You are on page 1of 18

Pendahuluan

Benda plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus makanan,
peralatan elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Untuk
membentuk plastik tersebut setiap jenis bentuk dan material plastik mempengaruhi proses
dan teknologi pembuatannya. Misal, untuk membentuk sol sepatu digunakan press rubber,
untuk membentuk part- part elektronik seperti casing handphone, gear pada printer, tombol,
gelas plastik, dan benda sejenisnya di gunakan mesin injection, sedangkan untuk membuat
botol digunakan blow mold type injection, dalam artikel ini akan membahas pembuatan
benda plastik dengan teknology injection.

Sejarah Plastic Injection

Pada sekitar tahun 1800 an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun 1968
John Wesley Hyatt membuat ball bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke dalam mold,
pada tahun 1872 – John dan Isaiah Hyatt mematenkan mesin injection molding untuk
pertama kalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik di bentuk pada tahun 1937, yang
di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik engineer pada tahun 1941

Plastik adalah semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah
dipanaskan dan mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan.

Saat ini, penggunaan material plastik sebagai kemasan banyak dijumpai. Hal ini
dikarenakan beberapa keuntungan seperti ringan, praktis, dapat diberi warna, dan murah jika
diproduksi dalam jumlah banyak. Sebagai fungsi kemasan, plastik memiliki daya tarik
tersendiri pada produk yang dikemas. Kondisi ini dikarenakan orang dapat langsung melihat
isinya, dapat membantu menjaga keutuhan bentuk dari isinya dan tentunya biaya yang murah.
Beberapa contoh kemasan plastik yaitu kemasan berbentuk tray dan blister. Blister banyak
digunakan untuk obat dan beberapa jenis permen. Untuk tray lebih banyak digunakan untuk
makanan kering. Untuk pembuatannya digunakan metode thermoforming dengan sistem
vacum forming. Material yang digunakan berbentuk plastik lembaran.
Pada proses ini lembaran dipanaskan kemudian dibentuk sesuai dengan cetakannya
dengan bantuan tekanan.. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh beberapa parameter
seperti: temperatur ,pemanasan, lama waktu penahanan (holding time) dan tekanan.
Dilihat dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. Termoplastik
mempunyai sifat jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu
lebih dari 200º C bisa mencair. Bila temperature kemudian diturunkan (didinginkan) material
plastik akan mengeras dan dapat dibentuk kembali. Sedangkan termoset setelah diproses
menjadi produk tidak dapat kembali seperti bentuk semula.

Proses Pengerjaan Plastik


Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut belum
tentu bisa masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi pada
prinsipnya ada pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk jenis
thermoplastik dan adapula yang bisa digunakan oleh keduanya.
Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk pellet,
butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian. Bahan
plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat serta
processability dari plastik.
Setelah membentuk, bagian tadi dapat dilanjutkan untuk berbagai operasi tambahan
seperti pengelasan, perekat ikatan, permesinan, dan permukaan dekorasi (lukisan,
Metallizing).

Beberapa proses pengerjaan untuk bahan plastik adalah sebagai berikut :

Proses pengerjaan untuk Thermoplastik :

• Pengerjaan Permesinan

• Pengelasan

• Pengeleman

• Pengerolan/Calendering

• Ekstrusi

• Injeksi

• Cetak tiup/Blowing

• Thermoforming/vacum forming

• Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat.

• Rotate casting

• Expanding foming

• Spinning

• Blow film

Proses pengerjaan untuk Thermosetting :

• Hand lay up

• RIM (Reaction Injection Moulding)

• Compression molding

• Transfer moulding

• Spraying

• Casting
PROSES PENGERJAAN PLASTIK THERMOPLASTIK

1. Pengerjaan Permesinan
Pada prinsipnya pengerjaan plastik dengan permesinan dapat dikerjakan dengan
pengerjaan logam/kayu yang biasa, hanya harus mengadakan perubahan pada alat potong.
Hal yang harus diperhatikan adalah sifat plastik yang sensitif terhadap panas dibanding
logam. Dapat melakukan proses pemotongan sedikit-sedikit dengan kecepatan potong yang
tinggi dan pemakanan rendah.

Beberapa pengerjaan yang termasuk pengerjaan permesinan,

• Menggores dan memotong

• Kikir

• Bor

• Gergaji

• Pembuatan ulir

• Gerinda dan poles

• Bubut

• Frais

2. Pengelasan
Pada prinsipnya hanya thermoplastik yang dapat di las, itupun harus bahan yang
sama, ini karena setiap jenis plastik mempunyai berat molekul yang berbeda.

Adapun bahan thermoplastik yang dapat dikerjakan dengan las adalah :

• PVC –keras

• PVC – lunak
• HDPE

• LDPE

• SAN

• ABS

• POM

• PC

• PP

• PMMA

Jenis-jenis Pengelasan

a.Pengelasan dengan elemen panas

b. Pengelasan dengan gas panas

c.Las gesek

d. Las frekuensi tinggi

e.Las ultrasonic

3. Pengeleman
Pengeleman adalah suatu sistem penyambungan modern. Dengan pengeleman bahan
yang akan disambung tidak perlu dilelehkan seperti pada pengelasan, oleh karena itu
pengeleman lebih baik beberapa segi dari pengelasan.

• Pengeleman bisa dipakai untuk menyambung plastik yang tidak bisa atau tidak
baik untuk di las. Misal : acrylglass

• Pengeleman bisa dipakai untuk penyambungan bahan yang berbeda-beda, yang


mana hanya dengan pengeleman saja bisa dibuatnya. Misal pengerjaan teknik anti
korosi

• Pengeleman juga sangat ekonomis untuk pekerjaan assembling. Misal


penyambungan pipa.
4. Calendering / Pembuatan roll
Calendaring adalah sebuah proses dimana lembaran – lembaran dari material
thermoplastik dibuat dengan cara melewatkan polimer halus yang dipanaskan diantara dua
buah rol atau lebih. Biasanya roll untuk pengerjaan lembaran ini terdiri dari 4 – 5 roll utama.
Susunan roll tersebut ada bermacam-macam yaitu susunan I,L,F, dan Z.

Dalam proses calendering, plastik dibuat menjadi gulungan antara dua rol yang
membuatnya ke sebuah yang kemudian lewat sekitar satu atau lebih tambahan gulungan
sebelum melepas sebagai film berkelanjutan. Kain atau kertas dapat diberi umpan melalui
gulungan yang terakhir, sehingga mereka menjadi diresapi dengan plastik.

Prinsip kerja mesin Roll

Thermoplastik dilelehkan pada ekstruder kemudian di ekstruksi keluar. Plastik dalam


keadaan leleh ditempatkan diantara bantalan rol dan dirol untuk membentuk menjadi
lembaran. Plastik yang diektrusi ini dipindahkan pada ban berjalan dan di roll awal. Bantalan
rol tersebut dalam keadaan panas, dan menjaga keadaan plastik dalam keadaan bentuk yang
semi-leleh sehingga memungkinkan untuk di rol dalam bentuk yang lebih tipis sebagaimana
dihasilkan dari roller tersebut yang posisinya semakin dekat dan semakin dekat satu sama
lainnya. Dari roll ini dipindahkan pada ban berjalan lagi, dibawa pada alat pengaduk, keluar
dari alat ini, dipindahkan lagi dengan ban berjalan ke mesin rollnya.

Di mesin ini thermoplastik di roll sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan
dilakukan pada roll penarik. . Apabila ketebalan lembaran sudah sesuai dengan kriteria,
kemudian didinginkan pada roll pendingin dan kemudian digulung.

Contoh Produk dengan proses Calendering :

Pembuatan lembaran untuk jas hujan; lembaran palstik untuk alas tidur bayi ;
lembaran plastic yang digunakan di rumah-rumah; cover seat plastik.

5. Ekstrusi
Ekstrusion moulding adalah suatu proses pembuatan plastik (termoplastik) yang
berbentuk profil atau bentukan yang sama dengan ukuran panjangnya yang cukup besar.
Proses ini digunakan untuk membuat pipa, selang, sedotan, dsb. Teknik ini merupakan
metode tertua dalam pencetakan plastik, dan saat ini masih digunakan untuk mencetak
plastik termoset.
Dalam proses ini, plastik atau butiran yang homogen, dan dengan terus-menerus
terbentuk. Produk yang dibuat dengan cara ini termasuk tabung, pipa, lembaran, kawat dan
substrat pelapisan, dan bentuk profil. Proses ini digunakan untuk membentuk bentuk yang
sangat panjang dengan jumlah besar, lalu dapat dipotong-potong dengan bentuk menjadi
kecil-kecil. Ekstrusi dapat menghasilkan tingkat output tertinggi dari setiap proses plastik
misalnya, pipa telah dibentuk di tekanan 2000 lb / h (900 kg / jam).

Prinsip kerja mesin Ekstrusi

1) Thermoplastik baik berupa tepung atau granula dilelehkan pada ekstruder.


2) Kemudian diinjeksikan melalui cetakan
3) Setelah keluar dari cetakan yang sesuai dengan profil yang diinginkan
dimasukkan dalam alat kalibrasi.
4) Keluar dari alat kalibrasi masuk ke tangki air untuk didinginkan.
5) Setelah dingin dimasukkan ke ban penarik
6) Kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diminta pada alat potong
dan kemudian disusun pada alat penyusun.

Bahan baku yang sering digunakan untuk proses Cetak Ekstrusi adalah :
• Polyvinylchlorid (PVC)
• Polyethylene (PE)
• Polypropylene (PP)
• Polystyrene (PS)

Contoh Produk dengan proses Ektrusi :

Pipa ; Batang ; Cetakan Bantalan ekstrusi; Kanvas; Ram; Roda gigi ; tangki air ;
Profil U,L ; Rangka Pintu.
6. Injeksi
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara menginjeksikan atau
menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang kemudian didinginkan dan
dikeluarkan dari rongga cetak. Material dari proses ini adalah plastik dengan bentuk granula (
butiran kecil ), powder ataupun larutan. Pengerjaan ini menggunakan cetakan tertutup.

Injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu :


o motor dan transmission gear unit
bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw
pada barel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran
motor ke dalam secrew, selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur
tenaga yang di salurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
o Cylinder screw ram
bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen
enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan, sehingga di dapat di hasilkan
kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
o Hopper
adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke barel, biasanya
untuk menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat penyimpanan khusus
yang dapat mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara,
dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
o Barrel
adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi oleh
heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke
nozzle.
o Screw
reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle, ketika
screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya di
panasi lalu di dorong ke arah nozzle.
o Nonreturn valve
valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali
saat screw berhenti berputar.
o Injection Process Mechanism
perhatikan gambar 3 diatas, bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik raw material
yang berupa butiran – butiran kecil plastik tersebut di masukkan dalam hopper, setelah
pressure, kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik raw material (material kasar)
akan di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw berputar dan mengalirkan plastik yang
mulai meleleh, saat plastic akan di injeksikan oleh nozzle, molding unit di tutup oleh
clamping unit, setelah di tutup dan di tekan oleh clamping unit plastik di masukkan ke
dalam mold unit melalui nozzle.
Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar, lalu
clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, di lanjutkan dengan melepas
produk plastik yang telah di cetak dengan menekan ejektor pada molding unit.
o Mold Unit
mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik, bentuk benda plastik sangat
tergantung dari bentuk mold, karena setelah plastik masuk ke dalam mold, di dinginkan
maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan bentuk mold, ada berbagai tipe mold, di
sesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat, untuk mengenal lebih jauh tentang
mold perlu pembahasan tersendiri. (http://mould-
technology.blogspot.com/2007/12/injection-molds-classification.html). Mold yang
paling simple atau biasa di sebut dengan stadrad mold, secara umum terdiri dari :
o Sprue dan runner system
bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner akan di masukkan ke
dalam cavity mold.
o Cavity side
bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk plastik, cavity side terletak
pada stationary plate, yaitu plate yang tidak bergerak saat prosses ejecting produk
plastik.
o Core side
bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan bentuk pada produk
plastik yang di cetak, bedanya core side berada pada moving plate, dan bagian ini selalu
di hubungkan dengan ejektor. Secara umum dua bagian inilah yang membentuk produk
plastik.
o Ejector system
setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas produk yang selesai di cetak
dari cavity mold, bagian inilah yang disebut dengan ejektor, walau jenis ejektor
bermacam-macam.

7. Blowing
Blow molding atau blow forming adalah suatu proses pembuatan plastik
(termoplastik) yang bentuknya memiliki rongga – rongga pada bagian tengah dari produk.
Plastik cair pada proses ini berbentuk pipa kemudian dimasukan kedalam cetakan lalu ditiup
hingga menempel pada dinding cetakan. Pada hasil cetakanya, proses ini cenderung memiliki
ketebalan dinding yang tidak merata dan umumnya produk berupa silinder.
Proses ini terdiri dari pembentukan sebuah tabung (disebut parison) dan memasukkan
udara atau gas lain yang menyebabkan tabung tersebut mengembang menjadi berongga,
tertiup bebas sesuai cetakan untuk membentuk menjadi produk dengan ukuran dan bentuk
tertentu. Parison secara tradisional dibuat oleh proses ekstrusi.

Prinsip kerja mesin Blowing


Untuk pengerjaan blowing dibutuhkan mesin ekstruksi dan cetakan. Melalui mesin
ekstruksi ini thermoplastic diekstruksi menjadi sebuah pipa seperti selang ( dalam kondisi
panas ), selang dijepit dengan cetakan dan dipotong. Cetakan ini bisa bergerak dari mulut
ekstruksi ke mulut peniup. Setelah selang panas ada dalam cetakan, cetakan ini bergerak ke
tempat mulut peniup untuk ditiup dengan udara bertekanan. Tekanan ini akan menekan
plastic hingga membentuk sesuai dengan bentuk cetakan. Pengerjaan blowing biasanya
digunakan untuk membuat botol-botol kemasan dan eirigen atau tangki air dari kapasitas
kecil sampai besar.

Contoh Produk dengan proses Blowing :


Botol-botol minuman; segala produk yang berbentuk botol/silinder.
8. Thermoforming / Vacum Forming
Thermoforming adalah salah satu metode dan banyak dipakai dalam memproses
material plastik. Produk dari proses Vacuum Forming sangat banyak dan memegang peranan
penting dalam kehidupan sehari-hari.
Thermoforming adalah pembentukan lembaran plastik menjadi bagian-bagian
melalui aplikasi panas dan tekanan. Tooling untuk proses ini adalah yang paling murah
dibandingkan dengan proses plastik lainnya. Juga dapat menampung bagian lembaran yang
sangat besar serta bagian-bagian kecil.

Prinsip kerja mesin Thermoforming

Dengan memanaskan plastik berbentuk lembaran (sheet) hingga melunak / soft lalu
meletakannya diatas mold. Lalu Vacuum mulai menyedot material tersebut ke dalam mold /
cetakan. Lalu material tadi dikeluarkan dari mold. Pada pembentukkan singkat ini, proses
Vacuum Forming memanfaatkan pneumatic, hydraulic dan pengontrol panas yang
memungkinkan lebih singkatnya waktu produksi.

Contoh Produk dengan proses Thermoforming :

• Baths & Shower Trays


• Tempat minuman (Gelas plastik)
• Tempat cetakan agar-agar
• Plastik untuk mengepak mainan anak-anak
• Wadah tempat makanan.
9. Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat.
Plastic dengan penguat serat ini adalah resin dengan rambahan penguat dari serat,
contohnya resin polyster dan Resin Epoxid, sedang penguatnya misalnya dari seart gelas.

Dimana untuk memprosesnya ada beberapa cara antara lain :


o Laminasi dengan tangan
o Pengerjaan serat semprot
o Press dingin
o Press panas
o Laminasi kotinyu
o Sentrifugal
o Pengerjaan Elektrostatik

10. Rotate casting


Rotational Molding Process adalah salah satu proses pembentukan plastic. Biasa juga
disebut rotomoulding biasanya menggunakan temperature yang tinggi, tekanan rendah (low
pressure) dalam metode manufakturingnya yang mengkombinasikan panas dan perputaran bi-
axial (bi-axial rotation).
Dalam proses ini, bubuk digilas halus dan dipanaskan dalam cetakan yang berputar
sampai meleleh. Jika bahan cair yang digunakan, proses ini sering disebut lumpur salju
molding. Resin yang melebur akan seragam dalam melapisi permukaan dalam cetakan.
Tujuan dari Rotational Molding Process adalah untuk mengurangi ongkos produksi
dan membuat design possibilities yang lebih luas / tak terbatas. Hal ini memberikan
kesempatan bagi seorang designer untuk membuat parts dengan ketebalan dinding yang sama
dan bentuk yang rumit. Proses ini dapat menjadi alternative bagi proses blow molding,
thermoforming dan plastic injection molding.

Keuntungan dari proses pembuatan plastic memakai Rotational Molding Process


adalah :

- Lebih hemat ongkos produksi.

- Memberikan flexibility yang lebih baik dalam mendesain produk.

- Ketebalan dinding produk yang dihasilkan akan seragam.

- Produk tidak ada parting line .

Contoh produk dengan Rotating Molding :

• Bola plastic dengan permukaan yang tidak keras / lunak.

• Pompa pada alat deteksi tekanan darah / tensimeter.

11. Expanding foming


Dalam proses expanding/foaming matrial plastik dapat dikembangkan/ diperpanjang/
dipeluas. Campuran resin yang mengandung katalis dan bahan kimia yang dapat membantu
proses perpanjangan (expanding) ditempatkan pada sebuah cetakn dimana ia akan
memanjang kestruktur yang berbentuk sel. Polyurethanes, polyethers, ureaformaldehida,
polyvinys, dan phenoliks adalah bahan-bahan yang sering dikerjakan dengan cara ini.
Perlengkapan flotasi, spoges, kasur-kasur, dan bantalan pengamanan adalah contoh dari yang
sering dibuat dengan cara ini.
12. Spinning
Spining dari plastic bisa dipanaskan dimulurkan, ditark, menjadi serabut, kemudian
dipintal menjadi benang bisa lebih kuat.

Contoh: kain tas, jaring, gelasan,jala ikan

13. Blow film

Proses blown film adalah proses pembentukan plastik berongga dengan cara
meniupkan udara bertekanan ke material plastik hasil ekstrusi melalui cincin udara (air ring).
Material plastik yang digunakan biasanya adalah PE (LDPE & HDPE).
PROSES PENGERJAAN PLASTIK THERMOSETTING
1. Hand Lay Up

Hand Lay Up adalah proses pengerjaan plastic secara manual dengan mold sebagai
cetakkan dibentuk sedemikian rupa, lalu dilapisi lapisan pemisah (release agent) sehingga
cairan resin dan cetakkan tidak menempel, lalu dilapisi cairan resin. Setelah itu cairan resin
ditambahkan bahan penguat (reinforcement) seperti serat. Lalu cairan resin tersebut diratakan
dengan menggunakan koas atau roller agar permukaannya rata dan rapi.

Menuang resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman, rajuan atau kain,
kemudian memberi takanan sekaligus meratakannya menggunakan rol atau kuas. Proses
tersebut dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai.
Membiarkannya mengeras pada kondisi atmosfir standar. Aplikasi : pembuatan kapal, bodi
kendaraan, bilah turbin angin.

Contoh produk : Bak plastic, Body motor pada modifikasi, Bumper mobil pada modifikasi

Proses pembuatan ini merupakan teknik yang pertama sekali dipraktikkan dalam
industri pembuatan berasaskan bahan polimer komposit. Kaedah ini masih digunakan
sehingga kini dikebanyakan industri pembuatan berdasarkan kepada faktor cost yang tidak
begitu mahal.
Proses pembuatan ini biasanya digunakan untuk menghasilkan struktur produk
seperti bot dan tangki penyimpanan air. Proses ini menghasilkan produk pada volume rendah
(low volume production), proses ini merupakan yang paling efektif. Pada asasnya, proses ini
tidak memerlukan peralatan atau alat pertukangan yang canggih dan mahal. Secara
bandingan, acuan (mould) yang diperlukan tidak mahal atau memerlukan cost yang tinggi
dalam proses pembuatannya.
Biasanya, mould dibuat dari bahan seperti kayu, plaster, atau dari bahan komposit itu
sendiri. Dalam proses ini, hanya satu permukaan yang akan licin (luar) , sementara
permukaan dalam kasar.
Untuk menghasilkan mutu produk yang berkualitas, permukaan yang licin perlu
dipoles dengan baik dan ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan bahan pemoles
(abrasive) yang ada di pasaran seperti penggilap logam (metal polish) atau perekat pemotong
yang halus (fine cutting paste).

Kelemahan dan Keuntungan dalam Penggunaan proses Hand Lay-Up


Kelemahan :
• Proses pembuatan cukup lama.
• Penggunaan tenaga operator yang tinggi.
• Hanya satu permukaan licin saja yang dapat dihasilkan.
• Kualitas bergantung kepada kemahiran pekerja.

Keuntungan :
• Teknik yang mudah.
• Nilai pelaburan yang rendah.
• Berupaya untuk menghasilkan komponen besar dan komplek.
• Dapat membuat bentuk yang murah dan mudah.

2. Reaction Injection Molding

Proses ini mencampurkan beberapa bahan plastik dan ditambah additive agent di
dalam mix head sebelum aliran memasuki mold.
Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan proses ini adalah :
• Dapat memperkecil ongkos tool
• Memberi kebebasan dalam mendesain
• Memperbaiki atau bahkan mengeliminasi opersai kedua
• Tidak meninggalkan tanda bekas penekanan
• Berat bisa menjadi lebih kecil
• Stabilitas pada dimensi produk
• Produk bersifat heat resistance
Parts yang dapat dibuat dengan teknologi RIM antara lain adalah :
• Car bumpers
• Dashboard mobil
• Papan ski es
• Footwear
• Alat-alat olahraga
• Peralatan Medis
• Furniture
• Boneka Pajangan

3. Compression Mold
Compression mold adalah suatu metoda pembentukan plastic dengan cara
memanaskan cavity terlebih dahulu. Ada 4 tahap pada compression mold,pertama letakan
bahan plastic pada cavity yang sudah dipanaskan, ditekan, dimampatkan, dan kemudian
dikeluarkan. Kontruksi utamanya adalah punch(cavity), core(inti),dan system ejection.

Contoh produk dari proses ini adalah : Sakelar , batu gerinda, stop kontak.

4. Transfer Molding
Seperti compression mold, dimana pada proses ini jumlah material (pada umumnya
thermoset plastik) terukur dan dimasukkan sebelum molding beroprasi(saat cavity terbuka).
Material dipanaskan dulu kemudian disimpan pada pot. Kemudian material ditekan dan
keluar melalui sprue dan runner,material mengisi Cavity. Pada saat material(produk)
dikeluarkan(ejector) scrap bekas sprue dan runner lepas dari produk.

5. Casting
Casting adalah proses pembentukan produk plastik dengan cara memasukan plastik
panas kedalam cetakan kemudian cetakan diberikan tekanan. Tetapi berbeda dengan proses
injeksi. Material plastik yang biasa digunakan adalah PE,PVC,ataupun PP.

Contoh produk :proses pembuatan press tool, JF, moulding

6. Spraying
Proses spraying adalah proses penyemprotan material plastik yang biasanya pasa
logam, agar material logam dapat lebih tahan terhadap korosi dan terlihat lebih bagus.

Kaedah semburan pada dasarnya, mempunyai ciri-ciri pengendalian yang sarna


dengan Kaedah Hand Lay Out, hanya yang membedakan adalah material plastiknya. Kaedah
pembuatan ini adalah sesuai digunakan untuk menghasilkan volume produk yang besar dan
mementingkan faktor masa, ciri produk nya adalah luas permukaan yang besar. Jenis plastik
digunakan adalah berbentuk benang (continuous roving). Dalam proses semburan, bahan
material akan keluar dari muncung nozel masing-masing. Gel perlu disembur terlebih dahulu
pada permukaan acuan seperti proses yang terdapat pada kaedah Hand lay up.

Contoh produk yang diproses spraying adalah rak piring yang sering kontak dengan air dari
piring basah.

You might also like