di lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan
marathon.
8. lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km.
4
Dengan olahraga lari tentunya tidak bisa untuk mengembangkan semua
unsur kesegaran jasmani, namun dapat mengembangkan beberapa unsur. Tiap
latihan yang mengikutsertakan sebagian besar otot tubuh, terutama otot-otot
panggul dan tungkai yang bersifat ritmik dan terus-menerus akan memberikan
efek latihan yang dikehendaki. Di samping itu, lari juga bisa melatih lengan sarna
halnya dengan kaki; juga pengaruhnya mengencangkan kelompok-kelompok otot
di sekujur badan, terutama otot perut.
Makin berat beban yang diberikan makin besar efek latihan sampai
tercapai beban maksimal (sampai batas tertentu). Menurut penelitian para ahli
bidang faal, intensitas latihan yang baik ialah antara 7211/0- 87% frekuensi
denyut jantung maksimal. Frekuensi jantung maksimal dapat diperkirakan dengan
rumus:
Latihan yang efektif antara batas bawah (77%) sampai bat as atas (87%)
disebut 'training zone'.
5
F. Frekuensi Latihan Lari
6
Lebih lanjut Walter N. (1983:81) menjelaskan, apabila ketiga syarat di atas
terpenuhi barulah olahraga lari dapat dijalankan, tetapi perlu konsentrasi serta
memperhatikan hal-hal berikut:
Pada saat satu kaki berada pad a fase menyokong, maka kaki lainnya
berada dalam fase mengayun (swing phase). Posisi kaki penyokong adalah
demikian, mula-mula tumit menyentuh tanah, kemudian berturut-turut bagian
lateral kaki, sehingga kaki berada dalam sikap supinasi, lalu semua capituli
ossium metatarsalium menyentuh tanah dan kaki berada dalam sikap pronasi.
Posisi ini berlanjut sampai kira-kira 3/4 fase mengayun. Pada akhir fase
mengayun, kaki akan bersupinasi.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/25481943/SEJARAH-LARI
http://eprints.uny.ac.id/342/1/olahraga_lari.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Lari