Professional Documents
Culture Documents
2000; 47-65
Abstrak
Pemanfaatan air sumur di desa Karadenan Kabupaten Bogor cukup
tinggi, karena belum terjangkaunya wilayah tersebut oleh PDAM setempat.
Pemanfaatan air tanah secara intensif serta produksi air limbah dari pabrik
tapioka yang berada di desa Karadenan terus meningkat sehingga dapat
menyebabkan perubahan kualitas air tanah dan dapat mengganggu
pemanfaatannya. Pemanfaatan air sumur oleh penduduk desa Karadenan
Kabupaten Bogor ini adalah untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat,
seperti air minum, MCK, dan industri tapioka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air sumur gali penduduk
sangat dipengaruhi oleh kualitas limbah tapioka di bak penampungan yang ada
disekitarnya. Hal ini terlihat adanya korelasi satu arah antara kualitas limbah
dan jarak terhadap sumur penduduk disatu sisi terhadap kalitas air sumur di
sisi yang lain. Terlihat bahwa semakin dekat jarak sumur terhadap bak
penampungan limbah tapioka maka kualitas air sumur semakin rendah.
Kata kunci : limbah tapioka, kualitas air sumur, korelasi
________________________________
1
Peneliti Puslitbang Limnologi-LIPI, Cibinong
48
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
49
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
Statistika Pengujian:
n
rs = 1 - 6 Σ(hi – ki) 2
i=1
N (n2 – 1)
Dimana,
rs : koefisien korelasi spearman
n : jumlah pengamatan
hI : pangkat/jenjang bagi nilai pengamatan Xi
kI : pangkat/jenjang bagi nilai pengamatan Yi
Batasan
No Parameter Wadah Pengawetan Metode Analisis
Waktu
Insitu :
1 pH P, G - Segera WQC
2 Kekeruhan P, G - Segera WQC
3 Suhu P, G - Segera WQC
4 DHL P, G - Segera WQC
5 DO P, G - Segera WQC
Exsitu :
1 BOD G Didinginkan 4 0C 6 jam Titrimetri
(BOD)
2 COD P, G +H2SO4, pH < 2, 4 0C 28 hari Titrimetri
3 Kesadahan P, G +HNO3, pH < 2, 4 0C 6 bulan Titrimetri
4 Besi P, G +HNO3, pH < 2, 4 0C 6 bulan Spektrofotometri
5 Nitrat P, G +H2SO4, pH < 2, 4 0C 2 hari Spektrofotometri
6 Nitrit P, G +H2SO4, pH < 2, 4 0C 2 hari Spektrofotometri
7 Sianida P, G NaOH, pH > 2, 4 0C 2 hari Titrimetri
8 Ammonia P, G +H2SO4, pH < 2, 4 0C 7 hari Spektrofotometri
+ZnAsetat 4 tts/100ml
9 Sulfida P, G 28 hari Titrimetri
+NaOH, pH > 9, 4 0C.
50
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
51
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
52
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
53
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
besar air sumur berbau, berasa, dan alat WQC. Hal ini menunjukkan
tiga sumur lainnya menunjukkan nilai kekeruhan yang kecil (kategori
warna kuning yang cukup jelas. Hal air jernih) dan memenuhi persya-
ini menunjukkan air sumur tersebut ratan kualitas air minum Peraturan
tidak memenuhi persyaratan kua- Menteri Kesehatan No. 416/MEN-
litas fisik air minum yang tidak KES/PER/IX/1990, yakni sebesar
boleh berbau, berasa dan berwarna. 25 NTU. Kekeruhan biasanya dise-
Ketentuan mengenai batas maksi- babkan oleh adanya zat-zat ter-
mum untuk warna (maksimum 50 Pt suspensi seperti bahan organik dan
.Co) didasarkan pada segi estetika zat-zat halus lainnya, tetapi pada
(ARFANDY, 1983). umumnya sistem pengambilan
Menurut Alaerts, rasa pada sampel air yang kurang memenuhi
air sumur dapat disebabkan oleh syarat (peralatan dan metode) dapat
derajat keasamanan (pH) yang mengakibatkan kekeruhan yang
rendah sehingga dapat melarutkan lebih besar dari nilai seharusnya
Besi, sedangkan bau disebabkan (ARFANDY, 1983).
oleh kadar Sulfida yang tinggi. Bau Kekeruhan dapat mengganggu
dan warna pada air minum dapat kebersihan wadah penampungan air
mengurangi selera konsumen, sehingga harus sering dibersihkan
sedangkan warna yang mungkin (Dewan Riset Nasional, 1994).
disebabkan oleh tingginya kadar
Besi dapat meninggalkan noda pada 2.1.3. Suhu
pakaian, wadah penampung air dan Suhu air dipengaruhi oleh
dinding kamar mandi. Kondisi fisik kedalaman perairan, komposisi sub-
air sumur yang memperlihatkan strat dasar, luas permukaan yang
warna dapat dilihat pada gambar 4. langsung mendapatkan sinar mata-
hari dan tingkat penutupan daerah
2.1.2. Daya Hantar Listrik pemukiman perairan (LANGE-
(DHL) dan Kekeruhan NEGGER, 1994). Suhu air pada
Parameter DHL menunjuk- sumur-sumur gali yang diamati pada
kan nilai yang berkisar antara 0.054 umumnya tidak jauh berbeda,
– 0.121 mikromhos/cm. Hal ini berkisar antara 26.90 – 28.59 oC.
menunjukkan bahwa kualitas air Suhu yang tidak sesuai dapat
sumur gali tersebut memenuhi merusak keseimbangan suhu tubuh
persyaratan kualitas air minum dan jika suhu lebih dari 350C, air
Permenkes No. 416/ MENKES/ dapat menimbulkan rasa (WIJAYA,
PER/IX/1990. Tinggi rendahnya 1991).
DHL pada air dapat menunjukkan
banyaknya jumlah logam-logam 2.2. Parameter Kimiawi
yang terlarut didalam air tersebut Pengamatan kualitas kimia-
(Langenegger, 1994). Kekeruhan air wi air sumur menunjukkan adanya
sumur gali tidak menunjukkan nilai parameter pencemar yang dominan
tertentu (tidak terdeteksi) dengan
54
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
Bakteri
CnHaOb + O2 nCO2 + H2O
55
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
56
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
57
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
58
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
antara angka BOD5 dengan COD sama dengan air sumur, nilai
untuk beberapa jenis air. perbandingan lebih rendah dari
Perbandingan nilai BOD seharusnya (< 0.10), menunjukkan
terhadap nilai COD tertinggi pada adanya zat-zat yang bersifat racun
sampel air sumur gali penduduk bagi mikroorganisme yang ada di
sebesar 0.004 dan air limbah tapioka dalam masing-masing sumur.
di kolam penampungan sebesar Sedangkan angka perbandingan air
0.092, sedangkan perbandingan limbah tapioka di kolam penam-
nilai BOD terhadap nilai COD pungan lebih rendah dari seharusnya
terendah pada sampel air sumur gali (< 0.50) menunjukkan sifat racun
penduduk sebesar 0.03 dan air terhadap mikroorganisme yang ada
limbah tapioka di kolam penam- di setiap kolam penampungan
pungan sebesar 0.268. Jika angka limbah cair tapioka.
perbandingan air sungai dianggap
59
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
60
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
61
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
62
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
63
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
dibuktikan oleh uji korelasi yang hubungan jarak kolam dan kualitas
telah dilakukan, selain itu juga dapat air kolam terhadap kualitas air
dibuktikan dengan membandingkan sumur. Berdasarkan persamaan
kualitas air sumur tersebut dengan matematis yang dihasilkan, akan
kualitas air sumur di tempat lain dapat ditentukan variable inde-
yang jauh dari pengaruh kegiatan penden yang mempengaruhi
industri. Pada penelitian ini kualitas air sumur tersebut yang
dilakukan perbandingan terhadap dapat diprediksikan antara lain jarak
kualitas air sumur di desa Cikaret dan parameter pH, COD, Sulfida,
dan Komplek perumahan Graha dan Besi.
Indah Desa Kedung Halang Bogor.
Kualitas air sumur kedua tempat
tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Daftar Pustaka
64
Jurnal Studi Pembangunan, Kemasyarakatan & Lingkungan, Vol. 2, No. 1/Feb. 2000; 47-65
65