Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tak disadari bahwa di sekitar kita bahkan di tubuk kita itu ada mikrobia
atau bakteri. Bakteri merupakan organisme uniseluler. Meskipun ada beberapa
bakteri yang menjadi penyebab banyak penyakit manusia, ada banyak yang tidak
berbahaya bahkan penting bagi manusia. Terdapat banyak yang sangat penting
dalam lab bioteknologi Salah satu kegunaan penting dari kultur bakteri adalah
sebagai penghasil protein yang bermanfaat bagi manusia.
Keberadaan mikrobia di lingkungan sekitar kita tidak dapat dihilangkan
begitu saja. Hal ini dikarenakan lingkungan sekitar tempat kita tinggal merupakan
lingkungan atau tempat dengan tingkat kelembapan yang cukup tinggi. Dengan
tingkat kelembapan yang cukup tinggi tersebut maka sangat baik untuk
mendorong berbagai macam mikrobia untuk tumbuh dan berkembang di media
tersebut. Keberadaan mikrobia dalam kehidupan manusia dapat juga
menguntungkan dan dapat juga merugikan. Beberapa bakteri yang
menguntungkan adalah bakteri probiotik dan bakteri pengurai yang dapat
menguraikan berbagai macam sampah dan kotoran menjadi sesuatu yang tidak
berbahaya lagi.
Walaupun bakteri – bakteri tersebut tidak dapat dihilangkan begitu saja,
namun perlu penanganan untuk meminimalisasi adanya bakteri tersebut agar tidak
membahayakan dan tidak mengkontaminasi. Contohnya saja dalam pembuatan
produk pangan. Alat – alat sebelum digunakan harus steril. Artinya sebelum
menggunakan alat – alat tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Dalam
sterilisasi ini dapat secara fisik maupun kimiawi. Penanganan tersebut paling tidak
dapat menghilangkan kontaminan yang akan terjadi. Maka dalam pratikum kali ini
akan mempelajari tentang sterilisasi.
B. Tujuan Praktikum
1. Pratikan dapat mengetahui teori dan penerapan tentang sterilisasi.
2. Pratikan dapat mengetahui berbagai macam cara-cara dan jenis sterilisasi.
3. Pratikan dapat mengetahui fungsi dan metode penggunaan autoklaf, oven
dan penyaringan.
BAB II
DASAR TEORI
B. Cara Kerja
1. Menyiapkan tabung reaksi, erlenmeyer, pipet gelas dan cawan petri
(petridish).
2. Membuat sumbat dari kapas untuk menutup tabung reaksi dan erlenmeyer
dan membungkus gelas pipet dan cawan petri masing-masing
menggunakan kertas koran yang telah disediakan.
3. Mensterilisasi bahan-bahan yang telah disiapkan dengan menggunakan
autoklaf.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Membungkus alat (pipet, petridish, tabung reaksi)
Sterilisasi
Koran
b. Petridish
Koran
c. Tabung reaksi
Kapas
Gambar Autoklaf
a. Autoklaf Manual
Keterangan :
1. Angsang
4. Pegangan
5. Pengatur suhu
6. Kabel
7. Tombol on off
8. Pengatur tekanan
9. Lampu
b. Autoklaf Otomatis
Keterangan :
1. Drying switch
2. Sterilization switch
3. Power switch
4. Pembuka
6. Pressure gauge
7. Drying timer
8. Sterilization timer
9. Angsang
10. Kabel
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sterilisasi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu sterilisasi dengan panas
(api langsung, panas kering dan autoklaf), sterilisasi tanpa panas ( filtrasi,
sterilisasi kimia) dan sterilisasi dengan radiasi.
2. Autoklaf terdapat 2 jenis yaitu autoklaf manual dan autoklaf otomatis.
3. Proses sterilisasi merupakan suatu metode penghilangan jumlah dari
populasi segala jenis kehidupan yang terdapat pada suatu bahan atau alat
yang akan sterilkan. Pada umumnya proses sterilisasi dilakukan untuk
menghilangkan mahluk hidup mikroskopik yang berupa mikrobia.
4. Proses sterilisasi dengan menggunakan metode penyaringan yaitu proses
sterilisasi dengan menggunakan filter yang terbuat dari membran yang
sangat tipis dan memliki pori-pori yang sangat kecil.
5. Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121°C.
B. Saran
1. Dalam sterilisasi diharapkan juga menggunakan autoklaf otomatis agar
pratikan lebih mengetahui dan mengenal perbedaan antara manual dengan
otomatis.
2. Pratikan diharapkan lebih serius dalam pratikum seperti ini karena dapat
membekali pratikan jika terjun dalam indutri pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Wirahadikusumah, Muhammad. 1985. Sanitasi. Institut Teknologi Bandung.
Bandung.
Winarno, F.g dan T.S. Rahayu. 1994. Bahan Tambahan Makanan Untuk
Makanan dan Kontaminan. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.