Professional Documents
Culture Documents
Izin meninggalkan pekerjaan untuk keperluan keluarga/pribadi harus diambil pada waktu atau
hari–hari kejadian yang bersangkutan dengan memberitahukan kepada atasannya langsung.
c. Istirahat Sakit
i. Pegawai yang tidak dapat bekerja / masuk kerja karena sakit selama 1 (satu) hari
kerja harus menyerahkan Surat Pemberitahuan kepada atasannya dengan tembusan
pada Unit Fungsional di bidang SDM. Tetapi apabila kejadian berulang lebih dua
kali dalam selang waktu 10 (sepuluh) hari kerja, pegawai wajib menyerahkan surat
keterangan dari dokter kepada atasannya dengan tembusan kepada Unit Fungsional
di bidang SDM.
ii. Pegawai yang tidak dapat bekerja / masuk kerja karena sakit selama lebih dari 1
(satu) hari kerja secara berturut-turut, harus menyerahkan Surat Keterangan dari
Dokter kepada atasannya dengan tembusan kepada Unit Fungsional di bidang
SDM.
iii. Izin istirahat sakit yang berdasarkan surat keterangan dokter akan diberikan paling
lama 12 bulan. Namun dengan rekomendasi yang di keluarkan Dokter yang
ditunjuk perusahaan, izin dapat diperpanjang lagi hingga paling lama 6 bulan.
iv. Dalam hal pegawai setelah menjalani izin istirahat sakit yang diberikan sesuai butir
3 diatas, tetap tidak sembuh dari penyakitnya atau masuk bekerja kembali tetapi
tidak lebih dari 4 (empat) minggu kemudian sakit lagi, maka yang bersangkutan
akan diberhentikan dengan hormat dan mendapatkan hak dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
v. Dalam hal pegawai setelah menjalani izin istirahat sakit selama 12 (dua belas)
bulan kemudian mendapat perpanjangan izin istirahat sakit 6 (enam) bulan, maka
gaji bulanannya akan diatur sebagai berikut:
- Bulan ke-13 sampai dengan bulan ke-15 diberikan 75% dari Gaji bulanan
terakhir.
- Bulan ke-16 sampai dengan bulan ke-18 diberikan 50% dari Gaji bulanan
terakhir.
vi. Apabila dirasa perlu, perusahaan dapat memerintahkan setiap pegawai yang
berhalangan masuk kerja karena sakit untuk memeriksakan dirinya pada rumah
sakit atau dokter tertentu yang ditunjuk perusahaan.
e. Keperluan Pendidikan.
i. Pegawai yang mengikuti pendidikan / latihan / kursus yang berguna untuk
meningkatkan keahliannya dalam bekerja atas biaya sendiri, dapat mengajukan
permohonan izin untuk meninggalkan pekerjaan lebih awal dan tidak masuk kerja
khusus untuk keperluan menempuh ujian berdasarkan jadwal tertulis yang
dikeluarkan institusi pendidikan yang bersangkutan. Ketentuan ini tidak berlaku
untuk keperluan kuliah kerja nyata (KKN), riset/penelitian, atau pembuatan skripsi.
ii. Izin bagi pegawai yang mengikuti seminar / lokakarya dengan biaya sendiri atau
atas undangan pihak lain dapat dipertimbangkan, dengan ketentuan bahwa
seminar / lokakarya yang diikuti tersebut berhubungan dengan keahlian dan
pekerjaannya dan disetujui oleh Direksi atas dasar rekomendasi atasannya
langsung.
f. Keperluan Beribadah.
i. Pegawai diberikan izin untuk menunaikan Ibadah Haji dan Umroh.
ii. Permohonan dapat diajukan kepada Direksi berdasarkan persetujuan atasannya dan
rekomendasi Unit Fungsional di bidang SDM.
iii. Batasan waktu yang diberikan untuk melaksanakan ibadah keagamaan merujuk
pada jadwal waktu yang disusun oleh Departemen Agama RI.
iv. Pengambilan hak cuti untuk keperluan beribadah tidak mengurangi hak cuti
tahunan besar namun pengambilannya tidak dapat disambung dengan cuti besar.
g. Keperluan Tertentu
Izin meninggalkan pekerjaan pada hari atau jam kerja untuk keperluan tertentu yang
mendesak dan dengan alasan yang dapat diterima tetapi belum diatur dalam ketentuan
ini, hanya dapat diberikan dengan persetujuan atasan yang bersangkutan dan Unit
Fungsional dibidang SDM.
PERJALANAN DINAS
A. UMUM
1. Perjalanan Dinas adalah perjalanan dalam rangka menjalankan tugas Perusahaan, yang
memerlukan waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) hari.
2. Perjalanan Dinas dalam negeri adalah perjalanan dinas ke luar kota tempat kedudukan
kerja pegawai, yang memiliki jarak tempuh satu kali jalan dengan kendaraan bermotor
selama sekurang-kurangnya 3 (tiga) jam dan atau berjarak sekitar 150 KM dari tempat
kedudukan kerja pegawai.
3. Perjalanan Dinas luar negeri adalah perjalanan dinas ke luar negara tempat kedudukan
penugasan kerja pegawai.
Perjalanan Dinas harus berdasarkan persetujuan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan berikut:
Pejabat yang berwenang memberikan persetujuan untuk perjalanan dinas dalam negeri untuk
pegawai adalah Direktur Bidang dan atau Kepala Bagian/Kepala Cabang.
Pejabat yang berwenang memberikan persetujuan untuk perjalanan dinas luar negeri untuk
pegawai adalah Direktur Utama.
2. Setiap pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas wajib mengisi formulir Surat
Persetujuan Perjalanan Dinas yang disediakan oleh Unit Fungsional di bidang SDM.
3. Uang muka dan ticket untuk perjalanan dinas akan diberikan kepada pegawai yang
bersangkutan sesuai dengan rencana perjalanan yang tercantum didalam Surat Perintah
Perjalanan Dinas (SPPD).
i. Pengeluaran nyata (at cost) yang harus dipertanggung jawabkan dengan disertai
bukti pembayaran yang sah, terdiri dari : biaya transportasi yaitu tiket dan
transportasi selama berada ditempat tujuan, biaya penginapan termasuk laundry
(pencucian pakaian), biaya entertainment, kesehatan/emergency selama perjalanan
dinas.
b. Uang muka perjalanan dinas diberikan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum
keberangkatan pegawai yang melakukan perjalanan dinas.
c. Konsultan atau pihak lain yang ditugaskan melakukan perjalanan dinas oleh dan
untuk kepentingan perusahaan diberikan fasilitas sesuai persetujuan Direktur Utama.
d. Dalam hal perjalanan dinas dibiayai oleh sponsor, maka perusahaan hanya akan
mengganti bagian yang tidak ditanggung oleh sponsor.
a. Besarnya uang makan dan uang saku biaya perjalanan dinas dalam negeri dan luar
negeri ditetapkan dalam ketentuan tersendiri.
b. Besarnya serta ketentuan pemberian uang pakaian untuk perjalanan dinas luar negeri
diatur tersendiri.
3. FasilitasPengangkutan.
Penggunaan sarana pengangkutan dan fasilitas yang disediakan perusahaan bagi pegawai
yang melakukan perjalanan dinas diatur menurut kelas, ditetapkan dalam ketentuan
tersendiri.
2. Biaya transportasi/angkutan, passport, visa, fiskal serta airport tax yang berkaitan
dengan perjalan dinas ditanggung oleh perusahaan berdasarkan bukti yang sah.
3. Kepada pegawai yang melaksanakan tugas detasering setiap selesai masa 3 (tiga)
bulan detasering, dengan persetujuan Direksi dapat menjenguk keluarganya
selama maksimum 3 (tiga) hari dimana biaya transportasi pulang pergi
ditanggung perusahaan.
XI.1 UMUM
1.1. Untuk kepentingan jalannya operasi perusahaan, bilamana dipandang perlu
Perusahaan dapat memberikan penugasan sementara kepada Pegawai.
2.1. Pegawai wajib memulai tugasnya sesuai tanggal penugasan yang ditentukan.
2.2. Selama dalam penugasan sementara, pegawai akan mendapat fasilitas sesuai dengan
2.3. Ditempat Penugasan Sementara pegawai tidak diberikan fasilitas untuk keluarga.
2.4. Pegawai yang mendapat penugasan sementara selama 3 (tiga) bulan berhak untuk 1
(satu) kali mengunjungi keluarganya maksimal selama 3 (tiga) hari dengan biaya
2.5. Dalam hal keluarga pegawai mengalami musibah perusahaan akan membiayai
XII.1 UMUM
1. Pemindahan tempat/lokasi kerja dari suatu wilayah tempat kerja di satu kota ke
wilayah tempat kerja di kota yang lain.
2. Pemindahan dari satu unit ke unit lainnya dalam organisasi perusahaan dalam
rangka alih tugas/mutasi, rotasi, promosi atau demosi.
1.4. Pegawai yang melaksanakan pemindahan wajib melakukan serah terima tugas
pekerjaan dengan tata cara yang diatur sesuai ketentuan yang berlaku.
Pegawai yang dipindahkan dari suatu wilayah tempat kerja di satu kota ke wilayah
tempat kerja di kota yang lain akan menerima :
2.1. Biaya pengangkutan bagi pegawai dan anggota keluarga yang mengikuti atau
menyusul ke tempat kedudukan baru, satu kali jalan, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2.4. Pemindahan kendaraan pribadi atas nama pegawai yang ditanggung Perusahaan
adalah 1 (satu) buah, termasuk biaya pengurusan mutasi surat kendaraan yang
sesuai dengan tarif resmi yang berlaku ditempat kerja baru.
2.5. Untuk pemindahan barang milik pegawai, Perusahaan akan menunjuk perusahaan
ekspedisi tertentu untuk pengangkutan barang laut atau darat. Dalam hal pegawai
memilih untuk melakukan sendiri pengiriman barang-barangnya, maka
perusahaan akan memberikan bantuan biaya tunai secara lumpsum sebesar 75%
(tujuh puluh lima persen) dari standar harga perusahaan ekspedisi yang ditunjuk
untuk pengiriman barang sesuai volume yang menjadi hak pegawai. Pegawai
harus memilih salah satu dari alternatif diatas secara keseluruhan.
2.6. Perusahaan akan memberi bantuan pemindahan 1 (satu) orang pembantu rumah
tangga sebesar 50% untuk transpotasi udara atau 100% untuk transportasi darat.
4.1. Dalam hal pegawai pensiun atau putus hubungan kerja (PHK) bukan atas permintaan
sendiri, maka perusahaan akan mengembalikan pegawai ke tempat asal diterima
sebagai pegawai dan perusahaan akan menanggung biaya pindah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku diatas.
4.2. Apabila pegawai atas kemauannya sendiri memilih untuk tidak kembali ketempat