Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Bumi semakin tak nyaman lagi untuk ditempati, suhu dipermukaan bumi-pun dari tahun
ke tahun terus meningkat. Global warming-pun kini bukan lagi merupakan isu nasional suatu
negara melainkan telah menjadi isu global yang mendapat perhatian serius oleh semua
negara. Berbagai usaha kini dilakukan untuk menanggulangi dampak dari kerusakan
lingkungan yang merupakan salah satu menjadi penyebab dari fenomena global warming
Manusia sebagai pihak yang bertanggung jawab akan kerusakan alam dimuka bumi ini
haruslah mencari solusi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Di lain pihak, pembangunan
ekonomi yang terus meningkat hampir disemua negara telah mendorong banyaknya
banyak tempat yang dampaknya melintasi batas negara. Pembangunan dan industrialisasi
mutlak dilakukan oleh setiap negara sebagai upaya untuk memajukan negara tersebut, namun
pembangunan yang tidak disertai dengan kepedulian akan lingkungan telah menyebabkan
kerusakan dan kehancuran lingkungan hidup yang ada dibumi. Melihat fenomena yang
terjadi itulah yang akhinya PBB sebagai organisasi internasional tertinggi tak ragu untuk
mencetuskan bahwa diperlukan suatu konferensi internasional yang dihadiri oleh negera-
negara agar dapat duduk bersama demi memecahkan permasalahan global tersebut, Maka
kemudian lahirlah pertemuan yang dinamai oleh UNCED. UNCED dapat dikatakan sebaga
Pembangunan. Pertemuan UNCED ini juga mempunyai motto terkenalnya yang mendunia
yaitu ”think globally, act locally” menekankan pada pentingnya kebersamaan dari negara-
negara di dunia untuk bersama-sama mengatasi berbagai masalah kerusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh pelaksanaan pembangunan. Pertemuan yang lebih sering dikenal sebagai
KTT BUMI dihadiri oleh 179 negara beserta dengan para ilmuwan, kalangan media massa
B. Sustainable Development
KTT Bumi ini sangat penting karena untuk pertama kalinya memberikan kesadaran
keseluruh dunia bahwa masalah lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi ekonomi
dan masalah sosial lainnya. Kebutuhan sosial, lingkungan dan ekonomi harus dipenuhi secara
seimbang. Pertemuan UNCED ini mencontohkan bahwa kalau seseorang miskin dan ekonomi
suatu negara lemah, maka lingkungan akan menderita, jika lingkungan dirusak dan sumber
daya dipergunakan secara berlebihan, masyarakat akan menderita dan ekonomi pun akan
memburuk.
Maka dari pada itulah lahir sebuah konsep yang dianggap tepat sebagai cara untuk
maknanya ialah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi
berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan. Namun juga, pembangunan
1
Sumber didapat dari Wikipedia. Dan definisi itu berasal dari Brundtland Report dari PBB, 1987 .
sosial dan perlindungan lingkungan. Program sustainable development yang diusung tersebut
kini mulai diimplementasikan kedalam kebijakan pembangunan disetiap negara. Untuk itu
diperlukan kerjasama antar pemerintah disuatu negara dengan pihak swasta, organisasi non
Berkelanjutan
menuju negara industri. Namun yang perlu diingat ialah dalam melakukan pembangunan
memperhitungkan segala dampak yang akan ditimbulkan dari proses pembangunan tersebut.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam melakukan pembangunan.
Pembangunan saluran pembuangan limbah harus menjadi focus utama, agar tidak merusak
dan mengkontaminasi air dan tanah yang ada disekitarnya. Tata kota-pun tak lupus harus
area atau taman-taman kota. Harus ada strategi penyerapan air yang baik sebagai upaya
untuk menanggulangi dampak dari hujan lebat agar tidak terjadi banjir, karena masalah ini
Pembangunan di sektor industri telah mengakibatkan masalah lain yaitu banyaknya emisi
karbon yang akan dihasilkan. Hal ini akan berdampak buruk kepada penurunan kadar
tersedianya oksigen di udara. Harus ada pembatasan emisi karbon baik itu dari pabrik-pabrik
industri maupun dari kendaraan bermotor. Maka dari pada itu, sebagai salah satu upaya yang
dilakukan oleh Indonesia dalam mengurangi angka emisi karbon, Indonesia turut meratifikasi
Protocol Kyoto melalui UUD RI nomor 17 tahun 2004 pada 24 Juli 2004. Indonesia sebagai
salah satu negara dari 141 negara yang telah meratifikasi Protokol Kyoto berkomitmen
untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya sebesar 6% melalui berbagai progam yang
Seperti diketahui Indonesia ialah negara yang memiliki dan menyimpan sumber daya
alam yang luar biasa besar serta memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga didunia yaitu 138
Juta Ha. dan keberadaanya sangat penting sebagai penyangga paru-paru dunia dan
sebagai salah satu negara yang berfungsi sebagai paru-paru dunia dipertanyakan karena
berkurangnya hutan tropis yang disebabkan oleh pembukaan lahan yang diperuntukkan untuk
juta hektar Indonesia menyusut setiap tahun. Dari pantauan satelit dalam tigapuluh tahun
Menurut definisi pembangunan berkelanjutan oleh Emil salim, Yang dimaksud dengan
yang mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam sumber daya manusia, dengan
Oleh karena itu sangat diperlukan peran pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak
kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari proses pembangunan baik itu sektor industri
2
Protokol Kyoto ialah sebuah kesepakatan yang dihasilkan pada konferensi UNFCCC di Tokyo, Jepang pada tahun 1997. Adapun isinya ialah
Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara
kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990. Sumber berasal dari www.wikipedia.com.
3
Sumber didapat dari http://www.suzannita.com/selamatkan-hutan-kita/.
4
Defenisi ini didapat dari makalah DR. H. ABDURRAHMAN, SH. MH dengan judul PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.
maupun sektor lainnya. Usaha yang dilakukan pemerintah indonesia dalam melaksanakan
dan menjadi pencetus lahirnya Bali Road Map. Sebuah program yang ditujukan
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
D. Kesimpulan
pada umumnya terutama pendapatan ekonomi, namun dibalik itu semua ada harga mahal yang
harus dibayar yaitu kerusakan lingkungan. Lingkungan banyak dikorbankan untuk mengeruk
keuntungan dari sector industry, hal ini yang akhirnya menjadi dasar tercentusnya konsep
UNCED “United Nation Conference Economic and Development” pada tahun 1992 di Brazil.
Walaupun konsep Sustainable Development merupakan sebuah jawaban akan usaha dari
masyarakat internasional untuk mereduksi ancaman global warming maupun dampak dari
kerusakan lingkungan, namun konsep itu tidak memiliki indicator yang jelas dan tidak
mempunyai bentuk nyata progam-program apa saja yang termasuk kedalam kategori dari
Pembangunan Berkelanjutan.
ditawarkan oleh pemerintah dan kurangnya perhatian dari pemerintah untuk mengatasi hal ini,
sehingga hingga saat ini kerusakan lingkungan masih menjadi momok mengerikan bagi setiap
Negara terutama Negara berkembang termasuk Indonesia. Maka dari pada itu perlu peran serta
dari segenap kalangan masyarakat agar pembangunan dan lingkungan dapat berjalan harmonis.
Yang dalam artian ialah pembangunan yang dilakukan benar-benar memperhatikan aspek
lingkungan.