Professional Documents
Culture Documents
Sumarlam
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami, Kentingan Surakarta
Telp. (0271) 854276 / HP. 081548511334
ABSTRACT
The present research deals with the characteristics of the use of Javanese
in “Trang Sandyakala” news on Surakarta Terang Abadi Television. The study
aimed at identifying the rhetoric, diction, and use of word forms, phatic catego-
ries, and kinds of sentences based on the discourse message. The results of
analysis indicated the following: (1) the rhetoric of “Trang Sandyakala” Javaneese
news consisted of three sections, the Opening Host Program (OHP), the con-
tent of news, and the Closing Host Program (CHP); (2) the diction in the forms
of expression could be classified into two kinds, namely constant expression
and temporary expression including contextual and non-contextual expression;
and (3) the phatic category consisted of words and phrases. The phatic cat-
egory of phrases included thanks, greetings, compliments, and farewells. The
dominant kind of sentence used in “Trang Sandyakala” Javaneese news was
declarative sentence. The “Trang Sandyakala” Javaneese news also used im-
perative sentences to express requests, suggestions, and expectations.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi, baik secara lisan maupun
tertulis. Bahasa Jawa (BJ) sebagai sarana komunikasi digunakan dalam media massa
METODE PENELITIAN
Data utama penelitian ini adalah data lisan, berupa tuturan dalam siaran berita
BJ TS di TATV Surakarta. Tuturan dimaksud adalah siaran berita BJ yang disiarkan
oleh TATV dalam program siaran Trang Sandyakala (TS). Sumber data lisan berupa
tuturan BJ yang disiarkan oleh pembaca berita pada berita BJ TS di TATV Surakarta.
Sampel penelitian ini adalah tuturan dalam siaran berita BJ TS yang disiarkan di
TATV Surakarta pada bulan Januari, Februari, Maret, dan April 2006. Pada setiap
bulan tersebut diambil data yang disiarkan pada setiap tanggal 10, 15, 20, dan 25,
kecuali tanggal 15 Januari diganti tanggal 16 Januari karena sesuatu dan lain hal
tanggal 15 Januari 2006 peneliti tidak berhasil merekam berita dimaksud. Dengan
demikian, sampel ini berupa tuturan siaran berita BJ yang disiarkan dalam 16 (enam
belas) kali siaran yaitu: (1) siaran berita BJ pada tanggal 10, 16, 20, dan 25 Januari
2006; tanggal 10, 15, 20, dan 25 Februari 2006; tanggal 10, 15, 20, dan 25 Maret
2006; serta siaran berita BJ pada tanggal 10, 15, 20, dan 25 April 2006.
Berita BJ TS di TATV tersebut secara rutin setiap hari disiarkan, kecuali hari
Minggu. Penyiaran berita tersebut berlangsung selama 30 menit, pada pukul 17.00
sampai dengan 17.30 WIB.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dan teknik
rekam. Metode simak atau penyimakan adalah metode pengumpulan data dengan
menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993:133). Penyimakan dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara menyimak tuturan pada siaran berita BJ TS di TATV
Surakarta pada tanggal-tanggal yang ditentukan tersebut. Penyimakan dilakukan
secara bersama-sama dengan teknik rekam; yakni merekam penggunaan bahasa
yang berupa tuturan/siaran berita yang disampaikan oleh penyiar dengan menggunakan
alat rekam (tape recorder) ketika siaran berita itu berlangsung. Selain direkam dalam
kaset, beberapa berita juga direkam dalam bentuk CD. Setelah direkam, tuturan itu
PEMBUKA PROGRAM
(OPENING HOST PROGRAM)
ISI
SEGMEN-1
OHS-1
Berita-1
Berita-2 9 menit
Berita-3
CHS-1
BREAK-1 2 menit
(Iklan Pertama)
SEGMEN-2
OHS-2
Berita-4 6 menit
Berita-5
CHS-2
BREAK-2 2 menit
(Iklan Kedua)
SEGMEN-3
OHS-3
Berita-6 6 menit
Berita-7
PENUTUP PROGRAM
(CLOSING HOST PROGRAM)
Setelah disampaikan CHS-1 segera disusul dengan jeda iklan pertama (Break-
1), dan kemudian dilanjutkan dengan representasi tuturan pembuka segmen-2 (OHS-
2).
Tuturan tersebut merupakan ucapan selamat berhari raya Idul Adha tahun 2006,
yang diucapkan oleh keluarga besar TATV kepada para pemirsa.
Ungkapan temporer yang non-kontekstual tampak pada ungkapan atau kata-
kata bijak yang disampaikan pada bagian penutup program (CHP). Hampir tiap
penutupan program selalu disampaikan kata-kata bijak, misalnya:
Mungguh urip kang yekti iku, dhasare dudu pira suwening urip,
nanging kapriye anggone urip. (Jumat Paing, 20 Januari 2006)
‘Sebenarnya hidup yang sejati itu, dasarnya bukan berapa lamanya hidup,
tetapi bagaimana caranya hidup.’
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kategori fatis yang berupa frasa
dalam siaran berita BJ TS di TATV Surakarta merepresentasikan ucapan terima
kasih, ucapan selamat ……. (sesuai dengan kondisi saat berita disampaikan kepada
pemirsa), ucapan selamat sore, dan ucapan salam perpisahan.
Dari keenam jenis kalimat, yakni deklaratif, interogatif, imperatif, aditif, responsif,
dan kalimat interjektif hanya tiga jenis kalimat yang sering digunakan dalam siaran
berita BJ TS di TATV Surakarta, yaitu kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan
kalimat aditif. Kalimat deklaratif paling dominan digunakan karena hampir seluruh
berita pada hakikatnya merupakan informasi, pemberitahuan, pengumuman, atau
deklarasi aktual yang disampaikan oleh pembaca berita dan dianggap perlu diketahui
oleh pendengar/pemirsa. Kalimat deklaratif ini apabila diperlukan keterangan
tambahan maka akan digunakan jenis kalimat aditif; yaitu kalimat terikat yang
bersambung pada kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Contoh: Pamirsa, ing
sonten menika Panjenengan katemben mirsani program pawartos basa Jawi
“Trang Sandyakala” ‘Pemirsa, pada sore hari ini Anda sedang menyaksikan
program berita bahasa Jawa “Trang sandyakala”’ (kalimat deklaratif), kemudian
dilanjutkan dengan keterangan waktu, misalnya: Selasa Paing, sedasa Besar, sewu
sangangatus tigangdasa wolu, utawi sedasa Januari kalih ewu enem ‘Selasa
Paing, 10 Besar 1938, atau 10 Januari 2006.’ (kalimat aditif).
Pada siaran berita BJ TS di TATV Surakarta, baik tinjauan pers, high light,
berita-1, 2, dan 3 pada segmen-1, berita-4 dan 5 pada segmen-2, maupun berita-
6 dan 7 pada segmen-3, semuanya menggunakan jenis kalimat deklaratif. Contoh
penggunaan kalimat deklaratif pada tinjauan pers:
Ing pungkasaning minggu menika Detik Com nglaporaken,
SIMPULAN
Retorika siaran berita BJ TS di TATV Surakarta terdiri atas tiga bagian, yakni:
bagian pembuka disebut Opening Host Program (OHP), bagian isi terbagi atas
tiga segmen berita, dan bagian penutup disebut Closing Host Program (CHP).
Bagian isi terdiri atas sepuluh berita, yaitu tinjauan pers (tiga berita); Segmen-1 tiga
berita (berita 1, 2, dan 3); Segmen-2 dua berita (berita 4 dan 5); dan Segmen-3 dua
berita (berita 6 dan 7). Di antara berita pada segmen-1 dan 2 terdapat jeda iklan
pertama (Break-1), dan pada segmen-2 dan 3 terdapat jeda iklan kedua (Break-
2). Secara keseluruhan, durasi waktu siaran berita BJ TS di TATV Surakarta adalah
30 menit. Tiap segmen berita diawali dengan pembukaan dan diakhiri dengan
penutupan yang disebut Opening Host Segmen (OHS) dan Closing Host
Segmen (CHS), kecuali pada segmen terakhir (segmen ke-3) pada bagian
penutupan langsung diakhiri dengan Closing Host Program (CHP).
Secara umum, pilihan kata dan kelompok kata dalam siaran berita BJ TS di
TATV Surakarta sudah tepat. Diksi yang berupa ungkapan diklasifikasikan menjadi
dua macam, ungkapan tetap dan ungkapan temporer. Ungkapan tetap bersifat konstan
dan selalu muncul dalam setiap siaran berita, sedangkan ungkapan temporer bersifat
PERSANTUNAN
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Drs. H. Haris Mudjiman,
M.A., Ph.D., Direktur Program Pascasarjana UNS, atas izin dan bantuannya
sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Ucapan yang sama
juga kami sampaikan kepada tim redaksi siaran berita TATV Surakarta atas
bantuannya dalam pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA