Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Idatul Fitriah
5401403039
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
Idatul Fitriah
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skipsi Jurusan
Teknologi Jasa dan Produksi FT UNNES pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 18 Nopember 2008
Panitia
Ketua Sekretaris
Penguji
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan FT UNNES
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. ( Q.S. Ar-Ra’d : 11 )
PERSEMBAHAN :
mendoakanku
iv
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat,
taufik, serta hidayahNya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peranan industri rumah tangga bordir dalam menyerap tenaga kerja dan
kabupaten Tegal.”
Penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
3. Ketua program studi PKK Tata Busana S1, yang telah memberikan
kasih motivasinya.
v
8. Semua pihak yang tidak dapat punulis cantumkan disini yang turut
terselesaikan.
Akhirnya segala masukan dan kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
Semarang,
Penulis.
vi
ABSTRAK
Kata Kunci: Peranan, industri rumah tangga bordir, penyerapan, tenaga kerja,
peningkatan pendapatan.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
PERNYATAAN.................................................................................................... ii
PRAKATA ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................. x
viii
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 33
4.2 Pembahasan......................................................................................... 51
5.2 Saran.................................................................................................... 54
LAMPIRAN.......................................................................................................... 56
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Tentang Penyerapan Tenaga Kerja Bordir ...... 46
Tabel 4.7 Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Pengrajin Bordir Per Bulan .... 50
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Peranan Industri Bordir ........ 64
Pengrajin Bordir................................................................................ 70
Pengrajin Bordir................................................................................ 71
Pengrajin Bordir................................................................................ 72
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sarana dan prasarana tersebut antara lain adalah penanganan produksi pangan,
akan berpengaruh pada peningkatan jumlah angkatan kerja dan tenaga kerja.
kebijakan untuk mengatasi hal tersebut. Hal ini terjadi akibat dari pertambahan
1
2
urbanisasi penduduk dari desa ke kota. Pada umumnya tenaga kerja dari pedesaan
dilakukan.
(1984 : 2004) didaerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur yang
menyatakan bahwa sebagian besar tenaga kerja pedesaan yang terserap dalam
lapangan karja non pertanian merupakan tenaga kerja tidak terampil, pendidikan
rendah dan upah yang diterima sangat rendah. Oleh karena itu dalam
industri yang berteknologi sederhana, modal usaha kecil, dan bersifat pada karya,
sehingga jenis industri tersebut mudah untuk dikembangkan dan diusahakan oleh
masyarakat pedesaan.
oleh: (1) letak desa dekat dengan pusat ekonomi, (2) adanya kegiatan industri
rumah tangga di desa atau di sekitar warga yang didukung oleh adanya
permintaan produk industri rumah tangga, (3) adanya bahan baku industri rumah
tangga yang tersedia dididesa, (4) tingkat pendidikan dan keterampilan anggota
pantai utara propinsi Jawa Tengah, sehingga dikenal dengan sebutan jepangnya
Salah satu komoditas yang ada di kabupaten Tegal adalah industri bordir
yang terletak Desa Pacul Kecamatan Talang. Industri bordir termasuk dalam
industri aneka.
1. Petani 163
3. Wiraswasta 1350
4. Pegawai Negeri 32
6. Pedagang 334
7. Peternak 6
8. Lain-lain 36
Usaha bordir ini, sebagai mata pencaharian pokok sudah ada sejak dulu.
Usaha ini merupakan usaha keluarga dimana seluruh tenaga kerjanya anggota
Jumlah usaha industri kecil bordir di Desa Pacul tahun 2002 sejumlah 20
buah. Pada tahun 2007 jumlah usaha ini menjadi 50 buah (monografi Desa Pacul,
2007). Ini berarti dalam jangka waktu 5 tahun usaha industri ini mengalami
peningkatan
industri rumah tangga bordir juga akan memberi peluang kerja pada penduduk
sekitar pada sektor lain yang berhubungan dengan industri bordir tersebut,
3. Sistem distribusi lebih sederhana karena dilayani oleh pasar yang lebih
adalah industri bordir. Industri bordir tersebut didukung dengan keahlian yang
dimiliki masyarakat disekitar desa tersebut terutama kaum wanita. Dengan adanya
industri rumah tangga bordir berarti membuka kesempatan kerja disektor industri
bordir yang tidak hanya di daerah Tegal saja tetapi sudah merambah keluar
berikut:
6
1.2.2 Seberapa besar peranan industri rumah tangga bordir terhadap peningkatan
1.3.2 Mengetahui seberapa besar peranan industri rumah tangga bordir terhadap
Kabupaten Tegal.
sehingga dapat membuat kebijakan untuk mengatasi tenaga kerja yang tidak
tertampung, dan memberi masukan bagi industri bordir tersebut agar bisa
kerja.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi almamater serta para
1.5.1.1 Peranan adalah : Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Peranan
memiliki kosakata yaitu partisipasi yang diartikan hal turut serta dalam suatu
tangga bordir adalah industri yang mengolah barang atau bahan yang menitik
beratkan pada keindahan dan komposisi warna benang pada medium berbagai
1.5.2.1 Penyerapan adalah : masuknya jumlah tenaga kerja yang dapat tertampung
dalam suatu industri karena berbagai alsan seperti motivasi kerja, curahan jam
kerja, dan kedisiplinan jam kerja ( Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
1.5.2.2 Tenaga kerja adalah : orang yang bekerja atau yang mengerjakan sesuatu,
orang yang mampu melakukan pekerjaan baik dalam maupun luar hubungan
8
1998 : 927)
1.5.2.3 Tenaga Kerja Bordir adalah : orang yang bekerja memproses atau mengolah
1.5.3.1 Peningkatan adalah : total penerimaan ( uang dan barang ) seseorang atau
suatu Peningkatan adalah : adanya kenaikan atau perubahan pada suatu usaha
( KBBI, 1997 : 210). Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah peningkatan
1.5.3.2 Pendapatan adalah : hasil kerja usaha ( KBBI, 1997 : 209 ). Pendapatan rumah
2001 : 206 )
kekayaan serta dari sektor sub sistem ( Mulyanto Sumardi, 1998 : 34-35 )
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini terbagi dalam tiga bagian
1.6.1 Bagian awal skripsi terdiri dari : halaman judul, halaman pengesahan, abstrak,
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
lampiran.
1.6.2 Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu : pendahuluan, landasan teori dan
Bab 1 pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah,
skripsi.
Bab 2 landasan teori dan hipotesis, bab ini berisi landasan teori yang
Bab 4 hasil penelitian, baba ini berisi hasil-hasil penelitian dan pembahasan.
Bab 5 penutup, bab ini berisi simpulan dan saran yang di uraikan berdasarkan
hasil penelitian.
pustaka berisi daftar buku-buku acuan yang digunakan sebagai dasar penulisan
skripsi ini dan lampiran-lampiran yang berisi pengelolaan data, tabel, lembar
LANDASAN TEORI
ilmu pengetahuan, dan teknologi (Bintarto, 1997 : 86). Industri adalah semua
perubahan atau suatu usaha yang melakukan kegiatan merubah bahan mentah
menjadi barang jadi yang lebih tinggi nilainya. Termasuk dalam sektor ini
adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri dan perakitan ( BPS,
2002 : 8).
barang jadi, bahan baku atau barang mentah melalui proses penggarapan dalam
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah
mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin. Industri dapat diartikan dengan
seluruh kegiatan manusia yang produktif. Jadi disini industri meliputi juga
mengambil bahan-bahan yang langsung dari alam yang kemudian diolah menjadi
11
12
menjadi dua yaitu: (1) industri rakyat atau industri kecil yang memiliki ciri-ciri
rumah dan upah pekerja yang murah, yang termasuk termasuk industri kecil
adalah industri batik, industri bordir, industri konveksi, dan lain-lain, (2) industri
besar yang mempunyai ciri-ciri modal yang digunakan besar, menggunakan mesin
modern dalam proses produksi, tenaga kerja yang digunakan tenaga kerja terdidik.
atau rakyat, pada industri bordir tempat produksinya dilakukan dirumah, dan
sudah sulit dilakukan industri besar, b) tidak tergantung dari sumber tenaga, oleh
karena itu bisa menghindari dari krisis energi, c) pemasaran barang tidak terlalu
dan rumah tangga diatas, kedua industri tersebut mempunyai prospek yang baik
untuk pengembangannya. Industri kecil dan kerajinan rumah tangga jaga memiliki
yang mempunyai tenaga kerja antara 1-5 orang (BPS, 2000 : 56). Sedangkan
hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas dan relatif tersebar disatu lokasi
saja. Skala industri sangat kecil dan mencerminkan pola industri yang bersifat
sub bagian. Pemasaran produksi yang terbatas menyebabkan industri ini hanya
kurang menonjol.
2. industri sentra adalah industri berskala kecil denga membentuk kelompok atau
kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan
14
barang sejenis. Target pemasaran umumnya menjangkau pasar yang lebih luas
3. industri mandiri adalah jenis induatri yang masih memiliki sifat-sifat industri
rumah tangga tetapi telah memberi sarana yang canggih. Pemasaran hasil
yang sejenis. Industri bordir tersebut pada pada umumnya mempunyai suatu
industri dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomis, seperti tersedianya
bahan dasar, besarnya biaya angkutan dan tenaga kerja. Menurut Raharjo. D,
15
(1998:12) pemilihan lokasi industri yang benar mempunyai syarat- syarat sebagai
berikut :
Ternyata lokasi industri bordir di desa Pacul sesuai dengan teori Raharjo.
D seperti atas. Dekat dengan pasar, karena lokasi industri bordir di desa Pacul
Tersedianya fasilitas transportasi yaitu adanya sarana jalan yang berupa jalan
tanah yang diaspal sehingga dapat dilalui oleh berbagai jenis kendaraan terutama
industri bordir kebanyakan tenaga kerja kasar dan berpendidikan rendah, oleh
karena itu tenaga kerja sangat mudah didapatkan. Adanya peraturan daerah yang
menunjang, dalam hal ini kebijakan dari pemerintah daerah kabupaten Tegal yang
telah menertibkan dan mengeluarkan ijin usaha bagi pengusaha- pengusaha bordir
di desa Pacul. Kondisi topoghrapi daerah, yaitu pada lokasi bordir desa Pacul
teknologi modern atau maju, teknologi madya dan teknologi rakyat atau
16
tradisional. Pemilihan teknologi untuk pedesaan dipilih teknologi tepat guna, hal
ini disebabkan :
1. Teknologi tepat guna lebih mudah dipahami oleh masyarakat yang berada
produksi lebih rendah dan lebih tepat untuk pasaran yang bersifat terbatas.
memberikan peluang kerja pada penduduk sekitar pada sektor lain yang
Pada umumnya industri kecil didirikan tanpa ijin usaha dan tanpa
4. Secara yuridis, pengusaha bertanggung jawab tidak terbatas dan harta pribadi
bordir di desa Pacul kecamatan Talang kabupaten Tegal. Industri ini termasuk
industri kecil jika menurut jumlah tenaga kerja karena jumlah tenaga kerja antara
1 - 5 orang, dan menurut pengelolaan termasuk industri kecil karena industri ini
2.3 Bordir
kerajinan hias ini sangat sederhana, berawal hanya dengan bantuan alat berupa
jarum dan benang. Dengan menggunakan jari jemari tangan, kedua alat ini
ditusuk-tusukkan pada kain, lalu muncullah berbagai istilah jenis tusuk, yang pada
pengerjaan bordir ini meningkat dengan memakai alat bantu berupa mesin jahit
(mesin bordir), sehingga hasil pekerjaannya menjadi lebih baik. Bahkan kini
sudah banyak diproduksi mesin jahit bordir pengembangan dari komputer (bordir
komputer). Sejak saat itu, orang Indonesia mulai menggunakan istilah yang
mendefinisikan bordir sebagai salah satu kerajinan ragam hias (untuk aksesoris
18
berbagai busana) yang menitik beratkan pada keindahan dan komposisi warna
benang pada medium berbagai kain, dengan alat bantu seperangkat mesin jahit
mempercantik berbagai busana seperti kebaya, baju kurung, tunik, blus, gamis,
blazer, baju pengantin, gaun pesta, baju koko, baju santai, dan kelengkapan
kebutuhan yang lainnya. Sentuhan bordir ini mempunyai nilai tambah serta daya
tarik tersendiri supaya pakaian itu sedap dipandang mata dan bisa menaikkan
didukung oleh sarana dan prasarana yang lebih baik dengan daya kreativitas yang
relatif tinggi, aplikasi bordir sekarang bukan saja untuk berbagai busana, tetapi
untuk perlengkapan seperti taplak meja, seprai, sarung bantal, sapu tangan, tutup
lemari, tutup TV, tutup alat saji, dan alas seperangkat alat minum. Bahkan hiasan
bordir pun sudah banyak diterapkan pada hiasan eksterior dan interior rumah.
Misalnya untuk tirai, bantalan kursi, penyekat ruangan, dan hiasan dinding.
dapat dipelajari oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, pria dan wanita, yang
terpenting memiliki niat minat dan minat dan berusaha keras untuk bisa
membordir. Karena keterampilan ragam hias seni bordir ini merupakan salah satu
keterampilan yang erat kaitannya dengan seni rupa, diperlukan praktek dan latihan
Tahap pekerjaannya secara garis besar dibagi menjadi delapan bagian, dari
tersebut adalah:
membordir.
3. Memindahkan atau menjiplak desain motif pada medium (kain) yang hendak
dibordir
6. Memeriksa dan menggerakkan mesin bordir yang hendak kita pakai untuk
membordir
1. Peralatan
Alat yang digunakan untuk membordir adalah mesin jahit dan mesin
jahit komputer. Alat ini merupakan salah satu pendukung untuk menghasilkan
karya seni bordir yang baik. Peralatan yang baik akan menghasilkan karya
Mesin jahit (mesin bordir) harus dalam keadaan baik, artinya dapat
digunakan dengan layak, dan memadai (tidak harus selalu yang bermerk).
Jenis pekerjaan ini masih digolongkan manual, walau menggunakan alat bantu
mesin jahit (mesin bordir) dan bukan komputer bordir. Penempatan teknik
perpaduan benang ke kain atau ke medium yang hendak kita bordir masih
Hasil bordir yang memakai alat bantu mesin jahit (mesin bordir) dan komputer
secara manual lebih menonjolkan nilai artistik dan kualitasnya lebih bagus
dengan kemajuan dunia mode (agar tidak monoton dan membosankan) sudah
tentu diperlukan disainer bordir (motif) dan pembordir (tukang bordir) yang
21
juga yang sebaliknya. Dengan cara ini pun dapat dihasilkan karya seni bordir,
bordir akan terganggu imajinasi dan waktunya bila melakukan pekerjaan lain.
membutuhkan kualitas, kreativitas, (nilai seni) dan kuantitas. Tentu saja besar
atau kecil gangguan ini akan berpengaruh negatif bagi karya yang dihasilkan.
proses kerja yang baik dan hasil yang akan memenuhi standar mutu:
bordir (teknik uter, seret, tutup, semprot, krancang, dan lainnya) keatas kain
(medium) yang hendak dibordir. Susunan benangnya kencang, rapi, dan sesuai
3. Desain secara keseluruhan serasi, dinamis, dan artistik dalam paduan warna
benang.
tenaga kerja (dari manusia itu sendiri) modal, lahan, dan kewirausahaan.
potensial dapat menghasilkan barang dan jasa, atau bagian dari penduduk yang
Tenaga yang bekerja dalam industri rumah tangga bordir di Desa Pacul
usia 12 tahun dan tidak ada batas maksimum. Karena di desa-desa walaupun
sudah tua kalau masih mampu bekerja juga tetap bekerja. Tenaga kerja pada
industri bordir ini merupakan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah
(Priyono,1991: 172 ).
Golongan angkatan tenaga kerja adalah mereka yang aktif ikut serta
berikut :
pada perusahaan serta harus tunduk pada pemerintah dan peraturan yang diadakan
oleh perusahaan atau majikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah
penduduk yang dapat menghasilkan barang atau jasa. Untuk bangsa Indonesia
batas usia kerja adalah 10 tahun atau lebih. Penduduk diatas 10 tahun ada yang
aktif mencari kerja dan tidak aktif mencari kerja. Golongan aktif bekerja dibagi
menjadi dua golongan yaitu golongan bekerja dan golongan mencari kerja.
Golongan mencari kerja dibagi lagi menjadi dua yaitu golongan yang pernah
Kelompok umur yang termasuk sebagai angkatan kerja yaitu mereka yang
sebagian besar penduduknya bekerja di sektor formal, mempunyai batas umur 15-
pada sektor informal, seringkali tidak dapat diketahui batas umur terakhir
seseorang tidak mampu lagi untuk bekerja karena pekerja pada sektor informal
2. Mereka yang berusia diatas 14 tahun, tetapi masih sekolah untuk waktu penuh
No. 14 / 1996 adalah para pekerja yang bekerja pada perusahaan serta harus
tunduk pada pemerintah dan peraturan kerja yamg diadakan oleh pengusaha
dimana tenaga kerja tersebut akan memperoleh upah dan jaminan hidup lainnya
yang wajar.
apakah dia cukup dimanfaatkan dalam bekerja dilihat dari segi jam kerja,
: 12 ). Standar waktu kerja di Jawa Tengah dan yang berlaku di Indonesia adalah
sebanyak 7 jam kerja dalam satu hari kerja atau 40 jam per minggu.
1. Cara formal
Cara ini ditempuh melalui bantuan Depnaker yang ada atau melalui bursa
tenaga kerja.
2. Non formal
Cara ini ditempuh melalui perantara pegawai yang sudah ada dan rekan-
rekan kerja.
pendidikan terahir, dan jenis kelamin. Pada industri bordir di desa Pacul tenaga
kerja yang dikerahkan adalah tenaga kerja untuk menghasilkan barang berupa
bordiran.
2.4.1.1 Umur
Umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau ditiadakan)
tenaga kerja produktif adalah umur tenaga kerja yang mampu memproduksi baik
20)
26
Pada industri bordir di desa Pacul usia tenaga kerja produktif yaitu 17- 23
tahun. Usia tenaga kerja juga berpengaruh pada hasil produk, misalnya usia diatas
50 tahun hasil produk lebih rendah baik kualitas maupun kuantitasnya dibanding
dengan usia dibawah 50 tahun. Karena tingkat usia seseorang juga mempenaruhi
daya ingat orang tersebut, misalnya semakin tua seseorang semakin bertambah
sifat lupa.
2.4.1.2 Pendidikan
peserta didik, tingkat kerumitan, bahan pengarahan, dan cara penyajian bahan
pengajaran. Tingkat pendidikan ada dalam pendidikan formal dan ada dalam
Pendidikan akhir tenaga kerja juga menentukan tingkat status dan jabatan
Dalam hal ini misalnya tenaga kerja lulusan SLTP kebawah biasanya
bekerja sebagai tenaga kerja kasar, bahkan sekarang lulusan SLTA mempunyai
Kenyataan yang terjadi pada industri bordir di desa Pacul sebagian besar
tenaga kerja berpendidikan lulusan SD. Jadi bisa disimpulkan bahwa pendidikan
Jenis kelamin adalah sifat atau keadaan ( laki – laki / perempuan ) ( Tim
kerja laki – laki sebagian besar bekerja pada sektor informal atau lapangan,
Soebroto,1986 : 18 )
Sedangkan kenyataan yang ada pada industri bordir di desa Pacul baik laki
– laki maupun perempuan sama – sama bekerja di sektor informal atau kerja
lapangan. Karena pada industri bordir lebih banyak tenaga perempuan, ini
Pembangunan suatu usaha industri yaitu industri bordir di desa Pacul yang akan
menyebabkan terbukanya lapangan kerja baik pada industri bordir itu sendiri
maupan sektor lain di sekitar lokasi industri. Dengan terbukanya lapangan kerja
meliputi :
Kartomojoyo, 1987 : 52 )
Daya tampung tenaga kerja yang terserap pada industri bordir di desa
Daya tampung tenaga kerja yang terserap diluar industri bordir atau tenaga
beberapa karakteristik antara lain : Tingkat pendidikan, umur tenaga kerja, dan
jenis kelamin.
yang dilakukan. Pendapatan seorang individu dapat diartikan sebagai semua jenis
kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara (Sukirno, 1997 : 49)
Pendapatan adalah perolehan aktiva/ sumber ekonomi dari pihak lain sebagai
perusahaan lainnya (Wahyudin, 2000 : 27). Pendapatan sebagai jumlah balas jasa
berupa upah atau gaji keuntungan yang diterima berbagai faktor produksi (BPS,
penghasilan yang diterima oleh suami, istri dan anak (bila ada) baik yang berasal
dari pendapatan pokok atau pendapatan sampingan, biasanya diukur dalam jumlah
dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang diterima dinilai dengan harga
pasar sekalipun tidak diimbangi ataupun disertai transaksi uang yang menikmati
barang dan jasa tersebut. Demikian juga pemerimaan barang secara Cuma-Cuma,
pembelian barang dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan
sebagai balas jasa, misalnya dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri
dari halaman rumah, hasil investasi seperti modal, tanah, uang pensiunan, jaminan
pekerjaan, pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan
dan pendapatan dari kekayaan serta dari faktor sub sistem (Mulyanto Sumardi,
1998: 34-35). Pendapatan adalah total penerimaan (uang dan bukan uang)
seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu (Prathama Raharjo dan
kemiskinan yang banyak menarik perhatian akhir-akhir ini. Menurut Bank Dunia
pendapatan, batas minimal kalori yang dikonsumsi per orang, indeks mutu hidup
pendapatan dan konsumsi dari masyarakat sendiri. Pendapatan yang rendah dapat
Pendapatan keluarga pada dasarnya terbagi menjadi tiga sumber, yaitu: 1) gaji dan
- Kerja pokok
- Kerja sampingan
- Kerja lembur
- Komisi
- Penjualan
- Hasil investasi yaitu pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah
pendapatan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah semua
pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya yang dihitung dari
usaha lain diwujudkan dalam bentuk uang atau barang yang dihitung dengan
rupiah. Pada penelitian ini digunakan tiga jenis pendapatan berdasarkan jenis
pekerjaannya yaitu:
3. Pendapatan keluarga yaitu pendapatan pengrajin dari usaha bordir dan usaha
sampingan serta pendapatan istri dari usaha pokok dan usaha sampingannya.
yang halus, rapi, dan indah. Maka secara otomatis akan meningkatkan jumlah
Jumlah industri rumah tangga bordir di desa Pacul pada tahun 2002
sejumlah 20 usaha bordir dan pada tahun 2007 usaha ini mengalami peningkatan
industri bordir terbesar di kawasan pantura. Karena letak geografis yang dekat
dengan pusat ekonomi. Dari segi permintaan pasar produksi rumah tangga bordir
semakin meningkat terutama bahan baku untuk bordir yang mudah didapatkan
sehingga tidak mengalami kendala dalam proses produksinya. Tenaga kerja bordir
mudah didapat melalui pusat latihan kerja, kursus - kursus ketrampilan membordir
akan menyerap tenaga kerja di sekitar desa tersebut, khususnya tenaga kerja
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Populasi
wakil dari populasi yang diteliti. Jadi sampel adalah wakil dari populasi yang
setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi mulai dari satu sampai dengan
kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara
33
34
penentuan banyaknya sampel tidak sama antara RW yang satu dengan RW yang
lain, karena jumlah pengrajin bordir tiap RW tidak sama. Penentuan jumlah
20 2
RW I x 10
100
20 3
RW II x 15
100
20 4
RW III x 20
100
20 18
RW IV x 90
100
20 16
RW V x 80
100
20 4
RW VI x 20
100
20 3
RW VII x 15
100
Total 50
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian ( Suharsimi, 2002 : 96). Jadi variabel penelitian dapat juga
Peranan industri rumah tangga bordir dalam menyerap tenaga kerja dan
pengumpul data yang valid dan relibel. Usaha yang diperlukan yaitu dengan
cara mengadakan uji coba instrumen ( Try Out ), adapun maksud dan tujuan
menyulitkan responden dalam menjawab batir – batir soal tes, karena tes
2. Untuk menjaga validitas dan reliabilitas tes yang disusun terlebih dahulu
sebelum alat ukur digunakan. Hal ini penting karena tingkat validitas dan
statistik tidak akan terlepas dengan masalah pengukuran, namun yang menjadi
37
pertanyaan disini apakah hasil pengukuran tersebut akan tetap konsisten atau
dilakukan uji coba instrumen agar dicapai validitas dan reliabilitas yang tinggi.
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
mampu mengukur apa yang ingin diukur yaitu mengungkap data dari
berikut :
Hasil uji instrumen diperoleh rtabel = 0,444 dan rxy = 0,660, karena rxy lebih
2. Reliabilitas
⎛ k ⎞⎛⎜ Σσ b
2
⎞
r11 = ⎜ ⎟ 1− 2 ⎟⎟
⎝ k − 1 ⎠⎜⎝ σt ⎠
r = reliabilitas tes
Hasil uji instrumen diperoleh rtabel = 0,444 dan rxy = 0,801, karena rxy lebih
a. Metode Dokumentasi
39
dokumen atau catatan dan data-data lain yang sesuai dengan kepentingan
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
b. Metode Wawancara
c. Metode Angket
Dengan metode angket ini diharapkan data yang terkumpul adalah data
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka teknik analisis yang digunakan
dalam hal ini adalah dengan membuat persentase dari data yang ada
tentang kondisi demografi desa, sosial ekonomi, dari pengrajin yang bekerja
n
%= x100%
N
Keterangan :
Skor maksimal 4
= x 100 % = x100% = 100 %
Skor maksimal 4
b. Mencari persentase minimal
Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu kurang, cukup, baik dan sangat baik.
Re n tan g 75,00%
= = = 18,75%
Banyak kriteria 4
f. Membuat tabel kriteria persentase sebagai berikut.
tangga bordir di Desa Pacul Kecamatan Talang Kabupaten Tegal didapatkan data
penelitian ini. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan analisis deskripsi
persentase.
Hasil penelitian tentang peranan industri bordir yang diukur dengan indikator:
berikut ini.
No Indikator n N % Kategori
a. faktor pendukung bekerja sebagai 297 400 74,25 Baik
pembordir
b. perkembangan bordir di Desa Pacul 294 400 73,50 Baik
c. keterampilan membordir 998 1600 62,38 Cukup
d. keseluruhan indikator 1589 2400 55,21 Baik
(Sumber : hasil penelitian yang diolah tahun 2008)
Bila tabel 4.1 dilihat dalam bentuk diagram batang maka akan tampak seperti
42
43
100.00%
90.00% 74.25% 73.50%
80.00% 62.38%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
a b c
Keterangan:
a. faktor pendukung bekerja sebagai pembordir
b. perkembangan bordir di Desa Pacul
c. keterampilan membordir
Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa secara umum peranan industri bordir
termasuk dalam kategori baik atau dengan persentase 66,21%. Indikator faktor
pendukung bekerja sebagai pembordir termasuk dalam kategori baik atau dengan
dalam kategori baik atau dengan persentase sebesar 73,50%. Dan indikator
sebesar 62,48%.
No Kategori frekuensi %
1. Kurang berperan 2 4,00
2. Cukup berperan 8 16,00
3. Berperan 37 74,00
4. Sangat berperan 3 6,00
Jumlah 50 100,00
(Sumber : hasil penelitian yang diolah tahun 2008)
Bila dilihat dalam bentuk diagram lingkaran maka akan tampak seperti pada
kurang
berperan,
sangat 4.00% cukup
berperan, berperan,
6.00% 16.00%
berperan,
74.00%
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden menyatakan bahwa mereka
berperan dalam industri bordir di desanya, hal ini ditunjukkan dengan persentase
sebesar 74,00%. Namun demikian, ternyata ada 4,00% responden yang kurang
Hasil penelitian tentang penyerapan tenaga kerja bordir yang diukur dengan
bordir, dan c) alokasi waktu kerja pada industri bordir dapat dijabarkan sebagaimana
No Indikator n N % Kategori
a. penyerapan tenaga kerja bordir 688 1000 68,80 Baik
b. sistem pengupahan pada industri bordir 409 600 68,17 Baik
c. alokasi waktu kerja pada industri bordir 703 1000 70,30 Baik
d. keseluruhan indikator 1800 2800 69,23 Baik
(Sumber : hasil penelitian yang diolah tahun 2008)
Berdasarkan tabel 4.3, tampak bahwa secara umum penyerapan tenaga kerja
termasuk dalam kategori baik atau dengan persentase 69,23%. Di mana indikator
penyerapan tenaga kerja bordir termasuk dalam kategori baik atau dengan persentase
sebesar 68,80% dan indikator sistem pengupahan pada industri bordir termasuk dalam
kategori baik atau dengan persentase sebesar 68,17%. Sedangkan indikator alokasi
waktu kerja pada industri bordir termasuk dalam kategori baik atau dengan persentase
sebesar 70,30%.
Visualisasi tabel 4.3 dalam bentuk diagram batang maka tampak seperti pada
100.00%
90.00%
68.80% 70.30%
80.00% 68.17%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
a b c
Keterangan:
a. penyerapan tenaga kerja bordir
b. sistem pengupahan pada industri bordir
c. alokasi waktu kerja pada industri bordir
No Kategori frekuensi %
1. Cukup menyerap 11 22,00
2. Menyerap 35 70,00
3. Sangat menyerap 4 8,00
Jumlah 50 100,00
(Sumber : hasil penelitian yang diolah tahun 2008)
industri bordir di Desa Pacul ternyata menyerap tenaga kerja yang ada, terutama di
lingkungan sekitar industri bordir, ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 70,00%.
Bahkan, 8,00% responden berani menyatakan bahwa industri bordir sangat menyerap
Bila tabel 4.4 divisualisasikan dalam bentuk diagram lingkaran maka akan
sangat cukup
menyerap, menyerap,
8.00% 22.00%
menyerap,
70.00%
dengan indikator pendapatan pokok istri dari membordir dan pendapatan tambahan
No Indikator n N % Kategori
a. pendapatan pokok istri dari membordir 1058 1600 66,19 Baik
b. pendapatan tambahan istri dari 486 800 60,75 Cukup
membordir
c. keseluruhan indikator 1549 2400 64,38 Baik
(Sumber : hasil penelitian yang diolah tahun 2008)
Diagram 4.5 berikut ini merupakan visualisasi dari tabel 4.5 dalam bentuk
diagram batang.
100.00%
90.00% 66.19% 60.75%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
a b
Keterangan:
a. pendapatan pokok istri dari membordir
b. pendapatan tambahan istri dari membordir
pendapatan pengrajin bordir termasuk dalam kategori baik atau dengan persentase
64,38%. Indikator pendapatan pokok istri dari membordir termasuk dalam kategori
48
baik atau dengan persentase sebesar 66,19% dan indikator pendapatan tambahan istri
dari membordir termasuk dalam kategori cukup atau dengan persentase sebesar
60,75%.
No Kategori frekuensi %
1. Kurang meningkatkan 2 4,00
2. Cukup meningkatkan 18 36,00
3. Meningkatkan 23 46,00
4. Sangat meningkatkan 7 14,00
Jumlah. 50 100,00
(Sumber : hasil penelitian yang diolah tahun 2008)
Diagram 4.6 berikut ini merupakan bentuk visual dari tabel 4.6 dalam diagram
lingkaran.
kurang
sangat meningkatkan
meningkatkan , 4.00%
, 14.00%
cukup
meningkatkan
, 36.00%
meningkatkan
, 46.00%
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden menyatakan bahwa ada
hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 46,00%. Namun demikian, ternyata ada
49
34,6%, penyerapan tenaga kerja mencapai 33,1% dan peningkatan pendapatan 32,2%.
32.2% 33.1%
34.6%
Peranan industri
Penyerapan tenaga kerja
Peningkatan pendapatan
Diagram 4.7. Peranan industri rumah tangga bordir dalam menyerap tenaga
kerja dan meningkatkan pendapatan keluarga pengrajin bordir di desa Pacul
Kecamatan Talang Kabupaten Tegal
Atas kinerja dan kerja keras para pekerja bordir, maka mereka berhak
mendapatkan gaji, insentif, maupun bonus yang sesuai sehingga secara tidak
langsung hal itu akan mempengaruhi pendapatan para pekerja bordir. Tentu saja
dari hasil bekerja sebagai pembordir dalam setiap bulannya sekitar Rp 300.000,00
50
kebanyakan pemilik usaha bordir tidak memberikan tunjangan hari raya, namun
demikian ada beberapa pemilik usaha bordir yang memberikan tunjangan hari raya
berdasarkan prestasi dan masa kerja para pekerja. Pendapatan tambahan juga
diperoleh pekerja, pendapatan tersebut diperoleh dari bonus yang diberikan bagi
mereka yang menyelesaikan pekerjaan lebih awal dari waktunya untuk memuaskan
Tabel 4.7 Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga Pengrajin Bordir Per Bulan
100.000,00, pendapatan pokok pekerja bordir (istri) termasuk dalam kategori sedang
atau kurang dari Rp 100.000,00. Sedangkan pengeluaran per bulan secara umum
dapat dikatakan bahwa dengan bekerja sebagai pengrajin bordir ibu-ibu di Desa Pacul
4.2. Pembahasan
Tegal telah tumbuh dan berkembang usaha kecil di bidang bordir dengan tenaga kerja
yang berasal dari warga desa sendiri. Dengan demikian tercipta lapangan pekerjaan
baru bagi warga Desa Pacul khususnya maupun bagi warga desa lainnya yang
letaknya dekat dengan Desa Pacul sehingga dapat mengurangi laju urbanisasi warga
desa. Dari tahun ke tahun tampak bahwa ada peningkatan jumlah pengrajin bordir
yang ada di Desa Pacul, secara teoritis hal ini menunjukkan adanya penyerapan
tenaga kerja yang makin lama makin banyak dan dampak logisnya adalah adanya
peningkatan pendapatan bagi warga desa karena mereka telah bekerja sebagai
Industri bordir yang ada di Desa Pacul berkembang pesat karena dekat dengan
pasar, tersedia fasilitas transportasi, adanya Perda yang mendukung, dan kondisi
topografi daerah yang juga menunjang. Ini berarti bahwa ada peranan penting yang
diakibatkan oleh keberadaan pengrajin bordir bagi warga Desa Pacul secara khusus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran warga desa ikut berperan aktif
dalam bidang usaha pengrajin bordir, di mana: 1) faktor pendukung bekerja sebagai
pembordir adalah pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang sudah turun temurun
keterampilan bordir diperoleh dari kursus membordir sehingga para pekerja sudah
terdidik dan terampil, 3) keterampilan membordir yang dimiliki pekerja cukup baik,
karena mereka mahir membordir dengan mesin khusus maupun mesin biasa dengan
menggunakan ram dan jarum mesin nomor 9, bahan yang digunakan adalah bahan
bormotif dan bergaris untuk memudahkan membordir dengan warna benang yang
kerja wanita yang terserap ke industri kecil tersebut juga terus mengalami
peningkatan kuantitasnya dari tahun ke tahun, di mana usia mereka antara 20 sampai
dengan 50 tahun.
bordir memiliki prosentase paling besar yaitu 34,6%, sedangkan penyerapan tenaga
kerja bordir memiliki prosentase sedang yaitu 33,1%, dan peningkatan pendapatan
pengrajin bordir memiliki prosentase paling rendah yaitu 32,2%. Hal ini disebabkan
53
mereka.
tenaga kerja yang ada di desa Pacul dan sekitarnya. Terutama untuk kaum ibu-ibu dan
remaja putri. Meskipun ketrampilan hanya diperoleh dari kursus tapi secara tidak
langsung mereka sudah memiliki pekerjaan tetap dan memiliki pendapatan tetap.
industri rumah tangga bordir yang berada di desa Pacul kecamatan Talang kabupaten
Tegal turut berperan dalam menyerap tenaga kerja dengan persentase 70,00% (total
dari kategori cukup menyerap, menyerap, dan sangat menyerap) dan dalam
meningkatkan pendapatan pengrajin bordir yaitu sekitar 46,00% (total dari kategori
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Industri rumah tangga bordir yang berada di desa Pacul kecamatan Talang
persentase 70,00% (total dari kategori cukup menyerap, menyerap, dan sangat
menyerap).
2. Industri rumah tangga bordir yang berada di desa Pacul kecamatan Talang
meningkatkan).
5.2 Saran
1. Perlu adanya upaya riil dari pemerintah bekerja sama dengan sekolah yang
yang dimiliki lebih meningkat dan motif atau disain bordir yang dimiliki lebih
inovatif.
54
DAFTAR PUSTAKA
55