Professional Documents
Culture Documents
BAB 5E
UMPAN BALIK NEGATIF
Dengan pemberian umpan balik negatif kualitas penguat akan
lebih baik hal ini ditunjukkan dari :
1. pengutannya lebih stabil, karena tidak lagi dipengaruhi oleh
komponen-komponen internal dari penguat, melainkan hanya
dari komponen-komponen umpan baliknya.
2. hambatan dalam output dan input tidak lagi bergantung pada
parameter-parameter internal transistor, misalnya hie dan hoe.
Namun bergantung pada komponen luarnya saja.
3. tanggapan frekensi menjadi lebih lebar baik pada LF maupun
pada HF.
4. pada kondisi tertentu nonlinearitas (distorsi harmonik) dan rasio
S/N dari penguat dapat diperbaiki.
Vs Vi=Vs-Vf
+ M Vo=AV i
- A
Vf=βVo
A
atau Afb =
1+ β A
Contoh:
Jika penguat dirancang dengan β = 0,1 dengan penguat yang
dipakai adalah Av = 1000, maka faktor penguatan Aβ = 100, maka Afb
= 1000/101 ~ 10. Sedangkan jika penguat tsb berubah penguatannya
menjadi Av = 500, maka penguatan karena umpan balik menjadi Afb =
500/501 ~ 10. Terlihat disini bahwa walaupun penguat tadi berubah
penguatannya (karena faktor ekternal seperti suhu), namun penguatan
karena umpan balik praktis tidak berubah, yaitu ~ 10.
Stabilitas Penguatan
A
Dari penguatan karena umpan balik Afb = dapat dicari
1+ β A
stabilitas penguatan yaitu :
dA fb 1
−
dA (1 + β ) 2
dA 1 dA
∴ fb =
A fb 1 + β A A
AVofb
f1 f1 f2 f2(1+βAV)
(1+βAV)
Dari hasil terihat bahwa rasio S/N tidak ada perbaikan, untuk itu
perlu menggunakan komponen dengan rasio S/N yang tinggi seperti
FET, kabel isolasi, maupun menggunakan sumber daya bebas-noise,
dll.
Tipe-tipe umpan balik negatif
Ada 4 tipe umpan balik negatif, yaitu Umpan balik tegangan seri,
arus seri, tegangan shunt, arus shunt. Penjelasan dari tipe-tipe tsb
diberikan berikut ini.
Umpan balik tegangan seri
Av Vi
vi Ri RL
Ro
Vs
βVo β
VCC
5k RC
Ii 47 k R1
Vo
Vs Vi 3k R2
Vo ⎫
Av = ; Vi = Vs − βVo ⎪
Vi ⎪ Av
⎬ Avfb =
Vo ⎪ 1 + β Av
Avfb =
Vs ⎪⎭
R input
Jika tidak ada umpan balik maka hambatan dalam input adalah Ri
= Vi/Ii , sedangkan jika ada umpan balik negatif maka hambatan dalam
input menjadi :
Vs Vi + β Vo Vi + β AvVi
Rifb = = = = Ri (1 + β Av )
Ii Ii Ii
R output
Av
V
1+βAv s
RL Vo
Ro
1+βAv
AvVs I R Ro
Atau Vo = − o o , sehingga diperoleh Rofb = .
1 + β Av 1 + β Av 1 + β Av
VCC
RC
be
V Vo
Vs
Vf RE
Io
Vi A Vo
Vs
Vf β
Ib hfe Ib
hie
AC
Vs
(1+hfe)Ib RC Vo
Re
hfe Ib I
Ib
hfe Ib
AC
hoe
hie hoe
AC
hoe V
V
Ib I+Ib
Re
hie Re
(a) (b)
V
Dari Gambar 8b, maka hambatan dalam output adalah Rofb = .
I
Perhatikan hie dan Re dalam hubungan paralel, maka:
Re I
− I b hie = ( I + I b ) Re → Ib = −
hie + Re
h fe I b I I h
V =− + − hie I b = − I b (hie + fe )
hoe hoe hoe hoe
Ai Vo
Vs
If=βIo
RC
Rf
If
Is Ib Vo
Vs
RC
Vo
Rf
Vs
1-Av
50 k RC 5k
Rf
2,5 k
Rs Vo
Vs
Rf
hfe Ib I
I - (1 - h fe) Ib
Ib
Rs hie
AC
Dari gambar tsb maka V = (I - hfe Ib) Rf + hie Ib. Terlihat juga
bahwa antara hie dan Rs pada Gambar 13. Terhubung secara paralel,
maka tegangan pada Rs sama dengan tegangan pada hie atau hie Ib = [I -
(1 - hfe) Ib] Rs , karena arus yang mengalir di Rs adalah Irs = I -(1 - hfe)
Ib seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13. Sehingga arus yang
IRs
mengalir ke kaki basis adalah I b = . Hambatan dalam
hie + (1 + h fe ) Rs
output dihitung dari Rofb = V/I sehingga :
V ( I − h fe I b ) R f + hie h
IRs
ie + (1+ h fe ) Rs
Rofb = = .
I I
Vo h RI
Av = = − fe c b = - 267
Vbe hie I b
Vo R
Avfb = = − f = -20
Vs Rs
Rf
Rifb = // hie = 165 Ω
1 − Av
hie ( R f + Rs )
Rofb = = 391 Ω
hie + h fe Rs
Hambatan output Rc // Rofb = 362 Ω
Umpan balik arus shunt
Tegangan diumpan balik secara paralel ke tegangan input berasal
arus seri yang diperoleh dari arus output. Blok diagram umpan balik
arus seri ditunjukkan pada Gambar 14 dan contoh rangkaian diberikan
pada Gambar 15.
Rs Is Ii Io
Ai Vo
Vs
If=βIo
Io
β
Io
RC2
RC1
Is Ib1
Rs If
Re2
Vs
Rf
AC
Rs hie2
hie1
AC
RC1 RC2 Vo
VS
RE2
Io
Rf If
I s I o − I f 1/ Re 2 R f If Re 2
= = = , selanjutnya β= = =
If If 1/ R f Re 2 Io Re 2 + R f
1/16
Rc1
dan I o = −h fe I b 2 = − h fe × − h fe I b1 = 3270 Ib1
Rc1 + Ri 2
Vbe1
Sedangkan hambatan dalam input Rifb =
Is
Vo I R
Penguatan tegangan Avfb = = o c 2 = 775
Vbe1 I s Rif
Vs R + Rif
sedangkan = s = 104
Vbe` Rs
Vo
Dengan demikian didapat penguatan tegangan = 775/104 = 7,5
Vs