You are on page 1of 246

PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN


EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG

SKRIPSI

Oleh:
Eka Marlia Yudiana
06130067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli, 2010
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S.Pd)

Diajukan oleh:
Eka Marlia Yudiana
06130067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli, 2010
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL :
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG

Oleh :
Eka Marlia Yudiana
06130067

Telah Disetujui Tanggal 29 Juni 2010

Oleh Dosen Pembimbing :

Dr. H. Nur Ali, M.Pd


NIP : 19690324 199603 1 002

Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. M. Yunus, M.Si


NIP. 19620507 199503 1 002
LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MULTI METODE UNTUK MENINGKATKAN


MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG

SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Eka Marlia Yudiana (06130067)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
28 Juli 2010 dengan nilai B+
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (S.Pd)
pada tanggal: 28 Juli 2010

Panitia Ujian Tanda Tangan

Ketua Sidang
Dr. H. Nur Ali, M.Pd : ____________________
NIP. 196504031998031 002

Pembimbing
Dr. H. Nur Ali, M.Pd : ____________________
NIP. 196504031998031 002

Sekretaris Sidang
Miftahussyaian M.Sos : ____________________

Penguji Utama
Dr. Sugeng Listiyo P, M. Pd : ____________________
NIP. 196905262000031 003

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 196205071995031 001
Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING


Hal : Skripsi Eka Marlia Yudiana Malang, 29 Juni 2010
Lamp. : 6 (Enam) Eksemplar

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Di
Malang

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.


Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Eka Marlia Yudiana
Nim : 06130067
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Judul Skripsi : Penerapan Multi Metode dalam meningkatkan Motivasi
dan prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
VII SMP Negeri 4 Malang
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Dr. H. Nur Ali, M.Pd


NIP. 19690324 199603 1002
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh galar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam dafatr rujukan.

Malang, 28 Juni 2010

Eka Marlia Yudiana


PERSEMBAHAN

Sebuah tulisan sederhanaku ini aku persembahkan


Kepada orang-orang yang selalu dekat dihati
Ayah dan ibuku tercinta (HM. Sutrisno & Siti Mardukah)
Yang selalu sabar me mbimbing dan me mberikan jutaan kasih sayang
kepadaku
Dan selalu mendo’akanku dengan penuh keikhlasan
Tanpa aku pinta dan tanpa me minta balasan apapun dariku
Mbakku, kakakku dan kakak iparku (b’ sri, mas zen dan mas fatkhur) serta
adik-adikku tersayang
Yang telah me nyayangiku dengan penuh kasih sayang,
Semoga tali kasih dan persaudaraan diantara kita abadi selamanya….
MOTTO

(Q.S. An Nahl ayat 125)

             

           

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran


yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Q.S. An Nahl: 125)

Depag RI.Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Diponegoro, 2004)


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, tiada kata yang pantas dan patut penulis ungkapkan selain
rasa syukur ke hadirat Allah SWT “Sang Maha Cahaya” yang telah melimpahkan
kasih-sayang-Nya yang tiada batas, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis dalam bentuk skripsi ini dengan mengambil judul “Penerapan Multi Metode
dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pe lajaran Ekonomi
Siswa Kelas VII SMPN 4 Malang”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap terlimpahcurahkan kepada
teladan suci kita Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin dan pembimbing abadi
umat. Karena, melalui Beliaulah kita menemukan jalan yang terang benderang
dalam mendaki puncak tertinggi iman, dari gunung tertinggi Islam.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penulis menyadari bahwa baik dalam perjalanan studi maupun dalam
penyelesaian skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
penghargaan yang setinggi- tingginya, permohonan maaf, dan ucapan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan ikhlas memberikan dorongan
baik moril, materiil, dan spirituil.
2. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku rektor UIN MALIKI
Malang.
3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, dan
Bapak Drs. M. Yunus, M.Si selaku Ketua Jurusan pendidikan IPS beserta
segenap dosen Fakultas Tarbiyah UIN Malang yang dengan ikhlas telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd yang dengan ikhlas membagikan waktu,
tenaga, dan fikiran Beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk,
serta pengarahan kepada penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya.
5. Kepala Sekolah, guru, dan segenap siswa kelas VII SMPN 4 Malang yang
dengan ikhlas membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku (Alfi, Efi, Ninis Alan, Arif, Dan Yusuf) terimakasih
telah memberikan dukungan dan semua warga IPS.
7. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi penulis demi
terselesainya penyusunan skripsi ini.
Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazaakumullah
Ahsanal Jazaa” semoga semua amal baiknya diterima oleh Allah SWT.
Dan akhirnya, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik
yang konstruktif dari pembaca demi memperbaiki karya tulis yang sederhana ini,
semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi para pengkaji/pembaca dan bagi
penulis sendiri. Amin Ya Robbal „Alamin.

Malang, Juni 2010

Penulis
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan


pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan no. 0543
b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf
‫ا‬ =a ‫ز‬ =z ‫=ق‬q
‫= ب‬b ‫= س‬s ‫= ك‬k
‫= ت‬t ‫ = ش‬sy ‫=ﻝ‬l
‫ = ث‬ts ‫ = ص‬sh ‫=م‬m
‫ج‬ =j ‫ = ض‬dl ‫=ن‬n
‫ح‬ =h ‫ط‬ = th ‫=و‬w
‫خ‬ = kh ‫ظ‬ = zh ?=h
‫د‬ =d ‫ع‬ =َ ‫ِ= ﺌ‬
‫ذ‬ = dz ‫غ‬ = gh ‫=ﻱ‬y
‫ر‬ =r ‫= ف‬f

B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â
Vokal (i) panjang = î
Vokal (u) panjang = û

C. Vokal Diftong
‫ = ﺃﻮ‬aw
‫ = ﺃﻱ‬ay
‫ = ﺃﻮ‬û
‫ = ﺇﻱ‬î
DAFTAR TABEL

Table 2.1. Perbedaan kelas yang masih tradisional dan kelas inquiry .............. 19

Tabel 2.2. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ...................................... 46

Table 2.3. Simbol angka-angka ......................................................................... 52


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................... 73


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

I. Silabus ................................................................................................. 139


II. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 148
III. Lembar Pengamatan Suasana Proses Pembelajaran............................. 196
IV. Lembar Observasi Motivasi ................................................................. 197
V. Pedoman Wawancara ........................................................................... 198
VI. Dokumentasi......................................................................................... 200
VII. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Negeri 4 Malang.......... 201
VIII. Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang ............................................. 203
IX. Sarana dan Prasarana............................................................................ 204
X. Foto Penelitian...................................................................................... 205
XI. Soal Pre test .......................................................................................... 209
XII. Soal Post test Siklus ............................................................................ 212
XIII. Daftar Nilai Siswa ................................................................................ 219
XIV. Bukti Konsultasi ................................................................................... 221
XV. Surat Permohonan Penelitian dari Fakultas
XVI. Surat Izin Penelitian dari DIKNAS
XVII. Surat Permohonan Penelitian Untuk SMPN 4 Malang
XVIII. Surat Keterangan dari SMPN 4 Malang
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi

MOTTO............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR......................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

ABSTRAK .......................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 8

E. Batasan Masalah............................................................................. 8

F. Definisi Operasional....................................................................... 9

G. Sistematika Pembahasan ................................................................ 10


BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 12

A. Pengertian Metode.......................................................................... 12

B. Belajar ........................................................................................... 13

C. Penerapan Multi Metode ................................................................ 14

1. Metode Inquiry ......................................................................... 14

2. Metode Card Sort ..................................................................... 24

3. Metode Jigsaw .......................................................................... 28

D. Motivasi.......................................................................................... 32

1. Pengertian Motivasi.................................................................. 32

2. Fungsi Motivasi........................................................................ 32

3. Jenis Motivasi........................................................................... 32

4. Prinsip Motivasi ....................................................................... 33

5. Cara Membangkitkan Motivasi ................................................ 34

6. Mengukur Aspek-aspek dalam Motivasi.................................. 35

7. Alat Ukur Motivasi................................................................... 36

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar............... 37

9. Cara Menggerakkan Motivasi .................................................. 38

10. Pentingnya Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar Mata

Pelajaran Ekonomi ................................................................... 44

E. Prestasi ........................................................................................... 44

1. Pengertian Prestasi ................................................................... 44

2. Indikator Prestasi Belajar ......................................................... 45

3. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi.............................. 46


4. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar....................................... 49

5. Batas Minimal Prestasi Belajar ................................................ 50

F. Pendidikan Mata Pelajaran Ekonomi ............................................. 53

1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi ........................................ 53

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi ........................... 54

3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi......................... 56

G. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 58

H. Motivasi dan Prestasi Belajar dalam Perspektif Islam ................... 60

1. Motivasi.................................................................................... 60

2. Prestasi Belajar ......................................................................... 60

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 62

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 62

B. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 64

C. Lokasi Penelitian ............................................................................ 65

D. Sumber Data Dan Jenis Data.......................................................... 66

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 67

F. Rencana Tindakan .......................................................................... 69

G. Instrumen Tindakan........................................................................ 73

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 75

A. Siklus Penelitian ............................................................................. 75

1. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus 1......................... 75

a. Pre Test............................................................................... 75

b. Rencana Tindakan Siklus 1 ................................................ 80


c. Pelaksanaan Tindakan Siklus I........................................... 81

d. Pengamatan Siklus I ........................................................... 88

2. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus II ........................ 100

a. Perencanaan Tindakan siklus II.......................................... 100

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ......................................... 101

c. Pengamatan Siklus II.......................................................... 106

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ........................................... 107

3. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus III....................... 115

a. Perencanaan Tindakan Siklus III........................................ 115

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ........................................ 116

c. Pengamatan Siklus III ........................................................ 119

d. Analisis dan Refleksi Siklus III.......................................... 119

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................................. 127

A. Perencanaan Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan

Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4

Malang............................................................................................ 128

B. Pelaksanaan Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan

Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4

Malang............................................................................................ 129

C. Penilaian Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang..................... 131

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 133


A. .......................................................................................................... K

esimpulan ....................................................................................... 133

B. .......................................................................................................... S

aran ................................................................................................. 134

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 136

LAMPIRAN ........................................................................................................ 139


ABSTRAK

Eka Marlia Yudiana, 2010. Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan


Motivasi dan Prestasi belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII
G SMPN 4 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. H. Nur Ali, M.Pd

Kata kunci: Pembelajaran Multi Metode inquiry, card sort, dan jigsaw. Motivasi
dan prestasi belajar Ekonomi.

Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode- metode


tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara tingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Fokus penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi dan prestasi siswa
setelah penerapan pembelajaran Multi Metode yaitu metode inquiry, card sort,
dan jigsaw pada mata pelajaran Ekonomi dikelas VII SMPN 4 Malang.
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik
untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar, Metode Card Sort (
mensortir kartu) yaitu suatu metode yang digunakan pendidik untuk menemukan
konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran,
dan Pembelajaran metode jigsaw adalah suatu metode pembelajaran kooperatif
yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang bertanggung
jawab atas pengusaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian
tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan datanya
menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari tiga siklus yang diterapkan, dapat dilihat pada evaluasi nilai post test,
rata-rata siswa mendapatkan nilai yang baik. Pada siklus 1 adalah 68,7, pada
siklus II adalah 76,6, dan pada siklus III adalah 91,9, prosentase peningkatan nilai
siswa pada siklus I sebesar 25%, pada siklus II sebesar 39,3%, pada siklus III
sebesar 67,1%. Hal ini bararti siswa sudah semangat dalam belajar dan Multi
Metode ini sudah berhasil.
Fungsi dari penelitian ini adalah sebagai konstribusi dalam meningkatkan
motivasi dan prestasi siswa serta mempermudah para guru dalam menyampaikan
materi Ekonomi, khususnya untuk meningkatkan belajar.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wacana yang selalu mengalami perubahan dan

metode-metode baru dalam pengembangannya kedepan. Pendidikan merupakan kunci

utama kemajuan dan peradaban suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang

diselenggarakan oleh suatu masyarakat/ bangsa, maka secara tidak langsung akan

merubah pemikiran masyarakat/ bangsa itu sendiri.

Dalam pengertian yang luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah

proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. 1 Pendidikan,

menurut undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional

bab 1 Pasal 1, adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkan peserta didik

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan agar peserta didik tersebut

berperan dalam kehidupan masa depannya.2

Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan multi metode

kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsaw adalah suatu metode

pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat

1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi) ,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), h lm. 10
2
Ibid hal 34
meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran terutama mata

pelajaran Ekonomi.

Dalam pemilihan dan penggunaan metode harus mempertimbangkan aspek

evektifitasnya dan relevensinya dengan materi yang disampaikan. Keterampilan

menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus

dikuasai oleh guru. Dalam proses pembelajaran, tidak jarang rutinitas yang dilakukan

oleh guru seperti ceramah, tanya jawab, kemudian berdiskusi dengan kelompok

membuat siswa jenuh dan bosan. Dalam kondisi seperti ini guru harus pandai

menggunakan metode mengajar yaitu dengan mengubah gaya mengajar, dengan

menggunakan metode inquiry, card sort, dan jigsaw. Sehingga siswa tidak merasa

bosan dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Metode inquiry merupakan suatu metode yang merangsang murid untuk

berfikir, menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya. Dalam

bahasa Inggris disebut problem solving method. Metode ini membina kecakapan

untuk melihat alasan-alasan yang tepat dari suatu persoalan sehingga pada akhirnya

dapat ditemukan bagaimana cara penyelesaiannya. Metode inipun adalah metode

yang membina murid-murid untuk dapat berfikir ilmiah yaitu cara berfikir yang

mengikuti jenjang-jenjang tertentu didalam penyelesaian, kemampuannya untuk

memperoleh pendidikan, dapat dilatih dan dikembangkan dengan metode semacam

ini. Selain itu informasi, konsep dan generalisasi menuntut guru untuk membantu
siswa untuk menemukan sendiri data, fakta dan informasi tersebut sebagai sumber

agar dengan kegiatan itu dapat memberikan pengalaman kepada siswa.3

Metode card sort merupakan metode yang digunakan pendidik dengan

maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui

klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. metode card sort merupakan

model pembelajaran aktif (active learning) yang memberdayakan peserta didik untuk

aktif dengan menggunakan otak untuk menemukan konsep dan memecahakan

masalah yang dipelajari. Disamping itu, untuk menyiapkan mental dan melatih

keterampilan fisik peserta didik. 4

Metode jigsaw merupakan sebuah tehnik yang dipakai secara luas yang

memiliki kesamaan dengan tekhnik ”pertukaran dari kelompok ke kelompok” (group-

to-group) dengan suatu perbedaan penting; setiap peserta didik mempelajari sesuatu

yang dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain,

buatlah kumpulan pengetahuan yang bertalian. 5

Pembahasan dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang

akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan

tulis white board. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui

mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksud untuk mengaktifkan

3
Prof. DR. H. Abdul Aziz Wahab, M.A, Metode dan model-model mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Bandung: ALVABETA, 2008) hlm:92
4
Fatah yasin, dimensi-dimensi pendidikan islam (Malang : UIN-Malang, 2008)hlm: 147
5
Silberman, active learniang (101 Strategies to teach any subject) (Bandung: Nusa
Media 2004) hlm: 160
skemata atau struktur kognitif peserta didik agar siap menghadapi kegiatan

pembelajaran yang baru. 6

Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ike Nurfadilah. 2006.

Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran

Agama Islam (PAI) di SMP negeri13 Malang”. Hasil penelitian tersebut adalah:

Efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning selain didukung oleh

prosedur penerapan yang baik, hasil belajar yang memuaskan juga merupakan salah

satu pendukung keefektifan penggunaan metode ini. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMP Negeri 13 Malang sudah cukup efektif. Metode ini sangat membantu

guru PAI karena dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat meningkatkan

kerjasama siswa. Penerapan metode ini didukung oleh beberapa sarana yang cukup

lengkap yang disediakan oleh SMP Negeri 13 Malang. Dan ada beberapa

penghambat yang dihadapi oleh guru-guru khususnya guru PAI yaitu kurangnya

waktu dan banyaknya siswa dalam satu kelas. Akan tetapi untuk mengatasi masalah-

masalah tersebut, seorang guru harus memiliki keterampilan sendiri yaitu

keterampilan menggunakan metode jigsaw.7

Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh aminah 2009 dengan

judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negeri Batu. Hasil penelitian

tersebut adalah:

6
Agus suprijono, cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM ( Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2009) hlm: 89
7
Nurfad ilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efekt ifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning
Dalam Pembelajaran Agama Isla m (PAI) di SMP negeri13 Malang”
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode card sort dengan menggunakan metode berkelompok, diskusi,

mencari pasangan kartu dan tim kuis serta media yang menarik sangat mampu

membuat motivasi belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak menjadi meningkat.

Motivasi belajar siswa makin meningkat dari setiap pertemuan mulai dari adu cepat

menempelkan kartu, mencari pasangan kartu, cerita bergambar dan terutama

memakai metode kuis/tebak-tebakan antar kelompok dengan menggunakan kartu, hal

itu membuat siswa semakin paham dengan materi dan semakin bersemangat belajar. 8

Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ifa Miming Agustin.

2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya Terhadap

motivasi belajar siswa di SMP Negri 1 Papar Kediri. Skripsi, jurusan Pendidikan

Agama Islam.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode inquiry

dalam pembelajaran PAI yang ada di SMP Negeri 1 Papar Kediri dengan penerapan

setrategi pembelajaran dengan penerapan metode inquiry berdampak positif terhadap

motivasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya semangat belajar siswa

dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa tidak akan bosan belajar, serta anak

cenderung lebih berusaha mencari jawaban dengan caranya sendiri, hal ini terbukti

dari hasil angket yang menyatakan 99% siswa lebih aktif dan bersemangat dalam

mengikuti pelajaran. 9

8
Aminah 2009 dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkat kan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu
9
Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan
Dampaknya Terhadap motivasi belajar siswa d i s mp negri 1 papar kediri
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan

kreatifitas peserta didik, me lalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun

dalam hal pelaksanaannya yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan

kreativitas peserta didik.

Dengan adanya penerapan multi metode diharapkan dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi siswa kelas VII SMP

Negeri 4 Malang. Kehadiran metode ini dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar

ekonomi lebih menyenangkan karena model pembelajaran yang menekankan

aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil,

mempelajari materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif.

Melalui Multi Metode ini, guru menciptakan suasana yang mendorong agar

siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling membutuhkan ini dapat

menimbulkan adanya saling ketergantungan positif yang menuntut adanya interaksi

yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil

prestasi yang optimal.

Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis kemudian bermaksud untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan

Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri

4 Malang”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan

Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?


2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan

Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?

3. Bagaimanakah hasil penilaian pembelajaran dengan menggunakan penerapan

Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan

penerapan Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

penerapan Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?

3. Mendeskripsikan hasil penilaian pembelajaran dengan menggunakan penerapan

Multi Metode untuk Meningkatkan motivasi dan prestasi Belajar Mata Pelajaran

Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?

D. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan konstribusi

dalam upaya meningkatkan motivasi siswi Kelas VII SMP Negeri 4 Malang”

terhadap mata pelajaran ekonomi Adapun manfaat tersebut, antara lain bagi :

1. Lembaga

Sebagai sumbangan pemikiran bahwa dengan menggunakan Multi Metode

ini, dalam upaya meningkatkan motivasi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang.

2. Peneliti

Sebagai pengalaman membuat karya tulis ilmiah dan sekaligus menambah

pengetahuan penulis bahwasannya dengan menerapkan Multi Metode ini akan

dapat mempermudah para guru dalam menyampaikan materi Ekonomi, khususnya

untuk meningkatkan belajar.

3. Siswa

Sebagai tambahan pengetahuan bahwasannya dengan menggunakan Multi

Metode ini lebih efektif, maka siswa akan dapat dengan mudah menerima dan

memahami materi serta hasil belajarnya akan meningkat.

E. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian tindakan kelas ini hanya akan meneliti atau menerapkan

pembelajaran kontekstual model inquiry, card sort, dan jigsa w untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi pada siswa kelas VII

SMP Negeri 4 Malang.

F. Definisi Operasional

1. Motivasi Belajar

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi

instrinsik; 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan

yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya

melakukan tidakan belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah

perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,

misalnya kebutuhan untuk masa depan siswa yang bersangkutan. Dalam

penelitian ini motivasi belajar yang digunakan adalah motivasi intrinsik.

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang te lah dikerjakan.

Diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. 10 Jadi prestasi belajar

adalah hasil dari belajar baik secara individu maupun kelompok.

3. Inquiry

Metode inquiry adalah metode yang merangsang murid untuk berfikir,

menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya.

10
Syaiful Bahri Djamrah, Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994) hlm 19
4. Card sort

Card sort adalah metode yang digunakan pendidik dengan maksud

mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi

materi yang dibahas dalam pembelajaran dengan menggunakan kartu.

5. Jigsaw

Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang

besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi

siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang

siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap

komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari

masing- masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang

sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau

tiga orang.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika adalah tata urutan yang beraturan dan berkesesuaian.

Sistematika ini memuat kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam

pelaporan hasil penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika dalam

penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pendahuluan menjelaskan tentang pokok-pokok pemikiran yang

melatar belakangi penulisan skripsi, yaitu terdiri dari latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu, manfaat

penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II Kajian Pustaka

Kajian pustaka menguraikan tentang kajian teori yang berhubungan dengan

pembelajaran kontekstual dengan Penerapan Multi Metode yang mendasari

penelitian tindakan kelas ini.

BAB III : Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang metode-metode yang

digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang berisi lokasi penelitian,

pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, sumber dan jenis data,

pengumpulan data, analisis data, tahap-tahap penelitian (siklus penelitian:

perencanaan, implementasi, pengamatan dan refleksi).

BAB IV Hasil Penelitian

Hasil penelitian menjelaskan data-data yang diperoleh di lapangan

(rencana pembelajaran dan hasil pembelajaran) yaitu gambaran umum SMPN

4 Malang dan deskripsi data sesuai dengan rumusan masalah.

BAB V Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan menjelaskan hasil penelitian dikaitkan dengan teori- teori

yang sudah ada yang berisi tentang Penerapan Multi Metode Dalam

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa, p roses dan hasil

penelitian.

BAB VI Penutup

Penutup berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang akan

diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode

Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani,

yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti

mulai atau melewati, dan “bodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode

memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris

dikenal term method dan way yang terjemahkan dengan metode dan cara, dan dalam

bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-thariqoh,

al-munhaj, dan al-wasilah,. Al-thariqoh berarti jalan, al-manhaj berarti sistem dan al-

wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling

dekat dengan arti metode adalah al-thariqah.11

Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang

lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali factor yang

mempengaruhinya, baik factor internal yang datang dari individu, maupun factor

eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.

Pembelajaran terkait bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana

11
Ismail SM , M.Ag. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIK EM (Semarang:
rasail media group, 2008), hlm 7

12
membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh kemauannya sendiri

untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan

peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran berupaya menjabarkan nilai-nilai yang

terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya dilakukan kegiatan untuk memilih,

menetapkan dan mengembangkan cara-cara (metode pembelajaran yang tepat untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada agar

kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran)

Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari

landasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut

sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pembangunan

manusia dan masyarakat.12

Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan Multi Metode

kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsawa dalah suatu metode

pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran terutama mata

pelajaran ekonomi.

B. Belajar

12
Ismail SM , M.Ag. op, cit., h lm. 10.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara

potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang

dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. 13

Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar Ekonomi ialah

membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Berbagai cara telah dianjurkan oleh ahli

pendidikan untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, ini karena motivasi

seseorang adalah bagian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan membuat

keputusannya sendiri berdasarkan penglihatannya (perception) terhadap

lingkungannya. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah

dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan

yang diharapkan.14

C. Penerapan Multi Metode

1. Metode Inquiry

a. Pengertian Metode Inquiry

Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik

untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry

menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Kendatipun

metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang

peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru

13
Hamzah. B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), hlm. 23
14
Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar IPS (Bandung:
Alfabeta, 2008), hlm. 26
berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang

kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan,

memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban

memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif,

dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang

bervariasi.

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami.

Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan

mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik

memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam

kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik

dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.

Langkah-langkah dalam proses inquiry adalah menyadarkan

keingintahuan terhadap sesuatu, mempradugakan suatu jawaban, serta

menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab

permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti. Berikutnya adalah

menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru.

b. Langkah-langkah Pelaksanaan Inquiry

1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi

yang akan diajarkan.

2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang

jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa.

3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin

membingungkan peserta didik.


4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya.

5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu teknik

atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana

guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu

yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau

membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam

kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

Akhirnya hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi

secara luas. Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai

kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih

ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.

Guru menggunakan teknik bila mempunyai tujuan agar siswa

terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan

masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam

kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya

dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat

berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry

mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti

merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode

inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka,
dan sebagainya. Akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui

bersama. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa sedang

melakukan inquiry.

c. Keunggulan Metode Inquiry

1) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan

lebih baik.

2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru.

3) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.

4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya

sendiri.

5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.

6) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.

7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

9) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.

10)Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka

dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah perluasan

proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inqury

mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya


merumuskan problema, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,

mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan sebagainya. 15

d. Kelemahan Metode Inquiry

Kelemahan-kelemahan dari metode inquiry dapat dikemukakan

sebagai berikut:

1) Dipersyaratkan keharusannya dalam persiapan mental cara untuk belajar

ini, misalnya siswa yang lambat mungkin bingung dalam usahannya

munyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih

pandai akan memonpoli penemuan dan menimbulkan frustasi pada siswa

yang lain.

2) Metode ini kurang berhasil untuk mengejar kelas besar, misalnya sebagian

waktu dapat hialng karena membantu membantu seorang siswa

menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk

kata-kata tertentu.

3) Harapan yang ditumpahkan pada metode ini mungkin mengecewakan guru

dan siswa yang sudah biasa denagn perencanaan dan pengajaran secara

tradisional.

4) Dalam beberapa ilmu fasilitas yang dibutuhkan mungkin tidak ada.

5) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu

mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan

diperolehnya sikap dan keterampilan. Sedangkan sikap dan keterampilan

15
http://martin ingsih.blogspot.com/2007/12/ macam-macam-metode-pembelajaran.ht ml
diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan

emosional sosial keseluruhan pada anak.

6) Metode ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir kretif,

kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih

dahulu oleh guru, demikian pula proses-prose dibawah pembinaannya.

Tidak semua pemecahannnya masalah menjamin penemuan yang penuh

arti. Pemecahan masalah dapat bersifat membosankan mekanistis,

formalistis, dan pasif seperti bentuk terburuk dari metode ekspositori

verbal.16

Selanjutnya tentang perbedaan kelas yang masih tradisional dengan

kelas yang sudah mulai menerapkan metode inquiry sebagaimana yang

digambarkan dalam tabel dibawah ini adalah sebagai berikut:

Table 2.1 Perbedaan kelas yang masih tradisional dan kelas


inquiry

No Kelas Kelas inquiry


tradisional
1 Guru begitu Guru menjadi
saja memberi fasilitator dan
informasi memandu siswa
sebanyak- untuk mengerti
banyaknya. bagaimana

16
Suparhadi saputro,‘’dasar-dasar metodologi pengajaran umum”
(Malang: IKIP Malang, 1993), hlm. 181
mencari dan
menemukan
informasi yang
ingin siswa
ketahui dari
berbagai media
sumber
pengetahuan
(buku,
Koran,majalah,
internet, dan
lain-lain)
2 Satu-satunya Suasana
hal yang pembelajaran
diharapkan dikelas banyak
dari siwa diwarnai dengan
adalah sedapat diskusi sebagai
mungkin cara untuk
mengusai atau mencari
hafal semua kebenaran dan
informasi yang pengetahuan dari
diberikan dari sebuah subyek
guru dan buku pembelajran
paket.
3 Menghafal dan Siswa diajarkan
menghafal untuk
banyak sekali memproses
fakta dan informasi yang
informasi dia dapatkan
adalah hal
yang paling
dititik
beratkan
dikelas
4 Pembelajaran Pembelajaran
dirancang atau menggunakan
dibuat untuk pendekatan
konsumsi kontruktivisme
seluruh siswa berawal dari apa
yang ada yang siswa
didalam kelas ketahui, dan
tanpa yang terakhir
memandang apa yang siswa
kecerdasan apa telah pelajari
yang dimiliki
siswa serta
modalitas
belajar yang
dimiliki siswa
5 Informasi yang Siswa belajar
didapat siswa memecahkan
terbatas pada masalah dengan
apa yang “melakukan”
diberikan guru atau “hand on
dan buku paket approuch”
6 Saat menilai Bersama dengan
siswa guru siswa guru
menggunakan banyak
sistem hanya melakukan
ada satu pembelajaran
pertanyaan dan singkat ( mini
satu jawaban lesson focus )
yang benar dan
menggunakan
satu macam
sistem
penilaian.
7 Pembelajaran
dilakukan
dengan sistem
group atau
kelompok
8 Banyak cara
yang digunakan
untuk menguji
pengetahuan
siswa. Aspek
yang dinilai
secara cermat
antara lain,
pengetahuan,
keterampilan,
dan perilaku
siswa. Misalnya,
cara siswa
memanfaatkan
waktu dalam
penyelesaian
tugas dan lain-
lain. 17

Mengingat tujuan tersebut diatas maka pemecahan suatu

masalah jangan diajarkan sebagai pengetahuan saja, melainkan harus

menjadi alat bagi murid untuk selanjutnya dapat memecahkan masalah

17
www.gurukreatifguruprofesional.co m
sendiri dari segala macam masalah hanya mungkin akan dijumpainya,

sekarang maupun kelak, disekolah, dirumah maupun dimasyarakat.

e. Tujuan-tujuan inquiry

1) Belajar bagaimana bertindak didalam situasi baru.

2) Belajar bagaimana caranya keluar dari situasi yang sulit.

3) Belajar siswa bagaimana caranya mempertimbangkan suatu

keputusan.

4) Belajar bagaimana caranya membatasi suatu persoalan.

5) Belajar bagaimana caranya menemukan pemecahan-pemecahan

6) Belajar menyadari bahwa setiap masalah pasti ada cara tertentu

untuk memecahkannya.

7) Belajar meneliti suatu masalah dari semua sudut pemecahan.

8) Belajar bekerja secara sistematis diwaktu memecahkan suatu

masalah.

9) Belajar menguji kebenaran suatu keputusan yang telah ditetapkan 18

Selain itu juga disebutkan tujuan umum dari latihan inquiry

adalah menolong siswa mengembangkan disiplin intelektual dan

keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan

mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu.

Dapat disimpulkan tujuan dari metode inquiry adalah untuk

membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan kterampilan

18
Yusuf Djajadisastra. Metode-metode mengajar (Bandung: Angkasa, 1981), hlm. 24
yang timbul dari pertanyaan-pertanyaan dan menyelidikinya untuk

mendapatkan jawaban sesuai dengan keingin tahuan mereka.

f. Landasan Filosofis Kontruktivistik Dalam Metode Inquiry

Teori pembelajaran kontrutivistik merupakan teori pembelajaran

inquiry, merupakan teori pembelajaran kognitif yang baru dalam psikologi

pendidikan yang menyatakan siswa harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.

Bagi siwa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,

mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan untuk dirinya,

berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.19

Kontruktivistik juga merupakan landasan berfikir pembelajaran

kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk

diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan

memberi makna melalui pengalaman nyata.20

19
Trianto. Model pembelaja ran terpadu dalam teo ri dan praktik. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007) hlm 26

20
Nurhadi & A. G Senduk. Pembelajaran konstektual (CTL) Dan Peneraapn
dalam KBK. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2004), hlm 33
Menurut teori ini, satu prinsip paling penting dalam psikologi

pendidikan bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan

kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dibenaknya.

Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan

siswa kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri,

dan membelajarkan siswa denagn cara sadar menggunakan strategi mereka

sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa

siswa pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus

memanjatnya.

Esensi dari teori Kontruktivistik metode inquiry adalah ide bahwa

harus siswa sendiri yang menemukan dan mentrasformasikan sendiri suatu

informasi kompleks apabila mereka menginginkan informasi itu menjadi

miliknya. Kontrutivisme adalah suatu pendapat menyatakan bahwa

perkembangan kognitif merupakan suatu proses dimana anak secara aktif

membangun sistem arti dan pemecahan terhadap realita melalui pengalaman

interaksi mereka. Menurut pandangan Kontruktivistik anak secara aktif

membangun pengetahuan dengan cara terus-menerus mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi baru, dengan kata lain kontruvisme adalah teori

perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dengan

membangun pemahaman mereka tentang realita.

Pendekatan Kontruktivistik dalam pengajaran menerapkan

pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila

mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. 21

2. Metode Card Sort

a. Pengertian Metode Card Sort

Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat

mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Jadi antara metode dan materi yang

disampaikan harus ada keserasian. Apabila antara keduanya terjadi

kesenjangan maka tujuan yang di cita-citakan akan tercapai. Dengan demikian

metode menempati peranan yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses

belajar mengajar untuk itu metode harus mendapatkan perhatian dari

pendidik.

Dalam penggunaan metode selain kesesuaian dari materi seorang

guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas, jumlah kelas.

Demikian juga tingkat intelektual, perbedaan kesanggupan dan kecepatan.

Ada enam unsur dasar dari suatu metode, antara lain:

1) Authority, yaitu adanya semacam (thaqotha) dari seorang guru, membuat

murid percaya dan yakin terhadap dirinya.

2) Infantilisasi, murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima

“authority” dari guru. ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami

oleh seorang anak kecil.

21
Trianto, op.cit., h lm. 27.
3) Dual komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa

rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang

guru.

4) Intonasi, guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga intonasi yang

berlainan.

5) Rhythm, yaitu pembelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti

sejenak diantara kata-kata dan rasa yang disesuaikan dengan nafas irama

dalam

6) Keadaan Pseudo-Passive, keadaan murid rileks tetapi tidak tidur sambil

mendengar irama music. 22

Metode Card Sort ( mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang

digunakan pendidik untuk menemukan konsep untuk menemukan fakta

melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran23

b. Langkah- langkah Penerapan Metode Card Sort

Adapun langkah-langkah penerapan metode card sort antara lain:

1) Bagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori tertentu secara

acak.

2) Tempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding kelas.

3) Mintalah peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki kertas/

kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk kelompok dan

mendiskusikannya.

22
Azhar, Arsyad, “Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran)”
(Makasar: Pustaka Pelajar, April 2002), h lm. 24.
23
Fatah Yasin, loc. Cit. hlm 185
4) Mintalah mereka untuk mempresentasikannya. 24

Sedangkan menurut Dedy Wahyudi penerapan strategi (metode) card

sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut:

1) Langkah pertama guru membagiakn selembar kartu kepada setiap siswa

dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartu tersebut terdiri

dari kartu perhuruf.

2) Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu)

yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya sesuai dengan

kelompok.

3) Langkah ketiga, siswa akan berkelompok dalam satu pembahasan

4) Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis

bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan

bahasannya yang dipegang kelompok tersebut.

5) Langkah kelima, seorang siswa pemegang kartu dari masing-masing

kelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek kebenarannya.

6) Langkah keenam, bagi siswa yang salah mencari kelompok sesuai bahasan

atau materi pelajaran tersebut, diberi hukuman dengan mencari judul

bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yang dipegang.

7) Langkah ketujuh, guru memberikan komentar atau penjelasan dari

permainan tersebut.25

c. Tujuan Menggunakan Metode Card Sort

Hisyam, zaini. “strategi pembelajaran aktif di perguruan tinggi”, (Yogyakarta:


24

PT. CTSD, 2002) hlm, 30


25
Dedi Wahyudi, “ Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Pemberdayaan
Peserta Didik ” (http:// podoluhur.blogspot.com,diakses 22 maret 2009)
Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort ini

adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah

dipelajari siswa.26

d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Metode Card Sort

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode

Card Sort antara lain:

1) Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut

2) Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama.

3) Jangan memberi ”tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut.

4) Kartu-kartu tersebut terdiri dari ”beberapa bahasan” dan dibuat dalam

jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa.

5) Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah di ajarkan dan telah

dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan siswa yang

kelelahan. Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam

mempelajari materi yang bersifat konsep, karaktristik motivasi, maka

seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat

pencapaian prestasi belajarnya. Dengan demikian kegiatan motivasi itu

dipengaruhi adanya kegiatan belajar. 27

3. Metode Jigsaw

a. Pengertian Metode Jigsaw

26
ibid
27
Dedi wahyudi Op. Cit
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Karena penyampaian itu

berlangsung dalam interaksi idukatif, metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan

dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian,

metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar

mengajar.28

Metode mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Eliot Arronson

dkk di Universitas Texas, kemudian di adaptasi oleh Salvin dkk di Universitas

John Hopkin. Tehnik ini dapat digunakan dalam pembelajaran membaca,

menulis, mendengarkan, ataupun membaca. Teknik ini menggabungkan

keempatnya.29

Pembelajaran metode jigsaw adalah suatu metode pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang

bertanggung jawab atas pengusaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw

didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri juga terhadap pembelajaran orang lain. Siswa tidak

hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya

yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung dengan yang lain dan

28
Departemen Agama RI, “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2002), h lm. 88
29
Anita Lie, cooperative Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang -ruang
Kelas ( Jakarta: Grasindo, 2005), hlm: 69
harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang

ditugaskan”

b. Penerapan Metode Jigsaw

Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan yang harus diperhatikan

dalam penerapan metode jigsaw ini adalah:

1) Positive interdependence

Setiap anggota kelompok harus memiliki ketergantungan satu sama

lain yang dapat menguntungkan dan merugikan anggota kelompok lainnya.

2) Individual accountability

Setiap anggota kelompok harus memiliki rasa tanggung jawab atas

kemajuan proses belajar seluruh anggota termasuk dirinya sendiri.

3) Face-to-face promotive interaction

Anggota kelompok melakukan interaksi tatap muka yang mencakup

diskusi dan elaborasi dari materi pembahasan.

4) Social skills

Setiap anggota kelompok harus memiliki kemampuan bersosialisasi

dengan anggota lainnya sehingga pemahaman materi dapat diperoleh secara

kolektif.

5) Groups processing and Reflection


Kelompok harus melakukan evaluasi terhadap proses belajar untuk
30
meningkatkan kinerja kelompok.

c. Langkah-langkah metode jigsaw

1) Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim

2) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

3) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

4) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab

yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan sub bab mereka

5) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

6) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

7) Guru memberi evaluasi

8) Penutup

d. Faktor Pendukung dan Penghambat Metode Jigsaw

1) Faktor Pendukung Metode Jigsaw

Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran

metode jigsaw memiliki dampak yang positif terhadap kegiatan belajar

mengajar, yaitu dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran, meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran dan dapat

30
(http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelo mpok5/10Mare
t.doc)
meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berikutnya. Selain

itu, pembelajaran kooperatif metode jigsaw merupakan lingkungan belajar

bersama dalam kelompok kecil yang hiterogen, untuk menyelesaikan tugas

pembelajaran. Siswa melakukan interaksi sosial untuk mempelajari materi

yang diberikan kepadanya dan bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada

anggota kelompoknya. Jadi, siswa dilatih untuk berani berinteraksi dengan

teman-temannya.

2) Faktor penghambat

Tidak selamanya proses belajar dengan metode jigsaw berjalan

dengan lancer. Ada beberapa hambatan yang dapat muncul. Yang paling

sering terjadi adalah kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan

metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode

konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. Factor

penghambat lain adalah kurangnya waktu. Proses metode ini membutuhkan

waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaanya metode ini harus

disesuaikan dengan beban kurikulum. 31

31
Htpp://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelo mpok5/
10Maret.doc
D. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya

pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan

yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif,

efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,

baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. 32

2. Fungsi Motivasi

Berikut ini merupakan beberapa fungsi motivasi:

a. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik.

b. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.

c. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian

tujuan pembelajaran.

d. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih

bermakna.33

3. Jenis Motivasi

a. Motivasi intrinsic, yaitu motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni

dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self

awareness) dari lubuk hati yang paling dalam. 34

b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan factor-faktor

di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat dari gurunya,

hadiah, kometisi, nasihat antar peserat didik, hukuman, dan sebagainya. 35

32
Nanang Hanifah dkk,”Konsep Strategi Pembelajaran” (Bandung: Refika Aditama,
2009), hlm. 26
33
ibid..
4. Prinsip Motivasi

Berikut merupakan beberapa prinsip yang ada dalam motivasi

a. Peserta didik memiliki motivasi belajar berbeda-beda sesuai dengan pengaruh

lingkungan internal dan eksternal peserta didik itu sendiri.

b. Pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman

belajar yang baru akan menumbuh kembangkan motivasi belajar peserta didik.

c. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai pujian dari pada

hukuman.

d. Motivasi intrinsic peserta didik dalam belajar akan lebih baik dari pada

motivasi ekstrinsik, meskipun keduanya saling menguatkan.

e. Motivasi belajar peserta didik yang satu dapat merambat kepada peserta didik

yang lain.

f. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai dengan tujuan

yang jelas.

g. Motivasi belajar peserta didikakan berkembang jika disertai dengan

implementasi keberagaman metode.

h. Bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar akan menumbuh-

kembangkan motivasi belajar peserta didik.

i. Motivasi yang besar dapat mengoptimalkan potensi dan prestasi belajar

peserta didik.

j. Gangguan emosi siwa dapat menghambat terhadap motivasi dan mengurangi

prestasi belajar siswa.

35
Ibid., hlm 26-27
k. Tinggi rendahnya motivasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya gairah

belajar peserta didik.

l. Motivasi yang besar akan berpengaruh terhadap terjadinya proses

pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. 36

5. Cara Membangkitkan Motivasi

Motivasi merupakan salah satu utama dalam bagi keberhasilan dalam

belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dapat dipelajari supaya dapat tumbuh

dan berkembang. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk membangkitkan

motivasi belajar.37

a. Peserta didik memperoleh pemahaman (comperhension) yang jelas mengenai

proses pembelajaran.

b. Peserta didik memperoleh kesadaran diri ( self consciousness) terhadap

pembelajaran.

c. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik secara

link dan match.

d. Memberi sentuhan lembut ( soft rouch)

e. Memberikan hadiah (reword)

f. Memberiakn pujian dan penghormatan.

g. Peserta didik mengetahui prestasi belajarnya.

h. Adanya iklim belajar yang kompetitif secara sehat.

i. Belajar menggunakan multi media.

j. Belajar menggunakan multi metode.

36
Nanang Hanifah, Op.Cit, hlm 27
37
Ibid., hlm 28
k. Guru yang kompeten dan humoris.

l. Suasana lingkungan sekolah yang sehat.

6. Mengukur Aspek-aspek dalam Motivasi

Motivasi merupakan aspek penting dalam pembelajaran peserta didik.

Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat terlihat dari indicator motivasi itu

sendiri. Mengukur motivasi belajar dapat diamati dari sisi berikut. 38

a. Durasi belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar dapat diukur dari

seberapa lama penggunaan waktu peserat didik untuk melakukan kegiatan

belajar.

b. Sikap terhadap belajar, yaitu motivasi belajar siswa dapat diukur dengan

kecendrungan prilakunya terhadap belajar apakah senang, ragu, atau tidak

senang.

c. Frekuensi belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar dapat diukur dari

seberapa sering kegiatan belajar dilakukan peserta didik dalam priode tertentu.

d. Konsistensi terhadap belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta

didik dapat diukur dari ketetapan dan kelekatan peserta didik terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran.

e. Kegigihan dalam belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik

dapat diukur dari keuletan dan kemampuannya dalam mensiasati dan

memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

f. Loyalitas terhadap belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta

didik dapat diukur dengan kesetiaan dan berani mempertaruhkan biaya tenaga

dan pikirannya secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.

38
Ibid., hlm 29
g. Visi dalam belajar, yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diukur dengan

target belajar yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.

h. Achievenment dalam belajar, yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diukur

dengan prestasi belajarnya. 39

7. Alat Ukur Motivasi

Ada beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui motivasi

seseorang, yaitu sebagai berikut.

a. Tes tindakan (performance test), yaitu alat untuk memperoleh informasi

tentang, loyalitas, kesungguhan, targeting, kesadaran, durasi, dan frekuensi

kegiatan.

b. Kuesioner (questionaire) untuk memahami tentang kegigihan dan loyalitas.

c. Mengarang bebas untuk memahami informasi tentang visi dan aspirasinya.

d. Test prestasi untuk memahami informasi tentang prestasi belajar.

e. Skala untuk memahami informasi tentang sikapnya. 40

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Belajar dilakukan oleh

setiap orang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua dan berlangsung

seumur hidup. Dalam lembaga pendidikan, motivasi merupakan salah satu

penyebab keberhasilan anak didik dalam belajar. Menurut Dimyati menyatakan

bahwa proses belajar siswa, dapat dipengaruhi sebagai berikut.

39
Ibid., hlm 28-29
40
Ibid..
a. Faktor intern meliputi; sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah

bahan ajar, rasa percaya diri. Kemampuan berprestasi, menggali hasil belajar

yang tersimpan.

b. Faktor ekstern: guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan sekolah,

lingkungan sekolah, dan kurikulum.

Dari uraian diatas, maka jelaslah bahwa prestasi merupakan penyebab

keberhasilan peserta didik dalam belajar. Motivasi merupakan factor linner

(batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan. Perbuatan

belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya menentukan tujuan sehingga

besarnya motivasi akan semakin besar kesuksesan belajarnya, seorang siswa

yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, dan tidak mau

menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk

memecahkan masalahnya, sebaliknya siswa yang motivasinya lemah tampak

acuh tak acuh dan mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pembelajaran,

dan sering meninggalkan kelas sehingga banyak mengalami kesulitan belajar.

Untuk mengetahui adanya motivasi yang ada pada siswa kita harus

mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi dalam belajar siswa.

Menurut Dimyati hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi ada 6 yaitu:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa

d. Kondisi lingkungan

e. Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran

9. Cara Menggerakkan Motivasi


Didalam menggerakkan motivasi belajar mengajar peranan motivasi baik

intrinsic maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat

mengembangkan aktivitas-aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan

memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. 41

Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan

motivasi adalah macam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang

tepat, dan kadang-kadang juga bisa sesuia. Hal ini guru harus hati-hati dalam

menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.

Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak

menguntungkan perkembangan belajar siswa.

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam

kegiatan belajar disekolah.

1. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya.

Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik.

Sehingga biasanya yang dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai raport

dengan angka yang baik.

Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang

sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya

ingin mengajar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang

dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang

41
Dedi wahyudi, op.cit., h lm.19-26
menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru

bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang

sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang

harus ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat

dikaitkan dengan values yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang

diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga

ktrampilan dan afeksinya. 42

2. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selaku

demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi

seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak

akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.43

3. Saingan/ kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun

persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur

persaingan ini banyak dimanfaatkan didalam dunia industry atau perdagangan,

tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.44

4. Ego-involvement

42
Ibid., hlm 92
43
ibid
44
Ibid h lm 93
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas

dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan

mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang

sangat penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai

prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik

adalah symbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subyek

belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. 45

5. Memberi Ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi

yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari)

karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus lebih

terbuka, maksudnya kalau ada ulangan harus diberitahukan kepada siswa,

6. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik

hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,

dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas

dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang

45
Ibid,
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya

pujian ini merupakan motivasi, pemberian harus tepat. Dengan pujian yang tepat

akan memupuk suasana yang menyenangkan akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

Hukumna sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menajdi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus

memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

9. Hasrat Untuk Belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang

tanpa maksud. Harat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada

motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat

Di depan sudah di uraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya

dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat

sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses

belajar itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini

antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Membangkitkan adanya kebutuhan;

b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau;

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;


d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar;

11. Tujuan Yang Diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan

yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan

timbul gairah untuk belajar.

12. Karyawisata Dan Ekskursi

Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena itu, dalam

kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Selain

dari itu, karena objek yang akan dikunjungi adalah objek yang menarik minatnya.

Suasana bebas, lepas dari keterikatan ruangan kelas besar manfaatnya untuk

menghilangkan ketegangan-ketegangan yang ada, sehingga kegiatan belajar dapat

dilakukan lebih menyenangkan.

13. Film Pendidikan

Setiap siswa merasa sangat senang menonton film. Gambarkan dari

cerita-cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Para

siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang

bermakna.

14. Belajar melalui radio

Mendengarkan radio lebih menghasilakn dari pada mendengarkan

ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar
murid. Kendatipun demikian, radio tidak mungkin dapat mengantikan kedudukan

guru dalam mengajar. Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk

membangkitkan dan memelihara motivasi belajar murid. Namun yang lebih

penting adalah motivasi yang timbul dari dalam diri murid sendiri seperti

dorongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga guru merupakan contoh

yang dapt merangsang motivasi mereka.

10. Pentingnya Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran

Ekonomi

Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar Ekonomi

ialah membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Berbagai cara telah dianjurkan

oleh ahli pendidikan untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, ini karena

motivasi seseorang adalah bagian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan

membuat keputusannya sendiri berdasarkan penglihatannya (perception) terhadap

lingkungannya. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah

dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan

yang diharapkan.46

E. Prestasi

1. Pengertian Prestasi

46
Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar IPS (Bandung:
Alfabeta, 2008), hlm. 26
Menurut Syaiful B. Djamrah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan

yang telah dikerjakan. Diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. 47

Dari beberapa devinisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan yang

menyenangkan hati yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara

individu maupun kelompok. 48

Sementara belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri

seseorang berkat pengalaman dan pelatihan, dimana penyaluran dan pelatihan itu

terjadi melalui intereksi antara individu dan lingkungan alamiah maupun

lingkungan social. 49

Menurut Sardiman A.M belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwaraga,

psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang

menyangkut unsure cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, efektif dan

psikomotorik. 50

Setelah menelusuri definisi dari prestasi dan belajar, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu

aktifitas. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya

perubahan dari dalam individu, yaitu perubahan tingkah laku.

47
Syaiful Bahri Djamrah, Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994) hlm 19
48
Ibid, h lm 20
49
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA
(Bandung: Sinar Baru, 1991), hlm 23
50
Sard iaman A. M . Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994) hlm. 23
2. Indikator Prestasi Belajar

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa

sebagaimana yang telah diuraikan diatas adalah mengetahui garis-garis besar

indicator ( petunjuk adanya prestasi tertentu ) dikaitkan dengan jenis prestasi

yang hendak diungkapkan atau diukur. Selanjutnya agar pemahaman anda lebih

mendalam mengenai kunci pokok tadi dan untuk memudahkan anda dalam

menggunakan alat dan kiat evaluasi yang dipandang tepat, reliable dan valid,

dibawah ini penyusun sajikan sebuah table panjang. 51

3. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi

Table 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi

Ranah/jenis prestasi Indikator Cara evaluasi

A. Ranah cipta (kognitif)

1. Pengamat 1. Dapat menunjukkan 1. Tes lisan

2. Dapat membandingkan 2. Tes tertulis

1. Dapat menghubungkan 3. Observasi

2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan 1. Tes lisan

2. Dapat menunjukkan 2. Tes tertulis

kembali 3. Observasi

3. Pemahaman 1. Dapat menjelaskan 1. Tes lisan

2. Dapat mendefinisikan 2. Tes tertulis

51
Muhibbin syah, psikologi pendidikan denagn pendekatan baru bandung (PT
remaja rosda karya 2005) hlm 150-152
dengan lisan sendiri

4. Penerapan 1. Dapat memberikan 1. Tes tertulis

contoh 2. Pemberian tugas

2. Dapat menggunakan 3. Observasi

secara tepat

5. Analisis(pemeriksa 1. Dapat menguraikan 1. Tes tertulis

an dan pemilahan 2. Dapat 2. Pemberian tugas

secara teliti) mengklasifikasikan/

memilah- milah.

6. Sintesis (membuat 1. Dapat menghubungkan 1. Tes tertulis

panduan baru dan 2. Dapat menyimpulkan 2. Pemberian tugas

utuh) 3. Dapat

menggeneralisasikan

(membuat prinsip

umum)

B. Ranah rasa (afektif)

1. Penerimaan 1. Menunjukkan sikap 1. Tes tertulis

menerima 2. Tes skala sikap

2. Menunjukkan sikap 3. observasi

menolak

2. Sambutan 1. Kesediaan 1. tes skala sikap

berpartisipasi/ terlibat 2. pemberian tugas

2. Kesediaan untuk 3. observasi


memanfaatkan

3. Apresiasi 1. Menganggap penting 1. tes skala penilaian/

(sikapMenghargai) dan bermanfaat sikap

2. Menganggap indah dan 2. pemberian tugas

harmonis 3. observasi

3. Mengagumi

4. Internalisasi 1. Mengakui dan 1. tes skala sikap

(pendalaman) meyakini 2. pemberian tugas

2. Mengingkari ekspresif (yang

menyatakan sikap )

dan proyektif (yang

menyatakan

perkiraan/ramalan)

3. observasi

5. Karakterisasi 1. Melembagakan atau 1. pemberian tugas

meniadakan ekspresifdan

2. Menjelmakan dalam proyektif

pribadi dan perilaku 2. observasi

sehari- hari

C. Ranah karsa

(psikomotor)

2. Ketrampilan 1. Mengkoordinasikan 1. observasi

bergerak dan gerak mata, tangan, 2. tes tindakan


bertindak kaki. Dan anggoa

tubuh lainnya

3. Kecakapan ekspresi 1. Mengucapkan 1. observasi

verbal dan 2. Membuat mimic dan 2. tes tindakan

nonverbal gerak jasmani

4. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar

Ada dua macam pendekatan yang amat popular dalam

mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan /prestasi belajar yakni:

a. Penilaian acuan norma (norm referenced assessment)

Dalam penilaian yang menggunakan pendekatan PAN (Penilaian

Acuan Norma), prestasi belajar seorang peserta didik diukur dengan cara

membandingkan dengan prestasi yang dicapai teman teman sekelasnya

atau sekelompoknya. Jadi, pemberian skor atau nilai peserta didik tersebut
merujuk pada hasil perbandingan antara skor-skor yang diperoleh temen-

temen sekelompoknya dengan skor sendiri.

Selain itu, pendekatan PAN juga dapat diimplementasikan dengan

cara menghitung dan membandingkan prosentase jawaban benar yang

dihasilkan pleh seorang siswa dengan prosentase jawaban benar yang

dihasilkan kawan-kawan sekelompoknya. Kemudian, prosentase jawaban-

jawaban benar dari masing- masing siswa tersebut dikonversikan kedalam

nilai 1-10 atau 10-100.

b. Penilaian acuan criteria

Penilaian dengan pendekatan PAK menurut Tardif et al (1989: 95)

merupakan proses pengukuran prestasi belajar dengan cara

membandingkan pencapaian seorang siswa dengan berbagai perilaku

ranah yang telah ditetapkan secara baik, (weel defined domain behaviours)

sebagai patokan absolute. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan

pendekatan penilaian acuan kriteria diperlukan adanya criteria mutlak

yang merujuk pada tujuan pembelajaran umum dan khusus (TPU dan

TPK). Artinya nilai kelulusan seorang siswa bukan bedasarkan

perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh rekan-rekan sekelompoknya

melainkan ditentukan oleh penguasaan atas materi pelajaran hingga batas

yang sesuai dengan tujuan instruksional.

Pendekatan penilaian seperti diatas biasanya diterapkan dalam

system belajar tuntas (mastery learning).dalam system belaja tuntas,

seorang siswa baru dapat dikatakan lulus dalam evaluasi suatu mata
pelajaran apabila dia telah menguasai seluruh materi secara merata dan

mendalam dengan nilai minimal 80.

5. Batas Minimal Prestasi Belajar

Setelah mengetahui indicator dan memperoleh skor hasil evaluasi

prestasi belajar diatas, guru perlu pula mengetahui bagaimana kiat

menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini

penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi belajar siswa

yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah.

Keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah

cipta, rasa, dan karsa siswa.

Ranah-ranah psikologis, walaupun berkaitan antara satu sama lain,

kenyataannya sukar diungkap sekaligus jika hanya melihat perubahan

yang terjadi pada salah satu ranah. Contoh: seorang siswa yang memiliki

nilai tinggi dalam bidang studi Agama Islam misalnya, belum tentu rajin

beribadah Sholat. Sebaliknya, siswa lain yang hanya mendapat nilai cukup

dalam bidang studi tersebut, justru menunjukkan perilaku yang baik dalam

kehidupan Beragama sehari- hari.

Jadi, nilai hasil evaluasi sumatif atau ulangan “X” dalam raport,

misalnya, mungkin secara afektif dan psikomotor menjadi “X- “ atau

“X+”. inilah tantangan berat yang harus dihadapi oleh guru sepanjang

masa. Untuk menjawab tantangan ini guru seyogyanya tidak hanya terikat

oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif, tetapi juga memperhatikan kiat

penilaian afektif dan psikomotor siswa.


Menetapkan batas minimal keberhasilan siswa selalu berkaitan

dengan pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatife norma

pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar

mengajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut ialah:

a. Norma skala angka dari 0 sampai10

b. Norma skala angka dari 0 sampai 100

Angka terendah yang menyatakan kelulusan/ keberhasilan belajar

(passing grade) skala 0-10 adalah 5’5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100

adalah 55 atau 60. Alhasil pada prinsipnya jika seorang siswa dapat

menyelesaikan lebih dari setengah tugas atau dapat menjawab lebih dari

setengah instrument dari evaluasi dengan benar, dia dianggap telah

memenuhi target minimal keberhasilan belajar. Namun demikian kira nya

perlu dipertimbangkan oleh para guru sekolah penetapan passing grade

yang lebih tinggi (misalnya 65 atau 70) untuk pelajaran-pelajaran inti

(core subject). Pelajaran-pelajaran inti ini meliputi, antara lain: bahasa dan

matematika, karena bidang studi ini (tanpa mengurangi pentingnya

bidang-bidang studi lainnya) merupakan “kunci pintu” pengetahuan-

pengetahuan lainnya. Pengkhususan passing grade seperti ini sudah

berlaku umum dinegara- negara maju dan meningkatkan kemajuan belajar

siswa dalam bidang-bidang studi lainnya.

Selanjutnya, selain norma-norma tersebut diatas, ada pula norma

lain yang dinegara kita baru berlaku di perguruan tinggi, yaitu norma

prestasi belajar dengan menggunkan simbul huruf- huruf A, B, C, D, dan


E. simbul huruf- huruf ini dapat dipandang sebagai terjemahan dari symbol

angka-angka sebagaimana tamuat pada table dibawah ini. 52

Table 2.3 Symbol angka-angka

Symbol-simbol nilai angka dan huruf Predikat


Angka-angka Huruf
8 – 10 = 80 – 100 = 3,1 – 4 A Sangat baik
7 - 7,9 = 70 -79 = 2,1 – 3 B Baik
6 - 6,9 = 60 - 69 = 1,1 -2 C Cukup
5 -5,9 = 50 – 59= 1 D Kurang
0 – 4,9 = 0 -49 = 0 E Gagal

Perlu ditambahkan bahwa symbol nilai angka yang berskala antara

0 – 4 seperti yang tampak pada table di atas lazim dipaki diperguruan

tinggi. Skal angka yang berinterval jauh lebih pendek dari pada skala

angka lainnya itu dipakai untuk menetapkan indeks prestasi (IP)

mahasiswa, bik pada setiap semester maupun pada akhir penyelesaian

studi.

F. Pendidikan Mata Pelajaran Ekonomi

1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu dari

kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti

mengatur. Jadi, oikonomia adalah mengatur rumah tangga. Seiring dengan

perkembangan ilmu dan tehnologi, maka pengertian ilmu Ekonomi juga

berkembang bukan saja mengatur rumah tangga dalam arti sempit, tetapi

52
Ibid..
rumah tangga dalam arti luas, seperti rumah tangga perusahaan,

masyarakat, Negara, bahkan dunia. Dibawah ini terdapat beberapa definisi

tentang ilmu ekonomi.

a. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia

untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan

pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.

c. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia

untuk mencapai kemakmuran.

d. Ilmu Ekonomi merupakan studi tentang uang, suku bunga, modal, dan

kekayaan.

e. Paul A. Smuelson ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu

dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang,

dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan

berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk

kebutuhan konsumsi sekarang atau masa yang akan datang kepada

individu atau masyarakat. 53

Ilmu Ekonomi dipelajari dengan berbagai alasan, yaitu untuk

memahai segala masalah yang dihadapi masyarakat dalam rumah tangga

untuk membantu pemerintah menunjang pertumbuhan dan memperbaiki

53
Muh. Nurdin, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas VII (Surabaya: CV Karya
Utama, 2008), hal. 71-72
kualitas hidup, serta menghindari timbulnya depresi dan inflasi dan untuk

menganalisis pola perilaku mayarakat.

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi

a. Fungsi mata pelajaran Ekonomi

Fungsi mata pelajaran ekonomi adalah mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk berekonomi, dengan cara mengenal

berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan

teori serta berlatih dalam memecahkan masalah Ekonomi yang terjadi

pada diri sendiri dan lingkungan masyarakat. 54

b. Tujuan mata pelajaran ekonomi

Tujuan mata pelajaran ekonomi adalah :

1) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi dalam

mengetahui dan mengerti peristiwa dan masalah ekonomi dalam

kehidupan sehari- hari, terutama yang terjadi dilingkungan setingkat

individu/ rumah tangga, masyarakat dan Negara.

2) Membekali peserta didik sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan

untuk mendalami ilmu ekonomi pada jenjang selanjutnya.

3) Membekali peserta didik dengan sejumlah nilai-nilai dan etika

ekonomi dan memiliki jiwa wirausaha.

54
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, kurikulum 2004: Standar kompetensi
Madrasah Aliyah (Jakarta: Departemen Agama, 2005), hal. 430
4) Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam

masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala

internasional. 55

Berdasarkan fungsi dan tujuan ilmu ekonomi tersebut dapat dilihat

bahwa ilmu ekonomi menitik beratkan pada pemecahan masalah ekonomi

dimasyarakat yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan potensinya

dan beberapa pemahaman konsep dasar ekonomi. Hal ini sesuai dengan

pemaparan pusat kurikulum yang menyatakan bahwa pembelajaran

ekonomi menggunakan pendekatan pemecahan masalah dimana peserta

didik dapat memecahkan masalah- masalah ekonomi dimasyarakat

terutama dalam mencari alternatif pemecahannya.

Agar pembelajaran lebih bermakna maka penyajian materi dimulai

dari mengidentifikasi fakta tentang peristiwa dan permasalahan ekonomi,

pemahaman beberapa konsep dan ilmu dasar ekonomi, serta menilai

kebaikan dan keburukan kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah

ekonomi.

3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi

Standar kompetensi bahan kajian ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang system

sosial dan budaya menerapkan untuk:

55
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam., op. cit., hlm. 430
1) Mengembangkan sikap kritis dalam situasi social yang timbul

sebagai akibat perbedaan yang ada dimasyarakat.

2) Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan

sosial budaya.

3) Menghargai keanekaragaman social budaya dalam masyarakat

multicultural.

b. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang

manusia, tempat dan lingkungan dan menerapkannya untuk:

1) Menganalisis proses kejadian, interaksi dan saling ketergantungan

antara alam dan gejala kehidupan imuka bumi dalam dimensi ruang

dan waktu.

2) Terampil dalam memperileh, mengolah dan mejanjikan informasi

geografis.

c. Kemampuan memahami fakta konsep, dan generalisasi tentang perilaku

Ekonomi dan kesejahteraan dan menerapkannya untuk:

1) Berperilaku yang rasional dan manusiawi dalam memanfaatkan

sumber daya ekonomi.

2) Menumbuhkan jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan.

3) Menganalisis system informasi keuangan lembaga- lembaga

Ekonomi.

4) Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.

d. Kemampuan memahami fakta, konsep, dan generalisasi tentang waktu,

berkelanjutan dan perubahan menerapkannya untuk:


1) Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat, dan

kejadian.

2) Merekonstruksi masa lalu, memaknai masa kini, dan

memprediksikan masa depan.

3) Menghargai berbagai perbedaan serta keragaman social, cultural,

Agama. Etnis, dan politik dalam masyarakat dari pengalaman belajar

peristiwa sejarah.

e. Kemampuan memahami dan menginternalisasikan system berbangsa

dan bernegara dan menerapkannya untuk:

1) Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD

1945.

2) Membiasakan untuk mematuhi norma, menegakkan hukum, dan

menjalankan peraturan.

3) Berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintahan

yang demokratis, menjunjung tinggi, melaksanakan dan menghargai

HAM. 56

G. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ike Nurfadilah. 2006.

Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran

Agama Islam (PAI) di SMP negeri 13 Malang”. Hasil penelitian tersebut adalah:

56
Ibid., hal. 431-432
Efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning selain didukung oleh

prosedur penerapan yang baik, hasil belajar yang memuaskan juga merupakan salah

satu pendukung keefektifan penggunaan metode ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw Learning

pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP negeri 13 Malang sudah cukup

efektif. Metode ini sangat membantu guru PAI karena dapat melibatkan siswa secara

aktif dan dapat meningkatkan kerjasama siswa. Penerapan metode ini didukung oleh

beberapa sarana yang cukup lengkap yang disediakan oleh SMP Negeri13 Malang.

Dan ada beberapa penghambat yang dihadapi oleh guru-guru khususnya guru PAI

yaitu kurangnya waktu dan banyaknya siswa dalam satu kelas. Akan tetapi untuk

mengatasi masalah-masalah tersebut, seorang guru harus memiliki keterampilan

sendiri. 57

Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Aminah 2009 dengan

judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu. Hasil penelitian

tersebut adalah:

Berdasarkan data yang diperoleh dalapangan dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode card sort dengan menggunakan metode berkelompok, diskusi,

mencari pasangan kartu dan tim kuis serta media yang menarik sangat mampu

membuat motivasi belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak menjadi meningkat.

Motivasi belajar siswa makin meningkat dari setiap pertemuan mulai dari adu cepat

menempelkan kartu, mencari pasangan kartu, cerita bergambar dan terutama

57
Nurfadilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learn ing
Dalam Pembelajaran Agama Isla m (PAI) di SMP negeri13 Malang”
memakai metide kuis/tebak-tebakan antar kelompok dengan menggunakan karttu, hal

itu membuat siswa semakin paham dengan materi dan semakin bersemangat belajar. 58

Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh, Ifa Miming Agustin.

2008. Penerapan metode Inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya terhadap

motivasi belajar siswa di smp negeri 1 Papar Kediri. Skripsi, jurusan Pendidikan

Agama Islam.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode Inquiry

dalam pembelajaran PAI yang ada di SMP Negri 1 Papar Kediri dengan penerapan

setrategi pembelajaran dengan penerapan metode inquiry berdampak positif terhadap

motivasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya semangat belajar siswa

dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa tidak akan bosan belajar, serta anak

cenderung lebih berusaha mencari jawaban dengan caranya sendiri, hal ini terbukti

dari hasil angket yang menyatakan 99% siswa lebih aktif dan bersemangat dalam

mengikuti pelajaran. 59

H. Motivasi dan Prestasi Belajar dalam Perspektif Islam

1. Motivasi

Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya

pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan

yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif,

58
aminah 2009 dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu
59
Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan
Dampaknya Terhadap motivasi belajar siswa d i s mp negri 1 papar kediri
efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku,

baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Mengenai ganjaran ini dijelaskan dalam al-Qur’an surat An-nisa’

ayat 124 berikut ini:

         

      

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun


wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga
dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. (Q.S. An-Nisa’: 124) 60

2. Prestasi belajar

Prestasi merupakan penyebab keberhasilan peserta didik dalam belajar.

Motivasi merupakan factor inner (batin) yang berfungsi menimbulkan,

mendasari, mengarahkan. Perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik

tidaknya menentukan tujuan sehingga besarnya motivasi akan semakin besar

kesuksesan belajarnya,

60
Depag RI.Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Diponegoro, 2004),
hal.402
Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang ayat yang berhubunagn dengan

prestasi belajar, ayat tersebut tercantum dalam al-Ahqaf ayat 19 yang berbunyi:

          

Artinya: dan bagi masing-masing mereka kerjakan dan agar Allah mencakupkan
bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada
dirugikan. (Q.S al-Ahqaf: 19)
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif, karena data-datanya akan dipaparkan secara analisis deskriptif.

Penelitiana deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-

gejala, fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. 61 Pada penelitian

ini peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukakan pada

objek tertentu secara jelas dan sistematis. 62 Penelitian deskriptif bertujuan untuk

membuat deskripsi, yaitu menggambarkan sifat suatu keadaan yang berjalan pada

saat penelitian, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.63

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reklektif oleh pelaku tindakan yaitu

untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas, memperdalam dalam melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi

61
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan;Teori-
Aplikasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 47
62
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm.14
63
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.136

62
dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Adapun definisi PTK dapat

dijabarkan sebagai berikut:64

1. Menurut Joni dan Tisno PTK merupakan kajian yang bersifat reflektif oleh

pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemempuan rasional dan

tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serat untuk memperbaiki kondisi-kondisi

dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

2. Soedarsono menyatakan PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini

guru dan siswa menginginkan terjadinya perbaikan, peningkatan, dan perubahan

pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.

3. Suyanto menyatakan PTK sebagai penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

memperbaiki pembelajaran dikelas.

Secara ringkas PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang

dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui

kegiatan penelitian. 65

PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan

penelitian yang lain, diantaranya, yaitu: masalah yang di angkat adalah masalah yang

dihadapi oleh guru dikelas dan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses

belajar mengajar di kelas. 66

64
Wahidmurni, “Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktik” ,
(Malang: UM Press, 2008), hlm. 33
65
Ibid., hlm 15
66
Suharsimi Arikunto, dkk, “Penelitian Tindakan Kelas” ( Jakarta: Bumi Aksara,
2007) hlm. 108-109
Secara garis besar, dalam PTK terdapat empat tahapan yang harus dilaluinya,

yaitu:67

1. Perencanaan (planning). Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2. Pelaksanaan (acting). Tahap kedua dari penelitian tindakan adlah pelaksanaan

yang merupakan impelementasi atau penerapan isi rencangan, yaitu mengenakan

tindakan kelas.

3. Pengamatan (observing). Tahap ketiga ini, kegiatan pengamatan yang dilakukan

oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamat ini dipisahkan

denagn pelaksanaan tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung

dalam waktu yang sama.

4. Refleksi (reflecting). Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan baik kekurangan atau kelebihan dari metode

yang digunakan.

B. Kehadiran Penelitian

Pada penelitian tindakan kelas yang menggunakan pendekatan kualitatif ini,

peneliti bertindak sebagai instrument utama sekaligus pengumpul data. Kehadiran

peneliti sangat mutlak, lebih-lebih dalam penelitian tindakan kelas, peneliti yang

67
Suharsimi Arikunto, dkk, Op.Cit, hlm. 17-19
mandiri selain sebagai pelaku tindakan juga bertugas sebagai pengamat aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran. 68

Dalam hal ini peneliti hadir dilapangan untuk melaksanakan dan mengamati

berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan multi Metode yaitu gabungan

antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw kelas VII SMP Negeri 4 Malang terkait

dengan motivasi dan prestasi belajar.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VII G SMPN 4 Malang jalan Veteran

nomor 37 Malang. Adapun alasan memilih lokasi ini adalah karena selama ini strategi

pembelajaran yang digunakan oleh sekolah ini masih bersifat klasikal dan biasanya

menggunakan metode ceramah dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS),

sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa belum sepenuhnya aktif dan dapat

berpartisipasi di dalamnya. Peneliti berpartisipasi langsung dalam penelitian ini yaitu

menjadi guru mata pelajaran ekonomi. Kemudian peneliti menerapkan pembelajaran

Multi Metode di sekolah ini, maka motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap mata

pelajaran ekonomi akan meningkat. Selain itu lokasi penelitian dekat dengan tempat

tinggal peneliti, sehingga peneliti tahu bahwa sekolah ini merupakan salah satu

Sekolah Menengah Negeri yang baik di Malang. Hal ini terlihat dari prestasi yang

diperoleh sekolah SMP Negeri 4 Malang. Akan tetapi, terdapat sebagian kelas dalam

pelaksanaan proses pembelajaran masih menggunakan metode yang kurang tepat.

68
Wahidmurni, Bahan Ajar Penelitian Pembelajara (Malang: UIN Malang Press, 2005),
hlm. 21
Penelitian ini akan difokuskan pada siswa Kelas VII G SMPN 4 Malang.

Penelitian dilakukan pada pembelajaran Mata Pelajaran ekonomi dengan jumlah

siswa sebanyak 37 siswa. Pada kelas ini tingkat kemampuan siswa sangat variatif dan

suasana kelas masih sangat ramai dan gaduh karena kondisi siswa dalam masa

transisi, baru beranjak dari sekolah dasar menuju Sekolah Menengah Pertama.

D. Sumber Data Dan Jenis Data

Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat.

Data penelitian ini bersumber dari SMP Negeri 4 Malang, data tersebut diperoleh dari

proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Multi Metode. Data

penelitian ini berupa hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari cara memperoleh, jenis data dapat dikelompokkan menjadi dua macam

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan

dikumpulkan secara langsung dari responden melalui observasi, catatan lapangan,

dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah,

disajikan oleh pihak lain yang biasanya dari publikasi atau jurnal. Data sekunder

adalah data yang sudah diolah dalam bentuk naskah tertulis atau dokumen. Data

sekunder ini merupakan data yang diperoleh dari sekolah berupa sejarah singkat

sekolah atau profil sekolah, visi misi sekolah, dan lain-lain.

E. Tenik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan dilakukan pada waktu tindakan

sedang berlangsung. 69 Metode observasi yang digunakan adalah observasi

terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan secara terstruktur. Jadi

sebelumnya peneliti menentukan kriteria yang diamati, maka peneliti

tinggal memberi tanda check (√) pada jawaban, tindakan atau sikap siswa

yang sedang diteliti atau ditampilkan. 70

Observasi dilakukan terhadap siswa dengan memperhatikan

tingkah lakunya selama proses pembelajaran, sehingga peneliti

memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat melihat secara

langsung tingkah laku siswa, kerja sama dan komunikasi diantara siswa

selama proses pembelajaran. Peneliti mengamati langsung perkembangan

siswa dikelas melalui kegiatan belajar mengajar karena peneliti terjun

langsung sebagai guru di kelas. Jadi proses pengamatan perkembangan

siswa dilakukan setiap pertemuan, baik melalui tingkah laku siswa

maupun dari nilai hasil belajar.

2. Metode dokume ntasi

Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data penelitian yang

ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas.

Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang

69
Ibid, hlm. 78
70
Wiriaat maja, Rochiat i, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Rema ja Rosda
Karya, 2006), hlm. 114
sejarah berdirinya sekolah, visi misi sekolah, profil sekola h, data siswa

dan denah lokasi sekolah.

Proses dokumentasi yang dilakukan peneliti berupa pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), data profil sekolah dan gambar

proses pembelajaran pembuatan RPP dilaksanakan oleh peneliti sendiri

sebelum proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dalam mengambil data

profil sekolah dengan cara meminta langsung ke bagian tata Usaha (TU)

sekolah pada akhir pertemuan. Pengambilan gambar proses pembelajaran

dilakukan dengan bantuan teman. Hal ini dilakukan karena pene liti

sekaligus guru, sehingga tidak dapat melakukan pengambilan gambar.

3. Metode Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu. 71 Dalam wawancara ini peneliti

menggunakan wawancara yang terstruktur. Wawancara terstruktur adalah

wawancara tidak bebas dimana peneliti menggunakan pedoman

wawancara yang tersusun secara sistematis untuk mengumpulkan data.

Wawancara ini dilakukan kepada guru bidang studi ekonomi kelas

VII G untuk menambah kevalidan data yang diambil dan diteliti.

Wawancara juga dilakukan kepada siswa kelas VII G terkait dengan

pembelajaran Ekonomi menggunakan penerapan Multi Metode untuk

71
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007), h lm.72
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Wawancara dilakukan

setiap akhir pertemuan baik pada hari itu maupun hari berikutnya.

F. Rencana Tindakan

Hal-hal yang terkait dengan rencana tindakan antara lain:

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan adalah persiapan-persiapan yang dilakukan sehubungan

akan digelarnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk keperluan ini langkah-

langkah yang dilaksanakan harus direncanakan secara rinci sehingga benar-benar

dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan. Dalam tahap ini juga

perlu dilakukan antisipasi kemungkinan perubahan yang bersifat penyesuaian.

Perencanaan penelitian ini dibuat berdasarkan atas dasar pengamatan

peneliti tentang sebagian besar siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang. Yang

memiliki problem kesulitan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran di kelas. Selain itu selama ini strategi yang digunakan masih belum

bisa mengaktifkan siswa di kelas.

Dalam tahap perencanaan, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Dengan kompetensi dasar, siswa mampu mengident ifikasi

kebutuhan manusia. RPP dibuat untuk dua siklus penelitian selama dua kali

pertemuan; dengan perincian siklus pertama satu kali pertemuan, siklus kedua

juga satu kali pertemuan. Setiap kali pertemuan berlangsung selama 40 menit.

2. Implementasi Tindakan
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah

dibuat, sebagaimana terlampir. Tahap implementasi terdiri dari tiga hal yaitu:

jabaran tindakan yang akan digelar, skenario kerja tindakan perbaikan, dan

prosedur tindakan yang akan diterapkan.

Dalam tahap ini guru juga bertindak sebagai peneliti yang mempunyai

tugas melakukan pembelajaran sekaligus meneliti dari keefisienan metode yang

diterapkan Menurut Latief dalam tahap implementasi kemungkinan modifikasi

tindakan (mengubah rancangan) masih boleh dilakukan asal masih sesuai dengan

(tidak pindah) dari strategi yang dikembangkan.

Adapun kegiatan atau tindakan yang dilaksanakan dikelas selama

pertemuan sebagai berikut :

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Menyampaikan materi secara garis besar

c. Pengenalan metode yang akan digunakan secara garis besar

d. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Multi

Metode.

3. Observasi Dan Interpretasi

Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan dengan

pengambilan data hasil be lajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain :

a. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran seperti tingkat motivasi,

partisipasi, keceriaan, keaktifan, dan keantusiasan dalam mengikuti proses

pembelajaran.

b. Aktivitas Guru

Kemampuan guru dalam menerapkan metode yang telah direncanaka

serta penggunaan media yang telah dipersiapkan.

c. Media

Kesesuaian dan efisienan media dengan materi yang diajarkan serta

metode yang diterapkan.

d. Interaksi Guru dengan Siswa

Kemampuan guru dalam mengkomunikasikan bahan ajar, dan

menumbuhkan motivasi dalam diri siswa.

e. Interaksi siswa dengan siswa

Kemampuan siswa dalam bekerjasama dengan temannya bila

menggunakan metode tersebut.

f. Interaksi siswa dengan media

Kemudahan siswa menggunakan media yang telah disiapkan.

Dengan begitu kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan

proses pembelajaran sedang berlangsung. Dan pada umumnya datanya tentang


proses perubahan kinerja pebelajaran (bersifat kulitatif), walaupun data tentang

hasil kegiatan pembelajaran (bersifat kuantitatif) juga diperlukan. Adapun data

yang yang berhasil dikumpulkan sesegera mungkin dilakukan interpretasi, karena

interpretasi yang ditunda-tunda seringkali menghasilkan informasi yang kurang

baik.

4. Analisis dan Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis hasil pengamatan untuk

menentukan sudah sejauh mana pengembangan model pembelajaran yang

sedang dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila

belum berhasil, faktor apa saja yang menjadi penghambat kekurang

berhasilan tersebut. 72

Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan,

akan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan

pembelajaran Multi metode dapat meningkatkan Motivasi dan Prestasi

belajar pada mata pelajaran Ekonomi. Hal- hal yang perlu didiskusikan

mencakup: 1) kekurangan yang ada selama proses pembelajaran, 2)

kemajuan yang telah dicapai siswa, dan 3) rencana tindakan pembelajaran

selanjutnya

72
Nur A li dan Wahidmurn i, Penelitian Tindakan Kelas; Pendidikan Agama dan Umum;
dari Teori Menuju Praktik (Malang: UM Press, 2008), h lm. 101-102
PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN

PENGAMATAN

LAPORAN
PENELITIAN

Gambar 3.1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Desain siklus PTK di atas menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari

empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

G. Instrumen Tindakan

Instrumen adalah alat bantu penelitian bagi peneliti dalam mengguankan

metode pengumpulan data. Instrumen penelitian ini diperlukan untuk kelancaran dan

kehematan waktu pelaksanaan penelitian. Instrumen utama dari penelitian ini adalah

kehadiran peneliti didalam kelas, akan tetapi ada beberapa instrumen lainnya yang

menjadi pendukung kelancaran penelitian, yaitu antara lain:


1. Pedoman observasi untuk menggali data tentang suasana kelas saa kegiatan

pembelajaran sedang berlangsung.

2. Pedoman wawancara untuk menggali data tentang tanggapan siswa. Terhadap

media pembelajaran yang telah digunakan.

3. Pedoman dokumentasi digunakan untuk mengetahui bentuk data kualitatif. Yaitu

data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan atau perilaku yang dapat

diamati melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

4. Pedoman tes hasil belajar untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan

pemahaman siswa tentang pelajaran Ekonomi.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Siklus Penelitian

Mengacu pada model penelitian tindakan kelas menurut Elliot, maka

tahap-tahap setiap siklus sebagai berikut

1. Paparan Data dan Te muan Penelitian Siklus 1

Pada siklus 1 dilaksanakan 1 kali pertemuan. Dan pada pertemuan

pertama ini peneliti mengadakan pre test sebagai tindakan memeriksa

lapangan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

a. Pre Test

1) Rancangan pre test

Pretest dirancang sebagai tindakan observasi lapangan untuk

mengetahui situasi pembelajaran sebelumnya yaitu pembelajaran

dengan metode ceramah dan tanya jawab.

Adapun beberapa persiapan dalam melaksanakan pre test,

antara lain:

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode ceramah

dan tanya jawab dibagi menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti, dan penutup.


(1) Pada kegiatan awal, waktu: 10 menit, pelajaran dimulai

dengan perkenalan antara peneliti denagn siswa dan

kemudian mengungkapkan maksud dan tujuan kegiatan

peneliti.

(2) Pada kegiatan inti, waktu: 45 menit, guru menulis dipapan

tulis materi yang akan disampaikan yaitu ekonomi,

kemudian menerangkan materi belajar didepan kelas dan

dilanjutkan denagn tanya jawab.

(3) Penutup, waktu 15 menit, dilakukan dengan memberikan

pre test kepada siswa.

b) Mempersiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi

yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa.

2) Pelaksanaan pre test

Pre test dilaksanakan pada tanggal (12 mei 2010) dengan

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab seperti yang

dilakukan guru bidang study sebelunya.

Indikator pencapaian dengan metode 1 adalah dapat

mengidentifikasi berbagai masalah konsumsi, produksi dan

distribusi.

Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab dilaksanakan tanpa menggunakan media pembelajaran

sebagai alat bantu. Dimana guru menjelaskan bagaimana cara

pembelajaran yang dimengerti siswa.


Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa mendengarkan

sedangkan guru menerangkan dan berceramah didepan kelas.

Dalam kondisi seperti itu, siswa terlihat jenuh, bosan dan kurang

bergairah. Sedangkan ada beberapa siswa yang mengalihkan

perhatiannya dengan bermain sendiri, menulis, bahkan berbicara

dengan temannya pada saat guru menerangkan.

Setelah guru selesai menerangkan, kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang belum

dimengerti dari keterangan tersebut. Pada sesi tersebut hanya satu

dua orang yang bertanya.

Untuk memberikan umpan balik, guru mencoba melempar

pertanyaan kepada siswa yang lain sebelum dijawab oleh guru.

Namun siswa hanya diam tidak begitu memperhatikan hanya ada

satu dua orang yang berusaha menjawab. Bahkan ditempat duduk

yang lain ada siswa yang tengah asyik bermain sendiri dengan

temannya, sehingga kelas terkesan tidak hidup karena tidak ada

interaksi edukatif antara guru dan siswa.

Pada akhir pembelajaran tidak dilaksanakan evaluasi dan

refleksi. Selanjutnya guru menulis soal tersebut dan dikerjakan. Hal

ini untuk mengetahui efektivitas dari pembelajaran dengan metode

ceramah dan tanya jawab. Dalam mengerjakan soal pre tses siswa

tampak kurang bersemangat, dan kurang bergairah. Kemudian

pembelajaran ditutup dengan salam.


3) Observasi dan hasil pre test

Dari hasil pre test yang telah dilaksanakan, siswa tampak

kurang antusias dan kurang berminat dalam pembelajaran ekonomi.

Hal ini dapat diamati pada lembar observasi motivasi yang

menunjuk pada rata-rata 2,1 yang mengindifikasikan bahwa siswa

masih kurang berminat pada pembalajaran ekonomi. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multi

metode yaitu metode ceramah dan Tanya jawab tidak cocok untuk

diterapkan dalam pembelajaran ekonomi pada materi konsumsi,

produksi dan distribusi.

Selain itu, siswa kurang cekatan dalam menulis apa yang

menjadi kebutuhannya. Mereka cenderung menggunakan instruksi

dari guru. Dan saat mengerjakan pre test siswa kurang bersemangat.

Hal itu dapat diamati pada lembar jawaban yang dikumpulkan

siswa, ada beberapa soal yang tidak dijawab.

Disamping itu, kemampuan siswa dalam menganalisa

masalah ( problem solving) masih rendah, tergantung yang tinggi

terhadap teman serta masih rendahnya tanggung jawab dan disiplin

dalam melaksanakan tugas.

4) Refleksi pre test


Dari ahsil pre test dapat dapat diambil kesimpulan bahwa

strategi konvensional dengan metode ceramah dan Tanya jawab

tidak cocok diterapkan dalam pembelajaran Ekonomi. Karena

strategi ini masih bersifat statis, pasif, doktriner dan tidak menarik

bagi siswa, dan kurang dikaitkan dengan kebutuhan siswa dalam

kehidupan sehari- hari

Pembelajaran yang demikian kurang mendorong siswa untuk

aktif dan menghambat kreativitas siswa.

Berdasarkan observasi dan menyingkapi hasil pre test yang

telah dilaksanakan, maka perlu adanya improvisasi sebagai berikut.

a) Menggunakan model pembelajaran baru yang diaggap cocok

dengan pembelajaran Ekonomi, yaitu dengan menggunakan

penerapan Multi Metode yaitu metode inquiry, card sort dan

jigsaw.

b) Membuat modul pembelajaran dengan tujuan mempermudah

siswa dalam belajar secara mandiri.

c) Menggunakan media pembealjaran sebagai alat bantu dalam

pembelajaran dengan menggunakan penerapan Multi Metode

inquiry, card sort dan jigsaw.

d) Mengadakan refleksi pada setiap pertemuan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan

dan memberikan refleksi dengan tujuan merefleksikan nilai-


nilai yang terkait dengan materi pembelajaran dalam kehidupan

sehari- hari.

b. Rencana Tindakan Siklus 1

Pada perencanaan siklus 1 peneliti menerapkan tiga kali

pertemuan atau selama 6x40 menit atau 240 menit sebagai kegiatan

pembelajaran karena menyesuaikan silabus yang ada disekolah. Guru

menerapkan metode inquiry, card sort dan jigsaw sebagai pendekatan

yang akan diterapkan

Selanjutnya peneliti melakukan tahap-tahap persiapan untuk

penerapan pendekatan inquiry, card sort dan jigsaw. Adapun beberapa

tahap persiapan tersebut, guru mempersiapkan ringkasan materi, dan

menyiapkan kertas, buku bacaan, gambar sebagai media pembelajaran.

Untuk menerapkan penerapan inquiry, card sort dan jigsaw pada

materi pembelajaran “6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi,

yang meliputi kegiataan konsumsi, produksi, dan distribusi barang

/jasa”. Dengan materi pokok: “Mendefinisikan pengertian dan

macam- macam kegiatan ekonomi.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran,

peneliti memilih menggunakan pembelajaran multi metode yang

nantinya akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran ekonomi.


Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan

perencanaan sebagai berikut :

1) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan

berdasarkan silabus yang ada diSMPN 4 Malang.

2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur motivasi

belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

3) Peneliti mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan

alat untuk dokumentasi untuk mengetahui kinerja siswa, kreatifitas

siswa, dalam proses pembelajaran sebagai wujud pemahaman siswa

terhadap materi yang telah dijelaskan dengan menggunakan

pembelajaran Multi Metode.

c. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1). Pelaksanaan tindakan siklus I, Pertemuan ke I

Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-1 adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas

c. Guru memperkenalkan diri

d. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

e. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan

mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw

2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Guru melakukan pretest


b. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan konsumsi

c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses

pembelajaran yang dialami siswa.

d. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik

e. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori

tertentu secara acak.

f. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding

kelas.

g. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada

dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang

dipegang kelompok tersebut.

h. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang

memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk

membentuk kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.

i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

j. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.

Kelompok 1: pengertian konsumsi

Kelompok 2: tujuan konsumsi

Kelompok 3: faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi

Kelompok 4: faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi

Kelompok 5: sifat konsumsi


k. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub

bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka

l. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

m. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

b. Guru memberikan kesimpulan

c. Guru mengakhiri pembelajaran

d. Guru mengucapkan salam

2). Pelaksanaan tindakan siklus I, Pertemuan ke 2

Pertemuan ke 2 siklus ke I ini, dilaksanakan pada hari jum’at

tanggal 14 Mei 2010, pada pukul 08.30-09.10 dan 09.40-10.20, Untuk

pertemuan kedua ini mempelajari tentang “Mendefinisikan pengertian

produksi dan sumber daya ekonomi, mengklasifikasi macam-macam

sumber daya ekonomi, mengidentifikasi etika ekonomi dalam

memanfaatkan faktor-faktor produksi dalam kehidupan suatu

usaha/bisnis, mengidentifikasi usaha-usaha yang dapat dilakukan guna

meningkatkan jumlah dan mutu hasil produksi (bidang indusri dan

pertanian) baik melalui intensifikasi maupun ekstenfikasi”.

Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-2 adalah sebagai

berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru mengucapkan salam

a. Membaca do’a dipimpin ketua kelas

b. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

c. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan

mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw

2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan produksi

b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses

pembelajaran yang dialami siswa.

c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik

d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori

tertentu secara acak.

e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding

kelas.

f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada

dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang

dipegang kelompok tersebut.

g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang

memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk

membentuk kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.

h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda


i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.

Kelompok 1 : pengertian distribusi

Kelompok 2 : macam-macam sumber daya ekonomi

Kelompok 3 : etika ekonomi dalam memanfaatkan faktor-faktor

produksi dalam kegiatan suatu usaha

Kelompok 4 : usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah dan

mutu hasil produksi

j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub

bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka

k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

b. Guru memberikan kesimpulan

c. Guru mengakhiri pembelajaran

d. Guru mengucapkan salam

3). Pelaksanaan Tindakan siklus I, Pertemuan ke 3

Pada pertemuan ke 3 siklus I ini, dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 19 Mei 2010, pada pukul 07.50-09.10, dengan materi


pembelajaran tentang “Mendefinisikan pengertian dan tujuan distribusi,

mengklasifikasi sistem distribusi beserta contohnya langsung, tidak

langsung dan semi langsung, mengidenfikasi melakukan kegiatan-

kegiatan yang menggambarkan contoh etika ekonomi dalam kegiatan

distribusi yang memenuhi unsur keadilan dan pemerataan,

mendefinisikan pengertian usaha perusahaan dan badan usaha”.

Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-3 adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas

c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Menginformasikan makna pembela jaran multi metode dengan

mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw

2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan distribusi

b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses

pembelajaran yang dialami siswa.

c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik

d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori

tertentu secara acak.


e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding

kelas.

f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada

dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang

dipegang kelompok tersebut.

g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang

memiliki kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk

membentuk kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.

h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.

Kelompok 1 : pengertian dan tujuan distribusi

Kelompok 2 : sistem distribusi berdasarkan contohnya

Kelompok 3 : etika ekonomi dalam kegiatan distribusi yang

memenuhi unsur keadilan dan pemerataan.

Kelompok 4 : pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha

j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub

bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka

k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.


3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya

b. Guru memberikan kesimpulan

c. Guru mengakhiri pembelajaran

d. Guru mengucapkan salam

d. Pengamatan Siklus I

1) Pengamatan pertemuaan ke-1

Selama kegiatan pembelajaran atau selama pelaksanaan

penelitian tindakan kelas, peneliti bertindak sebagai guru sekaligus

observer, yang mencatat hasil pengamatan pada lembar pedoman

observasi. Hasil pengamatan pada siklus I pertemuan ke-1, pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran Multi Metode

berlangsung sangat tidak kondusif dan tidak efektif, karena masih banyak

siswa yang ramai, siswa belum terbiasa dengan metode yang baru.

Saat guru menjelaskan, siswa banyak yang tidak mendengarkan

penjelasan guru. interaksi antara guru dengan murid kurang menyeluruh.

Suasana kelas sangat tidak nyaman untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini

disebabkan, siswa tidak mau berfikir untuk memecahkan masalah yang

sedang dibahas, siswa tidak berani mengungkapkan gagasan dan

pendapatnya pada saat melakukan diskusi. Siswa tidak berani bertanya

kepada guru, dan ketika guru bertanya siswa tidak berani menjawab.

Banyak siswa yang kurang paham dengan pembelajaran Multi Metode.

Guru kurang bisa menguasai kelas.

2) Pengamatan pertemuan ke-2


Hasil pengamatan siklus I pertemuan ke-2 ini adalah situasi saat

proses pembelajaran siswa sudah lumayan tenang, tapi guru dan siswa

masih kurang bekerjasama untuk membuat suasana belajar yang nyaman.

Pada saat guru menjelaskan, siswa ada yang memperhatikan dan ada

yang tidak. Interaksi dikelas belum begitu menyeluruh antara guru dan

murid. Siswa belum begitu aktif dalam menyampaikan argumentasi.

Sebagian siswa sudah mampu menyerap materi pelajaran dengan

menggunakan metode inquiry, card sort dan jigsaw.

Dalam pertemuan kali ini, guru sudah bias menguasai kelas

karena guru sudah mengenali karakter masing-masing siswa. Dengan

demikian pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ini cukup berhasil.

3) Pengamatan pertemuan ke-3

Hasil pengamatan siklus I pada pertemuan ke-3 ini adalah situasi

kelas pada saat proses pembelajaran siswa sudah mulai tenang dan sudah

dapat dikondisikan, tidak seperti pada pertemuan ke-1 dan ke-2. Guru

dan siswa sudah terjadi komunikasi yang baik dalam kelas, sehingga

suasana pembelajaran terassa nyaman. Saat guru menjelaskan siswa

mendengarkan dan mengamati dengan baik penjelasan guru. Pada saat

guru menyuruh siswa untuk mencari pasangannya dan berdiskusi antar

kelompok kurang adanya interaksi.

Pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran denagn

menggunakan multi metode ini siswa masih saling tunjuk, baru sedikit

siswa yang berani mengungkapkan pendapat dan gagasannya, siswa

belum aktif untuk bertanya. Pada pertemuan ke-3 ini guru mengadakan
post test siklus I untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, yang mana

dengan diadakan post test ini juga bisa diketahui apakah motivasi belajar

siswa sudah meningkat atau belum. Banyak siswa yang tidak semangat

mengerjakan soal tersebut.

4) Analisis dan Refleksi Siklus I

a). Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-1

Tujuan diterapkannya pembelajaran Multi Metode adalah untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap mata

pelajaran ekonomi. Akan tetapi, pada pertemuan ke-1 siklus I ini

pelaksanaan tindakannya belum berjalan sesuai rencana, hasilnya belum

memuaskan. Ini terbukti karena masih banyak siswa yang belum

semangat, belum antusias untuk belajar. Nilai hasil pretest siswa rata-

rata 55.

Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan Multi Metode ini

belum berhasil adalah karena guru belum bisa menguasai kelas, siswa

juga masih ramai dan belum antusias atau semangat dalam mengikuti

pembelajaran. siswa belum begitu paham dengan makna pembelajaran

Multi Metode.

Untuk selanjutnya agar hasil penelitian lebih baik, peneliti atau

guru akan berusaha untuk bisa menguasai kelas, guru akan menjelaskan

kembali makna pembelajaran Multi Metode, guru akan berusaha untuk

membangkitkan motivasi belajar siswa agar mereka mendapatkan

prestasi yang baik.

Pada pertemuan ke-1 ini peneliti melakukan wawancaran dengan

guru ekonomi, ibu Windaryati yaitu terkait dengan pembelajaran


ekonomi. Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan pada

tanggal 10 Mei 2010:

Wawancara 1 peneliti dengan guru.

Peneliti : Sudah berapa lama anda mengajar ekonomi di SMP


Negeri 4 Malang?
Guru : 1 (Satu) tahun
Peneliti : Anda mengajar kelas berapa saja?
Guru : Kelas VII A sampai VII G
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan di SMPN 4
Malang selama ini?
Guru : Seperti biasanya yang terjadi disekolah-sekolah lain,
kita juga mengalami kendala-kendala.
Peneliti : Kendala apa yang sering ditemui saat pembelajaran
berlangsung?
Guru : kelas tidak kondusif, ramai
Peneliti : Apakah siswa sering diikut sertakan aktif dalam
pembelajaran?
Guru : iya, tetapi kadang tidak efektif. Mungkin perlu
metode- motode yang lain.

Wawancara guru (peneliti) dengan siswa yang dilaksanakan

pada tanggal 12 Mei 2010:

Wawancara 2 peneliti dengan siswa 1:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : ada, membaca buku LKS
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : biasa saja soalnya belum kenal
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : gak nyambung
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : gak jelas suaranya kurang keras
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : pertama aneh buk tapi gak tau lagi selanjutnya seperti
apa.
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya sih buk sedikit.

Wawancara guru (peneliti) dengan siswa yang dilaksanakan

pada tanggal 30 Juli 2010:

Wawancara 3 peneliti dengan siswa 2:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : membaca buku ekonomi.
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut kamu selama ini?
Siswa : ya begitu buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : ya lumayan karena dasarnya saya suka pelajaran
ekonomi.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : suaranya kurang keras
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : baru pertama jadi ya agak aneh
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk Insya Allah bisa.

Wawancara 4 peneliti dengan siswa 3:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : kalau ada tugas LKS ya buka buk
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : biasa saja
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : saya kurang faham pelajaran ekonomi buk.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : suaranya kurang keras
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : emang dasarnya saya tidak suka pelajaran ekonomi ya
bingung buk.
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : sedikit.

Wawancara 5 peneliti dengan siswa 4:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : ada, membaca
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : biasa saja
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : masih kurang begitu faham.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : bingung
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : aneh buk.
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : sedikit-sedikit lumayan faham.

b). Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-2


Pelaksanaan tindakan pada pertemuan ke-2 ini belum berhasil

secara maximal. Ini terlihat dari situasi pada saat proses pembelajaran

masih ada sebagian siswa yang ramai dan sebagian lagi mendengarkan

penjelasan guru. Siswa masih belum begitu antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan pembelajaran Multi

Metode ini belum berhasil adalah karena adanya sebagian siswa yang

masih ramai dan belum begitu antusias atau semangat dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Langkah yang diambil selanjutnya adalah guru akan lebih

berusaha lebih keras untuk bisa menguasai kelas agar tidak ada lagi siswa

yang ramai. Guru akan berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa.

Guru akan berusaha menghadirkan situasi kehidupan nyata kedalam

kelas agar siswa lebih termotivasi untuk belajar dan siswa dapat

memperoleh prestasi yang baik.

Pada pertemuan ke-2 ini peneliti kemudian melakukan

wawancaran lagi dengan guru Ekonomi, kepada ibu Windaryati yaitu

terkait dengan Pengelolaan pembelajaran Ekonomi dan kepada siswa

tentang pelajaran dan metode pembelajaran. Berikut petikan atau hasil

wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2010:


Wawancara 1 dengan guru pelajaran Ekonomi

Peneliti : Bagaimanakah rata-rata kemampuan siswa dalam


menerima pelajaran?
Guru : lumayan bagus ada yang faham ada yang tidak
Peneliti : Bagaimanakah prestasi siswa dalam proses belajar
mengajar khususnya dalam mata pelajaran Ekonomi?
Guru : ada yang nilainya bagus tapi juga ada yang kurang
Peneliti : Pernahkah siswa mengeluh tentang model pengajaran
yang dilakukan, bila pernah apa yang dikeluhkan?
Guru : tidak pernah soalnya anak-anak tidak terlalu
memperhatikan hal yang seperti itu.
Peneliti : Apakah selama ini anda pernah menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Guru : tidak pernah, biasanya metode yang saya gunakan
ceramah, Tanya jawab, mengerjakan LKS.

Berikut petikan atau hasil wawancara guru (peneliti) dengan

siswa yang dilaksanakan pada tanggal 30 juli 2010:

Wawancara 2 peneliti dengan siswa 6:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : membaca buku LKS
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan bagus buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak terlalu sulit
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : ya masih sama buk tapi lumayan lah kan udah dua kali
katemu ibu.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : lumayan buk soalnya kemaren udah pernah diterapkan
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran denga n
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya udah agak bias.
Wawancara 2 peneliti dengan siswa 7:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : iya ada buk membaca buku LKS
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah agak nyambung
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : lumayan enak buk
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk sedikit bisa faham.

c). Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-3

Pada pertemuan ke-3 ini pelaksanaan tindakan belum

sepenuhnya berhasil karena pada saat guru menyuruh siswa untuk

memberikan solusi terhadap masalah yang diberikan telah diberikan oleh

guru untuk didiskusikan dengan kelompok interaksinya masih kurang.

Pada saat disuruh maju kedepan untuk mewakili kelompoknya

menjelaskan siswa masih saling tunjuk, baru sedikit siswa yang berani

mengungkapkan pendapat dan gagasannya. Siswa belum aktif untuk

bertanya. Di akhir siklus I ini guru mengadakan post test, dan nilai rata-

ratanya adalah 66,2 sedangkan prosentase peningkatannya adalah 9,6%

dibandingkan dengan nilai pretest.


Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan pembelajaran Multi

Metode ini belum berhasil adalah karena interaksi antar siswa masih

kurang, siswa masih belum berani untuk presentasi dihadapan teman-

temannya. Siswa belum sepenuhnya berani mengungkapkan pendapat

dan gagasannya.

Langkah yang diambil selanjutnya adalah guru akan berusaha

agar siswa bisa berinteraksi dengan baik. Guru akan berusaha

menumbuhkan keberanian terhadap siswa untuk presentasi dan

mengungkapkan gagasan dan pendapatnya.

Pada pertemuan ke-3 ini peneliti kemudian melakukan

wawancaran dengan siswa tentang pelajaran dan metode pembelajaran.

Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 19

Mei 2010:

Wawancara 3 peneliti dengan siswa 8:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : iya ada buk membaca buku LKS dan buku Ekonomi
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan sudah bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak begitu sulit
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : iya, tapi ditingkatkan lagi buk
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk.

Berikut petikan atau hasil wawancara guru (peneliti) dengan

siswa yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2010:

Wawancara 3 peneliti dengan siswa 9:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : iya ada buk membaca buku LKS dan buku Ekonomi
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : lumayan sudah asyik
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak begitu sulit malahan saya udah faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : iya, tapi ditingkatkan lagi buk
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort dan jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.

Wawancara 3 peneliti dengan siswa 10:

Peneliti : Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi


pelajaran ekonomi?
Siswa : iya ada buk membaca buku LKS dan buku Ekonomi
Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru
(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya udah faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : sampai saat ini tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.

2. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Tindakan siklus II

Pada siklus kedua, peneliti menetapkan dua kali pertemuan atau

selama 4x40 menit atau 160 menit sebagai kegiatan pembelajaran karena

menyesuaikan dengan silabus yang ada di sekolah, yang mana untuk

kompetensi dasar “6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk

koperasi, sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya

dengan pelaku ekonomi”, ini alokasi waktunya adalah 3 jam pelajaran. Tiap

satu jam pelajaran sama dengan 40 menit. Sebelum melakukan penelitian,

peneliti mengkonsultasikan materi yang akan disampaikan.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti

memilih menggunakan pembelajaran Multi Metode yang nantinya akan

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran ekonomi.

Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan perencanaan

sebagai berikut :

1) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan

berdasarkan silabus yang ada diSMPN 4 Malang.

2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur motivasi dan

prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.


3) Peneliti mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat

dokumentasi untuk mengetahui kinerja siswa, kreatif itas siswa, dalam

proses pembelajaran sebagai wujud pemahaman siswa terhadap materi

yang telah dijelaskan dengan menggunakan pembelajaran Multi Metode.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-1

Pertemuan ke-1 siklus II ini, dilaksanakan pada hari jum’at tanggal

21 Mei 2010 pada pukul 08.30-09.10 dan 09.40-10.20, dengan materi

pembelajaran tentang “Mendeskripsikan macam-macam badan usaha

(menurut pemilik modal, lapangan usaha banyaknya pekerja dan menurut

bentuk badan hukum), mengidenfikasi misi/ tujuan badan usaha (milik

negara/daerah, milik swasta, koperasi)”.

Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-1 adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan awal (10 menit)

1. Guru mengucapkan salam

2. Membaca do’a dipimpin ketua kelas

3. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

4. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan

mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw

2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang macam-macam badan

usaha dan tujuan badan usaha.


b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses

pembelajaran yang dialami siswa.

c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik

d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau kategori

tertentu secara acak.

e. Guru menempelkan kategori utama di papan atau kertas di dinding

kelas.

f. Siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada

dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang

dipegang kelompok tersebut.

g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki

kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk

kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.

h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.

Kelompok 1: menyebutkan macam-macam badan usaha.

Kelompok 2: menyebutkan contoh-contoh badan usaha.

Kelompok 3: menyebutkan tujuan-tujuan badan usaha.

j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub

bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka


k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

b. Guru memberikan kesimpulan

c. Guru mengakhiri pembelajaran

d. Guru mengucapkan salam

2) Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-2

Pada pertemuan ke-2 siklus II ini, dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 26 Mei 2010, pada pukul 07.50-09.10, dengan materi pembelajaran

tentang “Mengidenfikasi beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan

dalam berbisnis, mendeskripsikan badan usaha yang dikelola secara

profesional dan manusiawi, mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai

pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi.

Adapun rincian pembelajaran pertemuan ke-3 adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Membaca doa dipimpin ketua kelas

c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.


d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan

mengkolaborasikan inquiry, card sort dan jigsaw

2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang pertimabngan dalam

berbisnis, badan usaha yang dikelola secara professional dan

manusiawi serta peranan pemerintah sebagai pengatur ekonomi.

b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses

pembelajaran yang dialami siswa.

c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik

d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori

tertentu secara acak.

e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding

kelas.

f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada

dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang

dipegang kelompok tersebut.

g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki

kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk

kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.

h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.

i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.

Kelompok 1: menjelaskan beberapa pertimbangan yang perlu

diperhatikan dalam berbisnis


Kelompok 2: menjelaskan kriteria badan usaha yang dikelola

secara profesional

Kelompok 3: peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur

kegiatan ekonomi

j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub

bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka

k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka

tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

b. Guru memberikan kesimpulan

c. Guru mengakhiri pembelajaran

d. Guru mengucapkan salam

c. Pengamatan Siklus II

1) Pengamatan Pertemuan ke-1

Pada pertemuan ke-1 siklus II ini, situasi saat proses pembelajaran

siswa sudah sangat tenang. Suasana belajar yang nyaman tercipta dalam

kelas karena Guru dan siswa saling bekerjasama. Pada saat guru

menjelaskan, siswa memperhatikan penjelasan guru. Setiap perintah guru,

siswa mampu melaksanakan dengan baik dan sempurna. Guru bisa


menguasai kelas, siswa sudah berani mengemukakan pendapat dan

gagasannya. Pada saat mempresentasikan masalah-masalah yang sudah di

berikan solusinya masih kurang komunikatif dan bahasa yang digunakan

agak sulit dipahami. Pada saat disuruh maju perwakilan siswa masih malu-

malu.

2) Pengamatan Pertemuan ke-2

Pada pertemuan ke-2 siklus II ini, situasi saat proses pembelajaran

siswa sudah sangat tenang. Interaksi antara siswa dengan guru sudah

tercipta dengan baik, sehingga suasana kelas sangat kondusif. Siswa sudah

berani mengemukakan pendapat dan gagasannya. Pada saat

mempresentasikan topic yang ada pada kartu, siswa sudah mulai

memahami dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Guru mengadakan

post test untuk mengetahui tingkat pemahaman dan peningkatan motivasi

dan prestasi belajar siswa.

d. Analisis dan Refleksi Siklus II

1) Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-1

Pada pertemuan ke-1 siklus II ini, hasil penelitian sudah mengalami

peningkatan walaupun belum berhasil sepenuhnya, karena pada saat

memaparkan materi dan memberikan solusi terhadap masalah yang

diberikan kurang teliti dan kurang terfokus. Pada saat disuruh maju

perwakilan siswa masih malu-malu.

Faktor-faktor yang menyebabkan penerapan pembelajaran Multi

Metode ini belum sepenuhnya berhasil adalah siswa masih malu-malu

untuk maju kedepan, siswa belum begitu paham dengan materi pelajaran.
Untuk langkah yang diambil selanjutnya adalah guru akan berusaha

menumbuhkan keberanian siswa, guru akan menjelaskan materi pelajaran

dengan baik agar siswa lebih paham.

Pada pertemuan ke-1 ini peneliti melakukan wawancaran dengan

siswa kelas VII G terkait dengan pembelajaran Ekonomi siswa,

pembelajaran yang diberikan oleh guru, dan respon siswa terhadap proses

pembelajaran. Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan

pada tanggal 21 Mei 2010:

Wawancara 1 dengan siswa 1:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah bagus
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya udah faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : sampai saat ini tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai buk
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, karena dengan adanya metode tersebut teman-
teman bisa aktif semua.

Wawancara guru (peneliti) dilanjutkan dengan siswa yang dilaksanakan

pada tanggal 30 juli 2010:


Wawancara 2 dengan siswa 2:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : ya lumayan sih tapi kadang-kadang ada yang tidak
faham
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : teman-teman masih banyak yang ramai jadi konsentrasi
masih terganggu.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : sampai saat ini tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan mengguankan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, karena dengan adanya metode tersebut bisa
mengaktifkan semuanya.

Wawancara 3 dengan siswa 3:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah agak baik lah buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan dong

Wawancara 4 dengan siswa 4:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah agak baik lah buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan.

Wawancara 5 dengan siswa 5:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : bagus, enak, ramai
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : nggak ada kesulitan malahan seru
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : eemmm apa ya biasa-biasa aja ko’.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena sudah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk saya sudah bisa menerimanya asyik banget.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai, malahan enak apa lagi metode bertukar
pasangan seru banget.
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : ya lanjut lah

Wawancara 6 dengan siswa 6:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah agak baik lah buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan.

2) Analisis dan Refleksi Pertemuan ke-2

Pada pertemuan ke-2 ini sudah hampir berhasil. Guru mengadakan

post test untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan peningkatan

motivasi belajar siswa, nilai rata-rata siswa adalah 68,7 sedangkan

prosentase peningkatannya adalah 25%. Tinggal memerlukan sedikit

tindakan lagi agar penelitian berhasil maksimal.

Pada pertemuan ke-2 ini peneliti melakukan wawancaran dengan

siswa kelas VII G yang bernama Gilang Aditriatma terkait dengan

pembelajaran ekonomi siswa, pembelajaran yang diberikan oleh guru, dan

respon siswa terhadap proses pembelajaran. Berikut petikan atau hasil

wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2010:

Wawancara siswa

Wawancara 7 dengan siswa 7:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : sudah agak baik lah buk
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan saya faham
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak juga karena bervariasi
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan.
Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik
(laptop)
Siswa : wah tambah asyik buk.

Wawancara guru (peneliti) dilanjutkan dengan siswa yang dilaksanakan

pada tanggal 30 juli 2010:

Wawancara 8 dengan siswa 8:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : enak, gurunya juga menyenangkan.
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan sudah faham.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada. Karena saya suka pelajaran Ekonomi. Jadi
tidak ada kesulitan.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak metodenya banyak.
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan.
Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik
(laptop)
Siswa : iya malahan bagus buk.

Wawancara 9 dengan siswa 9:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : enak, gurunya juga menyenangkan.
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak sulit malahan sudah faham.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada. Karena ibu menjelaskan dengan sangat sabar
sehingga teman-teman bisa menerimanya dengan baik.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, asyik ko menggunakan metode yang banyak.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak metodenya banyak.
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus dilanjutkan.
Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik
(laptop)
Siswa : iya malahan bagus buk.

Wawancara 10 dengan siswa 10:

Peneliti : Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru


(peneliti) menurut anda selama ini?
Siswa : enak, gurunya juga menyenangkan dan ramah.
Peneliti : Kesulitan apa yang sering kamu temui saat pelajaran
berlangsung?
Siswa : sudah tidak ada kesulitan.
Peneliti : Kendala apa saja yang anda temui selama diberikan
materi?
Siswa : tidak ada. Karena saya suka pelajaran Ekonomi. Jadi
tidak ada kesulitan.
Peneliti : Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode?
Siswa : sudah senang karena udah faham
Peneliti : Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan
menggunakan penerapan multi metode dengan metode
inquiry, card sort jigsaw?
Siswa : iya buk, ya pasti bisa menerimanya.
Peneliti : apakah Multi Metode ini sesuai untuk materi hari ini?
Siswa : iya sesuai enak metodenya banyak.
Peneliti : menurut kamu apakah multi metode ini masih bisa
dilanjutkan.
Siswa : masih, harus tetap dilanjutkan.
Peneliti : apakah kamu senang jika penerapan pembelajaran
Multi Metode ini menggunakan media elektronik
(laptop)
Siswa : iya malahan enak sekali bisa nonton bareng.

3. Paparan Data dan Temuan Penelitian Siklus III

a. Perencanaan Tindakan Siklus III

Pada siklus ke-3, peneliti menetapkan hanya satu kali pertemuan atau

selama 2x40 menit atau 80 menit sebagai kegiatan pembelajaran karena

menyesuaikan dengan silabus yang ada di sekolah, yang mana untuk

kompetensi dasar “6.4 Menggunakan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi

untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan”, ini alokasi waktunya adalah

2 jam pelajaran. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah

mengkonsultasikan materi yang akan disampaikan.


Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti

memilih menggunakan pembelajaran Multi Metode yang dianggap sudah

berhasil sebagaimana terlihat di pemaparan siklus sebelumnya.

Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan perencanaan

sebagai berikut :

1) Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dikembangkan

berdasarkan silabus yang ada di SMPN 4 Malang.

2) Peneliti mempersiapkan alat observasi sebagai alat pengukur motivasi

belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

3) Peneliti mempersiapkan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat

untuk dokumentasi untuk mengetahui kinerja siswa, kreatifitas siswa,

dalam proses pembelajaran sebagai wujud pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dijelaskan dengan menggunakan pembelajaran Multi

Metode.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus III ini, dilaksanakan pada hari jumat

tanggal 28 Mei 2010, pada pukul 08.30-09.10 dan 09.40-10.20, dengan materi

pembelajaran tentang “Mendeskripsikan pengertian kreatif dan proses

kreatifitas dalam tindakan ekonomi, mendefinisikan pengertian inovatif dan

manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu mendorong

peningkatan kesejahteraan, mengidentifikasi proses kemandirian dalam proses

meningkatkan kesejahteraan, berlatih mengerjakan sendiri kreatifitas dan

inovasi yang di rencanakan, membuat produk berupa barang atau jasa dari

sumber daya yang dimiliki”.

Adapun rincian pembelajaran siklus III ini adalah sebagai berikut:


1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas

c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan

mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw

2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang menggunakan gagasan

kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan

kesejahteraan

b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab

pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses

pembelajaran yang dialami siswa.

c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang

mungkin membingungkan peserta didik

d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori

tertentu secara acak.

e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding

kelas.

f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada dalam

kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang dipegang

kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki

kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk

kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.

h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.

i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.

Kelompok 1 : menjelaskan kreativitas dalam tindakan ekonomi

Kelompok 2 : menjelaskan pentingnya syarat-syarat inovasi dalam

kehidupan sehari-hari

Kelompok 3 : peranan pentingnya proses kemandirian dalam usaha

meningkatkan kesejahteraan

j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab

yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan sub bab mereka

k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang

sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan

dengan sungguh-sungguh

l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

3. Kegiatan akhir (15 menit)

a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

b. Guru memberikan kesimpulan

e. Guru mengakhiri pembelajaran

f. Guru mengucapkan salam


c. Pengamatan Siklus III

Pada siklus III ini, situasi saat proses pembelajaran sangat tenang.

Guru dan siswa sudah menjalin komunikasi yang baik dalam menciptakan

suasana belajar yang nyaman. Suasana kelas yang kondusif merupakan faktor

penting agar materi yang dibahas dapat dipahami siswa. Begitu pula pada

siklus ke-3 ini, guru mampu memanfaatkan model pembelajaran ini sehinnga

siswa dapat memahami materi pada pertemuan kali ini. Siswa mau dan

berfikir untuk memecahkan masalah yang sedang dibahas. Siswa berani

mengungkapkan gagasan dan pendapatnya, siswa sudah berani untuk bertanya

kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa sudah berani dan

tidak gerogi dalam mempresentasikan hasil analisis kelompok. Ketika guru

mengadakan post test untuk siklus III, siswa sangat antusias mengerjakan soal

yang diberikan.

Dengan demikian siklus ini dianggap berhasil dan model

pembelajaran multi metode juga dianggap berhasil.

d. Analisis dan Refleksi Siklus III

Dari hasil observasi dapat diketahui pada siklus III dapat dikatakan

bahwa penerapan pembelajaran Multi Metode ini sangat memberikan manfaat

kepada siswa karena siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses

pembelajaran atau dengan kata lain siswa motivasi belajar siswa meningkat

dilihat dari keaktifan dan keantusiasan siswa selama proses pembelajaran.

Sedangkan prestasi siswa juga meningkat, hal ini dapat dilihat dari nilai siswa

yang semakin meningkat. Siswa juga lebih mudah dikondisikan.


Diakhir siklus III ini guru mengadakan post test untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa. Nilai hasil post test ini juga sangat bagus, nilai rata-

rata siswa adalah 91,9 sedangkan prosentase peningkatannya adalah 67,1%.

Penelitian ini sudah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan

dan hasilnya juga sudah bagus maka peneliti mencukupkan penelitian sampai

pada siklus III. Dengan penerapan pembelajaran Multi Metode dalam

meningkatakn motivasi dan prestai belajar siswa kelas VII G terhadap mata

pelajaran ekonomi meningkat.

Pada akhir siklus III ini peneliti melakukan wawancaran dengan siswa

kelas VII G yang terkait dengan pembelajaran ekonomi siswa, pembelajaran

yang diberikan oleh guru, dan respon siswa terhadap proses pembelajaran.

Berikut petikan atau hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 28 Mei

2010:

Wawancara siswa

Wawancara 1 dengan siswa 1:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : biasanya saya belajar LKS kalau ada PR (pekerjaan
rumah) saya ya mengerjakan.
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : kadang iya tapi kadang tidak
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : sangat senang sekali buk
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas, gimana kalau metode ini dilanjutkan.
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : metodenya sudah bagus buk tapi itu Cuma sebentar.

Wawancara guru (peneliti) dilanjutkan dengan siswa yang dilaksanakan pada

tanggal 30 juli 2010:

Wawancara 2 dengan siswa 2:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : ya pasti senang
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : tetap dialnjutkan sampai pembelajaran selesai.

Wawancara 3 dengan siswa 3:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : senang, metodenya bervariasi.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : kita sudah senang dengan metode ini. Jangan dig anti ya
buk metode ini.

Wawancara 4 dengan siswa 4:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : belajar LKS dan buku Ekonomi
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : senang buk.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya faham
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali buk teman-teman aktif semua.
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : tetap dilanjutkan sampai pembelajaran selesai.
Wawancara 5 dengan siswa 5:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja saya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : ya pasti senang sekali.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : ya ibu tetap memakai metode ini terus jangan dirubah-
rubah soalnya saya sudah senang memakai metode itu.

Wawancara 6 dengan siswa 6:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
tapi ya saya juga membaca buku Eko.
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : senang sekali.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : harus dialnjutkan sampai pembelajaran selesai.

Wawancara 7 dengan siswa 7:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : ya pasti senang buk, metodenya banyak tambah senang
saya buk.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya menyenangkan.
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : ya tetap dilanjutkanlah metode itu jangan dig anti metode
lain.

Wawancara 8 dengan siswa 8:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : ya pasti senang
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : tetap dialnjutkan sampai pembelajaran selesai.

Wawancara 9 dengan siswa 9:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk belajar
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : senang juga sih buk.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya metodenya menyenangkan
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : tetap dialnjutkan.
Wawancara 10 dengan siswa 10:

peneliti : selama saya (peneliti) mengajar apakah sebelumnya


dirumah kamu sudah mempersiapkan untuk belajar?
siswa : kalau ada PR (pekerjaan rumah) aja buk saya ya belajar ya
sama baca buku juga.
Peneliti : apakah guru memberikan tugas diakhir pembelajaran?
siswa : iya tapi kadang tidak diaksih.
Peneliti : bagaimana perasaan kamu ketika kamu mengikuti
pembelajaran Ekonomi dengan menggunakan Penerapan
Multi Metode?
siswa : pasti senang sekali buk.
Peneliti : apakah kamu menerima dengan baik materi yang diberikan
oleh guru dengan menggunakan penerapan Multi Metode?
siswa : iya, bisa saya langsung faham metode itu.
Peneliti : apakah kamu merasa puas dengan menggunakan penerapan
Multi Metode ini?
Siswa : puas sekali soalnya ramai dan menyenangkan’
Peneliti : bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran dengan
menggunakan Multi Metode?
Siswa : asyik buk, karena sebelumnya tidak pernah memakai
metode itu.
Peneliti : apa saran kamu terhadap penerapan Multi Metode?
Siswa : tetap lanjut saja saja.
BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Fokus dalam penelitian ini adalah Penerapan Multi Metode Dalam

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa

kelas VII SMPN 4 Malang. Dari paparan data hasil penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan multi metode menunjukkan bahwa terjadi

peningkatkan motivasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Nanang Hanifah bahwa motivasi dipengaruhi oleh salah satu factor ekstern

yaitu guru. Dalam hal ini guru sangat berperan dalam kegiatan belajar

mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan dapat berjalan dengan lancar dan

mencapai tujuan yang diinginkan bila dapat mengatasi permasalahan yang

ada dalam kelas, baik masalah yang berkaitan dengan diri siswa maupun

masalah yang berkaitan dengan guru itu sendiri. Dari banyak permasalahan

yang dihadapi, yang paling menonjol di dalam kelas adalah mengenai tidak

kondusifnya kegiatan pembelajaran diakibatkab karena adanya siswa yang

berbicara sendiri sehingga tidak memperhatikan materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru menggunakan variasi-

variasi dalam mengajar. Variasi yang digunakan guru untuk membuat siswa

tertarik dan memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan multi metode. Dengan

127
menggunakan multi metode ini hasil pembelajaran siswa sangat meningkat

dibandingkan dengan sebelum diterapkannya multi metode ini.

Melalui Multi Metode ini, guru menciptakan suasana yang

mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling

membutuhkan ini dapat menimbulkan adanya saling ketergantungan positif

yang menuntut adanya interaksi yang memungkinkan sesama siswa saling

memberikan motivasi untuk meraih hasil prestasi yang optimal. Kehadiran

metode ini dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar Ekonomi lebih

menyenagkan karena model pembelajaran yang menekankan aktivitas

kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil, mempelajari

materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif.

A. Perencanaan Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang

Perencanaan penerapan pembelajaran Multi Metode ini pada materi

pembelajaran ekonomi dengan pembahasan Memahami Kegiatan Masyarakat,

perencanaan ini dibuat berdasarkan konsep-konsep yang terdapat dalam pembelajaran

Multi Metode. Adapun langkah-langkah untuk menjadikan kelas yang akan dijadikan

objek penelitian, menetapkan materi yang akan dijadikan materi pembelajaran,

membuar rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi

motivasi yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dan menyiapkan

tugas untuk mengetahui presentase prestasi yang diraih oleh siswa, dan menyiapkan

instrumen penelitian.
B. Pelaksanaan Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang

Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pertemuan dengan tiga siklus yang

terdiri dari pre test dilaksanakan pada pertemuan 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan dan siklus III dilaksanakan 1 kali pertemuan.

Pre test, pada pertemuan pertama peneliti melaksanakan pemeriksaan

lapangan dan memberikan pre test dengan strategi konvensional yaitu metode

ceramah dan tanya jawab. Dimana guru menerangkan materi Ekonomi di selangi

denagn tanya jawab.

Melalui pre test, dapat diketahui bahwa pembelajaran konvensional denagn

metode ceramah dan tanya jawab ternyata menjadikan siswa kurang berminat dalam

belajar Ekonomi. Siswa cenderung pasif, bergurau sendiri dengan temannya dan

kurang berkonsentrasi dengan pelajaran yang diberikan.

Dari hasil pre test dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa menunjuk

pada angka 1 dan 2 yaitu rata-rata sebesar 1,6. Berdasarkan hasil pre test, bahwa

untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar dibutuhkan lingkungan belajar

yang kondusif, menjadikan siswa lebih berperan aktif tanpa rasa takut untuk

menjawab pertanyaan yang ada.

Menyingkapi hasil pre test, pada pertemuan pertama selanjutnya guru peneliti

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan penerapan Multi Metode yaitu


metode inquiry, card sort dan jigsaw. Dengan Multi Metode ini diharapkan siswa

mampu berperan aktif untuk mengekspresikan gagasannya pada kelompok.

Pada penerapan pertama penerapan konvensional masih kurang efektif, siswa

masih pasif, siswa masih seriang ramai dengan teman-temannya. Menanggapi

kegagalan pada pertemuan 1 maka pada pertemuan kedua peneliti menerapkan Multi

Metode untuk melatih dan membiasakan siswa lebih aktif dalam menemukan konsep,

dan lebih menantang sehingga menimbulkan persaingan sehat.

Hasil pengamatan siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan motivasi

belajar siswa. Walaupun masih belum memuaskan, pengamatan tersebut dapat

diamati pada lembar observasi motivasi belajar siswa pada angka 1, 2 dan 3 yang

meningkat sebesar 1,9 atau meningkat 18,75%.

Hasil pengamatan siklus II menunjukkan bahwa siswa siswa sudah berani

mengemukakan pendapat dan gagasannya. Pada saat mempresentasikan topic yang

ada pada kartu, siswa sudah mulai memahami dan sesuai dengan materi yang

disampaikan.

Dan pada hasil pengamatan siklus III guru mampu memanfaatkan model

pembelajaran ini sehinnga siswa dapat memahami materi pada pertemuan kali ini.

Siswa mau dan berfikir untuk memecahkan masalah yang sedang dibahas. Hal ini

terbukti bahwa Diakhir siklus III ini guru mengadakan post test untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa. Nilai hasil post test ini juga sangat bagus, nilai rata-rata

siswa adalah 91 sedangkan prosentase peningkatannya adalah 50,6%.

C. Penilaian Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar

Siswa Kelas VIIG SMPN 4 Malang


Penilaian dalam pembelajaran ini dialkuakn pada setiap pertemuan setelah

pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dialkukan untuk mengetahui tingakt

keberhasilan siswa dalam menggunakan penerapan yang telah diterapkan.

Tingkat keberhasilan kelas dalam setiap siklus mengalami peningkatan yaitu

pre test denagn rata-rata

Indiaktor keberhasilan penerapan Multi Metode antara lain:

1. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih semangat, senang dan

tidak merasa heran. Sehingga dapat menyelesaikan tugas yang diberiakn guru

tepat waktu.

2. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang besar, yaitu aktif dalam bertanya dan

mampu menjawab pertanyaan guru secara lisan. Hal ini menunjukkan bahwa

siswa tidak merasa takut lagi untuk belajar mengemukakan pendapatnya.

3. Adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari

kenaikan setiap siklus.


80
GRAFIK PRESTASI BELAJAR 67.1
70

60

50
PROSENTASE

39.3
40

30 25

20

10

0
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

SIKLUS

4. Sebelum peneliti menggunakan menerapkan Multi Metode SMP Negeri 4

Malang menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarakan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa

penggunaan pembelajaran dengan menggunakan multi metode pada mata

pelajaran Ekonomi dikelas VIIG SMPN 4 Malang, dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui denagn hasil

penelitian observasi dan wawancara pada proses belajar mengajar yang

berkenaan dengan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang

berlangsung. Dengan adanay peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa

dapat terlihat dari partisipasi siswa selama kegitan pembelajaran.

1. Perencanaan penerapan pembelajaran Multi Metode dengan langkah awal

perencanaan ini adalah menetapkan kelas sebagai objek penelitian,

menetapkan materi pembelajaran, membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi sebagai motivasi yang

digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa, dan menyiapkan

instrument penelitian.

2. Penerapan pembelajaran Multi Metode pada mata pelajaran Ekonomi,

yaitu dengan materi memahami kegiatan ekonomi masyarakat dapat

terlaksana dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa. Pada siklus pertama dilaksanakan tiga kali

pertemuan, pada pertemuan terakhir dilaksanakan post test. Pada siklus ke


dua dilaksanakan dua kali pertemuan, pada pertemuan terakhir

dilaksanakan post test. Pada siklus ke tiga hanya satu kali pertemuan

karena sudah dianggap cukup. Karena hasil belajar siswa sudah

memuaskan.

3. Proses evaluasi pembelajaran dengan menerapkan Multi Metode untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII G SMPN 4

Malang dilakukan dengan memberikan lembar observasi dan berlangsung

dengan mengadakan post test pada setiap akhir siklus agar dapat

mengetahui sejauh mana terlaksananya proses pembelajaran dan tujuan

belajar yang diinginkan. Pada evaluasi nilai post test, rata-rata siswa

mendapatkan nilai yang baik. Pada siklus 1 adalah rata-rata 68,7, pada

siklus II adalah rata-rata 76,6, dan pada siklus III adalah rata-rata 91,9,

prosentase peningkatan nilai siswa pada siklus I sebesar rata-rata 25%,

pada siklus II sebesar rata-rata 39,3%, pada siklus III sebesar rata-rata

67,1%. Hal ini bararti siswa sudah semangat dalam belajar.

Untuk mengukur tingkat motivasi siswa dapat dilihat dari prestasi

siswa. Karena prestasi belajar siswa akan meningkat seiring dengan

meningkatnya motivasi belajar siswa. Dengan demikian, meningkatnya data

prestasi diatas menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat.


B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran

kepada beberapa pihak.

1. Bagi lembaga

Hendaknya menunjang fasilitas pengajaran, salah satunya adalah dengan

menggunakan media pembelajaran, karena dengan media pembelajaran ini

dapat digunakan sebagai variasi.

2. Bagi guru

Agar penggunaan multi metode ini dapat diterapkan secara optimal, maka

sebelum pengajaran ekonomi dilaksanakan guru terlebih dahulu

melakukan identifikasi awal tentang kelemahan (permasalahan) dalam

pembelajaran sehingga dapat diterapkan multi metode dengan

menggunakan media yang tepat.

3. Bagi siswa

Hendaknya penggunaan multi metode motivasi dan prestasi siswa lebih

meningkat lagi khususnya kelas VIIG SMPN 4 Malang.


DAFTAR RUJUKAN

Agustin, Ifa Miming. 2008. Penerapan Metode Inquiry Dalam Pembelajaran PAI
Dan Dampaknya Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMP Negeri 1
Papar Kediri.

Aminah 2009. dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di
MTS Negeri Batu”.

Arsyad, Azhar. 2002. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa


Pokok Pikiran). Makasar: Pustaka Pelajar.

Aziz, Wahab Abdul. 2008. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu


Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: ALVABETA,

Depag RI. 2004. Al-Qur‟an dan Terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro.

Departemen Agama RI. 2002. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:


Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.

Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. 2005. Kurikulum 2004: Standar


kompetensi Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Agama.

Djajadisastra, Yusuf. 1981. Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa.

Djamrah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kopetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.

Hanifah, Nanang dkk. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika


Aditama.

http://telaga.cs.ui.ac.id/WebKuliah/MetodologiPenelitian/laporan4/kelompok5/10
Maret.doc)
Ismail SM, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: Rasail Media Group.

Lie, Anita. 2005. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di


Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Nurdin, Muh., dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS kelas VII. Surabaya: CV
Karya Utama.

Nurfadilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw


Learning Dalam Pembelajaran Agama Islam (PAI) di SMP Negeri13
Malang”.

Senduk, Nurhadi. 2004. Pembelajaran konstektual (CTL) dan Peneraapn dalam


KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Silberman, 2004. Active Learniang (101 Strategies to Teach any Subject).


Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suparhadi, Saputro. 1993. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran Umum. Malang:


IKIP Malang.

Suprijono, 2009. Agus cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya


(Jakarta: PT Bumi Aksara)

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Edisi


Revisi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
ttp://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam- macam- metode-
pembelajaran.html

Uno, Hamzah B. 2007 “Teori Motivasi dan Pengukurannya” (Jakarta: Bumi


Aksara,)

Wahidmurni dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas; Pendidikan Agama
dan Umum; dari Teori Menuju Praktik. Malang: UM Press.

Wahidmurni. 2005. Bahan Ajar Penelitian Pembelajaran. Malang: UIN Malang


Press.

Wahyudi, Dedi. 2009. Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada


Pemberdayaan Peserta Didik ” (http:// podoluhur.blogspot.com,diakses
22 maret 2009).

Wiraatmaja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:


Remaja Rosda Karya.

www.gurukreatifguruprofesional.com

Yasin, Fatah. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang : UIN-Malang.

Zaini, Hisyam 2002 “strategi pembelajaran aktif di perguruan tinggi”,


(Yogyakarta: PT. CTSD,)

Zuriah, Nurul. 2006 Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan;Teori-Aplikasi


(Jakarta: PT Bumi Aksara)
Lampiran I

SILABUS

Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Kelas : VII(tujuh)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Semester : 2(dua)
Standar Kompetens : 6. memahami kegiatan ekonomi masyarakat

Materi Alokasi Sumber


Penilaian
Kompetensi
Pokok/ Kegiatan Waktu Belajar
Indikator
Pembelajaran Bentuk Contoh
Dasar
Pembelajar Teknik Instrumen
an Instrumen
6.2.Mendeskripsi Kegiatan Membaca buku Mendefinisikan Tes Isian Kegiatan Toko/
kan kegiatan Pokok referensi dan pengertian dan tulis/ pokok warug
pokok Ekonomi. mendiskusikan macam- macam uraian ekonomi 6 JP
ekonomi, pengertian dan kegiatan adalah di
yang macam- macam ekonomi. a)............. sekitar
meliputi kegiatan pokok b)............
kegiataan ekonomi sekolah
konsumsi, c) ...........
produksi, dan Pengertian Mendiskusikan Mendefinisikan
distribusi konsumsi pengertian pengertian
barang /jasa dan jenis konsumsi dan Sentra-
barang- Konsumsi dan jenis barang- Jelaskan
barang yang jenis-jenis barang yang Daftar pengertian sentra
dikonsumsi barang yang pertanyaan konsumsi !
siswa dan dikonsumsi dikonsumsi usaha
keluarga siswa dan siswa dan yang
(harian, keluarganya keluarga (
mingguan, harian, Susunlah ada di
dan bulanan Tanya jawab mingguan dan daftar sekitar
) tentang skala bulanan ) konsumsi
yang sekolah
Skala prioritas dalam dibutuhkan dan
prioritas memenuhi siswa,
dalam kebutuhan Menyusun skala kemudian masyara
memenuhi prioritas dalam susunlah kat
kebutuhan memenuhi Pilihan berdasarkan
sebagai kebutuhan Ganda skala tempat
siswa. Mendiskusikan sebagai siswa prioritas! tinggal
aspek positif siswa
keluarga
dan
Aspek- negat Men Susunlah
aspek positif if giden daftar
dan negatif perila tifika konsumsi J
perilaku ku si yang a
kons aspek dibutuhkan l
Pengertian umtif - keluarga di a
produksi dan aspek rumahmu, n
sumber daya positi dan
f dan menurutmu r
ekonomi Men negat bagaimana a
disku if hubungannya y
sikan perila dengan sikap a
peng ku komsumtif di
Macam- ertian kons keluargamu ? P
macam umtif a
sumber daya Prod seseo s
ekonomi uksi rang. a
dan Berikut ini r
sumb yang bukan
er termsuk
Etika daya Men faktor- faktor
ekonomi giden yang L
dalam Ekon tifika mempengaru i
memanfaatk omi si hi pola n
an faktor- fakto konsumsi g
faktor r- seseorang k
produksi fakto adalah ... u
dalam Mendiskusikan r n
kehidupan tujuan dan cara yang a.penghasila g
satu peningkatan mem n per bulan a
uaha/bisnis jumlah dan peng n
mutu hasil aruhi b. jumlah
produksi kons anngota s
umsi keluarga e
Usaha-usaha seseo k
untuk rang. c.pendidikan o
mening- Mendiskusikan dan l
katkan makna/pengerti lingkungan a
jumlah dan an distribusi, h
mutu hasil tujuan distribusi Mendefinisikan d.keinginan
produksi pengertian untuk maju
(bidang Membaca produksi dan
industri dan literatur dan sumber daya
pertanian) berdiskusi ekonomi
tentang etika Pengertian
ekonomi dalam produksi
melakukan adalah ... .
Pengertian distribusi Mengklasifikasi
dan tujuan macam- macam Sumberdaya
distribusi sumber daya ekonomi ada
ekonomi empat
Mendiskusikan macam yaitu:
pengertian
Sistem usaha, a. ............
distribusi perusahaan dan Mengidentifikas b..............
beserta badan usaha, i etika ekonomi c............
contohnya dan dalam d..............
(langsung, memberikan memanfaatkan
tidak contohnya. faktor- faktor
langsung dan produksi dalam
semi kehidupan suatu Etika
langsung) usaha/bisnis ekonomi
Mendefinisikan dalam
pengertian dan meman
macam- macam faatkan
Etika kegiatan Mengidentifikas sumber daya
ekonomi ekonomi. i usaha-usaha ekonomi
dalam yang dapat dapat
kegiatan dilakukan guna dilakukan
distribusi meningkatkan dgn cara
yang Mendefinisikan jumlah dan bagaimana ?
memenuhi pengertian mutu hasil
unsur konsumsi dan produksi
keadilan dan jenis barang- (bidang industri
pemerataan. barang yang dan pertanian ) Peningkatan
dikonsumsi baik melalui mutu dan
siswa dan intensifikasi jumlah hasil
keluarga maupun produksi
(harian, ekstensifikasi dapat
mingguan dan dilakukan
Pengertian bulanan ). dengan
usaha, beberapa
perusahaan Mendefinisikan cara,
dan badan pengertian dan sebutkan !
usaha Menyusun skala tujuan distribusi
prioritas dalam
memenuhi
kebutuhan Jelaskan
sebagai siswa. Mengklasifikasi tujuan
sistem distribusi distribusi !
beserta
Mengidentifikas contohnya
i aspek- aspek (langsung, tidak
positif dan langsung dan Ada tiga
negatif perilaku semi langsung) sistem
konsumtif distribusi,
seseorang. sebutkan dan
jelaskan
Mengidentifikas masing-
i /melakukan masingnya !
Mengidentifikas kegiatan
i faktor-faktor kegiatan yang
yang menggambarka
mempengaruhi n contoh etika Bentuk etika
konsumsi ekonomi ekonomi
seseorang. dalam kegiatan yang
distribusi yang bagaimana
memenuhi dalam
unsur keadilan melakukan
Mendefinisikan dan pemerataan. kegiatan
pengertian distribusi ?
produksi dan
sumber daya
ekonomi Mendefinisikan
pengertian Jelaskan
usaha, perbedaan
perusahaan dan perusahaan
Mengklasifikasi badan usaha dengan
macam- macam badan usaha
sumber daya
ekonomi

Mengidentifikas
i etika ekonomi
dalam
memanfaatkan
faktor- faktor
produksi dalam
kehidupan suatu
usaha/bisnis

Mengidentifikas
i usaha-usaha
yang dapat
dilakukan guna
meningkatkan
jumlah dan
mutu hasil
produksi
(bidang industri
dan pertanian )
baik melalui
intensifikasi
maupun
ekstensifikasi

Mendefinisikan
pengertian dan
tujuan distribusi

Mengklasifikasi
sistem distribusi
beserta
contohnya
(langsung, tidak
langsung dan
semi langsung)

Mengidentifikas
i /melakukan
kegiatan
kegiatan yang
menggambarka
n contoh etika
ekonomi
dalam kegiatan
distribusi yang
memenuhi
unsur keadilan
dan pemerataan.

Mendefinisikan
pe ngertian
usaha,
perusahaan dan
badan usaha
6.3.Mendeskrips Macam- Membaca Mendeskripsika Tes tulis Tes pilhan Sebutkan Guru IPS
ikan peran macam literatur n macam- ganda. macam-
badan usaha, badan usaha. selanjutnya macam badan macam badan 4 JP Ekonomi
termasuk (menurut mendiskusikan usaha. (menurut usaha
koperasi, pemilik jenis-je nis pemilik modal, menurut
sebagai modal, badan usaha lapangan usaha bentuk
tempat lapangan menurut pemi banyaknya hukumnya Buku
berlangsungn usaha lik modal, la pekerja dan yang ada di
ya proses banyaknya pangan usaha, menurut bentuk sekeliling Materi
produksi pekerja dan jumlah pekerja badan hukum) tempat
dalam menurut serta menurut tinggalmu /
kaitannya badan bentuk badan daerahmu !
dengan hukum) hukum /yuridis Koperasi
pelaku Mengidentifikas / kantin
ekonomi i misi/tujuan
badan usaha Berikut ini
Tujuan badan Mendiskusikan (milik negara yang bukan sekolah
usaha(milik beberapa /daerah, milik prinsip
negara/daera pertimba ngan swasta, koperasi
h, milik yang perlu koperasi) adalah...
swasta, diperhatikan Pasar
koperasi) dalam berbisnis a.keanggotaa
nsukarela
Mengidentifikas
i beberapa b.pengelolaan BUMN/
Pertimbanga Mendiskusikan pertimbangan demokratis
n yang perlu peranan yang perlu Tes uraian BUMS
diperhatikan pemerintah diperhatikan c.pembagian yang
dalam sebagai pelaku dalam berbisnis SHU sesuai
berbisnis dan pengatur jabatan ada di
kegiatan wila-yah
ekonomi d. dilakukan masing-
Mengidentifikas secara masing
Kriteria i badan usaha mandiri daerah
badan usaha yang dikelola
yang dikelola secara Guru
secara profesional dan
profesional manusiawi Jelaskan
dan tujuan
manusiawi. pemerintah Buku yg
mendirikan relevan
Mendeskripsika badan usaha.
n peranan
Peranan pemerintah
pemerintah sebagai pelaku Contoh
sebagai dan pengatur benda
pelaku dan kegiatan Sebutkan 4 hasil
pengatur ekonomi pertimbangan kreatifita
kegiatan yang perlu s
ekonomi diperhatikan
ketika
seseorang
akan
mendirikan
peperusahaan
bisnis!

Sebutkan
peranan
pemerintah
sebagai
pengatur dan
pelaku
kegiatan
ekonomi
6.4.Menggunaka Kreativitas Mendiskusikan Mendefinisikan Tes tulis Tes Uraian Jelaskan arti Buku yg
n gagasan dalam pengertian pengertian kreatif dan relevan
kreatif dalam tindakan kreatif dan kreatif dan kreatifitas 2 JP
tindakan ekonomi. contoh proses dalam
ekonomi aplikasinya kreatifitas dalam tindakan
untuk dalam tindakan tindakan ekonomi Contoh
mencapai ekonomi ekonomi benda
kemandirian Pentingnya hasil
dan inovasi dan kreatifita
kesejahteraan syarat-syarat Perlukah s
inovasi Tanya jawab Mendefinisikan inovatif bagi
dalam tentang inovatif pengertian seseorang
kehidupan dan manfaatnya dan kenapa ?
sehari- hari. inovatif dan
manfaatnya
dalam
Mendiskusikan kehidupan Bentuk
Proses pengertian sehari- hari yang kreatifitas
kemandirian mandiri, mampu apakah yang
dalam usaha kemandirian dan mendorong kamu
meningkatka usaha- usaha peningkatan lakukan agar
n yang dilakukan kesejahteraan kamu sukses
kesejahteraa agar mampu dan naik
melakukannya kelas ?
Tes Soal pilihan
Mengklasifikasi Mengidentifikas unjuk ganda
Praktik hasil i proses kerja
kreatifitas produktifitas Proses
dan inovasi. dan inovasi kemandirian kemandirian
dalam usaha harus dimulai
meningkatkan dari diri
kesejahteraan sendiri, dari
Gagasan dan Mendiskusikan mana kamu
berlaku hasil ekonomi mulai hidup
kreatif, yang kreatif dan mandiri ?
inovatif Berlatih
Inovatif dan mengerjakan
kemandirian sendiri dan
dalam kehi- kreatifitas dan Buatlah salah
dupan inovasi yang satu produk
ekonomi direncakan yang me-
rupakan
bentuk
kreatifitas
Membuat kamu sebagai
produk berupa siswa
barang/ jasa dari
sumber daya
yang dimiliki.
LAMPIRAN II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi
yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi,
dan distribusi barang/jasa
Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian dan macam- macam
kegiatan ekonomi.
2. Mendefinisikan pengertian konsumsi dan jenis
barang-barang yang dikonsumsi siswa dan
keluarga (harian minggu dan bulanan).
3. Menyusun skala prioritas dalam memenuhi
kebutuhan sebagai siswa.
4. Mengidentifikasi aspek-aspek positif dan
negatif perilaku konsumtif seseorang.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumtif seseorang.
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian kegiatan ekonomi.
2. Menyebutkan macam- macam kegiatan ekonomi.
3. Mendefinisikan pengertian konsumsi
4. Menyebutkan jenis barang-barang yang dikonsumsi siswa dan keluarga
(harian minggu dan bulanan).
5. Mengidentifikasi aspek-aspek positif dan negatif perilaku konsumtif
seseorang.
6. Menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi konsumtif seseorang
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh oleh
manusia (perusahaan atau masyarakat) untuk memproduksi, mendistribusi,
serta mengkonsumsi barang dan jasa dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani demi mewujudkan kemak muran.
2. Macam-Macam Kegiatan Ekonomi
Dengan demikian inti dari kegiatan ekonomi adalah: produksi,
distribusi, dan konsumsi.
3. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah memanfaatkan nilai guna suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan secara berangsur- angsur atau sekaligus habis.
4. Jenis barang-barang yang dikonsumsi sis wa dan keluarga
Adapun jenis barang yang dikonsumsi siswa adalah seragam,
sepatu, alat tulis. Sedangkan jenis barang yang konsumsi keluarga adalah
alat-alat rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari.
5. Aspek positif dan negative perilaku konsumtif
Perilaku konsumtif adalah suatu keadaan yang cenderung
membelanjakan seluruh pendapatannya pada barang- barang konsumsi.
Perilaku konsumtif dapat berdampak positif bagi kegiatan ekonomi.
Perilaku konsumtif juga dapat menjamin berlangsungnya siklus ekonomi,
yaitu dari kegiatan produksi → distribusi → konsumsi.
Namun perilaku konsumtif lebih banyak dampak negative atau
buruknya,karena perilaku tersebut dinilai boros atau tidak hemat. Orang-
orang yang berperilaku konsumtif kurang memikirkan masa depan.
Masyarakat pun umumnya kurang menghormati orang- orang berperilaku
konsumtif.
6. Faktor- faktor yang me mpengaruhi konsumsi antara lain :
a. Kebiasaan dan sikap hidup. Seseorang yang biasa hidup hemat tingkat
konsumsinya lebih rendah daripada orang- orang yang berperilaku
boros.
b. Faktor lingkungan. Orang- orang yang tinggal di lingkungan perkotaan
memiliki tingkat konsumsi lebih tinggi daripada orang- orang yang
tinggal di pedesaan.
c. Faktor tingkat peradaban. Orang- orang yang memiliki kehidupan
modern, tingkat.
d. konsumsinya lebih tinggi daripada orang- orang yang memiliki
kehidupan sederhana.
e. Pemilik uang yang banyak, cenderung konsumsinya lebih tinggi
daripada pemiliki uang yang sedikit atau tidak sama sekali.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru melakukan pretest
b. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan konsumsi
c. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
d. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
e. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
f. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
g. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
h. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
j. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: pengertian konsumsi
Kelompok 2: tujuan konsumsi
Kelompok 3: faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi
Kelompok 4: faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi
Kelompok 5: sifat konsumsi
k. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
l. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
m. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
c. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
d. Kesimpulan:
1) Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan oleh oleh
manusia (perusahaan atau masyarakat) untuk memproduksi,
mendistribusi, serta mengkonsumsi barang dan jasa dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani demi mewujudkan kemakmuran.
2) Macam-Macam Kegiatan Ekonomi adalah: produksi, distribusi,
dan konsumsi.
3) Pengertian Konsumsi adalah memanfaatkan nilai guna suatu
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan secara berangsur-
angsur atau sekaligus habis.
4) Perilaku konsumtif adalah suatu keadaan yang cenderung
membelanjakan seluruh pendapatannya pada barang- barang
konsumsi.
5) Adapun jenis barang yang dikonsumsi siswa adalah seragam,
sepatu, alat tulis. Sedangkan jenis barang yang konsumsi keluarga
adalah alat-alat rumah tangga dan kebutuhan sehari- hari.
6) Faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi antara lain :
Kebiasaan dan sikap hidup, faktor lingkungan, pemilik uang yang
banya, konsumsinya lebih tinggi daripada orang- orang yang
memiliki kehidupan sederhana, faktor tingkat peradaban.
e. Guru mengakhiri pembelajaran
f. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
Soal tugas
a. Tes tertulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1

Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
3. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
4. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi
yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi barang/jasa
Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian produksi dan sumber
daya ekonomi
2. Mengklasifikasi macam- macam sumber daya
ekonomi
3. Mengidentifikasi etika ekonomi dalam
memanfaatkan factor- faktor produksi dalam
kehidupan suatu usaha/ bisnis
4. Mengidentifikasi usaha-usaha yang dapat
dilakukan guna meningkatkan jumlah dan mutu
hasil produksi (bidang industry dan pertanian)
baik melalui intensifikasi maupun intensifikasi

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian produksi dan sumber daya ekonomi.
2. Menyebutkan macam- macam sumber daya ekonomi.
3. Mendefinisikan etika ekonomi dalam memanfaatkan factor- faktor produksi
dalam kehidupan satu usaha/ bisnis.
4. Mengidentifikasi usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil
produksi.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Produksi
Produksi dalam arti luas, yaitu semua kegiatan manusia dalam
rangka menambah kegunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Manusia memproduksi barang dan jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus untuk memperoleh
keuntungan. Barang dan jasa yang diproduksi produsen akan dikonsumsi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dan bagi produsen, barang
yang diproduksinya melalui penggabungan beberapa factor produksi
bertujuan mencari keuntungan. Keuntungan yang diperoleh produsen
berasal dari selisih antara penerimaan penjualan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa tersebut.
2. Macam-macam Sumbe r Daya Ekonomi
Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan alat, bahan, tenaga,
maupun pemikiran. Semuanya merupakan sumber daya ekonomi. Sumber
daya ekonomi yang diolah dalam proses produksi disebut faktorfaktor
produksi. Jenis-jenis faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan
produksi sebagai berikut.
1) Faktor Produksi Alam
Tuhan menciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Bahan
tambang yang dihasilkan kawasan tambang ini tergolong sumber daya
alam. Sumber daya alam lainnya meliputi tanah, air, hutan, udara,
bahkan juga sinar matahari. Untuk memudahkan penyebutan, sumber
daya alam disederhanakan menjadi ”tanah”. Jika kamu menemukan
penyebutan factor produksi tanah, ini berarti sudah mencakup semua
sumber daya alam yang ada di bumi. Tanah, air, udara, dan iklim
merupakan faktor produksi alam.
2) Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi alam menjadi tidak ada manfaatnya (nilai gunanya)
apabila tidak ada campur tangan manusia. Manusia memanfaatkan
secara langsung atau melalui suatu proses, yaitu mengo lah faktor
produksi alam untuk memenuhi kebutuhannya. Seberapa banyak,
seberapa cepat, dan seberapa mampu dalam mengolah faktor produksi
alam itu tergantung dari sifat serta kualitas manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, dalam mengolah factor produksi alam, tenaga kerja dapat
dibedakan atas dasar kualitas.
a. tenaga Kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan sebelum mengelola faktor produksi maupun sebelum
memasuki dunia kerja. Contohnya dokter.
b. tenaga Kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memerlukan
pengalaman dan latihan sebelum melaksanakan pekerjaan.
Contohnya penjahit.
c. tenaga Kerja tidak memerlukan pendidikan
Tenaga kerja ini tidak memerlukan pendidikan dan pelatihan secara
khusus atau pengalaman praktik terlebih dahulu. Contohnya
pedagang asongan.
3) Faktor Produksi Modal
Agar dapat mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam dan
sumber daya manusia, dibutuhkan faktor produksi modal. Mengapa
modal sangat penting dalam proses produksi? Fungsi moda l untuk
menghasilkan dan meningkatkan proses produksi. Macam- macam
modal tersebut sebagai berikut.
a. Modal berdasarkan wujudnya
Berdasarkan wujudnya modal dapat dibedakan modal uang dan
barang.
b. Modal berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya, modal dapat dibedakan menjadi modal
nyata dan modal abstrak. Modal nyata adalah modal yang dapat
dipakai untuk proses produksi dan terdiri atas modal barang serta
uang. Contohnya persediaan barang-barang, alatalat, dan uang kas.
Modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat
dilihat atau dirasakan. Contohnya keterampilan, kepandaian,
keahlian, ketelitian, dan nama baik.
c. Modal berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, modal terdiri atas modal yang dimiliki
sendiri dan modal pinjaman yang berasal dari bank atau lembaga
keuangan lainnya.
d. Modal berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, modal dibedakan menjadi modal lancar dan
modal tetap. Modal lancar adalah modal yang berupa barang yang
habis terpakai dalam satu kali proses produksi atau tidak dapat
diperbaiki. Contohnya uang dan persediaan barang dagangan. Modal
tetap adalah barang-barang atau benda-benda yang dapat digunakan
lebih dari satu kali pakai dalam proses produksi. Contohnya mesin
dan gedung.
4) Faktor Produksi Kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang untuk mengatur faktor- faktor produksi seperti faktor
alam, tenaga kerja, dan modal untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-
faktor produksi dalam proses produksi, wirausaha harus mampu
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan
usahanya. Siapa pun dapat menjadi wirausaha. Apalagi, jika seseorang
mampu mengorganisasikan, mengatur, dan memadukan kerja sama dari
faktor produksi yang ada. Kemampuan seorang pengusaha itulah yang
dimaksud dengan faktor produksi kewirausahaan. Faktor produksi
kewirausahaan memegang peranan penting dalam perekonomian. Orang
yang memiliki sikap kewirausahaan selalu berusaha mencari peluang
usaha baru. Bagaimana caranya? Ada beberapa alternatif yang bisa
ditempuh para wirausaha.
a. Memperkenalkan produk baru atau kualitas suatu barang yang belum
dikenal konsumen.
b. Melakukan suatu metode (cara produksi) baru untuk menangani
produk.
c. Membuka suatu pasar baru, yaitu pasar yang belum pernah dimasuki
oleh cabang industri yang bersangkutan.
d. Pembukaan suatu sumber-sumber produksi yang masih harus
dikembangkan.
e. Pelaksanaan suatu organisasi usaha baru.
3. Etika ekonomi dalam me manfaatkan faktor-faktor produksi
Kegiatan produksi membutuhkan faktor produksi untuk
menghasilkan produk (barang atau jasa). Faktor produksi ini sering disebut
sumber daya ekonomi. Adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah manfaat suatu
barang atau jasa. Faktor produksi terdiri atas faktor produksi alam, tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan. Keempat faktor produksi tersebut dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi
turunan. Faktor produksi asli terdiri atas faktor produksi alam dan tenaga
kerja. Sedangkan faktor produksi turunan terdiri atas faktor produksi
modal dan kewirausahaan. atau sumber daya alam adalah segala yang
disediakan alam baik langsung maupun tidak langsung dapat digunakan
manusia dalam kegiatannya memenuhi kebutuhan untuk mencapai
kemakmuran. Sumber daya alam ini merupakan karunia dari Tuhan ang
Maha
Pencipta yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan mengolah, menjaga, dan melestarikannya. Menjaga kelestarian
sumber daya alam yang ada akan memberikan manfaat yang besar dan
terus- menerus kepada makhluk hidup terutama manusia. Faktor produksi
alam yang dapat dinikmati secara langsung adalah tanah, udara, air, dan
sinar matahari. Sedangkan faktor produksi alam yang harus diolah terlebih
dahulu adalah gas alam, berbagai macam barang tambang, seperti timah,
perak, dan aluminium, serta tenaga alam, seperti PLTA dan PLTU. atau
sumber daya manusia adalah segala kegiatan manusia baik fisik atau
rohani yang ditujukan untuk keperluan produksi. Sumber daya manusia
sangat diperlukan untuk mengolah dan meningkatkan nilai atau manfaat
suatu benda. Dengan kemampuan sumber daya manusia ini, alam bisa
dimanfaatkan sebaik-baiknya.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan produksi
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1 : pengertian distribusi
Kelompok 2 : macam- macam sumber daya ekonomi
Kelompok 3 : etika ekonomi dalam memanfaatkan faktor- faktor
produksi dalam kegiatan suatu usaha
Kelompok 4 : usaha- usaha untuk meningkatkan jumlah dan mutu hasil
produksi
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Kegiatan produksi membutuhkan faktor produksi untuk
menghasilkan produk (barang atau jasa).
2) Kegiatan produksi, dalam arti luas yaitu semua kegiatan
manusia dalam rangka menambah kegunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memproduksi
barang dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sekaligus untuk memperoleh keuntungan. Macam-
Macam Kegiatan Ekonomi adalah: produksi, distribusi, dan
konsumsi.
3) Faktor produksi ini sering disebut sumber daya ekonomi. adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang atau
jasa dalam rangka menambah manfaat suatu barang atau jasa.
Faktor produksi terdiri atas faktor produksi alam, tenaga kerja,
modal, dan kewirausahaan
4) Macam- macam sumber daya ekonomi
a. Faktor Produksi Alam
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja
c. Faktor Produksi Modal
d. Faktor Produksi Kewirausahaan
5) Memanfaatkan factor- faktor produksi dalam dalam kehidupan
suatu usaha. Faktor produksi ini sering disebut sumber daya
ekonomi. Adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam rangka menambah manfaat
suatu barang atau jasa. Pencipta yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan mengolah, menjaga, dan
melestarikannya. Menjaga kelestarian sumber daya alam yang
ada akan memberikan manfaat yang besar dan terus- menerus
kepada makhluk hidup terutama manusia.
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
a. Tes tertulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1

Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi
yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi,
dan distribusi barang/jasa
Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian dan tujuan distribusi
2. Mengklasifikasi sistem distribusi beserta
contohnya (langsung, tidak langsung dan semi
langsung)
3. Melakukan kegiatan yang menggambarkan
contoh etika ekonomi dalam kegiatan
distribusi yang memenuhi unsur keadilan dan
pemerataan.
4. Mendefinisikan pengertian usaha, perusahaan
dan badan usaha.
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian dan tujuan distribusi.
2. Mengidentifikasikan sistem distribusi beserta contohnya.
3. Mengidentifikasi etika ekonomi dalam kegiatan distribusi.
4. Mendefinisikan pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian dan tujuan kegiatan distribusi
Sebaik apa pun suatu produksi, jika tidak sampai ke tangan
konsumen, tidak akan ada artinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
lembaga yang bertugas menyalurkan barang-barang hasil produksi tersebut.
Kegiatan yang berhubungan dengan usaha menyalurkan barang atau jasa
dari tangan produsen ke konsumen ini disebut distribusi. tujuan disrtibusi
antara lain sebagai berikut:
a. menyalurkan barang dari produsen kapada konsumen
b. agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c. kebutuhan masyarakat akan barang/jasa terpenuhi.
d. agar kentinuitas produksi terjamin.
Selain tujuan distribusi, distributor mempunyai tugas, antara lain:
a. pembelian barang
b. penyimpanan
c. sandarisasi
d. pengepakan
e. promosi
f. pengangkutan
g. penjualan.
2. Sistem distribusi berdasarkan contohnya
Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara yang dilakukan
agar barang sampai kepada konsumen. Cara tersebut, antara lain sebagai
berikut.
a. Distribusi langsung adalah distribusi barang/jasa tanpa melalui perantara
sehingga penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh,
pedagang sate langsung menjual barang kepada konsumen.
b. Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari
produsen. Contoh: pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
c. Distribusi tidak langusung adalah sistem distribusi dari produsen kepada
konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil
yang bertindak sebagai pedagang perantara.
3. Etika Ekonomi dalam kegiatan distribusi yang me menuhi uns ure
keadilan dan pe merataan.
Dalam melakukan kegiatannya, seorang distributor pun perlu
memperhatikan etika ekonomi, di antaranya sebagai berikut.
a. pemerataan
Kamu tahu bahwa hasil produksi setiap daerah berbeda-beda. Oleh
karena itu, untuk menyalurkan hasilnya diperlukan kegiatan distribusi.
Misalnya, produksi garam laut. Daerah yang tidak memproduksi garam
tentu akan sulit mendapatkan garam. Dalam memenuhi permintaan
garam tersebut diperlukan kegiatan distribusi agar garam sampai ke
konsumen di daerah lain. Dengan demikian, kegiatan distribusi dapat
memenuhi pemerataan barang-barang hasil produksi kepada konsumen.
b. keadilan
Pemerataan hasil produksi akan dapat dirasakan oleh konsumen jika ada
perlakuan yang adil di kalangan konsumen. Konsep keadilan akan
berhubungan langsung dengan perasaan seseorang, tetapi konsep ini
bersifat subjektif. Artinya, rasa keadilan yang dirasakan antara orang
yang satu dengan orang yang lain akan berbeda. Misalnya, naiknya harga
beras membuat masyarakat merasa kesulitan untuk membelinya.
Pemerintah dapat mengatasi hal tersebut dengan memotong jalur
distribusi melalui operasi pasar, yaitu dengan menjual beras secara
langsung kepada konsumen.
4. Pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha
Sering kita menggunakan istilah usaha, perusahaan, dan badan
usaha dalam pengertian yang sama. Usaha merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil yang berupa laba. Apabila
suatu usaha dikelola dengan baik, lama-kelamaan akan berkembang dan
menjadi kegiatan usaha yang tetap. Usaha yang demikian dinamakan
perusahaan. Jadi, perusahaan adalah kegiatan usaha yang bersifat tetap,
dilakukan secara terus- menerus, dan dikelola secara baik dengan tujuan
menghasilkan barang dan jasa sehingga dapat melayani kepentingan
umum sekaligus memperoleh laba. Suatu kegiatan usaha tidak dapat
disebut perusahaan jika tidak diwujudkan dalam badan usaha.sedangkan
Badan usaha merupakan suatu unit ekonomi yang mengkombinasikan
seluruh sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, manusia, modal,
serta kewirausahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang kegiatan distribusi
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran
yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: pengertian dan tujuan distribusi
Kelompok 2: sistem distribusi berdasarkan contohnya
Kelompok 3: etika ekonomi dalam kegiatan distribusi yang
memenuhi unsur keadilan dan pemerataan.
Kelompok 4: pengertian usaha, perusahaan dan badan usaha
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang
sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Pengertian dan tujuan kegiatan distribusi
lembaga yang bertugas menyalurkan barang-barang hasil produksi
tujuan distribusi antara lain:
a. menyalurkan barang dari produsen kapada konsumen
b. agar hasil produksi lebih berguna bagi masyarakat.
c. kebutuhan masyarakat akan barang/jasa terpenuhi.
d. agar kentinuitas produksi terjamin.
2) Sistem distribusi berdasarkan contohnya
a. Distribusi langsung
Contoh, pedagang sate langsung menjual barang kepada
konsumen.
b. Distribusi semi langsung
Contoh: pabrik tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
c. Distribusi tidak langusung
Contoh agen, grosir, makelar, komisioner, pedagang kecil yang
bertindak sebagai pedagang perantara.
3) Etika Ekonomi dalam kegiatan distribusi yang memenuhi unsure
keadilan dan pemerataan.
a. pemerataan
Dalam memenuhi permintaan suatu barang maka diperlukan
kegiatan distribusi agar garam sampai ke konsumen di daerah
lain. Dengan demikian, kegiatan distribusi dapat memenuhi
pemerataan barang-barang hasil produksi kepada konsumen.
b. Keadilan
Pemerataan hasil produksi akan dapat dirasakan oleh konsumen
jika ada perlakuan yang adil di kalangan konsumen.
4) Pengertian usaha adalah Usaha merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil yang berupa laba.
5) perusahaan adalah kegiatan usaha yang bersifat tetap, dilakukan
secara terus- menerus, dan dikelola secara baik dengan tujuan
menghasilkan barang dan jasa sehingga dapat melayani
kepentingan umum sekaligus memperoleh laba.
6) Badan usaha adalah suatu unit ekonomi yang mengkombinasikan
seluruh sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, manusia,
modal, serta kewirausahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
a. Tes tulis
2. Afektif
NO NAMA SKOR NILAI
PEROLEHAN
4 3 2 1

Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk
koperasi sebagai tempat berlangsungnya
proses produksi dalam kaitannya dengan
pelaku ekonomi
Indikator : 1. Mendeskripsikan macam- macam badan usaha.
(menurut pemilik modal, lapangan usaha,
banyaknya pekerja dan menurut bentuk
hukum)
2. mengidentifikasi misi/tujuan badan usaha (milik
Negara /daerah, milik swasta, koperasi)
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan macam- macam badan usaha. (menurut pemilik modal,
lapangan usaha banyaknya pekerja dan menurut bentuk badan hukum)
2. Mengidentifikasikan tujuan badan usaha (milik daerah, milik swasta, milik
koperasi).
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Macam-macam badan usaha be rdasarkan kepemilikan modalnya
Macam- macam badan usaha menurut kepemilikan modal dikelompokan
menjadi empat, yaitu:
a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan usaha milik negara adalah badan usaha yang modalnya berasal
dari kekayaan negara yang disisihkan untuk menyelenggarakan suatu
perusahaan. Contoh: PT. KeretaApi Indonesia (KAI), PT Pos, PT. Pelni,
PT. Pertamina. Pendirian badan usaha milik negara bertujuan untuk:
1) Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan
penerimaan kas Negara
2) Mengejar dan mencari keuntungan
3) Pemenuhan hajat hidup orang banyak
4) Perintis kegiatan-kegiatan usaha
5) Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah
b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan usaha milik daerah adalah badan usaha yang modalnya sebagian
atau seluruhnya milik pemerintah daerah dengan tujuan memberikan
layanan kepada masyarakat setempat. Contoh: Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM), Perusahaan Deasrah Pasar (PD Pasar), PT Bank Jateng.
PT. Bank DKI. Pendirian badan usaha milik daerah bertujuan untuk:
1) Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut,
2) memperoleh keuntungan yang akan digunakan untuk pembangunan di
daerahnya.
c) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan usaha milik swasta merupakan badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh swasta dengan tujuan utama mencari keuntungan. Contoh:
PT. Jarum Kudus, PT. Unilever, PT Indo Food Sukses Makmur.
Pendirian badan usaha milik swasta bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemiliknya.
d) Kope rasi
Pengertian Koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai
dengan kepribadian bangsa indonesia. Hal itu sesuai dengan UUD 1945
pasal 33 ayat 1: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan”. Kemudian ditegaskan dalam penjelasan pasal 33
ayat 1 UUD 1945: “Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di
bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang
per orang.
2. Tujuan-tujuan Badan Usaha
1. Tujuan BUMN adalah untuk memberikan pelayanan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat luas. BUMN tidak hanya bertujuan untuk
memperoleh laba, tetapi juga sebagai penyeimbang kekuatan-kekuatan di
pasar dan penunjang pelaksanaan kebijakan negara.
2. Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan pembangunan
nasional serta membangun perekonomian
3. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin untuk
mengembangkan usaha dan modal serta membuka lapangan pekerjaan.
4. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang macam- macam badan
usaha dan tujuan badan usaha.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menyebutkan macam- macam badan usaha.
Kelompok 2: menyebutkan contoh-contoh badan usaha.
Kelompok 3: menyebutkan tujuan-tujuan badan usaha.
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1. Macam-macam badan usaha be rdasarkan kepemilikan modal
a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
c) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
d) Koperasi
2. Tujuan-tujuan Badan Usaha
a) Tujuan BUMN adalah untuk memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
b) Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan
pembangunan nasional serta membangun perekonomian
c) Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin
untuk mengembangkan usaha dan modal serta membuka
lapangan pekerjaan.
d) Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
3. Kognitif
Soal tugas
a. Sebutkan macam- macam badan usaha?
b. Sebutkan contoh-contoh badan usaha?
c. Sebutkan tujuan-tujuan badan usaha?
Kunci jawaban
1. Macam- macam badan usaha
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
c. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
d. Koperasi
2. Contoh-contoh BUMD, BUMN dan BUMS
a BUMN: PT. KeretaApi Indonesia (KAI), PT Pos, PT. Pelni, PT.
Pertamina.
b BUMD: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan
Deasrah Pasar (PD Pasar), PT Bank Jateng. PT. Bank DKI.
c BUMS: PT. Jarum Kudus, PT. Unilever, PT Indo Food Sukses
Makmur.
3. Tujuan-tujuan badan usaha
a. Tujuan BUMN adalah untuk memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
b. Tujuan BUMD adalah untuk membangun daerah dan pembangunan
nasional serta membangun perekonomian
c. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin untuk
mengembangkan usaha dan modal serta membuka lapangan
pekerjaan.
d. Tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
serta Undang-Undang Dasar 1945.
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Jawaban salah =0
Jawaban mendekati benar = 15
Jawaban benar = 20
Soal nomor 2
Jawaban salah = 10
Jawaban mendekati benar = 25
Jawaban benar = 40
Soal nomor 3
Jawaban salah =5
Jawaban mendekati benar = 20
Jawaban benar = 40
4. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1

Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan peran badan usaha, termasuk
koperasi sebagai tempat berlangsungnya
proses produksi dalam kaitannya dengan
pelaku ekonomi

Indikator : 1. Mengidentifikasi beberapa pertimbangan yang


perlu diperhatikandalam berbisnis

2. Mengidentifikasi criteria badan usaha yang


dikelola secara professional dan manusiawi
3. Mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai
pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikandalam
berbisnis
2. Mengidentifikasikan criteria badan usaha yang dikelola secara professional
dan manusiawi
3. mendeskripsikan peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur kegiatan
ekonomi
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pertimbangan yang dilakukan dalam berbisnis
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebe lum kita berbisnis,
diantaranya yaitu:
1. Jenis usaha yang ingin dibuat
Usaha disekitar kita sangat banyak, ada yang dimulai dari
pengalaman, pengamatan, atau hobi. Mungkin ada temanmu yang suka
menggambar dan pandai merangkai kata indah, mengapa tidak
membuat kartu ucapan lucu untuk dijual pada hari istemewa?
2. Dana yang dibutuhkan dan asal dana diperoleh
Setiap bisnis memerlukan modal. Sering orang mengurungkan
bisnis karena tidak memiliki modal. Pikirkanlah usaha terbaik untuk
mengumpulkan modal. Kamu memiliki banyak alternative seperti
menyisihkan uang saku, memakai tabungan, patungan dengan teman
atau meminjam dari orang tua.
3. Persaingan usaha
Setelah menentukan produk yang akan dijual, kamu perlu
mengetahui sainganmu. Mungkin kamu menemukan ide-ide baru yang
belum ada saingannya, tetapi jika usaha tersebut berhasil pasti akan
menarik datangnya pesaing baru.
4. Konsumen
Setiapproduksi barang pasti ditujukan untuk konsumen. Jadi,
kebutuhan dan selera konsumen juga harus diperhatikan agar barang
jualanmu laku. Kamu harus melihat konsumennya. Jika kamu ingin
berjualan roti kering, konsumenmu adalah ibu-ibu rumah tangga, ibu
rumah tangga tentu lebih cermat dan teliti dalam hal memilih barang.
Jadi, kamu perlu mengusahakan harga murah dan kualitas produk yang
baik.
5. Tempat usaha
Tempat usaha menentukan keberhasilan suatu bisnis. Tempat yang
ramai dan dilalui orang akan lebih menguntungkan dari pada tempat
yang sepi. Factor- fakor yang perlu diperhatikan dalam memilh lokasi
(tempat) kedudukan badan usaha dan perusahaan antara lain:
a. Tempat yang terikat pada alam
b. Tempat berdasarkan sejarah
c. Tempat berdasarkan peraturan pemerintah
d. Tempat berdasarkan pertimbangan ekonomi
e. Tempat menurut lapangan usaha yang dilakukans
6. Pemasaran
Rencana pemasaran perlu dibuat untuk menentukan strategi terbaik
dalam memperkenalkan produk kepada konsumen dengan dana yang
tersedia. Strategi yang diguakan sebagai berikut:
a. Langung menanyakan kepada calon pembeli apakah mereka tertarik
dengan produkmu dengan harga yang kamu tawarkan.
b. Tunjukkan dan tawarkan beberapa contoh untuk dipakai atau
dicicipi.
c. Buatlah kemasan yang menarik.
B. Krite ria Badan Usaha Yang Dikelola Secara Profesioanal Dan
Manusiawi
a. Mempunyai manajemen yang baik
Factor manajemen sangan dibutuhkan dalam usaha apapun.
Manajemen merupakan suatu system pengelolaan perusahaan secara
efektif dan efisien untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Efektif
artinya sesuai dengan tujuan, efisien artinya hasil yang didapat lebih
tinggi dari prngorbanan. Apabila system manajemennya baik,
perusahaan akan berhasil. Jika manajemennya buruk, perusahaan tidak
akan berhasil
b. Adanya spesialisasi pembagian kerja
Spesalisasi mendorong perusahaan untuk meningkatkan hasil
produksinya. Oleh karena itu, para pekerja melakukan pekerjaan sesuai
dengan bidangnya. Dengan pembagan kerja ini, tidak akan terjadi
tumpang tindih tanggung jawab dalam perusahaan.
c. Kuntabilitas
Hal ini brkaitan dengan system pengelolaan keuangan yamg
dilakukan perusahaan. Dalam melaporkan kinerjanya peruahaan harus
menyajikan secara akuntabel sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan dpat mengetahui secara transparan dan jelas. Misalnya
laporan keuangan dibuat secara rutin dalam bentuk laporan semesteran,
triwulan, atau bulanan.
d. Kemandirian
Sikap ini menuntut pengelola perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usahanya untuk melepaskan diri dari berbagai pengaruh atau
tekanan yang dataang dari pihak tertentu yang dapat mengganggu,
merugikan, atau me ngurangi obyektivitas pengambilan keputusan.
e. Keadilan
Perlakuan adil dimaksudkan utuk diberikan kepada pihak
manajemen perusahaan, ketentuan yang berlaku. Selain itu, masyarakat
sekitar diberi kesempatan untuk bekerja diperusahaan dan
pembangunan fisik sekitar perusahaan ditingkatkan.
f. memperhatikan kelestarian lingkungan
keberhasilan perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh pihak
manajemen saja tetapi dari lingkungan sekitar perusahaan. Oleh
Karena itu, perusahaan harus menjaga lingkungan sekitar dari dampak
yang ditimbulkan oleh perusahaan, baik dampak positif maupun
negatif. Misalnya, limbah industry harus dibuang terlebih dahulu
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
C. Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan Ekonomi
1. Membuat perencanaan ekonomi jangka pendek, menengah, dan
panjang untuk mengarahkan kehidupan ekonomi ke kondisi yang di
inginkan.
2. Menyediakan sarana dan prasarana public untuk mendukung
kebutuhan fisik dan nonfisik masyarakat. Misalnya jeembatan,
sekolah, tempat ibadah, jalan raya, rumah sakit, dan pertahanan
keamanan.
3. Menetapkan peraturan untuk mengatur, melindungi, atau mengarahkan
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi agar sesuai dengan
program pembangunan. Misalnya, melakukan operasipasar atas harga
kebutuhan bahan pokok yang naik.
4. Pengawasan jalannya perekonomian, misalnya saat terjadi kelangkaan
minyak tanah, pemerintah perlu mengawasi distribusi agar pasokan
minyak tidak terlambat.
5. Menjaga stabilitas harga, yaitu dengan jalan mengendalikan inflasi.
6. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan kepada pelaku ekonomi yang
masih lemah atau bagi pengusaha yang baru melakukan kegiatan
usaha.
7. Menyediakan kebutuhan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
Misalnya bahan bakar dan kebutuhan bahan pokok
8. Menentukan kebijakan ekonomi yang terkait dengan luar negeri.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw.
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang pertimabngan dalam
berbisnis, badan usaha yang dikelola secara professional dan
manusiawi serta peranan pemerintah sebagai pengatur ekonomi.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menjelaskan beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam berbisnis
Kelompok 2: menjelaskan kriteria badan usaha yang dikelola
secara profesional
Kelompok 3: peranan pemerintah sebagai pelaku dan pengatur
kegiatan ekonomi
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Pertimbangkan sebelum kita be rbisnis, diantaranya yaitu:
a) Jenis usaha yang ingin dibuat
b) Dana yang dibutuhkan dan asal dana diperoleh
c) Persaingan usaha
d) Konsumen
e) Tempat usaha
f) Pemasaran
2) Krite ria Badan Usaha Yang Dikelola Secara Profesioanal Dan
Manusiawi
a) Mempunyai manajemen yang baik
b) Adanya spesialisasi pembagian kerja
c) Kuntabilitas
d) Kemandirian
e) Keadilan
f) memperhatikan kelestarian lingkungan
3) Peranan Pe merintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan
Ekonomi
a) Membuat perencanaan ekonomi
b) Menyediakan sarana dan prasarana public
c) Menetapkan peraturan
d) Pengawasan jalannya perekonomian
e) Menjaga stabilitas harga
f) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan
g) Menyediakan kebutuhan bahan pokok
h) Menentukan kebijakan ekonomi
c. Guru mengakhiri pembelajaran
d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
Soal tugas
a. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbisnis?
b. Strategi terbaik apa yang dilakukan seorang pemasaran untuk
memeperkenalkan produk kepada konsumen?
c. Sebutkan Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan
Ekonomi?
Kunci jawaban
1) pertimbangkan sebelum kita be rbisnis, diantaranya yaitu:
a) Jenis usaha yang ingin dibuat
b) Dana yang dibutuhkan dan asal dana diperoleh
c) Persaingan usaha
d) Konsumen
e) Tempat usaha
f) Pemasaran
2) strategi terbaik dalam me mpe rkenalkan produk kepada konsumen
dengan dana yang tersedia. Strategi yang diguakan sebagai berikut:
a) Langung menanyakan kepada calon pembeli apakah mereka tertarik
dengan produkmu dengan harga yang kamu tawarkan.
b) Tunjukkan dan tawarkan beberapa contoh untuk dipakai atau dicicipi.
c) Buatlah kemasan yang menarik.
3) Peranan Pemerintah Sebagai Pelaku Dan Pengatur kegiatan Ekonomi
a) Membuat perencanaan ekonomi
b) Menyediakan sarana dan prasarana public
c) Menetapkan peraturan
d) Pengawasan jalannya perekonomian
e) Menjaga stabilitas harga
f) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan
g) Menyediakan kebutuhan bahan pokok
h) Menentukan kebijakan ekonomi
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Jawaban salah =0
Jawaban mendekati benar = 15
Jawaban benar = 20
Soal nomor 2
Jawaban salah = 10
Jawaban mendekati benar = 25
Jawaban benar = 40
Soal nomor 3
Jawaban salah =5
Jawaban mendekati benar = 20
Jawaban benar = 40

2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1

Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Malang


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : VII G/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : 6.4 Menggunakan gagasan kreatif dalam tindakan
ekonomi untuk mencapai kemandirian dan
kesejahteraan
Indikator : 1. Mengidentifikasi pengertian kreatif dan proses
kreativitas dalam tindakan ekonomi
2. Mengidentifikasi pengertian inovatif dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
yang mampu mendorong peningkatan
kesejahteraan
3. Mengidentifikasi proses kemandirian dalam
usaha meningkatkan pross kesejahteraan
Alokasi Waktu : 2 X 40 MENIT

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan pengertian kreatifitas
2. Mengidentifikasikan kreatifitas dalam tindakan ekonomi
3. Mendeskripsikan pentingnya inovasi dan syarat-syarat inovasi dalam
kehidupan sehari- hari
4. Mengidentifikasi proses kemandirian dalam usaha meningkatkan ksejahtraan
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengetian Kreativitas
Berikut ini dikutip berbagai pendapat tentang pengertian kreativitas.
a) David Campbell mengatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna, dan dapat dimengerti.
b) John W. Haefelemengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
membuat kombinasi-kombinasi baru yang bernilai social.
c) George J. Saidel mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menghubungkan dan mengaitkan, kadang-kadang dengan cara-cara yang
ganjil, namun mengesankan, dn ini merupakan dasar pendayagunaan
kreatif dari daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan manapun.
d) Jaques Hadamart mengatakan bahwa kreativitas adalah penggabungan
ide-ide.
Berdasarkan keempat pengertian diatas, ada beberap kunci tentang
kreativitas, yaitu sebagai berikut:
1. Baru bermakna belum ada sebelumnya.
2. Berguna bermakna mempunyai kegunaaan dan dpat dimanfaatkan
manusia, lebih praktis, lebih mudah dari sebelumnya, memecahkan
masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, dan mendatangkan
hail lebih banyak.
3. Dapat dimengerti bermakna bahwa kreativitas itu hasil yang sama dapat
dimengerti dan dapat dibuat dilain waktu.
4. Kombinasi bermakna bahwa kreativitas dapat dilahirkan dengan
kombinasi atau perpaduan beberapa cara atau metode sehingga
melahirkan cara atau metode baru yang lebih mudah dimengerti.
5. Menghubungkan dan mengaitkan bermakna bahwa sesuatu digolongkan
sebagai kreativitas jika dapat dihubungkan dan dikaitkan dengan hal- hal
sebelunya.
6. Lapangan manapun bermakna bahwa kreativitas dapat tercipta dari
semua bidang atau lapangan manapun tanpa harus memandang orang
pintar, kaya, dan orangoraang tegar.
Dengan demikian secara umum kreativitas adalah kemampuan
melakukan kombinasi sumber daya yang menghasilkan barang atau jasa
yang sifatnya baru, bermanfaat, dan dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Inovasi adalah pengenalan hal- hal baru. Kreativitas yang difukung
inovasi, akan mampu memecahkan berbagai persoalan, termasuk persoalan
ekonomi. Karena dengan keunggulan dalam berfikir kreatif dan inovatif,
akan membukakan jalan keluar dari segala permasalahan yang dihadapi.
Ciri-ciri orang kreatif:
1. Ciri-ciri pokok orang keatif adalah melahirkan ide, gagasan, pemecahan
masalah, cara-cara baru dan penemuan.
2. Ciri-ciri yang memungkinkan orang kreatif adalah tindakan untuk
mempertahankan ide, gagasan dan kreativitas yang sudah dihasilkan. Hal
ini dapat dilakukan melalui kemampuan bekerja keras, befikir mandiri,
dan pantang menyerah.
3. Ciri-ciri sampingan adalah ciri yang tidak langsung berhubungan dengan
penciptaan atau menjaga ide- ide yang sudah ditemukan agar tetap hidup
dan berlaku dan sekaligus mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif.
Beberapa orang kreatif memiliki cirri yang kurang acuh dengan orang
lain. Hal ini merupakan akibat sampingan dari para orang kreatif yang
menganggap dirinya mampu melakukan terobosan baru tanpa bantuan
pihak lain.
Factor pendorong kretifitas:
Kreatifitas manusia dapat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang
heterogen, bersifat terbuka, serta didukung dengan latar belakang pendidikn
yang tinggi, perbedaan jenis pekerjaan dan adat istiadat. Kemajemukan
penduduk disuatu daerah juga dapat menyebabkan persaingan antar individu
dimasyarakat. Persaingan ini dapat menimbulkan kreativitas dalam
penemuan-penemuan baru atau inovasi.
Ada dua tahapan dalam proses inovasi yakni:
a. Discovery adalah penemuan dasar yang benar-benar masih baru dan
membutuhkan proses pengembangan atau penyempurnaan lebih lanjut.
b. Invention adalah tahap penyebarluasan, penerimaan, dan penerapan
kreativitas seseorang. Pada tahab ini, masih banyak terdapat perubahan
suatu ide baru yang dapat diciptakan dan dikembangkan dalam
masyarakat,
Beberapa factor yang mendorong timbulnya inovasi antara lain sebagi
berikut:
1. Adanya individu dalam masyarakat yang kreatif.
2. Ditemukannya ide yang bersifat menguntungkan.
3. Adanya penghargaan bagi masyarakat yang kreatif dan berprestasi untuk
peneman baru.
4. Munculnya ide atau kreativitas pemanfaatan barang-barang yang dapat
ditingkatkan nilainya .
5. Munculnya system tehnologi dan komunikasi menggunakan satelit,
telepon, internet yang praktis dan mudah dijangkau.
B. Kreativitas dalam tindakan ekonomi
1. Kreativitas wirausaha
Kewirausahaan didefinisikan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang
berorientasi pada keuntungan. Menurut James Scott, seorang ahli
kewirausahaan dari inggris, wirausaha dalam kehidupan ekonomi harus
didasari oleh kreativitas yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki ide yang bernilai
b. Besni menghadapi resiko
c. Mampu membaca peluang ekonomi
d. Berjiwa inovatif tinggi
e. Mampu mengembangkan usaha
2. Kreativitas masyarakat umum
Manusia yang memiliki kreativitas dalam kehidupan ekonomi adalah
manusia yang dapat memodifikasi sumber daya yang tersedia agar lebih
bermanfaat dan berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berikut
ini beberapa contoh bentuk kegiatn ekonomi yang dapat dikembangkan
kreativitasnya.
a. Pertanian : kreativitas petani sekaligus sebagai pengusaha dapat
membaca peluang atau permintaan pasar secara tepat.
b. Perkebunan: kreativitas petani perkebunan atau pengelola perkebunan
untuk membudidayakan tanaman perkebunan untuk membudidayakan
tanaman perkebunan yang tepat dan berniali ekonomi tinggi.
c. Kehutanan: kreativitas pengelola hutan untuk memberdayakan dan
mengembangkan potensi hutan secara tepat, sehingga menjadi peluang
usaha/ sumber penghasilan dengan tetap memperhatikan kelestarian
hutan
d. Perikanan darat: kreativitas nelayan atau pengelola perikanan darat
yang memadukan kegiatannya dalam bentuk paket wisata jasa, seperti
kolam pemancingan dll.
e. Peternakan: kreativitas peternakan yang memanfaatkan peluang pasar
bagi hasil ternak dengan mengembangbiakkan ternak besar.
f. Industry: kegiataan industry kecil dan rumah tangga banyak
menghasilkan barang-barang ekonomi yang dibutuhkan konsumen
g. Perdagangan: suatu kegiataan penjual dan pembelian barang dengan
tujuan menyampaikan barang dari penghasil kepada pengguna.
3. Kreativitas siswa
Kreativitas siswa adalah kemampuan siswa dalam mempersiapkan diri
untuk berkreasi dan berdaya cipta menghasilkan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tinggo atau rendahnya kreativitas
yang dimiliki setiap siswa dapat digunakan sebagai dasar kemandirian.
Mandiri adalah kemampuan seseorang yang memiliki rasa tanggung
jawab dengan kekuatan sendiri atau seseorang yang telah mampu
memenuhi kebutuhannya sendiri dan bertanggung jawab terhadap segala
hal yang diperbuat dengan usahanya sendiri.
C. Pentingnya Inovasi Dan Syarat-Syarat Inovasi Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
Inovasi adalah penciptan alat atau proses yang merupakan hasil dari
penelitian atau eksperimen. Inovasi akan membawa manfaat besar bagi
masyarakat antara lain:
1. Dapat mengembangkan kegiatan ekonomi
2. Menemukan cara yang baru dan lebih baik untuk memecahkan suatu
masalah
3. Dapat meningkatkan pengetauan
Syarat inovasi
1. Inovasi adalah karya
2. Inovasi membangun kekuaan
3. Inovasi berdampak pada perekonomian masyarkat.
D. Proses Kemandirian Dalam Usaha Meningkatkan Kesejahte raan
Kemandirian merupakan sikap individu yang diperoleh selama
perkembangan hidupnya. Oleh karena itu, pembentukan kemandirian
mencakup dua aspek, yaitu aspek lingkungan dan aspek kepribadian.
1. Aspek kemandirian
Aspek kepribadian adalaah aspek yang terkait dengan watak atau
karakter seseorang. Dalam hal ini sifat atau karakter orang yang mandiri
adalah:
a. Memiliki hasrat bersaing (kompetisi) untuk maju demi kebaikan diri
dan lingkungannya.
b. Berani mengambil keputusan
c. Memiliki inisiatif untuk memecahkan masalah
d. Percaya diri
e. Memiliki rasa tanggung jawab
2. Aspek lingkungan
Factor lingkungan meliputi, lingkungan rumah maupun lingkungan
masyarakat.
III. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah pembelajaran multi metode. yaitu
kombinasi antara metode inquiry, card sort, dan jigsaw
IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Membaca do’a dipimpin ketua kelas
c. Membuat apersepsi dan menyampaikan kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
d. Menginformasikan makna pembelajaran multi metode dengan
mengkolaborasikan inquiry, card sort, dan jigsaw
2. Kegiatan inti (55 menit)
a. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang menggunakan gagasan
kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan
kesejahteraan
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab
pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses
pembelajaran yang dialami siswa.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik
d. Guru membagikan kertas yang bertuliskan informasi atau katagori
tertentu secara acak.
e. Guru menempelkan katagori utama di papan atau kertas di dinding
kelas.
f. siswa diminta untuk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada
dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.
g. Guru meminta peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki
kertas/ kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk
kelompok yang sudah ditentukan dalam card sort.
h. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
i. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,.
Kelompok 1: menjelaskan kreativitas dalam tindakan ekonomi
Kelompok 2: menjelaskan pentingnya syarat-syarat inovasi dalam
kehidupan sehari- hari
Kelompok 3: peranan pentingnya proses kemandirian dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan
j. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
k. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
l. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Kesimpulan:
1) Pengetian Kreativitas
Berikut ini dikutip berbagai pendapat tentang pengertian
kreativitas.
e) David Campbell mengatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan
yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna, dan dapat
dimengerti.
f) John W. Haefelemengatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan membuat kombinasi-kombinasi baru yang bernilai
social.
g) George J. Saidel mengatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menghubungkan dan mengaitkan, kadang-
kadang dengan cara-cara yang ganjil, namun mengesankan, dn
ini merupakan dasar pendayagunaan kreatif dari daya rohani
manusia dalam bidang atau lapangan manapun.
h) Jaques Hadamart mengatakan bahwa kreativitas adalah
penggabungan ide- ide.
2) Kreativitas dalam tindakan ekonomi
a) Kreativitas wirausaha
b) Kreativitas masyarakat umum
c) Kreativitas siswa
3) Pentingnya Inovasi Dan Syarat-Syarat Inovasi Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
Inovasi adalah penciptan alat atau proses yang merupakan hasil
dari penelitian atau eksperimen. Inovasi akan membawa manfaat
besar bagi masyarakat.
4) Proses Kemandirian Dalam Usaha Meningkatkan
Kesejahte raan
Kemandirian merupakan sikap individu yang diperoleh selama
perkembangan hidupnya. Oleh karena itu, pembentukan
kemandirian mencakup dua aspek, yaitu aspek lingkungan dan
aspek kepribadian.

c. Guru mengakhiri pembelajaran


d. Guru mengucapkan salam
V. SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Terpadu SMP VII, M. Nurdin dkk (Pusat Pembukuan, 2008)
2. Buku ekonomi SMP VII, Yanto, (Erlangga, 2004)
VI. ASESMEN
1. Kognitif
Soal tugas
a. Apakah pengertian kreativitas?
b. Sebutkan macam- macam kreatifitas dalam tindakan ekonomi?
c. Apa pengertian inovasi?
Kunci Jawaban
1) kreativitas adalah kemampuan melakukan kombinasi sumber daya yang
menghasilkan barang atau jasa yang sifatnya baru, bermanfaat, dan
dapat memenuhi kebutuhan manusia.
2) Kreativitas wirausaha, Kreativitas masyarakat umum dan Kreativitas
siswa
3) Inovasi adalah penciptan alat atau proses yang merupakan hasil dari
penelitian atau eksperimen.
Pedoman penskoran
Soal nomor 1
Jawaban salah =0
Jawaban mendekati benar = 15
Jawaban benar = 20
Soal nomor 2
Jawaban salah = 10
Jawaban mendekati benar = 25
Jawaban benar = 40
Soal nomor 3
Jawaban salah =5
Jawaban mendekati benar = 20
Jawaban benar = 40

2. Afektif
NO NAMA SKOR PEROLEHAN NILAI
4 3 2 1

Keterangan
4 = siswa menjelaskan dengan sempurna (lengkap).
3 = siswa menjelaskan kurang sempurna.
2 = siswa menjelaskan tidak sempurna tetapi tertib.
1 = siswa menjelaskan tidak sempurna dan tidak tertib.
VII. PROSES TINDAK LANJUT
1. Siswa yang sudah menguasai diberi tugas tambahan yang sesuai dengan
KD (pengayaan).
2. Siswa yang belum menguasai diberikan tugas tambahan/remedial.
LAMPIRAN III

LEMBAR PENGAMATAN SUASANA PROSES PEMBELAJARAN

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………….......………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
LAMPIRAN IV
Lembar Observasi Moti vasi 73
No Variable Indicator Descriptor Nilai
Pre tes Siklus 1 Siklus II Siklus III
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 motivasi Pendorong Merasa terangsang untuk melaksanakan tugas yang X X X X


diberiakan
Bersemangat terhadap tugas yang diberikan X X X X
2 Penggerak Bergerak untuk selalu belajar X X X X
Bergerak untuk selalu melaku kan pekerjaan yang sesuai X X X X
dengan minatnya
3 Rangsangan Terangsang untuk mewu judkan keinginannya X X X X
Melakukansesuatu karena ada rangsangan X X X X
4 Keinginan Keninginan untuk selalu menghilangkan kemalasan X X X X

Mempunyai keinginan kuat terhadap sesuatu X X X X


5 Semangat Mengikuti pembelajaran dengan senang X X X X
Tidak merasa jenuh dengan pembelajaran X X X X
Selalu tidak kenal malas dengan belajar X X X X
6 Rasa ingin Bertanya untuk mencari tahu X X X X
tahu Selalu merasa penasaran terhadap sesuatu X X X X
Juml ah 21 25 34 41

Rata-rata 1,6 1,9 2,6 3,2

Keterangan

4: baik sekali 2: cukup


3: baik 1: kurang

73
Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya Terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 papar kediri
Lampiran V

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Guru Ekonomi


a. Bagaimana pengajaran yang dilakukan di SMPN 4 Malang selama ini?
b. Kendala apa yang sering ditemui saat pembelajaran berlangsung?
c. Apakah siswa sering diikut sertakan aktif dalam pembelajaran?
d. Bagaimanakah rata-rata kemampuan siswa dalam meneriam pelajaran?
e. Bagaimanakah prestasi siswa dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata
pelajaran ekonomi?
f. Kendala apa yang ditemui siswa saat diberikan materi?
g. Pernahkah siswa mengeluh tentang model pengajaran yang dilakukan, bila pernah apa
yang dikeluhkan?
h. Apakah selama ini anda pernah menerapkan pembelajaran deangn menggunakan
penerapan multi metode?
PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Sis wa
a. Apakah ada persiapan sebelum kamu menerima materi pelajaran ekonomi?
b. Bagaimana peengajaran yang dilakukan oleh guru menurut anda selama ini?
c. Kesulitan apa yang sering anda temui saat pelajaran berlangsung?
d. Kendala apa saja yang anda temui salaam diberiakn materi?
e. Apakah perasaan kamu saat kamu mengikuti pembelajaran dengan mengguankan
peneraapn multi metode?
f. Apakah kamu dapat menerima materi pelajaran dengan menggunakan penerapan multi
metode denagn metode jigsaw, card sort dan inquiry?
Lampiran VI
DOKUMENTASI

1. Sejarah singkat SMPN 4 Malang


2. Profil SMPN 4 Malang
3. Visi, misi dan motto SMPN 4 Malang
4. Tujuan dan target SMPN 4 Malang
5. Keadaan pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 4 Malang
6. Struktur organisasi SMPN 4 Malang
7. Keadaan peserta didik SMPN 4 Malang
8. Sarana dan prasaran SMPN 4 Malang
9. Foto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
10. Foto pada saat peneliti wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi
11. Foto pada saat peneliti wawancara dengan siswa
12. Foto pada saat siswa sedang diskusi
13. Para siswa berdiskusi mencari permasalahan
14. Para siswa mencocokkan dengan pasangan
15. Para siswa mencocokkan dengan pasangan
16. Para siswa berebut menempelkan kartu
17. Perwakilan presentasi dari masing- masing kelompok
Lampiran VII
1. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Negeri 4 Malang
Tabel 1. kepala sekolah dan wakil SMPN 4 Malang
Jenis
Kelamin

Pend Masa
Nama Usia
Akhir Kerja
L P

1. Kepala Sekolah Drs. Bambang Widarsono, MPd √ 53 S2 26


2. Wakil Kepala Sekolah Slamet Udadi, S.Pd SH √ 50 S1 22

Tabel 2. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru


Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 1 1
2. S1 11 25 1 2 39
3. D-4
4. D3/Sarmud 3 1 4
5. D2 1 1
6. D1 1 1
7. ≤ SMA/sederajat 1 1 2
Jumlah 14 29 2 3 48

Tabel 3. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang
belakang pendidikan sesuai
TIDAK sesuai dengan tugas
dengan tugas mengajar
No. Guru mengajar Jumlah
D1/D2 D3/ S1/D S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3
Sarmud 4 Sarmud

1. IPA 2 4
2. Matematika 5 1
3. Bahasa Indonesia 1 3
4. Bahasa Inggris 1 4
5. Pendidikan Agama 1 2
6. IPS 6
7. Penjasorkes 1 1
8. Seni Budaya 2 2

9. PKn 2
10. TIK/Keterampilan 3
11. BK 4
12. Lainnya: ..............
Bhs. Daerah 3
Elektro 1
Tabus 1
Jumlah 4 5 33 1 7
Tabel 4 Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Jumlah tenaga
Jumlah tenaga pendukung dan pendukung Berdasarkan
kualifikasi pendidikannya Status dan Jenis
No. Tenaga pendukung Kelamin Jumlah
≤ SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer
SMP L P L P
1. Tata Usaha 6 2 1 5 2
2. Perpustakaan 1 1
3. Laboran lab. IPA 1 1
4. Teknisi lab. Komputer 1 1
5. Laboran lab. Bahasa
6. PTD (Pend Tek. Dasar)
7. Kantin 2 2
8. Penjaga Sekolah 1 1
9. Tukang Kebun
10. Keamanan 1 1
11. Lainnya: ...................
Jumlah 5 7 1 3 1 10 3
Lampiran VIII
Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang

Tabel 5 Keadaan Peserta Didik SMPN 4 Malang


Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kelas 7 (7 kelas) 117 146 263
Kelas 8 (7 kelas) 144 158 302
Kelas 9 (6 kelas) 117 114 231
Jumlah 378 418 796

Tabel 6 Keragaman agama peserta didik


JUMLAH
NO AGAMA
PUTRA PUTRI TOTAL

1 Islam 345 412 757


2 Kristen 8 18 26
3 Katolik 8 6 14
4 Hindu - 1 1
5 Budha - - -
JUMLAH 361 437 798
Lampiran IX
Sarana dan prasarana

1. Ruang Kelas 14. Ruang Piket


2. Perpustakan/Warnet 15. Ruang Pramuka/Paskibra
3. Laboratorium Komputer 16. Gudang
4. Laboratorium Biologi 17. Ruang UKS
5. Laboratorium Bahasa 18. Padepokan Seni
6. Laboratorium Kimia 19. GreenHouse
7. Laboratorium Multimedia 20. Parkir
8. Laboratorium IPS 21. Mushala Guru
9. Ruang Kepsek 22. WC Guru
10. Ruang TataUsaha 23. Ruang Wakasek
11. Ruang Guru 24. Dapur
12. Ruang OSIS 25. Kamar Mandi/toilet
13. Ruang BK/BP 26. Lapangan Olahraga
Lampiran X

Para siswa berdiskusi mencari permasalahan

Para siswa mencocokkan dengan pasangan

Para siswa mencari pasangan


Para siswa mencocokkan dengan pasangan

Para siswa berebut menempelkan kartu

Perwakilan presentasi dari masing- masing kelompok


Klarifikasi dari guru peneliti

Pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran

Pada saat wawancara dengan siswa


Pada saat wawancara dengan guru
Lampiran XI
SOAL PRE TEST
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :

A. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR!

1. Kegiatan-kegiatan berikut ini dapat dikategorikan sebagai produksi, kecuali...


a. kegiatan menghasilkan barang/jasa.
b. kegiatan menambah nilai guna barang.
c. kegiatan meningkatkan faedah suatu barang.
d. kegiatan memanfaatkan barang untuk memenuhi kebutuhan.
2. Kegiatan produski berikut ini yang dapat dikategorikan sebagai produksi ekstraktif adalah ...
a. membudidayakan tumbuh-tumbuhan hutan untuk obat.
b. mengolah kayu hutan untuk menghasilkan mebel.
c. menangkap ikan laut di lepas pantai.
d. mengolah pasir sungai menjadi batako.
3. Bu Yulia memiliki usaha persewaan komputer. Ini berarti bu Yulia melakukan kegiatan produksi
...
a. jasa. c. perdagangan
b. ekstraktif. d. industry manufaktur
4. Dalam usaha pertaniannya Pak Tarmin tersebut, faktor produksi yang merupakan modal tetap
adalah ...
a. traktor, cangkul, dan bibit padi.
b. traktor, cangkul, alat penyemprot hama.
c. bibit padi, pupuk, dan obat pembasmi hama.
d. alat penyemprot hama, obat pebasmi hama, dan air.

5. Produksi harus terus diperluas dan ditingkatkan, agar jumlah dan mutu yang dihasilkan semakin
meningkat. Hal itu disebabkan oleh ...
a. kebutuhan manusia yang tak terbatas.
b. kebutuhan manusia yang terus bertambah.
c. kurang majunya ilmu pengetahan
d. kurang majunya teknologi produksi.
6. Cara perluasan/peningkatan produksi dalam industri garmen (pakaian jadi) berikut ini yang
merupakan cara ekstensifikasi adalah ...
a. menambah jam-kerja pekerja.
b. mengadakan spesialisasi (pembagian) kerja.
c. menambah ruang kerja, pekerja, dan mesin jahit produksi.
d. meningkatkan kemampuan kerja dari para pekerjanya agar lebih produktif.
7. Perantara distribusi/pemasaran yang membeli barang dari produsen kemudian menjualnya
kembali kepada pedagang lain, biasanya dalam partai besar dsebut
a. grosir. c. retailer
b. agen. d. broker
8. Faktor-faktor berikut ini dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya konsumsi seseorang, kecuali ...
a. tingkat kekayaan atau pendapatan orang yang bersangkutan.
b. selera konsumsi orang yang bersangkutan.
c. iklim dan cuaca di mana orang yang bersangkutan hidup.
d. jumlah tabungan yang dimiliki orang yang bersangkutan.
9. Bu Dina memiliki keinginan dan kebutuhan yang beraneka ragam. Tetapi dalam memenuhi
kebutuhan, ia mengutamakan pemenuhan kebutuhan pakaian hingga kepuasan terhadap
kebutuhan pakaian tersebut sangat tinggi. Sementara itu, pemenuhan kebutuhan yang lainnya
kurang diperhatikan. Hal ini berarti cara konsumsi bu Dina lebih bersifat ...
a. horisontal. c. sederhana
b. vertikal. d. mewah
10. Dampak negatif dari perilaku konsumtif adalah. . . .
a. jauh dari pergaulan orang kaya
b. mengurangi kesempatan berbelanja
c. menambah kesempatan menabung
d. mengurangi kesempatan menabung

B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI!

1. Apa yang melatarbelakangi manusia dalam melakukan kegiatan konsumsi?


2. Jelaskan tingkat penghasilan mempengaruhi jumlah pengeluaran keluarga?
3. Apa yang disebut pola konsumsi dan factor apakah yang mempengaruhinya?
4. Mengapa orang atau perusahaan mau melakukan kegiatan produksi?
5. Jelaskan pengertian distribusi?
Lampiran XII
SOAL POST TEST SIKLUS I

NAMA :
KELAS :
NO.ABSEN :

A. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR

1. Berikut ini adalah faktor- faktor produksi. Yang termasuk factor produksi asli adalah ....
a. tanah dan modal c. tanah dan tenaga kerja
b. tenaga kerja dan kewirausahaan d. modal dan kewirausahaan
2. Agen dalam menyalurkan barang memperoleh imbalan atas jasanya dari perusahaan yang
diageni berupa ....
a. keuntungan perusahaan
b. komisi barang
c. provisi
d. kenaikan harga jual
3. Salah satu keuntungan produsen bila menggunakan saluran distribusi adalah ....
a. pemakai barang meningkat
b. penyebaran barang merata
c. penyebaran barang meluas
d. penjualan barang meningkat
4. Kecenderungan konsumsi lebih besar muncul pada rumah tangga berpendapatan tinggi karena ....
a. rumah tangga berpendapatan rendah jarang yang konsumtif
b. sikap konsumtif akan mendukung kemakmuran suatu rumah tangga
c. semakin kaya seseorang semakin tamaklah ia
d. semakin terbuka peluang untuk memenuhi kebutuhan sekunder atau tersier
5. Masyarakat daerah wisata banyak memanfaatkan barang-barang bekas dari kayu-kayu kecil yang
dibuat bahan souvenir. Kegiatan ini termasuk kegiatan ....
a. perdagangan c. konsumsi
b. produksi d. distribusi
6. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi dengan menambah jumlah faktor
produksi disebut ....
a. intensifikasi c. ekstensifikasi
b. diversifikasi d. harmonisasi
7. Berikut ini merupakan tugas distributor, kecuali ....
a. melakukan pembelian dan penjualan barang dan jasa
b. memberikan informasi tentang barang dan jasa
c. melaksanakan proses produksi
d. menyimpan dan mengeluarkan kembali barang hasil produksi
8. Pada distribusi tidak langsung ada beberapa perantara yang menjual barang-barang atas nama
perusahaan dan ia tidak bisa mempermainkan harga karena harga tersebut telah ditentukan oleh
perusahaan. Perantara ini disebut ....
a. komisioner c. produsen
b. agen d. retailer
9. Kegiatan berikut ini yang termasuk distribusi adalah ....
a. perusahaan membuat barang untuk dipakai dalam negeri
b. pabrik sepatu mengekspor produknya ke Jepang
c. perusahaan batik membuat baju batik
d. pabrik tekstil mempekerjakan beberapa karyawan baru
10. Pemanfaatan faktor- faktor produksi selayaknya dilakukan dengan cara ...
a. mengambil hasil sebesar mungkin
b. menyesuaikan etika bisnis tanpa melakukan eksploitasi
c. memerlukan usaha yang besar dengan laba yang besar
d. hanya menggunakan kaidah laba yang besar
a. eceran c. jasa
b. besar d. khusus
11. Berikut ini yang merupakan tujuan distribusi adalah . . . .
a. menjaga kelangsungan kegiatan produksi
b. mengurangi nilai guna barang dan jasa
c. menghasilkan barang dan jasa
d. meningkatkan modal usaha
12. Faktor nonekonomi yang mempengaruhi konsumsi adalah . . . .
a. harga barang c. penghasilan seseorang
b. kebiasaan hidup d. ketersediaan pasokan barang
13. Di bawah ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi adalah ….
a. siswa menulis catatan
b. guru mengajar di sekolah
c. pengusaha mebel membeli kayu
d. tukang jahit memotong pola baju
14. Perluasan produksi secara intensifikasi dapat dilakukan dengan . . . .
a. menambah modal
b. menambah jumlah karyawan
c. mengurangi penggunaan faktor produksi agar efisien
d. meningkatkan kemampuan faktor produksi sampai tingkat optimal
15. Sebuah lembaga distribusi yang memberikan pelayanan jasa kepada konsumen yang
membutuhkan disebut pedagang . . . .
B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI!
1. Jelaskan pengertian produksi, konsumsi, distribusi, dan contohnya masing- masing?
2. Jelaskan secara singkat hubungan produksi, konsumsi, dan distribusi?
3. Sebutkan 5 contoh orang atau badan yang melakukan kegiatan distribusi?
4. Apa yang dimaksud dengan pola Konsumsi?
5. Jelaskan aspek positif dan negative dalam perilaku konsumtif?
SOAL POST TEST SIKLUS II

NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :

A. Beilah tanda (x ) pada huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling benar..!

1. Beberapa perusahaan yang bergerak dibidang industry adalah…..


a. PT. jamsostek, PT. Kereta Api Indonesia, dan perum pegadaian
b. PT. indo Mobil, PT. Pos Indonesia, dan PT. Kereta Api Indonesia
c. PT. Petro Kimia Gresik, PT. Krakatau Steel, PT. Semen Cibinong
d. PT. Kereta Api Indonesia, PT. Pupuk Sriwijaya, PT. Krakatau Steel
2. Akta pendirian suatu perusahaan secara birokrasi harus disahka n oleh…..
a. Menteri keuangan
b. Mentri kehakiman
c. Menteri perindustrian
d. Menteri dalam negeri
3. Modal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seluruhnya dimiliki oleh…..
a. Dewan direksi
b. Derektur utama
c. Pemerintah pusat
d. Pemerintah daerah
4. Badan usaha yang memiliki sekutu komplementer dan sekutu komanditer adalah…….
a. CV
b. PT
c. Firma
d. BUMN
5. Perusahaan yang usahanya mengeksploitasi kekayaan alam secara langsung disebut….
a. Agraris
b. Industry
c. Ekstraktif
d. perdagangan
6. Modal pinjaman yang dapat kita gunakan untuk mendirikan koperasi diperoleh d ari….
a. Simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan, dan hibah
b. Simpanan wajib, simpanan pokok, hibah, dan pinjaman koperasi lain
c. Simpanan pokok, hibah, pinjam koperasi lain, dan hutang pada bank
d. Pinjam koperasi lain, hutang pada bank, penerbitan obligasi, dan surat utang
7. Dibawah ini adalah kebaikan-kebaikan perusahaan firma, kecuali……
a. Keputusan dapat diambil secara cepat
b. Adanya pembagian tugas pada setiap anggota
c. Modal yang dikumpulkan lebih besar dibandingkan perusahaan perseorangan
d. Resiko kerugian ditanggung bersama.
8. Hutang perusahaan yang berbentuk CV jika mengalami kepailitan ditanggung oleh……
a. Sekutu komanditer
b. Sekutu komplamenter
c. Pemegang saham
d. Direksi dan karyawan
9. Setiap akhir tahun manajer koperasi bertanggung jawab kepada…….
a. Rapat anggota
b. Pemilik modal
c. Pemegang saham
d. Badan pemeriksa
10. Prinsip yang digunakan dalam pengelolaan BUMN adalah……
a. Berorientasi memperoleh laba
b. Sebagian pendapatannya untuk social
c. Pengelolaannya yang professional
d.Mengutamakan tanggung jawab kepada Negara.s

B. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini dengan jawaban yang singkat, jelas, dan benar…!
1. Sebutkan dan jelaskan badan usaha menurut badan hukumnya!
2. Sebutkan tujuan BUMN, BUMD, BUMS, dan koperasi!
3. Sebutkan criteria pengelolaan badan usaha yang professional dan manusiawi1
4. Pertimbangan apa saja yang harus dilakukan dalam berbisnis!
5. Sebutkan peran pemerintah sebagai pelaku dan pengatur kegiatan ekonomi!
SOAL POST TEST SIKLUS III

NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :

A. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR


1. Berikut contoh sikap manusia kreatif, yaitu :
a. Didi menerima nasib mendapat nilai yang jelek.
b. Agus murung karena ada masalah di sekolahnya
c. Ali berusaha keras untuk memperbaiki nilai ulangan yang jelek
d. Agung murid pandai tetapi jarang masuk sekolah
2. Sikap kemandirian dalam berekonomi terlihat pada . . . .
a. meneruskan perusahaan milik orang tua
b. mengumpulkan modal dari uang tabungan
c. menggantungkan hidup kepada orang lain
d. takut menanggung risiko usaha
3. Contoh kegiatan kreatif untuk memanfaatkan marmer dan batu kapur adalah . . .
a. diekspor sebagai bahan mentah
b. diolah menjadi lantai keramik dan alat rumah tangga
c. dijual langsung menjadi bahan bangunan
d. diteliti untuk mengetahui proses pembentukannya
4. Sikap yang tidak sesuai dengan karakteristik seorang yang kreatif adalah....
a. percaya
b. tekun
c. objektif
d. subjektif
5. Kemampuan untuk mencipta sesuatu yang baru disebut….
a. Ketrampilan
b. Kreativitas
c. Imajinasi
d. Inisiatif
6. Kegiatan – kegiatan yang dapat mendorong kreasi seseorang adalah….
a. olah raga
b. membaca
c. berdiskusi
d. merantau
7. Manfaat yang dapat diperoleh jka seseorang memiliki jiwa wirausaha, yaitu dapat….
a. mengandalkan orang lain
b. memimpin diri sendiri
c. mengandalkan orangtua
d. memimpin semua orang
8. Maksud dari inovatif adalah….
a. kemampuan berpikit inovatif
b. memiliki kemampuan menciptakan
c. bersifat memperkenalkan hal- hal baru
d. kemampuan untuk menciptakan
9. Memiliki daya kreatif berarti….
a. mempunyai kebiasaan belajar sendiri
b. selalu waspada terhadap pesaing
c. hemat dalam menggunakan modal
d. kemampuan untuk menciptakan
10. Melatih sikap hidup mandiri dapat dilakukan dengan ....
a. tidak mau meminta atau menerima bantuan orang lain
b. menghalalkan segala cara
c. memiliki pandangan jauh ke depan
d. tidak tergantung pada orang lain, namun tetap mau menerima masukan

B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI


1. Mengapa kreativitas merupakan kunci kesuksesan dalam berwirausaha?
2. Apakah manfaat inovasi dalam kehidupan sehari- hari!
3. Sebutkan unsur-unsur yang membentuk kemandirian !
4. Apakah yang dimaksud dengan kreativitas dalam tindakan ekonomi!
5. Sebutkan syarat-syarat inovasi dalam kehidupan sehari- hari!
Lampiran XIII

No Nama Nilai
Pre Post test Post test Post test
test Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1 Adilla Melan Setyawati 60 75 85 95
2 Afif Maulana 50 55 75 90
3 Ahmad Amir Selby N 55 75 90 100
4 Alif Lintang Sayekti 50 60 75 85
5 Ari Rizky Yuspita Ningrum 50 70 80 85
6 Arta Harianti 65 80 85 90
7 Awania Cindy Damayanti 60 80 85 95
8 Azizah Fadhillah Nuha 55 75 80 95
9 Balla Shury Ayunda 50 55 70 85
10 Cuci Maulidya Susanti 50 65 70 85
11 Cut Febriana Habsai 55 65 85 90
12 Delia Puspita 55 70 85 95
13 Della Maulida 60 80 90 100
14 Dewi Kartika Ajeng Saputri 60 75 80 95
15 Dita Puspita Sari 50 60 75 80
16 Dyah Kusuma Wardhani 55 70 80 95
17 Fatimatuzahroh Silfia Rahmah 65 80 85 90
18 Gilang Aditriatma 50 65 70 95
19 Goprica Narta Alfaliyanto 55 65 70 85
20 Ismi Nur Azizah 50 70 75 90
21 Jelita Virliana Sandra 60 80 95 100
22 Kivlan Reza Mahdavi 55 75 80 95
23 Lia Inda Sari 50 60 75 95
24 Muhammad Hafidz Ulhaq 55 75 80 90
25 Prawesti Ayunin Nur Rahmadani 50 55 70 85
26 Purnitasari 55 65 70 90
27 Reno Surya Pradana 55 65 80 95
28 Retania Charistianisa 60 70 75 90
29 Rifky Arditya P 55 65 70 95
30 Rini 55 70 95 100
31 Reza 65 80 95 100
32 Rizqi Novrita Purtanti 55 75 85 90
33 Safrilla Putri Camendini 50 60 75 85
34 Susana Aulia 55 70 80 90
35 Wira Tamtama Aditya Saputra 50 55 65 95
36 Yeyen Mutiara Ramadhani 50 65 75 95
Jumlah 198 2475 2760 3310
0
Rata-rata 55 68,7 76,6 91,9
Prosentase peningkatan 25% 39,3% 67,1%
Rumus untuk menghitung prosentase peningkatan nilai:
Post test - pre test
P= 100%
Pre test
Keterangan:
P = prosentase peningkatan
Post test = nilai rata-rata setelah tindakan
Pre test = nilai rata-rata sebelum tindakan
Lampiran XIV
BUKTI KONSULTASI

Nama : Eka Marlia Yudiana


NIM : 06130067
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Dosen Pembimbing : Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Judul Skripsi : Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi
Belajar mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas VII SMPN 4 Malang

No. Tanggal Hal yang Dikonsultasikan Tanda

Tangan

1. 19 Des 2009 Konsultasi Proposal 1.

2. 22 Des 2009 Revisi Proposal 2.

3. 5 Jan 2010 Revisi Proposal 3.

4. 9 Jan 2010 ACC Proposal 4.

5. 31 Mei 2010 Konsultasi Bab I, II dan III 5.

6. 4 Juni 2010 Revisi Bab I, II dan III 6.

7. 23 Juni 2010 Konsultasi Keseluruhan 7.

8. 25 juni 2010 Revisi Keseluruhan 8.

9. 28 Juni 2010 ACC Keseluruhan 9.

Malang, 19 Juli 2010


Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. H. M. Zainuddin. MA
NIP. 19620507 199503 1001

You might also like