You are on page 1of 17

http://freekuliah.blogspot.

com/ -1-

Hak cipta hanya milik Allah,


Silahkan mengcopy buku ini
jika buku ini bisa bermanfaat
bagi ummat.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -2-

PENJAJAHAN BANGSA BARAT


DAN KEBANGKITAN ISLAM

Pada awalnya dunia Timur dan Barat saling pengaruh mempengaruhi.


Kaum muslimin dari Timurpun telah memberikan sumbangan yang besar
dengan mengembangkan dan memelihara filsafat Yunani yang telah
diharamkan oleh Gereja Barat. Ilmu-ilmu eksakta yang tak pernah dikenal atau
dikembangkan sebelumnya telah disumbangkan pula oleh kaum muslimin.
Terjadilah hubungan timbal balik antara Timur dan Barat di Laut Tengah.
Namun hubungan yang makin lama makin baik itu tiba-tiba diputuskan
oleh Paus Urbanus II yang membangkitkan fanatisme agama terhadap Islam.
Pidato yang diucapkan pada tanggal 26 November 1095 di Cler Mont (Perancis
Selatan), orang Kristen mendapat suntikan untuk mengunjungi “Kuburan suci
dan merebutnya dari orang-orang Islam”. Suatu serangan yang kemudian
dikenal dengan sebutan Perang Salib, yang mempunyai tujuan untuk merebut
kota suci Palestina, “Tempat Tuhan Berpijak”.
Dari sinilah awal mula penjajahan Barat terhadap dunia Islam, disaat dunia
Islam mengalami kemerosotan internal yang hebat akibat pertarungan-
pertarungan antara kaum Syi’ah, kaum Sunni dan kaum Khawarij, antara
madzhab Safii, Hanafi dan Hambali, antara ras-ras Persia, Arab dan Turki,
memberikan peluang kepada dunia Barat untuk menghancurkan kaum muslimin
dan menguasai negeri mereka.
Pengaruh Barat adalah gerakan dahsyat dalam transformasi modern dunia
Timur. Pengaruh Barat bukan saja mengubah dunia Islam tetapi juga seluruh
Asia dan Afrika . Pengaruh Barat ini berkembang sedemikian pesat, apalagi
setelah negara Barat mencapai kemajuan besar di bidang tehnologi peralatan
perang. Barat telah memperbaiki diri melalui renaisance dan reformasi.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -3-

A. Latar Belakang Penjajahan Barat


Terhadap Islam
Perang Salib adalah peperangan yang dilakukan oleh umat Kristen Eropa
barat ke tanah Timur, sejak dari abad kesebelas sampai abad ke tiga belas
masehi. Untuk melepaskan Palestina dari tangan daulah Islam dan mendirikan
daulah Kristen Latin di tanah Timur. Dinamakan Perang Salib karena umat
Kristen yang turut dalam peperangan itu memakai tanda salib sebagai simbul.
Perang Salib I dimenangkan oleh orang Kristen, karena pada waktu itu
kaum muslimin tidak dalam keadaan bersatu, perpecahan terjadi di seluruh
wilayah, juga karena para pemimpin Islam saling bermusuhan, dalam kondisi
yang tidak seimbang inilah kaum muslimin mengalami kekalahan.
Perang Salib menjadi awal mula penjajahan Barat terhadap dunia Islam.
Sejak itu lahirlah imperialisme dengan bentuk penindasan, penghisapan,
perbudakan yang merupakan lembaran hitam umat manusia yang hina, keji dan
jahat. Bangsa Barat mempunyai semboyan yang terkenal dengan M3
(Mercenary, Missionary, Military), yaitu keuntungan, penyiaran agama dan
perluasan daerah militer.
Perang Salib membawa keuntungan bagi negara-negara Barat, hal itu
dapat dilihat saat Paus membagi dunia menjadi 2 bagian pada tahun 1493,
yang satu dihadiahkan untuk Spanyol dan yang lain untuk Portugis. Daerah
Demarkasi inilah yang memberikan daerah mulai dari Brazil ke timur, termasuk
Indonesia menjadi milik Portugis. Selain itu juga diberikan istimewa kepada
Portugis dan Spanyol terhadap laut, pulau dan benua yang telah ditemukan
untuk tetap menjadi milik mereka dan anak cucunya. Paus Alexander VI juga
menunjuk ditemukannya emas, rempah-rempah dan banyak barang berharga
yang berjenis-jenis dan bermutu (inter caetero diciae)
Selain itu penetris Perancis telah berkembang dengan cepat pedagang-
pedagang Perancis mempergunakan kesempatan untuk melaksanakan
keinginannya mendirikan pos-pos perdagangan dan misi-misi perwakilan di
Syria dan Mesir. Kapitulasi-kapitulasi lain yang mengikutinya kemudian
diberikan kepada Inggris dan Belanda serta negara-negara barat lainnya. Pada

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -4-

abad ke delapan belas perdagangan Eropa tumbuh dengan cepatnya dan


sejumlah koloni dagang sendiri di kota-kota pelabuhan di Syria dan Mesir.
Tujuan Misionaris Kristen penjajahan Barat terhadap dunia Islam jelas
sekali terlihat dengan ucapan Livingstone, bahwa tujuan dan akhir dari
penaklukan geografis adalah permulaan usaha missi Kristen (the end of the
geographical feet is the beginning of the missionary entreprise).
Raymundus Lullus, seorang pastor, yaitu seorang pendeta Kristen yang
sangat membenci Islam, selalu bersemboyan dimanapun berada, bahwa Islam
is false and must die (Islam adalah palsu dan harus mati). Oleh karena itu
dimana Islam haruslah direbut melalui dominasi politik dan dipertahankan untuk
kemudian diserbu missi, memisahkan kaum muslimin dari agamanya dan
kemudian diganti dengan Kristen.
Antara gereja dengan imperialisme terdapat manfaat dan saling
terpisahkan, keduanya saling memperoleh manfaat dan saling membantu.
Malah pada abad ke 19 dan permulaan abad ke 20 rencana salib modern ini
dilakukan dengan teliti melalui kerjasama yang erat antara keduanya.
Tujuan penjajahan barat terhadap dunia Islam selanjutnya adalah military
atau perluasan daerah militer. Penetrasi barat ke pusat dunia Islam di Timur
Tengah pertama-tama dilakukan oleh dua bangsa Eropa yang terkenal yaitu
Inggris dan Perancis. Inggris terlebih dahulu menanamkan pengaruhnya di
India, sedangkan Mesir dapat ditaklukkan Perancis tahun 1789 M.
Semua negara Kristen bersatu tekad hendak menghancurkan kerajaan-
kerajaan Islam. Semangat sabilisme memang tetap tersimpan dalam dada
kaum Nasrani bagaikan api dalam sekam dan semangat fanatisme tidak pernah
lepas, ia tetap hidup dan bergejolak di dalam hati hingga sekarang. Agama
Nasrani selamanya melihat Islam dengan kacamata permusuhan, kedengkian
dan fanatisme keagamaan yang penuh kebencian.
Apalagi ketika kemudian terjadi Perang Dunia I (1915) Turki Usmani
berada dipihak yang kalah. Sampai akhirnya tahun 1919 M, Turki diserbu
tentara sekutu. Sejak itu kebesaran Turki Usmani benar-benar tenggelam,
bahkan tidak lama kemudian kekhalifahan dihapuskan (1924 M). Semua daerah

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -5-

kekuasaannya yang luas, baik Asia maupun Afrika diambil alih oleh negara-
negara Eropa yang menang perang.

B. Bentuk-bentuk Penjajahan Bangsa Barat


Terhadap Islam
Negara-negara Barat seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Rusia dan
lain-lain memang mempunyai tehnologi militer dan industri perang yang lebih
canggih dibandingkan dengan negara Islam, sehingga mereka tidak segan-
segan untuk menyerang dan mengalahkan wilayah-wilayah yang berada di
bawah kekuasaan Islam.
Dari awal penjajahan Barat yaitu perang salib umat Islam telah kehilangan
berbagai daerah yang semula telah dikuasai Islam, yang kemudian jatuh ke
tangan orang Kristen, yang sukar untuk dikembalikan kembali. Jadi pada
perang salib ini telah terjadi penaklukan dan penyerangan yang dilakukan oleh
negara Barat untuk merebut wilayah-wilayah kekuasaan Islam. Tidak terhingga
kerugian yang diakibatkan oleh penjajahan tersebut, baik kerugian hasil budaya
dan peradaban manusia maupun kerugian material maupun korban jiwa,
bahkan Richand yang digelari berhati surga menyembelih 27.000 orang
tawanan Islam. Suatu perbuatan sangat hina, keji dan jahat.
Penaklukan yang dilakukan oleh negara-negara Barat antara lain adalah:
1820 Oman dan Qatar berada di bawah protektorat Inggris
1830-1857 Penaklukan Aljazair oleh Perancis
1839 Aden dikuasai Inggris
1881-1883 Tunisia diserbu Perancis
1882 Mesir diduduki Inggris
1898 Sudan ditaklukkan Inggris
1900 Chad diserbu Perancis

Pada abad ke20 M Italia dan Spanyol ikut bersama Inggris dan Perancis
memperebutkan wilayah-wilayah di Afrika.
1960 Kesultanan muslim di Nigeria utara menjadi protektorat Inggris

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -6-

1912-1913 Kesultanan Tripoli dan Cyrenaica diserbu Italia


1912 Marokko diserbu Perancis dan Spanyol
1914 Kuwait di bawah protektorat Inggris
1919-1921 Sisilia wilayah Turki diduduki Perancis
1920 Irak menjadi protektorat Inggris
1920 Syria dan Libanon di bawah mandat Perancis
1926-1927 Perebutan seluruh Somalia oleh Italia

Sementara itu, Rusia menggerogoti wilayah-wilayah muslim di Asia


Tengah, terutama setelah ia berhasil mengalahkan Turki Usmani yang berakhir
dengan Perjanjian San Stefano dan Perjanjian Berlin. Satu per satu pula negeri-
negeri muslim jatuh ke tangan Rusia, seperti tergambar dalam daftar berikut:
1834-1859 Pencaplokan Kaukasia oleh Rusia
1853-1865 Serbuan pertama Rusia di Khoakand dan jatuhnya Tashkent
1866-1872 Daerah-daerah sekitar Samarkand dan Bukhara ditaklukkan
Rusia
1873-1887 Uzbekistan ditaklukkan Rusia
1941-1946 Pendudukan Anglo Rusia di Iran.

Selain berupa penaklukan dan penyerangan negara-negara Barat juga


banyak melakukan penindasan, penghisapan dan perbudakan, yang sangat
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Penindasan dilakukan kepada
wilayah-wilayah yang telah dikuasainya untuk mendapatkan kekuasaan yang
lebih besar. Penghisapan terutama pada hasil bumi dan kekayaan alam negara
yang dijajahnya serta perbudakan banyak dialami oleh orang-orang Islam yang
wilayahnya telah jatuh ke tangan negara-negara Barat.
Asia Tenggara, negeri tempat Islam baru mulai berkembang, yang
merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu, justru menjadi
ajang perebutan negara-negara Eropa. Kekuatan Eropa malah lebih awal
memancapkan kekuasaannya karena kerajaan Islam di Asia Tenggara lebih
lemah sehingga mudah dapat ditaklukkan.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -7-

Pada tahun 1521 M, Spanyol datang ke Maluku dengan tujuan dagang,


yang kemudian disusul oleh Belanda, Inggris, Demark dan Perancis. Belanda
datang tahun 1595 M dan dengan segera memonopoli perdagangan di
Indonesia. Tentu kehadirannya ditantang oleh penduduk setempat. Oleh karena
itu seringkali terjadi peperangan antara Belanda dengan penduduk, walaupun
akhirnya peperangan dimenangkan oleh Belanda, yang terbesar diantaranya
adalah perang Aceh, perang Paderi di Minangkabau dan perang Diponegoro di
Jawa.
Penjajahan Barat di Indonesia banyak dilatarbelakangi oleh faktor-faktor
ekonomi, karena Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil bumi berupa
rempah-rempah yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran Eropa. Selain itu
juga dilatarbelakangi oleh faktor misionaris, atau penyebaran agama, hal ini
dapat dilihat sampai sekarang daerah-daerah tempat pertama kali negara-
negara Barat datang ke Indonesia berpenduduk mayoritas Kristen.

C.Implikasi Penjajahan Barat Terhadap


Peradaban Islam
Serbuan kaum salib ke negeri-negeri Islam tidak hanya menggunakan
pedang, besi dan api, tetapi juga melalui peradaban mereka yang dicekokkan
ke semua negeri yang dapat dikuasainya. Bukan hanya peradaban material
yang menyerbu negara-negara Islam, bahkan mental dan nilai-nilai moralpun
tidak ketinggalan, seperti sistem pendidikan dan pengajaran, dan pemikiran-
pemikiran orang Eropa mengenai ilmu jiwa, ilmu sosial, modal dan lain-lain.
Perang Salib menghasilkan puing-puing kehancuran bagi kaum muslimin
akibat kemauan penjajah yang dikendalikan oleh keserakahan untuk
menguasai dan memperkuat wilayahnya mereka memikul salib di pundak
mereka, tetapi setan berada di hati mereka.
Dahulu kaum muslimin menghayati peradaban ditambah dengan
peradaban Persia, Turki dan lain-lain disamping pemikiran filsafat yang diserap
dari Yunani dan Romawi. Dengan datangnya peradaban Barat, maka
peradaban lama yang telah mereka hayati selama berabad-abad mengalami

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -8-

keguncangan hebat dalam pikiran mereka. Inti peradaban Barat bercorak


Nasrani, karena itu orang-orang Qibth di Mesir lebih mudah meniru dan
menyerapnya. Namun mereka lebih banyak menyerap segi material daripada
segi moralnya, sehingga setiap rumah dari keluarga kaum muslimin telah
menggunakan penerangan listrik, menggunakan sajadah buatan Eropa,
mendengarkan siara radio Eropa dan lain sebagainya.
Pada saat barat mendominasi dunia di bidang politik dan peradaban,
persentuhan dengan Barat menyadarkan tokoh-tokoh Islam akan ketinggalan
mereka. Karena itu mereka berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dalam
masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power.
Yang pertama merasakan hal itu diantaranya Turki Usmani, karena kerajaan ini
yang pertama dan utama menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu
memaksa penguasa dan pejuang-pejuang Turki untuk banyak belajar dari
Eropa.
Penjajahan Barat juga memicu gerakan pembaharuan dalam Islam, yang
didorong oleh 2 faktor yaitu pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing
yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam dan menimba gagasan-
gagasan pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat, sedangkan yang
kedua, tercermin dari pengiriman para pelajar muslim oleh penguasa Turki
Usmani dan Mesir ke negara-negara Eropa untuk menimba ilmu pengetahuan
dan dilanjutkan dengan gerakan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam
bahasa Islam. Pelajar-pelajar muslim asal India juga banyak menuntut ilmu ke
Inggris.
Pengaruh Barat terutama terlihat pada lapisan atas dan menengah,
terutama pada intelegensia orang yang memperoleh pendidikan Barat, yang
dijumpai pada tiap negeri Timur. Dalam reaksinya terhadap pengaruh Barat
mereka mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Pandangan pertama
berpegang pada sendi-sendi filsafat hidup nenek moyangnya, berusaha
melakukan asimilasi dengan ide-ide Barat dan memikirkan sintesa yang lebih
tinggi dari semangat Barat. Kedua, memutuskan hubungan dengan warisan
lama, menerjunkan dirinya dalam pembaratan. Yang ketiga bersembunyi di
belakang kekecewaan dan kengerian Barat.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ -9-

Memang benar bahwa peradaban Barat memainkan peranan besar dalam


memajukan dunia Islam. Tanpa peradaban Barat dunia Islam tentu masih
seperti keadaan semula, tetapi itu tidak berarti bahwa peradaban Barat tidak
mengandung cacat dan kekurangan. Peradaban Barat telah menjauhkan dunia
Islam dari peradaban Islam yang lama. Akhirnya peradaban Islam bukan lagi
suatu produk dari kaum muslimin mandiri sebagaimana peradaban Barat
adalah produk dari orang-orang Barat sendiri.

D. Pembebasan Dunia Islam atas Penjajahan


Barat
Pembebasan dunia Islam atas penjajahan barat diklasfikasi menjadi dua
bagian, yaitu penjajahan secara fisik (penjajahan militer) dan penjajahan non-
fisik (penjajahan ideologi).

1. Pembebasan Dari Penjajahan Fisik


Kebangkian Islam yang lahir pada akhir abad ke-19 merupakan jawaban
terhadap pengaruh dunia barat yang yang gencar menyerang kaum muslimin.
Menurut Harun Nasution reaksi pembebasan terhadap pengaruh Eropa
timbul pertama kali di Kerajaan Turki Utsmani dan Mesir. Orang-orang Turki
Utsmaniyah sejak awal telah mempunyai kontak langsung dengan Eropa,
karena kekuasaan Kerajaan Turki Ustmani hingga abad ke-17 Masehi telah
mencapai Eropa Timur yang meluas sampai ke gerbang kota Wina. Tetapi
sejak abad ke-18, Kerajaan Tukri Ustmani mulai mengalami kekalahan dari
kerajaan-kerajaan Eropa. Kekalahan oleh Eropa –yang pada abad-abad
sebelumnya masih dalam keadaan mundur– inilah yang menjadi pemicu
adanya pembaharuan di Kerajaan Turki.
Sementara kebangkitan Islam di Mesir terjadi sejak terjadinya kontak
dengan Eropa yang dimulai dari datangnya ekspedisi Napoleon Bonaparte yang
mendarat di Aleksandria pada tahun 1798 M.
Dalam proses kebangkitan Islam pasca persentuhan dengan barat di
Mesir, di kenal beberapa orang tokoh yaitu Rifa’i al-Thahthawi (1803-1873 M),

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 10 -

Jamaluddin al-Afghani (1839-1877 M), Muhammad Abduh (1849-1905 M) dan


Rasyid Ridha (1864-1935 M).
Sementara menurut L. Stoddard, usaha pembebasan dunia Islam atas
penjajahan barat secara fisik pertama kali dilakukan di Mesir oleh Muhammad
Abdul Wahhab pada awal abad XIX. Dia membawa konsep persatuan umat
Islam dengan nama Pan-Islamisme. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan
oleh L. Stoddardsebagai berikut:
Ketika dunia Islam diliputi kegelapan, tiba-tiba bergemalah seruan dari
padang pasir yang luas itu –tempat lahir Islam– memanggil mereka kembali
kepada jalan yang benar. Yang meneriakkan seruan itu ialah juru islah yang
termashur, Muhammad bin Abdul Wahhab. Ia menyalakan api yang membakar
sampai ke pelosok-pelosok dunia Islam. Ia menggerakkan umat Islam untuk
memperbaiki jiwa danmembangkitkan kemegahan dan kebesaran yang dahulu.
Kebangkitan umat Islam yang perkasa mulailah.
Diterangkannya pula bahwa pada mulanya, kebangkitan umat Islam yang
dibawa oleh Muhammad Abdul Wahab di Mesir bukanlah karena takut atau
dendam kepada barat, karena pada saat itu Eropa belum menyerang Islam
dengan sungguh-sungguh, selain merebut wilayah Turki di Eropa dan
kepulauan Nusantara. Dari itu bahaya dari Barat belumlah dirasakan. Keadaan
berubah secara radikal pada pertengahan abad XIX dengan adanya
ditaklukannya Aljazair oleh Perancis, penguasaan Transkaukasia oleh Rusia
dan penaklukan seluruh India oleh Inggris.
Penaklukan Barat itu meyakinkan orang Islam yang berpikir di manapun,
bahwa Islam benar-benar dalam bahaya, akan jatuh dibawah dominasi Barat.
Pada waktu itulah Pan-Islamisme tampil dengan watak anti-barat.
Konsep pan-Islamisme ini pada periode selanjutnya dikembangkan
kembali oleh Jamaluddin al-Afghani (1839-1897) dalam rangka mengobarkan
semangat perasaan Islam di dunia timur Islam. Ia juga menolong menimbulkan
pemberontakan Arabi di Mesir dan Revolusi di Persia.
Gerakan-gerakan perlawanan terhadap serangan barat pada mulanya
timbul disetiap negeri dan tidak dikoordinasi. Perlawanan seperti Abdul Katsir di
Aljazair dan Syamil di kaukasus. Kebencian terhadap barat tumbuh hebat dan

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 11 -

cepat. Di Aljazair pecah pemberontakan “Al-Kabil” tahun 1871. Sedangkan di


Afrika Utara bangunlah wali-wali dan menggerakkan jihad. Yang terbesar di
antara semuanya adalah pemberontakan “Al-Mahdi di Sudan Bagian Mesir. Ia
melemahkan sendi-sendi kekuatan Inggris, sampai Kitchener merebut kartum
menjelang akhir abad XIX. Hal demikian juga terjadi di Afganistan dan India.
Keduanya memberikan banyak kesusahan bagi Inggris.

2. Pembebasan Dari Penjajahan Non-Fisik


Usaha dalam usaha pembebasan dari penjajahan yang dilakukan barat
secara non-fisik atas dunia Islam terlihat rancu dan tidak ter-manage dan tidak
sistematis. Terlihat bahwa usaha pembebasan dari penjajahan secara fisik pun
ternyata masih membuka kesempatan untuk penjajahan secara non-fisik.
Negera-negara Barat tetap berusaha menjajah dengan dengan cara yang baru.
Di bidang ekonomi, penjajahan dilakukan melalui ketergantungan terhadap
hutang luar negeri. Dengan dalih membantu negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia, mereka meminjamkan uang dalam jumlah besar.
Belakangan terbukti hutang tersebut bukan mengentaskan kemiskinan,
melainkan malah menambah miskin. Dan yang paling gawat adalah
memunculkan ketergantungan ekonomi. Dengan ketergantungan ekonomi yang
demikian besar, negara Barat lewat berbagai institusi-institusi yang dibentuknya
seperti IMF, World Bank dan sebagainya, dapat memaksakan kemauan
politiknya atas suatu negara, baik secara langsung maupun tidak. Maka, negeri-
negeri itu menjadi tidak merdeka secara politik. Indonesia mengalami itu. Kini
kita tidak lagi bisa secara leluasa mengatur negeri kita sendiri. Semua, bahkan
termasuk penyusunan kabinet dan program-progam pemulihan ekonomi, harus
dimintakan persetujuannya melalui apa yang disebut letter of inten (L0I). Untuk
hal seperti itu saja harus meminta persetujuan mereka, maka jangan berharap
mereka akan membiarkan kita, misalnya, menetapkan pemberlakuan hukum
syariat Islam seperti yang sekarang sedang diusulkan oleh FPPP di sidang
MPR. Penjajahan ekonomi juga dilakukan dengan berbagai aturan yang
mereka paksakan, seperti ide pasar bebas dengan WTO-nya atau isue

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 12 -

globalisasi, privartisasi dsb. Maka, sekalipun secara fisik merdeka, secara


politik dan ekonomi terjajah.
Di bidang kebudayaan, globalisasi informasi yang ditimbulkan oleh
kemajuan luar biasa di bidang teknologi informasi bak pisau bermata dua. Satu
sisi menguntungkan karena dengan demikian peristiwa-peristiwa dari berbagai
belahan dunia dengan cepat dapat kita ketahui, tapi di sisi lain terjadi pula
gelombang arus budaya Barat (westernisasi) ke negeri-negeri Islam. Munculnya
TV swasta di negeri ini mempercepat berkembangnya budaya Barat. Saban
hari keluarga-keluarga muslim dicekoki dengan gaya hidup, perilaku dan cara
berfikir Barat. TV telah menjadi agen pembaratan yang tangguh.
Tak heran bila kemudian anak-anak muslim lebih mengenal tokoh-tokoh
rekaan di TV ketimbang tokoh-tokoh Islam. Maka, sadar atau tidak mereka
telah terbaratkan dan kehilangan identitas kepribadian Islamnya. Itu semua
sedikit banyak berpengaruh kepada cara berfikir, pemihakan, keprihatinan dan
perilaku kaum muslimin. Apa yang dari Barat dinilai baik dan modern, serta apa
yang dilakukan juga mesti benar. Inilah penjajahan di bidang budaya.
Di bidang hukum, tak terhitung jumlahnya hukum dan perundang-
undangan negeri muslim, termasuk Indonesia, yang masih bersumber dari
Barat. Kita bangga terbebas dari penjajahan Barat, tapi mengapa tidak merasa
risih menggunakan undang-undang bikinan Belanda? Itu berarti, secara tidak
langsung kita menyelesaikan berbagai masalah di negeri yang mayoritas
muslim ini dengan cara penjajah. Penjajah telah lama pergi, tapi mereka masih
bercokol dalam wajah yang berbeda.

E. Bangkitnya Nasionalisme Islam


Sebagaimana telah disebutkan di atas, benturan-benturan antara Islam
dan kekuatan Eropa telah menyadarkan umat Islam bahwa, mereka memang
jauh tertinggal dari Eropa. Hal ini dirasakan dan disadari pertama kali oleh
Turki, karena kerajaan inilah yang pertama dan utama dalam usaha
menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu memaksa penguasa dan pejuang-
pejuang Turki untuk banya belajar dari Eropa.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 13 -

Usaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam pada umumnya


didorong oleh dua faktor, yakni pertama: permurnian ajaran Islam dari unsur-
unsur asing yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam, seperti
gerakan Wahhabiyah yang dipelopori oleh Muhammad bin Abd al-Wahhab di
Saudi Arabia, Syah Waliyullah di India dan gerakan Sanusiyah di Afrika Utara
yang dipimpin oleh Said Muhammad Sanusi dari Aljazair. Kedua: Menimba
gagasan-gagasan pembaruan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Hal ini
tercermin dalam pengiriman para pelajar muslim oleh penguasa Turki dan Mesir
ke negara-negara Eropa untuk menimba ilmu pengetahuan dan dilanjutkan
dengan gerakan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam bahasa mereka.
Pelajar-pelajar India juga banyak yang menuntut ilmu ke Inggris.
Gerakan pembaharuan itu, dengan segera juga memasuki dunia politik,
karena Islam memang tidak bisa dipisahkan dengan politik. Gagasan politik
yang pertama kali muncul adalah gagasan Pan-Islamisme (Persatuan umat
Islam Sedunia) yang pada awalnya didengungkan oleh gerakan Wahhabiyah
dan Sanusiayah. Namun, gagasan ini baru disuarakan dengan lantang oleh
tokoh pemikir Islam terkenal, Jamaludin al-Afghani. Al-Afghani-lah orang
pertama yang menyadari sepenuhnya akan dominasi Barat dan bahayanya.
Oleh karena itu, dia mengabdikan dirinya untuk memperingatkan dunia Islam
akan hal tersebut dan melakukan usaha-usaha untuk pertahanan. Umat Islam,
menurutnya, harus meninggalkan perselisihan-perselisihan dan berjuang di
bawah panji bersama. Ia juga berusaha membangkitkan semangat lokal dan
nasional negeri-negeri Islam. Karena itu, al-Afghani dikenal sebagai Bapak
Nasionalisme dalam Islam.
Semangat Pan-Islamisme yang bergelora itu mendorong Sultan Hamid II,
untuk mengundang al-Afghani ke Istanbul. Gagasan ini dengan cepat mendapat
sambutan hangat dari negeri-negeri Islam. Akan tetapi, semangat demokrasi al-
Afghani tersebut menjadi duri bagi kekuasaan sultan, sehingga al-Afghani tidak
diizinkan berbuat banyak di Istanbul. Setelah itu, gagasan Pan-Islamisme
dengan cepat redup, terutama setelah Turki Usmani bersama sekutunya
Jerman, kalah dalam Perang Dunia I dan kekhalifahan dihapuskan oleh

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 14 -

Mustafa Kemal, tokoh yang justru mendukung nasionalisme, rasa kesetiaan


kepada negara kebangsaan.
Gagasan nasionalisme yang berasal dari Barat tersebut masuk ke negeri-
negeri Islam melalui persentuhan umat Islam dengan Barat yang menjajah
mereka dan dipercepat oleh banyaknya pelajar Islam yang menuntut ilmu ke
Eropa atau lembaga-lembaga pendidikan barat yang didirikan di negeri mereka.
Gagasan kebangsaan ini pada mulanya banyak mendapat tantangan dari
pemuka-pemuka Islam, karena dipandang tidak sejalan dengan semangat
uóuwaú al-Islamiyaú. Akan tetapi, gagasan ini berkembang dengan cepat
setalah gagasan Pan-Islamisme redup.

F. Kemerdekaan Negara-negara
Munculnya gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-
partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk
mewujudkan negara merdeka. Dalam kenyataannya, partai-partai itulah yang
berjuang melepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Perjuangan tersebut
terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan antara lain:
1. Gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan
bersenjata.
2. Pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan
masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan.
Negara berpenduduk mayoritas Muslim yang pertama kali
memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitu tanggal 17
Agustus 1945. Indonesia merdeka dari pendudukan Jepang setelah Jepang
dikalahkan oleh Sekutu. Disusul oleh Pakistan tanggal 15 Agustus 1947, ketika
Inggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada dua Dewan Konstitusi,
satu untuk India dan satunya untuk Pakistan.
Tahun 1922, Timur Tengah (Mesir) memperoleh kemerdekaan dari Inggris,
namun pada tanggal 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya benar-benar
merdeka. Pada tahun 1951 di Afrika, tepatnya Lybia merdeka, Sudan dan
Maroko tahun 1956, Aljazair tahun 1962. Semuanya membebaskan diri dari
Prancis. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Yaman Utara, Yaman selatan
PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM
Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 15 -

dan Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula. Di Asia tenggara,


Malaysia, yang saat itu termasuk Singapura mendapat kemerdekaan dari
Inggris tahun 1957, dan Brunai Darussalam tahun 1984 M.
Demikianlah, satu persatu negeri-negeri Islam memerdekakan diri dari
penjajahan. Bahkan, beberapa diantaranya baru mendapat kemerdekaan pada
tahun-tahun terakhir, seperti negera Islam yang dulunya bersatu dalam Uni
Soviet, yaitu Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Kazakhtan, Tasjikistan dan
Azerbaijan pada tahun 1992 dan Bosnia memerdekakan diri dari Yugoslavia
pada tahun 1992
Di Mesir, benih-benih nasionalisme tumbuh sejak masa al-Tahtawi dan
Jamludin al-Afghani. Tokoh pergerakan terkenal yang memperjuangkan
gagasan ini adalah Ahmad Urabi Pasha. Gagasan tersebut menyebar dan
mendapat sambutan hangat, sehingga nasionalisme tersebut terbentuk atas
dasar kesamaan bahasa. Hal itu terjadi di Mesir, Syiria, libanon, Palestina, Irak,
Bahrain, dan Kuwait. Semangat persatuan Arab tersebut diperkuat pula oleh
usaha barat untuk mendirikan negara Yahudi di tengah-tengah bangsa Arab.
Di India, sebagaimana di Turki dan Mesir, gagasan Pan-Islamisme yang
dikenal dengan gerakan óilafaú juga mendapat pengikut. Syed Amir Ali adalah
salah seorang pelopornya. Namun, gerakan ini pudar setelah usaha
menghidupkan kembali khilafah yang dihapuskan Mustafa Kemal tidak
memungkinkan lagi. Yang populer adalah gerakan nasionalisme, yang diwakili
oleh Partai Kongres Nasional India. Akan tetapi, gagasan nasionalisme itu
segera pula ditinggalkan sebagian besar tokoh-tokoh Islam, karena kaum
muslim yang minoritas tertekan oleh kelompok Hindu yang mayoritas.
Persatuan antar kedua komunitas besar Hindu dan Islam sulit diwujudkan.
Oleh karena itu, umat Islam di anak benua India tidak lagi semangat menganut
nasionalisme, tetapi Islamisme, yang dalam masyarakat India dikenal dengan
nama komunalisme. Gagasan Komunalisme Islam disuarakan oleh Liga
Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres Nasional. Benih-benih
gagasan Islamisme tersebut sebenarnya sudah ada sebelum Liga Muslimin
berdiri, yang disuarakan oleh Sayyid Ahmad Khan, kemudian mengkristal pada
masa Iqbal dan Muhammad Ali Jinnah.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan
http://freekuliah.blogspot.com/ - 16 -

Profil Penulis

Arif Stiawan, lahir di Batang pada


tanggal 22 Juli 1991, atau bertepatan
dengan tanggal 10 Muharram 1412 H.
Adalah Arif Stiawan seorang yang tidak memiliki
hobi kecuali membaca dan menulis serta design
grafis. Olah raga bukanlah hobi ataupun
kegemaran baginya, melainkan olah raga adalah
kebutuhan yang harus dipenuhi demi kesehatan
badan. Dan Arif Stiawan juga seorang tidak pernah menikmati indahnya
pendidikan di taman kanak-kanak, karena langsung masuk SD, yaitu SD
Wonotunggal 01 – Batang. Dan kemudian melanjutkan ke Madrasah, yaitu
MTs. Ahmad Yani Wonotunggal – Batang. Setelah itu masuk SMAN 1 Bandar –
Batang. Tidak ada prestasi yang menonjol disaat bersekolah, selain menjadi
ketua Osis saat duduk di bangku Madrasah. Saat ini Arif Stiawan adalah
seorang Mahasiswa semester di sebuah Sekolah Tinggi Islam yang terletak di
Kota Pekalongan, yaitu tidak lain adalah STAIN Pekalongan. Jurusan yang
diambil adalah Jurusan Tarbiyah, Program Study PAI, walaupun pada dasarnya
tidak ada cita-cita sebagai seorang guru. Cita-cita yang sebenarnya adalah
ingin menjadi seorang usahawan yang sukses dunia dan akhirat. Biarlah
ALLAH yang menentukan.
Wassalam.

PENJAJAHAN BANGSA BARAT DAN KEBANGKITAN ISLAM


Penulis: Arif Stiawan

You might also like