You are on page 1of 11

Hakekat bangsa dan NKRI

A. Hakikat Bangsa
Bangsa dapat diartikan sebagai rakyat, namun yang membedakannya
adalah dari sudut pandang. Dari sudut pandang sosiologis yang
dimaksud dengan bangsa adalah sekelolmpok manusia yang secara
kodrat ditakdirkan untuk hidup bersama. Sedangkan dari sudut
pandang politis yang dimaksud dengan bangsa adalah sekelompok
rakyat yang mempunyai kesatuan sosial untuk hidup bersama dalam
membangun suatu bangsa. Selain itu, terdapat pengertian dari para
ahli seperti:
a. Ernest Renant
Dalam gagasannya bahwa yang dimaksud dengan rakyat adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang sama.
Sedangkan bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dibawah
ikatan batin karena persamaan cita-cita.
b. Otto Bauer
Dalam gagasanannya mengenai bangsa bahwa yang dimaksud dengan
bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki persamaan
karakter karena persamaan cita-cita dan sejarah bangsa.
Berdasarkan pengertian dari beberapa pengertian sudut pandang dan
para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri adanya bangsa
adalah
1. Persamaan cita-cita yang mengikat menjadi satu kesatuan
2.Persamaan adat istiadat
3. Persamaan senasib dan sepenanggungan
4.Terorganisir dalam suatu wilayah hukum

A. Pengertian Negara
Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari
sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu; sedangkan
Miriam Budiardjo mendefinisikan bahwa Negara adalah organisasi
dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyatnya.
B.Unsur-unsurterbentuknya bangsa
1. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan untuk bersatu.
2. Berada dalam suatu wilayah tertentu .
3. Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah
pemerintahan yang dibuatnya
sendiri .
4. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan, setujuan, dan
secita-cita .
5. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain
sehingga dapat
dibedakan dengan bangsa lainnya.
Unsur-unsur terbentuknya negara dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Unsur konstitutif ( keberadaannya mutlak harus ada ), terdiri atas :
* Rakyat
* Wilayah
* Pemerintahan yang berdaulat
2. Unsur deklaratif ( bersifat formalitas karena diperlukan dalam
rangka memenuhi
unsur tata aturan pergaulan internasional ), yaitu :
* Pengakuan dari negara lain, yang terdiri dari :
a. Pengakuan De Facto, yaitu pengakuan menurut kenyataan yang ada
(sesuai
dengan fakta). Misalnya, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
menyatakan
kemerdekaannya.
b. Pengakuan De Jure, yaitu pengakuan secara resmi menurut hukum.
Misalnya,
Indonesia diakui secara resmi oleh Mesir pada tanggal 10 Juni 1947.
Menurut ahli kenegaraan, Oppenheimer dan Lauterpacht, unsur-unsur
berdirinya suatu negara adalah sebagai berikut :
1.Rakyat yang bersatu.
2. Daerah atau wilayah.
3 Pemerintah yang berdaulat.
4. Pengakuan dari negara lain.
C. Sifat hakikat suatu negara
Sifat dan hakikat negara menurut Prof . Miriam Budiardjo mencakup
hal-hal
sebagai berikut :
1.SifatMemaksa
Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan fisik
secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara, dan alat
penjamin hukum lainnya. Dengan sifat memaksa ini diharapkan
semua peraturan perundangan yang berlaku ditaati supaya keamanan
dan ketertiban negara tercapai. Bentuk paksaan yang dapat dilihat
dalam suatu negara adalah adanya Undang-Undang perpajakan yang
memaksa setiap warga negara untuk membayar pajak, bila ada yang
melanggar akan dikenakan sanksi hukuman.
2. Sifat Monopoli
Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat. Misalnya negara dapat mengatakan bahwa aliran
kepercayaan atau partai politik tertentu dilarang karena dianggap
bertentangan dengan tujuan masyarakat dan negara.
3. Sifat Mencakup Semua ( All - embracing )
Semua peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk semua
orang tanpa kecuali. Hal itu perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan
berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka usaha negara
untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan akan gagal.

BENTUK-BENTUK KENEGARAAN
Ada beberapa bentuk-bentuk kenegaraan, antara lain adalah :
Koloni
Koloni adalah suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain .
Dalam negara koloni,urusan politik, hukum, dan pemerintahan masih
tergantung pada negara yang menjajahnya.
Contoh : Indonesia pernah menjadi koloni Belanda selama lebih
kurang 350 tahun.
Trustee ( Perwalian )
Trustee adalah wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang
dalam Perang Dunia II dan berada di bawah naungan Dewan
Perwalian PBB serta negara yang menang perang .
Contoh : Papua New Guinea bekas jajahan Inggris berada di bawah
naungan PBB sampai
dengan tahun 1975.
Mandat
Mandat adalah suatu negara yang tadinya merupakan jajahan dari
negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di
bawah perlindungan suatu negara yang menang perang dengan
pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa - Bangsa ( LBB ).
Contoh : Negara Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat
Perancis
Dominion
Dominion adalah suatu negara yang tadinya merupakan jajahan
Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, serta mengakui Raja/Ratu
Inggris sebagai raja/ratunya (lambang persatuan).
Negara-negara dominion tergabung dalam The British Commonwealth
of Nations ( Negara-negara Persemakmuran ). Negara-negara
dominion mempunyai kemerdekaan dan kedaulatan penuh dalam
mengurus praktek-praktek ke dalam maupun ke luar.
Contoh : Negara Kanada, Australia , Selandia Baru , dan Afrika
Selatan .
Uni
Uni adalah gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat
dengan satu kepala negara yang sama.
Uni dapat dibedakan tiga macam yaitu :
a). Uni Personil ( Personele Unie ) yaitu dua negara yang kebetulan
mempunyai raja yang
sama sebagai kepala negara . Sementara itu, segala urusan dalam dan
luar negeri diurus
oleh masing-masing negara.
Contoh : * Benelux ( Belgia , Nederland , dan Luxemburg ) yang
tergabung dalam Uni
Personil tahun 1839 - 1890
* Inggris - Scotland tahun 1603 - 1707
b). Uni Riil ( Reele Unie ) yaitu dua negara yang berdasarkan suatu
traktat mengadakan
ikatan yang dikepalai oleh seorang raja dan membentuk alat
perlengkapan uni guna
mengatur kepentingan bersama . Kepentingan bersama itu umumnya
berupa persoalan-
persoalan yang menyangkut politik luar negeri.
Contoh : * Uni Austria - Hongaria tahun 1867 - 1919
* Uni Swedia - Norwegia tahun 1815 - 1905
c). Uni Zui Generalis yaitu gabungan negara yang mempunyai alat
kelengkapan bersama
untuk mengurus kepentingan hubungan luar negeri , setelah adanya
kesepakatan lewat
perjanjian.
Contoh : Uni Indonesia - Belanda tahun 1949 - 1950

TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA


A. Tujuan Negara
Negara dapat dipandang sebagai persekutuan manusia yang hidup dan
bekerjasama
untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Pada umumnya tujuan akhir
setiap negara adalah
menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Oleh karena itu bagi suatu negara, tujuan merupakan hal yang sangat
penting sebab tujuan
akan sangat menentukan bagaimana suatu negara mengatur,
menyusun, dan menyelenggara-
kan pemerintahannya guna mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Sejalan dengan banyaknya corak tujuan yang hendak diwujudkan oleh
suatu negara,
banyak pemikir negara dan ahli hukum yang membahas dan
mengemukakannya dalam
suatu teori. Beberapa di antaranya adalah :
Nama Tokoh
Tujuan Negara
a. Lord Shang Yang
Mencapai kekuasaan negara dengan cara rakyat dan negara harus
berbanding terbalik. Bila negara ingin kuat dan sejahtera, maka rakyat
harus lemah, miskin, dan bodoh.
b. Niccolo Machiavelli
Mencapai kekuasaan negara dengan cara menitik-beratkan pada sifat
pribadi raja, agar dapat cerdik seperti kancil dan menakut-nakuti
rakyatnya seperti singa .
c. Dante Alleghieri
Mencapai perdamaian dunia dengan cara membentuk satu negara di
bawah satu imperium dunia ( raja atau kaisar ).
d. Immanuel Kant
Menjamin hak dan kebebasan warga negara .
e. Kranenburg
Mengupayakan kesejahteraan warga negaranya
(Welfare State)
Tujuan Negara Republik Indonesia terdapat di dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea
IV, yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial .
B. Fungsi Negara
Fungsi Negara perlu ditetapkan sebagai pengatur kehidupan dalam
negara demi
tercapainya tujuan Negara.
Tokoh-tokoh yang pendapatnya tentang fungsi negara diterapkan oleh
negara-negara di
dunia adalah :
* John Locke
John Locke membedakan fungsi negara menjadi tiga yaitu :
1. Fungsi Legislatif : membuat Undang-Undang.
2. Fungsi Eksekutif : melaksanakan Undang-Undang , termasuk
mengadili pelanggar
Undang - Undang.
3. Fungsi Federatif : mengurusi urusan luar negeri dan perang serta
damai
( Hubungan dengan negara lain ).
* Montesquieu
Montesquieu membedakan fungsi negara atas tiga tugas pokok yaitu :
1. Fungsi Legislatif : membuat Undang-Undang.
2. Fungsi Eksekutif : melaksanakan Undang-Undang , termasuk
mengadakan
hubungan luar negeri, membuat perjanjian dengan negara lain,
dll.
3. Fungsi Yudikatif : mengawasi agar semua peraturan ditaati ( fungsi
mengadili
terhadap pelanggar Undang-Undang ).
PATRIOTISME DAN NASIONALISME
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang
sudi mengorbankan
segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri .
Nasionalisme menurut sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Nasionalisme dalam arti sempit
Nasionalisme dalam arti sempit adalah perasaan kebangsaan atau cinta
terhadap bangsanya
yang sangat tinggi dan berlebihan, namun terhadap bangsa lain
memandang rendah. Hal ini sering disamakan dengan Jingoisme atau
Chauvinisme.
2. Nasionalisme dalam arti luas
Nasionalisme dalam arti luas adalah perasaan cinta atau bangga
terhadap tanah air dan
bangsanya yang tinggi, tetapi terhadap bangsa lain tidak memandang
rendah.

Kedudukan Manusia Dalam Masyarakat


Sebagai makhluk pribadi
— Punya sifat berbeda (unik)
— Punya kepribadian,kemandirian
— Punya hak menentukan langkah sendiri tanpa pengaruh
orang lain
Sebagai makhluk sosial
— Untuk pemenuhan kebutuhan harus berinteraksi
dengan orang lain. Mis: polisi diperlukan masyarakat
untuk keamanan, siswa perlu guru agar bisa belajar
— Untuk bisa diterima maka orang harus mau
menghilangkan egonya.
Apa itu Bangsa?
Bangsa (politis)
— Adalah kumpulan masyarakat yang membentuk suatu
negara karena dipersatukan oleh cita-cita yang sama
Rakyat (sosiologis)
— Kelompok paguyuban yang secara kodrati ditakdirkan
untuk hidup bersama dalam suatu negara karena
persamaan nasib ( senasib sepenanggungan)

NASIONALISME?
• Apa itu nasionalisme ?Munculnya kesadaran dari
seseorang sebagai bagian dari suatu bangsa
• Kenapa bisa muncul?
– Sengsara karena dijajah oleh bangsa lain
– Adanya kebanggaan yang meluap-luap sebagai suatu
bangsa besar
• Kapan nasionalisme mulai muncul di Indonesia?
– 1908 melalui BU (nasionalisme kultural)
– 1928 lewat Sumpah pemuda (nasionalisme politik)

NEGARA
Sifat hakekat negara
- sifat memaksa
-sifat monopoli
– sifat mancakup semua
Unsur unsur Negara
1.Rakyat
orang yang diam dan berkumpul disuatu negara
2. Wilayah
bagian/tempat yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari negara
- darat – udara
- laut – wilayah ekstra teritorial
3. Pemerintah yang berdaulat
arti sempit : lembaga eksekutif (Pres dan kabinet)
arti luas : semua badan yang berwenang mengelola
negara, terdiri:
- legislatif : DPR
- eksekutif : Presiden
- yudikatif : MA
- eksaminatif(kontrol): BPK
- konstitutif : MPR
4. Pengakuan negara lain
a. De facto (fakta/fisik)
kenyataan berdirinya suatu negara.
Bersifat :lemah, mudah berubah
b. De jure (hukum)
pengakuan secara tertulis dan resmi.
Bersifat: kuat, permanen
Bagaimana Negara Terbentuk?

Pendekatan faktual (historis)


— Memahami proses terjadi nya negara berdasar fakta
sejarah :
 Pendudukan
 Fusi
 Cessie
 Penaikan (accesie)
 Aneksasi
 Proklamasi
 Pembentukan (innovasion)
 Separatisme

Pendekatan Teoritis
— Memahami proses terjadinya negara melalui teori yang
dikemukakan oleh para ahli :
 Teori Ketuhanan
 Teori Perjanjian masyarakat
 Teori Kekuasaan
 Teori Hukum kodra

BENTUK NEGARA
KESATUAN
— Adalah suatu negara merdeka dan berdaulat yang
memiliki pemerintah pusat dan berkuasa mengatur
seluruh wilayah.
— Ciri-ciri :
 Mempunyai 1 UUD
 Mempunyai 1 presiden
 Hanya pusat yang berhak membuat UU
— Untuk memerintah daerah, dibagi 2 sistem
 Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus pusat
 Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri (hak otonomi)

SERIKAT (Federasi)
— Disebut gabungan, suatu negara yang terdiri dari
beberapa negara bagian yang tidak berdaulat.
Kedaulatan tetap dipegang oleh pusat.
— Ciri-ciri :
 Tiap negara bag punya 1 UUD, 1 lembaga legisltif
— Masing-masing negara bagian msh memegang
kedaulatan ke dalam, kedaulatan keluar dipegang
pusat.
— Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan
daerah, hrs dgn persetujuan parlemen negara bagian

BENTUK KENEGARAAN
(dibentuk s/d abad 19)
— Pada dasarnya negara ini sudah merdeka, dibentuk
karena suatu tujuan tertentu, mis :
 Perserikatan negara
 Uni
 Dominion
— Pada dasarnya negara ini belum merdeka,karena masih
mendapat perlindungan dari negara lain, mis:
 Protektorat
 Mandat
 Trustee

TUJUAN DIBENTUKNYA NEGARA


— Shang Yang(532 – 428 SM)
Tujuan dibentuk negara adalah untuk membentuk
kekuasaan, demi kelangsungan sang raja pribadi
— Niccolo Machiavelli (1429 – 1527)
Tujuan dibentuk negara adalah membentuk kekuasaan
yang mutlak, demi kebesaran bangsa dan negara
— Dante Alleghieri (1265-1321)
Tujuan negara adalah membentuk perdamaian dunia
— Immanuel Kant (1724-1804)
Tujuan dibentuk negara adalah untuk membentuk dan
mempertahankan hukum agar hak dan kemerdekaan
warga negara terpelihara dengan baik
— Prof. Kranenburg
Tujuan dibentuk negara adalah untuk mencapai
kesejahteraan seluruh masyarakat.

You might also like